• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN PERILAKU MAKAN SAYUR ANAK PRASEKOLAH TK BAITUL MAKMUR SENGKALING MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN PERILAKU MAKAN SAYUR ANAK PRASEKOLAH TK BAITUL MAKMUR SENGKALING MALANG"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI

DENGAN PERILAKU MAKAN SAYUR ANAK PRASEKOLAH

TK BAITUL MAKMUR SENGKALING-MALANG

SKRIPSI

Oleh :

AISYAH TURRADIAH

NIM. 201010420311051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI

DENGAN PERILAKU MAKAN SAYUR ANAK PRASEKOLAH

TK BAITUL MAKMUR SENGKALING-MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadyah Malang

Oleh :

AISYAH TURRADIAH

NIM. 201010420311051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : AISYAH TURRADIAH

NIM : 201010420311051

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan antara Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Perilaku Makan

Sayur Anak Prasekolah Di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang

saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 23 Januari 2015

Yang Membuat Pernyataan

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat

menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan antara Konsumsi Makanan

Cepat Saji dengan Perilaku Makan Sayur Anak Praskolah Di TK Baitul Makmur

Sengkaling-Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih

yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil

bagi terselesaikanya skripsi ini.

2. Yoyok Bekti P., M.kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah.

3. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Sunardi, S.Kp., M.Kep, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.

6. Malikhah, S.Ag, selaku Kepala TK Baitul Makmur Sengkaling Malang yang telah

memberi izin penelitian dalam penelitian ini

7. Teman-teman PSIK B 2010 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian

(7)

vi

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan

diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang

disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, 23 Januari 2015

(8)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ………... ii

Lembar Pengesahan ………... iii

Lembar Pernyataan Keaslian... iv

Kata Pengantar ... v

Abstract ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 6

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 TujuanPenelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Manfaat Bagi Orang Tua dan Anak ... 7

1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah ... 7

1.4.3 Manfaat Bagi Institusi ... 7

1.4.4 Manfaat Bagi Instansi Kesehatan ... 7

1.4.5 Manfaat Bagi Peneliti Lain ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

1.6 Batasan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Anak Prasekolah ... 10

2.1.1 Definisi Anak Prasekolah ... 10

2.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah ... 10

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ... 13

2.2 Konsep Perilaku ... 17

2.2.1 Definisi Perilaku ... 17

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku ... 18

2.2.3 Tingkatan Proses Perilaku ... 19

2.2.4 Perilaku Makan Anak Prasekolah ... 19

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Makan Anak Prasekolah ... 20

2.2.6 Konsumsi Sayur Pada Anak Prasekolah ... 27

2.2.7 Anak Sulit Makan Sayur ... 28

2.2.8 Dampak Kurang Konsumsi Sayur ... 29

2.3 Konsep Sayuran ... 32

2.3.1 Definisi Sayuran ... 32

(9)

x

2.3.3 Manfaat Sayuran ... 33

2.4 Konsep Makanan Cepat Saji ... 38

2.4.1 Definisi Makanan Cepat Saji... 38

2.4.2 Jenis-jenis Makanan Cepat Saji ... 40

2.4.3 Dampak Makanan Cepat Saji ... 42

2.5 Hubungan antara Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Perilaku Makan Sayur Anak ... 45

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 48

3.1 Kerangka Konsep ... 48

3.2 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB IV METODE PENELITIAN ... 50

4.1 Desain Penelitian ... 50

4.2 Kerangka Penelitian ... 50

4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 52

4.3.1 Populasi ... 52

4.3.2 Teknik Sampling ... 52

4.3.3 Sampel ... 52

4.4 Variabel Penelitian ... 54

4.5 Definisi Operasional ... 54

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 56

4.7 Instrumen Penelitian ... 56

4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ... 59

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 60

4.9.1 Tahap Persiapan ... 60

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 61

4.9.3 Tahap Pengumpulan Data ... 61

4.10 Pengolahan dan Analisa Data ... 61

4.10.1 Teknik Pengolahan Data ... 61

4.10.2 Analisa Data Penelitian ... 62

4.11 Etika Penelitian ... 63

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 65

5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 65

5.1.1 Distribusi Sampel Menurut Usia ... 65

5.1.2 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin ... 66

5.1.3 Distribusi Sampel Menurut Rata-Rata Pendapatan Orang Tua…… ... 67

5.1.4 Distribusi Sampel Menurut Pendidikan Terakhir Ibu ... 67

5.1.5 Distribusi Sampel Menurut Pekerjaan Ibu ... 68

5.2 Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji…... ... 69

5.3 Frekuensi Makan Sayur…... ... 69

5.4 Jenis Makanan Cepat Saji dan Jenis Sayuran yang Dikonsumsi Anak Prasekolah…... ... 69

(10)

xi

BAB VI PEMBAHASAN ... 73

6.1 Gambaran Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Anak Prasekolah Di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang ... 73

