• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Mahasiswa Asing Di Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Mahasiswa Asing Di Universitas Sumatera Utara"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Dari sudut metodologi penelitian, analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kausal, Umar (2008) menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen di mana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependen secara langsung.

3.2.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah dilaksanakan di Universitas Sumatera Utara di. Jl. Dr.Mansyur No.9 Medan

3.3.Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2005) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Pada penulisan ini objek penelitian adalah Mahasiswa Asing Universitas Sumatera Utara dengan populasi berjumlah 1080 orang dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

(2)

kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang besar dapat memperkecil kesalahan. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan metode Slovin, Penentuan Jumlah Sampel dari Notoatmojo adalah sebagai berikut:

dimana :

N : Besar Populasi N : Besar Sampel

e²: Tingkat Kepercayaan 5 %

Perhitungan besar sampel pada rumus ini ada pada para mahasiswa asing yang berjumlah total keseluruhan 1088 orang dimana tingkat kepercayan 5%

92

Menentukan Sampling pada Jumlah mahasiswa dari Fakultas : 1. Fakultas Kedokteran jumlah mahasiswa asing : 800 Orang

(3)

2. Fakultas Kedokteran Gigi jumlah mahasiswa asing : 288 Orang

3.4.Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam mengumpulkan data primer, metode pengumpaulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung kepada responden yang bepedoman terhadap kuesioner yang telah disiapkan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002) bahwa “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

3.5.Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah regresi berganda, Analisis Regresi linear berganda digunakan Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel bebas (variabel bebas lebih dari satu) terhadap variabel terikat. Sebelum melakukan analisis maka

harus dilaksanakan uji prasyarat

(4)

prasyarat dan hasil uji prasarat menunjukan hal yang bagus maka selanjutnya melakukan analisis regresi.

Adapun Penelitian ini dibantu dengan program aplikasi SPSS adalah Statistic Package For The Social Sciences (SPSS).

Model analisis penelitian secara matematis dapat dituliskan melalui suatu fungsi sebagai berikut :

Y = f (X1,X2,X3,X4,X5) Persamaan Struktural:

Y = βo+ β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+ e 1 Keterangan :

Y = Tingkat Konsumsi X1 = Pendapatan X2 = Usia

X3 = Gaya Hidup X4 = Izin Keimigrasian X5 = Tabungan

Β0- β5 = Koefesien Regresi e1 = Term of error

3.6. Uji Normalitas

(5)

normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis non parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan”. Untuk menguji normalitas digunakan 2 (dua) metode pengujian yaitu Normal p_plot dan diagram histogram. Mendeteksi apakah data distribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Kenormalan data juga dapat dilihat dengan melihat diagram histogram dimana keputusan /pengambilan kesimpulan yaitu jika grafik histogram tidak condong ke kiri dan ke kanan maka data penelitian berdistribusi normal atau sebaliknya.

3.7. Uji Multikolinieritas

(6)

VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance”.

3.8. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homokedastisitas. Menurut Umar (2000) model regresi yang baik adalah model yang heterokedastisitas. Cara memprediksinya adalah :

a. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah atau sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas dan di bawah saja.

c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar dan kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola (lubis, 2007).

(7)

3.9.Definisi Operasional Variabel

Variabel dan cara pengukuranya perlu diperjelas untuk memperoleh kesamaan persepsi terhadap konsep-konsep dalam penelitian ini antara lain :

1. Pendapatan adalah pendapatan setiap bulan yang diberikan orang tua dan sebagian beasiswa dalam satuan rupiah

2. Usia merupakan kelompok usia remaja merupakan salah satu pasar potensial bagi banyak produsen, karena kecenderungan remaja biasanya mudah terbujuk iklan, cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja, usia mahasiswa berumur 17-27 tahun dari semester terendah hingga KOAS dalam waktu tahun.

2. Gaya Hidup adalah beberapa jenis tren gaya hidup tersebut antara lain pakaian, musik, tempat wisata, makan, dan minum, penampilan pribadi, buku, hobi, olahraga, dan kendaraan,kemampuan mengkonsumsi gaya hidup dalam satuan likert.

3. Izin Keimigrasian merupakan Izin tinggal yang terbagi atas dua bagian yaitu visa kunjungan terbatas dan izin tinggal terbatas, Adapun visa kunjungan terbatas adalah izin dalam masa kunjungan pertama masuk ke Indonesia selama 60 (enam puluh) hari kemudian diperpanjang dalam masa perpanjangan wajib setiap bulan dan Izin Tinggal terbatas adalah mengalih statuskan izin kunjungan menjadi izin tinggal terbatas pada masa waktu perpanjangan dalam tahun, satuan izin keimigrasian dalam waktu tahun

(8)

yang terjadi secara mendadak terhadap kehidupan mahasiswa, tabungan dengan satuan rupiah

5. Konsumsi adalah barang atau jasa yang dibeli oleh rumah tangga konsumsi terdiri dari barang tidak tahan lama (Non Durable Goods) pertama adalah barang yang habis dipakai dalam waktu pendek, seperti makanan dan pakaian, kedua adalah barang tahan lama (Durable Goods) adalah barang yang dimiliki usia panjang seperti mobil, televisi, alat-alat elektronik, ketiga adalah jasa (services) meliputi pekerjaan yang dilakukan untuk konsumen oleh individu dan perusahaan seperti jasa kesehatan, pendidikan dan sebagainya, pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan dengan satuan rupiah. 6. Konsumsi Mahasiswa merupakan konsumsi dalam istilah sehari hari sering

(9)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum Universitas Sumatera Utara

(10)

4.1.1. Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara :

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara

Sumber : Data Profil USU

4.1.2. Data Mahasiwa Asing di Universitas Sumatera Utara

Berikut adalah data penerimaan Mahasiswa asing asal Malaysia pada Fakultas kedokteran dan Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara :

Tabel 4.1. Data Penerimaan Mahasiswa Asing pada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Periode 2004-2013 USU

No Tahun Asal Mahasiswa Jumlah Mahasiswa Asing

1 Tahun 2004 Malaysia 250 orang

2 Tahun 2005 Malaysia 250 orang

3 Tahun 2006 Malaysia 250 orang

4 Tahun 2007 Malaysia 250 orang

5 Tahun 2008 Malaysia 250 orang

6 Tahun 2009 Malaysia 250 orang

7 Tahun 2010 Malaysia 250 orang

8 Tahun 2011 Malaysia 250 orang

9 Tahun 2012 Malaysia 200 orang

10 Tahun 2013 Malaysia 168 orang

(11)

Grafik :

Gambar 4.2. Grafik Data Penerimaan Mahasiswa Asing USU Periode 2004-2013

Mahasiswa asing Universitas Sumatera Utara berjumlah berubah-ubah atau tidak tetap pada setiap tahunnya, namun pada grafik menjelaskan perkembangan mahasiswa asing di USU dari tahun 2002-2011 berjumlah tetap sebanyak 250 orang pada Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi USU, Tahun 2011 hingga tahun 2014 menunjukkan semakin menurunnya jumlah penerimaan mahasiswa asing disebabkan jalur masuk penerimaan mahasiswa asing di USU harus dibatasi karena semakin banyaknya penduduk lokal yang menyukai jurusan Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi USU maka jalur masuk mandiri diutamakan untuk mahasiswa Indonesia bukan mahasiswa asing,

(12)

Berikut adalah Rekapitulasi mahasiswa asing asing yang aktif pada tahun 2013 Tabel 4.2. Data Aktif Mahasiswa Asing Periode 2004-2013 USU

No FAKULTAS JLH MAHASISWA ASAL NEGARA

P L JMLH

1 F. Kedokteran 534 350 884 Malaysia 2 F.Kedokteran Gigi 125 78 203 Malaysia

3 F.Ilmu Budaya 0 1 1 Rusia

Total 660 429 1088

Sumber : Kantor Urusan Internasional USU 2013

Adapun data mahasiswa asing USU yang aktif periode 2004-2013 adalah pada Fakultas Kedokteran pada Jurusan S1 Kedokteran jumlah mahasiswa yang aktif total keseluruhan sebanyak 884 orang dan pada Fakultas Kedokteran Gigi pada jurusan S1 Kedokteran Gigi USU jumlah mahasiswa yang aktif total keseluruhan sebanyak 203 orang dan pada Fakultas Ilmu Budaya Orang pada jurusan S1 Bahasa Indonesia jumlah mahasiswa yang aktif total keseluruhan sebanyak 1 orang.

4.2.Karakteristik Sampel Penelitian 4.2.1. Usia Responden

(13)

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Diolah Dari Data Primer, 2013

Dari data diatas terlihat bahwa mahasiswa yang menjadi responden terbanyak adalah mahasiswa usia 21-25 tahun berjumlah 50 orang atau 50 % dari jumlah keseluruhan, usia 17-20 tahun berjumlah 39 orang atau 42 %, sedangkan responden yang paling sedikit berusia 26-30 tahun berjumlah 7 orang atau 8 %.

4.2.2. Pendidikan Responden

Dari hasil penelitian yang diperoleh, jenjang pendidikan mahasiswa asing yang kuliah di Universitas Sumatera Utara terdiri dari jurusan S-1 dan Koas. Pemaparan mengenai distribusi responden dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah

(Orang)

Sumber : diolah dari data primer, 2013

(14)

mahasiswa asing dengan jenjang pendidikannya, sehingga jumlah responden yang diteliti relatif besar.

