• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA DAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KINERJA DAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA DAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DI

PUSKESMAS KECAMATAN WAY HALIM

KOTA BANDAR LAMPUNG

OLEH

DEWI ROBINA

165130039p

KELAS KONVERSI A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN UMITRA LAMPUNG

KESEHATAN MASYARAKAT

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Komunikasi Kesehatan tentang “Kinerja dan Program Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung”.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mohon maaf apabila dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, serta penulis pun mengharapkan kritik dan saran pembaca sekalian yang bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah berikut dapat lebih baik lagi. Semoga makalh ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Bandar Lampung, 14 November

Penulis,

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……… 2

Daftar Isi……….. 3

Bab I. Pendahuluan……… 4

Bab II. Gambaran Umum Dan Geografis……… 6

Bab III. Program Puskesmas Kecamatan Way Halim ……….. 12

Bab IV. Analisis SWOT ……… 15

Bab V. Kesimpulan dan Saran………. 18

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan suatu organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut terselenggara dengan menitikberatkan pada pelayanan untuk masyarakat guna mencapai derajat kesehatan yang optimal. Perencanaan kesehatan merupakan usaha untuk merinci kegiatan upaya kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada dan menetapkan alokasi sumberdaya seefisien mungkin, dalam rangka mencapai status kesehtana yang diinginkan dalam periode tertentu pada masa yang akan datang.

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) merupakan suatu proses kegiatan yang sitematis untuk menyusun dan mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas pada tahun berikutnya dan untuk meningkatkan cakupan mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah kesehatan setempat. Secara umum PTP ini bertujuan untuk mengingkatkan kemampuan manajemen Puskesmas dalam meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

(5)

berkaitan dengan sanitasi, jamban keluarga, jumlah rumah tangga yang menggunakan SPAL, dan lain-lain.

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN GEOGRAFIS

A. Gambaran Umum

Puskesmas Way Halim merupakan Puskesmas Kotamadya Bandar Lampung yang resmi menjadi Puskesmas Induk pada tanggal 18 Februari 1987. Puskesmas Way Halim didirikan di atas tanah seluas 950 m2 dengan luas bangunan 554 m2. Sarana yang tersedia meliputi fasilitas sarana pelayanan langsung dan tidak langsung. Kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan upaya kesehatan wajib yaitu upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempuanyai daya tingkat tinggi untuk peingkatan derajat kesehatan masyarakat.

Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh Puskesmas Way Halim yaitu:

1. Upaya prmosi kesehatan (penyebarluasan informasi kesehatan) 2. Upaya kesehatan lingkungan

3. Upaya kesehatan ibu anak serta KB 4. Upaya perbaikan gizi masyarakat

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 6. Upaya pengobatan

(7)

9. Rekam medika 10. Penyuluhan obat

Dalam wilayah kerja Puskesmas Way Halim terdapat tiga Puskesmas pembantu yaitu Pustu Way Halim permai, Pustu Gunung Sulah, Pustu Jagabaya Citra. Puskesmas Way Halim berlokasi di Jalan Raja Basa II Perumnas Way Halim Kecamatan way Halim Kota Bandar Lampung.

Visi dan misi Puskesmas Way Halim adalah sebagai berikut:

Visi

Terwujudnya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang optimal, bermutu dan merata yang bertumpu pada pelayanan prima dan pemberdayaan masyarakat.

Misi

1. Menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan berorientasi pada kepuasan pasien

3. Mendorong kemnadirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan

5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masayarakat beserta lingkungannya

6. Menerapkan sistem manajemen yang profesional, transparan, dan akuntabel

7. Membangun puskesmas dengan konsep nyaman dan aman

8. Menggalang kemitraan dengan semua pihak dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dan produktif

(8)

Dari enam kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas way Halim tercatat Kelurahan ynag paling banyak jumlah penduduk sasaran adalah Way Halim Permai dengan jumlah penduduk 13.282 jiwa, sedangkan jumlah penduduk sasaran yang paling sedikit adalah Kelurahan Jagabaya I dengan kepadatan penduduk sasaran 2.825 jiwa.

Tabel 1. Distribusi jumlah penduduk dan Kkdi wilayah Kerja Puskesmas Way Halim Tahun 2014

3 Gunung Sulah 5.441 5.261 10.702 2.811

4 Jagabaya I 1.409 1.416 2.825 678

5 Jagabaya II 6.227 6.257 12.464 3.799 6 Jagabaya III 4.715 4.349 9.064 2.217

Jumlah 31.859 29.109 60.968 14.806

Kondisi lingkungan biologis di wilayah kerja Puskesmas Way Halim dapat dilihat dari keadaan tempat-tempat umum yang ada, dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Distribusi tempat umum di wilayah kerja Puseksmas Way Halim Tahun 2014

(9)

bagian Kota Bandar Lampung adalah 70 tahun. Berdasarkan data kematian, angka kematian tahun 2015Ibu meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang terdapat satu kasus kematian, berdarakan angka kematian bayi terdapat 21 kasus kematian bayi, berdarakan angka kesakita (morbiditas) terdapat pola sepuluh penyakit terbesar yaitu:

Tabel 3. Sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Way Halim tahun 2015

No ICD X Jenis Penyakit Jumlah

1 JOO Common cold 5517

2 K.29.7 Gastritis 4402

3 R509 Febris 4339

4 I.10 Hipertensi 3094

5 EII0 Diabetes melitus 2809

6 J.0.29 Dilatasi 2222

7 L.23 Chepalgia 1737

8 A010 Typoid 1126

9 M.069 Rhematik artitis 913

10 M791 Myalgia 658

Penyakit menular lainnya seperti demam berdarah dengue, tuberkolosis paru, campai, pneumonia, rabies, kecacingan. Sementara untuk penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit gigi dan mulut, penyakit sistem otot dan jaringan ikat.

Status gizi masyarakat tidak didapatkan kasus gizi buruk. Untuk jumlah peserta jaminan kesehatan adalah 10.543 jiwa. Secara khusus pelayanan bagi masyakarat miskin di Puskesmas dikembangkan dengan adanya program jaminan kesehtan, pencakupan pelayanan gizi masyarakat miskin yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Sumberdaya kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Way Halim tahun 2015 adalah sebagai berikut

Tabel 4. Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Way Halim tahun 2015

No Jenis sumber daya Jumlah Keterangan

(10)

2 baik, 1 rusak

6 Dokter Praktek Swasta 10

7 BPS 14

8 Balai Pengobatan 6

9 Poskeskel 6

Peralatan dan jenis peralatan yang ada di Puskesmas Way Halim tampak dalam tabel berikut.

Tabel 5. Distribusi perlatan kesehatan Puseksmas Way Halim Permai tahun 2015

No Jenis peralatan Jumlah (set) Kondisi

1 KIA set 1 Baik

7 - Mikroskop elektrik 1

-8 Usila kit 1

-9 Cold chain 1

-Tenaga kesehatan dan non kesehatan yang ada di Puskesmas Way Halim tahun 2015 masing-masing yaitu: Puskesmas way halim (26 orang), Pustu Way Halim Permai (5 orang), Pustu Gunung Sulah (7 orang), Pustu Jaga Baya Citra (2 orang). Dapat diambil kesimpulan sehingga di masing-masing wilayah kerja Puskesmas Way Halim sudah cukup memadai.

Pelaksanaan manajemen kesehatan di Puskesmasn Way Halim merupakan bagian dari upaya peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, monitoring, dan evaluasi.

(11)

hasil kegiatan lokakarya Mini bulan Puskesmas dan penentuan lintas sektoral dan melalui program Lokmin Triwulan, adapun pelaksanaan kinerja upaya kesehatan di dapat dari evaluasi tahunan.

BAB III

(12)

PUSKESMAS KECAMATAN WAY HALIM

A. Definisi Program Puskesmas Rawat Inap Panjang

Kegiatan-kegiatan program yang dilakukan untuk perbaikan gizi masyarakat Puskesmas Way Halim permai adalah kegiatan harian, kegiatan bulanan atau semesteran (6 bulan sekali) dan kegiatan tahunan ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

Program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas Way Halim permai, ditulis dengan tujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kegiatannya, tenaga pelaksananya, jenis-jenis pelatihan untuk pelaksana, pedoman pelaksanaan program gizi yang harus ada setiap saat termasuk standar operasional prosedur, dan pengawasan, evaluasi dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta output dari pelaksanaan kegiatan program gizi Puskesmas.

Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Selain proogram perbaikan gizi seperti yang dijelaskan di atas, terdapat program prioritas dan program essensial yang ada di Puskesmas Way Halim yaitu:

Program Prioritas:

(13)

2. Penurunan kasus kematian balita dan kematian Ibu Program essensial:

1. Peningkatan penemuan P2 TB Paru 2. Mempertahankan status imuniasi 3. Peningkatan UKS

(14)

ANALISIS SWOT PROGRAM PUSKESMAS KECAMATAN WAY HALIM

1. Pemberantasan kasus P2 DBD

Tujuan program ini adalah menurunkan jumlah kasus DBD, meningkatkan angka bebas jentik, dan meningkatkan cakupan angka bebas jentik sekolah. Sasaran program ini adalah rumah penduduk wilayah kerja Puskesmas Way Halim dan sekolah di wilayah kerja Puskesmas Way Halim. Analisis SWOt yang ada dari program ini dibahas pada Tabel 6.

Tabel 6. Analisis SWOT program pemberantasan kasus P2 DBD Nama Kegiatan Pemberantasan kasus P2 DBD

Strength 1. Jumlah tenaga penyuluh dari puskesmas cukup memadai

2. Koordinasi antar tenaga kesehatan dengan masayarakat cakupan kerja Puseksmas Way Halim, dan Pihak sekolah cukup baik

Weakness Masyarakat terkadang kurang menyadari pentingnya membersihkan genangan air yang ada di sekitar rumah

Opportunity 1. Baik untuk mencegah kasus DBD

2. Lokasi puskesmas sangat strategis untuk menjangkau sekolah dan rumah warga 3. Puskesmas dan pemangku jabatan setempat

sangat antusias terhadap program ini

Threat Berbekal pengetahuan sendiri, implementasi yang di berikan puskesmas sering kali tidak di apresiasi dan diterapkan oleh sasaran

2. Penurunan kasus kematian balita dan kematian Ibu

Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian Ibu dan meningkatkan cakupan persalinan Bumil Resti. Analisis SWOT program ini adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Analisis SWOT program penurunan kasus kematian balita dan kematian Ibu

(15)

Strength 1. Jumlah tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat sudah memadai

2. Fasilitas kesehatan sudah cukup 3. Koordinasi antar bidan sudah baik

4. Frekuensi kehadiran tenaga kesehatan sudah baik Weakness 1. Pencacataan jumlah ibu hamil resti dan keluarga

belum terdata dengan baik

2. Terdapat kesulitan untuk mendeteksi bumil resti karena data belum tercatat lengkap

Opportunity Adanaya kesempatan bagi tenaga medis untuk memberikan pengetahuan baru terhadap bumil resti terlebih untuk bumil yang hamil dalam usia muda

Threat Pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas sebagai sarana kesehatan strata pertama masih kurang

3. Program Peningkatan penemuan P2 TB Paru

Tujuan program ini adalah meningkatkan cakupan penemuann TB Paru dan menjamin pasokan pembekalan Lab pemeriksaan TB seiring dengan semakin meluaskan penyebaran kasus TB Paru. Penjelasan mengenai SWOT program ini dibahas pada Tabel 8.

Tabel 8. Analisis SWOT program peningkatan penemuan P2 TB Paru

Nama kegiatan Program peningkatan penemuan P2 TB Paru Stength 1. Jumlah tenaga kesehatan yang memadai

2. Penyuluhan rutin sudah terjadwal dengan baik 3. Ketersediaan obat TB paru telah memadai

Weakness Kurangnya kesadaran masyarakat akan hal-hal yang menyebabkan P2 TB Paru terjadi

Opportunity Lokasi puskesmas yang strategis untuk diadakan kegiatan penyuluhan

Threat 1. Kurang pedulinya pedagang apabila terdapat penyuluhan dan sosialisasi mengenai produk mereka 2. Pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas sebagai

sarana kesehatan strata pertama masih kurang

4. Program mempertahankan status imunisasi

(16)

imunisasi sehingga diperoleh peningkatan cakupan imunisasi dan perbekalan di masing-masing Puskesmas. Berikut penjelasan SWOT program ini.

Tabel 9. Analisis SWOT program mempertahankan status imunisasi Nama kegiatan Mempertahankan status imunisasi

Strength 1. Terdapat laboratorium yang memadai di masing-masing milayah kerja Puskesmas Way Halim

2. Tingginya ketertarikan ibu yang memiliki anak balita terhadap program imunisasi

3. Umumnya ibu telah mengetahui manfaat imunisasi sehingga tidak terdapat kesulitan yang berarti dalam menjalankan kegiatan ini

Weakness 1. Masih terdapat sejumlah orang tua yang khawatir akan dampak yang ditimbulkan imunisasi

2. Adanya kasus yang beredar seputar dampak negatif imunisasi

Opprotunity Puskesmas dapat memberikan penyuluhan yang menyeluruh tentang imunisasi dan hal yang harus dilakukan sekiranya terdapat kekhawatiran seputar imunisasi

Threat Beberapa orang masih merasa khawatir terhadap kandungan imunisasi

5. Program peningkatan UKS

Tujuan program ini adalah memberitahukan pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri yang berdampak pada lingkungan, memberitahu manfaat usaha

kesehatan sekolah (UKS) terhadap warda sekolah sehingga murid-murid menyadari bahwa keberadaan UKS dengan fasilitas yang memadai adalah penting dan sangat bermanfaat. Pada tabel 10 berikut dijelaskan analisis SWOT program peningkatan UKS.

Tabel 10. Analisis SWOT program peningkatan UKS Nama kegiatan Program peningkatan UKS

(17)

Puskesmas Way Halim sudah memadai, dan masing-masing telah mengetahui dengan baik manfaat program ini sehingga tidak sulit untuk melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah sasaran

2. Siswa sekolah umumnya merasa antusias dengan adanya program UKS

3. Masing-masing sekolah telah memiliki fasilitas ruang UKS yang terbilang baik

Weakness Distribusi alat kesehatan yang masih kurang lengkap di beberapa sekolah (sebagian kecil sekolah sasaran) Opprtunity 1. Menyebarluaskan pentingnya UKS di sekolah

2. Siswa dapat merasakan manfaat UKS

Threat Pengetahuan masyarakat tentang Puskesmas sebagai sarana kesehatan strata dirasa pertama masih kurang.

BAB V

(18)

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Puskesmas Kecamatan Way Halim memiliki peluang yang dapat

dimanfaatkan adalah sudah memiliki anggaran dari Pemerintah untuk biaya pelaksanaan program yang telah dirancang. Sebagain besar program yang dirancang telah mendapatkan respon positif dari lingkungan sekitar, sehingga masyarakat telah merasakan adanya manfaat Puskesmas way Halim sebagai puskesmas induk yang melakukan pertolongan kesehatan di tingkat pertama.

2. Berdasarkan analisis SWOT, program yang dibuat Puskesmas Way Halim amat baik dan sasaran dari masing-masing program telah tercapai, hal ini sejalan dengan visi Puskesmas Way Halim yakni terwujudnya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang optimal, bermutu, dan merata.

B. Saran

1. Agar Puskesmas Way Halim lebih meningktakan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD setiap satu bulan sekali di posyandu sehingga dapat menurunkan kasus DBD.

2. Agar Puskesmas Way Halim meningkatkan kerjasama lintas sektoral, khususnya Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dan Dinas Oertamanan untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam menata lingkungan warga agar tempat perindukan nyamuk dapat ditiadakan.

(19)

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2013. Lampung Dalam Angka 2013. http://lampung.bps.go.id/publikasi/buku/lda2013/index.html#/234/ (Diakses tanggal 14 November 2016).

Mantra, Bagoes, Ida. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Awal Millenium III.

Perencanaan Terpadu Puskesmas, Puskesmas Kecamatan way Halim Tahun 2016

Prasetya dan Fitri. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Rangkuti F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Distribusi jumlah penduduk dan Kkdi wilayah Kerja Puskesmas WayHalim Tahun 2014
Tabel 3. Sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Way Halim tahun 2015
Tabel 5. Distribusi perlatan kesehatan Puseksmas Way Halim Permai tahun2015
Tabel 6. Analisis SWOT program pemberantasan kasus P2 DBD
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu disarankan Puskesmas Kentara Kecamatan Laeparira agar meningkatan performa dalam penyelenggaraan Program BPJS-Kesehatan di Puskesmas Kentara dalam hal pemberkasan

Laporan Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2020 menyajikan gambaran atau memberikan informasi mengenai berbagai capaian kinerja sesuai dengan sasaran

Buku ini berisikan Visi dan Misi Program Studi, Sasaran, Tujuan, Kurikulum, Proses Pembelajaran yang dapat digunakan sebagai acuan oleh seluruh civitas akademika,

Pada program Kampung Majapahit, adanya perbedaan pengetahuan diantara masyarakat sasaran menjadi perhatian tersendiri karena pengetahuan yang dimiliki masing-masing individu

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk capaian indikator dari cakupan puskesmas dan cakupan UKBM semuanya telah dapat tercapai kecuali pada tahun 2015. Faktor –

Dokumen sasaran mutu adalah dokumen pencapaian indikator masing- masing standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Program Pascasarjana Program Studi Magister

VISI MISI TUJUAN SASARAN SASARAN STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN Pelatihan Bagi Pendidik untuk Memenuhi Standar Kompetensi Jumlah peserta workshop program peningkatan kompetensi

Pada program Kampung Majapahit, adanya perbedaan pengetahuan diantara masyarakat sasaran menjadi perhatian tersendiri karena pengetahuan yang dimiliki masing-masing individu