6.2 Gambaran Frekuensi Perilaku Makan Sayur pada Anak Prasekolah Di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang ... 74

6.3 Gambaran Jenis Makanan Cepat Saji yang Paling Banyak Dikonsumsi Anak Prasekolah Di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang ... 76

6.4 Gambaran Jenis Sayuran yang Paling Banyak Dikonsumsi Anak Prasekolah Di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang ... 76

6.5 Hubungan antara Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Perilaku Makan Sayur Pada Anak Prasekolah Di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang ... 77

6.6 Keterbatasan Penelitian ... 78

6.7 Implikasi Untuk Keperawatan ... 78

BAB VII PENUTUP ... 80

7.1 Kesimpulan ... 80

7.2 Saran ... 80

Daftar Pustaka ... 83

(11)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Jenis-Jenis Sayuran dan Kandungan Serat ... 33 Tabel 2.2 Tabel Zat Aditif yang Trekandung dalam bahan

makanan dan Dampaknyaterhadap kesehatan ... 43 Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 55 Tabel 4.2 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai (r) ... 63 Tabel 5.1 Tabel Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji Di TK Baitul

Makmur Sengkaling Malang Bulan Januari ... 69 Tabel 5.2 Tabel Frekuensi Makan Sayur Anak Prasekolah Di TK Baitul

Makmur Sengkaling Malang Bulan Januari ... 69 Tabel 5.3 Tabel Jenis Makanan Cepat Saji yang Paling Banyak Dikonsumsi

Anak Prasekolah Di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang Bulan Januari ... 70 Tabel 5.4 Tabel Jenis Sayuran yang Paling Banyak Dikonsumsi Anak

Prasekolah Di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang Bulan Januari ... 70 Tabel 5.5 Hasil Analisa Data Korelasi Pearson Product Moment Hubungan

(12)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konsep ... 48 Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 51 Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di TK Baitul Makmur

Sengkaling Malang Pada Bulan Januari 2015 ... 66 Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di TK Baitul

Makmur Sengkaling Malang Pada Bulan Januari 2015 ... 66 Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan Orang

Tua di TK Baitul Makmur Sengkaling Malang Pada Bulan Januari 2015.. ... 67 Gambar 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ibu di

TK Baitul Makmur Sengkaling Malang Pada Bulan Januari 2015 ... 68 Gambar 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu di TK Baitul

(13)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 88

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 89

Lampiran 3. Lembar Konsultasi dengan Dosen Pembimbing 1 ... 90

Lampiran 4. Lembar Konsultasi dengan Dosen Pembimbing 2 ... 91

Lampiran 5. Lembar Angket Persetujuan ... 92

Lampiran 6. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ... 93

Lampiran 7. Lembar Pernyataan Bersedia Menjadi Responden ... 94

Lampiran 8. Data Umum Responden ... 95

Lampiran 9. Kuesioner Perilaku Makan Sayur ... 96

Lampiran 10. Kuesioner Konsumsi Makanan Cepat Saji ... 97

Lampiran 11. Data Karakteristik Responden ... 98

Lampiran 12. Hasil Analisa Jenis Makanan Cepat Saji dan Jenis Sayuran yang Paling Banyak Dikonsumsi Responden ... 100

Lampiran 13. Hasil Penelitian dan Total Nilai X dan Y ... 102

Lampiran 14. Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment ... 104

Lampiran 15. Dokumentasi ... 105

(14)

83

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita., Soetardjo, Susirah., Moesijanti, Soekarti. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ashakiran., Deepthi. (2012). Fast Foods and their Impact on Health. Krishna Institute of Medical Sciences University.

Atswan, Made., Kasih, Andreas Leomitro. (2008). Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Baskhara, Widi Ali. (2008). Sehat Mudah dengan Buah & Sayuran. Yogyakarta: Kreasi Kencana.

Beth., Albright J., K Andersen., Bates T., Dunn C., Ezzell J et al. (2008). Enjoy More Fruits and Vegetables. The North Carolina School Nutrition Action Committee.

