• Tidak ada hasil yang ditemukan

AL QURAN DALAM PERSPEKTIF KEILMUAN DAN K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AL QURAN DALAM PERSPEKTIF KEILMUAN DAN K"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Astrid Nirmalasari Sutikno

NIM : 201310010311001

Matkul : Ilmu Alamiah Dasar (IAD)

1. Rotasi Alam Semesta

Salah satu sebab utama mengapa terjadi keseimbangan di alam semesta ini adalah beredarnya benda-benda angkasa sesuai dengan orbit atau lintasan tertentu. Pengetahuan semacam ini bisa jadi kita ketahui akhir-akhir ini, sementara gambaran ide orbit ini telah ada di dalam Al-Qur’an ratusan abad yang lalu.

Allah SWT berfirman,

ننووححبنسوين ككلنفن ىفف للكح رنمنقنلواون سنموششنلاونرن احننشنلاون لنيولشنا قنلنخن ىذفلشناونهحون

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al Anbiya : 33)

Superclaster, galaksi, bintang-bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam sistemnya, dan alam semesta yang lebih besar bekerja secara teratur seperti pada roda gigi suatu mesin. Tata surya dan galaksi kita juga bergerak mengitari pusatnya masing-masing. Setiap tahun bumi dan tata surya bergerak 500 juta kilometer menjauhi posisi sebelumya. Dari hasil perhitungan para pakar sains, diketahui bahwa bila suatu benda langit menyimpang sedikit saja dari orbitnya, hal ini akan menyebabkan hancurnya sistem tersebut. Misalnya, marilah kita lihat apa yang akan terjadi bila orbit bumi menyimpang 3 mm lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya.

(2)

2. Matahari

Matahari merupakan salah satu bintang yang ada di jagad raya ini. Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi, sehingga penelitian tentang bintang ini lebih mudah dilakukan daripada bintang lainnya. Matahari memiliki jarak 150 juta km dari bumi, dan dia menyediakan energi yang dibutuhkan oleh kehidupan di bumi ini secara terus-menerus.

Pada pusat benda angkasa yang berenergi sangat besar ini, atom hidogren terus-menerus berubah menjadi helium. Setiap detik 616 miliar ton hidrogen berubah menjadi 612 miliar ton helium. Selama sedetik itu, energi yang dihasilkan sebanding dengan ledakan 500 juta bom atom. Selain matahari dianggap benda hitam yang berpijar pada temperatur 6000 kelvin dan energi yang dipancarkannya berupa gelombang elektromagnetik yang menyebar ke segala arah. Karena benda hitam pada temperatur tertentu dapat mengemisikan radiasi dalam jumlah maksimum dan mencakup semua panjang gelombang, maka spektrum sinar matahari merupakan spektrum yang komplit. Sesuai dengan kaidah Hukum Wien energi maksimum untuk temperatur 6000 kelvin adalah 0,483 mikrometer, sehingga spektrum panjang gelombang energinya masuk pada kategori cahaya tapak.

Kehidupan di bumi dimungkinkan oleh adanya energi dari matahari ini. Keseimbangan di bumi tetap dan 99% energi yang dibutuhkan untuk kehidupan disediakan oleh matahari. Setengan energi ini kasatmata dan berbentuk cahaya, sedangkan sisanya berbentuk sinar ultraviolet yang tidak kasatmata dan berbentuk panas.

Sifat lain dari matahari adalah memuai secara berkala seperti lonceng. Hal ini berulang setiap lima menit dan permukaan matahari bergerak mendekat dan menjauh 3 km dari bumi dengan kecepatan 1.080 km/jam.

Matahari hanyalah salah satu dari 200 juta bintang dalam Bimasakti. Meskipun 325.599 kali lebih besar dari bumi, matahari merupakan salah satu bintang kecil yang terdapat di alam semesta.

(3)

Sementara itu terkait dengan perjalanan matahari Allah SWT berfirman dalan Surat Yasin ayat : 38 sebagai berikut :

مفيولفعنلوا زفيوزفعنلوا رنيودفقوتن كنلفاذن اهنلشن رشفقنتنسومحلف ىرفجوتن سحموششنلاون

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”.

Berdasarkan perhitungan para astronom, akibat aktivitas galaksi kita, matahari berjalan akibat dengan kecepatan 720.000 km/jam menuju Solar Apex, suatu tempat pada bidang angkasa yang dekat dengan bintang Vega. (Ini berarti matahari bergerak sejauh kira-kira 720.000 x 24 = 17.280.000 dalam sehari, begitu pula bumi yang bergantung padanya.)

3. Angin

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Jatsiyah : 5 sebagai berikut :

احنتفوومن دنعوبن ضنروأنلوا هفبفاينحوأنفن قكزورف نومفءفآمنسشنلا ننمف هحللا لنزننوأن آمنونرفاحننشنلاون لفيولشنا ففلنتفخواون

ننوولحقفعويشن مكووقنلف تليناءن حفينرشفلا ففيورفصوتنون

“Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkannya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada kisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.”

(4)

Angin dalam konsep ilmu fisika dapat diartikan aliran udara. Ia terbentuk di antara dua zona atau tempat yang memiliki suhu yang berbeda. Perbedaan suhu di atmosfer menyebabkan perbedaan tekanan udara, dan mengakibatkan udara terus-menerus mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Bila terjadi perbedaan di antara pusat tekanan (yakni suhu atmosfer) terlalu tinggi, arus udara (yakni angin) menjadi sangat kuat. Yang seperti ini menunjukkan gambaran singkat proses terbentuknya angin yang sangat merusak, misalnya angin ribut.

Yang menarik, meskipun terdapat daerah-daerah yang memiliki perbedaan suhu yang sangat jauh seperti antara khatulistiwa dan kutub, bumi tidak selalu dihadapkan pada angin dan tekanan yang kuat, berkat adanya rintangan dan “pengaturan”. Andai saja arus udara kuat, yang semestinya terbentuk di antara khatulistiwa dan kutub, tidak diperlemah (seperti akan digambarkan di bawah), tentu bumi akan berubah menjadi planet mati yang didera badai terus-menerus.

Pada prinsipnya, perbedaan ketinggian permukaan bumi memecah kekuatan angin. Perbedaan ketinggian yang mencolok akan menghasilkan sistem fron dingin dan panas. Seperti yang terlihat pada lereng pegunungan yang lebih rendah, sistem ini dapat menyebabkan munculnya angin baru. Dengan demikian, sistem dengan dua pusat (bi-centered) antara khatulistiwa dan kutub berubah menjadi sistem dengan banyak pusat (multi centered) berkat adanya tebing-tebing terjal, dan angin diperlemah karena disalurkan ke beberapa arah. Rantai pegunungan pada kerak bumi berfungsi sebagai koridor udara raksasa. Koridor-koridor ini akan membantu angin menyebarkan udara ke seluruh penjuru bumi secara merata.

Kemiringan sumbu bumi juga berperan penting dalam memperlemah angin. Andai saja sumbu bumi benar-benar tegak lurus pada orbitnya, maka bumi akan dilanda badai terus-menerus. Khatulistiwa bumi memiliki kemiringan dengan sudut 23 270 pada bidang orbitnya. Dengan demikian, suhu di daerah antara dua kutub tidaklah tetap, berubah berdasarkan musim. Ini berarti bahwa tekanan udara menjadi seimbang, sehingga kekuatan angin menjadi berkurang. Bila perbedaan suhu antara khatulistiwa dan kedua kutub menurun, angin akan bertiup lebih hangat.

(5)

dan karbon dioksida menyerap kelebihan sinar matahari. Sebaliknya, karbon dioksida berfungsi menahan panas yang diperoleh dan mencegah pendinginan.

Semua hal di atas menunjukkan bahwa manusia berutang budi pada sistem yang luar biasa ini, dan terdiri atas subsistem-subsistem yang kompleks. Dan yang terpenting adalah seluruh alam semesta diciptakan untuk memungkinkan adanya kehidupan bagi setiap manusia.

4. Hujan dan Fungsi Lain dari Langit

Allah SWT berfirman :

عفجورشنلا تفاذن ءفآمنسشنلاون

“Demi langit yang mengandung hujan”. (QS. At-Tahaariq : 11)

Kata yang ditafsirkanoleh sebagian ahli tafsir sebagai “mengandung hujan” dalam terjemahan al-Qur’an ini dapat juga bermakna “mengirim kembali” atau mengembalikan.

Seperti telah diketahui bersama, atmosfer yang melingkupi bumi terdiri atas sejumlah lapisan. Pada setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Jika dicermati ternyata terdapat sejumlah contoh fungsi pengembalian dari lapisan-lapisan yang menyelimuti bumi tersebut.

 Lapisan troposfir, lapisan ini berada pada ketinggian 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, serta memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.

 Lapisan ozon, berada pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya, termasuk di dalamnya sinar kosmik akibat pancaran sinar dari benda-benda dan sinar ultraviolet yang datang dari luar angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.

(6)

memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.

Dari beberapa penjelasan tentang sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, membuktikan bahwa al-Qur’an adalah firman Allah yang berlaku sepanjang zaman.

Terkait dengan hujan, terdapat sebuah ayat al-Qur’an yang menyebutkan sifat angin yang berfungsi “mengawinkan” hingga terbentuknya hujan. Allah SWT berfirman, dan hal ini :

,

ننيونف زفخنبف هحلن موتحنوأن آمنون هحوومحكحننيوقنسو أنفن ءءآمن ءفآمنسشنلا ننمف اننلوزننو أنفن حنقفونلن حنيرشفلا اننلوسنروأنون

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan, dan Kami turunkan hujan dari langit, lau Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”. (Al-Hijr : 22)

Dan ayat ini, ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga abad ke-20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin menggerakkan awan. Namun, penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan adanya peran “mengawinkan” dari angin dalam pembentukan hujan.

Fungsi “mengawinkan” dari angin ini terjadi sebagaimana berikut :

Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil, dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin, dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfir. Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin, dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekeliling partikel-partikel dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan, dan kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.

(7)

angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfir bagian atas tidak akan pernah terbentuk, dan hujan pun tidak akan terjadi.

Hal terpenting di sini adalah, bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan, ternyata telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat al-Qur’an, pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena alam.

Fakta lain yang diberikan dalam al-Qur’an mengenai hujan adalah, bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat az-Zukhruf sebagai berikut :

ننووجحرنخوتح كنلف اذنكن اتءيومشن ةءدنلوبن هفبف اننروشننوأنفن ركدنقنبف ءءآمن ءفآمنسشنلا ننمف لنزشننن ىذفلشناون

“Dan Kami yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).”

Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 triliun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan junlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut ukuran atau kadar tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.

Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti yang dinyatakan dalam al-Qur’an.

5. Bayangan Pada Benda-Benda di Bumi

(8)

mengamati, bahkan memegangnya, akan tetapi kita tidak mampu “merasakannya” melalui indera kulit. Bayangan merupakan suatu fenomena alam yang diabadikan Allah dalam surat al-furqan : 45-46 agar bisa dijadikan bahan renungan dan kajian :

سنموششنلا اننلوعنجن مشنثح انءكف اسن ،هحلنعنجنلن ءنآشن وولنون لشنظشفل ا دشنمن فنيوكن كنبشفرن ىلنإف رنتن مولنأن

°

ارءيوسفين اضءبوقن اننيولنإف هحننضوبنقن مشنثح لءيولف دن هفيولنعن

“Apakah kamu tidak memperhatikan (ciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang, dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu. Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami dengan tarikan yang perlahan-perlahan.”

Dalam ayat ini Allah SWT nenberikan gambaran ide tentang terdapatnya bukti kuat yang menunjukkan peristiwa terjadinya bayangan sebagai akibat peristiwa rotasi bumi. Matahari sebagai sumber cahaya, sehingga setiap benda-benda di permukaan bumi menghasilkan bayangan. Lalu bagaimana jika bumi tidak berotasi ? Sudah barang tentu bayangan benda-benda, termasuk manusia yang berada di permukaan bumi akan tetap, panjang pendeknya tidak berubah. Sinar matahari akan terpancar hanya pada separuh bagian permukaan bumi, sementara separuh bagian yang lain diselimuti kegelapan malam yang panjang.

(9)

6. Lubang Hitam

Salah satu fenomena alam yang ditemukan pada abad ke-20 tentang peristiwa alam di luar angkasa adalah Black Hole (Lubang Hitam). Peristiwa ini terjadi ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak terhingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya. Akan tetapi, peristiwa bintang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya. Dalam surat al-waaqiah, Allah SWT mengarahkan perhatian kepada kita dengan bersumpah. Dan sumpahnya itu berkaitan dengan letak bintang-bintang,

,

°

مليوظفعن ننوومحلنعوتن وولشن ملسنقنلن هحنشنإفون مفووجحنشحلا عفقف اونمنبف محسفقوأح آلنفن

“Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” (al-waaqiah :75-76)

(10)

توسنمفطح مفووجحنشحلا اذن إففن

“Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan.” (al-Mursalat :8)

Selain itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat ditemukan di ruang angkasa. Namun, lubang hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan di dalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang hitam. Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang, dan ini adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah.

7. Sholat Dalam Perspektif Fisika

Di antara beberapa kewajiban dari umat Islam, sholat adalah satu-satunya kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar. Tidak seperti kewajiban-kewajiban yang lain, misalnya, seseorang boleh meninggalkan puasa bila memang tidak mampu, boleh tidak bertamu ke Baitullah bila tidak cukup bekal. Akan tetapi untuk sholat tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun dan bagaimanapun kecuali dalih kematian. Sholat tetap ditegakkan meskipun darurat dan Allah memberikan model-model rukhsoh (keringanan) untuk itu.

Ada apa dengan sholat, apa sebenarnya yang terkandung dalam sholat. Pada faktanya ritual sholat memang istimewa, banyak hal yang memperlihatkannya demikian. Sholat memuat seribu satu wajah. Sholat dengan wajah normatif syari’at, sholat dengan wajah filosofi, wajah klinik-medik, wajah demokratis egaliter, wajah solidaritas sosial, wajah kesatuan insaniah, tetapi pada akhirnya sholat bermuara pada dimensi vertikal, yakni wujud pengabdian diri pada sang pencipta.

Bagaimana kalau sholat dikaji dari sudut fisika / sholat dalam wajah kelaman, wajah di mana sholat menyangkut keterhubungannya dengan fenomena kealaman.

Sholat dalam Wajah Kealaman

(11)

ححبشفسنيح الشنإف ءكيوشن نومشف نوإفون نشنحفيوفف نومنون ضحروأنلواون عحبوسشنلا تح ونمنسشنلا هحلن ححبشفسنتح

ارءووفحغن امءيولفحن نن اكن هحنشنإف موهححنيوبفسوتن ننووهحقنفوتن لشن نكفلنون هفدفموحنبف

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun.”

Dalam surat al-Hasyr : 24 juga dijelaskan :

ىفف امن هحلن حنبشفسنيح ىننسوححلوا ءحامنسوأنلو هحلن رحوشفصنمحلوا ئحرفابنلوا قحلفخنلوا هحللاونهح

مفيوكفحنلوازحيوزفعنلوا ونهحون ضفروأنلوون تفونمنسشنلا

“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang mempunyai Nama-nama yang paling Baik, Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana.”

Masih banyak lagi ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa alam semesta beserta isinya selalu bertasbih dan juga bersujud kepada Allah. Pertanyaannya adalah bagaimana cara alam semesta bertasbih kepada Allah ? dan Bagaimana cara alam semesta bersujud kepada-Nya?

Cara alam semesta bertasbih dan bersujud kepada Allah adalaha dengan cara tunduk patuh atas perintah-Nya dalam hukum-hukum alam (sunnatullah) yang sudah ditetapkan oleh-Nya, sehingga dalam kehidupan ini terjadi suatu keseimbangan. Tetapi lebih spesifik lagi, bahwa tingkah laku alam yang universal, mikrokopis maupun makrokopis, adalah selalu bergerak, dan gerakan universal dari alam semesta itu adalah gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi dan revolusi dilakukan mulai dari atom, tata surya sampai pada galaksi.

(12)

Manusia bertasbih dengan cara yang telah disyari’atkan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Sholat adalah salah satu cara yang disyari’atkan dan wajib dikerjakan, kecuali hanya karena kematian.

Sholat dan gerakan alam mempunyai hubungan gerakan yang sama secara matematis. Sholat sebagai cara manusia bertasbih dengan gerak rotasi dan revolusi sebagaimana cara alam semesta bertasbih mempunyai kesamaan dalam hal geometrik. Rotasi dan revolusi dari sudut pandang matematis yaitu sudut tempuh (besar derajat busur) untuk seluruh periode ini adalah 360 derajat. Ini mempunyai kesamaan dengan sholat dari setiap raka’at mempunyai 360 derajat. Jadi ternyata dibalik gerakan sholat terdapat keterkaitan dengan gerakan kealaman.

8. Teori Big Bang

Teori big bang merupakan teori saintifik mengenai penciptaan atau kelahiran alam semesta. Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori big bang adalah George Lemaitre, seorang ahli astronomi dari Belgia pada tahun 1920-an. Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di alam makrokosmos.

Sebagian ilmuwan muslim mengklaim bahwa teori big bang ini telah diinformasikan dalam al Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu, yaitu dalam surat al Anbiya ayat 30 yang berbunyi:

نم انلعجو امهانقتفف اقتر اتناك ضرلاو تاومسلا نا اورفك نيذلا ري ملوأ

نونمؤي لفا يح ءيش لك ءاملا

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ???”

(13)

Saudi Arabia. Setalah memahami artinya dia berteriak: “mustahil .mustahil kalau hakekat-hakekat ini telah tercantum dalam kitab manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru ditemukan dan diketahui beberapa tahun yang lalu. Dan untuk mengetahuinyapun harus dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta memakan waktu yang lama, khususnya tentang tata surya yang satu kesatuan ”.

Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad yang lalu yang belum ditemukannya alat-alat semodern dewasa ini ada orang yang berpendapat bahwa seluruh alam ini dulunya satu yang dalam memunculkan ide itu harus menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta waktu yang lama. Akan tetapi apa yang dikatakan Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu benar-benar merupakan hakekat yang tidak bisa dibantah. Ilmu modern pun terpaksa menetapkan dan membenarkannya.

Kita masih ingat sewaktu diadakan penerbangan peercobaan ke bulan dan pengambilan unsur-unsur yang ada di permukaan bulan dengan tujuan untuk menemukan bahan-bahan obat-obatan yang tidak ada di Bumi atau setidaknya bila bahan tersebut dicampurkan dengan bahan yang ada di Bumi dapat menghasilkan unsur-unsur baru yang belum pernah dikenal manusia. Namun apa yang terjadi, manusia akhirnya sampai ke bulan dan pulang dengan membaya bebatuan yang ada di permukaan serta bawah permukaan bulan. Ternyata unsur-unsur penyusun bebatuan itu sama dengan unsur-unsur penyusun permukaan bumi. Hal ini membuktikan bahwa dulunya bumi dan bulan pernah menjadi satu kesatuan seperti teori big bang dan ayat 30 surat al-Anbiya’ tersebut. 9. Fakta Sidik Jari

Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.

Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.

QS Al Qiyamah ayat 3-4:

(14)

“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”

هحنن اننبن ىنوشفسننشح ذونشأن ىلنعن ننيورفدفقن ىلنبن

“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”

10. Ayat Allah Tentang Tantangan dan Angka 19

Allah menantang manusia dan jin untuk mendatangkan ayat seperti Alquran. Allah SWT berfirman:

ننوتحأوين ل نفآروقحلوا اذنهن لفثومفبف اوتحأوين نوأن ىلنعن نشحجفلواون سحنوأفلوا تفعنمنتنجوا نفئفلن لوقح

اءريهفظن ضكعوبنلف موهحضحعوبن نناكن وولنون هفلفثومفبف

“Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (Al-Isra:88)

Jumlah kata dalam ayat tersebut ada 19, dan jumlah hurufnya ada 76 yang merupakan kelipatan dari 19, yaitu 19 × 4, dan jumlah huruf abjadiyah yang tersusun dari ayat ini adalah 19, dan totalnya adalah 19+76+19 = 114. dan angka ini adalah jumlah surat dalam Al-Qur'an yang merupakan kelipatan dari angka 19 juga.

- Angka 19 dan Huruf Qaf

Di dalam Alquran ada 2 surat di setiap permulaannya ada huruf terpotong dan mencakup huruf Qaf yaitu surat yang dimulai dengan huruf Qaf (Qaf, Demi Al-Qur’an yang mulia) (Qaf:1) dan surat Syura yang dimulai dengan huruf terpotong (Hamim, ain sin qaf)

(15)

11. Di Antara Keajaiban Nomor Tujuh dalam Alquran

Allah menciptakan tujuh langit dan berulang-ulang menyebutkannya sebanyak tepat tujuh kali. Ketujuh ayat tersebut adalah:

1

:

ةرقبلا ﴾تكاونمنسن عنبوسن نشنهحاوشنسنفن ءامنسشنلا ىلنإف ىونتنسوا مشنثح﴿ ـ

]

29

.[

“dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit”

2

:

ءارسلا ﴾نشنهفيفف نمنون ضحرولناون عحبوسشنلا تحاونمنسشنلا هحلن ححبشفسنتح﴿ ـ

]

44

.[

“langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah”

3

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa”

5

:

قلطلا ﴾نشنهحلنثومف ضفروأنلوا ننمفون تكاونمنسن عنبوسن قنلنخن يذفلشنا هحلشنلا﴿ ـ

]

12

.[

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.“

(16)

Kesesuaian yang mencengangkan ini menyatakan Zat Yang Menurunkan Alquran adalah Pencipta tujuh langit. Mahasuci Allah lagi Mahakuasa!

12. Ayat Pertama dan Ayat Terakhir

Diantara keajaiban angka tujuh adalah bahwa seluruh ayat pertama dan ayat terakhir dalam Quran adalah tujuh kata!

Dan seluruh kata yang pertama dan terakhir dalam surat yang ada dalam Al-Qur'an adalah 49 yang merupakan kelipatan tujuh!!!! Ayat pertama adalah bismillahirrahmanirrahim

ميح رشلا نمحرشلا هلل مسب

(dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang) 4 kata, dan ayat terakhir minal jinnati wannas

س انشلا و ةنشجلا نم

(dan dari godaan jin dan manusia) 3 kata, totalnya adalah 4+3 = 7.

Adapun awal surat adalah Al-Fatihah terdapat di dalamnya 29 kata dan akhir surat yaitu An-Naas terdapat di dalamnya 20 kata, jadi totalnya adalah 29+20 = 49 = 7 × 7 . Subhannallah (Maha suci Allah..)

13. Bukti Kebenaran Al-Qur’an di Puncak Everest

Berdasarkan penelitian, gunung Everest ini dulunya bukanlah gunung, tapi dasar laut. Lebih 60 juta tahun dulu, terjadi pergerakan lempeng tiktonik bumi yang bergerak sepanjang waktu dan akhirnya bertabrakan. Akibatnya, satu piring terangkat ke atas, satu lagi ke bawah. Dari pelat yang menungkah berkelanjutan itulah akhirnya terbentuk gunung Everest dan gunung - gunung lain.

(17)

Allah berfirman dalam surah لمنلا (An - Naml) : 88 ;

لشنكح ننقنتوأن يذفلشنا هفلشنلا عننوصح بفاحنسشنلا رشنمن رشحمحتن ينهفون ةءدنمفاجن اهنبحسنحوتن لنابنجفلوا ىرنتنون

ننولحعنفوتن امنبف رليبفخن هحنشنإف ءكيوشن

"Engkau melihat gunung - gunung itu, engkau menyangka ia tetap di tempatnya, padahal ia bergerak seperti jalannya awan. (Demikianlah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap - tiap sesuatu, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Ternyata, apa yang dinyatakan oleh Al - Qur'an adalah benar dan dibuktikan pula oleh penelitian ilmiah dan geologi. Tapi apakah yang terjadi pada Rasulullah ketika menyatakan kebenaran itu 1.400 tahun lalu? Beliau dianggap manusia gila! Bukan itu saja, penelitian -penelitian ilmiah juga membuktikan, daratan ini satu ketika dahulu bergabung, terpecah dan bergerak sampai terbentuk benua serta lautan yang ada pada hari ini. Rekaman satelite turut membuktikan Jazirah Arab serta gunung ganangnya tersedia bergerak mendekati Iran beberapa sentimeter setiap tahun. Sedangkan, lebih 5 juta tahun lalu, Jazirah Arab bergerak memisahkan diri dari Afrika lalu membentuk Laut Merah.

Referensi

Dokumen terkait

emosi anak, maka peran guru di sekolah sini sangatlah penting dalam.. pembentukan pola

suci agama, khususnya agama Islam yakni al-Quran. Hal ini menunjukkan bahwa al-Quran menem- patkan manusia sebagai salah satu tema sentral yang dikedepankan

Kalau pada ayat yang lalu dinyatakan bahwa Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri, maka ayat ini menyatakan bahwa Allah juga tidak senang

Selanjutnya, pendelegasian; kisah tersebut di atas juga bisa kita ambil ibrah bahwa dalam melaksanakan tugas organisasi seorang pemimpin tidak harus melakukannya sendiri,

Ayat pendukung yang menjelaskan hal serupa bahwa dalam proses awal pembentukan janin melalui tahap nutfah atau air mani yaitu: surah At-Taariq (86:6), “ dia

e. Etika Komunikasi Perspektif Q.S. Luqmān: 12-19 merupakan bentuk pujian Allah SWT terhadap Lu- qmān yang telah melakukan pendidikan terbaik bagi anaknya.dalam beberapa riwayat

Tetapi di sini hendak dipakai dalam cakupan yang lebih luas, yakni tafsir al-Qur‟an yang menjadikan filsafat ilmu dan teori ilmiah sebagai perangkat memahami konteks untuk

Walau bagaimanapun, Azlina Abdullah (2010) dalam kajiannya tentang tema dan isu penyelidikan mengenai gejala sosial pada dekad pertama abad 21 di Malaysia mendapati dalam tempoh