• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Psikologi Lingkungan Perubahan docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tinjauan Psikologi Lingkungan Perubahan docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN PERILAKU RUMAH TANGGA : SEBUAH STUDI

KASUS MENUJU KEBIASAAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

DALAM KELUARGA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Program Studi Magister Ilmu Lingkungan

Oleh :

ZUMRODI

250120150017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

PERUBAHAN PERILAKU RUMAH TANGGA : SEBUAH STUDI KASUS MENUJU KEBIASAAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DALAM KELUARGA

Michel T. Leger*, Diane Pruneau** Universite De Moncton, Canada

Metodologi studi kasus digunakan untuk menggali proses perubahan yang dialami oleh tiga keluarga suburban dalam rangka mengkaitkan kebiasaan mitigasi perubahan iklim ke dalam kehidupan kesehariannya. Analisis Cross-case mencoba menemukan dan mengungkapkan pertemuan tiga tema konseptual utama terkait dengan adopsi kebiasaan dalam keluarga : penerapan kompetensi kolektif seperti ketekunan dan kemanjuran diri; penggunaan bersama nilai nilai ekologis diantara anggota keluarga; dan dinamika kolaboratif keluarga. Berdasarkan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pelajaran yang mereka peroleh terkait dengan peluang mereka dalam membuat kebijakan dan kemungkinan pelaksanaan program pendidikan untuk keluarga dalam rangka penerapan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Kata kunci : pendidikan lingkungan, kebiasaan lingkungan, mitigasi perubahan iklim, kompetensi lingkungan, sitem keluarga

Pengantar

Tulisan ini turut berkontribusi pada satu bidang yang sedang berkembang berkaitan dengan perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengadopsi perilaku mitigasi yang lebih luas dalam tingka lokal. Kesadaran publik tentang perubahan iklim telah menjadi perhatian publik yang nyata, akan tetapi sangat sedikit komponen masyarakat yang menaruh perhatian terhadap isue tersebut. Sebagai contoh, literatur psikologi lingkungan menyebutkan adanya beberapa faktor yang berperan dalam adopsi perilaku ramah lingkungan.Pengetahuan, pengalaman masala lau berkaitan dengan alam, pola perilaku yang terbentuk, nilai dan jaringan sosial merupakan beberapa faktor kognitif dan afektif yang turut berperan. Sebagai tambahan dalam faktor ini, literatur persepsi mengidentifikasi nilai psikologi dan hambatan psikologi untuk melakukan perubahan seperti misalnya penolakan dan ketidak-setujuan.

(3)

terintegrasi. Melalui pemahaman literatur tentang perilaku lingkungan telah membawa pemahaman yang lebih baik tentang faktor yang mempengaruhi dan hambatan yagn menjadi kendala untuk sebuah perubahan.

Pendahuluan

Beberapa teori mencoba menjelaskan tentang perilaku dalam literatur psikologi, dua diantara yang paling banyak disitasi dan merupakan teori secara umum dalam pendidikan lingkungan adalah : Ajzen (1991) “Theory of Planned Behaviour” dan Prochaska, DiClemete, dan Norcross (1992) “Trasntheoritical Model of Change”. Dalam toeri Ajzen, perilaku sukarela orang ditentukan oleh tiga jenis kepercayaan (belief):kepercayaan akan konsekuensi yang akan mengiringi dari perilaku (behavioral belief),opini orang lain jika dia terlibat atau tidak dalam perilaku (normative belief),dan kelayakan dari pertanyaan perilaku, dimana dinyatakan bagaimana persepsi dan kemudahan perilaku tersebut (control belief). Setiap komponen ini memiliki pengaruh yang dan efek dalam membentuk perubahan perilaku.

Dalam “Trasntheoritical Model of Change” yang dikemukakan oleh Prochaska et all, perilaku memiliki empat tingkatan : prekontemplasi, kontemplasi, persiapan, aksi dan perawatan perilaku. Sebagai sebuah proses yang berlanjut, kelima bagian ini mewakili kemajuan secara bertahap dalam hal waktu terkait dengan sikap seseorang mulai dari dia tidak ingin melakukan perubahan sampai dengan waktu perilaku tersebut telah menjadi kebiasaan. Penulis menambahkan beberapa hal yang bersifat strategis seperti penguatan

(reinforced) dan hubungan saling membantu (helping relationship). Armitage et al. (2004) menambahkan dalam strategi ini, personal eficasi (self-efficacy) yang dapat dipahami sebagai opini seseorang terhadap kemampuan dirinya dalam mengatasi permasalahan secara efisien dalam kondisi yang sulit), yang merupakan langkah fasilitasi dari tahap tahap dalam

“Trasntheoritical Model of Change”.

Beberapa studi telah fokus mepelajari faktor yang menjadi pendorong dan penghambat adopsi perilaku lingkungan. Pruneau (2006) secara grafis menggambarkan faktor faktor tersebut berdasarkan penelitian, nampaknya mempengaruhi adopsi perilaku lingkungan. Dalam hal ini Pruneau menglompokkan dalam tiga kategori, sesuai dengan tipologi yang dikemukakan oleh Hwang, Kim dan Jeng (2000), yaitu : kognitif, afektif dan situasional.

(4)

perangkat sumber daya : kognitif (misalnya pengetahuan, bagaimana berbuat, bagaimana bertindak),metakognitif (misalnya mengetahui bagaimana melakukan observasi, kontrol, dan mengembangkan strategi kognitif yang dipunyai orang lain), konatif (motivasi untuk berbuat), fisik dan sosial (disebut sebagai ahli), spasial (penggunaan ruang secara efisien), temporal (organisasi yang relevan terkait dengan waktu), material ( penggunaan buku), dan afektif (Joannert et al. 2004). Kenyataannya, sangat sedikit penelitiah yang telah berhasil mengidentifikasi kompetensi lingkungan tekait dengan adopsi mitigasi perilaku perubahan iklim dalam keluarga.

Dari berbagai literatur, peneliti selalu mengumpulkan data hasil penelitian melalui wawancara manakala sebuah perilaku telah berubah menjadi kebiasaan. Sangat sedikit peneliti, dalalm periode waktu tertentu, meneliti bagaimana pegalaman orang mulai menggabungkan dan berusaha untuk menjaga perilaku tersebut. Penelitian seperti ini nampaknya sangat penting. Sebagai contoh, hal ini akan mempermudah memahami bagaimana sebuah keluarga mengintegrasikan perilaku mitigasi perubahan iklim menuju pembentukan kebijakan yang lebih efektif dalam mengurangi dampak perubahan iklim dalam skala pemerintahan yang berhubungan dengan masyarakat (misalnya pemerintah kota).

Dalam cara pandang pendidikan lingkungan, implementasi kebijakan seperti tersebut seharusnya menyangkut elemen pendidikan untuk membantu keluarga melewati dan sukses menghadapi perubahan perilaku. Penelitian ini berusaha berkontribusi dalam dasar dasarl keilmuan untuk memperbaiki kebijakan dengan tujuan akhir mendorong perilaku keluarga yang lebih ramah lingkungan dalam skala yang lebih luas dengan cara : 1) menguji kebiasaan rumah tangga mana yang lebih mudah atau lebih sulit untuk diubah, 2) mengungkap pengaruh kompetensi kelompok, strategi dan dinamika interrelasional dalam menjaga keberlanjutan kebiasaan dalam keluarga.

Metode

Pendekatan metode yang digunakan dalam penelitian ini bersandar pada paradigma penelitian secara kualitatif. Karena titik berat penyelidikan berada pada proses interaksi antar anggota dalam keluarga, maka diadopsi pendekatan konstruktifis cara pandang terkait dengan apa yang akan dicari. Pendekatan kualitatif digunakan dalam setiap aspek penelitian mulai dari penyelidikan, pengumpulan data sampai dengan pengolahan dan analisis.

Hasil dan Pembahasan

(5)

mempunyai sikap altrusti dan nilai biosfer. Penemuan ini juga sejalan dengan teori kognitif sosial dimana ada peran penting self-efficacy ketika berusaha mengadopsi perilaku mitigasi perubahan iklim kedalam sebuah keluarga. Lebih dari itu, keluarga yang sukses melakukan proses perubahan kebiasaan terjadi melalui manifestasi efikasi secara kolektif (Bandura, 1997), dan tekait juga dengan faktor kompetensi kolektif lainnya seperti kolaborasi, kewarganegaraan, peraturan diri, ketekunan dan pembuatan keputusan. Selanjutnya ditemukan bahwa dinamika keluarga sepertinya berperan penting dalam menentukan keberhasilan perubahan kebiasaan antar anggota keluarga.

Sejalan dengan kesimpulan dan pembahasan ini, diperlukan pemahaman yang lebih dalam terkait dengan jaminan area kompetensi yang berhubungan dengan adopsi perilaku mitigasi. Dengan kata lain, riset lebih lanjut dibutuhkan demi memahami bagaimana kompetensi kolektif turut berperan, manifestasi kemampuan kolektif antar anggota keluarga, turut berkontribusi terhadap integrasi mitigasi perilaku secara berkelanjutan. Untuk itu penulis pengajukan konstruksi konseptual tentang “shared family value” dan “collaboration family dynamics”sebagai faktor yang mempengaruhi dalam perilaku lingkungan dalam penelitian-penelitian kedepan.

Kesimpulannya, penulis percaya dengan penelitian ini mempunyai peran nyata dalam mengembangkan program pendidikan yang potensial dengan tujuan memfasilitasi pergeseran menuju kehidupan yang “lebih hijau” pada masyarakan suburban. Seperti diberikan dalam konstruksi konseptual yang telah disebutkan diawal, pendidika sebagaimana disebut harus memperhatikan beberapa hal : 1) tahap mendasar dimana nilai nilai biosfer umum dibagi dan dijaga sebagai panduan prinsip bagi seluruh anggota keluarga melewati proses perubahan perilaku, 2) kesempatan untuk lebih sering berbagi ide dan gagasan, meninjau kembali tujuan bersama, dan mendorong rasa kontribusi dan kolaborasi antar anggota keluarga melalui aktivitas keluarga,dan 3) meomen berkala melalui suatu program dimana seluruh anggota keluarga dapat merayakan keberhasilan, memperkuat persepsi akan efikasi diri dan berkontribusi pada efikasi kolektif keluarga.

Referensi

Leger, Michel T. & Pruneau, Diane. 2012. Changing Family Habit : A Case Studi Into Climate Change Mitigation Behaviour in families. In IEJEE, Vol.2 Issue 2, 2012. Mocton. Canada

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasli dari tabel di atas dapat dinyatakan dalam analisis deskriptif yaitu nilai tertinggi terdapat pada indikator X-7 yaitu 599 yang artinya responden sangat setuju

Metode menyuntikkan nutrien berupa cairan ke dalam amnion embrio ( in ovo feeding) , menyebabkan embrio tersebut secara alami mengkonsumsi nutrien tersebut secara oral sebelum

Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-2 yang dibenarkan oleh Terdakwa, Terdakwa dengan Saksi-2 melakukan hubungan badan layaknya suami istri di rumah kost di Perum

Dengan demikian H 0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya pola pembelajaran-training dalam teaching factory alfamart class dan motivasi belajar berpengaruh secara

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang selalu penulis panjatkan atas nikmat, taufik dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Hasil penelitian menggunakan metode pipesim dan dilakukan simulasi dengan skenario pertama yaitu memanfaatkan fasilitas yang telah ada dan dilakukan dengan Pad yang terdekat

Masukan data pada sistem ini dilakukan oleh 2 pengguna, yaitu admin, dan user (pihak sekolah). Berikut ini adalah hasil analisis kebutuhan masukan berdasarkan

Djudiyah, M.Si dan Zakarija A, M.Si selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga