• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI - Analisa Konsumsi Energi Spesifik Pemanfaatan Panas Buang Kondensor Dari Sistem Pengkondisian Udara Untuk Pengeringan Pakaian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DAFTAR ISI - Analisa Konsumsi Energi Spesifik Pemanfaatan Panas Buang Kondensor Dari Sistem Pengkondisian Udara Untuk Pengeringan Pakaian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR NOTASI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah... 3

1.4. Tujuan Penelitian ... 3

1.4.1 Tujuan Umum ... 3

1.4.2 Tujuan Khusus ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

1.6. Metode Pengumpulan Data ... 5

1.7. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Pengeringan ... 6

2.2. Pengeringan Buatan ... 7

2.2.1 Jenis-Jenis Pengeringan Buatan ... 7

2.2.2 Proses pengeringan ... 8

(2)

2.3. Pompa Kalor ... 10

2.4. Siklus Kompresi Uap ... 11

2.4.1. Proses Kompresi (1 – 2s) ... 15

2.4.2. Proses Kondensasi (2 – 3) ... 16

2.4.3. Proses Ekspansi (3 – 4) ... 16

2.4.4. Proses Evaporasi (4 – 1) ... 17

2.5. Pengeringan sistem pompa kalor ... 17

2.6. Analisis Performansi Pengering Pompa Kalor ... 21

2.6.1 Efisiensi Pengeringan (EP) ... 21

2.6.2 Nilai Laju Ekstraksi uap Spesifik atau specific moisture extraction rate (SMER) ... 21

2.6.3 Konsumsi energi Spesifik atau specific energy consumption (SEC) ... 22

2.6.4 Laju pengeringan (Dry rate) ... 23

2.6.5 Kinerja dari Pompa Kalor ... 24

2.6.6 Total performance (TP) ... 25

2.6.7 Faktor prestasi (PF) ... 25

2.7. Periode Laju pengeringan ... 26

2.8. Kadar air ... 27

2.9. Moisture ratio (Ratio kelembaban) ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1. Bahan dan Peralatan ... 30

3.1.1. Alat dan Bahan perancangan mesin pengering pakaian ... 30

3.1.2. Bahan dan alat Dalam Melakukan Pengujian ... 32

(3)

3.3. Prosedur Pengujian ... 38

3.4. Diagram Alir Proses Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1. Rancang Bangun Alat Pengering ... 41

4.2. Hasil pengujian dari berbagai bahan Pakaian ... 42

4.2.1. Pakaian dengan Bahan Cotton 100% ... 42

4.2.2. Pakaian dengan Bahan 80% Polyester + 20% Elastone ... 47

4.2.3. Pakaian dengan Bahan 50% Polyester + 50% Cotton ... 51

4.2.4. Pakaian dengan Bahan Denim 100% ... 55

4.3. Karakteristik Pengeringan ... 59

4.4. Standar perawatan bahan pakaian sesuai label pada pakaian ... 61

4.4.1. Pakaian dengan Bahan Cotton 100% ... 61

4.4.2. Pakaian dengan Bahan 80% Polyester + 20% Elastone ... 62

4.4.3. Pakaian dengan Bahan 50% Polyester + 50% Cotton ... 62

4.4.4. Pakaian dengan Bahan Denim 100% ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Refrigerator dan pompa kalor (Heat Pump) ... 10

Gambar 2.2 Skema siklus refrigerasi kompresi uap... 12

Gambar 2.3 Siklus Kompresi Uap sederhana ... 13

Gambar 2.4 Diagram T-s siklus standar ... 14

Gambar 2.5 Diagram P-h Siklus ideal... 14

Gambar 2.6 Proses kompresi... 15

Gambar 2.7 Proses kondensasi ... 16

Gambar 2.8 Proses evaporasi ... 17

Gambar 2.9 Diagram pengering pakaian pompa kalor ... 18

Gambar 2.10 Skema pengeringan ... 19

Gambar 2.11 Siklus pengering dengan sistem pompa kalor ... 20

Gambar 2.12 Grafik Hubungan Kadar Air Dengan Waktu... 27

Gambar 3.1 Desain Mesin pengering pakaian ... 30

Gambar 3.2 Mesin pengering pakaian ... 31

Gambar 3.3 Pakaian ... 32

Gambar 3.4 Tabung Refrigeran 22... 33

Gambar 3.5 Aluminium S Type Load Cell ... 33

Gambar 3.6 Rh – Meter ... 34

Gambar 3.7 Hot Wire Annemometer ... 35

Gambar 3.8 Blower 3 inch ... 36

Gambar 3.9 Laptop... 37

Gambar 3.10 Diagram alir proses pelaksanaan penelitian ... 40

Gambar 4.1 Foto lemari pengering hasil rancang bangun ... 41

Gambar 4.2 Foto lemari pengering hasil rancang bangun (lanjutan) ... 42

Gambar 4.3 Pakaian dengan bahan cotton 100% ... 43

Gambar 4.4 Grafik Penurunan berat pakaian berbahan Cotton 100% ... 44

Gambar 4.5 Grafik karakteristik kelembaban udara pada lemari pengering Dengan pakaian berbahan Cotton 100% ... 46

(5)

Gambar 4.7 Pakaian dengan bahan 80% Polyester + 20% Elastone ... 48

Gambar 4.8 Grafik Penurunan berat pakaian berbahan

80% Polyester + 20% Elastone ... 48

Gambar 4.9 Grafik Karakteristik kelembaban udara pada lemari pengering

Dengan pakaian berbahan 80% Polyester + 20% Elastone ... 50

Gambar 4.10 Grafik Karakteristik temperatur pada lemari pengering

Dengan pakaian berbahan 80% Polyester + 20% Elastone ... 51

Gambar 4.11 Pakaian dengan bahan 50% Polyester + 50% Cotton ... 52

Gambar 4.12 Grafik Penurunan berat pakaian berbahan

50% Polyester + 50% Cotton ... 52

Gambar 4.13 Grafik Karakteristik kelembaban udara pada lemari pengering

Dengan pakaian berbahan 50% Polyester + 50% Cotton ... 54

Gambar 4.14 Grafik Karakteristik temperatur pada lemari pengering

Dengan pakaian berbahan 50% Polyester + 50% Cotton ... 55

Gambar 4.15 Pakaian dengan bahan Denim 100% ... 56

Gambar 4.16 Grafik Penurunan berat pakaian berbahan Denim 100% ... 57

Gambar 4.17 Grafik karakteristik kelembaban udara pada lemari pengering

Dengan pakaian berbahan Denim 100% ... 59

Gambar 4.18 Grafik karakteristik temperatur pada lemari pengering

Dengan pakaian berbahan Denim 100% ... 59

Gambar 4.19 Label perawatan pakaian berbahan cotton 100% ... 61

Gambar 4.20 Label perawatan pakaian berbahan

80% Polyester + 20% Elastone ... 62

Gambar 4.21 Label perawatan pakaian berbahan

50% Polyester + 50% Cotton ... 62

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Karakteristik Tipe AC-Split ... 37

Tabel 4.1 Data Hasil pengujian pakaian dengan bahan 100 % Cotton ... 43

Tabel 4.2 Data Hasil pengujian pakaian dengan bahan

80% Polyester + 20% Elastone ... 47

Tabel 4.3 Data Hasil pengujian pakaian dengan bahan

50% Polyester + 50% Cotton ... 51

Tabel 4.4 Data Hasil pengujian pakaian dengan bahan 100 % Cotton ... 55

(7)

