MAKALAH
LAPORAN ARUS KAS METODE
LANGSUNG
Disusun oleh :
1. Ari Ira Safitri
:
B.231.11.0479
2. M. Indra Jayadi
:
B.231.11.0130
3. Rodinda Prasetiani
:
B.231.11.0483
UNIVERSITAS SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika perkembangan teknologi mengubah dunia internasional ini menjadi sebuah global village, negara-negara seolah tanpa batas (borderless). Era ini populer dengan nama globalisasi. Di sinilah masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka munculah akuntansi internasional yang mencoba menguraikan teori dan praktik-praktik akuntansi yang berlaku secara internasional. Harmonisasi standar akuntansi keuangan dalam wujud International Financial Reporting Standard (IFRS) berlaku secara internasional, dan dalam proses penyusunannya faktor politik dan kondisi ekonomi menjadi tidak relevan. Dalam hal ini, sangat diharapkan ada sebuah standar yang dapat diterima oleh semua negara di dunia. Dengan adanya standar yang diterima secara internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki daya keterbandingan yang lebih tinggi antar negara. Tentu saja upaya-upaya kearah harmonisasi internasional ini bukanlah pekerjaan mudah.
BAB II
PERMASALAHAN
BAB III
PEMBAHASAN
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatanperusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas (pengeluaran kas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha.
Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu perusahaan (Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa arus kas.
Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas. Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode, serta untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam menganalisa kas (Kieso dan Wey Grandt, 1995 : 247).
berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:
Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan.
Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
BENTUK DAN METODE LAPORAN ARUS KAS
A. Metode Langsung
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.
Pada metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh :
1. Dari catatan akuntansi perusahaan
Cara ini hanya dapat dilakukan oleh eksternal analisis yang memungkinkan memperoleh data dengan lengkap dan masih murni.
2. Dengan menyesuaikan penjualan, pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk :
c. Pos lain yang berkaitan dengan arus investasi dan pendanaan
Cara ini dapat ditempuh oleh eksternal analisis dengan informasi yang diperoleh dari laporan laba rugi.
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :
1. Menentukan perubahan dalam kas.
2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi
3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.
Penyajian metode langsung untuk pelaporan kas bersih mengalir dari aktivitas operasi untuk ilustrasi Perusahaan Emigz.
EMIG PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS ( PARSIAL )
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan $ 765.000 Kas Pembayaran:
Untuk pemasok $ 550.000 Untuk beban usaha 148.000
Untuk pajak penghasilan 48.000 746.000
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi $ 19.000
Emig PERUSAHAAN
Ketika metode langsung digunakan, perusahaan dapat menyajikan rekonsiliasi ini di bagian bawah laporan arus kas atau dalam jadwal terpisah.
Keputusan yang paling diperdebatkan bahwa FASB dihadapi terkait dengan pelaporan arus kas adalah memilih antara metode langsung dan metode tidak langsung untuk menentukan kas bersih mengalir dari aktivitas operasi. Perusahaan melobi terhadap metode langsung, mendesak adopsi metode tidak langsung. Petugas kredit komersial menyatakan kepada FASB a preferensi yang kuat dalam mendukung metode langsung. Dalam dua bagian berikutnya, kami mempertimbangkan argumen yang mendukung masing-masing metode. Dalam Favor Metode Langsung Keuntungan utama dari metode langsung adalah bahwa hal itu menunjukkan penerimaan kas operasi dan pembayaran. Oleh karena itu, lebih konsisten dengan tujuan pernyataan kas arus-untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran-daripada tidak langsung Metode, yang tidak melaporkan penerimaan kas operasi dan pembayaran.
Pendukung metode langsung berpendapat bahwa pengetahuan tentang sumber spesifik dari operasi dan pembayaran. Oleh karena itu, lebih konsisten dengan tujuan pernyataan kas arus-untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran-daripada tidak langsung Metode, yang tidak melaporkan penerimaan kas operasi dan pembayaran. Pendukung metode langsung berpendapat bahwa pengetahuan tentang sumber spesifik penerimaan kas operasi dan tujuan yang operasi pembayaran tunai adalah dibuat dalam periode masa lalu berguna dalam mengestimasi arus kas operasi masa depan. Selain itu,informasi tentang jumlah kelompok utama penerimaan kas operasi dan pembayaran lebih berguna daripada hanya informasi tentang jumlah aritmatika mereka (arus kas bersih dari aktivitas operasi). Informasi tersebut lebih menunjukkan kemampuan perusahaan (1) untuk menghasilkan kas yang cukup dari aktivitas operasi untuk membayar utang-utangnya, (2) untuk
berinvestasi di perusahaan
dengan cara yang memungkinkan mereka untuk menentukan jumlah seperti kas yang diterima dari pelanggan atau
pembayaran kepada pemasok langsung dari sistem akuntansi mereka. Tapi pendukung langsung Metode berpendapat bahwa penambahan biaya menentukan penerimaan kas operasi
dan pembayaran tidak signifikan.
B. Metode Tidak Lansung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.
Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi.Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :
1. Menentukan perubahan dalam kas.
2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi
BAB IV KESIMPULAN
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya .
Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.