• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA GENDER DAN KEPRIBADIAN D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA GENDER DAN KEPRIBADIAN D"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA GENDER DAN KEPRIBADIAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DI PT MULTI CITRA ABADI MANADO

Eddy Madiono Sutanto Dewi Mistyca Miliangan Liang

Universitas Kristen Petra E-mail: dewim_11236@yahoo.com

Jalan Siwalankerto 121—131. Surabaya 60236, Indonesiaa

ABSTRACT

The study aimed to know relationship that existed between gender and personality with su-pervisor leadership styles in PT Multi Citra Abadi Manado. The research was a quantitative research that used questionnaire as data collection instrument. The population consisted of 700 employees who work at PT Multi Citra Abadi Manado and the sample was 56 supervi-sors of PT Multi Citra Abadi Manado. The study used descriptive and statistical analysis. Descriptive analysis performed by using cross tabulation. The statistical analysis used corre-lation analysis.The result showed that there was a recorre-lation between gender and personality, and also indicated relation between gender and leadership style. The study reported link bet-ween personality and leadership style. Based on the research, openness as a value of perso-nality should be incrased to met the need of customers in globalisation era.

Keywords:

Gender, Personality, Leadership Style, Leadership

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terdapat antara gender dan kepriba-dian dengan gaya kepemimpinan supervisor di PT Multi Citra Abadi Manado. Jenis peneliti-an ini adalah penelitipeneliti-an kupeneliti-antitatif dengpeneliti-an menggunakpeneliti-an teknik pengumpulpeneliti-an data berupa angket dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Multi Citra Abadi Manado dan sampel penelitian adalah supervisor PT Multi Citra Abadi Manado sebanyak 56 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif yang digunakan adalah tabulasi silang. Analisis statistik yang digunakan a-dalah analisa korelasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara gender deng-an kepribadideng-an ddeng-an addeng-anya hubungdeng-an deng-antara gender dengdeng-an gaya kepemimpindeng-an. Hasil pene-litian juga menunjukkan terdapat hubungan antara kepribadian dengan gaya kepemimpinan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan hendaknya nilai dimensi openness kepribadian su-pervisor perlu ditingkatkan agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen di era globalisasi saat ini.

Kata Kunci:

Gender, Kepribadian, Gaya Kepemimpinan, Kepemimpinan

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini, wanita telah banyak memegang peranan penting dalam organisasi. Berdasarkan sebuah sur-vei pada lembaga konsultasi global, 60% perusahaan terkemuka di Amerika

(2)

penting dalam organisasi telah dibuktikan oleh Ginni Rometty. Ginni Rometty meru-pakan wanita pertama yang memimpin IBM, dan juga sebagai salah satu dari 24 CEO wanita berpengarug sesuai yang di-publikasikan dalam Fortune 500 (Lev-Ram, 2014). Di Indonesia, salah satu con-toh wanita yang memegang posisi penting dalam organisasi adalah Roosnianti Salihin yang merupakan Wakil Presiden Direktur Bank Panin (Bio, 2014).

Konsep tentang karakteristik dan kepribadian yang ideal sebagai seorang pe-mimpin semakin mendapat perhatian dari banyak pihak. Sebuah survei kepribadian dilakukan psikolog ternama, Muluk dan Rumeser yang mencoba untuk mengukur kepribadian para calon presiden. Mereka menganggap, suatu kejadian tidak bisa ha-nya dijelaskan secara sederhana melalui kondisi dan situasi politik pada saat itu, melainkan juga mempertimbangkan aspek kepribadian dari para pemimpin (Aditya, 2014). Sebagian besar pemimpin dunia yang sukses, seperti Richard Branson atau PepsiCo Indra Nooyi harus bekerja keras untuk melatih dan mengelola kepribadian mereka dalam memimpin karyawan di pe-rusahaan (Toegel & Barzoux, 2013).

Gender tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas. Hasil penelitian menyatakan bahwa wanita memiliki kualitas yang sama baiknya de-ngan pria.Kualitas manusia berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan, dalam hal ini gaya kepemimpinan disesuaikan deng-an kebutuhdeng-an orgdeng-aniasasi (Widiastuti, Se-tiawan, & Syamkhin, 2011). Terdapat per-bedaan pendekatan signifikan antara pria dan wanita dalam mengkomunikasikan maksud dan tujuan yang tercermin dalam gaya kepemimpinan (Kent, Blair, Rudd & Schuele, 2010). Gaya kepemimpinan oto-kratis yang lebih mengutamakan penyele-saian tugas cenderung dimiliki oleh pria. Pemimpin wanita umumnya cenderung memiliki gaya kepemimpinan demokratis, yang menggambarkan individu bermoral tinggi, dapat berkerjasama, mengutamakan

mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Herachwati & Basuki, 2012).

Tipe kepribadian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi gaya kepe-mimpinan. Aspek conscientiouness dalam tipe kepribadian The Big Five merupakan aspek yang paling mempengaruhi gaya ke-pemimpinan seseorang, kesadaran pribadi dan motivasi dalam mencapai tujuan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan (Sud-jiwanti,2010). Faktor fokus dalam kepe-mimpinan dipengaruhi oleh respon seseo-rang berkaitan dengan kepribadiannya. Se-orang dengan kepribadian ekstrovert cen-derung memiliki gaya kepemimpinan yang lebih efektif dalam memimpin sebuah or-ganisasi jika dibandingkan orang berkepri-badian introvert (Sieff & Carstens, 2006).

Gaya kepemimpinan yang tepat, sesuai dengan kepribadian individu dan kondisi perusahaan dibutuhkan oleh seo-rang pemimpin dalam seo-rangka meningkat-kan produktivitas dan efektivitas perusaha-an. PT Multi Citra Abadi merupakan sebu-ah perussebu-ahaan retail modern yang ber-lokasi di Sulawesi Utara. PT Multi Citra Abadi atau yang dikenal dengan nama MultiMart pertama kali didirikan pada De-sember 2004 di Manado, Sulawesi Utara. PT Multi Citra Abadi sampai pada tahun 2007 telah memiliki empat cabang yang terletak di Sulawesi Utara. Pada tahun 2014, PT Multi Citra Abadi telah memiliki tujuh cabang di Manado dari total keselu-ruhan 14 cabang di Sulawesi Utara.

(3)

supervisor, penelitian akan dilakukan ter-hadap hubungan antara gender dan kepri-badian dengan gaya kepemimpinan di PT Multi Citra Abadi Manado.

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

Gender

Gender adalah suatu konsep yang menun-juk pada suatu sistem peranan dan hubu-ngannya antara pria dan wanita yang tidak ditentukan oleh perbedaan biologi, akan tetapi ditentukan oleh lingkungan sosial, politik, dan ekonomi (Vitalaya, 2010, p. 3). Gender dan seks memiliki perbedaan dari segi dimensi. Istilah seks (jenis kelamin) mengacu pada dimensi biologis seorang pria dan wanita, sedangkan gender menga-cu pada dimensi sosial budaya seorang pria dan wanita (Santrock, 2003, p. 365). Kepribadian

Personality is the dynamic organi-zation within the individual of those psy-chophysical systems that determine his u-nique adjustment to his environment” (ke-pribadian merupakan organisasi dinamis dalam diri individu tentang sistem psikofi-sik yang menentukan penyesuaian yang u-nik terhadap lingkungannya) (Pervine, Cervone, & John, 2005, p. 225). The Big Five Theory oleh Goldberg (1981), Costa &McCrae (1989) (dalam Pervine, Cervo-ne, & John, 2005, p. 232) membagi kepri-badian ke dalam lima sifat yaitu neuroti-cism, extraversion, openness, agreeable-ness, dan conscientiousness.

Berdasarkan sifat kepribadian, ter-dapat beberapa dimensi sehubungan deng-an teori The Big Five ydeng-ang dinyatakdeng-an Pervine, Cervone, & John (2005, p. 264) yaitu:

- Reaksi terhadap suatu masalah - Sikap saat berinteraksi

- Intensitas partisipasi terhadap kegiatan - Reaksi terhadap hal-hal baru

- Cara menyelesaikan suatu pekerjaan - Cara berbicara

- Melakukan tugas sesuai dengan pe-raturan dan standar

- Melakukan kegiatan secara teratur Gaya Kepemimpinan

Menurut Sayuti, gaya kepemimpin-an adalah suatu perwujudkepemimpin-an tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuan dalam memimpin dan perwu-judan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau suatu bentuk tertentu (dalam Bai-haqi, 2010, p. 15).

Paul Hershey dan Ken Blanchard mengembangkan model kepemimpinan yang dikenal dengan istilah situational lea-dership theory. Situational lealea-dership the-ory adalah teori kontingensi yang fokus pada kesiapan pengikut. Pada situational leadership theory terdapat empat gaya ke-pemimpinan (Robbins, 2005, p. 357) yaitu gaya kepemimpinan telling, selling, parti-cipating dan delegating. Menurut Robbins (2005, p. 359) terdapat dua dimensi yang digunakan untuk mengetahui gaya kepe-mimpinan seseorang berdasarkan teori ga-ya kepemimpinan situasional ga-yaitu unsur pengarahan dan dukungan kepada karya-wan.

(4)

Gender dengan Kepribadian

Pria umumnya identik dengan karakter masculine sedangkan wanita identik de-ngan karakter feminine. Perbedaan karak-ter ini akan membangun kepribadian sese-orang yang berdampak pada gaya kepe-mimpinan (Supriyanto, 2008). Berdasar-kan penelitian sebelumnya, maka ditetap-kan hipotesis dua. Secara skematis terlihat pada Gambar 1 sebagai berikut:

H2: Diduga terdapat hubungan ketergan-tungan antara gender dengan kepribadian.

Kepribadian dengan Gaya Kepemim-pinan

Tipe kepribadian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi gaya kepemim-pinan seorang individu (Sudjiwanti, 2010). Faktor fokus dalam kepemimpinan dipe-ngaruhi oleh respon seseorang berkaitan dengan kepribadiannya (Sieff&Carstens, 2006). Berdasarkan penelitian sebelumnya maka ditetapkan hipotesis tiga. Secara ske-matis terlihat pada Gambar 1 sebagai beri-kut:

H3: Diduga terdapat hubungan ketergan-tungan antara kepribadian dengan gaya ke-pemimpinan

Gender dan Kepribadian dengan Gaya Kepemimpinan

Perbedaan karakter pria dan wanita akan membangun kepribadian seseorang (Supri-yanto, 2008). Kepribadian seseorang akan berdampak pada respon yang diberikan ke-tika menghadapi situasi tertentu yang membentuk pola gaya kepemimpinan (An-dersson, Dahlström, & Ekvall, 2002). Ber-dasarkan penelitian sebelumnya, maka di-tetapkan hipotesis empat. Secara skematis terlihat pada Gambar 1 sebagai berikut: H4: Diduga terdapat hubungan ketergantu-ngan antara gender dan kepribadian deng-an gaya kepemimpindeng-an.

Gambar 1: Kerangka Berpikir Pene-litian

Sumber: Vitalaya (2010); Pervine, Cer-vone, & John (2005); dan Robbins (2005). METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan a-dalah penelitian kuantitatif dengan metode eksplanasi Penelitian kuantitatif eksplanasi adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi dan situasi yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi, lalu kemudian mengang-kat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi dan situasi tersebut (Bun-gin, 2005, p. 73). Penelitian ini mengguna-kan metode kuantitatif eksplanasi karena bertujuan untuk menjelaskan hubungan an-tar variabel yakni gender, kepribadian dan gaya kepemimpinan berdasarkan analisis statistik sehingga dapat menghasilkan ge-neralisasi yang menjelaskan gambaran me-ngenai objek penelitian. Objek penelitian ini yaitu gender, kepribadian dan gaya ke-pemimpinan dan subyek penelitian adalah supervisor di PT Multi Citra Abadi Mana-do.

(5)

Populasi dalam penelitian ini ada-lah seluruh karyawan di PT Multi Citra Abadi Manado. Jumlah karyawan di PT Multi Citra Abadi Manado adalah seba-nyak 700 orang. Penelitian ini mengguna-kan non-probability sampling dengan kri-teria supervisor di PT Multi Citra Abadi Manado sejumlah 56 orang.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan angket dan kuesioner penelitian. Angket adalah alat pengumpulan data yang digunakan dalam komunikasi tidak langsung untuk mengha-silkan informasi tertentu lewat daftar per-nyataan terperinci dan lengkap yang di-sampaikan kepada responden (Kuncoro, 2003, p. 110). Angket digunakan untuk memperoleh informasi sehubungan dengan variabel gender dan kepribadian supervi-sor. Kuesioner adalah suatu teknik komu-nikasi tidak langsung yang digunakan un-tuk memperoleh informasi lewat pertanya-an ypertanya-ang disampaikpertanya-an kepada responden (Kuncoro, 2003, p. 111). Kuesioner digu-nakan untuk mengetahui gaya kepemim-pinan supervisor.

Definisi Operasional Variabel Gender (X1)

Gender merupakan konsep yang menunjuk pada suatu sistem peran dan hu-bungannya antara pria dan wanita yang ti-dak ditentukan oleh perbedaan biologi, a-kan tetapi ditentua-kan oleh lingkungan sosi-al, politik, dan ekonomi. Gender digolong-kan menjadi dua yaitu pria dan wanita. Definisi Operasional Variabel Kepri-badian (X2)

Kepribadian adalah seperangkat ka-rakter dinamis dan terorganisir yang dimi-liki oleh individu, secara khas mempenga-ruhi kognisi, motivasi dan perilaku seseo-rang pada berbagai situasi. Pengukuran pa-da variabel kepribadian menggunakan tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory).Dimensi

kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: i. Individu yang mudah gugup,

mengala-mi kecemasan, mudah tertekan, merasa rendah diri, canggung berada diantara banyak orang memiliki nilai dimensi neuroticism kepribadian yang dominan ii. Individu yang memiliki pendirian yang

teguh, berusaha memperbaiki kesalah-an, optimis, mengambil inisiatif untuk menyapa orang asing, nyaman berinter-aksi dengan banyak orang, memiliki ke-giatan sosial di luar lingkungan pekerja-an, dan menyukai tantangan mempu-nyai nilai dimensi extraversion kepriba-dian yang dominan.

iii. Individu yang mengemukakan perasa-annnya ketika menghadapi suatu masa-lah, bersemangat mencoba hal-hal baru, memiliki ide-ide unik dan mengguna-kan imajinasi dalam menyelesaimengguna-kan pe-kerjaan mempunyai nilai dimensi open-ness kepribadian yang dominan.

iv. Individu yang mudah mempercayai o-rang lain, mendelegasikan tugas dan wewenang pengambilan keputusan ke-pada karyawan, jujur, apa adanya, ber-simpati dan empati kepada sesama me-miliki nilai dimensi agreeableness ke-pribadian yang dominan.

v. Individu yang teratur, taat pada peratur-an perusahaperatur-an, menyelesaikperatur-an pekerja-an sesuai bahkpekerja-an di atas stpekerja-andar ypekerja-ang ditetapkan, menyelesaikan tugas lebih cepat, melihat peluang dan resiko dari tindakan yang diambil memiliki nilai dimensi conscientiousness kepribadian yang dominan.

Definisi Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan (Y)

(6)

i.Pemimpin mengawasi, menentukan apa yang ingin dicapai dan harus dilakukan oleh karyawan serta fokus pada penye-lesaian tugas dapat dikelompokan ke dalam gaya kepemimpinan telling. ii.Pemimpin menjelaskan tujuan yang ingin

dicapai, bekerja sama, dan melibatkan karyawan melalui ide-ide dan saran serta fokus pada penyelesaian tugas dan hubungan kerja dapat dikelompokan ke dalam gaya kepemimpinan selling iii. Pemimpin membantu karyawan

menen-tukan kegiatan yang harus dilakukan, mendiskusikan masalah dan mendu-kung karyawan untuk menemukan solu-si dan fokus pada hubungan kerja dapat dikelompokan ke dalam gaya kepemim-pinan participating.

iv.Pemimpin memberikan kebebasan anggota kelompok memutuskan sendiri apa yang akan mereka lakukan tanpa ada-nya pengarahan, tidak fokus pada pe-nyelesaian tugas maupun hubungan ker-ja dapat dikelompokan ke dalam gaya kepemimpinan delegating.

Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam pe-nelitian ini menggunakan uji kesahihan dan uji keterandalan. Uji kesahihan dilaku-kan untuk mengetahui seberapa jauh ins-trumen penelitian mampu mencerminkan isi yang sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Uji keterandalan digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban yang dibe-rikan responden dari waktu ke waktu.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam peneliti-an ini adalah peneliti-analisis deskriptif dpeneliti-an peneliti- anali-sis korelasi. Analianali-sis deskriptif dilakukan pada variabel penelitian yaitu kepribadian dan gaya kepemimpinan.Analisis deskrip-tif dilakukan dengan menjumlahkan nilai respon setiap tipe yang terdapat pada ang-ket. Hasil penjumlahan kemudian diban-dingkan untuk setiap tipe nilai kepribadian maupun gaya kepemimpinan guna menen-tukan tipe yang dominan. Analisis korelasi

dilakukan dengan tabulasi silang antar va-riabel penelitian.

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan analisis regresi. Uji chi-chi-square dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terdapat antara variabel penelitian.-Analisis Regresi dilakukan untuk menge-tahui hubungan yang terdapat pada keselu-ruhan variabel penelitian.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Kesahihan

Suatu item pernyataan dan perta-nyaan dapat dikatakan sahih jika corrected total item correlation memiliki nilai r≥ 0,30. Berdasarkan Tabel 1 (dimensi neuro-ticism), Tabel 2 (dimensi extraversion), Tabel 3 (dimensi openness), Tabel 4 (di-mensi agreeableness), dan Tabel 5 (dimen-si conscientiousness) maka pernyataan-pernyataan pada angket kepribadian dapat dinyatakan sahih. Berdasarkan pada Tabel 6, maka pertanyaan-pertanyaan pada kue-sioner untuk mengukur kesahihan variabel penelitian gaya kepemimpinan dapat di-nyatakan sahih. Berdasarkan hasil uji kesa-hihan maka item-item yang digunakan un-tuk mengukur variabel penelitian dapat di-nyatakan sahih, Sumber: Data Primer Diolah

(7)

Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 3: Uji Kesahihan Dimensi Open-ness

Item r hitung

Fantasy 1 0,409

Fantasy 2 0,468

Aesthetic 1 0,486

Aesthetic 2 0,425

Feelings 0,390

Action 0,496

Ideas 1 0,525

Ideas 2 0,467

Values 1 0,357

Values 2 0,360

Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 4. Uji Kesahihan Dimensi Ag-reeableness

Item r hitung

Trust 1 0,692

Trust 2 0,359

Straightfowardness 1 0,397 Straightfowardness 2 0,404

Alturism 1 0,647

Alturism 2 0,708

Compliance 0,378

Modesty 0,408

Tender mindedness 1 0,383 Tender mindedness 2 0,723 Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 5. Uji Kesahihan Dimensi Cons-cientiousness

Item r hitung

Competence 0,344

Order 0,488

Dutifulness 1 0,405

Dutifulness 2 0,347

Achievement-striving 1 0,568 Achievement-striving 2 0,557 Self-discipline 1 0,362 Self-discipline 2 0,458

Deliberation 1 0,641

Deliberation 2 0,485

Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 6. Uji Kesahihan Gaya Kepe-mimpinan

Item r hitung

Gaya Kepemimpinan 1 0,664 Gaya Kepemimpinan 2 0,667 Gaya Kepemimpinan 3 0,575 Gaya Kepemimpinan 4 0,409 Gaya Kepemimpinan 5 0,609 Gaya Kepemimpinan 6 0,418 Gaya Kepemimpinan 7 0,591 Gaya Kepemimpinan 8 0,472 Gaya Kepemimpinan 9 0,582 Gaya Kepemimpinan 10 0,470

Sumber: Data Primer Diolah Uji Keterandalan

Tabel 7. Uji Keterandalan Variabel Penelitian

Variabel Nilai r Kepribadian Dimensi

Neuroticsim 0,666

Kepribadian Dimensi

Extraversion 0,615

Kepribadian Dimensi

Openess 0,622

Kepribadian Dimensi

Agreeableness 0,829

Kepribadian Dimensi

Conscientiousness 0,781 Gaya Kepemimpinan 0,811 Sumber: Data Primer Diolah

Suatu item pernyataan dan perta-nyaan dapat dikatakan handal jika koefisi-en split half Spearman-Brown memiliki ni-Item r hitung

Warmth 1 0,401

Warmth 2 0,444

Gregariousness 1 0,645 Gregariousness 2 0,386 Gregariousness 3 0,416 Assertiveness 0,381

Activity 0,338

(8)

lai r>0,60. Berdasarkan Tabel 7 maka nyataan pada angket kepribadian dan per-tanyaan pada kuesioner gaya kepemimpin-an dapat dinyatakkepemimpin-an hkepemimpin-andal.

Analisis Deskriptif

Berdasarkan Tabel 8 Supervisor pada PT Multi Citra Abadi Manado berjumlah 56 o-rang yang terdiri dari 31 oo-rang pria dan 25 orang wanita.

Wanita 25 orang 44,6%

Total 56 orang 100%

Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 9. Analisis Deskriptif Variabel

Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 10. Analisis Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan

Gaya

Kepemimpinan Frekuensi % dari Total

Telling 16 28,6%

Selling 13 23,2%

Participating 18 32,1%

Delegating 9 16,1%

Total 56 100%

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan Tabel 9 supervisor PT Multi Citra Abadi Manado umumnya

me-miliki dimensi conscientiousness yang do-minan yaitu sebesar 41,1% yang mewakili 23 orang dari total keseluruhan supervisor yaitu sebanyak 56 orang.

Berdasarkan Tabel 10 supervisor PT Multi Citra Abadi Manado umumnya memiliki gaya kepemimpinan participa-ting yang dominan yaitu sebesar 32,1% yang mewakili 18 orang dari total keselu-ruhan supervisor yaitu sebanyak 56 orang. Gaya kepemimpinan telling juga dominan, yang mewakili 16 orang dengan persentase sebesar 28,6%.

Analisis Korelasi

Berdasarkan analisis korelasi pada Tabel 11, supervisor pria di PT Multi Citra Abadi Manado umumnya memiliki gaya kepemimpinan telling dengan persentase sebesar 28,6% yang berarti supervisor pria cenderung untuk mengawasi, mengarah-kan dan menentumengarah-kan hal-hal yang harus di-lakukan dalam mencapai tujuan perusa-haan dengan kurang memperhatikan unsur dukungan kepada karyawan. Supervisor wanita dengan persentase sebesar 23,2% cenderung memiliki gaya kepemimpinan participating yang berarti selalu menguta-makan hubungan kerja dengan karyawan yang dipimpinnya, selalu mendukung dan memotivasi karyawan.

(9)

di-Tabel 11. Analisis Korelasi Gender dengan Gaya Kepemimpinan

Gender Telling SellingGaya KepemimpinanParticipating Delegating Total Pria Frekuensi Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 12. Analisis Korelasi Gender dengan Kepribadian

Gender Sumber: Data Primer Diolah

bandingkan dengan supervisor pria sebesar 0%. Hal ini mencerminkan kepribadian su-pervisor wanita yang cenderung suka me-ngalah, menghindari konflik, pemaaf dan suka membantu karyawan yang dipimpin-nya

Berdasarkan analisis korelasi pada Tabel 13, supervisor di PT Multi Citra A-badi Manado memiliki nilai dimensi con-scitiousness kepribadian yang dominan de-ngan gaya kepemimpinan telling yaitu se-banyak 12 orang dengan persentase sebe-sar 21,4%. Supervisor dengan nilai dimen-si extraverdimen-sion kepribadian yang dominan dan cenderung memiliki gaya kepemim-pinan participating sebanyak 8 orang atau sebesar 14,3%. Supervisor dengan nilai dimensi agreeableness kepribadian yang dominan dan cenderung memiliki gaya kepemimpinan participating sebanyak 5

orang atau sebesar 8,9% serta supervisor dengan nilai dimensi neuroticism kepriba-dian yang dominan dan cenderung memili-ki gaya kepemimpinan selling sebanyak 3 orang atau sebesar 5,4%. Supervisor de-ngan nilai dimensi openness kepribadian yang dominan dan memiliki gaya kepe-mimpinan selling sebanyak 2 orang de-ngan presentase sebesar 3,6% sama ba-nyaknya dengan supervisor yang memiliki gaya kepemimpinan participating.

UJI HIPOTESIS Uji Chi-Square

(10)
(11)

Tabel 13. Analisis Korelasi Kepribadian dengan Gaya Kepemimpinan

Kepribadian

Gaya Kepemimpinan Total

Telling Selling Participating Delegating Neuroticis

tiousness Frekuensi% dari Total 21,4%12 5,4%3 5,4%3 8,9%5 41,123 % Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 14. Uji Chi-Square Variabel Penelitian

Gender Kepribadian Gaya Kepemimpinan

Gender — 0,000 0,000

Kepribadian 0,000 — 0,004

Gaya

Kepemimpina n

0,000 0,004 —

Sumber: Data Primer Diolah

- Nilai signifikansi hasil uji chi-square va-riabel gender dengan gaya kepemimpin-an adalah 0,000.Nilai signifikkepemimpin-ansi yaitu 0,000 < 0,05 maka H1 diterima bahwa terdapat hubungan ketergantungan antara variabel gender dengan gaya kepemim-pinan.

- Nilai signifikansi hasil uji chi-square va-riabel gender dengan kepribadian adalah 0,000. Nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 maka H1 diterima bahwa terdapat hubungan ketergantungan antara variabel gender dengan kepribadian.

- Nilai signifikansi hasil uji chi-square va-riabel kepribadian dengan gaya

kepe-mimpinan adalah 0,004. Nilai signifikan-si yaitu 0,004 < 0,05 maka terdapat hubu-ngan ketergantuhubu-ngan antara kepribadian dengan gaya kepemimpinan.

Analisis Regresi

(12)

ketergantu-ngan antara gender dan kepribadian deng-an gaya kepemimpindeng-an.

Tabel 15. Analisis Regresi

Sumber: Data Primer Diolah

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, su-pervisor pria dengan nilai dimensi consci-entiousness kepribadian yang dominan cenderung memiliki gaya kepemimpinan telling. Nilai dimensi conscientiousness kepribadian berhubungan dengan supervi-sor pria yang cenderung teratur, berorien-tasi pada suatu pencapaian, penyelesaian tugas, ambisi dan kontrol terhadap lingku-ngan sosial. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa nilai dimensi conscien-tiousness kepribadian merupakan nilai yang paling dominan dari kepribadian pria dalam teori kepribadian The Big Five (Goodwin & Gotlib, 2003). Nilai dimensi conscientiousness kepribadian berhubung-an dengberhubung-an gaya kepemimpinberhubung-an telling yang cenderung memiliki fokus tinggi pa-da pekerjaan tetapi kurang memperhatikan unsur hubungan dengan rekan kerja. Per-nyataan tersebut didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa pria memiliki gaya kepemimpinan yang lebih berorientasi pada penyelesaian tugas dengan atribut-atribut yang mendu-kung seperti struktur, transaksional, auto-kratik, pemberi instruksi serta berorientasi pada bisnis. (Appelbaum, Audet, & Miller, 2002). Hasil penelitian ini juga mendu-kung pernyataan bahwa pria lebih cende-rung memiliki gaya kepemimpinan yang mengutamakan kontrol dan penyelesaian tugas (Herachwati & Basuki, 2012).

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa supervisor wanita dengan nilai di-mensi agreeableness kepribadian yang do-minan cenderung memiliki gaya

kepemim-pinan participating. Nilai dimensi agree-ableness kepribadian berhubungan dengan kepribadian supervisor wanita yang lebih berorientasi pada hubungan sosial, meme-lihara hubungan yang baik dengan

karya-wan yang

dipim-pinnya.

Per-nyataan ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa wanita lebih termotivasi untuk mempertahankan hubungan sosial dengan melakukan tindakan-tindakan yang sifat-nya menyenangkan (Weisberg, DeYoung, & Hirsh, 2011). Pernyataan ini juga didukung hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa wanita umum-nya memiliki nilai yang lebih pada dimensi agreeableness kepribadian, jika dibandingkan pada pria (Lehmann, Alle-mand, Denissen, & Penke, 2013).

Pada supervisor wanita nilai di-mensi agreeableness kepribadian yang do-minan juga berhubungan dengan gaya ke-pemimpinan participating yang cenderung memberi motivasi pada karyawan dan me-ngutamakan hubungan baik dengan karya-wan yang dipimpinnya. Pernyataan ini di-dukung dengan hasil penelitian sebelum-nya yang menyebutkan bahwa wanita me-miliki gaya kepemimpinan yang menguta-makan pemeliharaan hubungan sosial de-ngan atribut-atribut pendukung seperti per-timbangan, transformasional, partisipatif, memiliki ketertarikan untuk bersosialisasi dan berorientasi pada manusia. (Appelba-um, Audet, & Miller, 2002). Hasil peneliti-an sesuai dengpeneliti-an penelitipeneliti-an sebelumnya yang menyebutkan bahwa pemimpin wani-ta cenderung memiliki gaya kepemimpin-an dengkepemimpin-an menggunakkkepemimpin-an pendekatkepemimpin-an e-mosional, mengutamakan kerja sama tim sebagai seorang individu bermoral tinggi (Herachwati & Basuki, 2012). Wanita me-miliki gaya kepemimpinan yang lebih par-tisipatif dan demokratis jika dibandingkan pada pria (Engen & Williemsen, 2004). Pe-mimpin wanita cenderung memberikan motivasi positif kepada karyawan baik se-cara moral maupun penghargaan melalui

Model Sig.

(13)

insentif. (Antonakis, Avolio, & Sivasubra-maniam, 2003). Wanita lebih menekankan pada nilai-nilai sosial dan kebajikan ketika memimpin sebuah organisasi (Schwartz & Rubel 2005). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dinyatakan terdapat hubungan antara variabel gender dan kepribadian de-ngan gaya kepemimpinan.

KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLI-KASI MANAJERIAL

Hasil penelitian menunjukan terda-pat hubungan ketergantungan antara varia-bel gender, kepribadian dan gaya kepe-mimpinan. Saran berdasarkan penelitian ini adalah gaya kepemimpinan supervisor sebaiknya juga memperhatikan penyelesai-an tugas dpenyelesai-an usaha untuk meningkatkpenyelesai-an nilai dimensi openness kepribadian super-visor.

Penelitian ini dapat memberikan implikasi manajerial yakni dengan melaku-kan penelitian lebih lanjut tentang variabel tingkat kesiapan pekerja. Teori gaya kepe-mimpinan si tuational Hershey & Blan-chard yang digunakan dalam penelitian menyatakan hubungan gaya kepemimpi-nan dengan tingkat kesiapan pekerja (Rob-bins, 2005, p. 359). Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan ter-hadap kinerja karyawan (Obi wuru, Okwu, Akpa, dan Nwankwere, 2011). Penamba-han variabel tingkat kesiapan pekerja pada penelitian selanjutnya dapat membantu pe-rusahaan untuk menentukan gaya kepe-mimpinan yang paling sesuai dengan ting-kat kesiapan pekerja dalam rangka me-ningkatkan kinerja karyawan dan produkti-vitas perusahaan.

DAFTAR RUJUKAN

Aditya, R. (2014, Juli 3). Prabowo pe mimpin tegas, jokowi tenang dan pe-ngabdi. Indopos. Retrieved August 30, 2014, from http ://www.indopos. co.id/2014/07/prabowo-pemimpin-te gas-jokowi-tenang-dan-pengabdi.ht ml.

Andersson, A.L., Dahlström, B., & Ekvall, G. (2006). Leadership style and

ma-nagerial type as related to working climate, gender and personality in terms of the spiral aftereffect techni que. Journal of applied psychology, 1(1), 1 −¿ 16.

Antonakis, J., Avolio, B.J., & Sivasu bra-maniam, N. (2003). Context and le-adership: an examination of the nine-factor full-range leadership theory using the mul tifactor leadership que stionnaire. The leadership quarterly jo urnal, 14, 261 −¿ 95.

Appelbaum, S.H., Audet, L., & Miller, J.C. (2002). Gender and leadership? Leadership and gender? a journey through the land scape of theories. Leadership and organization deve-lopment journal, 24(1), 43 −¿ 51. Baihaqi, M.F. (2010). Pengaruh gaya

kepe-mimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja dengan ko mitmen orga-nisasi sebagai variabel intervening. Universitas Diponegoro. Journal of leadership, 1(1), 1 −¿ 14.

Bio, G.B. (2014, June 11). Wakil presdir panin roosnianti salihin bicara karir dan keluarga. Liputan6. Retrieved October 17, 2014, from http://lifesty le.liputan6.com/read/2061010/wakil-presdir-panin-roosniati-salihin-bicara -karir-dan-keluarga.

Bungin, B. (2005). Metodologi penelitian kuantitatif komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu so-sial lainnya (1st ed.). Jakarta: Prena-da Media.

Engen, M.L., & Willemsen, T.M. (2004). Sex and leadership styles: a metana-lysis of research published in the 1990s. Journal of psychology, 93, 3

−¿ 18.

Goodwin, R.D., & Gotlib, I.H. (2003). Gender differences in depression:the role of personality factors. Psychiat-ry research, 126, 135 −¿ 142. Herachwati, N. & Basuki, B.D. (2012).

(14)

Kabacoff, R.I. (2000). Gender and leader-ship in the corporate boardroom. Jo-urnal of management research, 1(1), 1 −¿ 10.

Kent, T.W., Blair, C.A., Rudd, H.F., & Schuele, U. (2010). Gender differences and transformatio nal leadership behavior do both german men and women lead in the same way. International journal of leadership studies, 6(1), 52 −¿ 66. Kuncoro, M. (2003). Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlang-ga.

Lehmann, R., Allemand, M., Denissen, J.J., & Penke, L. (2013). Age and gender differences in motivational manifestations of the big five from age 16 to 60. Developmental Psycho-logy, 49 (2), 365 −¿ 383.

Lev-Ram, M. (2014, September 18). Ibm ceo ginni rometty gets past the big blues. Fortune. Retrieved October 17, 2014, from http://fortune.com/20 14/09/18/ginni-rometty-ibm/.

McCullough, D.G. (2014, June 4). When will women achieve gen der equality in leadership at work. The Guardian. Retrieved August 30, 2014, from http:// www.theguardian.com/sustain able-business/womenleadership-com panies-equality-jobs.

Obiwuru, T.C., Okwu, A.T., Akpa, V., & Nwankwere, I.A. (2011). Effect of leadership style on organizational pe rformance: a survey of selected small scale enterprises in ikosiketu council development area of lagos state, nigeria. Australian journal of busine-ss and manage ment research, 1(7) 100 −¿ 111.

Pervine, L.A., Cervone, D., & John, O.P. (2005). Personality theory and rese-arch (9th ed.). Amerika: Lehigh Press.

Robbins, S.P. (2005). Organizational be-haviour (11th ed). New Jersey: Pren tice-Hall.

Rolls, E.T. (2013). Limbic systems for e-motion and for memory, but no

si-ngle limbic systems. Medical Jour-nal, 30(1), 1 −¿ 39.

Santrock, J.W. (2002). Life span develop-ment: perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga.

Schwartz, S. H., & Rubel, T. (2005). Sex differences in value priorities: cross-cultural and multi method studies. Journal of personality and social psychology, 89, 1010 −¿ 1028. Sieff, G. & Carstens, L. (2006). The

relati-onship between personality type and leadership focus. Journal of Human Resources Management, 4(1), 52

−¿ 62.

Sudjiwanti. (2010). Pengaruh tipe kepriba-dian big five terhadap gaya kepe-mimpinan transformasional karya-wan pt arta boga cemerlang suraba-ya. Universitas wisnuwardhana ma-lang. Journal of leadership, 7, 642

−¿ 652.

Supriyanto. (2008). Pembentukan karakter olahragawan ditinjau dari perbedaan gender, peran serta orang tua, guru, pelatih olah raga, dan keikutsertaan dalam aktivitas olahraga serta jenis olahraganya. Universitas negeri yog-yakarta. Journal of Personality, 1(1), 1 −¿ 22.

Toegel, G. & Barzoux, J, L. (2013, June 1). How personality plays a role in effective leadership. The Jakarta Po-st. Retrieved August 31, 2014, from http://www.thejakartapost.com/news/ 2013/06/01/how-personality-plays-a-role-effective-leadership.htm l. Vitalaya, A. (2010). Pemberdayaan

pe-rempuan dari masa ke masa. Bogor: IPB Pres.

Weisberg, Y.J., DeYoung, C.G., & Hirsh, J.B. (2011). Gender differences in personality across the ten aspects of the big five. Journal of Psychology, 2 (178), 1 −¿ 11.

(15)

Gambar

Gambar  1:  Kerangka  Berpikir  Pene-litian
Tabel 1. Uji Kesahihan  Dimensi  Neu-
Tabel 3: Uji Kesahihan Dimensi  Open-
Tabel  9.  Analisis  Deskriptif  VariabelKepribadian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan secara parsial lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Motivasi secara parsial berpengaruh

alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, Shalawat serta salam kepada tuntunan dan suri tauladan Nabi

Oleh karena itu, penulis menerapkan metode data mining untuk mengklasifikasikan kelayakan nasabah dalam kategori layak dan tidak layak berdasarkan data historis nasabah di

Sejak Kurikulum 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kemampuan pemecahan masalah matematis telah dijadikan sebagai salah satu tujuan dalam pembelajaran

PENGGUNAAN METODE SUKU KATA MELALUI REPOSISI BUNYI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA. SEDANG KELAS II SLB

Advancing Citizen Science Approach to Health Self-experimentation: What I Learned from the Soylent Diet Geeks.. Markéta Dolej š

(5) Penggunaan dan penempatan Logo Badan Pengawas Obat dan Makanan pada kop naskah dinas, cap dinas, dan amplop dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

“Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkanhukum Islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang