• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

MODEL KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2

oleh

ERNA MUSTIKASARI NIM. M0111030

SKRIPSI

ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2015

(2)
(3)

commit to user

iii ABSTRAK

Erna Mustikasari. 2015. MODEL KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Krisis keuangan telah berkali-kali menerpa perekonomian Indonesia sejak tahun 1970 tepatnya pada tahun 1978, 1983, 1986, 1997, dan 2008. Krisis keuangan yang menerpa perekonomian Indonesia pada tahun 1983 terjadi karena kurs rupiah yang terdevaluasi terhadap dolar selepas periode oil boom. Sementara itu, krisis keuangan terparah yang terjadi di pertengahan tahun 1997 diawali dari jatuhnya nilai tukar Bath di Thailand yang kemudian merambat ke Indonesia. Mengingat dampak krisis keuangan pada tahun 1997 yang cukup parah maka perlu adanya sistem pendeteksian krisis keuangan. Sistem pendeteksian krisis keuangan dapat dilakukan dengan pemantauan secara sederhana terhadap indikator makroekonomi seperti rasio cadangan internasional terhadap M2, karena rasio cadangan internasional terhadap M2 merupakan ukuran ketersediaan cadangan.

Rasio cadangan internasional terhadap M2 periode September 1983 sampai Desember 2010 diindikasikan memiliki efek heteroskedastisitas dan terdapat perubahan struktur sehingga dapat dimodelkan menggunakan SWARCH dengan asumsi tiga state yaitu volatilitas rendah, volatilitas sedang, dan volatilitas tinggi. Selanjutnya dengan menggunakan model SWARCH didapat nilai inferred probabilities untuk mengidentifikasi krisiskeuangan di Indonesia. Periode yang memiliki nilai inferred probabilities lebih dari 0.6 mengindikasikan bahwa periode tersebut dalam kondisi volatilitas yang tinggi sehingga rawan terjadinya krisis.

Hasil penelitian menunjukkan rasio cadangan internasional terhadap M2 periode September 1983 sampai Desember 2010 memiliki efek heteroskedastisitas dan terdapat perubahan struktur sehingga dapat dimodelkan menggunakan model SWARCH(3,1) dengan

ARMA(1,0) sebagai model rata-rata bersyarat dan ARCH(1) sebagai model variansi bersyarat. Nilai inferred probabilities dari model SWARCH(3,1) bulan Mei 1983, Juni 1983, Juli 1983, Maret 1998, April 1998, Mei 1998 dan Juni 1998 yang lebih besar dari 0.6 menunjukkan bahwa periode-periode tersebut berada pada kondisi volatilitas tinggi yang mengindikasikan terjadinya krisis. Model SWARCH(3,1) berdasarkan indikator rasio cadangan internasional terhadap M2 mampu menangkap kondisi volatilitas yang tinggi pada bulan Mei 1983, Juni 1983, dan Juli 1983 karena krisis keuangan yang menimpa Indonesia pada tahun 1983, serta pada bulan Maret 1998, April 1998, Mei 1998 dan Juni 1998 sebagai dampak krisis keuangan di Indonesia pada pertengahan tahun 1997.

(4)

commit to user

iv ABSTRACT

Erna Mustikasari. 2015. FINANCIAL CRISIS MODEL IN INDONESIA BASED ON RATIO OF INTERNATIONAL RESERVES TO M2 INDICATOR. Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Sebelas Maret University. Surakarta. The financial crisis has been occured toward Indonesian economy several times since 1970, exactly in 1978, 1983, 1986, 1997, and 2008. The financial crisis in 1983 occurred due to the exchange rate devalued against the dollar after the oil boom period. Meanwhile, the worst financial crisis that occurred in mid-1997, began from the fall of the exchange rate Bath in Thailand which then spread to Indonesia. By considering the impact of the financial crisis in 1997 were quite severe hence the need for the financial crisis detection system. Financial crisis detection system can be simply monitoring toward the macroeconomic indicators such as the ratio of international reserves to M2, because the ratio of international reserves to M2 is a measure of the availability of reserves.

The ratio of international reserves to M2 rate from September 1983 to December 2010 has indicated heteroscedasticity effect and there are structure change that can be modeled using SWARCH with three states assumption, these are: low volatility, moderate volatility, and high volatility. Furthermore, the use of SWARCH models obtained inferred probabilities value for identifies financial crisis in Indonesia. The period which has inferred probabilities value more than 0.6 indicate that the period under conditions of high volatility so prone to crisis.

The results showed that the ratio of international reserves to M2 rate from September 1983 to December 2010 has the effect of heteroscedasticity and there are structural changes that can be modeled using the SWARCH(3,1) model with ARMA(1,0) as a model of the conditional mean and ARCH(1) as a model of conditional variance. Inferred probabilities value of the SWARCH(3,1) model in May 1983, June 1983, July 1983, March 1998, April 1998, May 1998 and June 1998 were more than 0.6 indicates that the periods of high volatile conditions indicate the occurrence of a crisis. SWARCH(3,1) model based on the ratio of international reserves to M2 indicator capable of capturing high volatile conditions in May 1983, June 1983 and July 1983 because of the financial crisis that hit Indonesia in 1983, and in March 1998, April 1998, May 1998 and June 1998 as the impact of the financial crisis in Indonesia in mid-1997.

(5)

commit to user

v MOTO

“Keajaiban adalah kata lain dari kerja keras”

“Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.”

(6)

commit to user

vi PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk

Kedua orangtua tercinta saya Ibu Wasikem dan Bapak Ngadimin. Kakak dan adik-adik saya, Rini Wahyuningsih, Asri Susilowati serta Bagus

Panuntun.

Nur Hady Eko Setiawan dan keluarga besar Matematika 2011. Terima kasih atas bantuan, dukungan serta do’anya.

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis sadar akan keterbatasan yang dimiliki serta kebutuhan akan bantuan dan dukungan berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada

1. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Si., Pembimbing I, atas saran, pengarahan, dan kesabaran yang diberikan dalam membimbing dan memotivasi penulis. 2. Bapak Drs.Muslich, M.Si., Pembimbing II yang telah memberikan saran dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

3. Semua pihak yang berperan dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Surakarta, 4 Mei 2015

(8)

commit to user viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii ABSTRAK ... iii ABSTRACT ... iv MOTO ... v PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR NOTASI ... xii

I. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

II. LANDASAN TEORI 5 2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

2.2 Teori-Teori Penunjang ... 8

2.2.1 Rasio Cadangan Internasional terhadap M2 ... 8

2.2.2 Log Return ... 8

2.2.3 Stasioneritas ... 9

2.2.4 ACF dan PACF ... 10

2.2.5 Model ARMA ... 11

2.2.6 Uji Efek Heteroskedastisitas ... 14

2.2.7 Volatilitas ... 15

2.2.8 Model ARCH ... 15

2.2.9 Uji Diagnostik Model ... 19

(9)

commit to user

ix

2.2.9.2 Uji Normalitas ... 20

2.2.10 Uji Perubahan Struktur ... 21

2.2.11 Model Markov Switching ... 22

2.2.12 Model Markov Switching ARCH (SWARCH) ... 23

2.2.13 Kriteria Informasi ... 26

2.2.14 Inferred Probabilities ... 26

2.3 Kerangka Pemikiran ... 29

III. METODE PENELITIAN 30 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 4.1 Deskripsi Data ... 32

4.2 Log Return ... 33

4.3 Pembentukan Model ARMA ... 34

4.3.1 Identifikasi Model ... 34

4.3.2 Estimasi Parameter Model ARMA ... 35

4.3.3 Uji Efek Heteroskedastisitas ... 35

4.4 Pembentukan Model ARCH ... 36

4.4.1 Estimasi Parameter Model ARCH ... 36

4.4.2 Uji Diagnostik Model ARCH(2) ... 37

4.4.2.1 Uji Autokorelasi ... 37

4.4.2.2 Uji Normalitas ... 38

4.4.2.3 Uji Efek Heteroskedastisitas ... 38

4.4.3 Pemilihan Model Terbaik ... 39

4.5 Uji Perubahan Struktur ... 40

4.6 Pembentukan Model SWARCH ... 41

4.7 Inferred Probabilities ... 43

4.8 Identifikasi Krisis Keuangan di Indonesia ... 49

V. KESIMPULAN DAN SARAN 51 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

(10)

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik ACF dan PACF dalam proses stasioner untuk model

AR, MA, ARMA...12 Tabel 4.1 Hasil estimasi parameter model ARMA ...35 Tabel 4.2 Hasil estimasi parameter model ARCH dari residu model

ARMA(1,0) ...36 Tabel 4.3 Hasil estimasi parameter model ARCH(2) menggunakan metode

QMLE ...39

Tabel 4.4 Hasil estimasi parameter model ARCH(1) menggunakan metode

QMLE ...40

Tabel 4.5 Uji Chow break point berdasarkan model ARMA(1,0) ...41 Tabel 4.6 Hasil estimasi parameter model SWARCH(3,1) ...42 Tabel 4.7 Data yang memiliki nilai inferred probabilities di antara 0.4 dan 0.6 ...45 Tabel 4.8 Data yang memiliki nilai inferred probabilities lebih dari 0.6 ...48

(11)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Plot data rasio cadangan internasional terhadap M2 ...32

Gambar 4.2 Plot log return rasio cadangan internasional terhadap M2 ...33

Gambar 4.3 Plot ACF dan PACF dari data log return rasio cadangan internasional terhadap M2 ...34

Gambar 4.4 Plot ACF dan PACF residu model ARCH(2) dengan model rata-rata bersyarat ARMA(1,0) ...37

Gambar 4.5 Plot nilai inferred probabilities ...43

Gambar 4.6 Plot nilai inferred probabilities data di antara 0.4 dan 0.6 ...44

(12)

commit to user

xii

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

𝑃𝑡 : data pada waktu ke-t

𝑟𝑡 : log return pada waktu ke-t

𝑇 : banyaknya observasi

𝐸() : harga harapan

𝛾𝑙 : autokovariansi pada lag-l

𝜌𝑙 : autokorelasi pada lag-l

𝜑𝑙𝑙 : autokorelasi parsial antara 𝑟𝑡 dan 𝑟𝑡+𝑙 𝜙 : parameter autoregressive

𝜃 : parameter moving average 𝑝 : order dari autoregressive

𝑞 : order dari moving average 𝜇 : rata-rata

𝜎2 : variansi 𝑥 : variabel bebas

𝑆∗ : jumlah kuadrat residu ∑ : notasi penjumlahan

𝜀𝑡 : residu model rata-rata bersyarat pada waktu t

𝑢𝑡 : deret white noise berdistribusi normal dengan variansi satu dan rata-rata nol

𝜓𝑡 : himpunan semua informasi sampai waktu ke-t

𝑚 : order dari ARCH

𝛼 : parameter ARCH

𝑠𝑡 : state t

𝑓() : fungsi densitas probabilitas

𝑝𝑖𝑗 : probabilitas transisi state i akan diikuti state j

𝑝𝑗𝑡 : probabilitas state j waktu t berdasarkan informasi 𝜓 𝑡 𝐿 : fungsi likelihood

(13)

commit to user

xiii ℓ𝑡 : fungsi log likelihood pada waktu ke-t 𝝎 : vektor parameter ARCH

𝜽 : vektor parameter SWARCH

𝑄∗ : statistik uji Ljung-Box 𝜉 : statistik uji pengali Lagrange 𝐹 : statistik uji Chow break point

𝐻0 : hipotesis nol 𝐻1 : hipotesis alternatif

Gambar

Tabel 2.1  Karakteristik ACF dan PACF dalam proses stasioner untuk model  AR, MA, ARMA.............................................................................12  Tabel 4.1  Hasil estimasi parameter model ARMA ........................................35  Tabel 4.2  Hasil  estimasi  parameter  model  ARCH  dari  residu  model  ARMA(1,0) ...................................................................................36  Tabel 4.3   Hasil  estimasi  parameter  model  ARCH(2)  menggunakan  metode  QMLE  ..........................................................................................39  Tabel 4.4  Hasil  estimasi  parameter  model  ARCH(1)  menggunakan  metode  QMLE  ..........................................................................................40  Tabel 4.5  Uji Chow break point berdasarkan model ARMA(1,0) ................41  Tabel 4.6  Hasil estimasi parameter model SWARCH(3,1) ...........................42  Tabel 4.7  Data  yang  memiliki  nilai  inferred  probabilities  di  antara  0.4  dan  0.6 .................................................................................................45  Tabel 4.8  Data yang memiliki nilai inferred probabilities lebih dari 0.6  ...48

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang membantu Bupati dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan intern pemerintah berdasarkan Peraturan Bupati Aceh

Mata kuliah ini mempelajari berbagai konsep dasar yang meliputi pendapatan nasional, konsumsi, tabungan, dan investasi, analisis penentuan pendapatan nasional keseimbangan,

fungctionality yang menggunakan metode kuisioner didapatkan bahwa kualitas sistem informasi sudah sesuai atribut fungctionality, sementara untuk metode black-box

Praktik Individu Instrumen Pokok (PIIP) 456.. Praktik Karawitan Bersama

Dokumen Prakualifikasi selain poin B di atas disampaikan dalam bentuk soft file yang disampaikan secara elektronik sesuai ketentuan Pemasukan Dokumen Prakualifikasi (Pasal

Place merujuk pada menyediakan produk tersebut pada sebuah tempat yang nyaman bagi konsumen untuk mendapatkannya. Place hamper sama dengan distribusi. Bermacam-macam

Data primer atau data-data adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau pengambilan data langsung pada sumber

Indramayu, yakni seorang istri yang menggugat cerai (disebut sebagai penggugat) suaminya bernama Maman bin Jaim (disebut sebagai tergugat) dikarenakan