• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Bab V 201 7

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Berdasarakan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka Dinas Pariwisata menyusun program dan kegiatan untuk mencapai sasaran – sasaran tersebut. Selain itu pada Bab ini diuraikan indikator kinerja dan targetnya secara terukur serta kebutuhan pendanaan selama lima tahun mendatang. Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat pada Lampiran.

5.1 Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang dtetapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pada Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur dapat diuraiakan sebagai berikut:

1. Program Pengembangan Kawasan Industri Pariwisata

a. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata;

dan

b. Penyusunan Masterplan kawasan industri pariwisata Derawan.

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, terdiri dari kegiatan- kegiatan:

a. Pengembangan Obyek Pariwisata Unggulan;

3. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, terdiri atas kegiatan- kegiatan:

(2)

Bab V 201 7

a. Peningkatan Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Pemasaran Pariwisata; dan

b. Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di dalam dan di luar negeri.

4. Program Pengembangan Kemitraan, yang terdiri kegiatan- kegiatan:

a. Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerja sama dengan lembaga lainnya;

b. Fasilitasi forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya; dan Peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata.

5. Program Pengembangan Nilai Budaya, terdiri kegiatan-kegiatan:

a. Pengembangan nilai budaya seni dan film; dan

b. Pengembangan industri ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya dan iptek.

6. Program Pengelolaan Keragaman Budaya, terdiri kegiatan-kegiatan:

a. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah.

7. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, terdiri kegiatan-kegiatan:

a. Perekaman potensi seni budaya dan sejarah daerah.

8. Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang terdiri kegiatan-kegiatan:

a. Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah dan

b. Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Pariwisata.

9. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur, yang terdiri kegiatan- kegiatan:

a. Pembangunan gedung kantor;

b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor;

c. Pengadaan meubelair;

(3)

Bab V 201 7

e. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan; dan f. Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor.

10. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, terdiri atas kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal.

11. Program Perencanaan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata, yang terdiri kegiatan;

a. Penyusunan Perencanaan Tahunan kebudayaan dan pariwisata;

b. Koordinasi monitoring dan evaluasi dan pelaporan.

12. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, yang terdiri kegiatan- kegiatan:

a. Penyediaan jasa surat menyurat;

b. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik;

c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor;

d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas;

e. Penyediaan jasa kebersihan kantor;

f. Penyediaan jasa perbaikan & peralatan kerja g. Penyediaan alat tulis kantor;

h. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

i. Penyediaan komponen listrik/penerangan bangunan kantor;

j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan;

k. Penyediaan makan dan minum;

l. Rapat-rapat koordinasi dan konsutasi luar daerah;

m. Rapat – rapat koordinasi, pembinaan & pengawasan dalam daerah.

n. Jasa Pengamanan aset, kantor dan rumah jabatan/ Penyediaan jasa tenaga tertentu.

(4)

Bab V 201 7

5.2 Indikator Kinerja

Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan pencapaian sasaran dalam Rencana Strategis Dinas Pariwisata ditetapkan sebagai berikut:

1. Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kutai Timur, pada 2011 enam puluh lima ribu wisatawan, 2012 tujuh puluh ribu wisatawan; 2013 delapan puluh empat ribu wisatawan;

2014 sembilan puluh ribu wisatawan; dan di 2015 dua puluh lima ribu serratus tiga puluh empat wisatawan.

2. Jumlah masterplan / perencanaan di kawasan pariwisata kabupaten Kutai Timur, daerah pantai teluk Lombok di kecamatan Sangata Selatan, Sekrat Kecamatan Bengalon, Kenyamukan Kecamatan Sangatta utara, Aquatik Kecamatan Sangatta Utara.

3. Jumlah obyek dan daya tarik tujuan wisata yang memiliki rencana pengembangan dan pendanaan, yang pada 2016 1 odtw unggulan, 2017 1 (satu) odtw unggulan, 2018 1 (satu) odtw unggulan, 2019 2 (dua) odtw unggulan dan pada 2020 2 (dua) odtw unggulan, sehingga akhir periode 2018 3 (tiga) odtw unggulan dapat di tindaklanjuti rencana pengembangannnya dan setidaknya dari 4 Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur mempunyai odtw unggulan yang siapdipersaingkan dengan odtw lainnya dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.;

4. Jumlah pemasaran atau promosi yang dilaksanakan di dalam atau di luar negeri ditargetkan pada 2017 adalah 1 kali luar daerah (LD), 7 kali dalam daerah (DD), dan 1 kali Luar negeri (LN), pada 2018 1 LD, 5 DD, pada 2019 1 LD, 5 DD, 1 LN, pada 2020 sama seperti 2019 targetnya dan di 2021 1 LD, 5 DD, 1 LN.

Target rencana hingga 2018 sebanyak 7 LD, 20 DD, dan 2 LN dapat diselenggarakan guna konsistensi dan menarik minat

(5)

Bab V 201 7

5. Jumlah Target kunjungan wisatawan pada 2017 26 ribu wisnus dan 5 ribu wisman, pada 2018 ditargetkan 26,8 ribu wisnus dan 6 ribu wisman, Sedangkan pada 2019 dittargetkan 27 ribu wisnus dan 6,5 ribu wisman. Pada 2020 ditargetkan 27,7 ribu wisnus dan 6,7 ribu wisman, Pada 2021 yang merupakan akhir periode ditargetkan 28,6 ribu wisnus dan 7 ribu wisman;

6. Jumlah target pelatihan pelayanan hotel, pengelola rumah makan, hotel non bintang di 2017 dapat mencapai 20 o r a n g peserta, 2018 20 peserta, 2019 20 peserta, 2020 10 peserta, 2021;

7. Jumlah target kegiatan fasilitasi forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata dan budaya pada 2018 sebanyak 2 kali, 2019 sampai dengan 2020 masing-masing sebanyak 3 kali kegiatan sehingga didapat pada akhir periode 2021 sebanyak 6 kegiatan;

8. Jumlah target penyuluhan sadar wisata pada 2017 dapat mencapai 100 orang, 2017-2018 masing-masing tahun sebanyak 100 orang dan pada 2019 100 orang sehingga didapat 5 tahun periode sebanyak 300 orang yang mengikuti atau mendapatkan penyuluhan sadar wisata;

9. Jumlah penyelanggaraan festival seni dan budaya ( lokal, nasional, dan internasional) pada 2018 sebanyak sekali penyelenggaraan. Pada 2019 sampai dengan 2021 diharapkan dapat menyelenggarakan dua kali festival setiap tahunnya. Jumlah tersebut bukan berarti kecil namun membutuhkan konsentrasi dan pendanaan yang luar biasa agar terselenggara secara profesional dan baik;

10. Jumlah pelatihan/workshop pelaku ekonomi kreatif daerah berbasis seni, budaya, dan iptek pada tahun 2016 belum ditargetkan pelatihan ini dengan alasan belum didukungnya dana untuk pengenbangan kearah ekonomi kreatif. Selanjutnya di 2016-2017 ditargetkan pelatihan sebanyak 2 kali tiap tahunnya dan pada 2018 sebanyak 3 kali. Totas selama 5 tahun diharapkan dapat melaksanakan 12 kali pelatihan. Apabila hal ini dapat

(6)

Bab V 201 7

dilaksanakan dengan baik maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kreatif yang sangat baik mengingat bahwa ekonomi kreatif merupakan hal baru di Kutai Timur;

11. Jumlah sarana, lembaga seni dan budaya (sanggar, paguyuban dan yayasan seni budaya) yang terbina pada 2018 sebanyak 2 (sanggar, paguyuban dan yayasan seni budaya). Pada 2017-2021 setiap tahun dapat membina 10 (sanggar, paguyuban dan yayasan seni budaya) sehingga selama 5 tahun ditargetkan 12 sanggar paguyuban yayasan seni dan budaya yang terbina;

12. Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan/dipelihara selama 5 tahun sampai dengan 2018 sebanyak 1 BCB dan beberapa koleksi dapat dilestarikan dan dipelihara. Hal ini memang tidak ada peningkatan jumlah namun diharapkan apa yang sudah ada dapat dipelihara dan dilestarikan dengan baik dan terjaga Persentase kesesuaian menejemen pengelolaan kauangan daerah.

Laporan Keuangan Dinas Pariwisata disusun tepat waktu;

13. Persentase kualitas sarana dan prasarana aparatur;

14. Laporan pengelolaan OPD disampaikan tepat waktu;

15. Persentase pemenuhan pengelolaan laporan kepegawaian;

16. Persentase pemeliharaan berkala mobil jabatan;

17. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat/bimtek Kebudayaan dan Pariwisata;

18. Persentase kesesuaian kebijakan rencana pembangunan terhadap penyerapan OPD;

19. Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan daerah;

20. Jumlah surat masuk dan keluar;

21. Persentase pemenuhan kebutuhan operasional kantor (peralatan dan perlengkapan kantor);

5.3 Pendanaan Indikatif

(7)

Bab V 201 7

Untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dibutuhkan pendanaan indikatif selama lima tahun mendatang sebesar Rp 89.640,8 Juta,- (Belanja Langsung), seperti tabel berikut:

Tabel

Jumlah Pendanaan Indikatif 5.1 (Belanja Langsung) Tahun 2017-2021

No. Tahun Anggaran Jumlah Pendanaan Indikatif (Rp) (juta)

1. 2017 3.325,8 Juta

2. 2018 19.635 Juta

3. 2019 19.830 Juta

4. 2020 22.615 Juta

5 2021 25.135 Juta

Jumlah 89.640,8 Juta

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar 4.2 terjadi kenaikan tegangan dengan pemasangan kapasitor di GI Blambangan Umpu tetapi hal tersebut tidak menyebabkan tegangan di GI Gumawang menjadi 135 kV.. Dengan

untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi, seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, modal, metode dan lain-lain

Dari tabel diatas dilihat hanya albumin yang memberi hasil positif sedangkan pada glisin, alanin, serin, dan asam aspartat tidak akibat senyawa merkuri dengan

Proses pengolahan air limbah dengan sistem trickling filter   pada dasarnya hampir sama dengan sistem lumpur aktif, di mana mikroorganisme berkembang biak dan menempel pada

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan data yang cukup akurat tentang faktor penyebab suatu perceraian dan dampak yang terjadi dalam kehidupan

Langkah 6: Setelah anda klik link tersebut, anda akan dibawa ke laman rasmi Delavo yang telah didaftarkan pada link http://jvcommerce.com/main/s2841.. Pada ruangan AUTHORIZATION

[r]

Rasio cadangan internasional terhadap M2 periode September 1983 sampai Desember 2010 diindikasikan memiliki efek heteroskedastisitas dan terdapat perubahan