Bishop, Jennifer., Middendorf, Rebecca., Babin, Tori., Tilson, Wilma. (2005). ASPE Research Brief Childhood Obesity. Department of Health and Human Service. 11-15.

Brown, L Judith., Isaacs, Janet., Krinke, Bea., Lechtenberg, Ellen., Murtaugh, Maureen. (2011). Nutrition Trough The Life Cycle. Wadsworth Cengage Learning. 316-120.

Burkert, T. Nathalie., Muckenhuber, Johanna., Grobschadl, Franziska., Rasky, Eva., Freidl, Wolfgang. (2014). Nutrition and Health – The Association between Eating Behavior and Various Health Parameters: A Matched Sample Study. Institute of Social Medicine and Epidemiology, Medical University Graz, Graz, Austria. volume 9, 2-3.

Damayanti, Diana. (2011). Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Daniaty, Lia. (2009). Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai. Universitas Sumatra Utara.

Dept of Heath WA. (2010). Fruit And Vegetables. Dept of Heath WA.

Gibney, J. Michael., Margetts, M. Barrie., Kearney, M. John., Arab, Lenore. (2005). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran ECG.

(15)

84

Hebden A, Lana., King Lesley., Grunseit Anne., Kelly Bridget., Kathy Chapman. (2011). Kids’ Exposure to Junk Food Ads Unchanged Despite Regulations. The Australian Medical Association.

Hidayat, Aziz Alimul. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayati. (2004). Hubungan Karakteristik Anak dan Keluarga Dengan Status Gizi Balita di Propinsi Maluku dan Irian Jaya. Universitas Indonesia.

Indivara, Nadia. (2009). Ibu Smart Anak Sehat. Yogyakarta : Pustaka Anggrek.

Kartika, Unoiana, 2013, Sayur dan Buah Bukan Sekedar Pelengkap Makanan, www.kompas.com, diakses tanggal 3 september 2014.

Khosman, Ali dkk. (2003). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Bogor: Fakultas Pertania IPB.

Kohmansa, Ali. (2009). Rahasia Sehat Dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Lingga, Lanny. (2010). Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: Agro Media.

Liu, Hai Rui. (2003). Health Benefits Of Fruit And Vegetables Are From Additive and Synergistic Combinations Of Phytochemicals. The American Journal Of Clinical Nutrition. 78(3), 517S-520S.

Muaris, H. (2006). Sarapan Sehat Untuk Anak Balita. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Mubarak, W.I., Cahyanti, N. (2007). Ilmu Keperawatan Komuitas. Jakarta: SalembaMedika.

Nadesul, Handrawan, 2012, Warna Warni Sayur Mayur Dan Kandungannya, http.//sahabatnestle.co.id, dipeoleh tanggal 3 sepetember 2014.

Nainggolan, Olwin., Adimunca. (2005). Diet Sehat dengan Serat. Cemin Dunia Kedokteran. 147: 43-46.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: TP RinekaCipta.

____________________. (2003). Prinsip-prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

(16)

85

____________________. (2007). Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: TP RinekaCipta.

Nursalam (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan/Nursalam. Jakarta: Salemba Medika.

Patmonodewo,. (2008). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : Reneka Cipta.

Paeratakul Sahasporn., Ferdinand P. Daphne., Champagne M. Catherine., Ryan H. Donna. (2003). Fast-food consumption among US adults and children: Dietary and nutrient intake profile. The American Dietetic Association.

Pertiwi, Fadjar Aprilia., Ginting, Liasta Arif. (2007). Yuk Makan Bayam. Jakarta: Gramedia.

Pramudiarja, Uyung. (2013). Laki-Laki Dewasa Lebih Susah Makan Sayur Ketimbang Anak-Anak. www.health.detik.co.id Diperoleh pada tanggal 10 september 2014.

Pratisti, Dinar Wiwien. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.

Pujiharto. (2011). Kajian Potensi Pengembangan Agribisnis Sayuran Dataran Tinggi Di Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah. Universitas Muhammadyah Pureokerto. 13(2),166-156.

Rich, Kelsey. (2012). Parent Nutrition Education and The Influence on Family Behavior Changes. Nutrition and Food Sciences. UTAH State University. 7-9.

Rita, E. (2003). Prefensi Konsumen Terhadap Pangan Sumber Karbohidrat Non-Beras. IPB Departemen Gizi Masyarakat.

