• Tidak ada hasil yang ditemukan

08.Jurnal PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "08.Jurnal PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONTEN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONTEN KURIKULUM PESANTREN BISNIS ISTANA MULIA SERANG BANTEN

Aip Arianto

Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung Program Magister Manajemen Pendidikan Islam

Kampus II, Jl. Cimencrang - Panyileukan, Bandung, Jawa Barat 40292, Indonesia

aiparyanto@gmail.com

ABSTRACT

The educational institution is an organized institution, whether it is a kindergarten, elementary, junior high school, high school and even up to college or university. Decision-making is a routine job in management because decisions and management can not be separated. In decision making. Decision making process is apostriori and there is a priori. In determining the curriculum content of Pesantren Bisnis Istana Mulia, CEO of Pesantren Bisnis Istana Mulia, its decision making is a priori. This research is done by searching the data in the field and then synchronize with theory in management theory. The point is there are three steps that peneilti do is find the theory and search the data in the field and then synchronize both. The result of the research shows that the content of the noble court business pesantren curriculum is entrepreneur and leadership.

Keywords: Decision Making, Curriculum Content, Pesantren Bisnis Istana Mulia

PENDAHULUAN

Suatu organisasi adalah wadah bagi beroperasinya manajemen karena disitulah aktivitas manajemen menjadi salah satu sub sistem dari sistem organisasi (Siswanto, 2008, p. 73).Manajemen menjadi tehnik atau alatyang menggerakkan organisasi menuju tercapainya tujuan yang diinginkan. Dalam konteks tugas manajer, pengambilan keputusan merupakan salah satu peranan manajer yang disebut peranan desisional. Dalam menentukan tindakan manajerial seorang manajer dituntut untuk berani mengambil keputusan baik atas pertimbangan individu dengan kewenangannya sebagai pimpinan, maupun keputusan dari hasil musyawarah dengan memperhatikan pemikiran, perasaan atau masukan dari anggota organisasi (Syarifudin, 2008, p. 44).

(2)

melaksanakanfungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat di buat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektivitas rencana yang disusun (Handoko Hani, 2003, p. 129).

Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan (chocise making) dan dari pemecahan masalah (problem solving)(George P. Huber, 1999, p. 8).Pengambilan keputusan tidaklah mudah, terkadang pengambilan keputusan itu bukan menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah baru mungkin dikarenakan oleh: (1) pemimpin tidak mengambil atau mendapat informasi yang lengkap, dan (2) walaupun lengkap informasi yang diperoleh tapi tidak bisa mengolah informasi tersebut. Oleh karena itu dalam pengambilan keputusan sangat membutuhkan informasi yang utuh dan diolah informasi tersebut secara berkaitan (tersistem) dengan demikian sistem informasi manajemen sangat berperan dalam pengambilan keputusan, terutama dalam lembaga Pendidikan yang sebagian besarnya untuk bidang pelayanan jasa yang sangat menetukan dalam pengembangan peserta didik.

Lembaga pendidikan adalah lembaga yang terorganisasi, baik lembaga itu setingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Bahkan Sampai Sekolah Tinggi atau Universitas.Pengambilan keputusan adalah pekerjaan rutin dalam manajemen karena keputusan dan manajemen tidak bisa dipisahkan. Salusu mengatakan bahwa kehidupan sehari-hari seorang eksekutif, manajer, kepala, ketua, direktur, rektor, bupati, gubernur, menteri, panglima, presiden, atau pejabat apapun, sesungguhnya adalah kehidupan yang selalu bergumul dengan keputusan (Salusu, 2007, p. 44).Ungkapan Salusu ini bisa dimengerti bahwa mereka adalah para

(3)

Organisasi lembaga pendidikan apapun tingkatannya, tentu di dalamnya terdapat banyak orang yang satu dengan yang lain akan saling keterkaitan. Masing-masing anggota organisasi ini biasanya terdapat beraneka ragam tingkah-laku, karakter, dan tujuan bekerja di dalam organisasi tersebut. Perbedaan-perbedaan ini sedikit banyak akan mempengaruhi pekerjaan mereka, paling tidak di samping mengejar target tercapainya tujuan organisasi juga menyimpan target mencapai tujuan bekerja mereka secara individu. Manusia dalam hidup berkelompok mempunyai perbedaan yaitu perbedan jenis kelamin, usia, pengalaman, agama dan perbedaan kepentingan, tetapi disamping perbedaan juga terdapat persamaan, seperti persamaan kebutuhan untuk makan, minum, kelanjutan keturunan, keamanan, dan faktor-faktor inilah yang membentuk kerja sama di antara mereka (Brantas, 2009, p. 96). Kondisi para pelaku organisasi yang sedemikian komplek dan sarat dengan perbedaan-perbedaan ini, menuntut adanya kemunculan seorang pemimpin yang mampu mendorong mereka ke arah tujuan yang sama. Pekerjaan seorang pemimpin yang melakukan hal seperti ini tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan. Dalam keadaan ini diperlukan pemimpin yang mempunyai wibawa, pengalaman yang luas, keberanian yang tinggi, kebijakan yang bisa diterima oleh banyak orang, dan mampu memegang kendali organisasi.

Tulisan ini membahas tentang pengambilan keputusan di lembaga pendidikan di lembaga pendidikan yang mencakup: pengertian dan ruang lingkup,faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.

KONSEP DAN TEORIPENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan Keputusan

1. Pengertian, Dasar Pertimbangan dan Proses Pengambilan Keputusan Istilah “Pengambilan Keputusan” sesungguhnya adalah terjemahan dari bahasa Inggris decision maker, yang berasal dari kata decision dan maker

keduanya berasal dari bahasa Inggris. Decision berarti keputusan dan maker

(4)

371).Dalam bahasa Latin, kata decide berasal dari prefik de yang berarti off, dan kata caedo yang berarti to cut. Hal ini berarti proses kognitif cut off sebagai tindakan memilih di antara beberapa alternatif yang mungkin (Ety Rohaety,2010, p. 150-151).

Menurut Atmosudirjdo, bahwa decision atau keputusan adalah suatu pengakhiran atau pemutusan dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan choice pada salah satu alternatif yang tertentu (Prajudi Atmosudirdjo, 1987, p. 67). Keputusan dapat berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula (12). Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu (1) Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan; (2) Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; (3) Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekat pada tujuan tersebut (James A.F. Stoner, 1999, p. 132). Dengan demikian dapat dipahami bahwa keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. Suatu keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungan dengan perencanaan.

(5)

organisasi maka pengambilan keputusan menjadi tugas utama yang harus dilaksanakan.

Menurut Max pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari beberapa alternatif (Ety Rohaeti, 2010, p. 151). Sedangkan menurut George R Tery pengambilan keuputusan ialah pemilihan alternatif prilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.Ety Rohaety menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan ialah hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu alternatif dari alternatif yang ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah atau problema yang dihadapi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari beberapa alternatif yang dirumuskan. Keputusan itu harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang tersedia (berupa manusia dan material).

Dasar pengambilan keputusan itu bermacam-macam, tergantung dari permasalahannya. Keputusan dapat diambil berdasarkan perasaan semata-mata, dapat pula keputusan dibuat berdasarkan rasio. Selain tergantung kepadapermasalahannya, pengambilan keputusan juga tergantung kepada individu yang membuat keputusan.Atas dasar hal ini, George R. Terry sebagaimana dikutipIbnu Syamsi dan Iqbal Hasan (Rusdiana. A (2016: 191), mengemukakan beberapa dasar pengambilankeputusan, yaitu:

a. Intuisi; kebaikan dari hal ini adalah: (1) Waktu untuk mengambil keputusan relatif pendek, (2) Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan keputusan pada umumnya, (3)Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan dan perlu dimanfaatkan dengan baik. Sedangkan kelemahannya adalah:(1)Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik, (2) Sulit mencari alat pembandingnya sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya, dan (3) Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.

(6)

masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja sudah menemukan cara penyelesaiannya.

c. Fakta; dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.

d. Wewenang; kelebihan dari wewenang ini adalah: (1) Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerima tersebut menerima secara sukarela ataukah secara terpaksa, (2) Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, (3) Memilki otensitas. Sedangkan kelemahannya adalah: (1) Dapat menimbulkan sifat rutinitas, (2) Mengasosiasikan dengan praktik dictatorial, dan (3) Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan dapat menimbulkan kekaburan. e. Rasional; pada pengambilan keputusan dengan cara rasional, terdapat

beberapa hal yaitu: (1) Kejelasan masalah, tidak ada keraguan dan kekaburan masalah, (2) Orientasi tujuan dan kesatuan pengertian tujuanyang ingin dicapai, (3) Pengetahuan alternatif, seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya. Prefernsi yang jelas, alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria, dan (3) Hasil maksimal yang mana pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal (Ibnu Syamsi, 1995, 16-17).

(7)

Pengambilan keputusan di lembaga pendidikan mempunyai peran penting dalam memotivasi,kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, perubahan organisasi. Setiap level administrasisekolah mengambilan keputusan secara hierarkis. Keputusan yang diambil administrator berpengaruh terhadap pelanggan pendidikan terutamapesertadidik. Oleh karena itu, setiapadministrator pendidikan harus memiliki keterampilan mengambil keputusan secara cepat, tepat, efektif, danefesien (Husaini Usman, 2010, p. 392). Namun demikian, musyawarah menjadi jalan yang ditempuh oleh dunia pendidikan dalam setiap pengambilan keputusan dengan melibatkan semua komponen yang terlibat di dunia pendidikan seperti pendidik, peserta didik, orang tua dan masyarakat sehingga setiap keputusan yang diambil dapat diterima dan dijalankan dengan baik oleh semua komponen tersebut, karenadalam musyawarah terdapat nilai-nilai kebajikan yang sangat tepat jika diterapkan di dunia pendidikan.

Proses pengambilan keputusan dalam Islam menurut Hadari Nawawi, ada yang bersifat apostriori dan ada yang bersifat apriori. Proses Pengambilan keputusan yang bersifat apostriori menurut Hadari Nawawi mencakup: (1) Al-Qur’an, (2) Sunnah, (3) Ijma’, (4) Qiyas. (Hadari Nawawi, tt, p. 15-20).Sementara pengambilan keputusan yang bersifat apriori berlangsung sebagai berikut:

1. Menghimpun dan melakukan pencatatan serta pengembangan data, yang jika perlu dilakukan melalui kegiatan penelitian, sesuai dengan bidang yang akan ditetapkan keputusannya.

2. Menghimpun firman-firman Allah SWT., dan Hadis Rasullah SAW., sebagai acuan utama, sesuai dengan bidang yang akan di tetapkan keputusannya. 3. Melakukan analisis data dengan merujuk pada firman-firman Allah SWT.,

dan Hadis Rasullah SAW., untuk memisahkan dan memilih yang relevan dan tidak relevan untuk di rangkai menjadi kebulatan.

4. Memantapkan keputusan yang ditetapkan, setelah meyakini tidak bertentangan dengan kehendak Allah SWT., berdasarkan firman-firaman-Nya dan Hadis Rasullah SAW.

(8)

6. Menghimpun data operasional sebagai data baru, baik yang mendukung ataupun yang menolak keputusan yang telah ditetapkan. Data tersebut dapat di pergunakan langsung untuk memperbaiki keputusan sebagai umpan balik

(feedback), apabila ternyata terdapat kekeliruan (Hadari Nawawi,tt, p. 20-21).

METODELOGI PENULISAN

Penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif karena penulisan ini mempunyai tujuan untuk memperoleh bagaimana implementasi sebuah teori di gunakan di lapangan.

Adapun teknik pengumpulan datanya yaitu studi kepustakaan berupa pengumpulan teori manajemen dan data-data pada lembaga yang mnejadi objek penelitian.

Penelitian dilakukan di Pesantren Bisnis Istana Mulia Serang Banten atas pertimbangan terdapat konten unik pada kurikulum pesantren ini. Setelah teori dan data diperoleh peneliti melakukan observasi langsung pada objek penelitian bertujuan untuk mengetahui keabsahan data.

KURIKULUM PENDIDIKAN ISTANA MULIA (KPIM)

Pesantren Bisnis (Entrepreneurs Academy) Istana Mulia adalah Sekolah Bisnis (school of business) yang memadukan Kurikulum Depag Republik Indonesia, Kurikulum DIKNAS (SMP dan SMK) dan Kurikulum Pesantern Unggulan Nasional dan Internasional.Pesantren Bisnis (Entrepreneurs Academy) memiliki Kurikulum dengan Pedoman, Panduan, Program, dan Kegiatan pendidikan yang berbasis Kepada 4 Sifat / Karakter Unggulan Rasulullah yaitu Sidiq, Amanah, Fathonah dan Tablig. Pesantren Bisnis (Entrepreneurs Academy) memiliki program bekerja yang didasari oleh Pemahaman dan Implementasi dari Al-Qur’an dan pengunaan media Informasi Teknologi terkini dalam mewujudkan cita cita luhur pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

(9)

berbasis Karakter Mulia. Pesantren Bisnis (Entrepreneurs Academy) meyakini bahwa semua anak adalah bintang, yang memiliki potensi istimewa yang berbeda-beda, maka Pesantren Bisnis adalah pesantren yang bebas, yakni bebas berekspresi, bebas menyalurkan bakat, bebas bisnis online, dan bebas biaya bagi yatim dan dhuafa karena berbasis dana ta’awun dan takaful bersama.

Visi:

Menjadi Pesantren (sekolah) Kepemimpinan dan Pesantren (sekolah) Bisnis Terunggul dan Terpercaya Dalam dan Luar Negeri.

Misi:

a. Menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang Islami, nyaman, asri, dan alami.

b. Menerapkan model pembelajaran bersumber nilai-nilai Qur’ani dan 4 Sifat Rasulullah.

c. Menyebarluaskan Kurikulum Pendidikan Istana Mulia (KPIM) kepada seluruh masyarakat dunia.

d. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Informasi dan Teknologi (IT) terkini. e. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwakepemimpinan (leadership) dan

wirausaha (entrepreneurship).

f. Mencetak calon pemimpin muda dan pebisnis yang berjiwa dan berkarakter pengusaha kaya dan dermawan.

Kurikulum Pendidikan Istana Mulia (KPIM) adalah kurikulum khas PesantrenBisnis.com Istana Mulia. Panduan kurikulum ini merupakan penjabaran dari Pedoman Dasar Kurikulum. Pelaksanaannya dituangkan dalam bentuk 10 (sepuluh) Buku Panduan, yang kerangkanya mencakup: (1) pembukan, (2) latar belakang, (3) maksud dan tujuan, (4) azas dan landasan, (5) pendekatan, (6) defenisi, (7)ruang lingkup, (8) Pelaksana, (9) sarana dan prasarana, (10) program, (11) anggaran, dan (12) Penutup.

Kesepuluh Buku Panduan tersebut adalah: 1. Panduan Kepemimpinan

(10)

dirinyaadalah calon pemimpin masa depan. Dengan demikian anak tergerak,bersemangat, dan serius mempersiapkan dan membekali dirinya menjadi pemimpin.

2. Panduan Bisnis

Panduan Bisnis akan mengantarkan anak pada pengetahuan dan pemahaman tentang apa, bagaimana, dimana dan kapan berbisnis, khususnya bisnis online. Panduan ini tidak saja menjadikan anak suka dan senang dengan dunia bisnis (offline dan online), tapi juga memantapkan keyakinan dan keberanian anak untuk memulai bisnis sejak dini dan selalu siap dengan tantangan dan risiko yang akan dihadapinya. Dengan demikian anak tergerak, bersemangat, dan serius mempersiapkan dan membekali dirinya menjadi pebisnis sukses.

3. Panduan Tajwid, Tahsin dan Tahfidz (T3)

Panduan T3 akan mengarahkan anak untuk senang, dekat dan mencintai Al-Qur’an. Panduan ini akan menuntun dan merangsang anak bersemangat untuk memulai dan menambah hafalan Al-Qur’an.

4. Panduan Informasi Teknologi (IT)

Panduan IT akan mengantarkan anak pada pengetahuan dan pemahaman tentang apa, bagaimana, kapan, urgensi, dan pemanfaatan informasi teknologi secara tepat guna. Panduan ini membuat anak terbiasa dan mahir dalam penggunaan alat informasi teknologi terkini.

5. Panduan Tarbawi

Panduan Tarbawi mengantarkan anak memiliki Syakhsiyyah Islamiyah

(kepribadian Islami) dengan target: salimul aqidah (aqidah yang lurus),

shohihul ibadah (ibadahnya benar),matiinul khuluq (akhlak yang kokoh),

qaadirun ‘alal kasbi (sukses menjadi pengusaha),mutsaqaful fikr

(wawasan yang luas), haritsun ‘ala waqtih (pandai mengelola waktu),

munazhomun fii syu’unih (teratur dalam setiap urusan), qawiyyul jism

(11)

Panduan Talenta akan membantu anak mengenali potensi minat dan bakatnya. Panduan ini membimbing anak dapat mengasah dan mengembangkan minat dan bakatnya, sehingga anak memiliki spesialisasi di bidangnya.

7. Panduan Ujian Nasional (UN Dikbud)

Panduan UN Dikbud akan mengantarkan anak menumbuhkan dan meningkatkan rasa senang dan sikap percaya diri dalam menghadapi ujian nasional. Panduan ini mengkondisikan anak nyaman dan terbiasa menghadapi soal-soal ujian nasional, sehingga anak mampu mencapai nilai UN terbaik.

8. Panduan Pembentukan Karakter

Panduan Pembentukan Karakter akan mengantarkan anak memahami, mencintai, dan mengamalkan adab-adab dan akhlak Islam, serta anak tergerak mengajarkannya ke orang lain.

9. Panduan Berbahasa Arab

Panduan Berbahasa Arab akan mengantarkan anak menyenangi, memahami dan mempraktikkan komunikasi Bahasa Arab dalam kesehariannya dengan baik dan benar.

10. Panduan Berbahasa Inggris

Panduan Berbahasa Inggris akan mengantarkan anak menyenangi, memahami dan mempraktikkan komunikasi Bahasa Inggris dalam kesehariannya dengan baik dan benar.

Paradigma Dasar Manajemen Terhadap Kurikulum Unggulan Pendidikan Istana Mulia:

(12)

2) Kurikulum Pendidikan yang berbasis 4 Sifat atau Karakter Unggulan Rasulullah SAW sebagai landasan dan spirit utama dalam membentuk karakter mulia peserta didik.

3) Kurikulum Pendidikan yang memanfaatkan media Informasi Teknologi (IT) terkini sebagai alat bantu dalam mengefektifkan proses belajar mengajar. 4) Kurikulum Pendidikan yang berbasis pada bakat dan minat anak. Istana Mulia

meyakini bahwa semua anak adalah bintang, yang memiliki potensi istimewa yang berbeda-beda, maka Pesantren Bisnis adalah pesantren yang bebas, yakni bebas berekspresi, bebas menyalurkan bakat, bebas berinovasi dan berkreasi.

5) Kurikulum Pendidikan mengarah pada metode pembelajaran bertaraf internasional, infrastruktur pendidikan canggih, serta atmosfer belajar nyaman dan Islami ditengah keharmonisan multi budaya siswanya yang datang dari berbagai daerah Indonesia.

6) Kurikulum Pendidikan yang menjadikan Alam Semesta sebagai sarana belajarnya. Kurikulum Pendidikan yang menjalankan dan mengoptimalkan fungsi Alam Semesta sebagai ruang belajar, Alam sebagai media dan bahan ajar dan Alam sebagai objek pembelajaran yang paling unik dan menarik. Belajar dari semua makhluk yang telah Allah ciptakan dengan segala keunikan dan kelebihanya. Anak dibebaskan menjadi diri mereka, dan mengembangkan potensi diri untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan dan siap menjadi pemimpin dan pebisnis sesuai hakikat menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di muka bumi (khalifatu fil ardh).

(13)

8) Kurikulum Pendidikan yang didukung lingkungan yang asri, indah, dan nyaman untuk mengoptimalkan talenta dan keunikan anak sesuai dengan minat dan bakatnya masing masing anak.

9) Kurikulum Pendidikan yang Ruang Kebebasan berimajinasi, berinovasi, bereksplorasi, bereksperimen dan berekspresi tanpa dibatasi sekat-sekat dinding kelas dan dibiarkan akrab dengan alam lingkungan mereka

10) Kurikulum Pendidikan yang Kebebasan dari tekanan ‘mengejar’ nilai dan rangking, tapi mendorong santri untuk menumbuhkan tradisi ilmiah. Prestasi tidak dilihat dalam perbandingan dengan anak lain, tapi dari upaya mereka mengikuti proses belajar dengan baik. Belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan. Belajar jadi kebutuhan dan dirindukan. Sekolah tidak dijadikan penjara yang seakan mulia tapi prakteknya sangat membosankan dan dibenci anak.

11) Kurikulum Pendidikan yang dinamis dan produktif, karena manajemen akan terus berinovasi dan berkreasi, khususnya dalam memadukan Kurikulum Unggulan Pendidikan Republik Indonesia, Kurikulum Pesantren Unggulan Nasional, dan Kurikulum Sekolah Unggulan Internasional, yang selanjutnya kita sebut sebagai Kurikulum Pendidikan Istana Mulia (KPIM).

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONTEN KURIKULUM PESANTREN BISNIS ISTANA MULIA

Dalam pengambilan keputusan dalam menetukan konten kurikulum di pesantren Istana Mulia bersifat apriori, CEO Istana Mulia melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

(14)

Agar dapat Memiliki Pendapatan Sendiri, 5) Agar memiliki Relasi atau Teman Bisnis Semakin Luas, 6) Agar memiliki Wawasan atau ilmu Anda Bertambah, 7) Agar Hobi Tersalurkan, 8) Agar hidup semakin Sabar dan Penuh Syukur, 9) Agar dapat berkumpul dengan Rasululloh dan 10 orang Sahabat yang dijamin masuk Surga.

Mengapa Memulai dengan Belajar Bisnis online? 1) Lebih dari 2 miliyar pengguna HP / Anroid, Dan Internet, 2) Karena Bisnis Online Itu Mudah untuk siapa saja, 3) Belajar Bisnis Online Tidak Perlu Jago Programmer, 4) Semua Berpeluang Sukses Bisnis Di Internet, 5) Bisnis Online Itu Bebas Macet, 6) Bisnis Online Itu Tidak Ada Atasan, 7) Bisnis Online Itu Bisa Income Lebih Banyak, 8) Bisnis Online Itu Waktu Luang Melimpah, 9) Bisa Berbisnis Dari Rumah Atau Kantor.

2. Menghimpun firman-firman Allah SWTdan Hadis Rasullah SAW Landasan dari Al-Qur’an dan Hadits

1) “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. 7:96).

2) "Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu."(QS. 49:13).

3) "Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS 58:11).

4) "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (Q.S 2:30). 5) "Barang siapa yang beramal sholeh baik laki-laki maupun perempuan

sedang dia seorang mu‘mim maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan Kami memberikan balasan amalnya dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (An Nahl: 97).

(15)

1

)

َةممللس

س ممومٍ م

م للس

س ممٍ ل

ل ك

م ٍ َىلمعمٍ َةةض

م يسرلفمٍ م

ل لسعللساٍ ب

م لمط

م

Artinya: ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

2

)

ملسعللسِابلٍ هليسلمعمفمٍ ِاممهمدمارمأمٍ ن

هليييسلمعمفمٍ ةمرمييخلْاآلسادمارمأمٍ ن

س ييممومٍ ِ،م

س ممومٍ ِ،م

ل ييلسعللسٍ ِاييبلٍ هليييسلمعمفمٍ ِايمنسددلادمٍ ارمأ

ل لسعللسِابل

م ٍ نسمم

Artinya: ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa

Artinya: ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Turmudzi)

ِاييقْقيسرلط

م ٍ هلييبلٍ همييللاٍ لمهتسمٍ ِامْقلسعلٍ هليسفلٍ س

م

ملتملسيمٍ ِاقْقيسرلط

م ٍ ك

م لمس

م ٍ ن

س مم

َىييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييييلمإل

َةلنتجملسا

Artinya: ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)

4

)

ِاممهلبلٍ مستمكسس

ت ممتمٍ ن

س إلِاممٍ ادْقبمأ

م ٍ لدض

ل تمٍ ن

س لمٍ ن

ل يسرممسأ

م ٍ مسكميسفلٍ تمكسرمتم

هلللوسس

م رمٍ َةمنتس

م ومٍ هلللاٍ ب

م ِاتمك

ل

Artinya: ”Telah aku tinggalkan kepadamu dua perkara kamu tidak akan tersesat selamanya, selama kamu berpegang teguh dengan keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunah Rasul”. (HR. Hakim dan Lain-lain)

5

)

ِاقْقلمخمٍ م

س همنمس

م حسأ

م ٍ ِانْقِامميسإلٍ نميسنلملؤسمملساٍ لمممكسأم

Artinya: ”Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaqnya”. (HR.Ahmad)

(16)

(HR. Muslim)

3. Sinkronisasi

Setelah disinkronisasi antara data yang dianalisis dan dasar Al-Quran dan Hadits dapat diketahui bahwa tidak terdapat ketimpanagan (sesuai).

4. Memantapkan keputusan

Berdasarkan analisis dan sinkronisasi dengan Al-Quran dan hadits maka lembaga pendidikan ini diberinama Pesantren Bisnis Istana Mulia. Kurikulumnya memiliki konten-konten tentang Entrepreneur Academy.

5. Melaksanakan keputusan secara operasional dalam bentuk kegiatan-kegiatan kongkrit

Program Unggulan Harian: 1) Shalat Lima Waktu Berjama’ah, 2) Pengucapan Ikrar (Janji Siswa), 3) Mentoring T 3 (Tajwid, Tahsin dan Tahfidz), 4) Classical Indoor and outdoor (Kurikulum Dik.Bud), 5) Shalat Dhuha, Piket Kebersihan, 6) Istana News, Kultum, Muroja’ah Jama’I, 7) Pembacaan Hadits Harian, 8) Memimpin Do’a, Dzikir Al-Ma’tsurot, 9) Mutaba’ah Reward and Punishment, 10) Adzan, 11) Program Ta’akhi (Ukhuwah wa Mahabah), 12) Motivation Training, Kajian Tauhid, Kajian Dhuha, 13) Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT), 14) Kajian Kitab Al-Kaba’ir (dosa dosa besar), 15) Olahraga, Jelajah Hutan, Go Greeen / Menanam, Ooutbond, BEST Election, 16) Asma’ul Husna, Sedekah Pungut Sampah, 17) Membiasakan Dzikir dan Do’a

(17)

Program Unggulan Bulanan: 1) Health Care, 2) Social Emphatic, 3) Survival Adventure, 4) Fun Cooking, 5) Market Day.

Program Unggulan Tahunan:Best Election, 1) Family Gathering, 2) Business Seminar, 3) Training To Be Entrepreneur, 4) Proposal Business Presentation, 5) Toko Online Presentation, 6) Journalistic Training, 7) Study Wisata, 8) Pesantren Kilat, 9) Islamic Trade Fair, 10) Penyambutan Santri Baru, 11) Wisuda, 12) Bazar Murah, 13) BAKSOS, 14) IM Talent Show

Program Unggulan 3 Tahun: 1) Proposal Business Presentation, 2) English Super Camp, 3) Leadership Super Camp, 4) Al-Qur’an Super Camp, 5) Bisnis Super Camp.

6. Menghimpun data operasional sebagai data baru

Setelah dioprasionalkan keputusan-keputusan tersebut tentunya akan menhasilkan data-data baru, kemudian data-data itu dihimpun dan diberkaskan sebagai bahan evaluasi hasil keputusan di atas dan digunakan untuk kepentingan lainnya.

SIMPULAN

Pengambilan keputusan dalam menentukan konten muatan kurikulum di Pesantren bisnis Istana Mulia bersifat apriori. Pengeambilan keputusan dilakukan dengan melaului tahapan: 1) Analisis, 2) Mengumpulakan dasar Al-Quran dan Hadits, 3) Sinkronisasi, 4) Menetapkan keputusan, 5) Melaksanakan hasil keputusan, 6) Menghimpun data oprasional.

Dengan langkah-langkah di atas maka konten yang digunakan pada kurikulum Pesantren Bisnis Istana Mulia adalah enterpreneur dan leadership.

DAFTAR PUSTAKA

Brantas. (2009). Dasar-dasar Manajemen, Bandung: Alfabeta.

Ety Rohaety. (2010).Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: Penerbit Bumi Akasara.

(18)

Haidar Putra Daulay,(2007).Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional, Cetakan II, Jakarta: Kencana.

Husaini Usman, (2010).Manajemen, Edisi 3, Jakarta: Bumi Aksara.

Ibnu Syamsi, (1995). Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen, Jakarata: Rajawali Press.

James A.F. Stoner. (1999).Manajemen, Jakarta: Prenhalindo.

John M. Echols dan Hassan Shadily. (1990).Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ngalim Purwanto. (2006).Administrasi dan Sepervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prajudi Atmosudirdjo. (1987).Pengambilan Keputusan, Jakarta: Balai Aksara,

Ralph C. Davis.(1999).Fundamentals of Top Management, New York: Harper & Row.

Rusdiana. (2016). Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Salusu. (2007).Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Jakarta: Grasindo.

Siswanto. (2008).Pengantar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara.

Syafaruddin dan Anzizhan. (2008).Sitem Pengambilan Keputusan Pendidikan, Jakarta: PT Grasindo.

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan terbatasnya data dan informasi biologi udang di Teluk Cempi, perlu dilakukan kajian nisbah kelamin, sebaran panjang dan berat, hubungan panjang dan berat, TKG,

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur terhadap Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga atas izin-Nya tugas akhir yang berjudul Analisis

Sejalan dengan perkembangan waktu dan kepentingan bisnis, telah dilakukan reorganisasi kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan Terbatas (PT) Petrogas Jatim Utama

Electree (ELimination dan Choice Expressing Reality) merupakan salah satu metode dalam Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang diperkenalkan oleh Bernard Roy pada tahun

Tidak terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran Deep Dialogue/CT dengan kemampuan awal terhadap pemahaman mahasiswa pada materi mata kuliah Teori Belajar

Sejak 2013 Malaysia memaksimalkan media internet untuk pembelajaran di sekolah-sekolah dengan membangun sistem website yang terpusat secara nasional, yaitu:

Penurunan ini ditandai oleh beberapa keadaan misalnya mukosa mulut yang kering, pasien yang terlihat sering membasahi bibirnya, pasien yang merasa sering kehausan, pasien

1.2 Tujuan Kerja Magang Berkaitan dengan praktik kerja magang yang bersifat wajib oleh pihak kampus Universitas Multimedia Nusantara maka dalam praktik kerja magang ini penulis