LATAR BELAKANG PENELITIAN
Ketika perkembangan teknologi mengubah dunia internasional ini menjadi sebuah global village, negara-negara seolah tanpa batas (borderless). Era ini populer dengan nama globalisasi. Di sinilah masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka munculah akuntansi internasional yang mencoba menguraikan teori dan praktik- praktik akuntansi yang berlaku secara internasional. Harmonisasi standar akuntansi keuangan dalam wujud International Financial Reporting Standard (IFRS) berlaku secara internasional, dan dalam proses
penyusunannya faktor politik dan kondisi ekonomi menjadi tidak relevan. Dalam hal ini, sangat diharapkan ada sebuah standar yang dapat diterima oleh semua negara di dunia. Dengan adanya standar yang diterima secara internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki daya keterbandingan yang lebih tinggi antar negara. Tentu saja upaya-upaya kearah harmonisasi internasional ini bukanlah pekerjaan mudah. Keadaan ini juga berpengaruh terhadap Akuntansi di Indonesia. Melihat keadaan dan kebutuhan negara Indonesia dan dengan tujuan untuk mendorong semakin terciptanya transparansi yang bisa dimengerti dan memiliki standar yang sama dengan negara-negara lain, maka IAI melakukan harmonisasi dengan standar keuangan internasional, dimana nantinya semua negara akan berpedoman pada standar ini untuk semakin mendorong transparansi laporan keuangan dan bisa dimengerti oleh semua pihak, dalam hal ini khususnya mengenai informasi keuangan dari suatu unit usaha, maka oleh Komite Ikatan Akuntan Indonesia dengan penelitian yang bertahun-tahun yang telah dilakukan mengambil langkah yang matang untuk memasukkan laporan arus kas sebagai laporan utama
aliran kas (Cash Flow) diatur dalam Pernyataan Standar Akuntasi Keungan (PSAK, 2007:2.4). Menurut PSAK (2007:2.4), penyusunan laporan aliran kas ini bertujuan agar para pemakai laporan keuangan sebuah perusahaan dapat membaca dan menilai kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam menghasilkan atau setara dengan kas dan menilai untuk apa saja kas dan setara dengan kas tersebut digunakan atau dimanfaatkan. Menurut ketentuan PSAK (2007:2.4), penyusunan laporan aliran kas sebaiknya dikelompokan menjadi tiga bagian. Ketiga kelompok itu adalah; aliran kas dari aktivitas operasional perusahaan, aliran kas dari aktivitas investasi, dan aliran kas dari aktivitas pendanaan.”
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa laporan arus kas dibuat untuk
mengetahui sumber kas yang diperoleh dan pengalokasian kas selama satu periode kegiatan perusahaan. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan mengenai pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan baik rutin maupun tidak rutin selama satu periode.
Makin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi hal ini tidak berarti perusahaan harus mempertahankan
persediaan kas dalam jumlah yang besar karena semakin besar kas maka semakin banyak uang yang menganggur.
Mengingat hal tersebut diatas perlu diperhatikan apa saja yang menjadi arus kas dan digunakan untuk apa kas itu, maka untuk mengetahui lebih jelasnya perlu disusun suatu laporan tentang aliran kas dengan acuan pada data keuangan yang mendukung. Kemudian laporan arus kas itu dianalisa untuk mengetahui
perkembangan perusahaan dalam hal ini kebutuhan dan pengalokasian kas. Laporan arus kas ini sangat berguna untuk menentukan kebijakan- kebijakan
perusahaan dalam hal menjalankan kegiatan operasi, sedangkan bagi pihak ekstern akan berguna sebagai salah satu alternatif analisa dalam pengalokasian modal mereka.
PENDAHULUAN
Dalam rangka pengambilan keputusan, pengelola perusahaan memerlukan informasi
khususnya informasi mengenai apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Informasi yang
cepat dan berkesinambungan berupa informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan dapat
membantu perusahaan untuk mengetahui keadaan dan kinerja ekonomi suatu perusahaan. Dalam
pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2008:7). Laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan biasanya terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, dan laporan keuangan
ada untuk membantu investor dan kreditur dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan
perusahaan. Laporan laba rugi contohnya, suatu perusahaan dapat saja memberikan gambaran
bahwa perusahaan tersebut mendapatkan laba yang tinggi. Namun laporan arus kas biasa saja
memperlihatkan bahwa perusahaan sebenarnya kekurangan uang kas. Menurut Skousen dkk
dalam periode tertentu. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang amat likuid yang bisa
segera ditukar dengan kas. Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas
diklasifikasikan menurut tiga kategori utama yaitu : aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas
pendanaan.
Aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu
perusahaan. Arus masuk kas terbesar dari operasi berasal dari pengumpulan kas pelanggan. Arus
keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran
bunga dan pajak. Arus kas operasi dicatat pada bagian awal laporan arus kas, karena arus kas
operasi merupakan sumber kas terbesar dan sangat penting untuk sebagian besar perusahaan.
kegagalan operasi perusahaan untuk menghasilkan arus kas masuk yang besar untuk suatu
periode yang panjang dapat merupakan tanda adanya kesulitan pada perusahaan.
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan
perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup
lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraca.
Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan
piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan
investasi pada laporan arus kas. Kegiatan investasi juga merupakan perolehan dan penjualan
aktiva yang digunakan dalam operasi. Karena itu, penjualan aktiva tetap dan penjualan investasi
merupakan arus kas masuk dari kegiatan investasi.
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor
yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan
mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wessel bayar dan
seperti deviden dan pembelian saham perbendaharaan. Asumsi bahwa ketersediaan kas yang
tinggi dari aktivitas pendanaan akan mempengaruhi jumlah aktiva lancer berupa kas sehingga
memungkinkan perusahaan untuk memiliki tingkat likuiditas yang tinggi untuk membayar
kewajiban jangka pendeknya.
Secara sederhana likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya, yaitu kas atau yang muda dicairkan ke kas dalam jangka pendek, untuk
memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan. Likuiditas merupakan kunci
utama dalam upaya mempertahankan suatu usaha agar dapat bertahan. Likuiditas juga berarti
perusahaan mempunyai cukup dana ditangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan
berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga. Masalah likuiditas penting dalam
menjaga
kelancaran
operasional perusahaan serta dalam kebutuhan jangka pendek dan darurat
serta fungsi pertumbuhan (investasi) untuk mengembangkan asset yang dimiliki sesuai
dengan harapan yang diinginkan perusahaan.
( MASUKKAN PROFIL PERUSAHAAN PT. HOLCIM INDONESIA )
PT Holcim Indonesia Tbk merupakan salah satu Perusahaan Persero di Indonesia yang
memiliki total arus kas yang positif dan terus meningkat dari satu periode ke periode berikutnya.
Hal ini dapat kita lihat pada perbandingan laporan arus kas pada masing-masing aktivitas dan
likuiditas (rasio lancar) pada tahun 2013- 2014 :