• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Tinjauan Atas Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 23 Atas Sewa Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Tinjauan Atas Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 23 Atas Sewa Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Semakin menjamurnya usaha sewa menyewa mesin fotokopi, sewa mesin,

sewa angkutan darat seperti mobil, truk, pick up di Indonesia dapat dikatakan

membuat perekonomian Indonesia meningkat, karena itu berarti pendapat negara pun

bertambah melalui pajak yang dikenakan atas sewa – sewa tersebut.

Banyaknya orang yang membutuhkan salinan dan melipat gandakan salinan

dari hasil kerja mereka, mesin fotokopi merupakan alat yang dapat memenuhi

kebutuhan tersebut. Melihat hal ini tentu saja dimanfaatkan oleh berberapa orang

untuk membuka usaha fotokopi, baik di lingkungan sekolah, universitas, perkantoran

maupun perumahan. Dan kebanyakan pengusaha fotokopi ini mendapatkan mesin

fotokopi tersebut dengan cara menyewanya walaupun ada yang membelinya.

Selain mesin fotokopi, mobil, truk dan pick up pun juga merupakan sewa

yang banyak diperlukan oleh orang banyak. Penyewaan mobil banyak dilakukan pada

saat hari – hari besar seperti hari raya Idul Fitri, hari Natal, maupun hari liburan. Hal

ini dikarenakan kebanyakan orang yang dari daerah yang satu ke daerah yang lain

memerlukan alat transportasi di daerah lain ini untuk ke tempat – tempat tertentu di

daerah itu. Penyewaan truk diperlukan untuk mengirim barang - barang dengan

(2)

pindahan rumah, atau mengirim barang - barang dalam ukuran yang lebih kecil dan

sedikit ke suatu tempat.

Sewa mesin fotokopi dan sewa angkutan darat ini merupakan sewa yang

dikenakan pajak penghasilan pasal 23, karena merupakan pajak penghasilan yang

dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri ,

bentuk usaha tetap, penyelenggara kegiatan yang berasal dari modal, penyerahan jasa,

dan penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong pajak penghasilan 21.

Selain sewa mesin fotokopi dan sewa angkutan darat terdapat beberapa sewa yang

dikenakan pajak penghasilan pasal 23 juga yaitu sewa mesin, sewa alat berat, sewa

lukisan, sewa angkutan umum, dan sewa harta lainnya.

Sewa itu sendiri adalah penghasilan atau imbalan sehubungan dengan

kesepakatan untuk memberikan hak menggunakan harta selama jangka waktu

tertentu, baik dengan perjanjian tertulis maupun lisan, sehingga harta tersebut hanya

digunakan oleh penerima hak (penyewa) selama jangka waktu yang telah disepakati.

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 36 tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan,

penghasilan atas sewa ini dikenakan tarif 2% dari jumlah bruto akan tetapi jika si

wajib pajak tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) besarnya tarif yang

dikenakan akan lebih tinggi 100 % dari tarif sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas,maka penulis tertarik untuk membahas tentang

sewa – sewa yang terdapat dalam Pajak Penghasilan Pasal 23, dan penulis akhirnya

(3)

B.Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu syarat yang wajib

dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III

Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

1. Tujuan Praktik kerja Lapangan Mandiri

Adapun menjadi tujuan penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan Mandiri (PKLM) ini adalah:

1.1Untuk meninjau seberapa besar tingkat penerimaan Pajak Penghasilan

Badan Pasal 23 atas sewa yang dibayarkan oleh para Wajib Pajak.

1.2Untuk mengetahui apakah penerimaan Pajak Penghasilan Badan Pasal 23

atas sewa sesuai dengan Undang - Undang yang berlaku.

2. Manfaat PKLM

Adapun yang menjadi manfaat penulis dalam melaksanakan Praktik

Kerja Lapangan Mandiri :

2.1 Bagi Mahasiswa :

a. Sebagai media untuk menambah wawasan dan menguji kemampuan

mahasiswa dalam bidang perpajakan khususnya Pajak Penghasilan

(4)

b. Untuk menciptakan dan mengembangjan rasa tanggung jawab,

profesionalitas serta kedisiplinan yang nantinya hal – hal tersebut

sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja.

c. Untuk menerapkan yang dipelajari secara teoritis ke lingkungan kerja

secara nyata.

d. Merangsang mahasiswa untuk beraktifitas dalam melakukan pekerjaan

secara efisien dan efektif melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

2.2 Bagi Instansi :

a. Dengan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi mahasiswa

dituntut sumbangsihnya terhadap instansi baik berupa saran maupun

kritikan yang bersifat membangun yang menjadi sumber masukan

untuk meningkatkan kinerja di lingkungan instansi tersebut.

b. Guna memenuhi kebutuhan akan tenaga – tenaga terampil yang sesuai

dengan keahliannya dan nantinya merupakan tenagan ahli yang siap

pakai sesuai dengan ilmu yang ditekuni.

c. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor

Pelayanan Pajak Pratama medan Polonia dengan lembaga pendidikan

Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2.3 Bagi Universitas Sumatera Utara khususnya Program Diploma III

(5)

a. Guna mempromosikan sumber daya manusia yang ahli sesuai

dengan bidang keahliannya.

b. Guna meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan serta

menetapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam

menerapkan ilmu khususnya di bidang perpajakan.

c. Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya

manusia yang dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional.

d. Membuka interaksi antara dosen dengan instansi pemerintah yang

bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu

pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja

Lapangan Mandiri.

C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang- Undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk

membayar pengeluaran umum (Resmi,2011:1).

Sedangkan pajak menurut Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada

Negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa

(6)

langsung dan digunakan untuk keperluan Negara demi sebesar – besarnya

kemakmuran rakyat.

1.1 Definisi Pajak Penghasilan Pasal 23

Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan yang dipotong

atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri ,

bentuk usaha tetap, penyelenggara kegiatan yang berasal dari modal,

penyerahan jasa, dan penyelenggaraan kegiatan selain yang telah

dipotong pajak penghasilan 21.

Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan salah satu jenis pajak yang

dikenakan terhadap wajib pajak dalam negeri atas penghasilan yang

diperoleh dari dalam negeri, dan pengenaannya langsung dipotong oleh

pihak yang membayarkan penghasilan Untuk meringankan beban pajak

terutang yang dapat terjadi karena pemotongan oleh pihak yang

membayarkan penghasilan, maka besarnya pajak atas penghasilan wajib

pajak dalam negeri yang dipotong tersebut dapat dikreditkan terhadap

total pajak terutang atas seluruh penghasilan wajib pajak dalam negeri.

1.2 Definisi Sewa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sewa diartikan dengan

pemakaian sesuatu dengan membayar uang.

Atau sewa dapat diartikan sebagai penghasilan atau imbalan sehubungan

dengan kesepakatan untuk memberikan hak menggunakan harta selama

(7)

sehingga harta tersebut hanya digunakan oleh penerima hak (penyewa)

selama jangka waktu yang telah disepakati.

2. Objek Pajak

Yang menjadi Objek Pajak penghasilan adalah penghasilan, yaitu setiap

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib pajak,

yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai

untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

2.1 Objek Pajak Pasal 23

a. Penghasilan berupa dividen kecuali yang diterima dari wajib pajak

orang pribadi dalam negeri.

b. Bunga kecuali bunga deposito.

c. Royalti.

d. Hadiah kecuali hadiah undian.

e. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta

kecusli sewa tanah dan bangunan.

f. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa managemen, jasa

konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah

(8)

D.Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Dalam hal ini mahasiswa melakukan Praktik Kerja Lapangan di kantor

Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, untuk memperoleh data dan informasi

tentang :

1. Data yang berkenaan dengan penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 23 yang

dilakukan wajib pajak dalam negeri pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Medan Polonia.

2. Pelayanan yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

kepada masyarakat.

E.Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta memperoleh informasi

yang diperlukan dan sesuai, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan yang dimulai dari

pengajuan judul, penentuan judul, dan penentuan tempat praktik kerja lapangan

mandiri, mencari bahan untuk pembuatan proposal.

2. Studi Literatur (kepustakaan)

Pada tahap ini penulis mencari berbagai sumber seperti Undang – Undang

perpajakan, bahan – bahan kuliah, dan internet.

3. Observasi Lapangan

Di dalam tahap ini, sebelum penulis melaksanakan praktik kerja lapangan

(9)

ataupun sasaran praktik maupun pengantaran surat – surat yang menyangkt

praktik kerja lapangan mandiri.

F.Metode Pengumpulan Data

Untuk menyimpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam PKLM

ini,maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Daftar Pertanyaan

Yaitu pengumpulan data dengan cara interview atau melakukan tanya jawab

secara langsung dengan pimpinan kantor ataupun pegawai sehingga dapat

memberikan data yang dibutuhkan penulis guna melengkapi proposal praktik

kerja lapangan mandiri.

2. Daftar Observasi

Dalam metode ini penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengamati,

mendengarkan, serta mencatat dan menyimpulkan hal – hal yang berhubungan

dengan proposal ini.

3. Daftar Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dari dokumen – dokumen yang berupa bahan – bahan

kuliah, Undang – Undang Perpajakan khususnya Pajak Penghasilan Badan

Pasal 23 serta sumber – sumber dokumen lain yang berkaitan dengan penulisan

proposal ini dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.

G.Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun maksud membuat sistematika penulisan laporan Praktik Kerja

(10)

penelitian.Sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dibuat

dalam 5 (lima) bab dan dilengkapi dengan sub bab dan diberi dengan penjelasan

terperinci yang terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang

Praktir Kerja Lapangan Mandiri, Tujuan dan Manfaat Praktik

Kerja Lapangan Mandiri, Uraian Teoritis,Ruang Lingkup

Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja

Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data, serta bentuk

Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan

Mandiri

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Dalam bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai

lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandiri, struktur organisasi,

(11)

BAB III : GAMBARAN DATA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS SEWA

Pada bab ini penulis membahas tentang penerimaan Pajak

Penghasilan Pasal 23 atas sewa yang dibayarkan oleh wajib

pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI DATA

Pada bab ini penulis akan menganalisa permasalahan –

permasalahan dan alternative pemcahan masalah serta evaluasi

pemecahan terhadap masalah tersebut.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari uraian – uraian dalam

bab – bab sebelumnya dan saran – saran dari hasil pemikiran

penulis agar kiranya dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak

– pihak yang membutuhkan terutama bagi penulis.

Referensi

Dokumen terkait

Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Abadi, dkk (2013) bahwa 68% subjek melaporkan motivasinya menggunakan media sosial adalah untuk mengembangkan hubungan

RPJPD Kabupaten Polewali Mandar merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, yang penyusunannya berpedoman

Sebanyak 1 g hati mencit betina dihomogenasi dalam 10 ml dapar tris-kalium klorida 150 mM:50 mM pH 7,2 yang dijaga pada suhu dingin kemudian disentrifuga dengan kecepatan 3000

Nilai signifikansi hasil analisis komparatif indikator pada variabel faktor eksternal antara pendamping Kabupaten Jembrana dan Klungkung lebih besar dari alfa 10

Dasar dalam menentukan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) dalam BPHTB pada Jual Beli Tanah dan/atau Bangunan di Kabupaten Badung.... Penghitungan Pajak BPHTB dalam Jual Beli

Selain itu untuk menjaga nama baik nasabah, harus diatur kapan dan dalam hal yang bagaimana bank diperkenankan untuk memberikan informasi kepada pihak ketiga mengenai segala

Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal

PPh pasal 23 adalah pajak yang harus dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari