• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Pembiayaan dan Modal Sektor Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Pembiayaan dan Modal Sektor Pe"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

MATA KULIAH PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PERTANIAN

DAN MODAL DALAM SEKTOR

PERTANIAN

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembiayaan Agribisnis Semester II

Dosen :

Dr. Ir. Eti Suminartika, Msi., PhD.

Disusun Oleh : Kelompok 2

Novrian Rachmat 150610120046 Anisa Aprilia Fajar 150610120057 Dominike Leina D. 150610120064

Fauziana Hilda 150610120066

Kelas B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr, wb.

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ridho-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah untuk Mata Kuliah Pembiayaan Agribisnis ini dengan maksimal dan tepat waktu.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Mata Kuliah Pembiayaan Agribisnis yang telah membimbing kami mahasiswa-mahasiswanya dalam menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini.

Tidak lupa juga kami berterimakasih kepada orangtua dan keluarga kami yang selalu setia mendukung kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Kami selaku penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran-saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sehingga makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

Atas perhatian dan waktu yang diluangkan untuk sekedar membaca makalah ini, kami ucapkan terima kasih.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian dalam arti modern tidak hanya berkutat pada kegiatan usahatani saja tetapi juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan atau pengadaan sarana produksi, penanganan pasca panen, pengolahan, serta pemasaran. Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut suatu perusahaan harus memiliki manajer yang dapat me-manage pembiayaan pertanian dan membuat keputusan secara bijak terutama dalam membuat keputusan keuangan agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen keuangan meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien. Manajemen keuangan dalam banyak hal dapat pula di sinonimkan dengan manajemen perusahaan karena dalam proses pengelolaan suatu perusahaan di bagian apapun, selalu ada penerimaan dan pengeluaran uang sehingga ahli keuangan selalu terlibat di dalamnya (Nelson, 1957).

1.2 Rumusan Masalah

- Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan pertanian? - Apakah tujuan dari manajemen keuangan pertanian?

- Apa sajakah keputusan keuangan yang harus diambil dalam manajemen keuangan suatu perusahaan?

- Bagaimana kaitan manajemen keuangan dengan ilmu-ilmu lainnya? - Apakah tugas manajer keuangan?

- Apakah tujuan manajer keuangan? - Apakah yang dimaksud dengan modal? - Apa sajakah bentuk modal?

- Bagaimana modal berdasarkan beberapa pendekatan? - Apakah pengertian dari bunga?

- Mengapa bunga harus dibayar?

(4)

- Bagaimana cara menghitung besarnya bunga?

1.3 Tujuan Penulisan

- Untuk mengetahui yang dimaksud dengan manajemen keuangan pertanian.

- Untuk mengetahui tujuan dari manajemen keuangan pertanian.

- Untuk mengetahui apa saja keputusan keuangan yang harus diambil dalam manajemen keuangan suatu perusahaan.

- Untuk mengetahui kaitan manajemen keuangan dengan ilmu-ilmu lainnya.

- Untuk mengetahui tugas manajer keuangan. - Untuk mengetahu tujuan manajer keuangan. - Untuk mengetahui yang dimaksud dengan modal. - Untuk mengetahui apa saja bentuk modal.

- Untuk mengetahui bagaimana modal berdasarkan beberapa pendekatan.

- Untuk mengetahui pengertian dari bunga. - Untuk mengetahui alasan bunga harus dibayar.

- Untuk mengetahui hubungan bunga dan permintaan-penawaran akan modal.

- Untuk mengetahui cara menghitung besarnya bunga.

1.4 Metode Penulisan

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Keuangan Pertanian dan Keputusan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Manajemen Keuangan Pertanian

Pengertian manajemen keuangan pertanian dapat dilihat secara makro dan mikro. Jika dilihat secara makro, manajemen keuangan pertanian adalah suatu kegiatan mengelola penyediaan, pemakaian, dan pengontrolan keuangan di sektor pertanian. Sedangkan dilihat secara mikro, manajemen keuangan pertanian adalah cara-cara untuk mengatur atau mengelola, penyediaan modal, pemakaian modal, dan pengontrolan modal tersebut di dalam suatu perusahaan agribisnis.

Manajemen keuangan pertanian bertujuan untuk memaksimisasi kesejahteraan atau kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai sekarang (present value) dan pertimbangan risiko. Maksimisasi nilai (value maximization) lebih menekankan kepada aliran kas yang benar-benar terjadi dari pada sekedar ukuran laba bersih menurut pengertian akuntansi.

(6)

2.1.2 Keputusan Keuangan

Tugas seorang pengusaha adalah membuat keputusan-keputusan dalam suasana usaha yang penuh risiko dan ketidakpastian. Namun, segala ketidakpastian tersebut dapat diatasi dan dihindari apabila pengetahuan mengenai manajemen perusahaan dapat diterapkan sebaik mungkin. Oleh karena itu, ada empat faktor yang harus menjadi dasar pemikiran khusus di bidang manajemen keuangan:

a. Analisis Investasi

Karena terbatasnya jumlah modal dan banyaknya kebutuhan, maka modal yang langka ini benar-benar harus dipakai untuk bidang yang paling tepat, baik arah maupun waktunya. Penyaluran modal ke arah berbagai alternatif produksi, antara produksi dan konsumsinya, serta berapa dari modal tersebut akan dipakai sekarang atau waktu yang akan datang, harus benar-benar direncanakan dengan tepat.

Beberapa prinsip ekonomi yang berguna untuk dipakai sebagai pegangan dalam mengarahkan pemakaian modal ini adalah sebagai berikut:

- Dengan terbatasnya faktor-faktor produksi maka pendapatan maksimum akan dicapai apabila tingkat substitusi marginal dari unit produksi sama dengan kebalikan dari rasio harga faktor-faktor produksi tersebut.

- Ongkos produksi adalah paling rendah apabila rasio substitusi faktor produksi sama dengan kebalikan dari rasio harga.

(7)

- Sejumlah unit uang yang diterima pada waktu sekarang mempunyai nilai yang lebih besar daripada nilai uang yang sama tetapi diterima pada waktu yang akan datang.

b. Sumber dan Biaya Modal Sumber Modal

Ada beberapa sumber dana yang dapat digunakan oleh manajemen keuangan. Untuk mendanai kebutuhan keuangan jangka pendek, maka manajemen keuangan dapat menggunakan dana dari perbankan, sedangkan kebutuhan dana jangka panjang dan jumlah yang besar dapat diperoleh dari pasar modal karena di pasar modal banyak investor (sumber dana), bahkan tidak terbatas. Pemenuhan kebutuhan dana dapat berasal dari sumber intern maupun ekstern perusahaan. Sumber dana intern berasal dari keuntungan yang tidak dibagi atau keuntungan yang ditahan dalam perusahaan (retained earning). Sedangkan sumber dana ekstern yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi dan kredit dari bank, dikenal juga dengan sebutan pembelanjaan ekstern atau pendanaan ekstern (external dinancing) (Riyanto, 1995).

Biaya Modal

(8)

modal juga dapat dikatakan sebagai tingkat diskonto yang tepat yang dapat digunakan dalam penganggaran modal, namun biaya modal juga digunakan untuk tujuan lainnya. Sebagai contoh, biaya modal adalah faktor kunci dalam keputusan yang berhubungan dengan penggunaan modal utang atau modal ekuitas. Biaya modal juga penting untuk peraturan dalam perusahaan listrik, gas, dan telpon.

Prasarana ini merupakan monopoli alami dalam arti bahwa satu perusahaan dapat memberikan jasa dengan biaya yang lebih rendah daripada perusahaan lainnya. Karena memiliki monopoli, maka perusahaan listrik atau telpon dapat mengekspolitasi anda jika tidak ada peraturan yang melarangnya. Hal ini dikarenakan sebagai berikut:

1. Menentukan biaya modal investor yang menyediakan utilitas. 2. Menetapkan tingkat harga yang dirancang kurang untuk

memperbolehkan perusahaan menghasilkan biaya modalnya, tidak kurang dan tidak lebih.

Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan alasan:

1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengahruskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimumkan.

2. Keputusan penggagaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal.

3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal.

(9)

Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian yang harsu dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.

c. Penentuan Struktur Modal

Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jangka panjang saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang, saham preferen, saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.

Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber dana permanen yang digunakan perusahaan dengan cara yang akan memaksimumkan harga saham perusahaan. Sebaliknya, tujuan ini bisa dipandang sebagai pencarian terhadap paduan dana yang akan meminimumkan campuran biaya modal perusahaan. Kita dapat menyebut paduan sumber dana yang tepat ini struktur modal optimal. Menentukan Struktur Modal yang Optimal

Leverage keuangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana hutang dan saham preferen digunakan dalam struktur modal perusahaan. Leverage perusahaan akan mempengaruhi laba perlembar saham, tingkat risiko, dan harga saham. Nilai perusahaan yang tidak mempunyai hutang untuk pertama kali akan naik pada saat kebutuhan akan tambahan modal dipenuhioleh hutang dan nilai tersebut keemudian akan mencapai pucaknya dan akhirnya nilai itu akan menurun setelah hutang berlebihan.

(10)

semacam itu struktur modal yang dipilih haruslah yang memaksimumkan harga saham perusahaan.

Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan pemenuhan dengan sumber dana dari dalam perusahaan, maka hal ini dapat mneyebabkan berkurangnya ketergantungan kepada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah tidak dapat dipenuhi oleh sumber dana dari perusahan, maka perusahaan harus menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan. Baik dari hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan dananya.

Apabila dalam pemenuhan dana dari sumber ekstern tersebut lebih mengutamakan hutang, maka ketergantungan kepada pihak luar akan semakin besar dan risiko financial juga semakin besar. Sebaliknya, apabila lebih mengutamakan pada saham, maka biayanya akan sangat mahal karena biaya pengunaan dana yang berasal dari saham baru akan lebih mahal dari sumber dana lainnya karena adanya flotation cost.

Oleh karena itu, maka pola diusahakan adanya keseimbangan yang optimal antara kedua sumber tersebut. Dalam keadaan bagaimanapun perusahaan sebaiknya jangan memunyai hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri, sehingga modal yang dijamin tidak lebih beasr dari modal yang menjadi jaminannya.

Menurut konsep cost of capital, perusahaan harus mengusahakan agar dapat mencapai struktur modal yang optimal, yakni struktur modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata dimana bearnya average cost of capital tergantunga pada proporsi masing-masing sumber dana tersebut.

(11)

Suatu struktur modalyang optimal sangat penting bagi suatu perusahaan dan ini menurut pendapat Weston dan Copeland (1992: 565) mengenai struktur modal, yaitu: “if there is an optimal capital sructure for a company it will minimize the opportunity cost of capital”.

Dari semua uraian diatas, dapat diketahui bahwa bila ingin memaksimumkan harga persaham maka harus mengoptimalkan struktur modal perusahaan tersebut dengan berusaha keras supaya biaya modal menjadi seminimum mungkin jumlahnya.

d. Analisis Risiko dan Return

Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi. Risk and return terikat pada setiap keputusan dan mempengaruhi nilai perusahaan. Risk and return ditentukan oleh skala perusahaan, jenis peralatan operasional, proporsi hutang dengan sumber pembiayaan, posisi likuiditas, dan lain-lain. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah sebagai berikut:

Bersifat linear atau searah.

Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.

Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.

Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

(12)

Akuntansi sering juga dikatakan sebagai bahasa bisnis (the language of business), dimana akuntansi merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan informasi-informasi keuangan suatu organisasi. Peranan akuntasi adalah sebagai alat pembantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan yang sangat diperlukan oleh para pengusaha dalam pembukuan untuk dijadikan sebagai alat pembantu bagi manajemen keuangan dalam pengelolaan dana. Hampir setiap keputusan manajemen keuangan bertitik tolak dari kata akuntansi, terutama dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan:

1. Investasi japen (jangka pendek) atau japan (jangka panjang) - Investasi Japen (Jangka Pendek)

Investasi japen adalah investasi dimana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu yang relatif singkat. Investasi japen bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu dan memperoleh tambahan dana. Contohnya adalah obligasi (surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya), tabungan (layanan perbankan yang memberikan bunga di atas jasa giro), dan deposito ( produk bank sejenis jasa tabungan yang biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti).

- Investasi Japan (Jangka Panjang)

(13)

a. Untuk mengendalikan perusahaan lain supaya dapat menjamin bahan atau pasar yang diperlukan.

b. Untuk memperoleh bagian laba (deviden). c. Untuk mendapatkan capital gain.

d. Untuk menguasai pesaing. e. Untuk membentuk dana tertentu.

Contoh dari investasi panjang adalah dalam bidang properti seperti tanah, rumah, dan ruko. Harga properti akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Yang paling penting di dalam mengambil investasi japan adalah kejelian dalam melihat kondisi masa depan dari daerah tempat properti tersebut berada. Mengambil properti di daerah yang sedang berkembang pesat adalah salah satu cara untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.

2. Keputusan pembiayaan (struktur modal yang optimal, identifikasi sumber, dan penggunaan dana secara tepat untuk mendukung investasi)

3. Keputusan alokasi laba yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi.

2.1.3.2 Kaitan Manajemen Keuangan dengan Ilmu Ekonomi

Manajemen keuangan sangat erat kaitannya dengan ilmu ekonomi karena setiap perusahaan beroperasi dalam kerangka ekonomi. Manajer keuangan harus mengetahui kerangka ekonomi dan menggunakan teori ekonomi sebagai alat bantu untuk mencapai efisiensi operasi. Ada dua bidang ilmu ekonomi yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan manajemen keuangan, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.

(14)

Dalam bidang ekonomi mikro, manajemen keuangan sangat berkaitan dengan perilaku individu, rumah tangga, maupun perusahaan sebagai dasar bagi manajemen pemasaran. Pada perilaku individu, manajemen keuangan digunakan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan individu itu sendiri. Seorang individu harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan pendapatannya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Rumah tangga adalah pemilik dari berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja, lahan, dan modal. Pada rumah tangga, manajemen keuangan digunakan untuk mengelola atau mengatur pengeluaran atas barang dan jasa apa yang dibeli dari suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pendapatan atas faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Sedangkan perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Manajemen keuangan diperlukan di perusahaan dalam mengelola atau mengatur aliran uang seperti upah tenaga kerja, sewa lahan atau bangunan, maupun keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut.

Ekonomi Makro

Dalam bidang ekonomi makro, manajemen keuangan sangat berperan penting dalam suatu perekonomian seperti kebijakan-kebijakan berupa langkah-langkah pemerintah yang bertujuan untuk mempengaruhi keseluruhan perekonomian dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan ekonomi, menghindari infasil, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh dan mengukuhkan kedudukan sektor luar negeri.

(15)

dalam pengeluarannya dan dalam sistem perpajakan. Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah pemerintah yang dijalankan melalui Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian dengan membuat perubahan dalam penawaran uang dan suku bunga.

2.1.3.3 Kaitan Manajemen Keuangan dengan Pemasaran, Produksi, dan Metode Kuantitatif

Hubungan antara manjemen keuangan dengan manajemen pemasaran, produksi, dan kuantitatif sangat erat kaitannya bahwa keputusan keuangan meliputi analisis investasi, manajemen modal kerja, sumber dan biaya modal, penentuan struktur modal, kebijakan deviden, dan analisis risiko dan keuntungan. Karena tujuan akhir yang harus dicapai dari keseluruhan keputusan keuangan terserbut adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimasi nilai perusahaan.

2.2 Tugas Manajer Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

(16)

optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

2.2.1 Tanggung Jawab Manajer Keuangan

1. Mengambil keputusan investasi (investment decision). Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompokkesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilaipaling menguntungkan.

2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.

3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.

2.2.2 Metode Pengambilan Keputusan Investasi 1. Metode Average Rate of Return

(17)

dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek ditolak.

2. Metode Payback

Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tapi satuan waktu. Kalau priode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.

3. Metode Net Present Value

Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan- penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, mak proyek ini dikatakan menguntungkan sehinnga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena tidak menguntungkan.

4. Metode Internal Rate of Return

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersi di masa-masa mendatang.Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tinkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

(18)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi.Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar daripada 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV,maka metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.

2.3 Modal Dalam Sektor Pertanian: Arti dan Fungsinya

Dalam arti makro: Faktor Produksi modal yang disalurkan, dikelola, dan dikontrol di dalam kegiatan ekonomi di sektor pertanian, yang merupakan salah satu sector ekonomi nasional. Dalam arti mikro: Faktor produksi modal yang disediakan, diolah, dan dikontrol di dalam suatu usahatani perusahaan agribisnis maupun suatu usahatani yang masih sederhana.

2.3.1 Bentuk Modal

Bentuk modal sendiri dapat berupa uang kartal, uang giral atau dalam bentuk barang yang dapat dipakai di dalam kegiatan produksi di bidang pertanian.

 Uang kartal

Uang kartal adalah uang yang dicetak dan diedarkan pemerintah melalui bank sentralnya dan setiap orang harus mau menerimanya. Ciri-ciri uang kartal:

i. Mata uang yang dicetak dan diedarkan pemerintah melalui bank sentral ii. Setiap orang harus mau menerimanya

(19)

i. Uang kertas merupakan uang yang terbuat dari kertas yang tidak mudah rusak

ii. Uang logam merupakan uang yang terbuat dari logam seperti aluminium,nikel,tembaga dan kuningan

 Uang giral

Uang giral adalah saldo tagihan seseorang atau perusahaan di bank,saldo tagihan tersebut digunakan sebagai alat pembayaran.

Pembayaran dengan uang giral dapat dilakukan dengan beberapa cara : i. Cek adalah surat perintah pembayaran kepada bank untuk membayar

sejumlah uang kepada orang yang tertera di atas cek tersebut.

ii. Giro adalah surat perintah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang kepada rekening seseorang atau perusahaan yang ditunjuk nasabah.

iii. Transfer Telegrafis merupakan pemindahan uang antar rekening di bank secara cepat.

Kelebihan uang giral,yaitu : i. Praktis dan aman

ii. Jika hilang dapat dilacak kembali

iii. Dapat berpindah tangan tanpa mengeluarkan biaya yang besar iv. Pecahan nilainya dapat diatur sesuai keinginan

v. Sebagai alat pembayaran dalam jumlah yang tidak terbatas Kelemahan uang giral,yaitu :

i. Tidak efektif digunakan untuk membayar dalam jumlah yang kecil ii. Tidak setiap orang dapat menerimanya

2.3.2 Modal Berdasarkan Beberapa Pendekatan

(20)

1. Modal Perusahaan berdasarkan Hak Milik

a) Modal Pribadi Perusahaan dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan, baik dalam bentuk tunai maupun bentuk barang lainnya. Perusahaan berhak untuk memakainya dan tidak bertanggung jawab kepada siapapun di luar perusahaan. Contohnya: Saham dan Laba ditahan

b) Modal Luar Perusahaan datang ke dalam perusahaan melalui pinjam-meminjam atau melalui kredit. Perusahaan berkewajiban membayar modal pokonya serta balas jasa/ bunga dan ongkos yang diwajibkan kepadanya, dan memenuhi semua persyaratan pada waktu serah terima uang dari si pemilik uang.

c) Modal Swasta Perseorangan dimiliki oleh perseorangan yang mempunyai hak penuh atas modal tersebut. Selain membayar pajak, pemerintah tidak dapat ikut campur dengan pemilik modal perseorangan tersebut.

d) Modal Swasta Kelembagaan dimiliki oleh lembaga-lembaga swasta, seperti perkumpulan-perkumpulan profesi, lembaga perdagangan, koperasi, dan lainnya, dimana pemerintah tidak bias ikut campur tangan dalam segala sesuatunya.

e) Modal Pemerintah adalah semua modal yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah dan semu jajaran kelembagaannya. Departemen Keuangan bersama jajaran kelembagaannya lah yang mengelola keuangan pemerintah ini.

2. Modal berdasarkan Arah Pemakaian

a) Modal Investasi adalah modal yang dipakai untuk membiayai pendirian suatu peusahaan, memperluas volume perusahaan, atau untuk mengganti peralatan seperti mesin, bangunan, dan barang modal lainnya. Dalam pertanian biasanya modal investasi terbesar= modal untuk membeli tanah pertanian.

(21)

c) Modal Barang yang Tidak Bergerak (real estate capital) biasanya berbentuk lahan dan segala faktor yang menaikan nilai lahan. Contohnya slauran penterasan, irigasi, dan bangunan, rumah petani, pagar, dan jembatan.

d) Modal Barang Bergerak berbentuk mesin, alat rumah tangga, dan alat-alat yang dipakai dlam proses produksi.

3. Modal berdasarkan Sumbernya

g) Modal dari Perusahaan Sewa Guna (Leasing Companies) h) Modal dari Lembaga-lembaga Perkreditan

i) Modal Dalam Negeri dan Modal Luar Negeri 4. Modal Koperasi

Bersumber dari para pendiri, anggotanya, dan sumber lainnya. Ada dua sumber modal yang dapat dijadikan modal usaha koperasi yaitu:

a) Secara Langsung

Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik yang dapat dilakukan oleh para pengurus koperasi, yaitu:

 Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil penggunaan volume penggunaan jasa pelayanan koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota tersebut;

 Mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota;

 Mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang kelancaran operasional koperasi.

b) Secara Tidak Langsung

Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang langsung digunakan oleh koperasi tetapi mengambil manfaat dari kemampuan operasi itu sendiri dalam rangka menekan biaya, caranya antara lain:

 Menunda pembayaran yang seharusnya dikeluarkan;  Memupuk dana cadangan;

(22)

5. Pengaruh Waktu terhadap Nilai Modal

Nilai terhadap uang yang jumlahnya sama pada waktu sekarang dan yang akan datang tidaklah sama. Yang menyebabkan adanya perbedaan nilai tersebut adalah faktor waktu. Terdapat empat faktor yang menyebabkan waktu member nilai tambahan kepada uang.

a) Faktor Keragu-raguan

Seseorang akan merasa lebih aman dan yakin untuk memiliki uang yang sudah ada pada waktu sekarang dariapada di waktu yang akan datang. Karena rasa inilah maka uang pada waktu sekarang yang akan diberi nilai lebih besar daripada uang yang sama tersebut di masa yang akan datang.

b) Faktor Inflasi

Sejarah menunjukan inflasi terjadi di waktu yang lalu, sekarang, dan bisa dipastikan di waktu yang akan datang. Perbedaan nilai uang ini ditentukan oleh besar kecilnya peranan inflasi terhadap jalannya perekonomian di suratu daerah yang bersangkutan.

Berikut data laju inflasi di Indonesia tahun 20010-2013

Faktor inflasi merupakan alasan kuat untuk memberikan nilai yang lebih besar kepada sejumlah uang yang sama pada waktu sekarang daripada waktu yang akan datang.

c) Faktor Alternatif Pemakaian

(23)

jauh jarak waktu yang akan datang dengan waktu sekarang semakin mengakibatkan orang harus berpikir dua kali sebelum modal yang ada di tangannya diserahkan kepada pihak lain, untuk baru di kemudian waktu modal itu kembali ke tangannya. Modal yang disediakan untuk menjaga likuiditas perusahaan berdasar pada tiga motivasi.

i. Motivasi Transisional

Sewaktu-waktu dalam jangka pendek perusahaan harus siap melaksanakan tugas bayar-membayar. Bila modal untuk keperluan ini diserahkan kepada pihak lain untuk sementara waktu, likuiditas perusahaan harus dikorbankan sebanyak uang yang diserahkan selama uang itu belum dibayarkan kembali kepada perusahaan.

ii. Motivasi Menghadapi Musibah/ berjaga-jaga

Kerugian-kerugian materiil bisa ditekan atau dihilangkan bila tersedia cadangan modal untuk keperluan. Bila modal untuk keperluan ini diserahkan kepada pihak lain untuk sementara waktu, maka perusahaan akan menanggung risiko bahwa tujuan menanggulangi musibah yang mungkin saja terjadi selama uang itu belum kembali tidak bisa dilaksanakan.

iii. Motivasi Spekulasi

(24)

Penundaan pemakaian modal sampai waktu yang akan datang mempunyai imbalannya dalam bentuk nilai uang. Nilai ini adalah harga atau balas jasa dari masa penangguhan pemakaian modal tersebut

2.4 Bunga

2.4.1 Pengertian Bunga

Bunga merupakan harga yang dibayar untuk memakai uang atau modal orang atau pihak lain, yang pemakaiannya dikorbankan oleh pemilik uang tersebut sampai waktu yang akan datang. Peminjam, selain membayar bunga tersebut, harus pula membayar segala perongkosan yang berhubungan dengan serah terima uang pinjaman tadi.

Bunga juga bisa diartikan sebagai harga modal berdasarkan waktu. Pengertian lain,bunga merupakan harga yang harus dibayar peminjam karena dia memakai sejumlah uang atau modal dari pemiliknya yang harus menunda pemakaian uang tersebut sampai penunda mengembalikannya.

Besarnya bunga yang harus dibayar menunjukkan besarnya nilai waktu uang. Bunga biasanya dihitung berdasarkan presentase dari modal yang dipinjam dan dihitung per lamanya pinjaman yang biasanya per tahun. Bila tahun-tahun berikutnya modal belum dikembalikan, maka bunga per tahun itu harus terus dibayar oleh peminjam.

2.4.2 Alasan Bunga Harus Dibayar

Tingkat bunga dari modal yang sumbernya dari lembaga-lembaga perkreditan sangat mempengaruhi ongkos produksi perusahaan yang meminjam modal tersebut untuk membiayai perusahaannya. Tingkat bunga juga menentukan jumlah modal yang akan dipakai, dan ke arah mana modal itu akan disalurkan.

Alasan bunga harus dibayar ialah karena:  Semata-mata untuk membayar bunga

Bunga dibayar semata-mata untuk membayar bunga. Alasan ekonominya karena modal merupakan faktor produksi yang langka dan produktif sehingga harus menerima balas jasa.

(25)

Bunga dibayar untuk balas jasa risiko pemilik uang, karena ada kemungkinan dia akan kehilangan uang kalau peminjam tidak mengembalikannya. Pemilik uang harus mempertimbangkan besarnya risiko dan tingginya tingkat bunga. Pemilik modal menginginkan bunga yang tinggi tetapi risiko rendah, sedangkan peminjam menginginkan risiko yang rendah dengan bunga yang rendah pula.

 Bunga untuk menutup ongkos

Beberapa lembaga memasukkan ongkos-ongkos peminjaman kedalam penghitungan bunga. Biasanya ongkos untuk peminjaman jangka pendek relatif lebih tinggi daripada ongkos untuk pinjaman jangka panjang.

2.4.3 Bunga dan Permintaan-Penawaran akan Modal a. Di negara maju

Naiknya permintaan mengakibatkan naiknya tingkat bunga dan mendorong orang untuk lebih banyak menabung. Di negara maju, permintaan akan barang tinggi, sehingga kegiatan-kegiatan produksi barangnya juga tinggi, karena produksinya tinggi maka kebutuhan akan modal akan semakin bertambah. Karena permintaan akan modal bertambah, maka tingkat bunga juga semakin meningkat, dan mendorong orang untuk lebih banyak menabung. Hal ini memungkinkan lembaga-lembaga tabungan menawarkan kredit untuk memungkinkan kegiatan produksi naik. Jika gejala ini terjadi, maka orang-orang tidak akan meminta modal lagi dan lebih memilih untuk kredit, sehingga bunga diturunkan akibat permintaan akan modal menurun. Dalam sistem ekonomi kapitalis atau ekonomi pasar, kekuatan permintaan dan penawaran akan modal sangat memengaruhi tingkat bunga.

b. Di negara berkembang

(26)

pengatur kegiatan produksi. Permintaan dan penawaran akan modal di negara-negara berkembang lebih banyak dipengaruhi oleh struktur ekonomi.

 Segi Penawaran

Aspek penawaran akan modal erat hubungannya dengan jumlah tabungan. Penawaran akan modal rendah karena persediaan modal dari tabungan rendah. Hal ini disebabkan karena pendapatan rendah yang pada gilirannya disebabkan oleh produktivitas yang rendah. Produktivitas rendah disebabkan oleh kurangnya modal. Modal kurang disebabkan oleh penawaran akan modal rendah, yang pada gilirannya disebabkan modal yang bersumber dari tabungan rendah.

 Segi permintaan

Aspek permintaan akan modal berhubungan dengan daya beli masyarakat di pasar barang yang dihasilkan. Permintaan akan modal rendah karena permintaan terhadap hasil produksi di pasaran rendah. Permintaan ini rendah karena daya beli masyarakat di pasaran barang dan jasa rendah. Daya beli rendah karena pendapatan rendah, yang disebabkan karena produktivitas mereka rendah. Produktivitas rendah karena kekurangan modal. Pemakaian modal yang rendah disebabkan karena permintaan akan modal untuk produksi rendah.

Di negara berkembang tingkat bunga tidak dapat menjadi faktor penentu untuk mengatur kredit dan kegiatan produksi. penting karena berhubungan dengan pengevaluasian investasi modal, penghitungan biaya produksi dan penentuan rencana pembayaran utang.

 Nilai modal pada waktu yang akan datang

(27)

berbunga (compounding interest). Rumus untuk mengetahui nilai modal yang akan datang ialah:

S=s(1−i)n

Keterangan:

S = modal pada waktu yang akan datang s = modal pada waktu sekarang

i = bunga

n = kurun waktu Contoh soal:

Modal sekarang Rp 5000,00, bunga 2,5%, kurun waktu 3 tahun. Hitunglah modal tiga tahun yang akan datang.

Jawab:

s = Rp 5000,00 i = 2,5% n = 3

S=5000(1,0612)=5306

Jadi, modal 3 tahun yang akan datang ialah Rp 5306,00

Penghitungan dengan menggunakan compounding interest, bunga nya sudah terdapat dalam data tabel compounding interest.

 Nilai modal yang akan datang pada waktu sekarang

(28)

mengurangi bunga yang berbunga (dicounting interest). Rumus untuk mengetahui nilai modal yang akan datang pada waktu sekarang ialah:

V= I

(1+i)n Keterangan:

V = nilai modal yang akan datang pada waktu sekarang I = nilai modal pada waktu yang akan datang

i = bunga

n = kurun waktu peminjaman Contoh soal:

Nilai modal pada waktu yang akan datang adalah Rp 2000,00, bunga 3%, dan jangka waktu meminjam adalah 2 tahun. Hitunglah nilai modal waktu sekarang.

Jawab:

I = Rp 2000,00 i = 3%

n = 2

Penghitungan dengan menggunakan discounting interest, bunga nya sudah terdapat dalam data tabel discounting interest.

V=2000(0,915)=1830

Jadi, nilai modal pada waktu sekarang ialah Rp 1830,00

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(29)

pertanian adalah cara-cara untuk mengatur atau mengelola, penyediaan modal, pemakaian modal, dan pengontrolan modal tersebut di dalam suatu perusahaan agribisnis.

Manajemen keuangan pertanian bertujuan untuk memaksimisasi kesejahteraan atau kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai sekarang (present value) dan pertimbangan risiko.

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana.

Modal memiliki pengertian dalam arti makro yaitu faktor Produksi modal yang disalurkan, dikelola, dan dikontrol di dalam kegiatan ekonomi di sektor pertanian, yang merupakan salah satu sector ekonomi nasional. Sedangkan dalam alam arti mikro pengertian modal ialah faktor produksi modal yang disediakan, diolah, dan dikontrol di dalam suatu usahatani perusahaan agribisnis maupun suatu usahatani yang masih sederhana.

Bunga merupakan harga yang dibayar untuk memakai uang atau modal orang atau pihak lain, yang pemakaiannya dikorbankan oleh pemilik uang tersebut sampai waktu yang akan datang. Peminjam, selain membayar bunga tersebut, harus pula membayar segala perongkosan yang berhubungan dengan serah terima uang pinjaman tadi.

Faktor-faktor seperti manajemen dan manajer menjadi penentu keberhasilan keuangan dalam suatu lingkup mikro maupun makro, ditambah dengan faktor produksi seperti modal, dan nilai tambah uang berupa bunga. Faktor-faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang berkesinambungan yang menentukan apakah keuangan akan berjalan dengan baik, atau sebaliknya.

(30)

1. Manajemen Keuangan di Indonesia dalam lingkup ekonomi makro maupun ekonomi makro seharusnya bisa lebih dimaksimalkan lagi dalam pengelolaannya agar tercapai perekonomian yang lebih baik. 2. Dalam hal pengelolaan pembiayaan agribisnis maupun keuangan

pertanian, tidak hanya manajer keuangan yang memegang segala kendali dalam semua urusan, namun semua instansi dan individu terkait harus dapat aktif berperan serta mengelola keuangan secara baik.

3. Modal harus dapat dikelola sedemikian rupa sehingga akan didapat hasil yang maksimal.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku:

Kadarsan, Halimah W. 1992. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Agribisnis. Gramedia: Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Rajawali Pers: Jakarta. Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Rajawali Pers: Jakarta.

Daftar Internet:

Anonim. 2008. Manajemen Keuangan dan Disiplin Ilmunya. Dalam: http://ujian- masukstan.blogspot.com/2008/04/manajemen-keuangan-dan-disiplin-ilmu.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 21.36.

Aprianto, Deri. 2012. Biaya Modal. Dalam:

http://deriaprianto74.blogspot.com/2012/04/biaya-modal.html. Diakses pada tanggal 21 September 2013 pukul 23.14.

Choirul, Ahmad. 2012. Keputusan Pendanaan: Struktur Modal. Dalam:

http://ahch0104.blogspot.com/2012/06/keputusan-pendanaan-struktur-modal.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 00.00.

Hasyim, Hadi Muttaqin. 2009. Konsep Dasar Akuntansi. Dalam:

http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/23/konsep-dasar-akuntansi/. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 20.10.

Kurniawan, Agung. 2013. Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek Pada

Bank. Dalam:

(32)

Maulin, Fauziah. 2013. Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return. Dalam: http://kushinamaoleen.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-manajemen-keuangan-risk.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 19.44.

Muttaqin, Hadi. 2013. Keputusan Pendanaan. Dalam:

http://pustakabakul.blogspot.com/2013/05/keputusan-pendanaan.html. Diakses pada tanggal 21 September 2013 pukul 23.00.

Yogatama, Ahmad Nizar. 2010. Keterkaitan Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Dalam: http://www.scribd.com/doc/33309989/Keterkaitan-Manajemen-Keuangan-Dan-Akuntansi. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 20.57.

Swara, Yogi. 2012. Nilai Kartal dan Giral. Dalam:

http://gloryglorymu41.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_15.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 04.12

Anugrah, Daniel. 2011. Modal Koperasi. Dalam:

http://danielanugrah10.wordpress.com/2011/12/31/modal-koperasi/. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 04.17

Anonim. 2013. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 20010-2013. Dalam:

Referensi

Dokumen terkait

Hampir semua orang, khususnya ibu rumah tangga merasa kesulitan mengatur keuangan. Apalagi jika sumbernya hanya pas untuk kebutuhan rutin bulanan. Terlebih lagi salah

Bagaimanakah pendapatan yang diperoleh dari usaha pertanian untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga Saudara selama setahun yang lalu1. Apa permasalahan usaha yang dihadapi

No.. Dari pehitungan tersebut, diketahui bahwa pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum di Kabupaten Lamongan adalah

yang dikelola oleh Dewan Kemakmuran Mesjid setempat dengan mengadakan kegiatan majelis ta‟lim bagi ibu rumah tangga mengenai Manajemen Keuangan Keluarga

Harga Yang Dibayar Petani adalah rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri maupun untuk

Rosyadi & Purnomo (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa proporsi (share) pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pangan jauh lebih tinggi dari

Akibatnya perempuan harus melakukan beberapa strategi untuk mengelola keuangan rumah tangga, baik itu dengan cara mengendalikan tingkat pengeluaran rumah tangga, memanfaatkan pendapatan

Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua sektor terjadi ketika pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga sama dengan pengeluaran sektor rumah tangga untuk membeli