DAFTAR NOTASI

Notasi Arti Satuan

COP Coefficient of Performance Tanpa dimensi

h Enthalpy kJ/kg

h1 Enthalpi refrigeran masuk kompressor kJ/kg

h2 Enthalpi refrigeran keluar kompressor kJ/kg

h3 Entalpi refrigeran saat keluar kondensor kJ/kg

h4 Entalpi masuk ke evaporator kJ/kg

Wc Daya listrik compressor kW

V Tegangan listrik Volt

I kuat arus listrik Ampere

ṁ laju aliran refrigeran pada sistem kg/s

𝑄𝑄𝑒𝑒 kalor yang di serap di evaporator kW 𝑞𝑞𝑒𝑒 efek pendinginan (efek refrigerasi) kJ/kg

FP Faktor prestasi

TP Total prestasi

Qk Kalor yang dilepaskan oleh Kondensor kW

Laju Pengeringan kg/jam

T Temperatur 0C

Wo Berat Basah gram

Wf Berat kering gram

t Waktu Pengeringan menit

Kabb Kadar air basis basah %

Kabk Kadar air basis kering %

Wa Berat air dalam bahan gram

Wk Berat kering mutlak bahan gram

Wt Berat total gram

MR Moisture ratio (rasio kelembaban) %

Mt Kadar air pada selama pengeringan menit

(8)

Me Kadar air setelah berat bahan konstan %

R Refrigeran

SMER specific moisture extraction rate kg/kWh

SEC specific energy consumption kWh

kg �

v Kecepatan udara m/s

Wc Daya kompresor kW

Wb Daya blower kW

Mudara laju aliran massa udara Kg/s

η Efisiensi pengeringan %

Qp energi yang digunakan untuk pengeringan kJ

Q energi untuk memanaskan udara pengering kJ

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari objek yang

dikeringkan. Pada awalnya proses pengeringan hanya ditujukan untuk

mengawetkan makanan. Tetapi, saat ini proses pengeringan telah berkembang luas

pada bidang-bidang lain seperti agroindustri, kimia, biokimia, farmasi, industri

kertas, dan industri lainnya. Metode pengeringan juga semakin berkembang, tidak

hanya sekedar mengurangi kadar air tetapi juga mengontrol proses pengeringan

untuk mendapatkan kualitas produk pengeringan yang lebih baik. Selama

beberapa dekade terakhir, penelitian telah banyak dilakukan untuk menjelaskan

hal-hal yang berhubungan dengan proses pengeringan dan perubahan-perubahan

yang terjadi selama proses pengeringan. Tujuan utamanya adalah untuk

mendapatkan proses-proses pengeringan yang lebih efektif dan efisien.

Diperkirakan sekitar 250 paten Amerika dan 80 patent Eropa yang berhubungan

dengan proses pengeringan telah diterbitkan setiap tahunnya [1].

Di Indonesia, salah satu industri kecil dan menengah yang banyak

menggunakan proses pengeringan adalah industri pencucian pakaian atau laundry.

Saat ini jasa industry laundry banyak digunakan oleh masyarakat, hotel, rumah

sakit, dan industri pakaian. Pada umumnya proses pengeringan pakaian yang

dilakukan masyarakat adalah secara alami dengan memanfaatkan energi matahari.

Meskipun murah metode pengeringan alami ini mempunyai kelamahan utama,

yaitu prosesnya sangat lambat dan sangat tergantung alam. Karena sudah

merupakan industri, proses pengeringan pada laundry ini tidak lagi menggunakan

metode pengeringan alami. Mesin pengering untuk industri ini harus mempunyai

ciri-ciri berikut: proses pengeringan cepat, tidak tergantung alam, dan mudah

dioperasikan. Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan untuk kota di kota

Medan [2], semua industri laundry yang disurvey tidak ada lagi menggunakan

pengeringan konvensional tetapi telah menggunakan mesin pengering buatan.

Mesin pegering tersebut menggunakan udara panas sebagai medium pengering.

(10)

antara lain minyak, bahan bakar gas, dan listrik. Survey ini juga menunjukkan

bahwa bagian terbesar biaya operasional adalah energi untuk pengeringan ini.

Dengan semakin meningkatnya harga minyak, bahan bakar gas dan listrik, maka

industri laundry ini akan mengalami kesulitan dari sisi pengadaan energi.

Sehingga perlu dicari sumber energi alternatif yang lebih murah untuk dapat

digunakan.

Pada kota-kota besar di Indonesia, demi kenyamanan umumnya digunakan

siklus kompresi uap untuk melakukan pengkondisian udara. Pada siklus ini, panas

akan diserap dari ruangan yang dikondisikan dan bersama energi input dari

kompresor akan dibuang di kondensor. Temperatur pembuangan panas di

kondensor ini masih relatif tinggi. Berdasarkan fakta ini, panas yang terbuang

pada suhu yang relatif tinggi ini dapat digunakan sebagai pengganti sumber energi

untuk pengeringan. Pemanfaatan energi terbuang dari kondensor ini yang menjadi

latar belakang penelitian ini.

Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan analisa konsumsi energi

spesifik pengeringan dengan memanfaatkan panas buang dari sistem

pengkondisian udara. Komponen yang dimanfaatkan dari sistem pengkondisian

udara tersebut adalah kondensornya. Maka mesin pengering ini biasanya disebut

pompa kalor. Dengan melakukan analisa kebutuhan energi spesifik pengeringan

akan didapatkan mesin pengering berdasarkan sistem pompa kalor yang dapat

melakukan pengeringan dengan baik atau tidak kalah dari mesin pengering

komersial yang ada di lapangan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini akan

dapat digunakan sebagai inovasi pemanfaatan energi terbuang (heat recovery)

yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

I.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pembuatan model fisik unit

mesin pengering pakaian dengan memanfaatkan gas buang kondensor sebagai

sumber energi. Proses pengambilan panas dari kondensor diharuskan tidak akan

mengganggu fungsi utama siklus kompresi uap. Pada temperatur berapa sebaiknya

kondensor dioperasikan untuk menjaga laju pengeringan yang optimum,

(11)

buangan ini juga harus diteliti. Kemudian pakaian di dalam ruang pengering juga

harus diteliti.

I.3 Batasan masalah

1. Panas yang dihasilkan mesin pengering ini sepenuhnya dari gas buang

kondensor dengan bantuan blower sebagai pengirim gas buang ke lemari

pengering.

2. Menganalisa laju pengeringan pakaian, berapa lama waktu yang diperlukan

dalam mengeringkan pakaian berbahan Polyester 50% + Cotton 50%, cotton

100%, denim 100%, dan Polyester 80% + Elastone 20%.

3. Menganalisa nilai laju ekstraksi uap spesifik pengeringan pakaian berbahan

Polyester 50% + Cotton 50%, cotton 100%, denim 100%, dan Polyester

80% + Elastone 20%.

4. Menganalisa konsumsi energi spesifik mesin pengering pakaian Polyester

50% + Cotton 50%, cotton 100%, denim 100%, dan Polyester 80% +

Elastone 20%.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka

dirancang sebuah penelitian melakukan analisa konsumsi energi spesifik

pengeringan untuk menentukan performansi lemari pengering hasil rancangan.

Sebagai sumber energi untuk pengeringan, akan digunakan sebuah sistem

pengkondisian udara AC Split dengan daya kompresor 1 PK.

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai konsumsi

energi spesifik pengeringan dengan memanfaatkan panas buang dari sistem

pengkondisian udara. Komponen yang dimanfaatkan dari sistem pengkondisian

udara tersebut adalah kondensornya. Karena evaporatornya tetap menjalankan

fungsinya untuk mendinginkan ruangan yang dikondisikan, maka mesin

pengering ini biasanya disebut pompa kalor jenis hibrid. Dengan mengetahui nilai

(12)

berdasarkan sistem pompa kalor yang dapat melakukan pengeringan dengan baik.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini akan dapat digunakan sebagai inovasi

pemanfaatan energi terbuang (heat recovery) yang pada akhirnya dapat

meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :

1. Melakukan analisa konsumsi energi spesifik mesin pengering dengan

memanfaatkan sisa panas dari kondensor AC split 1 PK.

2. Melakukan uji performansi pada mesin pengering yang sudah

direncanakan dengan melakukan pengeringan langsung terhadap pakaian.

Parameter performansi yang akan digunakan terhadap mesin pengering

antara lain laju pengeringan, waktu pengeringan, penggunaan energi

spesifik, dan laju ekstraksi spesifik.

3. Mendapatkan karakteristik pengeringan pakaian dengan menggunakan

mesin pengering yang telah di analisa.

I.5 Manfaat Penelitian.

Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai pengembangan dalam bidang penghematan energi dari teknologi

refrigerasi dan pengkondisian udara.

2. untuk menciptakan suatu alat mesin pengering yang ramah lingkungan

dengan sistem kerja mesin pengering tidak dipengaruhi oleh musim.

3. Memanfaatkan panas buang yang dihasilkan kondensor untuk

mengeringkan pakaian.

4. untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan juga pengurangan

emisi Gas Rumah Kaca.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam karya tulis ini dilakukan dengan :

1. Studi literatur dari beberapa buku referensi dan catatan kuliah mengenai

(13)

2. Melakukan pengamatan dan pengambilan data secara langsung pada

proses pengujian Mesin Pengering pada saat mesin beroperasi di

lingkungan Laboratorium Fakultas Teknik Mesin USU.

3. Informasi dan masukan dari pembimbing maupun dengan pihak-pihak

yang memahami materi tentang perancangan mesin pengeringan di

lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU).

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai

berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penilitian, manfaat penelitian, metode

pengumpulan data serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori yang menunjang penyelesaian masalah seperti dalam

hubungannya dengan prinsip pengeringan, teori pompa kalor, performansi siklus

kompresi uap, serta laju pengeringan pakaian. BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang alat dan bahan pembuatan dan pengujian, prosedur kerja alat,

pengujian mesin pengering, deskripsi bentuk konstruksi mesin pengering,

diagram alir proses pembuatan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang data yang diperoleh selama pengujian dan

analisa perhitungan mengenai karakteristik laju pengeringan sehingga selanjutnya

dapat ditarik sebuah kesimpulan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini

berisi tentang kesimpulan berdasarkan data hasil pengujian yang telah dianalisa

Referensi

Dokumen terkait

5 Hidayah Budi Qur'ani, S.S.,M.Pd Pendidikan Bahasa Indonesia 6 Ima Wahyu Putri Utami, S.Pd., M.Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar 7 Imroatul Mufida Nugrahanti, ST., M.A.B

Nelayan pemilik pada umumnya dalam mengoperasikan perahu motornya memperkerjakan tenaga kerja dari luar keluarga, walaupun ada dari anggota keluarga nelayan pemilik

Pindah ke SMK Sore Pangkalpinang dengan alasan permintaan orangtua, dan untuk dapat diterima terlebih dahulu sambil menunggu proses validasi data sampai batas waktu yang

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

Hal tersebut juga dapat diartikan bahwa proses belajar dari pengalaman (experiental learning) dengan menggunakan seluruh panca indera (global learning) yang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan perangkat pembelajaran metode outdoor learning melalui miniatur kegiatan outbound pada Pendidikan Anak

Berdasarkan pernyataan dari informan 2 dan 3 dapat diketahui bahwa kegiatan orientasi terhadap pegawai baru yang bertujuan untuk pengenalan para pegawai dengan

Jalankan program S60Bible, ketika menjalankan untuk pertama kali, Anda akan mendapatkan pesan “Bible Not Found”, pastikan Anda telah memasukkan file-file Alkitab ke dalam