Rusilanti., Kusharto, M. Klara. (2007). Sehat Dengan Makanan Berserat. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Ruwadiah, Amin, 2007, Penyakit Akibat Lalai Mengkonsumsi Buah dan Sayuran Serta Solusi Penyembuhan, www.healthindonesia.com, diakses tanggal 21 Maret 2014.

Santrock, W. J. (2011). Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika. Santrock, W.J. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.

Sartika, Dewi Ayu Ratu. (2011). Faktor Resiko Obesitas Pada Anak Usia 5-15 Tahun di Indonesia. Universitas Indonesia. 15(1),37-43.

(17)

86

Sears, Wiliam., Sears, Marta. (2003). The Baby Book. Jakarta: Ikar Mandiriabadi.

Sediaoetama, Achmad Jaeni. (2004). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta: Dian Rakyat.

Sediaoetama, Ahmad Djaeni. (2004). Ilmu Gizi 1. Jakarta: Dian Rakyat.

Sediaoetama, Ahmad Djaeni. (2010). Ilmu Gizi 1Cetakan kesembilan. Jakarta: Dian Rakyat.

Sekarindah, Titi. (2008). Terapi Jus Buah dan Sayuran. Jakarta: Puspa Swara.

Selby, Anna. (2005). Makanan Berkhasiat. Jakarta: Erlangga.

Sharlin, Judith., Edelstein, Sari. (2011). Essentials of Life Cycle Nutrition. United States of America: David Cella

Shetty, Prakash. (2003). Nutrition Trough The Life Cycle. Royal Society of Chemistry. 39-41.

Sihaloho, N.M. (2012). Analisis Faktor-Faktor Pola Pemilihan Makanan Siap Saji Berdasarkan teori Snehandu B.Karr dan Theory of Reasoned Action. Universitas Sumatra Utara.

Silalahi, Jansen. (2006). Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius.

Siregar, Alamsyah Gontar, 2013, Manfaat Serat Bagi Kesehatan, http://www.analisadaily.com, diperoleh tanggal 16 september 2014.

Soenardi, Tuti. (2005). Variasi Makanan Balita Kiat Atasi Masalah Makan Pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudarmawan. (2013). Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Mengenai Pemilihan Jajanan dengan Perilaku Anak Memilih Jajanan di SDN Sambikerep II/480 Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.

Suhardjo, dkk. (2006). Pangan Gizi dan Pertanian. Jakarta: UI press.

Supartini, Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Buku Kedokteran ECG.

Suwartono, Agus. (2010). 9 Buah dan Sayur Tangkal Penyakit. Yogyakarta: Liberplus

Taylor, P. Jenifer., Evers Susan., Mckenna Mary. (2013). Determinants of Healthy Eating in Children and Youth. Canadian Journal of Public Health.

(18)

87

WHO/FAO. (2003). Fruit and Vegetables Intake in a Sample Children in Europian Countries: The Pro Children Cross-Sectional survey. Ann Nutrition Metab. July- aug, 49: 236-345

Wolfe, Wendy. (2006). Promoting Healthy Eating and Active Living: What Schools Can Do. Division of Nutritional Sciences. Cornell University. 3-6

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku makan sehat merupakan perilaku mengonsumsi beberapa variasi

kelompok makanan yang direkomendasikan yaitu karbohidrat, buah dan sayur,

protein dan lemak, berlaku secara universal (Ogden, 2010). Perilaku makan sehat

ditujukan bagi setiap individu untuk semua usia, budaya dan situasi geografis. Setiap

individu direkomendasikan untuk mengonsumsi setiap kelompok makanan tertentu

dan melewatkan atau sedikit mengonsumsi buah dan sayuran. Di Indonesia pada

tahun 2005-2007, konsumsi buah hanya 173 gr/hari dan konsumsi sayuran 101

gr/hari (FAO, 2010). Survey awal yang dilakukan pada anak-anak menunjukkan

semua anak dari tujuh subjek hanya makan satu sampai dua porsi sajian buah dan

sayur yaitu setara dengan satu buah apel. Secara kuantitas konsumsi buah dan sayuran

masih tergolong kurang. Angka konsumsi buah dan sayuran di Indonesia masih

belum memenuhi standar rekomendasi yang ditetapkan WHO dan FAO yaitu untuk

individu dewasa sebesar 400 gr/hari/Individu atau lima porsi sajian buah dan sayuran

setiap hari (WHO, 2003)dan untuk anak-anak dua sampai empat porsi buah dan tiga

sampai lima porsi sayuran per hari (Walker, 2005).