4.2.3. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenjang Pendidikan Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

1 Perempuan 40 44

2 Laki-Laki 52 56

Jumlah 92 100

Sumber : Diolah dari data primer, 2013

Dari tabel diatas terlihat bahwa jenis kelamin mahasiswa asing fakultas kedokteran dan fakultas kedokteran gigi terbanyak di Universitas Sumatera Utara yakni laki-laki sebanyak 52 responden atau 56 %. Selanjutnya jumlah mahasiswa mahasiswa asing fakultas kedokteran dan fakultas kedokteran gigi di Universitas Sumatera Utara yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 40 orang atau 44 %. 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian dan data yang digunakan dalam penelitian adalah data yang berdistribusi normal.

(15)

Gambar.4.3. Normal P-Plot regression Standardized Residual

Hasil output menunjukkan data-data masing variabel memiliki kecendrungan terdistribusi secara normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan studentized delete residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain, atau adanya hubungan antara nilai yang dipredeksi dengan studentized delete residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakab model tersebut

(16)

Cara memprediksinya adalah jika pada gambar scatterplot model tersebut adalah :

a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

Dengan menggunkan data-data diatas maka diperoleh hasil scatter plotnya sebagai berikut :

Gambar 4.4. Regression Standardized Predicted Value

(17)

a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b. Titit-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. 3. Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (ei) pada periode tertentu dengan variabel penganggu periode sebelumnya (eit-1). Cara menguji autokorelasi adalah

dengan melihat model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berada dibawah angka 2.

(18)

Tabel 4.6. Uji Autokorelasi

4. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki hubungan dengan variabel independen lain dalam suatu model. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas yaitu : a. Jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai

tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance.

b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70 maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinearitas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.7. Uji Multikolinearitas

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), X5, X2, X3, X4, X1 b. Dependent Variable: K

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), X5, X2, X3, X4, X1

(19)

Tabel 4.8. Uji F. Statistik

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.051E13 5 2.102E12 42.233 .000a

Residual 4.280E12 86 4.977E10

Total 1.479E13 91

a. Predictors: (Constant), X5, X2, X3, X4, X1

b. Dependent Variable: K

Tabel 4.9. Uji Parsial

Coefficientsa

a. Dependent Variable: K

K = 463537,717 + 0,437 X1 + 28244,877 X2 + 16981,539 X3 + 0,033 X4 + 0,110 X5

R2 = 0,843

(20)

Uji F-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pendapatan, umur, gaya hidup, izin keimigrasian dan tabungan mampu secara bersama-sama mempengaruhi jumlah konsumsi. Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas dari F-statistik (0.000) < α (0.05), sementara itu nilai F-hitung (42,233) > F-tabel (2.37). Artinya variabel pendapatan, umur, gaya hidup, izin keimigrasian dan tabungan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi pada tingkat kepercayaan 95 % dan 99% (α = 5% dan 1%).

Uji parsial (t-test), dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial. Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian secara parsial dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikansi (sig) pada hasil estimasi. Berikut uji parsial (t-test) untuk setiap variabel yaitu :

1. Pengaruh pendapatan (X1) terhadap konsumsi (Y)

Uji t-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pendapatan secara parsial mampu mempengaruhi konsumsi. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui nilai probabilitas dari pendapatan yaitu (0.000 < α (0.05), sementara itu nilai t-hitung (5,285) > t-tabel (1,99). Artinya variabel pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi pada tingkat kepercayaan 95% (α=5%).

(21)

Peneliti terdahulu yang menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap konsumsi Jika pendapatan meningkat, maka persentasi pengeluaran untuk konsumsi pangan semakin kecil, Persentase pengeluaran untuk konsumsi pakaian relatif tetap dan tidak tergantung pada tingkat pendapatan, Persentase pengeluaran konsumsi untuk pengeluaran rumah relatif tetap dan tidak tergantung pada tingkat pendapatan, jika pendapatan meningkat, maka persentase pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan, rekreasi, barang mewah, dan tabungan semakin meningkat.

2. Pengaruh umur (X2) terhadap Konsumsi (Y)

Uji t-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel umur secara parsial mampu mempengaruhi konsumsi. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui nilai probabilitas dari variabel umur yaitu (0,071 > α (0.10), sementara itu nilai t-hitung (1,826) < t-tabel (1,99). Artinya variabel umur berpengaruh signifikan terhadap konsumsi pada tingkat kepercayaan 95% (α=5 sampai 10%).

Nilai Koefesien regresi sebesar 0.07 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan umur setiap 1 tahun maka akan terjadi perubahan kenaikan konsumsi setiap tahunnya sebesar 28.244,87 rupiah setiap tahunnya.

