• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Manajemen Pra Lelang (Studi Kasus: PT Pertamina EP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Manajemen Pra Lelang (Studi Kasus: PT Pertamina EP)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

6186

Pengembangan Aplikasi Manajemen Pra Lelang

(Studi Kasus: PT Pertamina EP)

Fathania Fadilla1, Himawat Aryadita2, Satrio Agung Wicaksono3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1fathaniadilla@gmail.com, 2himawat@ub.ac.id, 3satrio@ub.ac.id

Abstrak

Untuk mendapatkan sebuah dokumen lelang yang valid pada proses lelang PT Pertamina EP maka dilakukan proses pemeriksaan dokumen pra lelang oleh divisi pengadaan. Divisi pengadaan perlu mendapatkan informasi terkait status dan riwayat pemeriksaan dokumen pra lelang. Pengaju dokumen pra lelang juga membutuhkan informasi terkait status dokumen pra lelang yang diajukan nya. Penelitian ini berusaha menyelesaikan masalah melalui pengembangan sistem yang mampu mempermudah proses pemeriksaan dokumen pra lelang. Sistem dibuat dengan menggunakan kerangka kerja CodeIgniter dan menggunakan Javascript untuk fitur pendukung sistem. Penelitian ini menggunakan pendekatan Waterfall untuk mendapatkan kebutuhan pengguna pada awal proses pengembangan sistem. Penelitian diawali dengan studi literatur untuk mendapatkan pemahaman terkait penelitian yang dilakukan. Tahap selanjutnya adalah Analisis Proses Bisnis dan Kebutuhan Sistem, Perancangan Sistem, Implementasi Sistem, dan Pengujian Sistem. Untuk keperluan pembangunan Aplikasi Manajemen Pra Lelang, dihasilkan 2 model proses bisnis as-is proses bisnis, 2 model proses bisnis to-be, dan 14 kebutuhan fungsional untuk memahami proses bisnis yang sedang berjalan dan memberikan solusi dari permasalahan pada proses bisnis yang sedang berjalan. Hasil dari pengujian black box menunjukkan bahwa Aplikasi Manajemen Pra Lelang telah berjalan dengan baik, karena tidak ditemukan error pada proses pengujian. Hasil dari pengujian User Acceptance Testing menunjukkan bahwa Aplikasi Manajemen Pra Lelang telah memenuhi kebutuhan pengguna, karena presentase dari akumulasi jawaban yang diberikan responden lebih besar dari 50%.

Kata Kunci: pra lelang, Aplikasi Manajemen Pra Lelang, codeigniter, dokumen, pengadaan, unit.

Abstract

In order to get a valid pre bidding document of prebidding process at PT Pertamina EP, procurement division held a pre bidding document inspection process. Procurement Division needs some information regarding to pre bidding document status and history. The one who proposed the document also need some information regarding to status of their document. This research is trying to fulfill their needs by providing a system that can simplify pre bidding inspection process. This system is built using CodeIgniter framework and Javascript for some additional features. Waterfall approach

is chosen in order to get user’s needs at the beginning of development process. This research begins with the study of literature in order to get deep understanding related to the research. The next step is Analysis of Business Process and System Requirements, System Planning System Implementation, and System Testing. Two as-is business processes, 2 to-be business processes, and 14 functional requirements is produced in order to get the concept of existing business processes, give the solution for the problem, and give the basic guideline for development process. The result of black box testing

showed that Pre Bidding Management Application has run properly, because there’s no error at the

testing process. The result of User Acceptance Testing showed that Pre Bidding Management Application has fulfilled the user’s needs, because the percentage of the total score from the user’s response is greater than 50%.

Keywords: pre bidding, Pre Bidding Management Application, codeigniter, document, procurement,

(2)

1. PENDAHULUAN

Pada proses lelang dibutuhkan dokumen lelang yang valid, untuk mendapatkan dokumen yang valid maka dibutuhkan proses pemeriksaan dokumen pra lelang sebelum memasuki proses lelang yang sesungguhnya. Pemeriksaan dokumen pra lelang pada PT Pertamina EP dilakukan oleh divisi pengadaan.

Pada proses pemeriksaan dokumen pra lelang, diperlukan beberapa informasi terkait dokumen pra lelang. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Cahyo, dari bagian Internal Support, didapatkan beberapa masalah, yaitu tidak adanya informasi terkait status dokumen yang sedang diperiksa, sehingga unit kerja hanya dapat mengetahui hasil pemeriksaan dokumen pra lelang hanya jika dokumen selesai diperiksa dan tidak ada kepastian terkait waktu pemeriksaan. Selain itu, dalam proses pemeriksaan dokumen pra lelang, seorang pemeriksa dokumen yang ingin melanjutkan proses pemeriksaan dokumen pra lelang tidak dapat mengetahui bagian dokumen yang telah diperiksa oleh pemeriksa sebelumnya, sehingga dapat terjadi pemeriksaan suatu bagian dokumen secara berulang.

Jika unit kerja ingin membatalkan dokumen pra lelang, maka unit kerja dapat langsung membatalkan dokumen pra lelang tanpa persetujuan pemeriksa dokumen atau divisi pengadaan, sehingga seringkali dana lelang yang sudah terlanjur dianggarkan tidak dapat digunakan karena dokumen pra lelang dibatalkan tanpa persetujuan.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat berguna dalam proses pemeriksaan dokumen pra lelang, dengan harapan Aplikasi Manajemen Pra Lelang dapat meningkatkan efisiensi anggaran lelang dan kecepetan kegiatan pemeriksaan dokumen pra lelang .

Penelitian yang dijalankan menggunakan pendekatan Waterfall untuk mendapatkan kebutuhan pengguna diawal, sehingga tidak terjadi banyak perubahan yang signifikan pada proses pengembangan aplikasi (Sommerville, 2011). Proses analisis, perancangan, dan pembangunan sistem menggunakan pendekatan berorientasi objek, sehingga proses analisis, perancangan, dan pembangunan aplikasi dapat dilakukan dengan cepat, fleksibel, dan mudah dalam hal pemeliharaan (Sommerville, 2011).

Pada penelitian ini, dilakukan pengujian sistem untuk memastikan apakah sistem dapat

berjalan sesuai harapan pengguna.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahapan pada diagram alur metodologi penelitian. Diagram alur metodologi penelitian digambarkan pada Gambar 3.1. Metode penelitian ini dimulai dengan studi literatur untuk mendapatkan pemahaman terkait penelitian yang dilakukan. Analisis proses bisinis dilakukan untuk mendapatkan pemahaman terkait proses bisnis dan permasalahan terkait proses bisnis yang sedang berjalan melalui wawancara dengan pemangku kepentingan pada perusahaan, dan pemodelan proses bisnis dilakukan untuk memberikan solusi yang dapat diberikan dalam bentuk pemodelan proses bisnis yang baru dengan menggunakan BPMN (Business Process Model Nation).

Gambar 2.1 Metodologi Penelitian

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan pengguna, kebutuhan fungsional sistem, dan fitur produk pada sistem. Perancangan dilakukan untuk mendapatkan

Studi Literatur

Analisis Proses Bisnis & Kebutuhan Sistem

Perancangan Sistem

Implementasi

Pengujian

Kesimpulan & Saran Mulai

(3)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya rancangan perilaku sistem dan struktur data yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem, perancangan dilakukan dengan metode UML (Unified Modeling Language). Implementasi dilakukan untuk mendapatkan hasil nyata sistem dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek dan framework CodeIgniter. Pada tahap akhir pengembangan, tahap pengujian dilakukan untuk memastikan apakah sistem mampu menyelesaikan masalah pengguna dengan menggunakan teknik pengujian black box dan User Acceptance Testing.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis Proses Bisnis dan Kebutuhan Sistem

Pada analisis dan pemodelan proses bisnis dilakukan analisis terkait proses bisnis as-is atau proses bisnis yang sedang berjalan dalam perusahaan, kemudian didapatkan permasalahan terkait proses bisinis yang sedang berjalan. Setelah menemukan permasalahan pada proses bisnis as-is, maka diberikan solusi untuk permasalahan dalam bentuk proses bisnis usulan (to-be).

mesi n

operas i

waktu(me nit)

1 5 10

4 12

4 16

2 3 18

4 20

Gambar 3.2 Pembatalan dokumen (as-is) Gambar 3.1 merupakan proses bisnis as-is pemeriksaan dokumen pra lelang. Pada proses bisnis tersebut, jenis task masih bersifat manual task sehingga aliran informasi tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu, pada pemeriksaan dokumen pra lelang, pemeriksa tidak mendapatkan riwayat pemeriksaan dokumen untuk melihat bagian dokumen yang terakhir di periksa untuk melanjutkan pemeriksaan dokumen pra lelang.

(4)

Proses bisnis dimulai pada saat bagian unit membuat dokumen PR dan mencetak dokumen PR, kemudian dokumen tersebut di serahkan pada bagian pengadaan untuk diperiksa dan hasil pemeriksaan dokumen diserahkan kembali ke bagian unit. Jika terdapat kesalahan, bagian unit harus memperbaiki dokumen dan menyerahkan kembali dokumen ke bagian pengadaan. Namun jika tidak terdapat kesalahan maka dokumen dapat langsung ditanda tangani. Gambar 3.2 merupakan proses bisnis as-is membatalkan dokumen pra lelang. Pada proses bisnis tersebut, pembatalan dokumen pra lelang dilakukan secara langsung oleh pengaju dokumen tanpa persetujuan dari pemeriksa dokumen pra lelang.

Gambar 3.3 merupakan proses bisnis to-be pemeriksaan dokumen pra lelang, proses bisnis ini merupakan proses bisnis usulan untuk memberikan solusi pada permasalahan yang muncul pada proses bisnis as-is pemeriksaan dokumen pra lelang. Proses pemeriksaan dokumen pra lelang dilakukan melalui Aplikasi Manajemen Pra Lelang, proses pemeriksaan dokumen dimulai dari pengunggahan dokumen pra lelang hingga penerbitan hasil pemeriksaan dokumen pra lelang.

Proses pemeriksaan dokumen dimulai ketika bagian unit mengunggah dokumen pra lelang ke Aplikasi Manajemen Pra Lelang, kemudian dokumen diperiksa oleh bagian pengadaan.

Gambar 3.3 Pemeriksaan dokumen pra lelang to-be)

(5)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Setelah memeriksa dokumen, bagian pengadaan megirim hasil pemeriksaan dokumen melalui sebuah tautan pemberitahuan. Bagian yang menerima tautan tersebut dapat memperbaiki dokumen PR jika terdapat kesalahan, jika tidak terdapat kesalahan bagian unit dapat langsung mencetak dokumen dan menandatangani nya.

Gambar 3.4 merupakan proses bisnis to-be pembatalan dokumen pra lelang, proses bisnis ini memberikan solusi pada permasalahan yang muncul pada proses bisnis as-is pembatalan dokumen pra lelang. Proses pembatalan dokumen pra lelang dilakukan melalui Aplikasi Manajemen Pra Lelang sebelum masuk ke sistem MySAP, sehingga pemeriksaan dokumen dilakukan melalui persetujuan pemeriksa dokumen pra lelang.

Proses bisnis pembatalan dokumen dimulai saat bagian unit mengajukan pembatalan dokumen, kemudian bagian pengadaan mendapatkan informasi terkait pengajuan pembatalan melalui aplikasi, kemudia bagian pengadaan mengambil keputusan pembatalan dokumen pra lelang. Jika pembatalan dokumen disetujui maka dokumen dihapus dari tabel dokumen pra lelang, namun jika pembatalan tidak disetujui, maka bagian pengadaan mengirim pemberitahuan kepada bagian unit. Bagian unit yang mengajukan pembatalan akan mendapatkan skor tambahan untuk pembatalan dokumen. Bagian pengadaan dapat menggunakan skor tersebut untuk mendukung keputusan pembatalan dokumen pra lelang yang selanjutnya.

Analisis kebutuhan fungsional menjelaskan kebutuhan pengguna yang akan di implementasikan pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang.

Tabel 3.1 Kebutuhan Fungsional

Kode Lengkap Persyaratan

Fungsional

Kebutuhan

SRS-F-01-1 Login Pengguna

SRS-F-01-2 Menampilkan halaman utama

SRS-F-02-1 Membuat akun pengguna SRS-F-02-2 Ubah akun pengguna SRS-F-02-3 Hapus akun pengguna SRS-F-02-4 Mengedit profile

SRS-F-03-1 Meng unggah dokumen SRS-F-03-2 Mengunduh dokumen

Tabel 3.1 Kebutuhan Fungsional(lanjutan) SRS-F-03-3 Membuat riwayat

pemeriksaan dokumen SRS-F-03-4 Menampilkan riwayat

pemeriksaan dokumen SRS-F-04-1 Mengirim pesan user SRS-F-04-2 Mengirim email

pemberitahuan

SRS-F-05-1 Menampilkan presentase jumlah pembatalan dokumen yang dilakukan unit

SRS-F-06-1 Membatalkan dokumen pra lelang

3.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem meliputi perancangan use case diagram, use case scenario, activity diagram, UML class diagram, sequence diagram, algoritma, pemodelan basis data, dan perancangan antarmuka. Hasil dari perancangan sistem digunakan sebagai petunjuk dalam pengembangan sistem.

Use case diagram pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antara pengguna dengan sistem.

(6)

Tabel 3.2 Implementasi Class

Pemodelan activity diagram menggambarkan aliran kerja sistem. Gambar 3.5 merupakan activity diagram dari proses membuat riwayat pemeriksaan dokumen pra lelang. Aliran kerja pada proses membuat riwayat pemeriksaan dokumen pra lelang dimulai saat sistem menampilkan halaman utama, kemudian pengguna memilih menu dokumen pra lelang, sistem menampilkan dokumen pra lelang dan rincian pra lelang, pengguna mengisi riwayat pemeriksaan dokumen dan memilih tombol simpan, dan sistem akan menyimpan riwayat pemeriksaan dokumen pra lelang.

Pengembangan aplikasi dilakukan dengan menggunakan framework CodeIgniter sehingga teradapat 3 class diantaranya model, view, dan controller. Class diagram Controller menggambarkan beberapa class controller yang memiliki beberapa fungsi untuk memanggil class view dan model. Class diagram controller pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang terdiri dari 11 class, sedangkan class diagram model merupakan class yang memiliki beberapa fungsi untuk menjalankan query yang berfungsi untuk memanggil data yang ada pada database. Class diagram model pada Aplikasi Manajemen Pra Lelangterdiri dari 6 class.

3.3. Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan hasil nyata dari perancangan sistem. Tahap

implementasi dilakukan dengan

mengimplementasikan hasil perancangan ke dalam kode pemrograman. Implementasi dilakukan dengan menggunakan framework CodeIgniter. Pada framework CodeIgniter terdapat 3 jenis class, diantaranya model, view, dan controller. Tabel 3.2 merupakan class yang di implementasikan pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang.

Pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang, terdapat 3 jenis antarmuka yang berbeda. Antarmuka tersebut dibedakan berdasarkan level pengguna yang login, level pengguna tersebut diantaranya procurement yang berperan sebagai pemeriksa dokumen, unit yang berperan sebagai pengaju dokumen, dan administrator yang berperan sebagai pengelola data pengguna. Perbedaan antarmuka pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang terdapat pada menu yang ditampilkan pada antarmuka halaman utama aplikasi. Gambar 3.6 merupakan antar muka halaman utama untuk level pengguna administrator. Sedangkan gambar 3.7 merupakan antarmuka halaman utama untuk level pengguna unit. Gambar 3.8 merupakan antarmuka rincian dokumen pra lelang yang diunggah unit.

Gambar 3.6 Antarmuka halaman utama level

pengguna administrator

Gambar 3.7 Antarmuka halaman utama level pengguna unit

No Jenis Kelas

Nama Kelas Nama File Sistem

1 Controller Upload_Prebi

dding

upload_prebidding. php

2 Controller PrebiddingFil

e

prebiddingFile.php

3 Controller Prebidding prebidding.php

4 Models Prebidding Model_prebidding.p

hp

5 Models DetailPrebiddi

ng

Model_detailPrebid ding.php

6 Models Upload Model_upload.php

7 Models Revision Model_revision.php

8 View File HTML form_upload.php

9 View File HTML prebiddingList.php

10 View File HTML checkPrebidding.ph

p

11 View File HTML prebidding_file.php

12 View File HTML updatePrebidding.p

(7)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Gambar 3.8 Antarmuka rincian dokumen pra

lelang

3.4. Pengujian Sistem

Pengujian Aplikasi Manajemen Pra Lelang menggunakan 2 teknik pengujian, diantaranya pengujian black box dan User Acceptance Testing. Pengujian black box menggunakan 6 kasus uji. Pengujian black box dilakukan untuk memastikan apakah sistem berjalan tanpa adanya error. Sedangkan pengujian User Acceptance Testing dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berjalan sesuai dengan harapan pengguna.

Gambar 3.9 Nilai Rata-rata Total Kepuasan Pengguna

Pengujian User Acceptance Testing dilakukan dengan memberikan skenario pengujian pada responden. Skenario pengujian berisi beberapa pekerjaan yang harus dilakukan pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang. Setelah melakukan pengujian, responden mengisi kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan yang mewakili 5 aspek, yaitu aspek konten, modul, elemen multimedia, navigasi, dan kegunaan. Gambar 3.9 merupakan hasil pengujian User Acceptance Testing.

Seluruh pertanyaan pada masing-masing aspek memiliki presentase diatas 50%, sehingga dapat dikatakan Aplikasi Manajemen

Pra Lelang telah memenuhi kebutuhan pengguna. Dari hasil yang didapatkan pada pengujian UAT juga didapatkan presentase 94% pada aspek kegunaan, sehingga dapat dikatakan aplikasi berguna untuk proses pemeriksaan dokumen pra lelang.

4. KESIMPULAN

Dari seluruh tahapan penelitian dihasilkan hasil penenelitian yang dapat disimpulkan menjadi:

1.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemangku kepentingan terkait kebutuhan fungsional, didapatkan beberapa kebutuhan fungsional, sebagai berikut :

- Mengunggah dokumen - Mengunduh dokumen - Mengirim chat - Mengirim email

- Melihat riwayat pemeriksaan dokumen - Mengirim permintaan pembatalan

dokumen - Mengirim chat - Mengirim email

2.

Berdasarkan hasil perancangan Aplikasi Manajemen Pra Lelang, beberapa

perancangan yang mendukung

implementasi Aplikasi Manajemen Pra Lelang untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: - Use Case Scenario Mengunggah

Dokumen Pra Lelang, Use Case Scenario Mengunduh Dokumen Pra Lelang, Use Case Scenario Mengirim Pesan, Use Case Scenario Mengirim Email, Activity Diagram Mengunggah Dokumen Pra Lelang, Activity Diagram Mengunduh Dokumen Pra Lelang, Sequence Diagram Mengunggah Dokumen Pra Lelang, dan Sequence Diagram Mengunduh Dokumen Pra Lelang mendukung penyelesaian

masalah otomatisasi proses

pemeriksaan dokumen pra lelang, sehingga proses pemeriksaan dokumen pra lelang dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

- Use Case Scenario Membuat Riwayat Pemeriksaan Dokumen Pra Lelang, Melihat Riwayat Pemeriksaan Dokumen Pra Lelang, Activity Diagram Membuat Riwayat Pemeriksaan Dokumen Pra Lelang, Activity Diagram Melihat Riwayat Pemeriksaan

0%20%40%60%80%100%

Konten jelas Konten mudah dipahami Konten berhubungan dengan pra lelang Konten menarik

(8)

Dokumen Pra Lelang, dan Sequence Diagram Melihat Riwayat Pemeriksaan Dokumen Pra Lelang mendukung penyelesaian masalah informasi terkait bagian dokumen yang terakhir diperiksa, sehingga pemeriksa dapat mengetahui bagian dokumen yang terakhir diperiksa.

- Use Case Skenario Membatalkan Dokumen Pra Lelang, Activity Diagram Membatalkan Dokumen Pra Lelang, dan Sequence Diagram Membatalkan Dokumen Pra Lelang mendukung penyelesaian masalah pembatalan dokumen yang dilakukan secara sepihak, sehingga bagian pengadaan dapat mengambil keputusan pembatala dokumen pra lelang.

Sedangkan, pada hasil implementasi Aplikasi Manajemen Pra Lelang, beberapa masalah pada penelitian ini dapat diselesaikan melalui beberapa fitur:

- Fitur unggah dokumen, unduh dokumen, kirim email, dan kirim chat mengotomatisasi proses pemeriksaan dokumen pra lelang, sehingga pemeriksaan dokumen dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

- Fitur lihat riwayat pemeriksaan dokumen memberikan informasi terkait bagian dokumen yang diperiksa oleh pemeriksa.

- Fitur kirim permintaan pembatalan dokumen memberikan informasi kepada bagian pengadaan terkait pembatalan dokumen yang dilakukan oleh unit, sehingga bagian pengadaan dapat mengambil keputusan pembatala dokumen pra lelang.

3.

Berdasarkan pengujian blackbox yang dilakukan sebelum pengujian User Acceptance Testing, pengujian dikatakan berhasil karena tidak ditemukan error dan semua fitur pada aplikasi berjalan sesuai harapan. Sedangkan pada pengujian User Acceptance Testing yang dilakukan oleh 6 orang responden menghasilkan nilai lebih dari 50% pada setiap pertanyaan, sehingga aplikasi dikatakan telah sesuai dengan harapan pengguna. Selain itu, pada aspek kegunaan didapatkan presentase 94%, sehingga dapat dikatakan aplikasi beguna untuk proses pemeriksaan dokumen pra lelang.

5. DAFTAR PUSTAKA

Adi, S., 2014. Strukturisasi Entity Relationship Diagram dan Data Flow Diagram berbasis Business Event-Driven. Journal Binus Amelia, N.L., 2011. Analisis dan desain Data

Warehouse pada perusahaan asuransi syariah (studi kasus : PT. Asuransi Takaful Umum). S1. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Ammenwerth, E., Kaiser, F., Wilhelmy, I. & Hofer, S., 2003. Evaluation of User Acceptance of Information Systems in Health Care – the value of questionnaires -. Studies in Health Technology and

Informatics. Volume 95. Amsterdam, Berlin, Oxford: IOS Press

Andansari, P.A., 2012. Sistem informasi pengkajian stok ikan (Studi Kasus : Ikan Kurisi Nemipterus japonicus, Bloch 1791 di perairan Selat Sunda yang didaratkan di PPP Labuan, Pandeglang, Banten). S1. Institut Pertanian Bogor.

Ananto, B.S., 2011. Implementasi Sistem Bantuan Penderita Buta Warna : Desain Antarmuka Pengguna, Sistem Tes Buta warna dengan Ishihara, danTransformasi Warna pada Sistem Realitas Tertambah. S1. Universitas Indonesia.

Ashwini & Amardeep, 2013. Process Analysis And Design In Organization. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology, Vol. 2 Booch, G., Rumbaugh J. & Jacobson, I., 1998.

The Unified Modeling Language User Guide. Addison Wesley

Elmasri, R. & Navathe, S.B., 2010.

Fundamental of Database Systems Sixth Edition. Addison-Wesley

Forkman, S., 2016. Supplier Relationship Management Capability : a Qualification dan Extension. Industrial Marketing Management

Fortis, A., 2006. Business Process Modeling Notation- An Overview.Anale.Seria Informatica. Vol. IV fasc. I-2006 Ghazali, M., 2014. User Centered Design

Practices in Healthcare: A Systematic Review. International Conference on User Science and Engineering (i-USEr)

Ghuman, S.S., 2014. Software Testing Techniques. International Journal of Computer and Mobile Computer, Vol. 3 Gilmore, W.J., 2009. Easy PHP Websites.

(9)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya [online] Tersedia di: <

https://www.amazon.com/Easy-PHP-

Websites-ZendFramework-ebook/dp/B004RVNL3G/> [Diakses 28 Oktober 2017]

Glenn E. Krasner, Stephen T. Pope,. 1988.A Cookbook for Using The Model-View Controller User Interface Paradigm in Smalltalk-80. Journal of Object-Oriented Programming, vol. 1, no. 3, 1988, pp. 26-49

Hamzah, A.A., 2013. Analisis Kualitatif Tampilan Visual Pada Situs E-Learning. ITB J. Vis. Art & Des

Hunter, M.G., 2010. Strategic Information Systems: Concepts, Methodologies, Tools, and Applications. Volume I. New York: Information Science Reference.

International Software Testing Qualifications Board, 2018. Certified Tester Foundation Level Syllabus, Version 2018

Isaias, P. & Issa, T., 2015. High Level Models and Methodologies for Information Systems. New York: Springer Science+Business Media

J. Anacleto and S. Fels., 2014. Lessons From ICT Design Of A Healthcare Worker-Centered System For A Chronic Mental Care Hospital

Khan, H.U. & Javed, A., 2017. E-Filing System for Government Offices. Pakistan : Technical Journal, University of

Engineering and Technology (UET) Taxila, Vol. 22 No. I-2017.

Mohd, C.K.N.C.K. & Shahbodin, F., 2015. Personalized Learning Environment: Alpha Testing, Beta Testing & User Acceptance Test. World Conference on Technology, Innovation and

Enrepreneurship

Monk, E. & Wagner, B., 2013. Concepts in Enterprise Resource Planning. 4th ed : Course Technology.

Object Management Group, 2011. Bussiness Process Model and Notation (BPMN) [Online] Tersedia di :

http://www.omg.org/spec/BPMN/2.0/ [Diakses 27 Oktober 2017]

Pertamina EP, 2009. Tentang PEP [online] Tersedia di: < https://pep.pertamina.com/> [Diakses 12 Agustus 2017]

Punjab Institute Of Agriculture Marketing, 2011. Sampling Techniques [online] Tersedia di: < http://piam.punjab.gov.pk/> [Diakses 6 April 2018]

Reenska. T., 1979. Model-View-Controller [online] Tersedia di : <

https://heim.ifi.uio.no/~trygver/themes/mv c/mvc-index.html> [Diakses 28 Oktober 2017]

Riccardi, 2002.Data Modeling with Entity-Relationship Diagrams.Chapter 4.

Rubin, J., 2008. Handbook of Usability Testing, Second Edition: How to Plan, Design, and Conduct Effective Tests. Wiley Publishing, Inc

Saputra, D.M., 2011. Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian “SIMPEG” (studi kasus: Badan Litbang dan Diklat

Kemetrian Agama). S1. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Shi, H., Yin, H. & Wei, L., 2016. A Dynamic Novel Approach For Bid/ No‑Bid

Decision‑Making.China: School of Civil

Engineering Hebei University of Technology

Sommerville, I., 2011. Software engineering. 9th ed. London: Addison-Wesley. Sunindyo, W., Hendradjaya, B., Saptawati,

G.A.P. & Widagdo, T.E., 2014. Document Tracking Technology to Support

Indonesian Local E-Governments. IFIP International Federation for Information Processing 2014.

Weske, M., 2012. Bussiness Process Management Concepts, Languages, Architectures

Zhou, P., 2012. Research on the Accounting Supervision Management in Bidding and Tendering for Enterprise Materials Supplies. School of Management, Xihua University, Chengdu [online]

Tersedia di:

<www.elsevier.com/locate/procedia>

Gambar

Gambar 3.1. Metode penelitian ini dimulai
Gambar 3.1 Pemeriksaan dokumen pra lelang (
Gambar 3.4 Pembatalan dokumen pra lelang ( to-be)
Gambar 3.5 Activity Diagram
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari tulisan ini ialah untuk mengkaji penggunaan media carte d’identité sebagai cara untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa perancis peserta didik,

Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau

Analisis Pengaruh Interaksi Laba Dengan Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ).. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 12 No.1,

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis. berdasarkan teori Gramatika Dependensi

Bahw a m enur ut Par a Pem ohon, ket ent uan- ket ent uan a quo m er upakan bent uk penyer agam an t er hadap pandangan t er t ent u, m enegasikan per lindungan seni dan

Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Karangan Siswa Kelas Iv Sd Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014.. Universitas Pendidikan Indonesia

Tujuan dari pembahasan Perencanaan dan Perancangan kondominium ini adalah dapat mengatasi permasalahan – permasalahan yang berkaitan dengan masalah tempat tinggal bagi

HUBUNGAN ANTARA HBA1C DENGAN KADAR HDL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE IIi. LAPORAN AKHIR