Makanan adalah Sumber kebutuhan pokok manusia karena manusia pasti

membutuhkan makanan untuk dapat bertahan hidup. Makanan yang baik dapat

meningkatkan daya tahan tubuh, kesehatan, stabilitas emosional, dan semangat dalam

(20)

2

menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti yang ditimbulkan dari makanan

cepat saji (Wulan, 2008).

Perubahan pola makan ke arah yang tidak sehat yaitu dengan mengkonsumsi

makanan siap saji (fast food) kian meningkat. Makanan siap saji yang cenderung

dikonsumsi akhir-akhir ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Ibu rumah tangga

yang juga bekerja di luar rumah, makanan siap saji memberikan keuntungan dan

kemudahan dalam penyajian. Makanan siap saji yang dipasarkan saat ini

menggunakan berbagai bahan aditif yang bertujuan untuk mengawetkan dan

memberikan cita rasa yang lebih baik pada produknya. Bahan aditif ini memberikan

efek negatif yang berdampak pada kesehatan konsumen. Fast food umumnya juga

lebih banyak tidak mengandung sayuran (Lana dkk, 2011).

Makanan cepat saji atau Fast food mengandung banyak lemak dan gula yang

telah dinyatakan bisa menurunkan kepadatan tulang. Selain itu, fast food juga tidak

mengandung nutrisi yang seimbang karena proses memasaknya yang tidak bisa

dikontrol. Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, yang tentunya juga

tanpa ada jaminan kebersihan, dan hampir tidak tersedia pilihan fast food dengan

kadar lemak yang dikurangi. Fast food cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan

buah dan banyak mengandung makanan tinggi garam dan rendah serat (Khomsan A,

2003).

Menurut BPOM, kebutuhan serat orang Indonesia adalah 25 gram/hari,

Surgeon General menyarankan 35-40 gram/hari, dan American Society and National

Cancer Institute menyarankan 20-30 gram/hari. Menurut standar lembaga pangan dan

(21)

3

kg/kapita/tahun, setara 180 gr/kapita/hari (Pujiharto, 2011). Pola konsumsi pangan,

termasuk sayur-sayuran penduduk Indonesia lebih sedikit dari pada jumlah yang

dianjurkan. Secara ideal konsumsi sayur dan buah perkapita/hari yang dianjurkan

adalah 120 kilo kalori menurut acuan diet 2000 kilo kalori (Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional, 2007) dan 132 Kilo kalori untuk diet 2200 kilo kalori. Tahun

2005 dan 2007 terlihat konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia secara

keseluruhan hanya sekitar 65% dan 79% (menurut pola diet 2200 kilo kalori) dan

59% dan 72% (menurut pola diet 2200 kilo kalori). Secara umum didapatkan bahwa

penduduk pedesaan mengkonsumsi sayur-sayuran lebih tinggi dibandingkan

penduduk perkotaan. Salah satu kemungkinan yang menyebabkan hal ini adalah

perbedaan pola makan di antara kedua kelompok penduduk. Di pedesaan,

sayur-sayuran sering menjadi lauk-pauk utama di kalangan sebagian penduduk (Siregar,

2013).

Anak umur 1-3 tahun butuh serat sekitar 19 gram/hari dan anak umur 4-8

tahun membutuhkan serat sebesar 25 gram/hari. Kebutuhan serat pada anak dapat

juga dihitung dengan cara umur (dalam tahun) ditambah 5 gram serat setiap hari.

Misalnya untuk anak berusia 5 tahun, maka kebutuhan seratnya adalah 10 gram atau

(5 + 5) gram setiap hari (Kranz et al, 2013). Kebiasaan pola makan yang kaya serat

sebaiknya diperkenalkan sejak dini, misalnya saat umur 3 tahun, karena pada masa

inilah seseorang belajar akan pola makan yang sehat. Anak mengalami masalah

makanan terutama pada anak usia prasekolah (3-5 tahun), anak lebih dominan

menyukai makanan kaya karbohidrat seperti roti, kraker, ayam goreng dan lain-lain.