(22)

3. Pengaruh gaya hidup (X3) terhadap konsumsi ( Y)

Uji t-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel gaya hidup secara parsial mampu mempengaruhi konsumsi. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui nilai probabilitas dari variabel gaya hidup yaitu (0,482 > α (0.05), sementara itu nilai t-hitung (0,706) < t-tabel (1,99) artinya variabel gaya hidup berpengaruh tidak signifikan terhadap konsumsi pada tingkat kepercayaan 95% (α=5%).

Nilai Koefesien regresi sebesar 0.482 menunjukkan bahwa hasil tidak signifikan karena setiap adanya perubahan gaya hidup dari suatu status atau kumpulan orang berbeda dengan status atau kumpulan yang lain (Toffler Subandy 2000: 165) mengemukakan bahwa gaya hidup yaitu alat yang dipakai individu untuk mengidentifikasi dengan subkultur-subkultur tertentu sehingga gaya hidup dipakai seseorang dalam bertingkah laku dan mempunyai konsekuensi dalam membentuk pola perilaku tertentu, oleh karena itu gaya hidup dikalangan anak-anak, remaja,orangtua atau anak-anak berbeda satu dengan yang lain (Rizki amalia, 2011, Hubungan gaya hidup, kepribadian dalam konsumsi)

4. Pengaruh Izin keimigrasian (X4) terhadap konsumsi( Y)

(23)

Pengaruh Izin keimigrasian terhadap terhadap konsumsi tidak signifikan karena jumlah izin keimigrasian bagi tiap orang adalah tidak sama dalam masa waktu pemakaian izin tinggal sementara selama batas waktu 1 (satu) tahun atau 2 (dua) tahun.

Peraturan perundangan yang menjelaskan tentang ijin keimigrasian dikaji dasar pertimbangan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang keimigrasian,tidak ada penelitian yang menjelaskan pengaruh izin keimigrasian terhadap konsumsi

5. Pengaruh Tabungan (X5) terhadap konsumsi (Y)

Uji t-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel tabungan secara parsial mampu mempengaruhi konsumsi. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui nilai probabilitas dari variabel tabungan yaitu (0,000 < α (0.05), sementara itu nilai t-hitung (5,236) > t-tabel (1,99). Artinya variabel tabungan berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi pada tingkat kepercayaan 95% (α=5%).

Nilai koefesien regresi sebesar 0.000 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan tabungan sebesar 1 rupiah maka akan terjadi perubahan pengeluaran konsumsi sebesar 110 rupiah setiap bulannya.

(24)

kebutuhan dimasa yang akan datang (sering disebut sebagai konsumsi/belanja yang tertunda) yang penuh dengan ketidakpastian. Selain itu tabungan/saving merupakan sumber dari kebutuhan Investasi seperti gambaran pada rumusan (2) dimana Investasi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan/income bagi para pelaku ekonomi sehingga Tabungan/Saving memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses peningkatan kesejahteraan pelaku ekonomi.

Dengan menggunakan data-data diatas maka diperoleh output SPSS pada tabel dibawah ini

Tabel 4.10. Uji t-statistik

Coefficientsa

a. Dependent Variable: K

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan berbagai uraian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi mahasiswa asing adalah :

1. Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi 2. Usia berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap konsumsi 3. Gaya Hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi 4. Izin Tinggal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap konsumsi 5. Tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi.

5.2.Saran

(26)

Gambar

Tabel 4.1.  Data Penerimaan Mahasiswa Asing pada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi  Periode 2004-2013 USU
Grafik :
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Gambar 4.4. Regression Standardized Predicted Value
+3

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang diharapkan untuk mahasiswa dapat memberikan informasi terkait dengan kadar hemoglobin pada mahasiswa DIII Analis Kesehatan semester 4 Sekolah Tinggi

Sebagian besar 25 (80,6%) responden memiliki motivasi baik.Sebagian besar (54,8%) responden berpendapat bahwa penghargaan dalam kategori baik. Terdapat hubungan yang

Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan layanan bimbingan

Berdasarkan beberapa identifikasi permsalahan di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah: Belum optimalnya penerapan belajar organisasi pada lembaga

Aktiva adalah sebuah sumber daya yang akan memberi manfaat bagi perusahaan pada periode akuntansi kini dan masa mendatang sedangkan beban adalah pembelanjaan yang

Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan di atas) dan penulisannya

Hasil analisis ragam jumlah daun tanaman kentang (Tabel 3) menunjukkan bahwa perlakuan berbagai jenis klon berpengaruh terhadap jumlah daun pada berbagi

Dalam menggunakan metode bercerita untuk menanamkan nilai moral pada anak uasia dini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah: cerita yang