• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing dal (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing dal (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing Dalam Upaya

Meningkatkan Taraf Hidup Sosial Ekonomi Pedagang Di

Kabupaten Tulungagung

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : “SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI”

Dosen Pengampu: Rokhmat Subagiyo, S.E.,M.E.I.

Disusun oleh:

Alfiana Widiastuti 17402153041

ES VI-A

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

A. Judul Penelitian

Penelitian ini berjudul “Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing Dalam Upaya Meningkatkan Taraf Hidup Sosial Ekonomi Pedagang di Kabupaten Tulungagung”

B. Latar Belakang

Maraknya perkembangan pusat perdagangan dapat dijadikan tolok ukur bagi perkembangan perekonomian Indonesia saat ini. Dengan adanya pusat perdagangan menjadi salah satu indikator nyata mengenai kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Peranan pasar sendiri sangatlah penting dalam kegiatan perekonomian mengingat tujuan dari pasar itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencapai kepuasan mengenai proses transaksi ekonomi berupa barang maupun jasa. Menurut Stanton (1984) mendefiniskan pasar sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemampuan untuk membelanjakannya.1

Sebagai salah satu sarana publik, keberadaan pasar telah mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Pasar menjadi tempat bertemunya antara penjual dengan pembeli untuk mendistribusikan dan mengkonsumsi barang-barang yang telah diproduksi oleh produsen agar para konsumen dapat dengan mudah mendapatkannya. Selain sebagai tempat berlangsungnya kegiatan ekonomi, pasar juga menjadi tempat terjadinya interaksi sosial. Interaksi tersebut meliputi interaksi antara penjual dan pembeli, interaksi tawar-menawar, hubungan kerjasama antara pedagang dan pemasok terjadi di tempat ini.

Salah satu pasar yang menarik minat pembeli adalah pasar hewan. Umumnya di pasar hewan ini semakin ramai pembeli ketika hari raya Idul Adha akan tiba, salah satunya adalah pasar kambing. Pasar kambing merupakan salah satu pasar hewan yang berada di Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung. Pasar tersebut merupakan pasar tradisional yang ada setiap pasaran Kliwon dimana tidak hanya kambing saja yang diperjualbelikan akan tetapi juga seperti kebutuhan pokok sehari-hari juga tersedia. Letak pasar ini dirasa strategis karena berada di pinggir jalan utama. Letak bangunannya

(3)

langsung berada di pinggir jalan raya, sehingga ada pedagang yang berjualan di bahu jalan.

Pasar hewan itu sendiri memiliki berbagai kelemahan yang telah menjadi karakter dasar yang sangat sulit diubah, seperti identik dengan kondisi yang kumuh, kotor, dan bau, sehingga memberikan kondisi yang kurang nyaman. Keadaan tersebut membuat pemerintah setempat berunding untuk mencari jalan keluar. Setelah menimbang dan melihat berbagai macam aspek dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi akhirnya pemerintah memutuskan untuk merelokasi pasar kambing lama. Penentuan di mana pasar baru akan ditetapkan, pemerintah mengadakan kesepakatan bersama dari semua pihak yang bersangkutan dan diperoleh keputusan bahwa pasar baru di alihkan di pasar Wage kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung setiap pasaran Kliwon.

Dari uraian tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “DAMPAK PROYEK RELOKASI PASAR KAMBING DALAM MENINGKATKAN TARAF HIDUP SOSIAL EKONOMI PEDAGANG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG”

C. Identifikasi masalah

Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:

a. Interaksi sosial antar pedagang pasca program relokasi pasar kambing.

b. Pendapatan pedagang pasca program relokasi pasar kambing.

D. Fokus penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah :

a. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi dilaksanakannya proyek relokasi pasar kambing di kabupaten Tulungagung?

(4)

c. Bagaimana dampak proyek relokasi pasar kambing dalam upaya meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung?

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dilaksanakannya proyek relokasi pasar kambing di kabupaten Tulungagung.

b. Untuk menjelaskan pendapatan pedagang pasca proyek relokasi pasar kambing di kabupaten Tulungagung.

c. Untuk menjelaskan dampak proyek relokasi pasar kambing dalam upaya meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung.

F. Manfaat penelitian a. Manfaat Teoritis

a. Menambah keilmuan, khususnya mengenai dampak proyek relokasi pasar kambing dalam meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung.

b. Sebagai acuan peneliti berikutnya dalam mengkaji dampak proyek relokasi pasar kambing dalam meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung.

b. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan syarat menyelesaikan pendidikan program Strata satu.

b. Bagi lembaga, dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi penelitian berikutnya terkait dampak proyek relokasi pasar kambing dalam meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung.

c. Bagi pedagang, diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan agar lebih termotivasi dalam melakukan kegiatan perdagangan.

G. Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian

(5)

Agar peneliti lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian yang mana penelitian ini dilakukan pada saat pasca proyek relokasi pasar dilaksanakan di pasar Wage kecamatan Karangrejo kabupaten Tulungagung, pada hari pasaran Kliwon dengan melakukan wawancara serta observasi terhadap responden yakni pedagang kambing.

b. Batasan penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memberikan beberapa keterbatasan, antara lain:

a. Jumlah responden yang di wawancara dan di observasi sebanyak 5 orang yakni pedagang kambing.

b. Agar penelitian yang dilakukan ini lebih fokus, sempurna, dan mendalam maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan “tingkat kehidupan sosial ekonomi pedagang pasca proyek relokasi pasar kambing”.

H. Penegasan istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami skripsi yang berjudul “Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Sosial Ekonomi Pedagang Di Kabupaten Tulungagung”, maka penulis memandang perlu untuk menegaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul, yakni sebagai berikut:

a. Penegasan konseptual

1. Pedagang pasar adalah seseeorang yang mempunyai usaha dan tempat permanen sesuai dengan jenis usahanya dan dalam penampilan barang dagangan mempunyai variasi baik dalam penataan, kemasan, kebersihan sehingga bisa menarik para pembeli atau pelanggannya.2

2. Sosial ekonomi menurut FS chpan dapat diartikan sebagai posisi yang ditempati individu atau keluarga yang berkenaan dengan ukuran rata-rata yang umum tentang pendapatan dalam kaitannya dengan kesejahteraan.3

2 Susilo Endrawanti, Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus Di Pasar Sampangan Kota Semarang, Serat Acitya,Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang,hal.85.

(6)

Sosial ekonomi merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang ada di masyarakat atau yang lebih umumnya terkait dengan kesejahteraan masyarakat.

3. Relokasi pasar adalah suatu kegiatan pemindahan lokasi pasar lama ke pasar baru yang lebih strategis dengan bangunan permanen didukung dengan sarana prasarana yang memadai seperti sanitasi pembuangan air yang lancar, penerangan yang cukup, keamanan berjualan dan barang dagangan aman, waktu penyelenggaraan pasar serta tempat parkir yang nyaman.

b. Penegasan operasional

Secara operasional penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui “Dampak Proyek Relokasi Pasar Kambing Dalam Upaya Meningkatkan Taraf Hidup Sosial Ekonomi Pedagang Di Kabupaten Tulungagung”, yang dimaksud adalah mengetahui taraf hidup sosial ekonomi pedagang kambing di kabupaten Tulungagung setelah adanya proyek relokasi pasar.

I. Kajian teori

a. Pedagang pasar

Secara sederhana, pasar dapat diartika sebagai tempat bertemunya antara penjual dengan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini memiliki arti bahwa pasar memiliki lokasi atau tempat tertentu sehingga memungkinkan penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual beli produk baik dalam bentuk barang maupun jasa. Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pmebeli nyata dan pembelian potensial atas suatu produk.4 Dinyatakan bahwa pasar merupakan

tempat pertukaran potensial baik dalam bentuk fisik sebagai tempat berkumpul atau bertemunya penjual dan pembeli, maupun yang tidak berbentuk fisik, yang memungkinkan terlaksananya pertukaran, karena dipenuhinya persyaratan pertukaran, yaitu minat, citra dan daya beli.5

Damsar (2005) menyatakan bahwa aktivitas ekonomi pasar merupakan tempat di mana proses transaksi antara pembeli dan penjual berlangsung, serta sebagai tempat untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan dengan harga yang sesuai. Masyarakat sebagai pembeli dapat

(7)

memperoleh barang-barang sesuai kebutuhan dan keinginan mereka, sedangkan para penjual dapat menjajakan barang-barang jualannya dan memperoleh uang untuk pemasukan mereka sehari-harinya. Pasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi dan salah satu penggerak dinamika kehidupan ekonomi.

Menurut Damsar (2002) berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi ekonomi tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan oleh penjual dan pembeli, aspek ruang dan waktu, dari pasar serta aspek tawar-menawar.6

Sedangkan pedagang pasar disini adalah seseorang yang mempunyai usaha dan tempat permanen sesuai dengan jenis usahanya dan dalam penampilan barang dagangan mempunyai variasi baik dalam penataan, kemasan, kebersihan sehingga bisa menarik para pembeli atau pelanggannya.7

Pedagang pasar kambing adalah seseorang yang mempunyai usaha dan tempat permanen dalam memasarkan kambing yang mempunyai variasi baik dalam penataan dan kebersihan sehingga bisa menarik para pembeli atau pelanggannya.

b. Tingkat sosial ekonomi

Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi (1964) mendefinisikan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Adapun proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.8

Sosiologi mempelajari dari perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompok ini mencakup keluarga, suku bangsa, komunitas dan pemerintahan, dan berbagai organisasi sosial, agama, politik, bisnis, dan organisasi lainnya. Dengan kata lain, sosiologi

6 Siti Musrifah dan Elly Kismini, Dinamika dan Konflik dalam Proses Relokasi Pedagang Pasar Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, 2017,Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-7133,hal.2

7 Susilo Endrawanti, Dampak Relokasi Pasar,...,hal.85.

(8)

mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat,tidak sebagai individu yang terlepas dari kehidupan masyarakat. Fokus bahasan sosiologi adalah interaksi manusia, yaitu pada pengaruh timbal balik diantara dua orang atau lebih dalam perasaan, sikap, dan tindakan. Sementara istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa yunani yakni “oikos”yang berarti keluarga atau rumah tangga dan nomos peraturan aturan hukum. Maka, secara garis besar ekonomi diartikan sebagai peraturan rumah tangga atau menejemen rumah tangga.

Sosial ekonomi menurut Damsar (1997) secara sederhana di definisikan sebagai studi tentang bagaimana cara orang, kelompok atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka, dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Cara yang dimaksud disini berkaitan dengan semua aktivitas orang, kelompok dan masyarakat yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi jasa dan barang-barang langka. Sementara itu Richard Swedberg (2012) mendefinisikan sosial ekonomi sebagai bagian dari sosiologi yang membahas dan menganalisis fenomena ekonomi, dengan bantuan konsep-konsep dan metode sosiologi.

c. Relokasi pasar

Menurut Tarigan(2005) teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial.9 Relokasi adalah pemindahan bangunan dari satu posisi ke posisi

yang baru yang lebih strategis dengan bangunan permanen lebih baik. Relokasi pasar adalah pemindahan lokasi pasar lama ke pasar baru yang lebih strategis didukung dengan sarana prasarana seperti sanitasi pembuangan air yang lancar, penerangan yang cukup, keamanan berjualan dan barang dagangan aman, waktu penyelenggaraan pasar serta tempat parkir yang nyaman.

J. Penelitian terdahulu

(9)

Penelitian terdahulu ini dipaparkan untuk menjadi sebuah referensi dan perbandingan untuk penelitian ini, dimana penjelasannya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Kehidupan sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional pasca relokasi dan pembangunan pasar modern (Muhammad Zunaidi, Jurnal Sosiologi Islam, Vol. 3, No.1, April 2013 ISSN: 2089-0192) setelah adanya relokasi dan sosial ekonomi pasca relokasi dan

pembangunan pasar modern Babat?

(10)

lokasi

pembangunan pasar ikan higienis kota pasuruan (Rakhmat pasar ikan higienis kota pasuruan?

higienis, faktor lokasi dalam penentuan lokasi

pendaratan ikan, karakteristik fisik, biaya pembangunan, transportasi, penerimaan atau respon

masyarakat, pelayanan

publik, utilitas, terletak di adanya embrio kegiatan Dampak relokasi

pasar studi kasus

di pasar

sampangan kota

Masalah penelitian:

Bagaimana

dampak relokasi

(11)

semarang (Susilo Endrawanti, Serat Acitya-Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang)

pasar studi kasus di Pasar Sampangan Kota Semarang?

pedagang, kelompok masyarakat sekitar pasar, institusi

pengelola pasar.

wawancara, kuesioner, dan riset.

baru, tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan, ada kecenderungan dengan sistem zonasi.

Dinamika dan Konflik dalam Proses Relokasi Pedagang Pasar Ngabul Kecamatan Tahunan

Kabupaten Jepara (Siti Musrifah,dkk, yang timbul di masyarakat penelitian ini adalah metode penelitian gambaran dari dinamika dan konflik yang terjadi dalam proses relokasi Pasar Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara secara

1. Pemerinta h setempat dan panitia relokasi memiliki

kepentingan untuk mengatasi kemacetan di depan Pasar Ngabul,

keterbatasan

lahan, dan

membuat Pasar Ngabul

sepenuhnya menjadi Pasar Desa.

2. Semenjak adanya kebijakan relokasi

hubungan para pedagang di pasar darurat semakin erat, sedangkan

pedagang di

pasar baru

memulai

(12)

lebih mendalam.

perubahan sedangkan

pedagang di

pasar baru

meningkat.

K. Kerangka konseptual

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan juga kajian penelitian terdahulu, skema hubungan antar variabel atau kerangka berfikir penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Taraf hidup sosial ekonomi pedagang Pedagang

Dampak proyek relokasi pasar kambing

 Tingkat pendapatan pedagang naik  Hubungan

(13)

L. Proposisi

a. Penerapan proyek relokasi pasar kambing berdampak pada taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung,

b. Faktor-faktor yang menghambat dan mendorong proyek relokasi pasar kambing di kabupaten Tulungagung.

c. Penerapan proyek relokasi pasar kambing berdampak pada taraf hidup sosial ekonomi pedagang di kabupaten Tulungagung dalam perspektif ekonomi Islam.

L. Metode penelitian 1. Jenis penelitian

Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitataif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.10

2. Tempat penelitian

Objek penelitian berupa pasar hewan. Pasar tersebut memperjualbelikan kambing, terletak di desa Karangrejo, kecamatan Karangrejo, kabupaten Tulungagung.

3. Instrumen pengumpulan data

Pada dasarnya ada tiga teknik dalam pengumpulan data yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

(14)

a. Observasi

Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah observasi terlibat yang dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pengamatan deskriptif, pengamatan terfokus, dan pengamatan selektif.

1) Pengamatan deskriptif yaitu pengamatan dimana saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai obyek penelitian, pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti. Yang dimaksud adalah peneliti datang hanya meneliti secara umum tentang letak geografis dari pasar kambing yang baru di daerah Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung, mengenai kenyamanan pasar, waktu penyelenggaraan pasar, kenyamanan pedagang dan meneliti secara umum mengenai praktik jual beli kambing.

2) Pengamatan terfokus yaitu dimana peneliti sudah mempersempit observasi menjadi fokus tertentu. Yang dimaksud adalah peneliti sudah mulai menarik pengamatan umum menjadi lebih sempit. Antara lain adalah apakah pasar kambing ini menyediakan fasilitas sarana prasarana yang memadai. Penelitian terhadap interaksi antar pedagang kambing. Dan pendapatan pedagang kambing setelah proyek relokasi ini mengalami kenaikan atau penurunan.

3) Pengamatan selektif adalah peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya menjadi lebih rinci. Dalam observasi kali ini peneliti telah benar-benar fokus meneliti mengenai seberapa besar dampak proyek relokasi pasar kambing dalam meningkatkan taraf hidup sosial ekonomi pedagang kambing di Kabupaten Tulungagung.

b. Wawancara

(15)

dilaksanakannya proyek relokasi pasar, kemudian apakah pendapatan pedagang mengalami kenaikan atau penurunan, dan apa dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi pedagang.

c. Studi Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber non-insani yakni berupa dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang terkait dengan fokus dan sub fokus penelitian.11

4. Teknik analisis data

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun focus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Analisis selama di lapangan yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman yaitu menggunakan analisis data reduction (reduksi data) yaitu merangkum data. Merangkum adalah memilih hal-hal pokok, mmefokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Langkah selanjutnya yaitu data display (penyjajian data). Dalam penelitian kualitatif yaitu dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu dengan teks bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Selain dengan cerita narasumber juga berupa grafik, matrik dan chart.

Langkah terakhir yaitu conclusion drawing/ verivication, yaitu menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti

(16)
(17)

DAFTAR PUSTAKA

 Amaludin, Rakhmat dan Putu Rudy Satyawan.Analisa Penentuan Lokasi Pembangunan Pasar Ikan Higienis Kota Pasuruan.Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

 Assauri, Sofjan.2015.Manajemen Pemasaran.Jakarta:Rajawali Pers.

 Endrawanti, Susilo.Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus Di Pasar Sampangan Kota Semarang, Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang.

 Kasmir dan Jakfar.2007.Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta:Kencana.

 Musrifah, Siti, dan Nugroho Trisnu Brata.Dinamika dan Konflik dalam Proses Relokasi Pedagang Pasar Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara, 2017,Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-7133.

 Subagiyo,Rokhmat.2017.Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan.Jakarta: Alim’s Publishing.

 Suliyanto.2010.Studi kelayakan Bisnis.Yogyakarta:Andi.

 Suyanto, Bagong.2017.Sosiologi Ekonomi:Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme.Jakarta:Kharisma Putra Utama.

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas maka ruang lingkup penelitian hanya tertuju pada tiga ruang lingkup, yaitu: alasan penerbitan surat ketetapan

Berdasarkan judul terdahulu maka penulis dapat mengambil suatu pedoman dalam pembahasan inti pada uraian draft skripsi yang dimaksud dengan Ruang Lingkup Penelitian,

Penulis membatasi ruang lingkup penelitian untuk menghindari pembahasan masalah yang meluas dan agar tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah serta agar yang

Agar tidak terlalu meluas hingga hasilnya tidak akurat, maka penulis perlu mambatasi ruang lingkup penelitian ini, yaitu : jenis nomor dayung yang dimaksud

Untuk mendapatkan hasil yang jelas maka dalam penelitian ini dibutuhkan ruang lingkup penelitian untuk membatasi masalah pada satu titik fokus agar pembahasan

Dalam penelitian ini, agar pembahasan tidak terlalu meluas dan memberikan pemahaman yang sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitiannya

Agar pembahasan dalam tugas akhir ini tidak meluas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan antara lain seperti: bagian kasir dapat mengelola data

Batasan penelitian bertujuan untuk membatasi ruang lingkup penelitian agar pembahasan penelitian lebih fokus kepada suatu permasalahan. Berikut ini adalah beberapa