Prosedur dan cara uji mesin pengering gabah
tipe bak datar (
flat bed
)
Prosedur dan cara uji mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed)
1 Ruang lingkup
Standar prosedur dan cara uji ini menguraikan prosedur dan metode pengujian mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed), yang meliputi :
a Definisi.
b Klasifikasi dan spesifikasi.
c Peralatan, bahan, metode, cara pengukuran dan cara perhitungan.
1) Peralatan dan bahan
- Peralatan yang digunakan. - Bahan yang digunakan.
2) Metode Uji
- Uji verifikasi (verification test). - Uji unjuk kerja (Performance Test). - Uji pelayanan (Handling Test). - Uji Kesesuaian (Adaptive Test).
3) Cara pengukuran dan cara perhitungan
d) Kriteria evaluasi.
e) Format laporan dan lembar data pengujian.
2 Definisi
2.1 Mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed)
Mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed) adalah suatu mesin yang berfungsi menurunkan kadar air gabah,terdiri atas bak penampung datar, motor penggerak, pemanas kipas penghembus dan ruang plenum.
Panjang mesin pengering gabah adalah jarak antara dua bidang vertikal yang paralel dimana kedua bidang tersebut menyentuh bagian terluar dari sisi terpanjang mesin pengering gabah.
2.3 Lebar mesin pengering gabah
Lebar mesin pengering gabah adalah jarak antara dua bidang vertikal yang paralel dimana dua bidang tersebut menyentuh bagian terluar dari sisi
terpendek mesin pengering gabah.
2.4 Tinggi mesin pengering gabah
Tinggi mesin pengering gabah adalah jarak antara dua bidang horisontal yang menyentuh bagian terendah dan tertinggi dari mesin tersebut.
2.5 Kapasitas muat
Kapasitas muat adalah kemampuan bak pengering menampung gabah yang akan dikeringkan tanpa penekanan (SII. 1020-84).
2.6 Bak pengering
Bak pengering adalah tempat menampung gabah yang akan dikeringkan.
2.7 Kipas penghembus
Kipas penghembus adalah bagian mesin yang berfungsi aktif untuk mengalirkan udara panas kedalam ruang plenum.
2.8 Pemanas
Pemanas adalah bagian mesin yang berfungsi memanaskan udara yang akan dialirkan ke ruang plenum.
2.9 Ruang plenum
Ruang plenum adalah suatu ruang yang berfungsi untuk mendistribusikan udara panas ke bak pengering.
Gabah basah adalah gabah pada kadar air kering panen.
2.11 Gabah kering
Gabah kering adalah gabah dengan kadar air maksimum 14 % basis basah
2.12 Tingkat kebersihan gabah basah.
Tingkat kebersihan gabah basah adalah persentase bobot gabah bersih terhadap bobot contoh gabah sebelum dikeringkan (mengacu SII 1020-84).
2.13 Indeks keragaman kadar air
Indeks keragaman kadar air adalah standar deviasi dari rata-rata kadar air gabah kering pada lokasi spesifik (lihat gambar ) diakhir proses pengeringan (RNAM, 1995)
2.14 Daya tumbuh
Daya tumbuh adalah jumlah benih yang tumbuh per 100 butir contoh gabah setelah proses pengeringan (RNAM, 1995) (diamati bila gabah digunakan untuk benih).
2.15 Butir gabah retak
Butir gabah retak adalah butir gabah yang retak akibat proses pengeringan oleh mesin.
2.16 Persentase butir gabah retak
Persentase butir gabah retak adalah jumlah butir retak per 100 butir gabah contoh.
2.17 Kebutuhan daya
2.18 Efisiensi penerusan daya
Efisiensi penerusan daya adalah perbandingan antara daya yang digunakan untuk mengoperasikan kipas penghembus dan pemanas terhadap daya yang diberikan
2.19 Kebisingan mesin
Kebisingan mesin adalah tingkatan suara yang ditimbulkan oleh operasi mesin yang diterima oleh pendengaran operator, yang menimbulkan gangguan pada sistem pendengaran operator.
2.20 Efisiensi panas pengeringan
Efisiensi panas pengeringan adalah hasil perbandingan antara panas yang digunakan terhadap panas yang diberikan.
2.21 Laju pengeringan
Laju pengeringan adalah penurunan kadar air basis basah butir gabah per satuan waktu.
2.22 Mutu beras giling
Mutu beras giling adalah mutu beras akibat proses pengeringan yang terdiri dari butir utuh, butir patah, butir kuning, butir menir dan derajat sosoh dengan penggiling skala laboratorium.
2.23 Tekanan statis
Tekanan statis adalah perbedaan tekanan udara antara udara luar dengan ruang plenum.
3 Klasifikasi dan spesifikasi
3.1 Klasifikasi
Menurut sumber dayanya mesin pengering ini diklasifikasikan menjadi :
Menurut cara pemberian panasnya diklasifikasikan menjadi :
a. Mesin pengering gabah dengan pemanasan langsung b. Mesin pengering gabah dengan pemanasan tidak langsung
3.2 Spesifikasi
Informasi mengenai spesifikasi teknis mesin pengering gabah yang diuji harus dicatat dan dicocokkan dengan leaflet atau buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pembuatnya.
4 Peralatan, bahan, metode, cara pengukuran dan cara
perhitungan
4.1 Peralatan dan bahan
4.1.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian mesin pengering padi seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1
Standar alat uji untuk pengujian mesin pengering padi tipe bed
Jenis alat uji Kegunaan utama Ketelitian
7. Grain moisture tester 8. Sound level meter 9. Termometer 10.Higrometer 11.Manometer air 12.Grain sampler
13.Grain crack inspector 14.Air flow meter
15.Mesin pengupas gabah (Rice Testing Husker) Mengukur kadar air padi Mengukur kebisingan Mengukur suhu padi
Mengukur kelembaban udara Mengukur tekanan statik udara Mengambil sampel biji padi Mengamati butir gabah retak Mengukur kecepatan aliran volume udara
Mengupas gabah pada skala laboratorium
4.1.2 Bahan dan kondisi uji
4.1.2.1 Bahan uji
4.1.2.2 Kondisi lingkungan uji
Pengujian dilakukan pada ruangan beratap dan berventilasi cukup.
4.2 Metode uji
4.2.1 Uji verifikasi (verification test)
4.2.1.1 Tujuan
Untuk meyakinkan dan mencocokkan ukuran utama, spesifikasi teknis dan perlengkapan mesin pengering padi yang diuji, dibandingkan dengan hal yang sebenarnya seperti yang tertera pada tabel spesifikasi.
4.2.1.2 Waktu dan tempat
Dicatat waktu dan tempat pelaksanaan pengujian.
4.2.1.3 Hal-hal yang perlu diperiksa
4.2.1.3.1 Mesin pengering, meliputi:
i Negara asal j Dimensi
4.2.1.3.3 Energi pemanas, meliputi :
a Sistem pemanasan b Sistem aliran udara c Sistem transmisi
4.2.2 Uji unjuk kerja (performance test)
4.2.2.1 Tujuan
Untuk mengevaluasi kemampuan mesin pengering gabah yang dioperasikan pada kondisi optimal
4.2.2.2 Waktu dan tempat uji
Dicatat waktu dan tempat pelaksanaan pengujian.
4.2.2.3 Parameter uji
a Putaran poros motor penggerak dan kipas penghembus b Kecepatan aliran udara
c Tekanan statis
d Suhu dan kelembaban e Kadar air gabah
f Indeks keragaman kadar air g Laju pengeringan
h Persentase butir retak i Efisiensi pengeringan j Kualitas hasil pengeringan k Kebutuhan daya
l Efisiensi penerusan daya m Kebutuhan energi panas
4.2.3 Uji pelayanan (handling test)
Untuk menilai mudah tidaknya mesin dioperasikan serta hal-hal yang terjadi selama mesin tersebut beroperasi.
4.2.3.2 Waktu dan tempat uji
Dilaksanakan bersamaan dengan uji unjuk kerja
4.2.3.3 Parameter uji
a Kemudahan mengoperasikan mesin, meliputi penyetelan, menghidupkan dan menjalankan/mengoperasikan.
b Jumlah operator yang melayani selama operasi.
c Tingkat kebisingan mesin yang diterima oleh operator, diukur menggunakan sound level meter pada indera pendengaran operator.
d Keamanan operator dari bagian-bagian mesin yang membahayakan.
4.2.4 Uji kesesuaian
4.2.4.1 Tujuan
Untuk menentukan kesesuaian mesin pengering gabah untuk keperluan konsumsi maupun benih (bila diperlukan).
4.2.4.2 Waktu dan tempat uji
Sama dengan uji unjuk kerja, dilakukan pada dua macam bahan yaitu gabah bakal benih dan gabah konsumsi.
4.2.4.3 Parameter uji
Sama dengan uji unjuk kerja.
4.3 Cara pengukuran dan cara perhitungan
4.3.1 Kecepatan aliran volume udara
Kecepatan aliran volume udara diukur diatas tumpukan gabah dengan alat pengukur aliran udara (air flow meter) (SII. 1020-84).
Mengukur perbedaan muka air pada pipa-pipa manometer yang masing-masing dihubungkan dengan udara luar dan ruang plenum.
4.3.3 Suhu udara pengering
Termometer ditempatkan pada muka saluran udara kering. Pengamatan dilakukan setiap jam selama pengeringan (sesuai gambar 1).
4.3.4 Suhu ruangan
Membaca suhu pada termometer yang ditempatkan pada jarak 2 m dibelakang blower.
4.3.5 Suhu udara dalam tumpukan gabah
Termometer disisipkan pada lapisan bawah, tengah dan atas gabah yang sedang dikeringkan. Ulangan dilakukan pada 3 tempat secara merata. Pengukuran dilakukan pada setiap jam selama pengeringan dilakukan.
4.3.6 Suhu udara keluar diatas tumpukan gabah
Membaca suhu pada termometer yang ditempatkan diatas tumpukan gabah.
4.3.7 Kadar air gabah (basis basah)
mpi - mpf
Mpi = x 100 ...(1) mpi
dimana :
Mpi = Kadar air biji padi, basis basah (%) mpi = Berat biji padi sebelum dikeringkan (kg) mpf = Berat biji padi setelah dikeringkan (kg)
(Sumber : RNAM, 1995)
Dilakukan dengan mengukur kadar air awal dan mengukur kadar air setiap selang waktu 1 jam pada masing-masing lokasi, yaitu lapisan bawah, tengah dan atas, serta lokasi depan, tengah dan belakang (gambar 1).
Mo - Mt
dimana :
LP = Laju pengeringan per jam (%/jam).
Mo = Kadar air rata-rata biji padi sebelum dikeringkan (%). Mt = Kadar air rata-rata biji padi setelah dikeringkan (%).
t = Waktu yang diperlukan untuk menurunkan kadar air dari Mo menjadi Mt (jam) (Sumber : SII 1020-84).
4.3.9 Persentase butir gabah retak
Diamati pada grain crack inspector, kemudian diamati jumlah butir retak per 100 butir gabah contoh.
nb
Cb = x 100% ...(3) 100 biji padi
dimana :
Cb = Persentase biji padi retak (%) nb = Jumlah biji padi yang retak
(Sumber : RNAM,1995)
4.3.10 Efisiensi panas pengeringan
W x L
η = ____________ x 100 % ...(4) (W0 - Wt) x f
dimana :
η = efisiensi panas pengeringan (%) W = berat air yang diuapkan (kg) L = panas latent penguapan air (kJ/kg) W0 = berat bahan bakar pemanas awal (kg)
Wt = berat sisa bahan bakar pemanas (kg)
4.3.11 Keragaman kadar air
YI = σ (Mpi) n _
= √ (1/n-1) Σ (Mpi - Mpi) ... (5)
i=1 dimana :
YI = Keragaman kadar air
σ = Standar deviasi Mp
i = Kadar air, basis basah (%)
_
Mpi = Rata-rata kadar air, basis basah (%)
(Sumber : RNAM, 1995)
4.3.12 Persentase daya tumbuh n
γ = x 100% ...(6) 100 biji padi
dimana :
γ = Persentase daya tumbuh (%)
n = Jumlah biji padi yang berkecambah
(Sumber : RNAM, 1995) diganti SOP...Pak surono (phone: 7804367)
4.3.13 Kualitas giling
a Persentase butir beras utuh
mbu1
mbu = Persentase butir beras utuh (%) mbu1 = Bobot utir beras utuh (g) mc = Bobot contoh, 100 gram
(mengacu SKB)
b Persentase butir beras patah
mbp1
mbp = x 100% ...(8) mc
mbp = Persentase butir beras patah (%) mbp1 = Bobot butir beras patah (g)
(mengacu SKB)
c. Persentase butir menir
mbm1
mbm = x 100% ...(9) mc
mbm = Persentase butir menir (%) mbm1 = Bobot butir menir (g)
(mengacu SKB)
4.3.14 Pemakaian energi panas
Ep = (Wo - Wt) x f
dimana :
f = Faktor konversi energi (kJ/kg)
(Sumber : SII. 1020-84)
4.3.15 Kebutuhan daya penggerak
2 π
P = x τ x n ...(11) 60000
dimana :
P = Daya (kW)
τ = Torsi yang diukur pada poros kipas pada saat beroperasi (Nm). n = Putaran poros kipas yang diukur pada saat beroperasi (rpm).
5 Kriteria evaluasi
Dalam rangka mengevaluasi mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed) ini, maka hal-hal yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut:
a Putaran poros motor penggerak dan kipas penghembus b Debit aliran udara
c Tekanan statis
d Suhu dan kelembaban e Kadar air gabah f Keragaman kadar air g Laju pengeringan
h Persentase peningkatan butir retak i Efisiensi pengeringan
j Kualitas hasil pengeringan k Kebutuhan daya
l Kecocokan mesin terhadap gabah benih dan konsumsi m Kebutuhan tenaga operator (orang)
n Kebisingan mesin o Keselamatan kerja
6 Format laporan dan lembar data pengujian
Tabel 2
Keterangan hasil uji (test report)
______________________________________________________________ Alat/mesin yang diuji :
Merek dagang :
Model :
Tipe :
Negara asal :
Sumber daya penggerak :
Parameter uji :
Tanggal pengujian :
Nomor surat permohonan :
_______________________________________________________________
6.1 Spesifikasi
Berisi suatu tabel spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat.
6.2 Konstruksi mesin
Menerangkan bagian-bagian dari mesin, fungsinya serta bahan yang digunakan.
6.3 Daya penggerak
Tabel 3
Spesifikasi daya penggerak
Keterangan Penggerak Pemanas
a). Jenis b). Tipe
c). Merek dagang d). Model e). Buatan
f). No. Seri g). Daya/rpm h). Bahan bakar
i). Sistem penyalaan (starter) j). Sistem pendinginan
k). Sumber panas pemanas
6.4 Mekanisme kerja
Menerangkan mekanisme kerja dari mesin pengering padi yang diuji.
6.5 Sistem penerusan daya
Menjelaskan mengenai sistem penerusan daya dari sumber daya penggerak ke poros kipas penghembus dan pemanas.
6.6 Peralatan, bahan dan metode uji
6.6.1 Alat ukur
Berisi tentang alat ukur yang digunakan dalam pengujian mesin pengering gabah.
6.6.2 Bahan
Berisi tentang bahan yang digunakan dalam pengujian mesin pengering gabah.
6.6.3 Metode uji
Berisi tentang metode pengujian mesin pengering gabah yang dibutuhkan.
6.7.1 Uji verifikasi (verification test)
Dijelaskan mengenai hasil uji verifikasi yang meliputi beberapa spesifikasi dari unit daya penggerak dan unit kipas, serta pemanas.
6.7.2 Uji unjuk kerja (performance test)
Dijelaskan mengenai beberapa parameter yang diamati atau diukur dalam uji unjuk kerja mesin pengering gabah.
6.7.3 Uji pelayanan (handling test)
Dijelaskan mengenai beberapa parameter yang diamati atau diukur dalam uji pelayanan.
6.7.4 Uji kesesuaian
Diuraikan tentang unjuk kerja mesin pengering padi yang dioperasikan untuk dua macam bahan yang berbeda yaitu bakal konsumsi dan benih (bila diperlukan).
6.8 Simpulan
Berisi tentang hasil bahasan yang mengacu pada kriteria evaluasi.
6.9 Saran dan rekomendasi
Berisi tentang saran perbaikan dan rekomendasi teknis yang mengacu kepada standar persyaratan unjuk kerja tentang penggunaan mesin pengering gabah.
7 Lembar data pengujian mesin pengering gabah tipe bak datar (flat bed)
7.1 Uji Verifikasi
Uji verifikasi meliputi :
a Tipe mesin :
c No. Seri :
d Pembuat :
e Dimensi :
Dimensi dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
f Sumber daya penggerak
Uji verifikasi sumber daya penggerak meliputi :
1) Jenis sumber daya penggerak :
g Kipas penghembus (blower)
Uji verifikasi kipas penghembus meliputi :
1) Tipe :
2) Buatan :
3) Jumlah sudu kipas :
4) Diameter kipas : (mm)
6) Putaran kipas :
7) Tekanan statis : (mmH20)
h. Sumber panas
Uji verifikasi sumber panas meliputi :
1) Jenis :
2) Tipe : langsung/tak langsung
3) Model :
4) Buatan :
5) Kebutuhan daya (input daya) : (kW) 6) Kalor (output panas) : (kW)
i Bak Pengering
Uji verifikasi bak pengering meliputi :
1) Buatan :
2) Dimensi (panjang, lebar dan tinggi) : 3) Kapasitas muat : (kg)
4) Jenis bahan :
7.2 Uji unjuk kerja (performance test)
Uji unjuk kerja meliputi :
a Tanggal pengujian :
b Lokasi pengujian :
Lokasi pengujian, meliputi :
1) Desa/kampung :
2) Kecamatan :
3) Kabupaten :
4) Propinsi :
c Kondisi bahan uji
Sebelum pengeringan setelah
2) Tanggal panen :
7.3 Uji pelayanan (handling test)
7.3.1 Kemudahan mengoperasikan mesin
Parameter kemudahan mengoperasikan mesin dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Tabel 7
Parameter kenyamanan operator
No. Parameter Kondisi
Nyaman Tidak nyaman
Sangat tidak nyaman 1. Kenyamanan
operator
7.3.5 Keamanan operator :
Parameter keamanan operator dapat dilihat pada tabel 8
Tabel 8
Parameter keamanan operator
No. Parameter Kondisi
Aman Tidak aman
Sangat tidak aman 1. Keamanan
operator
7.4 Uji kesesuaian