• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan dan Pengoperasian PLTMH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Pemeliharaan dan Pengoperasian PLTMH "

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

PLTMH

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

(2)

2

 PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hidro) adalah teknologi yang handal.

 PLTH sudah digunakan di Indonesia sejak tahun 1882 untuk menggerakan mesin industri teh, hingga tahun 1910 tercatat ada 400 unit PLTH yang terpasang. Salah satunya di Cisalak Jawa Barat yang dipasang pada tahun 1909

 Indonesia secara tidak resmi sudah menjadi salah satu pusat pembelajaran dan pengembangan teknologi PLTH di Asia Tenggara.

 Pembangkit listrik tenaga air adalah sumber energi yang penting, tetapi masyarakat umum masih banyak yang belum mengetahui peran penting PLTH bagi penyediaan

(3)

perkebunan Cisalak,

At. De Costr. Mec., Francis, 100 kW

(4)

Bandungte Electriciteits Masatsehappij (PLN)

Francis, 700 kW

(5)

perkebunan Cinangling, Subang

Francis, 300 kW

(6)

Long Lawen, Serawak, Malaysia

cross-flow T-14, 10 kW, Heksa Prakarsa

(7)

Hydropower

klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH)

Big Dam

Small Dam

Huge Hydropower

Tinggi Bendung > 15 m Bendung tidak renewable

Small Hydropower

,

Tinggi Bendung < 15 m

(8)

SMALL HIDRO (PLTH skala kecil), kapasitas daya kurang dari 10 MW

KLASIFIKASI PLTH skala kecil

Pembangkit Listrik Tenaga Hidro skala kecil

MINI HIDRO

PLTH skala mini 100 kW s/d 1 MW

PLTMH

Tinggi bendung < 5 m ? Tegangan < 20 kV

MIKRO HIDRO

PLTH skala mikro 1 KW s/d 100 kW

•Tidak menggunakan bendungan (Dam less)

•Run off river

•Tinggi bendung < 3 m

•Head < 50 meter

•Tegangan rendah

PICO HIDRO

PLTH skala piko Kurang dari 1 kW

•Tidak menggunakan bendungan (Dam less)

•Run off river

•Tinggi bendung < 1 m

•Head < 50 meter

(9)

9

 Micro Hydro Power (MHP), Micro Hydropower,

 Dikenalkan oleh insinyur hydropower di negara barat yang prihatin terhadap penduduk negara miskin yang tidak memperoleh listrik, padahal tersedia sumber energi hidro berlimpah di wilayah-nya.; MHPG, ITDG, SKAT

 Rasionalisasi desain pembangkit listrik tenaga hidro agar dapat di bangun, dikelola, dan dimiliki oleh masyarakat sendiri.

 Tidak menggunakan bendungan (dam),

 Tinggi mercu bendung (weir) < 2 meter

(10)

PLTMH berbasis masyarakat

power to empowering people

10

• Berlandaskan sumber daya lokal

• Dapat dibangun, dikelola, dan dimiliki sendiri oleh konsumen/masyarakat lokal

• Dapat dioperasikan, dipelihara, diperbaiki oleh teknisi lokal

• Menggunakan sistem run off river, tanpa dam, tinggi bendung < 2 m, dan genangan yang tidak luas

• Menggunakan komponen yang umum digunakan dalam konstruksi teknik dan tersedia di pasar lokal ; generator, kabel, transmission belt, pipa, dsb

• Turbin dapat dibuat oleh bengkel lokal ; turbin cross flow

(11)

TEKNIS TAHAP NON-TEKNIS

potensi sumber energi hidro PENJAJAGAN AWAL potensi pasar listrik

kelayakan teknis STUDI KELAYAKAN kesepakatan masyarakat

detailed engineering design DESAIN RINCI pengorganisasian

instalasi PLTMH PEMBANGUNAN lembaga pengelola

(12)
(13)
(14)

• Studi potensi sumber energi hidro adalah penjajakan awal ketersediaan potensi sumber energi hidro untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

