• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arsitektur Komunitas dan Modal Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Arsitektur Komunitas dan Modal Sosial"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ARSITEKTUR, KOMUNITAS, DAN MODAL SOSIAL

M. Syaom

Barliana

Buku ini dirancang dengan dua tujuan. Pertama, mendeskripsikan gambaran

mengenai aspek-aspek berikut: (1) Arsitektur perumahan sebagai bagian dari

lingkungan binaan, yang meliputi tata atur (order) lingkungan, fungsi

arsitektural perumahan, serta penampilan (performance) bangunan dan

lingkungan perumahan urban; (2) Identitas tempat menurut persepsi

penghuni, serta pemahaman penghuni terhadap teritorialitas ruang atas

lingkungan perumahan; (3) Modal sosial yang meliputi faktor modal sosial

kognitif dan struktural pada komunitas penghuni perumahan urban. Kedua,

memberikan gambaran mengenai : (1) Pengaruh tata atur lingkungan, fungsi

arsitektural, penampilan arsitektur, identitas tempat, dan teritorialitas ruang

terhadap modal sosial penghuni perumahan urban; (2) Kontribusi tata atur

lingkungan, fungsi arsitektur, penampilan arsitektur, identitas tempat, dan

teritorialitas ruang terhadap modal sosial penghuni perumahan urban, baik

secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama; (3) Perbedaan modal sosial

penghuni pada kelompok kompleks perumahan menengah kecil dan menengah

besar.

Buku ini merupakan hasil penelitian yang diharapkan memberi kontribusi

(2)

METATEKSTUR, Penerbit Diskursus

M. Syaom Barliana

2

arsitektur, serta teori dan kritik arsitektur. Selanjutnya perlu pula dijelaskan

bahwa penelitian ini didasarkan kepada basis teoritik yang kemudian diuji

secara empirik, yang hasilnya diharapkan bermanfaat paling tidak dalam lima

hal berikut: (1) Bermanfaat bagi pengembangan diskursus dan teori hubungan

lingkungan binaan (arsitektur perumahan) dengan perilaku sosial pemakainya;

(2) Berkontribusi bagi pengembangan interaksi masyarakat dengan

lingkungannya dan antar anggota masyarakat sendiri, untuk meningkatkan

relasi mutual yang saling menguntungkan; (3) Memberi masukan bagi

perancangan arsitektur kota dan arsitektur perumahan yang berkualitas serta

memperhatikan penguatan modal sosial; (4) Menjadi bahan bagi pengambilan

kebijakan para penentu keputusan dalam memperkuat modal sosial

masyarakat; (5) Bermanfaat sebagai kajian dalam wacana pengembangan

pendidikan Arsitektur.

Buku ini terdiri dari enam bab. Bab satu, menyajikan latarbelakang masalah

penelitian, yang memperlihatkan permasalahan sosial dan spasial perkotaan

yang diduga menyebabkan semakin melemahnya modal sosial masyarakat. Atas

dasar ini, dijelaskan pula masalah dan tujuan penelitian. Dalam bab satu ini

juga dipaparkan metode penelitian yang menggunakan metoda deskriptif

kuantitatif dengan pendekatan kontribusi dan komparasi. Bab dua, tiga, dan

empat, menjelaskan orientasi teoritis yang memberi perspektif dan arah

(3)

METATEKSTUR, Penerbit Diskursus

M. Syaom Barliana

3

modal sosial. Bab lima, menguraikan kerangka teoritik dan sejumlah hasil

penelitian pihak lain, yang mengangkat persoalan dan kasus-kasus tertentu

yang relevan pula dengan topik buku ini. Bab enam, memaparkan hasil

penelitian. Uraian terdiri dari hasil analisis dan interpretasi berdasarkan

konfirmasi teoritik arsitektur, perilaku spasial, dan modal sosial. Bab tujuh,

menjelaskan kesimpulan, yang membahas secara ringkas jawaban terhadap

permasalahan dan pertanyaan penelitian, dan juga rekomendasinya.

Referensi

Dokumen terkait

Sikap belajar siswa di kelas XI AK SMK Negeri 1 Pontianak dapat dilihat dalam hasil persentase berikut yaitu toleransi siswa terhadap orang lain sebesar 81,66% ini toleransi

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pengadaan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bidang maka dengan ini kami umumkan Pemenang pengadaan sebagai berikut.. A

Namun, dengan metode yang diusulkan yaitu segmentasi DBSCAN pada ruang warna HSI dan metode refinement HMRF- EM, citra ikan tuna dengan intensitas cahaya

Dari hasil rancang bangun dan simulasi motor listrik, diperoleh hasil bahwa motor tersebut memiliki kinerja yang baik karena menghasilkan daya lebih besar dari daya

Hal ini mengindikasikan bahwa model tersebut cukup tepat untuk proses pengolahan teh kulit buah naga karena selisih nilai tidak terlalu signifikan dan solusi faktor

Berdasarkan hasil validasi de- sain, validasi alat, uji keberfungsian, respon guru, dan respon siswa terha- dap alat distilasi sederhana berbasis barang bekas hasil

Penelitian ini menganalisis bagaimanakah pengaruh faktor usia, faktor tingkat pendidikan dan fallor tingkat penghasilan (faktor yang merupakan bagian dari faktor demografi)

Pelajar & Mahasiswa, Calon Pengusaha, Pengusaha, Staf Pemerintahan Desa, Karang Taruna, Usaha Kecil Menengah, Salesman, Marketing, Ibu Rumahtangga, Karyawan, Profesional,