• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA

PERTEMUAN 1

PERTEMUAN 1

HIMPUNAN I

HIMPUNAN I

RAKA YUSUF, ST.MTI

(2)

HIMPUNAN

HIMPUNAN

Himpunan merupakan kumpulan objek – objek yang berbeda. Himpunan adalah kumpulan

objek yang didefinisikan secara jelas dalam

sembarang urutan. Konsep himpunan merupakan konsep dasar dalam aritmatika. Objek milik

(3)

PENYAJIAN HIMPUNAN

PENYAJIAN HIMPUNAN

1. Enumerasi

Mengenumerasi artinya menulis semua elemen himpunan yang bersangkutan di antara dua buah tanda kurung

kurawal. Biasanya himpunan diberi nama dengan

menggunakan huruf kapital maupun dengan menggunakan simbol-simbol lainnya.

Contoh:

• Himpunan A berisi empat bilangan asli. Dapat ditulis sebagai berikut A = {1,2,3,4}

• Himpunan B berisi lima bilangan genap positif pertama. Dapat ditulis sebagai berikut B = { 2,4,6,8,10}

• Himpunan C berisi 100 buah bilangan asli pertama. Dapat ditulis sebagai berikut C = {1, 2, ..., 100 }

• Himpunan Z berisi bilangan bulat.

(4)

2. Simbol-simbol Baku

Beberapa simbol baku yang biasa digunakan untuk mendefinisikan himpunan antara lain:

• P = himpunan bilangan bulat positif.

• N = himpunan bilangan alami (natural).

• Z = himpunan bilangan bulat

Q = himpunan bilangan rasional • R = himpunan bilangan riil

• C = himpunan bilangan kompleks

(5)

3. Notasi Pembentuk Bilangan

Himpunan dinyatakan dengan menulis syarat yang harus dipenuhi anggotanya.

Notasi:

{ x | syarat yang harus dipenuhi oleh x }

Aturan dalam penulisan syarat keanggotaan:

• Bagian di kiri tanda ‘|’ melambangkan elemen himpunan

• Tanda ‘|’ dibaca dimana atau sedemikian sehingga

• Bagian di kanan tanda ‘|’ menunjukan syarat keanggotaan himpunan

• Setiap tanda ‘,’ di dalam syarat keanggotaan dibaca dan

Contoh:

A adalah himpunan bilangan bulat positif yang lebih kecil dari 5. Dinyatakan sebagai:

A = { x | x adalah himpunan bilangan bulat posif lebih kecil dari 5} Notasi matematikanya:

A = { x | x P, x < 5 }

(6)

4. Diagram Venn

Diagram Venn menyajikan himpunan secara

grafis. Didalam diagram Venn, himpunan semesta (U) digambarkan sebagai suatu segi empat

sedangkan himpunan lainnya digambarkan

sebagai lingkaran di dalam segi empat tersebut. Contoh:

Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8},

A = {1, 2, 3, 5} dan

(7)

Operasi-operasi dasar himpunan

Operasi-operasi dasar himpunan

Irisan (Perpotongan / Intersection)

Irisan himpunan A dan himpunan B adalah himpunan yang setiap elemennya

merupakan elemendari himpunan A dan himpunan B. Irisan dinyatakan dengan A B yang dibaca ”A irisan B”.

(8)

Contoh:

S = {a, b, c, d} dan T = {b, d, f, g} Maka S T = {b, d}

Dapat dinyatakan dengan A B = {x | x A dan x B}

Setiap himpunan A dan himpunan B mengandung A B sebagai subhimpunan, yaitu

(A B) A dan (A B) B

Jika himpunan A dan himpunan B tidak

mempunyai elemen-elemen yang dimiliki

(9)

CONTOH SOAL

1.Terdapat himpunan sebagai berikut A = {0, 1, 3, 4, 6}

B = {0, 3, 6} C = {5, 6} Tentukan : a. A B b. A C c. B C JAWAB

a. A B = {0, 3, 6} b. A C = {6}

(10)

Gabungan (Perpaduan / Union )

Gabungan (Union) himpunan dari A dan B adalah himpunan yang setiap Anggotanya merupakan anggota himpunan A atau B atau keduanya. Union tersebut dapat dinyatakan sebagai A B dibaca A union B. Diagram venn dari A B

Contoh

A = {a, b, c, d} dan B = {e, f, g} Maka A B = {a, b, c, d, e, f, g}

Union A dan B dapat didefinisikan secara ringkas sebagai berikut A B = {x | x A atau x B}

Berlaku hukum A B = B A

(11)

CONTOH SOAL

1. Terdapat himpunan : U = {1, 2, 3, …, 9}

Untuk menentukan A dan B, kita gabung semua elemen-elemen dari A bersama-sama dengan elemen-elemen B. Dengan demikian,

a. A B = {1, 2, 3, 4, 6, 8}

b. Begitu pula dengan A C = {1, 2, 3, 4, 5, 6} c. B C = {2, 4, 6, 8, 3, 5}

(12)

Komplemen (complement)

Komplemen dari suatu himpunan A terhadap himpunan semesta U adalah suatu himpunan yang elemennya

merupakan elemen U yang bukan elemen A, yaitu selisih dari himpunan semesta U dan A. Komplemen dapat

didefinisikan secara ringkas sebagai berikut A’ = {x x U dan x A} atau A’ = {x x A} Diagram Venn dari A’.

Contoh:

Misalkan U = {1,2,3,…,9} A = {1,3,7,9} carilah A’ ! JAWAB

(13)

Selisih (difference)

Selisih dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen A dan bukan elemen B.

Dinyatakan dengan A – B dibaca ”selisih A dan B” atau ”A kurang B”. Himpunan A mengandung A – B sebagai

subhimpunan, berarti(A – B) A. Diagram Venn untuk A – B

Contoh:

Jika A = { 1,2,3,...10} dan B = { 2,4,6,8,10} Carilah A – B

dan B – A! Jawab

A – B = { 1,3,5,7,9}

(14)

Beda Setangkup (symmetric difference / Selisih simetri)

Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya ada pada

himpunan A dan B tetapi tidak pada keduanya. Diagram Venn untuk A B

Contoh:

Jika A = { 2, 4,6} dan B = { 2,3,5} Carilah A B! Jawab

(15)

LATIHAN

2. Tuliskan notasi matematika dari: A = {1, 2 , 3, 4}

B = { 2, 4, 6, 8, . . .}

C = {-2, -4, -6, -8, . . . } D = {1, 3, 5, 7, . . . }

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Jika semua himpunan di bawah pertimbangan adalah himpunan bagian dari suatu himpunan S tertentu, maka himpunan S disebut himpunan

Jawab: Kumpulan makanan enak bukan merupakan himpunan karena kita tidak dapat mendefinisikan dengan jelas makanan yang enak dan yang tidak enak. Makanan yang enak

Penentuan masalah apakah suatu sub himpunan label pada elemen-elemen di graf adalah himpunan kritis atau bukan, merupakan suatu masalah yang tidak mudah, karena

Kita sebut U sebagai himpunan semesta, dimana setiap himpunan yang dibicarakan (ditinjau) adalah himpunan bagian dari U. Ilustrasi dari ketiga operasi di atas diberikan

Misalkan A adalah himpunan semua bilangan ganjil yang lebih dari 1 dan kurang dari 8 sedangkan himpunan semesta, maka gambar diagram venn adalah sebagai berikut.. Kardinalitas

• Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A

Untuk menyatakan suatu objek merupakan anggota himpunan, dituliskan dengan lambang “ ∈ “, sedangkan untuk menyatakan suatu objek yang bukan merupakan anggota himpunan ditulis

Sebuah himpunan dikatakan terhitung tak-berhingga jika himpunan tersebut sama dengan daerah hasil suatu barisan tak hingga tetapi bukan merupakan daerah hasil semua barisan berhingga..