• Digunakan untuk memilih dan mengutamakan lokasi yang akan ditindak lanjuti dengan

studi kelayakan

• Studi potensi meliputi kegiatan observasi, pengumpulan data dan informasi lokasi

daerah aliran sungai suatu dusun/desa yang diperkirakan memiliki potensi sumber energi hidro

• Hasil Studi Potensi dibutuhkan untuk pengambilan keputusan apakah studi perlu

dilanjutkan dengan studi kelayakan yang membutuhkan studi yang lebih rinci, teliti, dan sudah tentu akan membutuhkan biaya lebih besar

(15)

PRELIMINARY STUDY

Kriteria Kelayakan Potensi

(contoh)

 Ada calon konsumen listrik di sekitar instalasi PLTMH pada radius 2 km dari pembangkit atau gardu distribusi (GD).

 Panjang jaringan distribusi dari titik lokasi pembangkit terhadap penerima daya (beban) kurang dari 2 km untuk tegangan rendah (220 V)

 Daya terbangkit cukup memadai untuk keseluruhan warga agar tidak menimbulkan konflik sosial, minimal 1 Ampere atau 200 Watt /KK

 Fluktuasi debit sumber air tidak terlampau besar, dan maksimal 1 bulan kering pada musim kemarau

 Mitigasi bencana; konstruksi berada pada tanah yang stabil, Tinggi bendung tidak lebih dari 2 meter, dan Head desain kurang dari 50 meter.

 Jalan akses menuju lokasi dapat dijangkau atau dapat ditempuh dengan aman dan ekonomis.

(16)

PRELIMINARY STUDY

Persamaan Energi Potensial Air

Energi Potensial Air;

(17)

PRELIMINARY STUDY

Kalkulasi Potensi Energi Hidro

W = 9,8 x Q x H

net

x ƞ

total

Dimana W = Potensi kapasitas daya terbangkit [Watt]

9,8 = Kecepatan gravitasi [meter/detik2]

(18)
(19)

PRELIMINARY STUDY

Sidik cepat bentang alam

19

Ada air terjun

Kelerengan di atas 2:1

Curah hujan di atas 4000 mm Tutupan vegetasi rapat

(20)

PRELIMINARY STUDY

Analisis peta dasar 1 : 1000

20

Peta topografi

Peta terrain goggle map Wilayah dengan kontur rapat Alur sungai

(21)

PRELIMINARY STUDY

Observasi lokasi potensial

21

Menyusuri sungai dari desa ke arah lokasi potensial

Transek melintang 1 km kiri kanan lokasi potensial

Transek jalur kabel distribusi Status tata guna dan

pemilikan lahan

(22)

PRELIMINARY STUDY

Pengukuran Head Geodetic

22

Selang waterpas; 1 cm

Waterpas; 1 cm Total Station ; 5 cm Theodolite; 10 cm

Pressure gauge; 0,01 Bar=1 m

Range finder; 1 m Clinometers; 5 meter

(23)

PRELIMINARY STUDY

Pengukuran Head Geodetic

23

Selang waterpas; 1 cm

Waterpas; 1 cm Total Station ; 5 cm Theodolite; 10 cm

Pressure gauge; 0,01 Bar=1 m

(24)

PRELIMINARY STUDY

Pengukuran Debit Sesaat

24

Metoda wadah

V notch weir Rectangular Weir

(25)

PRELIMINARY STUDY

Pengukuran Debit Sesaat

25

Metoda wadah

V notch weir Rectangular Weir

Flow meter ; Q=VA Larutan Garam

(26)

Studi kelayakan PLTMH adalah penelitian investasi PLTMH untuk menghasilkan daya atau pendapatan secara berkelanjutan selama umur pakai desain. Kriteria kelayakan terdiri dari :

Hidrologi ; W = 9,8 x n x Q X H ; Q90 untuk Isolated Grid • Sipil ; umur desain konstruksi 20 tahun

Mekanikal Elektrikal ; umur desain 10 tahun, moving parts 3 tahun.

