• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENDALA KENDALA DALAM PENGAMBILAN KEPUTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KENDALA KENDALA DALAM PENGAMBILAN KEPUTU"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LUTFI KOTO

(2)

KENDALA-KENDALA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A.

KENDALA YANG BERSUMBER PADA DIRI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

B.

“HANTU” KEGAGALAN DIMASA LALU

(3)

A. KENDALA YANG BERSUMBER PADA DIRI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. KENDALA YANG BERSUMBER PADA DIRI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kendala yang paling kuat

dampaknya sesungguhnya

bersumber

pada

diri

pengambil keputusan yang

berrsangkutan

sendiri.

Kedala yang paling sering

menampakkan diri adalah

ketidak

mampuan

seseorang untuk bertindak

tegas.

Sering

seorang

manajer

membiarkan

dirinya diliputi oleh

keragu-raguan yang sedemikian

menguasai

cara

berfikir

(4)

KENDALA YANG BERSUMBER PADA DIRI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Seorang Manajer yang ragu-ragu dalam bertindak akan mengakibatkan :

1. Ia menyerahkan pengambilan keputusan kepada para bawahannya, yang sering dibenarkan dengan dalih pendelegasian wewenang

2. Ia mengangkat pemasalahan ketingkat yang lebih tinggi sehingga pimpinan pada hirarki yang lebih ataslah yang kemudian mengambil keputusan

(5)

B. “HANTU” KEGAGALAN DIMASA LALU

Berbagai cara yang dapat dilakukan manajer dalam mengendalikan trauma kegagalan masa lalu adalah :

1. Pembentukan panitia ad-hoc

2. Penyerahan tugas menyelesaikan masalah kepada sekelompok tenaga ahli dalam organisasi

3. Pengarahan tenaga konsultan diluar organisasi

(6)

C. PEMAHAMAN YANG TIDAK TEPAT TENTANG PERAN

AN INFORMASI

Pemahaman yang tidak tepat tentang

peranan informasi dalam pengambilan

keputusan dapat menjadi kendala yang

harus disingkirkan

Informasi yang diberikan harus

lengkap,

mutakhir,

dapat

dipercaya,

(7)

D. KONSULTASI YANG BERLEBIHAN

Para ahli telah menemukan tujuh cara untuk melibatkan orang lain dlam proses pengambilan keputusan :

1. Konsultasi yang bersifat memberitahukan 2. Konsultasi yang bersifat menjual

3. Konsultasi yang memancing reaksi orang lain

4. Konsultasi yang bersifat minta pertimbangan orang lain 5. Konsulasi dengan partisisi aktif pihak lain

6. Konsultasi dengan penekanan kuat pada pendapat orang lain

7. Konsultasi yang bersifat pendelegasian

Para ahli telah menemukan tujuh cara untuk melibatkan orang lain dlam proses pengambilan keputusan :

1. Konsultasi yang bersifat memberitahukan 2. Konsultasi yang bersifat menjual

3. Konsultasi yang memancing reaksi orang lain

4. Konsultasi yang bersifat minta pertimbangan orang lain 5. Konsulasi dengan partisisi aktif pihak lain

6. Konsultasi dengan penekanan kuat pada pendapat orang lain

(8)

E. FAKTOR KETIDAK PASTIAN

Ketidakpastian akan menjadi kendala karena :

1. Kurangnya keyakinan dalam diri seorang manajer

yang bersangkutan tentang hasil yang akan

diperoleh

2. Prefensi pribadi manajer yang bersangkutan atas

alternatif yang mungkin ditempuh, yang bisa saja

berbeda dari alternatif-alternatif yang dilakukan

dengan pendekatan ilmiah

(9)

F. KETERLIBATAN KELOMP

OK SEBAGAI KENDALA

Kelemahan utama yang ditimbulkan oleh keterlibatan banyak orang dalam proses pengambilan keputusan adalah :

1. Karena keinginan pihak-pihak yang terlibat, dan dengan itikad yang sesungguhnya baik untuk berperan serta, proses pengambilan keputusan dapat menjadi sangat lamban

2. Sering timbul polarisasi pandangan dikalangan mereka yang terlibat, yang pada gilirannya mempersulit tercapainya mufakat tentang :

a. Berbagai langkah dalam pengambilan keputusan

b. Hasil tindakan yang akan diambil

c. Resiko yang mungkin timbul

(10)

G. KETIDAKJELASAN PERANAN

Ada

Pertanyaan Yang Harus Bisa Terjawab

Siapa yang melakukan apa ?

Siapa yang bertanggung jawab kepada siapa ?

Siapa yang berhubungan dengan siapa, dan dalam hal apa ?

Jaringan informasi apa yang ada, dan dimanfaatkan untuk kepentingan apa ?

(11)

KETIDAKJELASAN PERANAN

Ketidakjelasan peranan dapat berakibat pada berbagai hal yang negatif seperti :

1. Kemungkinan seseorang bertindak melampaui batas-batas wewenang yang sesungguhnya dimiliki

2. Kemungkinan keragu-raguan bertindak karena ketidakpastian apakah tindakan yang hendak diambilnya masih dalam batasan wewenang yang dimilikinya

3. Kemungkinan tumpang tindih kegiatan 4. Kemungkinan terjadinya duplikasi

5. Kenungkinan tidak lancarnya koordinasi

(12)

H. INERTIA ATAU KEMALASAN

Beberapa hal yandapat dilakukan untuk melawan kemalasan :

1. Berlatih untuk tidak membiarkan diri selalu diliputi oleh sikap ragu-ragu.

2. Berarti senang bersikap tegas dan bangga atas sikap tersebut

3. Berlatih untuk secara cepat untuk mendeteksi keragu-raguan, dan mampu mempertimbangkan secara cepat konsekuensi yang mungkin timbul karena sikap keraguan tersebut

4. Malatih dir dan memusatkan perhatian pada pemechan masalah dan kemampuan mendefenisikan situasi problematis yang dihadapi secara tepat

5. Apabila tahap bertindak untuk memutuskan telah dicapai dalam proses pengambilan keputusan , melatih diri memusatkan perhatian pada waktu dan tenaga yang ada padanya dan kurang berorientasi pada proses konsutasi yang melibatkan banyak pihak

6. Meltih diri untuk mengikuti suatu prosedur tertentu baik untuk pemecahan masalah maupun untuk pengamblan keputusan tanpa menutp pintu terhadap ide batu, atau teknik baru

7. Menggunakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengidentifikasikan dan menilai kelebihan, serta kekurangan setiap alternatif yang dipertimbangkan untuk ditempuh

8. membiasakan diri untuk tidak memusatkan perhatian, waktu, dan tenaga pada hal-hal yang tidak penting, atau diperkirakan tidak akan mempunyai dampak kuat secara negatif terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasaran

9. Melatih diri untuk berfiki secara sistematis dalam seluruh proses pengambilan keputusan

(13)

I. KEKURANGMAMPUAN MENGELOLA WAKTU

(14)

J. KAITAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN STRESS

Faktor yang dapat menimbulakan stress dalam kehidupan manajer :

1. Mengalirnya banyak informasi sehingga menyita banyak waktu dan tenaga, dan pikiran untuk menganalisis dan menyaringnya

2. Kebisingan yang terjadi disekeliling tempat kerja

3. Karena desakan waktu yang semakin yang sedemikian kuat, sehingga manajer yang bersangkutan merasa dirinya diburu-buru untuk menyelesaikan ugas dengan segera.

(15)

K. EFEK STRESS DAN CARA PENANGGULANGANNYA

(16)

L. EFEK STRESS DAN CARA PENANGGULANGANNYA

Cara penanggulangan stress

Terdapat tiga hal yang dipandang sangat bermanfaat dalam bermanfaat dalam penanggulangan dampak psikologis dari stress : 1. Menimbulkan kesadaran dikalalangan para pengambilan

keputusan, bahwa memang selalu terdapat resiko yang melekat dan harus dihadapi pada tindakan memilih sesuatu alternatif.

2. Menimbulkan harapan, bahwa pintu untuk mencari dan mencari altenatif yang lebih baik tidak tertutup, asal saja pengambilan keputusan yang bersangkutan tidak berpandangan a priori dalam menjlankan funginya

(17)

M. EFEK STRESS DAN CARA PENANGGULANGANNYA

M. EFEK STRESS DAN CARA PENANGGULANGANNYA

Dalam menghadapi stress, terdapat lima pola perilaku manajer :

1. Tipe bulldozer, Manajer yang terus menerus bertindak dengan cara-cara yang sudah biasa digunakannya, tanpa peduli informasi yng disajikan kepadanya, termasuk tentang resiko terhadap dirinya dan faktor-faktor negatif lain karena keputusan yang diambilnya

2. Ada pula manajer yang menggunakan sikap untuk bertindak dengan mengambil langkah yang tampak jelas dihadapannya tanpa pandangan yang kritis

3. Manajer alamirst, seseorang yang melihat adanya bahaya yang mengancam dimana-mana. Cara tindaknya sering merupakan tindakan yang tergesa-gesa.

4. Perilku yang tercermin pada sikap mengelak. Manajer yang tergolong pada tipe ini adalah manajer yang dalam menghadapi situasi probelmatik sering bersikap mengelak dari tangguna jawabnya. Sikap mengelak ini dilakukan dengan bebagai cara, seperti pasrah, mengalihkan tanggung jawabnya kepada orang lain, menggunakan bebagai dalih

Referensi

Dokumen terkait

230-other unusual problems, please report them to

Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif, baik tanpa bantuan orang lain maupun bantuan orang lain merupakan pengumpulan data utama.. Dalam hal ini kehadiran

Peran orang tua sebagai motivator merupakan hal yang sangat penting dalam menumbuhkan sikap semangat rajin belajar baik di sekolah maupun di rumah.Kebanyakan anak

Hasil penelitian frekuensi susunan gigi tidak berjejal dan berjejal pada bentuk lengkung narrow rahang bawah mahasiswa FK UNLAM Banjarmasin Tahun 2010- 2012 dengan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah kegiatan kurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan sebagai usaha pelatihan guna menerapkan teori

gkat dari 4 % menjadi gkat dari 4 menggun elajar siswa stion, elajar pada etahui Recite, s VII Hidup. ampel siswa

Pada tahap identifikasi ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pendataan terhadap hasil tes awal yakni siswa yang menunjukkan sikap optimis yang masih tergolong

Hal ini sesuai dengan pendapat Richard-Amato (dalam Syukur Ghazali, 2000: 227) yang memberikan patokan bimbingan guru terhadap siswa pada saat kegiatan membaca, yaitu