Makalah Pengantar Pemrograman
TIPE DATA PADA BAHASA PEMROGRAMAN
PASCAL
Nama
: Kurnia Ratna Yuliani
NIM
: H11113310
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Proses percabangan
Percabangan adalah suatu kondisi dimana sebuah instruksi tidak dijalankan secara sekuensial, tetapi lebih berdasarkan pada kondisi – kondisi tertentu yang ditetapkan oleh pembuat program. Pada inti pemrograman, percabangan memegang peranan yang sangat penting dalam penyusunan program.
Contoh :
- Sebuah sistem menginginkan adanya otorisasi kepada pengguna. Sehingga pengguna yang namanya terdaftar di data perusahaan yang bisa menggunakan sistem tersebut.
- Sebuah program menginginkan pencatatan data hanya dapat dilakukan pada pukul 09.00 – 10.00.
- Dan lain sebagainya.
Proses percabangan memiliki 3 jenis, antara lain :
1. Percabangan Tunggal
Percabangan tunggal bekerja apabila hanya ada 1 alternatif instruksi saja yang dijalankan. Logika ini memungkinkan kompiler untuk
menjalankan sebuah instruksi atau tidak sama sekali. Kompiler baru
Notasi algortimik yang dgunakan adalah : If (kondisi) {
}
Notasi algoritmik yang digunakan ini masing – masing berbeda tergantung dari bahasa pemrograman yang dipakai. Pada pembahasan
ini kami menggunakan contoh menggunakan bahasa pemrograman Turbo C.
Contoh :
Program membaca inputan dari keyboard dan apabila diinput oleh karakter vokal maka program akan menuliskan “Huruf Hidup” dan apabila bukan maka program tidak akan menjalankan apapun.
#include <stdio.h> void main(){
char huruf;
scanf(“%c”,&huruf);
if (huruf == ‘a’ || huruf = ‘i’ || huruf = ‘u’ || huruf ==’e’ || huruf == ‘o’)
printf (“Huruf Hidup”); }
Program membacan apakah bilangan yang diinput habis dibagi 2 atau tidak, apabila habis dibagi 2 maka program akan menuliskan “Bilangan genap” dan bukan maka program tidak akan menjalankan apapun.
#include <stdio.h>
int angka;
scanf(“%d”,&angka); if (angka % 2 == 0)
printf (“Bilangan Genap”);}
2. Percabangan Ganda
Percabangan ganda apabila terdapat 2 alternatid instruksi yang dijalankan. Logika ini memungkinkan kompiler menjalankan salah satu dari 2 alternatif instruksi yang ada, dan salah satu instruksi pasti dijalankan.
Notasi algoritmik yang digunkanan :
If (kondisi) {
Instruksi pertama }else{
Instruksi kedua }
Contoh :
Program memeriksa inputan apakah bilangan ganjil atau genap. Apabila diperiksa bilangan genap maka tulis “Bilangan genap” dan kalau bukan maka tulis “Bilangan ganjil”.
#include <stdio.h>
void main(){ int angka;
scanf(“%d”,&angka); if (angka % 2 == 0)
printf (“Bilangan Genap”); else
}
Program memeriksa bilangan yang lebih besar dari 2 inputan bilangan. if (angka1 > angka2)
printf (“Bilangan pertama lebih besar dari Bilangan kedua”); elseprintf (“Bilangan kedua lebih besar dari Bilangan pertama”);
}
3. Percabangan Lebih dari 2
Pada dasarnya hanya terdapat 2 jenis seleksi dalam struktur algoritma
pemrograman, namun bukan berarti hanya bisa dikembangkan pada 2 jenis tersebut saja. Struktur seleksi dapat dikembangkan menjadi bentuk yang tidak terbatas dan dapat dikombinasikan kedalam bentuk perulangan selama notasi penulisannya tidak terdapat kesalahan.
Kemampuan logika seseorang dalam merancang program dan mengamati dari permasalahan yang ada menjadi bagian yang paling penting dalam melakukan pengembangan dari bentuk seleksi ini.
Dibawah ini akan diberikan contoh seleksi menggunakan kondisi lebih dari 2.
Contoh :
untuk nilai 70 – 80 dan grade C untuk nilai 50 – 70 dan grade D untuk nilai dibawah itu.
#include <stdio.h>
void main(){ int nilai;
scanf(“%d”,&nilai);
if (nilai >= 80 && nilai <= 100) print(“Grade A”); struktur if yang telah kita pelajari diatas. Struktur case ini dapat meringkaskan alur logika yang terjadi apabila diaplikasikan pada pada alur seleksi yang memiliki lebih dari 2 kondisi. Berikut adalah notasi algoritmiknya :
switch (kondisi){
kondisi lebih dari 2. Kompiler program akan menjalankan instruksi dari struktur case dan memeriksa setiap kondisi yang ada, apabila belum ada kondisi yang bernilai benar maka kompiler akan terus menjalankan instruksi dibawahnya sampai ditemukan kondisi yang bernilai benar. Namun apabila hingga kondisi terakhir diperiksa dan tidak ditemukan kondisi yang bernilai benar maka kondisi default yang akan dijalankan.
Contoh :
Program untuk menentukan apakah karakter ‘%’, spasi, ‘&’ atau ‘$’ yang ditekan oleh pengguna melalui keyboard.
#include <stdio.h>
void main(){ int tombol;
scanf(“%d”,&tombol);
swicth(tombol){ case ‘32’:
printf(“Anda menekan tombol spasi”); break;
case ’36: printf(“Anda menekan tombol $”); break;
case ‘37’ : printf(“Anda menekan tombol %”); break;
case ‘38’: printf(“Anda menekan tombol &”); break;
default : printf(“Anda tidak mematahui aturan.”); }}
i. Struktur if dapat menerima kondisi yang berupa operasi logika. Sedangkan stuktur case tidak.
ii. Struktur case lebih efektif apabila digunakan untuk logika seleksi lebih dari 2 kondisi.
iii. Struktur case dan sktuktur if dapat dikombinasikan kedalam satu bagian, dengan catatan tata cara penulisan notasi tidak terdapat kesalahan.