iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING DENGAN PENERAPAN GAYA MENGAJAR
RESIPROKAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIDIKALANG
TAHUN AJARAN 2012/213
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
ALEX W R J PURBA NIM.608310016
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
PERSETUJUAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh Alex W R J Purba, NIM.608310016 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Program
Pendidikan Jasmani Sekolah Fakultas Ilmu Keolahragaan Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk di uji dalam
Ujian Mempetahankan Skripsi
Medan, Juni 2013
Disetujui Oleh Dosen Pembimbing :
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan skripsi saya ini. Skripsi ini
dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Saya sebagai penulis dari pada skripsi saya ini menyampaikan kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada :
1. Bapak Prof.DR. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Basyarudin Daulay, M.Kes sebagai Dekan FIK UNIMED
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd sebagai Pembantu dekan I FIK UNIMED, dan juga sebagai
dosen pembimbing skripsi saya yang telah begitu banyak meluangkan waktunya sehingga
skripsi ini terselesaikan dengan baik.
4. Bapak Mesnan, M.Kes sebagai Pembantu Dekan II FIK UNIMED
5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai pembantu Dekan III FIK UNIMED
6. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.kes sebagai Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED dan Drs.
Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Sekretaris Jurusan PJKR di FIK UNIMED.
7. Para dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan dilingkungan FIK
UNIMED
8. Kepala Sekolah Beserta Guru-guru di SMA N 2 Sidikalang
9. Saya Mengucapkan Banyak terimakasih Kepada kedua Orang Tuaku Tercinta yang selalu
mendukung saya baik Materi maupun Moral, dan saya juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada adek-adeku tercinta dan juga seluruh Keluargaku tercinta.
Pada akhirnya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini, akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
kita semua
Medan, 2013
vi
2. Hakekat Haasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 13
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Lompat Jauh Gaya Melenting ... 18
4. Hakekat Gaya Mengajar Resiprokal ... 26
5. Hakekat Media Pembelajaran Audio Visual ... 35
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ………... 55
B. Hasil Penelitian ………... 58
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……… 68
B. Saran ……….. 68
viii TABEL
1. Tabel Rubrik Penilaian ... 49
2. Deskripsi hasil Pre-test lompat jauh gaya melenting SMA Negeri 2 Sidikalang ... 57
3. Diagram grafik Ketuntasan Hasil Belajar Pre-test ... 57
4. Diagram grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I... 61
5. Diagram grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 64
x GAMBAR
1. Gambar 1. Awalan sampai Mendarat ... 18
2. Gambar :2. Awalan Lompat Jauh Gaya Melenting ... 19
3. Gambar: 3. Tolakan atau Tumpuan Lompat Jauh Gaya melenting ... 22
4. Gambar: 4. Sikap Badan di Udara Pada Lompat Jauh Gaya Melenting ... 24
ix
LAMPIRAN
1. Rencana pelaksanaan Pembelajaran siklus I ... 72
2. Rencana pelaksanaan Pembelajaran siklus II ... 76
3. Format Lembar Penilaian Fortofolio ... 79
4. Data Pre-test Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 81
5. Data post-test I Hasil belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 84
6. Data Post-test II Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting ... 88
7. Reduksi Hasil Belajar Post-Test I Siswa Dalam Lompat Jauh ... 92
8. Reduksi Hasil Belajar Post-Test I Siswa Dalam Lompat Jauh ... 94
9. Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data Penelitian ... 96
10. Tabel data mentah hasil Penelitian ... 97
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya manusia ingin berprestasi di dalam berbagai cabang
olahraga dan prestasi yang didapat di dalam satu cabang olahraga adalah
merupakan hasil akumulatif dari berbagai aspek usaha, dikatakan demikian
karena prestasi olahraga yang dicapai oleh seseorang merupakan hasil perpaduan
berbagai jenis aspek usaha yang turut mendukung tercapainya prestasi olahraga
tersebut.
Atletik yang kita kenal saat ini tergolong sebagai cabang olahraga yang
paling tua di dunia. Gerak-gerak dasar yang terkandung di dalam atletik sudah
dilakukan sejak adanya peradaban manusia di permukaan bumi ini.
Kira-kira tahun 400 SM ternyata bangsa Irish telah melakukan gerakan-gerakan
olahraga yang mirip dengan atletik sekarang. Seorang pujangga Yunani bernama
Humeros mengatakan dalam bukunya berjudul Illiad, bahwa kegiatan atletik
sudah dilakukan pada tahun 1100 SM. Adapun nomor-nomor lompat dalam
Olahraga atletik pada dasarnya telah diajarkan disetiap jenjang pendidikan.
2
khususnya dalam pembelajaran lompat jauh, karena pembelajaran ini pelaksanaanya bukan
melalui pengajaran di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun banyak melibatkan unsur
fisik dan mental, intelektual. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mampu
melibatkan siswa secara tepat dengan presentase keterlibatan siswa yang tinggi dari waktu yang
tersedia, sehingga yang dilakukan dapat mencapai tujuan dan memberi hasil yang semakin
baik.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan
penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup dan memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara
sistematis, terarah dan terencana.
Untuk mencapai olahraga yang maksimal dibutuhkan pernanan guru, pelatih,
pembimbing yang baik dan memang benar-benar bertanggung jawab terhadap siswa ataupun
atlet yang sedang dibimbingnya, juga tak kalah pentingnya penerapan latihan-latihan yang
terprogram dan sistematis serta dilaksanakan dengan baik. Yang dimaksudkan dengan latihan
yang terprogram dengan baik adalah suatu latihan yang memiliki tujuan yang jelas, baik materi
maupun prakteknya dilapangan dimana harus sesuai dengan karakteristik cabang olahraga yang
sedang dibina tersebut serta memiliki beberapa alternatif gaya mengajar, dan penerapan gaya
mengajar ini haruslah sesuai dengan bentuk kegiatan yang diberikan dan dapat menarik
perhatian serta menggiatkan partisipasi siswa untuk melaksanakan atau mengetahui proses
kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran penjas dapat diukur
3
tingkat pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman,
penguasaan materi dan hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan
pembelajaran.
Rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses pembelajaran yang
dihadapi oleh siswa. Dalam pembelajaran penjas, guru harus menguasai materi yang diajarkan
dan cara menyampaikannya. Cara penyampaian pelajaran sering disebut metode atau gaya
mengajar merupakan faktor yang penting diperhatikan oleh seorang guru.
Namun dari kenyataan diatas masih banyak guru penjas yang masih terbatas dalam
mengajar pembelajaran praktek penjas karena berbagai macam keterbatasan dalam
menyediakan sarana yang menunjang dalam mata pelajaran penjas dan penggunaan gaya
mengajar dalam kegiatan proses belajar mengajar merupakan salah satu cara pendekatan yang
bisa diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, yang terkadang pembelajaran
penjas lebih banyak melaksanakan secara teori dari pada praktek.
Sementara itu penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah selama ini berorientasi
pada suatu titik pusat pada guru. Kenyataan ini dapat dilihat dilapangan melalui
pengamatan-pengamatan yang dilakukan penulis bahwa gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses
belajar mengajar kurang mempertimbangan aspek perkembangan psikomotor siswa.
Seiring dengan itu timbul suatu pertanyaan apakah tidak ada gaya yang bisa digunakan
dan diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan pendidikan jasmani.
Sebagai seorang guru tentu saja harus berupaya mencari jalan keluar agar proses belajar
4
untuk menemukan gaya mengajar yang lebih baik untuk digunakan dalam mempelajari
keterampilan gerak.
Gaya mengajar merupakan cara guru berinteraksi dengan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Gaya mengajar memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kegiatan belajar
mengajar, karena penggunaan gaya mengajar yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan
suatu kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efesien, dan diharapkan mencapai tujuan
sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan gaya yang tepat sesuai dengan kondisi dan
suasana kelas serta dengan melakukan variasi pengajaran akan meningkatkan motivasi belajar
mengajar.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya siswa kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang
Tahun Ajaran 2012/2013, sampai saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Sesuai dengan
hasil observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran pendidikan jasmani siswa kelas X
SMA Negeri 2 Sidikalang pada tanggal 20 Februari 2013 bahwa hasil belajar siswa dalam
pembelajaran lompat jauh gaya melenting masih dalam kategori rendah, disebabkan
keterbatasan guru dalam mengupayakan keaktifan siswa dalam pembelajaran, pembelajaran
yang dilaksanakan selama ini lebih banyak teori dan dalam pelaksanaan praktek kurang dan
membelajarkan siswa secara monoton dan siswa hanya menuruti perintah dari guru saja belum
melakukan pembelajaran yang bervariasi. Khususnya variasi gaya mengajar Sehingga dalam
hal ini mengakibatkan penguasaan teknik lompat jauh gaya melenting siswa rendah mulai dari
teknik awalan sampai mendarat.
Berdasarkan penilaian penulis, bahwa dihasil belajar lompat jauh siswa tersebut masih
5
memberikan suatu bentuk gaya mengajar yaitu gaya mengajar resiprokal melalui media audio
visual, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya
melenting. Karena gaya ini, melibatkan siswa bertanggung jawab untuk mengobservasi dan
mengkoreksi penampilan dari teman atau pasangannya dan memberi umpan balik segera pada
setiap kali melakukan gerakan. Dan di dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk saling
bekerja sama, artinya di dalam suatu kelompok ada yang berperan sebagai pelaku dan ada juga
yang berperan sebagai pengamat, dan setelah itu bergantian pelaku menjadi pengamat dan
pengamat menjadi pelaku sehingga hasil belajarnya meningkat.
Dapat diasumsikan bahwa guru merupakan pemegang peranan penting didalam proses
belajar mengajar disekolah, karena itu, guru di tuntut untuk memiliki kemampuan dalam upaya
pelaksanaan sikap seorang pendidik. Demikian halnya dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani, guru diharapkan mampu mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tehnik dan
strategi permainan olahraga, (sportivitas, jujur, kerja sama dan lain-lain) serta pembiasaan
hidup sehat, pelaksanaannya bukan melalui konvensional didalam kelas yang bersifat metode
komando namun melibatkan unsur, fisik, mental intelektual, emosi dan sosial. Tugas guru
bersifat paedagogis yaitu membantu, membimbing dan memotivasi anak didiknya agar dapat
dan mau belajar. Salah satu guru adalah dengan jalan menyiapkan kondisi yang diperlukan
untuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak didiknya, jadi bukan hanya semata-mata untuk
mengontrol, mengkritik, menghukum dan sebagainya.
Dari hasil observasi dari guru penjas di SMA Negeri 2 Sidikalang bahwa dari 30 orang
siswa yang menjadi sampel, ternyata 25 orang siswa ( 83,33%) masih memperoleh nilai di bawah
rata-rata kelas dan selebihnya 5 orang siswa ( 16,66%) memiliki nilai di atas rata-rata kelas.
6
lapangan badminton, lapangan basket, lapangan voli, lapangan futsal. Mengenai alat
pembelajaran lompat jauh gaya melenting disekolah tersebut sudah cukup memadai seperti bak
pasir, cangkul, meteran, semuanya lengkap disekolah.
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas penulis merasa tertarik meneliti tentang
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting Dengan Menggunakan
Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2
Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada beberapa masalah
yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah tersebut dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
Apakah dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal melalui media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa? Faktor-faktor apa sajakah yang
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar lompat jauh gaya melenting? Faktor-faktor
apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya melenting siswa dalam
pembelajaran penjas? Apakah dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan
hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa dalam pembelajaran penjas? Apakah dengan
menggunakan gaya mengajar dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting
siswa? Seberapa besarkah faktor-faktor tersebut meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya
melenting siswa? Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting
pada siswa?
7
Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: variabel bebas
adalah “ Penerapan Gaya Resiprokal Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X SMA
Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya
adalah “ Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting”.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
“Apakah dengan menggunakan gaya Resiprokal melalui media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang
Tahun Ajaran 2012/2013?
E.Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui penggunaan gaya mengajar resiprokal melalui media audio visual
terhadap hasil belajar lompat jauh gaya melenting siswa kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang
Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan ini akan memberikan manfaat bagi pihak yaitu:
1. Bagi guru untuk meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan efektifitas pembelajaran
melalui penerapan gaya resiprokal melalui media audio visual dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi dan berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran
8
3. Bagi peneliti yang lain, penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan olahraga
atletik khususnya lompat jauh gaya melenting melalui gaya resiprokal melalui media audio
visual.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut : “ Gaya Mengajar Resiprokal dengan Media Audiovisual Dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Lompat Jauh Gaya Melenting Pada Sisa Kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun
Ajaran 2012/2013 “.
Pada saat pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat tidak memuaskan dan siswa banyak
yang tidak dapat melakukan proses lompat jauh gaya melenting secara benar. Dan setelah
melakukan pembelajaran menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual,
terdapat suatu perubahan yang bisa dikategorikan sebagai keberhasilan dalam proses belajar
mengajar. Dimana dalam menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual
dapat memperlancar proses belajar mengajar . Dan peningkatan secara klasikal dapat tercapai
melebihi target dan pembelajaran dengan menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui
Media Audio Visual dapat berhasil dengan baik dan benar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Disarankan kepada guru Penjas yang terdapat di sekolah SMA Negeri 2 Sidikalang
untuk dengan menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual
dengan ini dapat meningkatkan semangat dalam belajar siswa dan dapat meningkatkan
hasil belajar
2. Penggunaan Gaya Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual. merupakan
metode belajar yang dapat dipergunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya lompat jauh gaya melenting
3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba melakukan model
pembelajaran model pembelajaran tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan Gaya
Mengajar Resiprokal Melalui Media Audio Visual.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesuitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta
Adisasmita, (1992), Olahraga Pilihan Atletik, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
Arsyad, ( 2003 ), Media Pembelajaran Audio Visual, Jakarta : Rineka Cipta
Bahagia, dkk, (2000), Atletik, Jakarta: Departemen Pendidikan NasionalDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III
Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :Rineka Cipta
Echuls ( 1986 ), Pengertian Media Audio Visual, Jakarta : Rineka Cipta
E.t. Rues efendi ( 1993 ), Pemakaian Media Audio Visual Dalam Proses Belajar, Jakarta : Rineka Cipta
FIK Unimed ( 2011 ) Pedoman Penulisan Skripsi.
Gafur, Abdul. 1988. Olahraga : Unsur Pembinaan Bangsa Dan Pembangunan Negara. Jakarta : Kemenpora.
Gilang, (2007), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Bandung : Yudhistira
Gunawan ,A,W. (2006). Genius Learning Strategi.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
(Http://www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005).
http://info.g-excess.com/id/info/metode/PembelajaranReciprocalLearning.info
Lutan, (2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidkan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Jakarta.
Mosston Muska dan Ashwotrh Sarah, (1994) .Teaching Physical Education. Edisi keempat, London : Merill Publishing Company
Poerwadarmita ( 1986 ), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Rose,C., Nicholl,J,M. (2002). Accelerated Learning For the 21st Century. Alih bahasa Dedi Ahimsa. Penerbit Nuansa Cendika. Bandung.
Saputra, (2001), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III.
Sadiman, ( 2006 ), Penggunaan Media Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang MempengaruhinyaEdisi Revisi, Jakarta: Rhineka Cipta
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Penjas. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.
Suprijono, (2009), Cooperative learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suherman, Adang,dkk. (2001).Atletik. Jakarta : Depdibud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.
Sukmadinata,N.S. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Penerbit Remaja Rosda Karya. Bandung.
Syarifuddin, Aip, (1992),Atletik, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.