Ekonomi/Finansial ; masyarakat mampu membiayai operasi PLTMH dan menabung uang untuk perbaikan; Internal Rate of Return (IRR); Benefit Cost Ratio (B/C ); Net Present Value (NPV), Cash Flow, dsb

Sosial Budaya : masyarakat mau dan mampu mengelola,, dan menyelesaikan konflik • Lingkungan ; tidak ada dampak yang serius terhadap kerusakan lingkungan

Keberlanjutan ; instalasi PLTMH dapat melayani kebutuhan listrik sesuai dengan umur

(27)

ANALISIS HIDROLOGI

Mengetahui potensi sumber energi hidro sepanjang tahun untuk menggerakan turbin. Studi hidrologi bertujuan untuk mendapatkan beberapa parameter yang akan digunakan dalam perencanaan pembangunan mikrohidro, antara lain :

 Debit andalan yang akan menjadi dasar perencanaan bangunan dan

penentuan jenis turbin.

 Debit banjir sebagai dasar rencana bangunan utama dan parameter

keamanan seluruh bangunan PLTMH

 Konservasi daerah tangkapan air (catchment area) yang

berpengaruh terhadap stabilitas debit andalan.

 Penggunaan air selain dari kebutuhan PLTMH

(28)

HIDROGRAPH

debit air sungai 10 tahun

28

Debit sungai tertinggi harian dari hasil pengukuran elevasi muka air sungai selama 10 tahun

(29)

HIDROGRAPH

Flow Duration Curve

29

Debit desain

Off grid Q90 = 64,2

(30)

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Lokasi rencana PLTMH

30

Desa Long Mekatip

Kecamatan Mentarang Hulu Kabupaten Malinau

(31)

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Area Tangkapan (Catchment Area)

31

Catchment Area DAS Long Mekatip

(32)

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Pos Hujan Terdekat

32

pos pengamatan curah hujan di kota Long Bawan

• Curah hujan • Suhu

• Kelembaban

(33)

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Data Curah Hujan

33

(34)

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Data Klimatologi

34

(35)

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Kalibrasi Parameter

35

Data Debit di Pos Duga Air di

(36)

ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP

Resume debit

36

Debit desain

Q80 = 360 liter/detik

Q60 = 550 liter/detik

(37)

FLOW DURATION CURVE (FDC)

Debit Desain

(38)

38

TEKNOLOGI

TURBIN PLTMH

(39)
(40)

Kincir Air untuk pembangkit listrik

(41)
(42)

Evolusi teknologi PLTMH

Rusak setiap banjir Umur pakai < 3 tahun Listrik tidak stabil Dimensi besar

(43)

Layout PLTMH

Turbin Propeller Open Flume

(44)

Turbin Cross Flow T3

(45)

Turbin Cross Flow T7

(46)

Turbin Cross Flow T9

(47)

Mahagnao, Bauren, Leyte, Philipina

Turbin Cross Flow T12, 65 kW

(48)

Turbin Cross Flow T14, Lisensi Entec

(49)

Turbin Cross Flow T15, Lisensi Entec

(50)

Taman Nasional Gunung Halimun

Pump As Turbine (PAT), 15 kW, Ebara

(51)

Propeller Open Flume, CIT

(52)

Bucholz Switzerland

Propeller Tubular 2 X70 kW, Cihanjuang Inti Teknik

(53)

Cihanjuang Inti Teknik

Propeller S tube,

(54)

Kolondom Plant

Parts Repairments VAtech Turbine, 800 kW, GREAT

(55)

PT Heksa Prakarsa

Cross Flow T14

(56)

PT Kramat Raya

Francis 1 MW

(57)

PT ENTEC

Pelton 320 kW

(58)

PT Cihanjuang Inti Teknik

Propeller 200 kW

(59)

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Karta Seleksi Turbin

59

1. Cross flow (Aliran Silang)

2. Propeller Open Flume

3. Pump as Turbine (PAT)

4. Pelton

(60)

Spesifikasi Turbin

 Umur pakai ; minimal 10 tahun  Kehandalan ; 300 jam per tahun

 Overhaul ; 3 tahun, bearing, water seal, belt  Efisiensi minimal 55 %

 Casing tidak bocor, tidak menyebabkan lantai becek  Noise ; meter dari mesin 100 dB

(61)

Sulawesi Barat

Cross Flow, < 30 kW, pak Linggih

(62)

Lampung

cross flow, Haji Dori, PLTMH Baraya

(63)

Serai Wangi, Kapuas Hulu, Kalbar

Modifikasi pompa penambang emas, < 1 kW

(64)

Banki Turbine, IMAG

(65)
(66)
(67)
(68)

De La Sale Universities, Philippines

(69)

69

TEKNOLOGI

KONTROL

PLTMH

(70)

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Proteksi Jaringan PLTMH

Contactor akan memutus arus ke jaringan jika :

 Produksi listrik dari pembangkit tidak memenuhi syarat :

 Trip Frekuensi (49,5 – 50,5 Hz) ; (45 – 60 Hz)

(mempengaruhi kerja peralatan listrik dengan beban reaktif; lampu hemat energi, radio, TV, pompa air, kulkas, dan peralatan elektronik lainnya)

 Trip Tegangan (198 – 231 V) ; (160-240 V)  Distorsi harmonik diabaikan

 Arus melebihi kapasitas

 Melindungi generator

(71)

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Panel Kontrol

71

Kubikel

Meter

Proteksi

ELC atau IGC untuk IMAG

(72)

Persyaratan

Teknik Sistem Distribusi

 Frekuensi nominal = 50 Hz, rentang frekuensi normal 49,5 Hz

s/d 50,5 Hz

 Tegangan sistem distribusi = +5% s/d -10% tegangan normal  Distorsi harmonik total maksimum

 Batas maksimum distorsi harmonisa tegangan

 Distorsi harmonisa tegangan individu = 3%

 Distorsi harmonisa tegangan total = 5 %

 Batas maksimum distorsi harmonisa arus

(73)

Mechanical Governor

(74)

Electronic Load Controller, TRIAC

(75)

75

Controller

ELC-MC1 isolated grid

(76)

76

Controller

IGC

(77)

77

Controller

ELC-SINKRO grid connected

(78)

78

Controller

Human Interface Device Touch Screen

SCADA

(79)

Electronic Load Controller,

Microcontroler : Binary

(80)
(81)
(82)
(83)

Better living standard : air minum, kesehatan

Pertanian : pengairan, pasca panen, cool store

Manufaktur : tukang kayu, bengkel, bahan bangunan

Jasa

(84)

ASOSIASI HIDRO BANDUNG

• Dekat dengan rumah turbin untuk mempermudah

mengangkat komponen instalasi PLTMH yang akan diperbaiki

• Dekat dengan kabel transmisi utama, atau jaringan kabel

tiga fasa untuk kebutuhan daya motor besar yang

umumnya menggunakan listrik tiga fasa. Selain dari itu penyambungan pada kabel transmisi utama bertujuan untuk mengurangi gangguan penggunaan listrik oleh bengkel terhadap jaringan.

• Jika bengkel direncanakan juga untuk melayani publik

maka lokasi bengkel sebaiknya dekat jalan desa atau mudah dijangkau oleh calon konsumen

(85)

ASOSIASI HIDRO BANDUNG

Bengkel Mekanik

Mesin dan Perkakas Bengkel Mekanik Dasar

• Alat Las ; Inverter DC, 10-125 A, 3 kW, Earth cable

clamp, Electrode holder clamp, Helm las listrik

• Bor Duduk ; 16 mm, 1 PK

• Gerinda Duduk; 3/4 PK

• Gerinda Tangan

• Bor Tangan

• Tanggem

• Perkakas : kunci pas, obeng, tang, palu, gergaji besi, kikir,

(86)

ASOSIASI HIDRO BANDUNG

Productive end use

Mikrohidro

(87)

ASOSIASI HIDRO BANDUNG

Industri Kecil

Produksi model / miniature drum

• Mesin bor

• Compressor udara untuk spray painting

(88)

ASOSIASI HIDRO BANDUNG

Industri Batu Potong

• Sebagai material dalam konsep “green building”

(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)

94

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

PLTMH

Pengoperasian yang benar dimulai dari menyusun manual operasi dan pemeliharaan untuk setiap instalasi PLTMH