Anak usia prasekolah memiliki nafsu makan yang tidak menentu dan tidak dapat

diduga. Anak dapat makan dengan lahap pada satu waktu, kemudian dapat menolak

(22)

4

Anak prasekolah mengalami sulit makan sayur dipengaruhi beberapa faktor

yaitu kebiasaan orang tua yang lebih banyak memilih makanan cepat saji, pengaruh

media membuat anak-anak terpengaruh oleh makanan yang sama sekali tidak

mengandung kalori sehingga tidak mendukung pertumbuhan yang efektif. Sebagian

besar makanan yang mengandung “nol kalori” tersebut memiliki kadar gula,

karbohidrat dan lemak yang tinggi (Wardlaw & Hampl dalam Santrock 2011).

Anak yang mengalami sulit makan sayur akan mempengaruhi perkembangan

anak. Menurut Dokter spesialis gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) dr Fiastuti Witjaksono, sayur

mengandung serat, vitamin, mineral, enzim pencernaan, dan air, yang tidak dapat

ditemukan secara keseluruhan di produk makanan lain. Anak yang kurang

mengkonsumsi sayuran cenderung memiliki berat badan berlebih (obesitas) karena

mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori sedangkan kebutuhan akan serat tidak

terpenuhi. Berdasarkan penelitian USDA Economic Research Service menemukan bahwa

BMI (Body Mass Index) pada anak yang mengkonsumsi tinggi sayuran ternyata lebih

rendah, sedangkan anak yang mengkonsumsi rendah sayuran memiliki BMI lebih

tinggi (Kartika, 2013).

Sayur sangat penting untuk dikonsumsi oleh anak, dan anak yang

mengkonsumsi sayur cenderung memiliki berat badan ideal karena sayur dapat

mengikat lemak dan kolestrol serta memperlambat munculnya rasa lapar. Anak yang

mengkonsumsi sayur rata-rata terhindar penyakit diabetes sebab sayur dapat

memperlambat kemunculan gula darah, selain itu anak juga terhindar dari susah

buang air besar karena serat yang terkandung didalam sayur dapat memperlancar

proses buang air besar (Astwan & Wresdiyati 2004). Studi baru-baru ini mencatat

(23)

5

permen, atau minuman manis maka kebutuhan serat, mineral, vitamin, zat besi dan

protein untuk tubuh anak kurang, akibatnya banyak anak yang memiliki daya tahan

tubuh rendah terhadap penyakit seperti pilek dan influenza. Kurangnya asupan sayur

menyebabkan obesitas pada anak sehingga meningkatkan resiko anak mengalami

masalah medis contohnya masalah paru-paru seperti sleep apnea (yang melibatkan

hambatan jalan masuk udara dari atas), rentan terhadap penyakit hipertensi, diabetes,

dan tingkat kadar kolesterol dalam darah meningkat (Burke dkk, 2004 ; Clinton

Smith, 2004 dalam Santrock, 2007).

Perawat memiliki berbagai peran yaitu sebagai Care Giver (pemberi asuhan

keperawatan), advokator, edukator, koordinator, kolaborator, konsultan dan agent of

change (agen perubahan). Peran perawat dalam penelitian ini adalah sebagai edukator

yaitu, memberikan informasi kesehatan (pendidikan kesehatan) kepada sekolah dan

orang tua tentang pentingnya anak mengkonsumsi sayuran. Selain itu dapat menjadi

konsultan dan memberikan solusi bagi sekolah dan orang tua untuk meningkatkan

perilaku makan sayur pada anak agar kebutuhan nutrisi anak dapat tercukupi.

(Mubarak & Cahyanti 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan wawancara yang dilakukan oleh

peniliti dengan wali murid pada tanggal 22 september 2014 didapatkan data bahwa

jumlah anak di kelas A-1, A-2, B-1 dan B-2 TK-Baitul Makmur sebanyak 82 orang.

Hasil wawancara dengan ibu yang memiliki anak yang menyukai menu makanan

cepat saji mengatakan bahwa anak lebih tertarik menghabiskan porsi makanannya,

bila diberi makanan seperti nugget, mie instant, kentaki, sossis, dan lain-lain. Wali

murid juga mengatakan alasan lain yang menyebabkan anak sering mengkonsumsi

makanan cepat saji adalah selain mudah diolah juga tidak membutuhkan waktu yang

(24)

6

pada anak ketika sibuk bekerja. Pada saat diajukan pertanyaan seputar perilaku makan

sayur anak, wali murid mengatakan bahwa anak kurang menyukai sayuran karena

anak sudah terbiasa dengan menu makanan cepat yang disediakan. Jumlah murid

secara keseluruhan diketahui murid sering mengkonsumsi makanan cepat saji

sebanyak 32.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai hubungan antara makanan cepat saji dengan perilaku makan sayur pada

anak prasekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada

hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan perilaku makan sayur pada

anak prasekolah?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan

cepat saji dengan perilaku makan sayur pada anak prasekolah.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi frekuensi, jenis dan perilaku konsumsi makanan cepat saji.

b. Mengidentifikasi frekuensi, jenis sayuran dan perilaku makan sayur pada anak

prasekolah.

c. Mengidentifikasi hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan perilaku

(25)

7

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Orang Tua dan Anak

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk

memberikan pemahaman tentang dampak-dampak dari kebiasaan

mengkonsumsi makanan cepat saji yang berpengaruh pada perilaku

makan sayur anak.

2. Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian dapat memotivasi sekolah untuk lebih meningkatkan

pengawasan terhadap makanan-makanan cepat saji yang dijual bebas di

area sekolah sebagai salah satu cara menghindari makanan yang tidak

sehat.

3. Manfaat Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi institusi

pendidikan, khususnya Universitas Muhammadyah Malang, Fakultas

Ilmu Kesehatan sebagai bahan referensi tentang hubungan makanan

cepat saji terhadap perilaku makan sayur pada anak prasekolah.

4. Manfaat Bagi Instansi Kesehatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data bagi Dinas

Kesehatan kota Malang untuk permasalahan beredarnya makanan

cepat saji yang tidak sehat bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak

usia prasekolah.

5. Manfaat Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat memberikan wawasan dan ide bagi peneliti yang

akan meneliti tentang makanan cepat saji yang menjadi kebiasaan

(26)

8

1.5 Keaslian Penelitian

a. Penelitian Lia Daniaty (2009) meneliti tentang Pengetahuan, Sikap, dan

Tindakan Siswa Tentang Makanan dan Minuman Jajanan Yang Mengandung

Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri

Binjai. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif untuk

mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang

makanan dan minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan

makanan (BTM) tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

perilaku siswa tentang makanan tertentu di SMP Negeri 3 dan SMA

Negeri 1 Binjai.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada

variable yang digunakan, responden yang dipilih, dan tempat penelitian.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku

makan sayur dan respondennya adalah anak prasekolah.

b. Penelitian Sudarmawan (2013) meneliti tentang Hubungan Antara

Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Pemilihan Jajanan Dengan Perilaku

Anak Memilih Jajanan Di SDN Sambikerep II/480 Surabaya. Penelitian ini

menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan

teknik stratified random sampling.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada variabel dependen dan

independen. Variabel dependen yang yang digunakan dalam penelitian ini

adalah makanan cepat saji sedangkan variabel independennya adalah

(27)

9

1.6 Batasan Penelitian

Untuk mempertegas lingkup penelitian, maka penelitian ini diberi batasan

sebagai berikut:

1. Makanan siap saji adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan,

praktis, atau diolah dengan cara sederhana (Wulan, 2008).

2. Perilaku Makan Sayur pada anak prasekolah yang di ukur dengan jumlah

porsi sayuran yang dikonsumsi oleh anak prasekolah.

3. Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 2-6 tahun

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terkait graf yang diperoleh dari suatu grup menjadi topik yang banyak diteliti seperti graf koset, graf komuting, graf nonkomuting, dan graf

3. Harap pembayaran di lakukan jika harga sudah di sepakati dan sudah kami ajukan Invoice / Faktur resmi 4. Pesanan Barang yang lunas / belum DP maka untukstok barang yang

Pada Tugas Akhir ini, akan dirancang sebuah layout VLSI ( Very Large Scale Integration ) untuk komponen unit kontrol yang berguna untuk mengatur datapath dengan mengirimkan

 Analisis aspek ekonomi dan sosial mengkaji tentang dampak keberadaan proyek bisnis terhadap kehidupan masyarakat setempat baik dari sisi sosial, ekonomi, serta sebaliknyaa. 

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe make a match dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak .... Penelitian Terdahulu

Sistem yang dikembangkan berupa aplikasi mobile berbasis Android dengan metode perhitungan Weighted Product (WP). Hasil dari pengujian sistem pendukung keputusan rumah

Apakah prestasi belajar siswa dengan Ice Breaking pada model Team Games Tornament mata pelajaran IPA lebih baik dari pada prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode