• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RUANG LINGKUP ILMU FISIKA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

Definisi Ilmu Fisika

Ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup serta interaksi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam bahasa Yunani ilmu fisika disebut dengan physikos yang artinya “alamiah”.

Orang yang mempelajari ilmu fisika adalah mengamati peri-laku dan sifat materi dalam bidang yang beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fi-sika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

Ilmu Fisika juga berkaitan erat dengan matematika kare-na banyak teori fisika dinyatakan dalam notasi matematis dan perbedaannya adalah fisika berkaitan dengan pemeri-an dunia material, sedpemeri-angkpemeri-an matematika berkaitpemeri-an dengpemeri-an pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan du-nia material

Aplikasi ilmu fisika banyak diterapkan pada bidang lain, mi-salnya Geofisika, Biofisika, Fisika-kimia, Ekonofisika, dsb.

Teori utama dalam ilmu Fisika

1. Mekanika Klasik :Hukum Newton, Mekanika Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Dinamika fluida, Mekanika konti-nuum.

(2)

Per-✫

3. Mekanika Kuantum : Persamaan Schr ¨odinger dan Teori

medan kuantum.

4. Relativitas : Relativitas khusus dan umum.

Bidang utama dalam Fisika

1. Astrofisika : Kosmologi, Ilmu planet, Fisika plasma Big

Bang, Inflasi kosmik, Relativitas umum, Hukum gravitasi universal.

2. Fisika atom, molekul dan optik

3. Fisika partikel :Fisika Akselerator dan Fisika nuklir.

4. Fisika benda kondensasi :Fisika benda padat, Fisika

(3)

BESARAN DALAM ILMU FISIKA

Besaran Pokok

Besaran Pokok adalah besaran yang tidak tergantung pa-da besaran yang lain.

Menurut Sistem International(SI) 1960,“Bureau of Weight

and Measures”(Paris)

Besaran Simbol Satuan

Panjang

l

m

-meter

Massa

m

kg

-kilogram

Waktu

t

s

-detik

Arus listrik

I

A

-ampere

Temperatur

T

K

-kelvin

Intensitas penyinaran

Lc

Cd

-candela

Banyak zat

N

mol
(4)

r

r

r 1 rad

1 Sr r r

Luas

(b) Sudut Ruang (a) Sudut Bidang

Gambar 1: Sudut bidang(radian) dan Sudut ruang(steradian)

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari be-saran pokok. Bebe-saran turunan antara lain :

Kecepatan, Percepatan, Gaya, Momentum dan Impuls,

Ener-gi dan Kerja, Gaya Listrik dan Magnetik, Medan Listrik, dan

Magnetik, Potensial listrik dan Induksi magnetik, dsb

Satuan

Satuan adalah ukuran dari suatu besaran. Ada dua ma-cam bentuk satuan yaitu : Metrik dan non–Metrik masing-masing terdiri atas sistem statik dan dinamik

Sistem rasionalisasi ada dua macam yaitu Statik dan Dina-mik.
(5)

Sistem dinamik terdiri atas sistemcgs(cm–gram–sekon) dan mks(meter–kilogram–sekon).

Satuan Internasional adalah Sistem MKS yang telah disem-purnakan

Meter: satu meter adalah panjang lintasan cahaya di ruang

vakum selama

1 299

.792.458

detik.

Kilogram : satu kilogram adalah massa kilogram berbentuk

silinder yang dibuat dari bahan platina iridium(S ´evres

Peran-cis).

Second: satu detik adalah interval waktu dari

9

.

192

.

631

,

770

kali getar radiasi dari atom

Cs

133

Ampere: satu ampere adalah arus tetap yang terjadi bila dua

konduktor lurus sejajar dengan panjang tak berhingga

berja-rak satu meter diletakkan dalam ruang vakum akan

mengha-silkan gaya antara dua konduktor sebesar

2

×

10

−7

N

.

Kelvin: satu kelvin adalah 2731 bagian dari temperatur

termo-dinamis dari titik triple air.

Candela: satu candela adalah kuat penerangan tegak lurus

permukaan yang luasnya 6000001

m

2 dari sebuah benda hi-tam pada titik beku platina(

2046

.

65

K

)dan tekanan 1 atm.

Dimensi

(6)

Besaran Dimensi

Kecepatan

LT

−1

Percepatan

LT

−2

Gaya

M LT

−2

Energi

M L

2

T

−2

Momentum

M LT

−1

Vektor dan Skalar

Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki besar(nilai) dan mempunyai arah misalnya : pergeseran, kecepatan,

percepatan, medan listrik-magnet dsb.

Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki be-sar(nilai) saja misalnyamassa, temperatur, kerja, energidsb.

Notasi vektor

Vektor dilambangkan dengan tanda panah(

) atau huruf tebal. Misalkan vektor A dilambangkan dengan

A

~

atau

A

dan diikuti dengan vektor satuan

B

~

ˆ

b

atau

B

ˆ

b

Dalam sistem koordinat Cartesius dengan sumbu x, y dan z pada arah positif adalah vektor satuannya

x,

ˆ

y,

ˆ

z

ˆ

atau
(7)

da-pat dinyatakan sbb:

~

A

=

A

~

x

ˆ

+

A

~

y

ˆ

+

A

~

z

ˆ

atau

A

=

A

x

ˆ

+

A

y

ˆ

+

A

z

ˆ

(1)

~

B

=

B

~

ˆ

i

+

B

~

ˆ

j

+

B

~

k

ˆ

atau

B

=

B

ˆ

i

+

B

ˆ

i

+

B

k

ˆ

A

A

A

B

A=−B

Gambar 2: Gambar vektor dan penulisan vektor

Perhitungan vektor

Suatu vektor dikatakan sama besar jika besar, sejajar dan arahnya sama seperti vektor

~a

=

~b

dan jika berlawanan arah maka vektor

~a

=

~b

.

Penjumlahan Vektor

~a

=

~a

ˆ

i

+

~a

ˆ

j

+

~a

k

ˆ

dan

~b

=

~b

ˆ

i

+

~b

ˆ

j

+

~b

k

ˆ

(2)

Maka penjumlahan vektor

A

~

dan vektor

B

~

adalah

~

A

+

B

~

= (

A

~

+

B

~

i

+ (

A

~

+

B

~

j

+ (

A

~

+

B

~

k

(3)

Pengurangan Vektor Maka pengurangan vektor

A

~

dan vek-tor

B

~

adalah
(8)

Sifat-sifat Aljabar Vektor

1.

A

+

B

=

B

+

A

(Sifat Komutatif)

2.

A

+ (

B

+

C

) = (

A

+

B

) +

C

(Sifat Asosiatif)

3.

m

A

=

A

m

(Sifat Komutatif Perkalian)

4.

m

(

n

A

) = (

mn

)

A

(Sifat Asosiatif Perkalian)

5.

(

m

+

n

)

A

=

m

A

+

n

A

(Sifat Distributif)

6.

m

(

A

+

B

) =

m

A

+

n

A

(Sifat Distributif)

Vektor Satuan Vektor satuan dinyatakan sebagai

ˆ

a

=

A

~

|

A

|

(5)

Arah vektor satuan sama dengan arah vektor dan dinyatak-an dengdinyatak-an

ˆ

i

,

ˆ

j

O i

j k

x

y z

(9)

Mencari Resultan Vektor

Metode Jajaran Genjang

Ada vektor

~a

dan

~b

maka resultannya

R

~

a

φ

b

θ

r=a+b

Gambar 4: Resultan vektor dengan metode jajaran genjang

|

R

~

|

=

|

~a

+

~b

|

=

q

|

~a

|

2

+

|

~b

|

2

+ 2

|

~a

||

~b

|

cos

θ

(6)

Arah

R

~

dapat ditentukan oleh sudut antara

R

~

dan

~a

atau

~b

misalkan

φ

maka

|

~b

|

sin

φ

=

|

~a

+

~b

|

sin(180

θ

)

(7)

sin

φ

=

|

~b

|

sin

θ

|

~a

+

~b

|

(Aturan Sinus)

Mencari selisih vektor sama dengan penjumlah vektor yaitu

|

R

~

|

=

|

~a

~b

|

=

|

~a

+

~

b

|

(8)

=

q

(10)

| −

~b

|

sin

φ

=

|

~a

~b

|

sin

θ

(9)

sin

φ

=

|

~b

|

sin

θ

|

~a

~b

|

Metode Segitiga

Metode ini mencari resultannya mirip dengan metode jajar-an genjjajar-ang yaitu

|

R

~

|

=

|

~a

+

~b

|

=

q

|

~a

|

2

+

|

~b

|

2

+ 2

|

~a

||

~b

|

cos

θ

(10)

Arah

R

~

dapat ditentukan oleh sudut antara

R

~

dan

~a

atau

~b

misalkan

φ

maka

|

~b

|

sin

φ

=

|

~a

+

~b

|

sin(180

θ

)

sin

φ

=

|

~b

|

sin

θ

|

~a

+

~b

|

a

b R=a+b

θ

(11)

Metode Uraian Komponen Vektor

Metode uraian komponen yaitu penguraian komponennya dalam arah x, y dan z misalkan ada dua vektor

~a

=

~a

ˆ

i

+

~a

ˆ

j

dan vektor

~b

=

~b

ˆ

i

+

~b

ˆ

j

maka resultannya

R

~

=

R

~

ˆ

i

+

R

~

ˆ

j

vektor komponen x komponen y

~a

~a

ˆ

i

~a

ˆ

i

~b

~b

ˆ

i

~b

ˆ

i

~

R

ˆ

i

=

~a

ˆ

i

+

~b

ˆ

i

R

~

ˆ

j

=

~a

ˆ

j

+

~b

ˆ

j

0000000000000 0000000000000 0000000000000 0000000000000 0000000000000 1111111111111 1111111111111 1111111111111 1111111111111 1111111111111 b bx by a ay ax Y X Massa

45o 30o

Mg T 1x T 2x T2y T1y α β

(12)

Vektor dengan konstanta

k~a

=

k~a

ˆ

i

+

k~a

ˆ

j

+

k~a

ˆ

j

k=konstanta (11)

Perkalian titik(dot product)

~a

·

~b

=

|

~a

||

~b

|

cos(

~a,~b

)

(12)

s

F F

i j

k

i .j =0

i . i =1

W=F. s

Gambar 7: Perkalian dot

Sifat-sifat perkalian dot

1.

A

·

B

=

B

·

A

2.

A

·

(

B

+

C

) =

A

·

B

+

A

·

C

3.

m

(

A

·

B

) = (

mA

)

·

B

=

A

·

(

mB

)

m=skalar 4.

ˆ

i

·

ˆ

i

= ˆ

j

·

ˆ

j

= ˆ

k

·

ˆ

k

= 1

dan

ˆ

i

·

ˆ

j

= ˆ

j

·

k

ˆ

=

k

·

ˆ

i

= 0

5.

A

·

B

= 0

;

A

dan

B

saling tegak lurus

Perkalian kali(cross product)
(13)

i ^ j k ^ ^

i x j =k

v B F

F =q v x B

Gambar 8: Perkalian cross

~a

×

~b

=

ˆ

i

ˆ

j

k

ˆ

~a

x

~a

y

~a

z

~b

x

~b

y

~b

z

= (

~a

y

~b

z

~a

z

~b

y

i

(

~a

x

~b

z

~a

z

~b

x

j

+ (

~a

x

~b

y

~a

y

~b

x

k

Sifat-sifat perkalian cross

1.

A

×

B

=

B

×

A

(Komutatif)

2.

A

×

(

B

+

C

) =

A

×

B

+

A

×

C

(Distributif)

3.

m

(

A

×

B

) = (

mA

)

×

B

=

A

×

(

mB

)

m=skalar 4.

ˆ

i

×

ˆ

i

= ˆ

j

×

ˆ

j

= ˆ

k

×

k

ˆ

= 0

dan

ˆ

i

×

ˆ

j

=

k,

ˆ

j

×

k

ˆ

=

ˆ

i, k

×

ˆ

i

= ˆ

j

Gambar

Gambar 1: Sudut bidang(radian) dan Sudut ruang(steradian)
Gambar 2: Gambar vektor dan penulisan vektor
Gambar 3: Vektor satuan
Gambar 5: Resultan vektor dengan metode segitiga
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang diatas menunjukkan bahwa kualitas tidur pada lansia mengalami penurunan baik secara kualitas dan kuantitas, namun terdapat cara penanganan

menjaga rasio NIM agar selalu berada pada tingkat yang optimal. Bank yang mempunyai rasio NIM yang tinggi akan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk

dengan judul “Kreativitas Guru PAI dalam Menciptakan Situasi Belajar Mengajar yang Efektif pada Kelas VII Di SMPN 1 Gondang Tulungagung”.

Selain itu, dalam Penjelasan Pasal 47 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan juga menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

dilaksanakan dalam nama Yesus Kristus (lihat paragraf ketiga dari bagian “Yesus Kristus” dalam topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran; lihat juga 3

Fenome na me ningkatnya nilai ke- kuatan patah dengan bertambahnya kompo- sisi perekat baik perekat kulit kayu akasia maupun gambir disebabkan karena adanya kandungan

dan pelayanan informasi publik di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Karanganyar yang dapat diakses oleh. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEJABAT