PERLINDUNGAN TERHADAP ASET
INFORMASI YANG AKURAT
KEPATUHAN PD HUKUM & PERATURAN YG
BERLAKU
Pengendalian
internal
dapat
melindungi
aset
perusahaan
dari
pencurian,
kecurangan,
penyalahgunaan
atau
kesalahan
penempatan.
Pengendalian internal yang paling serius adalah
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan (
employee
fraud
).
Informasi
yang
akurat
sangat
penting
untuk
menjalankan perusahaan dengan sukses. Perlindungan
aset serta informasi yang akurat sering kali berjalan
beriringan, alasannya karyawan yang berbuat curang
harus melakukan penyesuaian pencatatan akuntansi
agar dapat menyembunyikan kecurangannya.
Elemen-Elemen Dalam
Pengendalian Internal
1)
Lingkungan Pengendalian
2)
Penilaian Risiko (Risk Assessment)
3)
Prosedur Pengendalian
4)
Pengawasan
Lingkungan Pengendalian
 Merupakan perilaku manajemen dan karyawan secara keseluruhan mengenai pentingnya pengendalian.
 Beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian :
 Filosofi & gaya operasional manajemen, cth  manajemen yg berlebihan menekankan pentingnya pencapaian target operasi & menyimpang dr kebijakan pengendalian, scr tdk langsung mendorong karyawan mengabaikan pengendalian.
 Struktur Organisasi Perusahaan, cth  jaringan toko A mengelola tokonya sebagai unit bisnis yang terpisah, stp manajer toko memiliki otoritas penuh thd kebijakan harga & aktivitas operasi lainnya. Dalam hal ini tanggung jawab manajer dalam membangun lingkungan pengendalian yang efektif.
Penilaian Risiko
Semua perusahaan menghadapi risiko, yang bisa berupa
permintaan pelanggan, ancaman pesaing, perubahan
peraturan, perubahan dalam faktor-faktor ekonomi, seperti
tingkat suku bunga maupun pelanggaran karyawan thd
kebijakan dan prosedur perusahaan.
Manajemen harus menilai risiko2 tsb dan melakukan
tindakan-tindakan
yang
diperlukan
untuk
mengendalikannya, shg tujuan pengendalian internal dapat
dicapai.
Prosedur Pengendalian
 Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan.
Tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan harus dibagi antara dua orang atau staf atau lebih untuk menekan kemungkinan terjadinya ketidakefisienan, kesalahan dan kecurangan.
 Operasional, Penyimpanan Aset & Akuntansi
Kebijakan pengendalian harus menetapkan tanggung jawab berbagai macam aktivitas usaha. Tanggung jawab untuk operasi, penyimpanan aset, dan akuntansi harus dipisahkan untuk mengurangi terjadinya kesalahan dan kecurangan.
 Bukti & Tindakan Keamanan
Bukti-bukti dan tindakan keamanan harus digunakan untuk melindungi aset dan memastikan data akuntansi dapat dipercaya.
Pengawasan
Pengawasan
terhadap
sistem
pengendalian
internal
dapat
menemukan
kelemahan-kelemahan
dan
memperbaiki
efektivitas
pengendalian.
Sistem pengendalian internal dapat diawasi
melalui usaha manajemen yang berkelanjutan
atau evaluasi terpisah.
Informasi & Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen
penting dalam pengendalian internal.
Informasi mengenai lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, prosedur pengendalian
serta
pengawasan
dibutuhkan
manajemen
untuk
mengarahkan
operasi
dan
memastikan
kepatuhan
pada
pelaporan,
hukum
dan
peraturan yang diperlukan.
KAS
KAS (CASH)
MELIPUTI UANG LOGAM,
UANG KERTAS, CEK, GIRO, WESEL, DAN
SIMPANAN UANG YANG TERSEDIA UNTUK
DITARIK KAPAN SAJA DARI BANK &
LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA.
KAS MENJADI ASET YG PALING MUNGKIN
UNTUK DICURI & DISALAHGUNAKAN OLEH
KARYAWAN
KARENA
MUDAH
Ada beberapa item yang perlu dipertimbangkan dalam akuntansi kas:
 Sertifikat deposito (certificates deposit / CDs), sertifikat deposito harus diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek dan bukan kas. Sebab CDs dapat dicairkan apbl telah jatuh tempo, hal ini berarti ada batasan penggunaan kas
 Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan pada tanggal yang tercantum dalam cek tersebut. Cek mundur dapat diklasifikasikan sbg kas setelah tanggal cek tsb dapat diuangkan
 Cek kosong (Not sufficient funds), terjadi karena rekening koran perusahaan yang mengeluarkan cek tidak mempunyai dana, cek dalam keadaan rusak atau kesalahan informasi yang tercantum dlam cek. Item ini lebih tepat dilaporkan sebagai piutang daripada kas
Ada beberapa item yang perlu dipertimbangkan dalam akuntansi kas: (lanjutan)
 Bank Overdraft, terjadi karena pemilik dana (deposan) menulis cek dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah dana yang disimpan di bank. Item ini dilaporkan sebagai utang lancar
 Cek yang belum dikirimkan (undelivered checks), cek yang telah dibuat tetapi belum diserahkan kepada pihak yang berhak menerima. Jika pada tanggal neraca terdapat item seperti ini, maka dapat diklasifikasikan sebagai kas.
Pengendalian Penerimaan Kas
Kas yang diterima dari penjualan tunai
Diawal masa giliran kerja, kasir diberi uang kas yang
telah ditentukan jumlahnya (saldo awal) dan disimpan
dalam laci sebagai uang kembalian untuk pelanggan.
Di akhir masa giliran kerja, kasir dan pengawas hrs
menghitung uang kas, dimana jumlahnya harus sama
dengan jumlah kas awal ditambah penjualan tunai hari
tersebut.
Kas yang diterima melalui cek atau giro
Perusahaan
harus
meminta
pelanggan
untuk
menuliskan nama perusahaan sebagai penerima uang
yang sah di lembar cek atau giro pembayaran dari
pelanggan.
Pengendalian Terhadap
Pembayaran Kas
Pengendalian
terhadap
kas
harus
memberikan
keyakinan
yang
memadai
bahwa
pembayaran
dilakukan
untuk
transaksi yang diotorisasi.
Sistem Voucher
serangkaian prosedur
untuk
memberi
kuasa
dan
mencatat
kewajiban dan pembayaran kas.
Penggunaan Rekening Bank
Alasan utama perusahaan menggunakan
rekening
bank
adalah
untuk
tujuan
pengendalian.
Penggunaan
rekening
bank
dapat
mengurangi
jumlah
uang
tunai
yang
tersimpan di toko atau kantor.
Empat kegiatan yang harus dipahami agar
kita memahami bgmn rekening giro di bank
beroperasi adalah sbb :
1.
Membuka rekening giro
2.
Penyetoran bank
3.
Pembayaran dengan menarik check
4.
Beban administrasi bank dan bunga (jasa
giro)
5.
Laporan bank
Rekonsiliasi Bank
Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek. Praktek tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan antara: saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan menyusun laporan keuangan, perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang tepat untuk dilaporkan di Neraca.
Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank.
No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank
1. Deposit in transit
(Setoran dalam perjalanan)
Sudah menambah saldo Kas
Belum menambah saldo Kas
2. Out standing check
(Cek yang sudah
dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum dicairkan)
Sudah mengurangi saldo Kas
Belum mengurangi saldo Kas
3. Kesalahan pencatatan Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan pencatatannya
4. Tagihan wesel & Bunga langsung ditagihkan bank
Belum menambah saldo Kas
Sudah menambah saldo Kas
5. Bunga giro bank Belum menambah saldo Kas
Sudah menambah saldo Kas
6. Biaya administrasi bank Belum mengurangi saldo Kas
Sudah mengurangi saldo Kas
7. Not Sufficient Fund (NSF Check); Cek kosong
Sudah menambah saldo kas, harus dikurangi
Tidak mempengaruhi
8. Kekeliruan memasukkan setoran rekening giro oleh bank
Sudah menambah saldo kas
Contoh Rekonsiliasi Bank
Data berikut ini diperoleh untuk mencocokan
rekening bank milik PT Azzam :
Saldo menurut bank
Rp28.100.000
Saldo menurut perush. Rp 9.155.000
Beban Administrasi Bank
Rp 80.000
Setoran yang belum dicatat bank Rp3.100.000
Wesel Tagih jatuh tempo yang diterima oleh bank
sebesar Rp15.225.000
Cek yang belum diuangkan Rp6.900.000
Buatlah rekonsiliasi bank!
Petty cash
cash yg khusus dibuka untuk
melayani pembayaran keperluan-keperluan
perusahaan yang rutin & meliputi jumlah
yang relatif kecil (perangko, materai, tinta,
karcis dan lainnya). Pemegang petty cash
hanya berwenang melakukan pembayaran,
tetapi tidak berwenang menerima uang
pembayaran dari pihak lain.
Ada dua sistem pembukuan petty cash, yaitu :
1.
Metode Imprest, metode yang menentukan
jumlah petty cash yang selalu konstan (ajeg),
tidak berubah.
Biasanya diisi dari kas besar sejumlah uang
tertentu
utk
keperluan
pembayaran-pembayaran slm jk waktu tertentu, misal 1
minggu, 2 minggu dsb.
bila jk waktu telah habis atau jumlah uang
sdh menipis, maka petty cash diisi lagi dari
kas besar.
2)
Metode
Fluktuasi,
metode
yang
tidak
menentukan petty cash dalam jumlah yang
selalu konstan (ajeg)
Biasanya pengisian dropping uang dari kas
besar ke kas kecil tdk dikaitkan jk waktu
ttt.
Point Imprest Method Fluctuation Method
Pembelanjaan Kas Kecil Tidak ada jurnal, Hanya membuat bukti pembayaran sebagai bukti pengeluaran kas.
Harus di Jurnal sesuai dengan expense nya.
Pengisian Kembali Sesui dengan rekening ledger, sehingga pengisianya harus sesuai dengan kebijakan perusahaan dan sesuai dengan jumlah kas kecil saat pertama kali dibentuk
Pengisian sesuai dengan yang dibutuhkan.
Keterangan Imprest System Fluctuation System
Debet Kredit Debet Kredit
Pembentukan Kas Kecil Petty Cash Cash Petty Cash Cash
Pemakaian Kas Kecil NE NE Expense Petty Cash
Penambahan Kas Kecil Petty Cash Cash Petty Cash Cash
Pengisian Kembali Expense Cash Petty Cash Cash
Tgl 1 Jan diisi kas besar sejumlah Rp100.000
Tgl 4 Jan dibeli kertas, karbon & tinta
Rp42.500.000
Tgl 8 Jan dibeli sejumlah perangko & materai
Rp25.000
Tgl 10 Jan Pengisian Kas Kecil
Catatan asumsi Petty Cash ditetapkan 100.000
Contoh
 Pada tanggal 2 nop 2011, PT Makmur Jaya menerima laporan bank (statement bank) yang menginformasikan bahwa saldo kas di bank pada tgl 31 Oktober 2011 berjumlah Rp19.464.000. Saldo rekening kas per 31 Oktober 2011 menurut catatan perusahaan berjumlah Rp16.976.000. Setelah diteliti ternyata perbedaan kedua saldo itu disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
a) Setoran sebesar Rp4.400.000 belum dicatat oleh bank sampai dengan tanggal 2 Nop 2011
b) Sebuah cek yang diterima Nn Anisa senilai Rp832.000 dikembalikan oleh bank karena tidak ada dananya.
c) Cek yang masih beredar s/d tgl 2 Nop 2011 bernilai Rp1.346.000
d) Biaya administrasi bank bulan Oktober 2011 sebesar Rp26.000 belum dicatat oleh perusahaan
e) Bank telah menagihkan piutang wesel perush. Sebesar Rp6.400.000 (termasuk bunga wesel sebesar Rp400.000). Transaksi belum dicatat oleh perusahaan
Buatlah rekonsiliasi bank per 31 Oktober 2011
Pada tanggal 1 April 2011, CV Seneng Makmur membentuk
dana kas kecil dilakukan sebulan 2 kali, yaitu setiap tanggal
15 dan tanggal 30. Pada tanggal 30 April 2011, dana kas
kecil terdiri atas uang tunai dan bukti-bukti pengeluaran
kas kecil sebagai berikut :
Uang tunai
Rp83.000
Biaya perjalanan
Rp623.000
Pembelian perlengk. Kantor
Rp439.000
Telepon & Telegram
Rp167.000
Biaya Pengiriman
Rp272.000
Reparasi & Pemeliharaan
Rp336.000
Perangko
Rp230.000
Piutang Karyawan
Rp850.000