• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN SEKTOR INDUSTRI JASA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGERTIAN SEKTOR INDUSTRI JASA (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ruth Lina Gultom Kelas : XI Akuntansi 1

1. PENGERTIAN SEKTOR INDUSTRI JASA

Sektor ekonomi tersier (dikenal sebagai sektor jasa atau industri jasa) adalah satu dari tiga sektor ekonomi, yang lainnya adalah sektor sekunder (manufaktur) dan sektor primer (pertambangan, pertanian, dan perikanan). Definisi umum sektor tersier adalah menghasilkan suatu jasa daripada produk akhir seperti sektor sekunder. Kadang sebuah sektor tambahan, “sektor kuartener” diartikan sebagai berbagi informasi (yang secara normal dimiliki oleh sektor tersier).

Bisnis sektor jasa yang semakin meningkat berfokus pada ide “ekonomi pengetahuan” dengan memahami apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana mengirimkannya dengan cepat dan efisien. Satu contoh baik dari hal ini ialah industri perbankan yang telah mengalami perubahan besar beberapa tahun belakangan ini. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, bank dengan cepat mengurangi jumlah staf yang dibutuhkan. Banyak komunitas bank dan bangunan telah bergabung untuk membentuk bisnis yang lebih ramping yang mampu menghasilkan lebih banyak keuntungan dari basis pengguna luas. Kunci proses ini adalah memperoleh informasi mengenai pengguna jasa dan memberikan mereka produk-produk baru.

2. PENGERTIAN SEKTOR INDUSTRI JASA KEUANGAN

Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal atau informal di dalam perekonomian yang memberikan pelayanan keuangan kepada konsumen, para pelaku bisnis dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dalam pengertian yang lebih luas, meliputi segala hal mengenai perbankan, bursa saham (stock exchanges), asuransi, credit unions, lembaga keuangan mikro dan pemberi pinjaman (money lender).

3. CIRI-CIRI ENTITAS YANG TERMASUK DALAM SEKTOR

INDUSTRI JASA KEUANGAN

1) Tidak memproduksi suatu barang 2) Tidak memiliki persediaan bahan baku 3) Aktivitasnya lebih kearah investasi

4) Mayoritas pengeluaran untuk membayar pegawai

5) Memiliki sumber permodalan yang mayoritas dari modal sendiri atau investasi yang tidak memiliki bunga tinggi

6) Aktiva di neracanya mayoritas terdiri dari piutang, kas, dan aset tetap

4. ENTITAS-ENTITAS YANG TERMASUK DALAM SEKTOR

INDUSTRI JASA KEUANGAN DI INDOESIA

(2)

Referensi

Dokumen terkait

sekunder (industri) dan tersier (perdagangan dan jasa) yang menggantikan sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta Hal ini juga berlaku bagi. lima Kota

Menurut Widodo (2006:122) sektor atau subsektor ekonomi unggulan yang ditetapkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah atau lebih dikenal dengan sektor

Pada bidang ini kegiatan yang dilakukan terkait dengan kegiatan industri Primer (pengadaan bahan baku), Sekunder (melibatkan manufaktur), dan Tersier (menyediakan

Dalam periode 2008-2013 struktur ekonomi di Kabupaten Buleleng mengalami pergeseran dari struktur ekonomi primer menuju ke sektor tersier yang diikuti dengan

Penelitian ini berjudul “Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Primer, Sekunder dan Tersier di Kabupaten Jember Tahun 2000-2006”, bertujuan untuk mengetahui kemampuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dengan sektor

Tujuan dari penelitian ini untuk megetahui pengaruh pembiayaan sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier terhadap Non Performing Financing (NPF) perbankan

Keywords: Industrial Sector Development, Economy, New Industry Abstrak Pengembangan sektor industri pada ekonomi industri baru adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang atau