• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Penyusunan Strategi Komunikasi docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Panduan Penyusunan Strategi Komunikasi docx "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 0

PANDUAN

PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI

Panduan ini dibuat dalam rangka membahani penyusunan Dokumen Strategi Komunikasi untuk Bidang tata Ruang dan Pertanahan , dari sisi bagaimana memgambil keputusan perencanaan unsur dan langkah-langkah menyusun perencanaan komunikasi berdasakan dokumen hasil asesmen yang telah dilakukan sebelumnya.

2016

(2)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 1

PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI

1.

Konsep Strategi Komunikasi

Strategi Komunikasi merupakan salah satu cara untuk mengatur pelaksanaan proses komunikasi sejak dari perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation) hingga evaluasi (evaluation) untuk mencapai suatu tujuan. Dalam konteks TRP: Komunikasi digunakan sebagai suatu metode untuk pencapaian tujuan mewujudkan penyelanggaraan tata ruang dan pengelolaan tata ruang & pertanahan melalui intervensi perubahan perilaku target group dalam hal ini target group / pemangku kepentingan dengan mengacu pada RPJMN Nasional 3 (2015-2019)

Strategi komunikasi adalah salah satu dari aspek penting yang memungkinkan adanya proses akselerasi dan keberlanjutan suatu program pembangunan. Secara keseluruhan, selain strategi komunikasi, ada tiga hal faktor pendukung keberhasilan tersebut, yaitu infrastruktur dan pelayanan, yang disediakan oleh Pemerintah Pusat, dan lingkungan yang mendukung (enabling) yang idealnya tercipta dari proses multiparty engagement.

(3)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 2 1

Untuk mampu mempengaruhi dan mendukung perubahan secara sukarela dari kelompok sasaran dan pemangku kepentingan lainnya, bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan dalam proses singkat satu atau dua kali pertemuan. Namun memerlukan proses yang taktis dan strategic, yang dapat didapatkan apabila kita mempunyai data dan informasi yang cukup tentang siapa yang akan menjadi audiens dan persepsi atau sikap mereka terhadap isu yang akan kita angkat. Dengan adanya riset/pengumpulan data ataupun asesmen untuk menggali informasi dari kelompok sasaran maupun pihak terkait lainnya. Melalui data dan fakta yang kemudian dianalisa sedemikian rupa, maka bisa menjadi pijakan pertimbangan langkah-langkah penyusunan strategi sehingga bukan sekedar asumsi semata dari tim penyusun strategi komunikasi. Maka riset atau asesmen adalah langkah awal yang harus dilakukan di awal program komunikasi. Skema tahapan strategi komunikasi adalah sebagai berikut :

Adapun elemen dasar yang menjadi kekuatan komunikasi sebagai metode untuk mengintervensi perubahan perilaku sasaran (audiens) terdiri dari beerapa tahapan proses sebagai berikut:

 Mengubah pemahaman (to change the opinion)

 Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude)  Memotivasi untuk melakukan tindakan (motivation)  Mengubah perilaku (to change behavior)

Dalam program pembangunan diberbagai sektor yang terkait, tujuan utama strategi komunikasi2, setidaknya:

 Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi (to secure understanding)  Bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik (to establish acceptance)

 Penggiatan untuk memotivasinya (to motive action)

1

Communication for Development Support, Manfred Oepen, ACT-GTZ, 2003 2

R. Wayne Pace, Brent D Petersron and M. Dallas Burnett, Techniques for Effective Communication,

Strategi komunikasi adalah pembuatan program-program komunikasi yang dirancang untuk mempengaruhi dan mendukung perubahan secara sukarela pada kelompok sasaran dan pemangku kepentingan yang relevan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan (Communication for Development

(4)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 3  Untuk memastikan tercapainya tujuan program (the goals which the communicator sought to

achieve)

Peristiwa dalam proses komunikasi melibatkan konseptor (conception skill), teknis komunikasi (technical skill) dan komunikator dengan segala kemampuan komunikasi (communication skill) untuk mempengaruhi komunikan dengan dukungan berbagai aspek teknis dan praktis operasional dalam bentuk perencanaan yang taktis dan strategik untuk mencapai tujuan tertentu, Bahkan dalam implementasinya sampai dengan seni dalam teknik mempengaruhi orang lain (persuasi) .

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) merupakan elemen dari komunikasi yang mencakup subtansi komunikasi (information), pelaku (people), pelaksanaan

komunikasi (process) dan media/perangkat yang digunakan (technology).

Aspek penting dalam perencanaan strategi komunikasi adalah memastikan:  Target sasaran (audience)

 Analisis perilaku target sasaran  Pengembangan pesan

 Pemilihan metode dan media/tools  Umpan Balik ( evaluasi dan monitoring)

Lima aspek penting dalam pengambilan keputusan komunikasi ini disebut dengan five management communication decision 3, sebagai berikut:

Tabel 1: Lima Unsur Penting Dalam Mengelola Keputusan Strategi Komunikasi

AUDIENS/TARGET

PERILAKU

PESAN

MEDIA &

METODE

UMPAN BALIK

Siapa yang menjadi penerima pesan (sasaran komunikasi)

Adapun deskripsi mengenai tahapan dan cara dalam perencanaan komunikasi tersebut diatas adalah sebagai berikut.

3

(5)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 4

2.

Tahapan Penyusunan Strategi Komunikasi

Langkah ke-1 : Menetapkan Target Sasaran (audiens/komunikan)

Penetapan target sasaran ditentukan setelah adanya proses asemen/riset untuk melihat dan memprioritaskan siapa yang akan dituju sesuai tujuan program.

Penetapan target sasaran memperhatikan hal berikut:

a) Target sasaran primer : adalah siapa saja yang langsung terkena dampak atau terkait langsung dengan program yang akan dilakukan

b) Target sasaran sekunder : adalah mereka baik personal maupun kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku audiens primer atau berpengaruh terhadap program yang akan dijalankan

c) Target sasaran tertier : adalah individu/kelompok yang bisa mendorong/menentukan keputusan atau kebijakan

Tabel 2: Klasifikasi Target Audiens/Target Sasaran/Target Group

AUDIENS PRIMER AUDIENS SEKUNDER AUDIENS TERTIER

Adalah target group yang terkait langsung dalam koordinasi dan sinkronisasi untuk pengambilan keputusan ( internal relation)

Adalah target group

yang terkait langsung dalam Implementasi kebijakan TRP (government relation)

Adalah target group

berpengaruh dalam mendukung capaian tujuan dan implementasi TRP ( community relation)

(6)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 5

Langkah ke-2 : Analisis Perilaku Target Sasaran dan Menetapkan Perilaku yang Ideal

(perubahan perilaku)

Analisis Pelaku dimaksudkan untuk mengetahui kondisi target sarasan/audiens, baik pada kondisi lampau dan kondisi terkini, khususnya dalam hal terkait aspek komunikasi maupun program,dalam hal ini adalah PKH. Kajian perilaku mencakup aspek Pengetahuan (Knowledge), Sikap (Attitute) dan Praktek (Practice). Dilihat dari tahapannya, dimulai dari aspek Kognitif

(Coginitive) hingga Pelaksanaan (Practice).

Diperlukan kajian atau asesmen khusus untuk mengatahui kondisi target dan perilaku eksisting. Asesmen atau kajian bisa dilakukan dengan cara yang paling ilmiah sampai dengan yang paling sederhana. Yang paling penting adalah analisis kita bukan dari

asu si tetapi dari fakta da te ua lapa ga ya g akurat.

2.1 Analisa Perilaku Target Sasaran

Adapun cara melaksanakan asesmen komunikasi adalah untuk mengetahui sampai dimana tingkatan perilaku dari target audiens yang kita tuju. Dalam hal ini indikator yang akan menjadi bahan untuk digali sebagai bahan informasi dasar, sebagai berikut :

KEMENTRIAN/ LEMBAGA TERKAIT

KEMENTRIAN /KL DALAM BKPRN

INTERNAL DIT. BAPPENAS

PUBLIK

MASS MEDIA KEMENKO

MITRA TERKAIT DONOR/NGO

BADAN-BADAN TERKAIT

PEMDA KAB/KOTA UNIVERSITAS

PEMDA PROVINSI

FORUM STAKEHOLDER ASOSIASI

PROFESI

Primer Sekunder

(7)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 6 Tabel 3: Indikator aspek KAP (Kognitif –Afektif - Practice)

PENGETAHUAN

1. Sampai sejauh mana audiens/target group paham tentang topik atau isu tersebut?

2. Apa yang mereka ketahui? Bagaimana mereka bisa tahu itu?

3. Sampai sejauh mana mereka percaya mereka mampu mengadaptasi / melaksanakan program /perilaku ini? 4. Darimana mereka mendapatkan

informasi/topic atau isu tersebut?

KESADARAN

5. Bagaimana pandangan mereka tentang topik tersebut ? 6. Sampai sejauh mana mereka

percaya bahwa topik tersebut atau program tersebut akan mengubah kondisi mereka menjadi lebih baik

7. Siapa informan/orang/lembaga yang mereka paling percayai dalam menyampaikan topic /isu tersebut?

8. Sarana/media apa yang paling disukai/diakses

9. Apa manfaat yang mereka tahu akan didapat dari praktek atau perilaku baru itu?

10. Apa resiko dan dampak yang mereka yakini akan diterima dari pogram /topic tersebut apabila dijalankan

TINDAKAN/PRACTICE

9. Apa yang mereka bisa lakukan? Apa yang diperlukan?

10.Sampai sejauh mana mereka telah menunjukkan tindakan

11.Sejauh mana mereka merasakan manfaatnya

Cara menggali informasi tersebut bisa dilakukan melalui teknik riset, sesederhana apapun perlu digunakan dengan memilih representasi audiens /target sasaran. Bisa dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif untuk masalah/isu tertentu. Sedangkan penetapan jumlah responden bisa ditentukan sesuai dengan kebutuhan tetapi tetap harus merepresentasikan dari target sasaran/audiens terutama yang primer.

Adapun 3 (tiga) dari beberapa metode pengumpulan informasi yang sering dilakukan dibidang ko u ikasi adalah tertua g dala ta el di awah i i

Tabel 4 : Metode Pengumpulan Informasi/Assesmen

Metode

Apa yang dilakukan

Survey yang Dikelola - serangkaian pertanyaan dengan menanyakan untuk menentukan kesadaran, sikap, pengetahuan, dan praktek perilaku suatu kelompok

- Berfungsi bagus untuk masalah atau isu yang sifatnya tunggal

- Menggunakan pertanyaan jawaban pilihan, tanggapan terukur, dan pilihan jawaban

Wawancara individu - Bicara tentang topik tertentu saja - Dapat terstruktur atau tidak terstruktur

- Mengumpulkan informasi personal & sensitif serta data perilaku

- Me gu pulka apa da e gapa Focus Group Discussion (FGD) - Me ggu aka ha ya pa dua

(8)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 7 - Me gu pulka apa da e gapa

- Mendorong interaksi kelompok & pertukaran ide - Dapat digunakan untuk memfokuskan wawancara

individu dan survey

Adapun tabel rangkuman dari hasil riset komunikasi biasanya dirumuskan dalam bentuk tabel dibawah ini dengan menuliskan hasil rangkuman dari data atau fakta yang diperoleh dari pengumpulan informasi atau riset diatas ditulis /dipaparkan dalam format penjabaran menjawab pertanyaan tabel no. 3 diatas.

2.2 Menetapkan perilaku ideal

Dari menggali informasi tersebut maka dapat dilakukan analisa sejauh mana tingkatan atau tahapan continuum dari audiens. Tahapan inilah yang akan menentukan strategi yang akan kita gunakan. Contoh dibawah ini adalah cara penggunaan atau penentuan dimana perilaku sekarang untuk kemudian nantinya ditetapkan perilaku ideal yang ingin diraih.

Tabel ini hanya digunakan untuk menetapkan Audiens Primer saja,

Tanyakan setiap pertanyaan berikut dan dapatkan jawaban berdasarkan hasil riset dengan cara melingkari YA atau TIDAK. Gunakan Tabel Rangkuman Hasil Riset agar membantu Anda secara akurat menjawab setiap pertanyaan.

 Jika menjawab YA, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya.

 Jika jawabannya TIDAK, BERHENTI, itulah titik dimana audiens Anda saat ini berada di continuum KAP

Tabel 5: Menentukan tahapan /continuum Audiens

Kelompok Sasaran Primer:

Tahapan

Pertanyaan

Lingkari

Tahapan dalam

Continuum

Perubahan

PENGETAHUAN

Apakah audiens kita telah mendengar ttg

masalah/isu ini? Dan yang mereka ketahui tentang masalah/isi tersebut sudah akurat?

YA

TIDAK

Jika menjawab YA Berarti audiens kita sudah

TAHU

Silahkan maju ke tahap berikutnya, dan ajukan pertanyaan berikut ini.

KESADARAN

Apakah audiens kita merasa/percaya bahwa

yang disarankan itu baik / efektif berguna untuk menangani masalah? Dapatkah dia memberi alasan

YA

TIDAK

Jika menjawab

YA

Berarti audiens kita sudah

TERDORONG

Silahkan maju ke tahap berikutnya, dan ajukan pertanyaan berikut ini.

TINDAKAN

Apakah audiens kita telah mengambil tindakan

untuk menangani masalah?

YA

TIDAK

(9)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 8 Sebagai contoh dari hasil analisa perilaku stakeholder TRP setelah dilakukan FGD dalam workshop identifikasi hasil asesmen adalah sebagai berikut :

Tabel 6

TARGET GROUP

PERILAKU SEKARANG

PERILAKU YANG

DIHARAPKAN

INTERVENSI

Pemerintah Provinsi Lemahnya kemampuan melakukan advokasi /pengambilan keputusan

Pemerintah

Langkah ke -3 : Pengembangan Pesan Kunci

Pesan dalam komunikasi diartikan sebagai informasi inti yang akan disampaikan ke publik untuk efektifitas komunikasi dalam rangka menciptakan pemahaman sama oleh audiens dan atau membangun persepsi (image) terhadap materi yang disampaikan.

Cara pertama dengan memilih jenis TONE atau suasana/nada dari pesan tersebut, yang bisa diplih dari tabel dibawah ini dengan mempertimbangkankan jenis bidang yang dikomunikasikan agar berdaya kuat . Sebagai gambaran tertuang dalam tabel dibawah ini.

Tabel 7: Penentuan jenis tone

Nada ini mengacu pada konteks ekspresif bahan. Nada ini akan berdampak bagaimana audiens akan "merasa" setelah mereka mendengar, melihat, membaca atau bersedia berpartisipasi dalam materi program atau kegiatan yang dipromosikan. Nada dari materi dan aktivitas promosi harus berupa kombinasi dari jenis-jenis tone yang ada, berdasarkan tujuan, audiens, dan saluran yang akan digunakan.

Jenis Tone Deskripsi Bisa Berdaya Kuat apabila: Emosional Menarik perhatian, memancing

tanggapan emosional

Faktor yang bisa menyentuh hati telah diidentifikasi dalam riset

Rasional Convinces audience through facts Faktor yang bisa menyentuh logika telah diidentifikasi dalam riset

Positif Mengusulkan kontrol, harapan, dan tindakan

Terbukti telah digunakan!

Massal Mendorong kelompok, agar semua orang mengerjakannya.

(10)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 9

Nada ini mengacu pada konteks ekspresif bahan. Nada ini akan berdampak bagaimana audiens akan "merasa" setelah mereka mendengar, melihat, membaca atau bersedia berpartisipasi dalam materi program atau kegiatan yang dipromosikan. Nada dari materi dan aktivitas promosi harus berupa kombinasi dari jenis-jenis tone yang ada, berdasarkan tujuan, audiens, dan saluran yang akan digunakan.

Jenis Tone Deskripsi Bisa Berdaya Kuat apabila: Seimbang Menghadirkan kedua sisi dari sebuah

kasus secara berimbang dan membiarkan audiens membuat keputusan mereka sendiri

Keputusan yang dibuat diharapkan akan berdampak positif

Otoritatif Perintah tegas bahwa tindakan harus diambil

Ora g ya g e eri peri tah haruslah yang dipercaya dan reputasinya baik.

Cara kedua adalah Memformulasikan Janji Utama.

Struktur Pesan, hendaknya: (i) mudah diingat, (ii) ringkas, (iii) peka budaya, (iv) membidik keyakinan dan pendana audiens tentang manfaat atau resiko yang diterima dan (v) fokus pada kebutuhan audiens sasaran. Sedangkan cara menyusun pesan kunci yang fokus pada manfaat yang dirasakan adalah e ggu aka apa ya g dise ut Kali at Ja ji Uta a ya g dijelaska dala ta el di awah i i . Pri sip yang digunakan adalah appeals (daya tarik) dan promise (janji )

Tabel 8:

Kalimat Janji Utama berupa SATU kalimat yang mencerminkan hasil atau nilai apa yang paling penting yang akan didapatkan oleh kelompok sasaran utama kalau mereka bersedia mengadopsi perilaku yang dipromosikan (MENGAPA). Janji utama menjadi suatu alasan penting mengapa perilaku yg dipromosikan layak dipertimbangkan, dan digunakan untuk mengatasi hambatan keengganan berlatih dan mengadopsi perilaku itu. Alasan yang digunakan harus kuat, misalnya untuk kesehatan anak-anak Anda, atau untuk menyelamatkan lingkungan Anda.

Pesan utama adalah perilaku yang dapat diterapkan untuk dipromosikan misalnya mencuci tangan dengan sabun setelah mempergunakan toilet (APA), atau menjaga agar septic tank selalu kosong.

CONTOH KALIMAT JANJI UTAMA misal dari bidang sanitasi:

- Anak sehat, ditentukan dari cara mencuci tangan pakai sabun setelah mempergunakan toilet. - Sedotlah septic tank secara teratur, lingkungan aman dan sehat

Kalimat yang berisi janji utama itu harus muncul terus, berulang-ulang dan konsisten di masing-masing dan setiap bagian materi atau aktivitas promosi yang dikembangkan untuk semua jenis media dan harus muncul di masing-masing dan setiap bagian materi atau aktivitas promosi yang dikembangkan untuk semua jenis media. Pesan utama itu harus sesuai dengan praktek yang sedang dipromosikan.

Sama seperti semua potongan dan elemen upaya promosi, seringkali kita terdorong secara alamiah untuk menciptakan kampanye yang akan menyelesaikan SEMUA masalah, dan mengatakan SEMUA hal, menawarkan sesuatu untuk SEMUA orang, dan memberikan solusi bagi setiap masalah dan kekhawatiran. Namun, kunci untuk sebuah program promosi yang sukses adalah setia pada hal YANG PALING PENTING saja dan membiarkan ide atau lainnya pergi, meskipun mereka mungkin topik berguna atau menarik.

(11)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 10 Contoh key message /tagline untuk TRP:

Tag Line atau kata kunci utama untuk memayungi semua message dalam tabel 5 diatas direkomendasikan sebagai berikut :

(1) Tata ruang yang baik, investasi pembangunan berkelanjutan ; (2) Tata Ruang untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia

Langkah ke-4 : Penentuan Metode dan Media (tools/chanel ) yang akan digunakan

4.1 Pendekatan /Metode Dalam Komunikasi

Pemilihan metode dalam konteks komunikasi Pembangunan dipilih berdasarkan tujuan komunikasi dan tahapan intervensi perilaku yang akan ditingkatkan. Secara garis besar beberapa jenis pendekatan/metode komunikasi adalah sebagai berikut:

Tabel 9: Menentikan pendekatan/metode berdasarkan tahapan intervensi perilaku

Pendekatan/Metode

Tujuan berdasarkan tahapan perubahan perilaku

Informasi and Education

Raise Awareness Meningkatkan Kesadaran dan pengetahuan Inform and Educate Menginformasikan & Mengedukasi

Public Campaign (public/community)

Raise Awareness Meningkatkan Kesadaran

Inform and Educate Menginformasikan & Mengedukasi

Persuade Membujuk

Trigger Action Tindakan Pemicu (agar yg lain ikut) Social Marketing Raise Awareness Meningkatkan Kesadaran

Inform and Educate Menginformasikan & Mengedukasi Persuade Membujuk via media/media massaa Trigger Action Melakukan Tindakan Pemicu Training/workshop Raise Awareness Meningkatkan Kesadaran

Introduce New Skill Melatihkan suatu Tindakan Baru Advocacy Raise Awareness Mendorong terjadinya perubahan

Persuade Membujuk agar mengambil/ubah Keputusan

Mobilization (mobilisasi sosial)

Raise Awareness Meningkatkan Kesadaran

(12)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 11

*Pada era tahun 90-an, GTZ bekerjasama dengan SAV Puskat (lembaga komunikasi di Yogyakarta) mengembangkan metode campaign yang disebut Community Media (Media Rakyat). Metode ini lebih menekankan komunikasi dialogis kepada masyarakat untuk membangun perubahan perilaku, yang dimulai dengan merangsang sikap kritis masyarakat untuk mampu menyelesaikan permasalahan mereka sendiri. Metode ini diadopsi oleh banyak LSM/NGO, dan pada tahun 2008 mulai diadopsi oleh Bappenas dalam program AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) dan diujicobakan di 3 provinsi. Metode ini digunakan Bappenas untuk tujuan meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam AMPL.

Sebagai contoh pemilihan metode komunikasi yang digunakan dari hasil asesmen TRP, diilih berdasarkan jenis intervensi yang akan dilakukan

TARGET GROUP METODE INTERVENSI KEY MESSAGE

Internal Bappenas meliputi ; Direktorat terkait dalam Deputy Regional dan Biro terkait di Bappenas

K/L anggota BKPRN

Advokasi Mendorong terjadinya perubahan sikap kooperatif untuk memperbaiki koordinasi dan sinkronisasi

Sikap kooperatif , kunci koordinasi dan sinkronisasi

Penguatan kapasitas Memampukan /melatih skill komunikasi efektif dan komprehensif dalam rangka peningkatan koordinasi

Komunikasi efektif , koordinasi dan kinerja antar K/L meningkat

Kementerian/lembaga terkait

Advokasi Mendorong penggunaan RTR sebagai acuan dalam kebijakan sektor masing-masing

RTR, kunci keberlanjutan semua sektor pembangunan

Pemerintah Provinsi Advokasi Mendorong

keputusan/kebijakan perencanaan yang lebih baik

Advokasi dan penguatan kapasitas

Memampukan daerah menyelesaikan konflik wilayah terkait tata ruang dan pertanahan

Implementasi RTRW baik, konflik teratasi

RTRW, mengurangi kesenjangan dan konflik wilayah

Stakeholder terkait –mitra non pemerintah

Moblisasi Sosial Memperkuat kemitraan dan aliansi untuk melakukan kontrol melalui pembentuka forum

(13)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 12

sipil berpartisipasi dalam

implementasi RTRW diwilayahnya

keberlanjutan

Mass media & publik secara umum

Mobilisasi Sosial –Triger Mass Action

Menggerakkan motivasi yang lebih luas untuk membangun

pemahaman publik terhadap manfaat adaanya RTRW

Perkuat opini publik kuatkan kontrol sosial

Public Campaign Membangun sikap kritis tentang pentingnya pemahaman dan partisipasi publik untuk penataan ruang di wilayahnya

RTRW untuk kesejahteraan warga, pahami dan mulai berpartisipasi.

4.2 Penentuan Media

Penggunaan media sangat penting dalam proses dan pencapaian tujuan komunikasi. Pemilihan media sangat tergantung pada siapa, karakter dan perilaku target audiens dan jangka waktu

(14)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 13

4.3 Pemilihan Media

Alat/media/saluran yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi agar lebih mudah ditangkap sasaran, dikelompokkan atas:

 Media Visual, media komunikasi yang dapat ditangkap melalui penglihatan  Media Audio, media komunikasi yang dapat ditangkap melalui pendengaran

 Media Audio Visual, media komunikasi yang dapat ditangkap melalui penglihatan dan pendengaran.

Penentuan media yang sesuai untuk setiap pesan dan target audiens sangat tergantung dari hasil assessment. Pemilihan media juga penting untuk mempertimbangkan kesiapan audiens dan kemampuan mengakses media/tools yang akan digunakan. Ada dua cakupan media untuk menjangkau khalayak yaitu:

(1) Above the line (dimana media ini menggunakan kekuatan teknologi, berskala luas. Target audiensnya adalah massa/publik secara umum. Media massa baik print, radio, televisi masuk dalam kategori ini, termasuk multi media).

(2) Below the line ( adalah media yang diproduksi dengan lebih sederhana, skala tertentu dan targetnya adalah komunitas atau kelompok tertentu. Bentuknya bisa berupa media visual seperti infografis, poster, brosur, cergam yang lebih bersifat group media/media untuk kelompok) (3) Through The Line:Media sosial (situs, facebook, twitter, dll)

Ada 3 hal penting yang menjadi dasar dari pemilihan media yaitu; Kebiasaan atau perilaku khalayak sasaran terhadap media tertentu, Efektivitas media untuk penyajian tema/pesan/produk serta pembiayaannya. Dibawah ini adalah tabel dengan score angka 1-10 untuk menentukan kualitas media yang efektif dan efisien untuk diproduksi berdasar indikator pertimbangan dibawah ini: Tabel 10: Cara Menentukan Media /Chanel/Saluran

MediaAUDIO VISUAL AUDIO/RADIO CETAK /VISUAL DLL

Indikator Spot Doc. ILM Talkshow ILM Poster Brosur Booklet Infografik

Capaian (%) dari populasi yg dapat dicapai)

(15)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 14

Kredibilitas (dengan audiens) Biaya relatif (per person)

Sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan

memproduksi Kemampuan finansial untuk mengembangkan, memproduksi dan

mendistribusi SKOR TOTAL

4.4 Melakukan Pre-Test /Uji Coba

Hasil akhir suatu media sebelum digandakan dalam jumlah yang besar disebut dengan dummy. Semua media baik yang bersifat komersial ataupun sosial tetap memerlukan proses uji coba efektifitas penggunaaan media komunikasi sebelum media tersebut di distribusikan kepada target sasaran audiens apalagi kepada publik atau khalayak yang besar.

Langkahnya disebut dengan Pre-test untuk mengukur apakah contentnya bisa ditangkap dengan baik sesuai tujuan komunikasi, dan apakah kemasannya menarik untuk kemudian menjadi perhatian dari audiens. Hasil dari pre-test ini kemudian menjadi masukan untuk perbaikan sebelum pada akhirnya di finalisasi dan didistribusikan.

Sebagai contoh atau gambaran cara melakukan pre-test , bisa menggunakan daftar aktivitas berikut untuk melaksanakan pretest secara efektif sebagai berikut:

Tabel 11; Cara melakukan pre-test/uji coba media

 Pengantar

 Salam

 Tujuan pretest

 Mintalah ijin untuk menggunakan alat perekam, jika perlu

 Ucapkan terima kepada mereka terlebih dahulu

Tampilkan materi promosi (materi cetak) halaman demi halaman

Lihatlah pada gambar dan kemudian tanyakan: 5. Apa yang Anda lihat dalam gambar?

(16)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 15

7. Gambar ini mencoba menjelaskan apa?

Bacalah teks dengan suara keras dan kemudian tanyakan: 8. Apa kata-kata artinya bagi Anda?

9. Apakah kata-kata yang menjelaskan gambar?

10. Bagaimana perasaan Anda tentang pesan? Kata-kata? Gambar? 11. Ceritakan pesan dalam kata-kata Anda sendiri.

Jelaskan pesan yang dimaksud dan kemudian tanyakan:

12. Apa yang akan Anda ubah agar pesan itu lebih jelas? Teks? Gambar?

Setelah selesai dengan bahan seluruh tanyakan: 13. Apa pendapat Anda tentang materi?

14. Apakah ada sesuatu yang Anda sukai? Apa? Mengapa? 15. Apakah ada sesuatu yang Anda tidak sukai? Apa? Mengapa? 16. Bagaimana Anda meningkatkan materi promosi ini?

Jika materi promosi yang di-pretes memberikan petunjuk / berbicara tentang pengalaman / memiliki kata-kata tertentu yang mungkin mudah disalah-artikan, tanyakan sebagai berikut:

17. Silakan ulangi instruksi ini ke saya. Apakah sudah cukup jelas? Mengapa? Mengapa tidak? (Bisakah mereka mengulangi petunjuk yang sama menggunakan kata-kata mereka sendiri atau melaksanakan instruksi dengan petunjuk sendiri?)

18. Apakah pengalaman yang ditulis dalam materi itu cocok dengan apa yang telah Anda alami atau Anda mendengar orang lain bicara tentang itu? Apa? Mengapa? Mengapa tidak?

19. Apa kata yang digunakan orang-orang di komunitas untuk "kata"?

Langkah ke-5 : Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan umpan balik (Feedback) diperlukan untuk memastikan bahwa proses komunikasi berjalan dengan baik. Monitoring dan umpan balik, dilakukan untuk mengetahui apakah target audiens dapat menangkap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Serta mengetahui apakah tujuan komunikasi (misalnya: perubahan perilaku) telah terjadi di tingkat audiens. Umumnya ini disebut sebagai dampak dari proses komunikasi. Acuan dasar untuk monitoring dan evaluasi dari strategi komunikasi adalah:

 menentukan perubahan perilaku audiens yang diharapkan  membuat daftar kriteria terhadap keberhasilan yang dapat dinilai

 menentukan suatu titik akhir tertentu yang memastikan kapan tujuan telah tercapai  menjelaskan hasil yang diharapkan secara dapat diukur dan diamati

Terkadang monitoring dan evaluasi sering dianggap membingungkan. Batas-batasnya tampaknya tumpang tindih dan berbagai kegiatan bisa dianggap sebagai monitoring dan dievaluasi. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa masing-masing menjawab pertanyaan yang berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda. Monitoring dan evaluasi juga diimplementasikan pada jadwal waktu yang

(17)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 16

5.1 Monitoring proses implementasi program komunikasi

Monitoring atau proses pemantauan dilakukan pada saat implementasi kegiatan komunikasi, dimaksudkan untuk memperbaiki, reorientasi, atau mendesain ulang pelaksanaan program komunikasi (campaign). Dibawah ini adalah tools /tabel yang bisa digunakan untuk melakukan monitoring sebagai berikut:

Tabel 12: Tabel Monitoring Implementasi Program Komunikasi

Pertanyaan

Jawaban

Hal yang

diprioritaskan?

LOGISTIK

1. Kapan semua materi selesai dibuat dan siap untuk didistribusikan?

2. Siapa yang memantau perkembangannya? 3. Bagaimana materi akan didistribusikan?

4. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk distribusi? 5. Apakah kita perlu mengatur transport tambahan? 6. Apakah kita perlu memastikan penggunaan saluran

distribusi yang sudah ada?

7. Siapa yang bertanggung jawab untuk mengurus hal ini?

8. Apakah diperlukan pelatihan untuk melaksanakan aktivitas? Program komunikasi?

9. Siapa yang akan melaksanakan sesi pelatihan? 10. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan

sesi pelatihan?

11. Siapa yang bertanggung jawab terhadap logistik? MEDIA

12. Apakah kita sudah mengembangkan dan memastikan keakuratan rencana media kita?

13. Kapan program kita ditayangkan?

14. Siapa yang memastikan bahwa program tersebut ditayangkan pada waktu yang tepat?

15. Kapan materi kita akan didistribusikan? 16. Siapa yang memastikan bahwa materi tersebut

didistribusikan dengan tepat? PERLENGKAPAN

17. Perlengkapan apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan intervensi kita dengan baik?

18. Apakah perlengkapan ini sudah tersedia semuanya? 19. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk

mengumpulkan semua perlengkapan? 20. Bagaimana perlengkapan ini didistribusikan? 21. Siapa yang bertanggung jawab terhadap

(18)

BIDANG TATA RUANG DAN PERTANAHAN | PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI KOMUNIKASI 17

5.2 Metodologi yang Digunakan Untuk Mengumpulkan Data/Informasi untuk evaluasi

Pada dasarnya proses evaluasi adalah proses menilai implementasi program yang sudah dilakukan tetapi lebih untuk menunjukkan dampak dari program, menentukan tingkat adopsi perilaku dan menentukan dampak program status

Dalam melakukan evaluasi diakhir kegiatan sebaiknya menggunakan metode yang digunakan pada saat merencanakan promosi dan mengumpulkan informasi /assesmen. Sama seperti memilih metode untuk riset, kaji ulang masing-masing metode untuk mengumpulkan informasi. Diperlukan dua sampai tiga metode yang paling sesuai untuk monitoring dan evaluasi promosi. Sebagai contoh acuan adalah tabel dibawah ini:

Tabel 13: Tabel metode evaluasi strategi komunikasi

Selain tools diatas, saat ini ada beberapa tools banyak digunakan tools (perangkat) yang lebih sederhana dan populer yang bisa disesuaikan misal seperti apa yang disebut tabel barometer mood (lebih untuk mengetahui apa yang dirasakan peserta, kesan pesan serta rekomendasi), metode pooling pendapat dan metode lain yang intinya tepat digunakan untuk bisa mengukur keberhasilan dari proses implmentasi strategi komunikasi yang telah dilaksanakan.

# Panduan ini dibuat dalam rangka menjelaskan tahapan dalam menyusun strategi komunikasi bidang tata ruang

dan pertanahan, kerjasama Protarih dan Bappenas

****

Metode Digunakan

untuk:

Apa yang Dilakukan

1. Pengamatan Langsung atau Tidak Langsung

- Menganalisa perilaku dan tindakan

2. Wawancara Individu Desain Evaluasi

- Diskusi mengenai topik tertentu

- Mengumpulkan informasi yang bersifat personal dan sensitif dan data perilaku - Me gu pulka apa da

e gapa 3. Focus Group Discussion Desain

Evaluasi

Gambar

Tabel 1: Lima Unsur Penting Dalam Mengelola Keputusan Strategi Komunikasi
Tabel 3: Indikator aspek KAP (Kognitif –Afektif - Practice)
Tabel 5: Menentukan tahapan /continuum Audiens
Tabel 7: Penentuan jenis tone
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena selama waktu fermentasi 75 jam, yeast yang digunakan telah menuju fase kematian (fase decline) sehingga yeast tersebut sudah banyak yang mati dan kemampuan sel

Koordinasi adalah suatu forum komunikasi dalam rangka kerjasama Instansi, untuk membahas kasus /masalah dan penanganan perkara penyimpangan pengelolaan keuangan negara

Menurut jumhur ulama, syarat-syarat muzara’ah, ada yang berkaitan dengan orang-orang yang berakad, benih yang akan ditanam, lahan yang akan dikerjakan, hasil

p) Cara mewujudkan jati diri ummah q) Pengertian Jaminan keselamatan r) Langkah penyelesaian isu. s) Kesan

terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 2) Dewan Komisaris wajib

Apa itu persamaan, persamaan secara keseluruhan atau persamaan hanya pada pokoknya? Sering dijumpai persamaan pada pokoknya dengan unsur-unsur yang menonjol yang

dimasukkan ke dalam sistem. Program 9AA!S menggunakan s$esifikasi untuk menghasilkan suatu $rogram audit. Program terse%ut menggunakan salinan data langsung $erusahaan

Pada proses optimasi penempatan turbin angin ini memiliki fungsi objektif yang terdiri dari fungsi biaya (cost) dan fungsi daya (P tot ), dimana hasil dari