• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PERKEMBANGAN penentu KEPRIBADIAN MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSES PERKEMBANGAN penentu KEPRIBADIAN MANUSIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

MANUSIA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Pembelajaran dan Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Dr. Suyadi, S.Ag. M.A.

Disusun Oleh: Nama : Kuni Safingah

NIM : 1620411068

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

KONSENTRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kepribadian merupakan sesuatu hal yang tersurat dan tersirat pada diri seorang manusia. Kepribadian seorang manusia dipengaruhi oleh banyak aspek. Kepribadian seorang manusia juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kepuasan dan kebahagiaan seseorang.

Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda meskipun, terkadang memiliki kemiripan ataupun kesamaan. Ada beberapa manusia yang memiliki kepribadian baik adapula yang kurang baik. Seperti yang saya

sampaikan tadi, bahwasanya kepribadian manusia beragam disebabkan oleh banyak aspek.

Kepribadian yang cenderung baik ataupun kurang baik tersebut sebenarnya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Melihat

banyaknya potensi yang dimiliki oleh manusia terutama akal, seharusnya manusia mampu mengurangi kekurangan dan memupuk kelebihan yang ada pada dirinya.

Pendidikan merupakan bagian yang memiliki porsi cukup banyak terhadap terbentuknya kepribadian manusia. Pendidikan meliputi pendidikan dalam

kandungan, pendidikan orang tua dan pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan yang tepat akan mewujudkan manusia yang memiliki kepribadian yang baik.

Pada masa sekarang sering kali ditemukan manusia yang memiliki

kepribadian yang kurang baik sehingga menimbulkan permasalahan pada dirinya sendiri ataupun makhluk disekitarnya. Padahal sudah dijelaskan didalam al-Qur’an bahwasanya manusia memiliki tugas sebagai khalifah dibumi. Bagaimana jika makhluk yang dijadikan khalifah tersebut ternyata memiliki kepribadian yang kurang baik?.

Memang pengetahuan mengenai kepribadian manusia yang paling valid hanya Tuhan dan dirinyalah yang mengetahui, namun setidaknya kita

(3)

seutuhnya. Terlebih posisi kita sebagai seorang praktisi pendidikan, seharusnya kita mengetahui apa itu kepribadian dan segala macam pengetahuan mengenai hal tersebut agar kita mampu memberikan upaya yang tepat untuk menciptakan generasi bangsa yang memiliki kepribadian yang baik untuk kemajuan bangsa.

Atas dasar itulah, penulis berargumen bahwa kita sebagai praktisi pendidikan perlu untuk mengetahui segala informasi mengenai proses perkembangan kepribadian manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah maksud dari perkembangan kepribadian manusia? 2. Apakah gangguan kepribadian manusia?

3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia?

4. Apakah faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan kepribadian manusia?

5. Bagaimana upaya untuk mengembangkan kepribadian manusia yang positif?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami maksud dari perkembangan kepribadian manusia 2. Mengetahui gangguan kepribadian manusia

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian manusia

4. Mengetahui faktor- faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan kepribadian manusia

(4)

BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangan Kepribadian Manusia

Kepribadian didalam bahasa inggris disebut dengan “personality” berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu prosopon atau persona yang berarti ‘topeng’ yang biasa digunakan dalam pertunjukan teater. Para pemain drama dalam pementasan teater biasanya menggunakan topeng dan berekspresi sesuai dengan topeng yang dipakainya.1

Menurut Gordon Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. (Personality is the dynamic

organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his environment).2

Didalam buku Daniel dan Lawrence dikemukakan bahwa kepribadian merupakan kualitas psikologis yang memberikan kontribusi terhadap

ketahanan (enduring) individu dan pola khusus dari perasaan, pola pikir, dan perilaku. Enduring disini diartikan bahwa karakteristik kepribadian merupakan kualitas yang setidaknya konsisten sepanjang waktu dan dalam berbagai situasi dalam kehidupan seseorang.3

B. Perkembangan Kepribadian Manusia

Perkembangan kepribadian manusia dinyatakan senantiasa berupah oleh para ahli. Dibawah ini akan saya paparkan beberapa fase perkembangan manusia menurut para ahli, antara lain:

1. Allport

1 Dede Rahmat Hidayat, Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 6.

2 Inge Hutagalung, Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif, (Jakarta: Indeks, 2007), hal. 1-2.

(5)

Allport menyatakan perkembangan kepribadian manusia dikategorikan dalam tiga fase perkembangan sebagai berikut:

a. Masa bayi (neonatus)

Pada saat ini, bayi belum memiliki sifat-sifat khusus, yang muncul hanyalah hasil dari interaksi dengan lingkungan. Pada masa ini, bayi didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan rasa nikmat. Sebagian dari tingkah laku bayi dipandang sebagai awal pola kepribadiannya kemudian. Pada tahun pertama anak telah menunjukkan dengan pasti watak yang khas. Pada paruh kedua tahun pertama, anak sudah mulai

menampakkan kualitas-kualitas unik yang kiranya menjadi atribut kepribadiannya yang bersifat tetap.

b. Masa kanak-kanak

Pada masa ini, pengasuhan orang tua dan

lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian dimasa mendatang.

c. Masa dewasa

Pada masa dewasa ini, ditemukan kepribadian yang tingkah lakunya ditentukan oleh sifat yang sudah terorganisasi secara harmoni. Pada masa dewasa, faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia adalah kesadarannya terhadap tujuan hidup selanjutnya. Mereka sudah tidak lagi terlalu terikat oleh orang tua maupun lingkungannya.

Perilakunya didasarkan atas kesadaran, kemauan/niat/ motivasi dan pengetahuan.

2. Freud

(6)

a Tahap Oral

Tahap oral dimulai dari 0-1 tahun. Pada tahap ini, anak menjadikan mulut sebagai sumber kenikmatan. Perbuatan seperti menghisap dan menelan merupakan metode utama untuk mendapatkan kepuasan. Misalnya seorang anak memasukan jari kedalam mulutnya. b Tahap Anal

Tahap ini dimulai dari 1-3 tahun. Anus menjadi sumber kenikmatan pada masa ini. misalnya yaitu dengan BAB. Pada masa ini, orang tua harus memulai untuk melatih kebersihan pada anak.

c Tahap Phalllik

Tahap ini terjadi pada usia 4-5 tahun. Anak mulai memperhatikan alat kemaluannya. Pada masa ini terjadi perkembangan psikologis, terutama terkait dengan

kehidupan psikososial keluarga atau perilakunya terhadap anak. Anak mulai berperilaku mementingkan dirinya sendiri dan berorientasi pada dirinya sendiri.

d Tahap Latensi

Tahap ini dimulai pada usia 6-12 tahun. Tahap ini merupakan tahap tenang dimana segala sesuatu yang berhubungan dengan seks dihambat dan ditekan. Pada tahap ini anak mengembangkan kemampuan mengalihkan

dorongan yang tidak sesuai dengan sesuatu yang lebih baik. misalnya dengan mengerjakan tugas sekolah dan olahraga.

(7)

e Tahap Genital

Tahap ini kisaran umur 12 atau 13 tahun. Pada tahap ini, seorang anak mulai masuk pada masa remaja yang ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Anak sudah mulai mencintai orang lain dan memiliki motif altruis (memperhatikan orang lain).

Pada masa ini anak terdorong untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan kelompok dan perhatiannya sudah tidak pada kenikmatan dirinya sendiri akan tetapi pada kehidupan sosial yang nyata.4

C. Gangguan Kepribadian Manusia

Gangguan kepribadian merupakan pola pengalaman dan perilaku tidak wajar sehubungan dengan pikiran, pikiran, perasaan, hubungan pribadi, dan pengendalian dorongan keinginan.5

Karakter seseorang ditampakkan oleh kepribadiannya, yairu pola pikir, perasaan dan perilaku kebiasaan yang dimilikinya. Apabila sesorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan orang lain atau cenderung antisosial, maka orang tersebut dapat didiagnosis sebagai orang yang menderita gangguan kepribadian.6

Mahari menyebutkan terdapat 10 macam gejala gangguan kepribadian yang diidentifikasi dalam DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) antara lain:

1. Gangguan antisosial yakni kurangnya penghargaan atas nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat. Hal ini ditandai dengan ketidaksanggupan seseorang untuk hidup bersandingan dengan orang lain atau mematuhi aturan masyarakat.

4 Dede Rahmat Hidayat, Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 34-36.

5 J. Mahari dkk, Kiat Mengatasi Gangguan Kepribadian, (Yogyakarta: Saujana, 2005), hal. 17.

(8)

2. Gangguan antisosial atau sifat menghindar. Hal ini ditandai dengan

pengindaran secara sosial, rasa tidak setara dengan orang lain, serta sangat sensitif terhadap kritik.

3. Kondisi psikologis yang tidak stabil yakni kurangnya kesadaran akan identitas pribadi, sikap yang meledak-ledak dan tidak stabil.

4. Gangguan pola ketergantungan terhadap orang lain, yakni rasa

ketergantungan yang berlebih terhadap orang lain yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk membuat keputusan sendiri dan kurangnya rasa percaya diri.

5. Sikap gemar berpura-pura, orang ini sering memperlihatkan reaksi berlebihan terhadap berbagai situasi dan bersikap pura-pura. 6. Gangguan kepribadian yang mendewakan diri sendiri, orang yang

mengalami gangguan ini biasanya menghayalkan keagungan diri sendiri, kurang berempati terhadap orang lain dan terlalu sensitif terhadap

pendapat orang lain.

7. Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif dicirikan dengan mendambakan kesempurnaan berlebihdan terlalu kaku.

8. Gangguan kepribadian berupa rasa takut berlebihan pada sesuatu atau orang lain. Ditandai dengan rasa tidak percaya, ketakutan tanpa alasan dan dendam terhadap orang lain.

9. Gangguan kepribadian skizoid. Ditandai dengan variasi emosi yang terbatas dan dingin terhadap relasi sosial.

10. Gangguan kepribadian skizotipal yakni penyimpangan pola pikir, keyakinan ganjil, penampilan perilaku dan pemikiran yang tidak wajar.7 D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian Manusia

Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia antara lain:

1. Faktor genetik atau hereditas

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh bawaan.

2. Faktor Lingkungan

Alfred Adler dalam bukunya Dede Rahmat Hidayat menjelaskan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh posisi kelahiran dalam keluarga,

(9)

situasi sosial, dan pengasuhan. Tokoh lain berpendapat bahwa kebudayaan dan perkembangan zaman juga berpengaruh terhadap kepribadian.

Sebagian besar tokoh sependapat bahwa faktor lingkungan memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan kepribadian bahkan, tokoh hereditaspun juga mengakui hal tersebut.

3. Faktor belajar

Beberapa tokoh psikologi berpendapat bahwa kepribadian manusia dipengaruhi oleh bagaimana seseorang belajar.

4. Faktor pengasuhan

Sebagian tokoh psikologi berpendapat bahwa pengasuhan memiliki peranan yang besar terhadap kepribadian anak. Pengasuhan yang

ditekankan disini yaitu pengasuhan orang tua. Orang tua yang mengasuh dengan penuh kehangatan, selalu memberikan rasa aman dan senantiasa memberikan penghargaan kepada anaknya sejak kecil berpengaruh terhadap kepribadian anak tersebut pada dewasanya nanti.

Penelitian lainnya menunjukkan anak yang tidak dibesarkan dengan pengasuhan yang saya sampaikan tadi, menyebabkan seseorang ketika dewasa menjadi cemas dan cenderung memiliki skor tinggi dalam penentangan, kemarahan, ketidakpatuhan, dan perilaku bermasalah lainnya.

5. Faktor perkembangan

Freud menyatakan bahwa kepribadian dibentuk dan menetap pada usia 5 tahun dan akan sulit berubah setelah masa tersebut. Banyak pihak yang menyetujui pernyataan Freud tersebut, akan tetapi diantara orang yang menyetujui tersebut juga berpendapat bahwa kepribadian akan tetap berkembang melalui masa kanak-kanak tersebut hingga sepanjang hayat.

Costa & McCrae kepribadian akan terus berkembang hingga seseorang mencapai usia 30 tahun. Pada usia tersebut kepribadian seseorang akan stabil dan relatif tidak berubah.

(10)

kecenderungan sifat yang diturunkan, perhatian personal merujuk kepada perasaan sadar, rencana-rencana, tujuan-tujuan dan narasi hidup yang berdampak pada pembentukan diri, pencapaian identitas, dan menemukan penyatuan tujuan dalam hidup.

6. Faktor Kesadaran

Hampir semua teori kepribadian secara implisit dan eksplisit, menjelaskan proses kesadaran. Kesadaran tersebut digunakan secara rasional untuk membuat perencanaan dan mengarahkan jalan hidup. 7. Faktor Ketidaksadaran

Para ahli psikologi menemukan bahwa pemikiran dan memori ditekan ke dalam ketidaksadaran. Ketidaksadaran adalah kekuatan besar yang mungkin lebih besar dari apa yang dipikirkan.8

D. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Kepribadian Manusia E. Upaya untuk Mengembangkan Kepribadian Manusia yang Positif

BAB III PENUTUP Kesimpulan

(11)

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH EFEKTIVITAS COMPETENCY BASED TRAINING TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMINATAN KEJURUAN DI SMK PASUNDAN 1

Uraian di atas menyiratkan bahwa anak tunarungu terhambat dalam mengabstraksikan sesuatu dan itu berdampak pada kemampuan berhitung atau dalam mata pelajaran matematika,

Khusus variabel Indeks Massa Tubuh (IMT), responden dengan kategori kurus maupun kegemukan bersama-sama berisiko terhadap DM, tetapi IMT kategori kurus mempunyai risiko lebih

Secara spasial, hasil analisis hubungan antara kepadatan penduduk dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kecamatan Karangmalang menunjukkan gambaran hasil yang

Berpijak pada uraian yang telah dikemukakan tersebut, maka judul penelitian ini adalah: “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas Terhadap

dilakukan penelitian yang berjudul: “Hubungan Kemampuan Mencatat Dengan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Pada Materi Sistem. Peredaran Darah Pada

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

[r]