Berkebun Sayuran di atas Batang Pisang
Batang pisang bisa menggantikan bambu dan talang air untuk berkebun sayuran. Bahkan batang pisang memiliki kelebihan yakni banyak mengandung pati sebagai sumber nutrisi tanaman dan mikroorganisme di dalam batang pisang bisa menjadikan media tanam yang ditaruh pada saat menanam lama-kelamaan menjadi kompos. Batang pisang juga memiliki senyawa penting seperti antrakuinon, saponin, dan flavanoid. Nah, pada manusia antrakuinon bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Peran senyawa itu pada tanaman juga bisa menyuburkan pertumbuhan bulu-bulu akar yang berguna membantu tanaman menyerap unsur-unsur hara.
GARDEN
Gb.1 Sayur kangkung dalam vertical garden yang terbuat dari batang bambu yang digantung pada tembok samping pagar rumah
Keterbatasan lahan yang kita miliki, tidak perlu menyurutkan
niat kita untuk mulai menghijaukan sekitar. Kini, di kota-kota besar
orang-orang yang peduli pada alam sudah banyak yang
mengembangkan
urban farming
. Dengan perkembangan teknologi
pangan, kini berkebun tidak harus selalu menggunakan media
tanah. Ada banyak pilihan yang bisa kita ambil. Selain dengan cara
organik, kita juga bisa berkebun dengan cara hidroponik ataupun
aquaponik. Lahan yang sempit pun bisa kita siasati dengan
teknik
vertical
garden
.
hujan,
dan
meningkatkan
suplai
oksigen.
Dalam hal ini, kita juga bisa memanfaatkan berbagai barang
bekas sebagai tempat bertanam sehingga mendukung gerakan
zero
waste
.
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Atau
bisa juga menggunakan produk vertical garden pabrikan dengan
penyiraman
otomatis.
Berikut ini beberapa inspirasi
vertical garden.
Gb.3 Vertikultur / vertical garden dari pipa paralon yang diberdirikan
Gb.5 Vertikultur / vertical garden dengan menyusun pot yang digantung
Gb.7 Vertikultur / vertical garden pabrikan pada sebuah gedung dengan penyiraman otomatis
Gb.9 Vertikultur / vertical garden pabrikan
Gb.11 Vertikultur / vertical garden dari talang air dengan mini greenhouse
Gb.13 Vertikultur / vertical garden dari batu bata merah
Gb.14 Cara membuat vertikultur / vertical garden dari bambu yang diberdirikan
Gb.15 Vertikultur / vertical garden dengan memanfaatkan kaleng cat bekas
Gb.17 Vertikultur / vertical garden dari bambu
Gb.19 Vertikultur / vertical garden dengan memanfaatkan botol bekas
Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya, seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih. Penemu dari metode hidroponik ini adalah DR. WF. Gericke. Beliau adalah seorang agronomis dari Universitas California, USA. Saat itu beliau berhasil menanam tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam di dalam bak yang berisi mineral hasil uji cobanya.
Berikut ini adalah kelebihan bercocok tanam dengan menggunakan sistem hidroponik:
Dapat dilakukan pada ruang / tempat yang terbatas dan higienis
Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan pupuk bisa lebih hemat
Lebih terjamin dan bebas dari serangga dan hawa penyakit
Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam tanah
biasa
Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan
Kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor
Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:
# Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
# Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau
plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam
bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua
bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan
penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar
daun.
# Persiapan media tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll.
Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa,
sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik,
polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media
tanam yang sudah disiapkan.
# Pembuatan green house
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green
house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat
tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang
lebih besar.
# Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai
pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan
unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang
disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk
pada penanaman sistem konvensional.
# Perawatan tanaman
Berkebun Sayuran di atas Batang Pisang
Batang pisangbisa menggantikan bambu dan talang air untuk berkebun sayuran. Bahkan batang pisang memiliki kelebihan yakni banyak mengandung pati sebagai sumber nutrisi tanaman dan mikroorganisme di dalam batang pisang bisa menjadikan media tanam yang ditaruh pada saat menanam lama-kelamaan menjadi kompos. Batang pisang juga memiliki senyawa penting seperti antrakuinon, saponin, dan flavanoid. Nah, pada manusia antrakuinon bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Peran senyawa itu pada tanaman juga bisa menyuburkan pertumbuhan bulu-bulu akar yang berguna membantu tanaman menyerap unsur-unsur hara.
Pemakaian batang pisang untuk berkebun sayuran cukup mudah. Buatlah penyangga dari kayu untuk menahan batang pisang yang akan diletakkan secara horizontal. Berikutnya lubangi batang pisang seukuran gelas minuman mineral dengan lebar sekitar 15 cm dan dalam 10 cm dengan memakai pisau. Jarak antarlubang antara 15–20 cm. Sebatang pisang dapat dibuat 2 lajur lubang. Setelah lubang jadi masukkan media tanam berupa tanah atau sampah organik ke dalam lubang tanam tersebut. Diamkan terlebih dahulu selama 2–3 hari untuk kemudian baru ditanam benih sayuran sesuai kehendak Anda. Perawatan tanaman yang dilakukan sama seperti berkebun memakai bambu atau talang. Sebuah batang pisang bisa dipakai 2–3 kali tanam, tergantung kepada kondisi batang.
Manfaat Gedebog Pisang Sebagai
Media Tanam
Batang pisang biasanya dibuang begitu saja setelah diambil buahnya, atau hanya dibutuhkan saat ada pertunjukkan wayang kulit untuk menancapkan wayang, padahal batang pisang banyak manfaatnya yang bisa diolah. Buah dari surga ini dari buah, bunga, daun, batang dan bonggolnya semuanya bermanfaat, bahkan bonggolnya membusuk tanpa meninggalkan bau loh. bila diaplikasikan ke pembuatan MOL bisa tanpa bau mantap tuh.
Media tanam yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman sudah bervariasi hingga saat ini. Penanaman di atas tanah yang telah dilakukan sejak nenek moyang dahulu kala, dianggap sudah tidak relevan untuk beberapa komoditas. Pencarian media tanam tidak lepas dari keingintahuan akan kebutuhan nutrisi yang sesuai oleh tanaman dan menghindari patogen tular tanah yang menurunkan hasil tanaman.
Batang
pisang bisa menggantikan bambu dan talang air untuk berkebun sayuran, menanam jamur merang dll. Bahkan batang pisang memiliki kelebihan yakni banyak mengandung pati sebagai sumber nutrisi tanaman dan mikroorganisme di dalam batang pisang bisa menjadikan media tanam yang ditaruh pada saat menanam lama-kelamaan menjadi kompos.
Batang pisang juga memiliki senyawa penting seperti antrakuinon, saponin, dan flavanoid. Nah, pada manusia antrakuinon bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Peran senyawa itu pada tanaman juga bisa menyuburkan pertumbuhan bulu-bulu akar yang berguna membantu tanaman menyerap unsur-unsur hara.
Batang pisang sendiri diketahui mengandung hingga 80% air. Selama ini batang pisang telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai pakan ternak karena kandungan selulosanya yang berkadar lignin rendah. Penggunaan batang pisang tetap menjanjikan karena kandungan glukosa batang pisang dapat menyuplai kebutuhan tanaman, baik pisang itu sendiri maupun tanaman yang ditanam di batang pisang.
Pemakaian batang pisang untuk berkebun sayuran cukup mudah. Buatlah penyangga dari kayu untuk menahan batang pisang yang akan diletakkan secara horizontal. Berikutnya lubangi batang pisang seukuran gelas minuman mineral dengan lebar sekitar 15 cm dan dalam 10 cm dengan memakai pisau. Jarak antarlubang antara 15–20 cm. Sebatang pisang dapat dibuat 2 lajur lubang. Setelah lubang jadi masukkan media tanam berupa tanah atau sampah organik ke dalam lubang tanam tersebut.
Menanam Sayuran di Batang Pisang
Posted Feb.08, 2013 under BERKEBUN
Media tanam yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman sudah bervariasi hingga saat ini. Penanaman di atas tanah yang telah dilakukan sejak nenek moyang dahulu kala, dianggap sudah tidak relevan untuk beberapa komoditas. Pencarian media tanam tidak lepas dari keingintahuan akan kebutuhan nutrisi yang sesuai oleh tanaman dan menghindari patogen tular tanah yang menurunkan hasil tanaman.
Hidroponik diusung sebagai cara tanam baru yang tidak menggunakan tanah. Tanaman diberi media lain seperti kerikil, pasir, sabut kelapa atau bahkan hanya styrofoam sebagai penyangga tanaman di atas larutan hara. Permainan formula nutrisi tanaman pun dimainkan hingga ditemukan dua larutan stok (A dan B) yang tidak dicampur sebelum disuapkan ke tanaman. Lucunya, seorang blogger Thailand di blognya bettertree, mengangkat penggunaan batang pisang sebagai media tanam. Batang pisang hanya dirubuhkan tanpa dipotong dari bonggolnya kemudian selada ditanam di batang pisangnya. Tidak diketahui apakah ini telah diaplikasikan secara luas di Thailand tetapi ini cukup prospektif untuk diterapkan juga di Indonesia.
Penggunaan batang pisang (source: http://bettertree.blogspot.com)