• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIDIKALANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIDIKALANG TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING DENGAN PENERAPAN GAYA MENGAJAR

RESIPROKAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIDIKALANG

TAHUN AJARAN 2012/213

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

ALEX W R J PURBA NIM.608310016

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iv

PERSETUJUAN

Skripsi Yang Diajukan Oleh Alex W R J Purba, NIM.608310016 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Program

Pendidikan Jasmani Sekolah Fakultas Ilmu Keolahragaan Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk di uji dalam

Ujian Mempetahankan Skripsi

Medan, Juni 2013

Disetujui Oleh Dosen Pembimbing :

(3)
(4)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan skripsi saya ini. Skripsi ini

dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Saya sebagai penulis dari pada skripsi saya ini menyampaikan kepada semua pihak

yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada :

1. Bapak Prof.DR. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Basyarudin Daulay, M.Kes sebagai Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd sebagai Pembantu dekan I FIK UNIMED, dan juga sebagai

dosen pembimbing skripsi saya yang telah begitu banyak meluangkan waktunya sehingga

skripsi ini terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Mesnan, M.Kes sebagai Pembantu Dekan II FIK UNIMED

5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai pembantu Dekan III FIK UNIMED

6. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.kes sebagai Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED dan Drs.

Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Sekretaris Jurusan PJKR di FIK UNIMED.

7. Para dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan dilingkungan FIK

UNIMED

8. Kepala Sekolah Beserta Guru-guru di SMA N 2 Sidikalang

9. Saya Mengucapkan Banyak terimakasih Kepada kedua Orang Tuaku Tercinta yang selalu

mendukung saya baik Materi maupun Moral, dan saya juga mengucapkan banyak

terimakasih kepada adek-adeku tercinta dan juga seluruh Keluargaku tercinta.

Pada akhirnya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan skripsi ini, akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi

kita semua

Medan, 2013

(5)

vi

2. Hakekat Haasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 13

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Lompat Jauh Gaya Melenting ... 18

4. Hakekat Gaya Mengajar Resiprokal ... 26

5. Hakekat Media Pembelajaran Audio Visual ... 35

(6)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian ………... 55

B. Hasil Penelitian ………... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……… 68

B. Saran ……….. 68

(7)

viii TABEL

1. Tabel Rubrik Penilaian ... 49

2. Deskripsi hasil Pre-test lompat jauh gaya melenting SMA Negeri 2 Sidikalang ... 57

3. Diagram grafik Ketuntasan Hasil Belajar Pre-test ... 57

4. Diagram grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I... 61

5. Diagram grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 64

(8)

x GAMBAR

1. Gambar 1. Awalan sampai Mendarat ... 18

2. Gambar :2. Awalan Lompat Jauh Gaya Melenting ... 19

3. Gambar: 3. Tolakan atau Tumpuan Lompat Jauh Gaya melenting ... 22

4. Gambar: 4. Sikap Badan di Udara Pada Lompat Jauh Gaya Melenting ... 24

(9)

ix

LAMPIRAN

1. Rencana pelaksanaan Pembelajaran siklus I ... 72

2. Rencana pelaksanaan Pembelajaran siklus II ... 76

3. Format Lembar Penilaian Fortofolio ... 79

4. Data Pre-test Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 81

5. Data post-test I Hasil belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 84

6. Data Post-test II Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 88

7. Reduksi Hasil Belajar Post-Test I Siswa Dalam Lompat Jauh ... 92

8. Reduksi Hasil Belajar Post-Test I Siswa Dalam Lompat Jauh ... 94

9. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 96

10. Tabel data mentah hasil Penelitian ... 97

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya manusia ingin berprestasi di dalam berbagai cabang

olahraga dan prestasi yang didapat di dalam satu cabang olahraga adalah

merupakan hasil akumulatif dari berbagai aspek usaha, dikatakan demikian

karena prestasi olahraga yang dicapai oleh seseorang merupakan hasil perpaduan

berbagai jenis aspek usaha yang turut mendukung tercapainya prestasi olahraga

tersebut.

Atletik yang kita kenal saat ini tergolong sebagai cabang olahraga yang

paling tua di dunia. Gerak-gerak dasar yang terkandung di dalam atletik sudah

dilakukan sejak adanya peradaban manusia di permukaan bumi ini.

Kira-kira tahun 400 SM ternyata bangsa Irish telah melakukan gerakan-gerakan

olahraga yang mirip dengan atletik sekarang. Seorang pujangga Yunani bernama

Humeros mengatakan dalam bukunya berjudul Illiad, bahwa kegiatan atletik

sudah dilakukan pada tahun 1100 SM. Adapun nomor-nomor lompat dalam

Olahraga atletik pada dasarnya telah diajarkan disetiap jenjang pendidikan.

(11)

2

khususnya dalam pembelajaran lompat jauh, karena pembelajaran ini pelaksanaanya bukan

melalui pengajaran di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun banyak melibatkan unsur

fisik dan mental, intelektual. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mampu

melibatkan siswa secara tepat dengan presentase keterlibatan siswa yang tinggi dari waktu yang

tersedia, sehingga yang dilakukan dapat mencapai tujuan dan memberi hasil yang semakin

baik.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan

penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup dan memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka

pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara

sistematis, terarah dan terencana.

Untuk mencapai olahraga yang maksimal dibutuhkan pernanan guru, pelatih,

pembimbing yang baik dan memang benar-benar bertanggung jawab terhadap siswa ataupun

atlet yang sedang dibimbingnya, juga tak kalah pentingnya penerapan latihan-latihan yang

terprogram dan sistematis serta dilaksanakan dengan baik. Yang dimaksudkan dengan latihan

yang terprogram dengan baik adalah suatu latihan yang memiliki tujuan yang jelas, baik materi

maupun prakteknya dilapangan dimana harus sesuai dengan karakteristik cabang olahraga yang

sedang dibina tersebut serta memiliki beberapa alternatif gaya mengajar, dan penerapan gaya

mengajar ini haruslah sesuai dengan bentuk kegiatan yang diberikan dan dapat menarik

perhatian serta menggiatkan partisipasi siswa untuk melaksanakan atau mengetahui proses

kegiatan belajar mengajar dengan baik.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran penjas dapat diukur

(12)

3

tingkat pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman,

penguasaan materi dan hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan

pembelajaran.

Rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses pembelajaran yang

dihadapi oleh siswa. Dalam pembelajaran penjas, guru harus menguasai materi yang diajarkan

dan cara menyampaikannya. Cara penyampaian pelajaran sering disebut metode atau gaya

mengajar merupakan faktor yang penting diperhatikan oleh seorang guru.

Namun dari kenyataan diatas masih banyak guru penjas yang masih terbatas dalam

mengajar pembelajaran praktek penjas karena berbagai macam keterbatasan dalam

menyediakan sarana yang menunjang dalam mata pelajaran penjas dan penggunaan gaya

mengajar dalam kegiatan proses belajar mengajar merupakan salah satu cara pendekatan yang

bisa diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, yang terkadang pembelajaran

penjas lebih banyak melaksanakan secara teori dari pada praktek.

Sementara itu penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah selama ini berorientasi

pada suatu titik pusat pada guru. Kenyataan ini dapat dilihat dilapangan melalui

pengamatan-pengamatan yang dilakukan penulis bahwa gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses

belajar mengajar kurang mempertimbangan aspek perkembangan psikomotor siswa.

Seiring dengan itu timbul suatu pertanyaan apakah tidak ada gaya yang bisa digunakan

dan diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan pendidikan jasmani.

Sebagai seorang guru tentu saja harus berupaya mencari jalan keluar agar proses belajar

(13)

4

untuk menemukan gaya mengajar yang lebih baik untuk digunakan dalam mempelajari

keterampilan gerak.

Gaya mengajar merupakan cara guru berinteraksi dengan siswa agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Gaya mengajar memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kegiatan belajar

mengajar, karena penggunaan gaya mengajar yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan

suatu kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efesien, dan diharapkan mencapai tujuan

sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan gaya yang tepat sesuai dengan kondisi dan

suasana kelas serta dengan melakukan variasi pengajaran akan meningkatkan motivasi belajar

mengajar.

Terkait dengan mutu pendidikan khususnya siswa kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang

Tahun Ajaran 2012/2013, sampai saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Sesuai dengan

hasil observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran pendidikan jasmani siswa kelas X

SMA Negeri 2 Sidikalang pada tanggal 20 Februari 2013 bahwa hasil belajar siswa dalam

pembelajaran lompat jauh gaya melenting masih dalam kategori rendah, disebabkan

keterbatasan guru dalam mengupayakan keaktifan siswa dalam pembelajaran, pembelajaran

yang dilaksanakan selama ini lebih banyak teori dan dalam pelaksanaan praktek kurang dan

membelajarkan siswa secara monoton dan siswa hanya menuruti perintah dari guru saja belum

melakukan pembelajaran yang bervariasi. Khususnya variasi gaya mengajar Sehingga dalam

hal ini mengakibatkan penguasaan teknik lompat jauh gaya melenting siswa rendah mulai dari

teknik awalan sampai mendarat.

Berdasarkan penilaian penulis, bahwa dihasil belajar lompat jauh siswa tersebut masih

(14)

5

memberikan suatu bentuk gaya mengajar yaitu gaya mengajar resiprokal melalui media audio

visual, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya

melenting. Karena gaya ini, melibatkan siswa bertanggung jawab untuk mengobservasi dan

mengkoreksi penampilan dari teman atau pasangannya dan memberi umpan balik segera pada

setiap kali melakukan gerakan. Dan di dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk saling

bekerja sama, artinya di dalam suatu kelompok ada yang berperan sebagai pelaku dan ada juga

yang berperan sebagai pengamat, dan setelah itu bergantian pelaku menjadi pengamat dan

pengamat menjadi pelaku sehingga hasil belajarnya meningkat.

Dapat diasumsikan bahwa guru merupakan pemegang peranan penting didalam proses

belajar mengajar disekolah, karena itu, guru di tuntut untuk memiliki kemampuan dalam upaya

pelaksanaan sikap seorang pendidik. Demikian halnya dalam proses pembelajaran pendidikan

jasmani, guru diharapkan mampu mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tehnik dan

strategi permainan olahraga, (sportivitas, jujur, kerja sama dan lain-lain) serta pembiasaan

hidup sehat, pelaksanaannya bukan melalui konvensional didalam kelas yang bersifat metode

komando namun melibatkan unsur, fisik, mental intelektual, emosi dan sosial. Tugas guru

bersifat paedagogis yaitu membantu, membimbing dan memotivasi anak didiknya agar dapat

dan mau belajar. Salah satu guru adalah dengan jalan menyiapkan kondisi yang diperlukan

untuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak didiknya, jadi bukan hanya semata-mata untuk

mengontrol, mengkritik, menghukum dan sebagainya.

Dari hasil observasi dari guru penjas di SMA Negeri 2 Sidikalang bahwa dari 30 orang

siswa yang menjadi sampel, ternyata 25 orang siswa ( 83,33%) masih memperoleh nilai di bawah

rata-rata kelas dan selebihnya 5 orang siswa ( 16,66%) memiliki nilai di atas rata-rata kelas.

(15)

6

lapangan badminton, lapangan basket, lapangan voli, lapangan futsal. Mengenai alat

pembelajaran lompat jauh gaya melenting disekolah tersebut sudah cukup memadai seperti bak

pasir, cangkul, meteran, semuanya lengkap disekolah.

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas penulis merasa tertarik meneliti tentang

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting Dengan Menggunakan

Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2

Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada beberapa masalah

yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah tersebut dapat diidentifikasi

sebagai berikut :

Apakah dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal melalui media audio visual dapat

meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa? Faktor-faktor apa sajakah yang

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar lompat jauh gaya melenting? Faktor-faktor

apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya melenting siswa dalam

pembelajaran penjas? Apakah dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan

hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa dalam pembelajaran penjas? Apakah dengan

menggunakan gaya mengajar dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting

siswa? Seberapa besarkah faktor-faktor tersebut meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya

melenting siswa? Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting

pada siswa?

(16)

7

Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: variabel bebas

adalah “ Penerapan Gaya Resiprokal Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X SMA

Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya

adalah “ Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting”.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

“Apakah dengan menggunakan gaya Resiprokal melalui media audio visual dapat

meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang

Tahun Ajaran 2012/2013?

E.Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui penggunaan gaya mengajar resiprokal melalui media audio visual

terhadap hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang

Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan ini akan memberikan manfaat bagi pihak yaitu:

1. Bagi guru untuk meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan efektifitas pembelajaran

melalui penerapan gaya resiprokal melalui media audio visual dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi dan berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran

(17)

8

3. Bagi peneliti yang lain, penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan olahraga

atletik khususnya lompat jauh gaya melenting melalui gaya resiprokal melalui media audio

visual.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut : “ Gaya Mengajar Resiprokal dengan Media Audiovisual Dapat Meningkatkan Hasil

Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting Pada Sisa Kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun

Ajaran 2012/2013 “.

Pada saat pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat tidak memuaskan dan siswa banyak

yang tidak dapat melakukan proses lompat jauh gaya melenting secara benar. Dan setelah

melakukan pembelajaran menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual,

terdapat suatu perubahan yang bisa dikategorikan sebagai keberhasilan dalam proses belajar

mengajar. Dimana dalam menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual

dapat memperlancar proses belajar mengajar . Dan peningkatan secara klasikal dapat tercapai

melebihi target dan pembelajaran dengan menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui

Media Audio Visual dapat berhasil dengan baik dan benar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada guru Penjas yang terdapat di sekolah SMA Negeri 2 Sidikalang

untuk dengan menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual

(19)

dengan ini dapat meningkatkan semangat dalam belajar siswa dan dapat meningkatkan

hasil belajar

2. Penggunaan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual. merupakan

metode belajar yang dapat dipergunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya lompat jauh gaya melenting

3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba melakukan model

pembelajaran model pembelajaran tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan Gaya

Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesuitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta

Adisasmita, (1992), Olahraga Pilihan Atletik, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, ( 2003 ), Media Pembelajaran Audio Visual, Jakarta : Rineka Cipta

Bahagia, dkk, (2000), Atletik, Jakarta: Departemen Pendidikan NasionalDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III

Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :Rineka Cipta

Echuls ( 1986 ), Pengertian Media Audio Visual, Jakarta : Rineka Cipta

E.t. Rues efendi ( 1993 ), Pemakaian Media Audio Visual Dalam Proses Belajar, Jakarta : Rineka Cipta

FIK Unimed ( 2011 ) Pedoman Penulisan Skripsi.

Gafur, Abdul. 1988. Olahraga : Unsur Pembinaan Bangsa Dan Pembangunan Negara. Jakarta : Kemenpora.

Gilang, (2007), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Bandung : Yudhistira

Gunawan ,A,W. (2006). Genius Learning Strategi.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

(Http://www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005).

http://info.g-excess.com/id/info/metode/PembelajaranReciprocalLearning.info

Lutan, (2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidkan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Jakarta.

Mosston Muska dan Ashwotrh Sarah, (1994) .Teaching Physical Education. Edisi keempat, London : Merill Publishing Company

(21)

Poerwadarmita ( 1986 ), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka

Rose,C., Nicholl,J,M. (2002). Accelerated Learning For the 21st Century. Alih bahasa Dedi Ahimsa. Penerbit Nuansa Cendika. Bandung.

Saputra, (2001), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III.

Sadiman, ( 2006 ), Penggunaan Media Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang MempengaruhinyaEdisi Revisi, Jakarta: Rhineka Cipta

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Penjas. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.

Suprijono, (2009), Cooperative learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suherman, Adang,dkk. (2001).Atletik. Jakarta : Depdibud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.

Sukmadinata,N.S. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Penerbit Remaja Rosda Karya. Bandung.

Syarifuddin, Aip, (1992),Atletik, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Gambar

TABEL
GAMBAR 1. Gambar 1. Awalan sampai Mendarat ............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

1. Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa tunalaras kelas III masih kurang optimal atau rendah, disebabkan karena perilaku mereka yang kurang sesuai pada

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Optimasi Alokasi Portofolio Saham pada Pasar Modal Indonesia Menggunakan Algoritma Genetik adalah karya saya dengan arahan dari

My beloved Daddy for being everything to me. I’m so grateful being your first daughter.. Designing a set material for English Conversation at SMP Negeri 15

pedesaan sebagai pihak yang di-Lain-kan dilandasi penolakan penggunaan tipe ideal dari narasi besar modernisasi, kesediaan menggali beragam diskursus dan praktik

Penggunaan kaleng memberikan beberapa keuntungan, antara lain : (1) dapat menjaga bahan pangan di dalamnya: makanan di dalam wadah yang tertutup secara hermetis

perancangan,     ketepatan     jadwal     pekerjaan     pemeliharaan,     serta    

[r]

Penerapan Pendidikan Moral untuk Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita (Studi Kasus Terhadap Proses Pembelajaran di Rumah Pensil Bandung).. PLS FIP