• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKLUS HIDUP produk mata kuliah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SIKLUS HIDUP produk mata kuliah "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SIKLUS HIDUP

Drosophila melanogaster

Dosen

Ria Yulia Gloria, S.P,M.Pd. Yuyun Maryuningsih, S.Si,M.Pd

Oleh Neng Vivit ND

59461171

Biologi A Semester 5

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI

CIREBON 2011

SIKLUS HIDUP

Drosophila melanogaster A. TUJUAN

1. Mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila melanogaster. 2. Mengetahui lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila melanogaster. 3. Mengetahui cara menangani dan memelihara Drosophila melanogaster. B. DASAR TEORI

(2)

Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu kepala, thoraks, dan abdomen. seperti hewan simetris bilateral

lainnya, Drosophilaini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen.

Periode pengembangan Drosophila melanogaster bervariasi antara lain temperatur, umumnya semua jenis berdarah dingin. Waktu perkembangan yang paling pendek (telur-dewasa) adalah 7 hari dan dicapai pada suhu 280C. Perkembangan meningkat pada suhu yang lebih tinggi, yaitu sekitar 300C selama 11 hari, hal tersebut berkaitan dengan pemanasan tekanan.

Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago.Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan

C. ALAT DAN BAHAN

· Alat : Botol selai dan tutup busa steril

· Bahan : Drosophila melanogaster dan media (makanan) Drosophila melanogaster

D. LANGKAH KERJA

1. Memasukkan Drosophila melanogaster ke dalam botol kultur

2. Mengamati perubahan yang terjadi pada medium dan mencatat saat terjadinya telur-larva-pupa-imago. 3. Melakukan pengamatan secara periodik sekitar 4-6 jam sekali.

E. HASIL PENGAMATAN

Tanggal Waktu Stadium

Perkembangan

20 Desember 2011 17.00 Belum ada

perkembangan

21 Desember 2011 07.00 Belum ada

perkembangan

23 Desember 2011 10.00 Telur berwarna putih

dengan ukuran yang sangat kecil kurang lebih 0.5 mm, terlihat seperti titik

24 Desember 2011 14.00 Larva Instar I

25 Desember 2011 15.00 Larva Instar II

(3)

larva),menggali dengan mulut tersebut

26 Desember 2011 16 .00 Larva Instar III

Mulut hitam terlihat jelas berbentuk sungut, bergerak lebih aktif, ukuran menjadi lebih besar

27 Desember 2011 07.00 Pupa dalam jumlah

yang banyak

28 Desember 2011 13.00 pupa berwarna lebih

coklat dan bagian tengahnya menghitam

29 Desember 2011 07.00 Imago dalam jumlah

yang sangat

banyak,Ukuran relatif kecil dan kurus, berwarna pucat, dan sayap belum terbentang

F. PEMBAHASAN

Orang pertama yang menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster) sebagai objek penelitian genetika adalah Thomas Hunt Morganyang berhasil menemukan pautan seks dan gen rekombinan. Ada beberapa keuntungan sehingga lalat buah banyak dijadikan objek kajian untuk kajian-kajian genetik, diantaranya:

1. Lalat buah (Drosophila melanogaster) mudah dipelihara dalam laboratorium karena makanannya sangat sederhana, hanya memerlukan sedikit ruangan dan tubuhnya cukup kuat.

2. Pada temperatur kamar (suhu ruangan), Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat menyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalam 12 hari.

3. Jumlahnya di alam sangat berlimpah dan mudah didapati.

4. Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah yang besar.

5. Jumlah kromosom relatif sedikit, yaitu 4 pasang dan memiliki “Giant

(4)

lipat dari kromosom biasa, sehingga mudah diamati di bawah mikroskop cahaya. 6. Lalat buah (Drosophila melanogaster) memiliki berbagai macam perbedaan sifat keturunan yang dapat dikenali dengan pembesaran lemah. Lalat buah (Drosophila

melanogaster) ini memiliki beberapa jenis mutan (individu yang dihasilkan karena adanya mutasi) yang dapat diamati dengan perbesaran yang lemah pula.

7. Perkembangan dari siklus hidupnya mudah di amati, karena terjadi di luar tubuhnya mulai dari telur, larva, pupa hingga menjadi dewasa (imago).

Pada kesempatan kali ini kami telah mengamati daur hidup lalatDrosophila, daur hidup lalat Drosophila relatif pendek, terdiri atas tahap-tahap telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Fase perkembangan dari telur Drosophila

melanogaster dapat dilihat lebih jelas pada gambar di bawah ini. .

1. Telur

Individu betina dewasa bertelur dua hari setelah keluar dari pupa. Masa bertelur ini berlangsung lebih kurang selama 1 minggu, dengan jumlah telur 50 hingga 75

butir/hari. Telur diletakkan di permukaan makanan. Bentuknya oval, memiliki struktur seperti kait yang berfungsi sebagai pengapung untuk mencegah agar tidak tenggelam ke dalam makanan yang berbentuk cair. Diameternya 0,5 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Tahap telur berlangsung selama lebih kurang 24 jam.

2. Larva

Larva berwarna putih dengan panjang 4,5 mm dan bersegmen. Mulut berwarna hitam dan bertaring. Larva hidup di dalam makanan dan aktivitas makannya sangat

tinggi. Pada tahap larva terjadi dua kali pergantian kulit, dan periode di antara masa pergantian kulit dinamakan stadium instar. Dengan demikian, dikenal tiga stadium instar, yaitu sebelum pergantian kulit yang pertama, antara kedua masa pergantian kulit, dan setelah pergantian yang kedua. Di akhir stadium instar ketiga, larva keluar dari media makanan menuju ke tempat yang lebih kering untuk berkembang menjadi pupa. Secara keseluruhan tahap larva memakan waktu kira-kira satu minggu.

3. Pupa

Pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Panjangnya 3 mm. Tahap pupa berlangsung sekitar lima hari.

4. Dewasa (imago)

(5)

tersebut. Kemudian pada tanggal 24 Desember pukul 14.00 telur-telur tersebut berubah menjadi larva instar 1. Larva ini terlihat sangat banyak dan berukuran kurang lebih 0.5 mm, berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing dan terlihat adanya pergerakan (motil) menggali dengan mulut. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulitlah, larva disebut instar. Perubahan berikutnya terlihat pada hari ke 5 yaitu tanggal 25 Desember 2011. Larva instar 1 mulai membesar ukurannya, inilah yang disebut larva instar 2. Ukurannya lebih besar dibanding larva instar I, dan terlihat adanya warna kehitaman pada bagian anterior larva (mulut larva) dan menggali dengan mulut tersebut.Selain itu, pergerakannya terlihat lebih aktif dibanding larva instar 1. Hari berikutnya, ukuran larva makin bertambah besar dan fase larva instar 3 mulai muncul. Jika dijelaskan, instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Pergerakan larva ini aktif di atas media maupun di dinding botol.pada saat fase ini medium telah mencair sehingga jumlah larva tidak terlihat begitu

jelas. Namun pada biji mangga banyak sekali larva yang bergerak. Selanjutnya, larva instar 3 mulai melakukan pergerakan ke bagian atas botol dan banyak terlihat menempel di botol. Larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. Larva instar 3 ini mulai berubah menjadi pupa pada tanggal 27 Desember 2011. Pupa terlihat berwarna coklat dan memiliki lapisan kutikula yang berfungsi melindungi dari gangguan lingkungan sekitarnya. Dan pada tanggal 29 Desember 2011, imago muncul. Jadi dapat praktikan amati bahwa waktu yang

diperlukan Drosophila melanogaster untuk pergiliran yang dilakukan praktikan adalah 9 hari. Lamanya perubahan telur menjadi imago dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu lingkungan (rendah, ideal atau tinggi) dan perlakuan yang diberikan masing-masing praktikan seperti pemberian intensitas cahaya (botol diletakkan di tempat gelap atau terang). Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari.

Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.

Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.

Struktur dewasa Drosophila melanogaster tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.

Seperti yang telah disebutkan di atas, lamanya siklus hidupDrosophila dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila melanogasterini diantaranya sebagai berikut:

· Suhu Lingkungan

(6)

mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.

· Ketersediaan Media Makanan

Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan

menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina.

· Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan

Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.

· Intensitas Cahaya

Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.

G. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa tahapan-tahapan fase

pertumbuhan Drosophila melanogaster adalah telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III –– pupa – imago. Perkembangan siklusDrosophila melanogaster dari mulai telur samapi terbentuk imago terjadi selama kurang lebih 9 hari dan lamanya pertumbuhan pada siklus hidupDrosophila melanogaster di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu suhu lingkungan, ketersediaan media makanan,

tingkat kepadatanbotol pemeliharaan dan intensitas cahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Addan.2010.Drosophila

melanogaster.http://addanupdate.blogspot.com/2010/06/Drosophila-melanogaster.html. Diakses tanggal 10 Desember 2011

Anonim. 2009. Identifikasi tangkapan dari

daerah.http://afreedabio.blogspot.com/2009/08/identifikasi-tangkapan-dari-daerah.html.Diakses tanggal 10 Desember 2011

Maryuningsih,Yuyun.2011.Panduan Praktikum GENETIKA.Cirebon:IAIN Press Yatim,Wildan. 2003.Genetika.Bandung:Tarsito

Zaraen.2008.Siklus hidup

Referensi

Dokumen terkait

____________ (1997), Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1994 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Perdesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan,

Terjadinya perbedaan konversi ransum pada penelitian ini, dapat dijelaskan sebagai berikut: konsumsi ransum tidak dipengaruhi oleh ransum perlakuan, tetapi bila dikaitkan

Faktor pendukung dalam pendistribusian ZIS yaitu profesionalitas beberapa amil yang sudah memperoleh setifikasi dapat meningkatkan kualitas kinerja BAZNAS Kabupaten

Pada bagian akhir dari bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dari implementasi teknologi CORBA pada pemrograman lintas platform bahasa pemrograman yaitu platform Java

Perhitungan nilai KRA untuk data debit hasil model (KRA=9,49) menggambarkan kondisi hidrologi yang baik di Sub DAS Wakung, sedangkan untk nilai KRA dari data debit

bersamaan antara sifat gelombang ultrasonik dengan massa durian utuh untuk memprediksi tingkat kematangan daging durian yang dinyatakan dalam kekerasan.. Metoda yang

Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah: (a) Untuk mengetahui penganturan hukum positif di Indonesia mengenai tindak pidana

Berdasarkan hasil uraian dan pembahasan perbaikan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembentukan standar kompetensi diawali dengan menentukan