Eceng gondok per 100 kg dapat dijadikan
nutrient AB sebanyak 50 ltr
bahan media tanam sebanyak 50-75 kg
dijadikan biokatalisator (enzyme) sebanyak 10 kg
kemudian bisa mendegradasi (menghabiskan) sampah organic sebanyak 100 kg per satu kali proses pembuatan eceng gondok menjadi bahan produk akhir yang bisa dimanfaatkan.
Kemudian dari enzyme ini dapat mendegradasi pencemaaran limbah cair B3 sebanyak:
1 ltr limbah B3 cair memerlukan 10 gram enzyme
Berarti untuk 10 kg (10000 gr) bisa menetralisir limbah B3 cair sebanyak 1000 ltr
selanjutnya dari eceng gondok ini bisa menghasilkan biogas, tetapi ini masih dalam tahap pengembangan.
Apa saja yang mereka dapatkan
1. Peningkatan taraf hidup dan pendidikan anak – anak mereka seperti pemberian beasiswa pendidikan yang didapat dari hasil penjualan
dengan memanfaatkan eceng gondok inilah sumber penghidupan "mereka" yang terpinggirkan bisa lebih sejahtera dan yang paling penting adalah sampah bisa berkurang serta lingkungan menjadi bersih, sungai menjadi jernih dan biota nya pun tetap tumbuh.
Hal inilah yang menjadikan sampah menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan dan bukan tidak mungkin akan menjadi awal kebangkitan perekonomian (mereka) dari yang awalnya hanya mengais sampah bisa menjadi pemanfaat sampah untuk dijadikan sumber penghasilan "mereka" yang dulunya terpinggirkan menjadi lebih bermartabat.
Referensi
1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2. Kementerian Sosial
3. Jurnal Ilmiah
a. Kristanto, B, A. 2003, Pemanfaatan Eceng Gondok ( E. crassipes) sebagai bahan pupuk cair. Jurnal Undip