(95)

Layout PLTMH run off river

(96)
(97)
(98)
(99)

Bendung dan Intake

• Cek dinding bendung dan intake terhadap erosi khususnya selama musim hujan untuk menghindarkan kebocoran dan retak

• Pastikan tinggi muka air pada titik yang aman tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi

• Tambahkan pelumas pada gigi dan ulir paling tidak sebulan sekali

• Kunci pintu air jika tidak digunakan

• Kosongkan dan bersihkan bendung sekali setiap bulan untuk menghindarkan pengendapan berlebih

(100)

Bak Pengendap dan Saluran

Bak Pengendap

• Tanah akan mengendap di sini sehingga perlu dikuras secara rutin. Jika tanah masuk ke penstock akan membahayakan turbin. Kuras secara rutin

Saluran

• Cek apakah ada kebocoran sepanjang saluran dan perbaiki jika ada

• Cek potensi tanah longsor di sekitar saluran khususnya selama musim hujan

(101)

Bak Penenang dan Pipa Pesat

Bak Penenang

• Cek muka air hindarkan air meluap

• Bersihkan dari sampah dan endapan lumpur

• Bersihkan saringan sampah rutin

• Cek kebocoran tanki dan jika ada segera lakukan perbaikan

Pipa Pesat

• Cek kebocoran pipa khususnya pada sambungan-sambungan

• Cek mur dan baut serta anchor block khususnya terhadap pergeseran posisi

• Cek kondisi tanah sekitar penstock apakah ada potensi longsor atau tidak

(102)

No. Jenis Bangunan Rutin per Tahun (kondisi normal)

Musim Kemarau Panjang

Musim Banjir

1. BENDUNGAN & INTAKE

1. Cek posisi batu besar sekitar bendungan

2. Bersihkan sampah pada saringan intake

3. Cek kebocoran dan penggerusan

sebulan sekali sebulan sekali

semusim sekali setiap hari

setiap hari

2. SALURAN PEMBAWA

1. Cek kebocoran dan kelebihan debit

2. Keringkan dan bersihkan saluran

3. Penambalan kebocoran dan perbaikan umum

seminggu sekali tiga bulan sekali setahun sekali

setiap hari

3. BAK PENGENDAP

1. Kosongkan dan bersihkan

sebulan sekali setiap hari

4. BAK PENENANG

1. Bersihkan saringan

2. Kosongkan dan bersihkan

setiap hari seminggu sekali

sebulan sekali seminggu dua

kali

5. PONDASI PIPA PESAT

1. Cek terhadap kemungkinan retak, penggerusan oleh

enam bulan sekali semusim sekali

(103)

Turbin dan Transmisi Mekanik

• Cek mur dan baut turbin dan pastikan semua kencang • Lumasi bagian berputar sekali setiap 2-3 minggu. Jangan

terlalu banyak memakai pelumas. Buang pelumas yang berlebih

• Cek dan bersihkan bagian dalam turbin paling tidak sekali setiap 6 bulan. Pastikan tidak ada benda asing di dalam • Bersihkan badan turbin dari tanah dan air untuk

menghindarkan karat

• Cek apakah turbin beroperasi pada suhu normal terutama bagian laher/bearing

• Cek apakah posisi turbin normal

• Cek apakah ada suara-suara aneh dari turbin

(104)

Generator

• Cek mur dan baut pastikan semua kencang

• Cek suhu generator yang tidak normal. Suhu tidak normal adalah kondisi saat seseorang tidak bisa

memegang generator dengan nyaman menggunakan telapak tangan

• Cek suara-suara aneh dan getaran serta bau pada generator

• Bersihkan lubang ventilasi serta kipas generator saat turbin mati

• Cek ketegangan sabuk transmisi. Lakukan pengaturan tegangan jika perlu

(105)

Control dan Switch

• Cek kabel-kabel, kencangkan jika perlu dan ganti jika rusak

• Bersihkan panel kontrol dari kotoran dan sarang binatang • Pastikan panel terlindung dari air

• Bersihkan ballast (jika memakai ballast pendingin air) dan pastikan tanki selalu terisi air

• Cek kabel pentanahan (grounding) apakah sudah

tersambung ke semua komponen metal termasuk turbin, generator, panel kontrol dll.

(106)

Keselamatan

PASTIKAN bahwa semua instalasi yang menunjang keselamatan tetap terpasang:

• Pintu panel

• Pelindung sabuk transmisi • Pagar pelindung

• Alat isolator elektronik

(107)

Jaringan Listrik

• Cek jaringan akan kerusakan akibat pepohonan dll. • Pastikan (pembersihan rutin) bahwa tidak ada batang

pohon yang bisa jatuh atau tumbuh pada kabel jaringan • Cek tiang terhadap kerusakan apa pun

• Cek kabel terhadap kerusakan, ganti jika perlu dengan kabel tipe yang sama

• Cek secara rutin instalasi rumah. Pastikan semua instalasi dalam kondisi baik dan tidak ada praktek-praktek pencurian listrik

(108)

No. Jenis Gangguan dan Tanda-tanda

Kemungkinan Penyebabnya

Penanggulangan dan Perbaikan

M - 01

KURANG AIR

1.PRESSURE GAUGE tidak mencapai garis merah

2.Tegangan pada BALLAST METER atau BALLAST VOLT kurang dari biasanya

1.PINTU AIR pada BENDUNG atau BAK PENENANG belum dibuka penuh atau tersumbat

2.MUSIM KEMARAU, sumber air berkurang banyak

1.MATIKAN PEMBANGKIT (MP), buka pintu air sampai penuh, buang benda-benda yang menyumbat 2.Kurangi bukaan KATUP TURBIN sampai PRESSURE GAUGE mencapai garis merah kembali

M - 02

TURBIN kemasukkan BENDA KERAS 1.Terdengan suara berisik yang

berulang-ulang pada ADAPTER atau di dalam TURBIN

2.Gerakan KATUP TURBIN tidak normal

SARINGAN pada BAK PENENANG ada yang jebol atau renggang

MP, kosongkan air di PIPA PESAT, buka TUTUP TURBIN, buang benda keras dan tutup kembali dengan SILIKON atau PACKING

Perbaiki SARINGAN

M - 03

GETARAN TURBIN berlebihan

1.Timbul getaran dan suara bising yang lebih keras dari pada biasanya

2.Putaran PULLEY tidak ‘center’

Baut-baut pada CHASIS TURBIN ada yang lepas atau longgar

MP, kencangkan kembali baut-baut yang kendor atau lepas

(109)

No. Jenis Gangguan dan Tanda-tanda Kemungkinan Penyebabnya Penanggulangan dan Perbaikan

M - 04

SLIP pada BELT

1.Putaran TURBIN dan GENERATOR tidak stabil, terdengar menyentak-nyentak

2.BELT berbunyi lebih keras dari biasanya

1.BAUT PENARIK BELT longgar

2.BELT sudah sangat kendor, usia pakai (life time) sudah habis

1.MP, kencangkan BAUT CHASIS GENERATOR, pertahankan kelurusan PULLEY (cek dengan benang nylon), kencangkan BAUT PENARIK BELT ke posisi semula (garis batas), kencangkan kembali BAUT CHASIS GENERATOR

2.Ganti dengan BELT BARU sesuai TIPE dan

UKURANNYA, bila kesulitan, hubungi KONTRAKTOR ybs

M - 05

BEARING terlampau PANAS Temperatue BEARING melebihi biasanya, tidak tahan dipegang oleh tangan

1.Terlalu banyak diberi STEMPET

2.Banyak KOTORAN atau STEMPET LAMA yang menumpuk pada BEARING

3.SEAL rusak, BEARING kemasukian air

1.MP, buka RUMAH BEARING, kurangi STEMPET, jalankan PEMBANGKIT, cek kembali temperatur BEARING

2.MP, buka RUMAH BEARING, buang STEMPET LAMA, bersihkan BEARING dengan MINYAK TANAH, isi kembali dengan STEMPET BARU

3.Apabila bocor berlebihan, hubungi KONTRAKTOR ybs

M - 06

BEARING RUSAK

1.Timbul suara berisik (gesekan antar besi) melebihi biasanya

2.Apabila RUMAH BEARING dibuka

1.Terlambat/kurang diberi STEMPET 2.Mutu STEMPET tidak bagus 3.Usia pakai BEARING sudah habis

1.Ganti dengan BEARING BARU sesuai TIPE dan UKURANNYA, bila kesulitan segera hubungi KONTRAKTOR ybs

(110)

No. Jenis Gangguan dan Tanda-tanda Kemungkinan Penyebabnya Penanggulangan dan Perbaikan

ELC 01

SAAT DINYALAKAN KONTROL TIDAK BEKERJA, METER TERBACA

1.FREKUENSI METER naik melebihi 53 Hz

2.Semua METER pada ELC terbaca (bergerak menunjuk angka)

1.BALLAST ada yang terbakar (short)

2.BALLAST & BALLAST FUSE semua normal, GP TRANSFORMER rusak

3.BALLAST, BALLAST FUSE, GP TRANSFORMER semua normal, MAIN CIRCUIT BOARD rusak

1.Segera MATIKAN PEMBANGKIT (MP), kemudian lakukan tes OHM untuk masing-masing BALLAST, catat jumlah dan Daya Ballast yang terbakar, periksa apakah ada BALLAST FUSE yang putus, hubungi Kontraktor ybs

ELC 02

SAAT DINYALAKAN KONTROL TIDAK BEKERJA, METER TIDAK TERBACA

1.5 A FUSE putus 1.MP dengan segera, ganti FUSE yang putus

dengan 5 A FUSE yang sesuai

ELC 03

SAAT DINYALAKAN BALLAST VOLTS mengikuti ALTERNATOR VOLTS

1.SCR MODULE rusak, terjadi

‘short’ 1.MP dengan segera, hubungi Kontraktor ybs

ELC 04

SAAT DINYALAKAN kontrol normal, KONTAKTOR tidak mau

1.LAMPU PILOT HIJAU tidak mau menyala, terlalu cepat dalam

(111)

No. Jenis Gangguan

SAAT PEMBANGKIT DINYALAKAN kontrol normal, Kontaktor normal, saat MCB dinyalakan Kontaktor selalu lepas. FREKUENSI METER bergerak turun

1. Beban Konsumen terlalu

banyak, ada pencurian stroom

2. DAYA TURBIN tidak maksimal

1. MP, lakukan penertiban

2. Lihat penanganan gangguan

mekanikal M-1

ELC 06

SAAT PEMBANGKIT DINYALAKAN kontrol normal, Kontaktor normal, saat MCB dinyalakan MCB selalu jatuh, kontaktor tidak lepas

1. Terjadi ‘short’ di Jaringan 1. MP, lakukan tes OHM untuk masing-masing phasa dengan phasa dan phasa dengan netral di Jaringan. Temukan letak ‘short’ sebelum Pembangkit dinyalakan kembali

ELC 07

SAAT PEMBANGKIT SUDAH

DINYALAKAN Konsumen PADAM

1. Terjadi ‘OVER VOLTAGE’, 2. Terjadi ‘OVER VOLTAGE’ ,

BALLAST terbakar

3. Beban Konsumen terlalu

banyak, ada pencurian stroom

1. MP, tutup katup Turbin dengan

segera. ON-kan kembali CIRCUIT BREAKER, nyalakan kembali Pembangkit

2. MP, tutup katup Turbin/Pintu air,

(112)

112

KERUSAKAN PADA TAHUN

PERTAMA

Kehandalan instalasi dinilai dari kejadian kerusakan pada tahun pertama. • Desain layout instalasi

• Desain turbin, Konstruksi Bangunan • Manufacturing

(113)

Kerusakan Pada Tahun Pertama

Bearing Rusak ; noise, panas

Belt sering lepas

Runner Rusak

(114)

Bangunan Sipil

Kerusakan sebelum dialirkan air

Bangunan runtuh

Kerusakan pada saat uji pengaliran air

Salah desain hidrolik

Kerusakan pada 3 bulan pertama

Kualitas material dan pengerjaan

Kerusakan pada saat banjir

Salah desain ; debit banjir, geoteknik

(115)

Kerusakan pada Bearing

• Problem in greasing

• Excess grease

• Improper grease

• Water leak

• Labyrinth seal tidak berfungsi

• Seal rusak atau pecah

• Vibrasi

• Unbalanced in manufacturing

• Unbalanced by foreign matter

• Any blade is broken

• Misalignment

• Manufacturing inaccuracy

• Self alignment

• Overload

(116)

Kerusakan pada Runner

• Side disk

• Loose from shaft • Unparallel blade • Blade • Unbalance

(117)

Kerusakan pada Transmisi Mekanik

Belt to tight

Misalignment

Belt slip

Crown of pulley

Overload

Excess grease

(118)
(119)

119

Visi dan Misi

Visi

energi hidro sebagai faktor keunggulan bangsa

Misi

Mengeksploitasi seoptimal mungkin sumber daya

hidro di muka bumi

Menguasai teknologi konversi energi hidro yang

efektif, ekonomis, dan murah

(120)

120

Goal

GOAL

AHB sebagai center of excellence teknologi

pembangkit listrik tenaga air di Indonesia

Purposes

Menyediakan berbagai pilihan teknologi PLTMH

yang handal

Memperkuat kapasitas pribadi anggota pada

masing-masing keahlian-nya

Menjamin kualitas instalasi PLTMH dan

(121)

121

capacity building anggota

Business ethic

 Fair trade

Technical

 Survey dan perencanaan

 Civil engineering

 turbin

 generator

 Transmisi dan distribusi

Social engineering

 PRA

(122)

Terimakasih

sentanu@gmail.com

(123)

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

123

1. Turbin

2. Transmisi Mekanik

(124)

MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Transmisi Mekanik

124

Pulley - Flat belt – Pulley

Pulley – V belt – Pulley

(125)

Commissioning PLTMH

 Pre-start test

 Pemeriksaan seluruh komponen sebelum di-isi air

 Pemeriksaan fungsi komponen dan kebocoran,

setelah di-isi air

 Initial run

 Pemeriksaan fungsi setelah guide vane dibuka dan

runner mulai berputar tanpa beban

 Test runs

 Uji tanpa beban

 Load run and load rejection test; beban 25 %, 50 %,

75 %, 100 %

 Test service period

(126)

Pengukuran parameter PLTMH

 Pengukuran head  Pengukuran Debit  Kecepatan rotasi  Tekanan inlet turbin  Tegangan

 Arus

 Frekuensi

 Daya

 Reactive power

(127)

Instrumentasi Commissioning PLTMH

 Water flow meter (discharge)

 Head; water pressure gauge

 Range finder

 Vibration analyzer (BALMAC)

 Alignment test

 Tachometer

 Thermometer (bearing)

 Ammeter, Voltmeter

 Frequency meter

 Power meter

 Sound level meter

 Earth tester

 Insulation continuous tester

(128)
(129)
(130)
(131)

Referensi

Dokumen terkait

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sumber Maron merupakan suatu pembangkit listrik sederhana dengan energy terbarukan yang berada di Desa Karang

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan salah satu solusi dalam menghadapi kekurangan suplai energi listrik di Indonesia, khususnya di Desa

Tujuan penelitian adalah mengkaji potensi saluran irigasi dengan perbedaan tinggi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Irigasi Batang Tongar

dengan judul “ Potensi Energi Tahunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Berdasarkan Simulasi Waktu di Sungai Kedung Pasang Kabupaten Pacitan ”..

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-hidro (PLTMH), biasa disebut mikro- hidro, adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai

Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di jaringan irigasi adalah untuk mengembangkan potensi tenaga air yang terdapat pada jaringan irigasi menjadi potensi

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PLTMH merupakan salah satu pembangkit yang memakai air sebagai sumber daya untuk menghasilkan suplai energi listrik dimana sumber daya tersebut

Dengan adanya instalasi Pembangkit Litrik Tenaga Mikrohidro di Dusun Laharpang maka energi listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PLTMH tersebut dapat