• Tidak ada hasil yang ditemukan

JANGAN LUPA EDIT TUGAS BU TEA DIKUMPUL B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JANGAN LUPA EDIT TUGAS BU TEA DIKUMPUL B"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

A. PROSES PENCARIAN INFORMASI Pencarian Informasi

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya (pencarian internal ) dan mencari informasi dari luar ( pencarian eksternal ). Konsumen akan mencari informasi berbagai jenis mesin cuci, berapa merek yang ada, berapa harganya, dimana bisa membeli, dan cara pembayaran yang sesuai.

1. Pencarian Internal

Langkah pertama yang dilakukan konsumen adalah mengingat kembali semua yang ada dalam ingatannya. Informasi yang dicari meliputi berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalahnya atau memenuhi kebutuhannya. Proses pencarian informasi secara internal dari memori konsumen dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Langkah pertama, konsumen akan berusaha mengingat semua produk dan merek. Konsumen akan mendapatkan beberapa produk dan merek yang sangat dikenalnya, namun konsumen juga akan mengingat beberapa produk atau merek tetapi tidak dikenalnya secara baik. Produk dan merek yang diingat tersebut akan muncuk dari memori jangka panjangnya.

2. Langkah kedua, konsumen akan berfokus kepada produk dan merek yang sangat dikenalnya. Ia akan membagi produk yang dikenalnya tersebut ke dalam tiga kategori, pertama adalah kelompok yang dipertimbangkannya (considerationset atau evoked set), yaitu kumpulan produk atau merek yang akan dipertimbangkan lebih lanjut¸ dan kedua adalah kelompok yang tidak berbeda (inert set), yaitu kumpulan produk atau merek yang dipandang tidak berbeda satu sama lain, ketiga adalah kelompok yang ditolak yaitu kelompok produk atau merek yang tidak bisa diterima.

2. Pencarian Eksternal

(2)

informasi yang diperolehnya mengenai produk dan merek menjadi sempurna dan meyakinkan. Pencarian eksternal adalah proses pencarian informasi mengenai berbagai produk dan merek, pembelian maupun konsumsi kepada lingkungan konsumen. Konsumen akan bertanya kepada teman, saudara, atau tenaga penjual. Konsumen akan membaca kemasan, surat kabar, majalah konsumen, melihat dan mendengar berbagai iklan produk. Informasi yang dicari melalui pencarian eksternal biasanya meliputi :

a. Alternatif merek yang tersedia,

b. Kriteria evaluasi untuk membandingkan merek, c. Tingkat kepentingan dari berbagai kriteri evaluasi.

Informasi yang dapat membentuk kepercayaan, seperti atribut yang dimiliki sebuah merek, dan manfaat dari setiap atribut tersebut.

Pencarian informasi ekternal akan dibedakan ke dalam beberapa dimensi.

1. Besarnya pencarian (degree of search), adalah seberapa banyak informasi yang dicari konsumen. Informasi yang dicari biasanya meliputi hal-hal berikut ini :

a. Berapa jumlah toko yang dikunjungi ?

b. Berapa jumlah merek yang dipertimbangkan ? c. Berapa banyak atribut yang dievaluasi?

d. Berapa banyak sumber informasi atau petunjuk yang dibaca ? e. Berapa banyak teman atau dan pegawai toko yang diajak diskusi? f. Berapa banyak iklan yang dilihat, didengar dan dibaca?

g. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencari informasi ?

(3)

2. Arah pencarian (direction of search), adalah kegiatan konsumen dalam memilih merek, toko, atribut dan sumber informasi. Untuk mengetahui arah pencarian informasi dari seorang konsumen, maka bisa ditanyakan hal-hal berikut ini :

a. Merek apa yang dipertimbangkan konsumen ? b. Toko apa yang dikunjungi konsumen ?

c. Atribut apa dari produk yang dievaluasi konsumen ? d. Sumber informasi apa yang dipakai konsumen ?

3. Urutan pencarian (sequence of search ), adalah bagaimana konsumen melakukan langkah-langkah kegiatan pencarian. Untuk mengetahui urutan pencarian, dapat ditanyakan hal-hal berikut ini :

a. Bagaimana konsumen mempertimbangkan merek ? b. Bagaimana konsumen mengunjungi toko-toko ? c. Bagaimana pengolahan informasi atribut produk ? d. Bagaimana sumber informasi digunakan ?

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencarian Informasi

Seberapa insentif konsumen mencari informasi dari luar atau melakukan pemecahan masalah yang diperluas (extensive problem solving) akan ditentukan oleh dua faktor utama berikut (Mowen dan Minor, 1998; Engel, Blackwell dan Miniard, 1995).

1. Teori Ekonomi Informasi

Teori ini menyatakan bahwa konsumen akan mencari informasi jika manfaat marjinal yang diperoleh dari informasi melebihi biaya marjinal dari pencarian informasi tersebut. Konsumen akan terus mencari sepanjang ia akan memperoleh tambahan manfaat yang lebih besar dibandingkan tambahan biaya yang akan dikeluarkan.

2. Model Pengambilan Keputusan

(4)

produk yang dicarinya atau ketika ia melakukan pemecahan masalah yang diperluas.

Ada tiga faktor yang menentukan proses pencarian informasi yang ekstensif. 1. Faktor risiko produk

Semakin tinggi konsumen memiliki persepsi risiko terhadap produk yang akan dibelinya, maka konsumen akan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk tersebut.

Faktor-faktor yang berkaitan dengan resiko produk adalah sebagai berikut: a. Risiko keuangan

b. Risiko fungsi c. Risiko psikologis d. Risiko waktu e. Risiko sosial f. Risiko fisik

2. Karakteristik konsumen

Karakteristik konsumen meliputi pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen, dan karakteristik demografi konsumen. Konsumen yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak mengenai produk mungkin tidak termotivasi untuk mencari informasi, karena ia sudah merasa cukup dengan pengetahuannya untuk mengambil keputusan. Konsumen yang memiliki kepribadian sebagai senang mencari informasi akan meluangkan waktu untuk mencari informasi lebih banyak. Pendidikan adalah salah satu karakteristik demografi yang penting.

Konsumen yang berpendidikan tinggi akan lebih senang untuk mencari informasi yang banyak mengenai suatu produk sebelum ia memutuskan untuk membelinya.

3. Faktor situasi

(5)

kondisi psikologis yang kurang baik, misalnya sakit, bosan, capai. Jika ia dalam situasi seperti ini, ia tidak tertarik untuk mencari informasi yang banyak. Jika jumlah toko banyak dan berlokasi saling berdekatan di mal, maka konsumen mungkinakan tertarik untuk berkunjung ke banyak toko. Tujuan konsumen membeki produk akan menentukan besarnya pencarian informasi. Jika konsumen berbelanja untuk hadia bagi orang yang spesial, maka konsumen akan meluangkan waktu mencari produk yang baik.

B. PROSES EVALUASI INFORMASI

1. Evaluasi Sebelum Dan Sesudah Pembelian

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2. Pencarian informasi (information source).Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

(6)

tersebut sesuai dengan harapannya.Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian: 1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut. Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pasar perlu berfokus pada seluruh proses pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja.

Secara teori konsumen melalui seluruh lima tahap pada tiap pembelian. Tapi pada pembelian rutin, konsumen terkadang melewatkan atau membalik beberapa tahap itu. Seorang wanita yang kadang membeli pasta gigi merek yang biasa digunakannya akan mengenali kebutuhan tetapi dia akan bergerak langsung ke proses pembelian, dengan melewatkan pencarian informasi dan mengevaluasi alternatif. Pertimbangan yang muncul pada saat konsumen menghadapi situasi pembelian baru bisa bersifat kompleks.

(7)

Kita telah mempejari cara konsumen menghasilkan informasi yang menghasilkan sekumpulan merek-merek yang akhirnya dipilih. Bagaimana cara konsumen memilih dari alternatif merek yang ada? Pemasar perlu memahami proses pengevaluasian alternatif-yakni, cara konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagai pilihan merek. Sayangnya, konsumen tidak melakukan satu evaluasi secara tunggal dan sederhana, tetapi konsumen mungkin melakukan beberapa proses evaluasi.

Sikap konsumen terhadap sejumlah merek tertentu terbentuk melalui beberapa prosedur evaluasi. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.

Dalam waktu yang lain, konsumen bersangkutan mengerjakan sedikit atau tidak mengerjakan evaluasi sama sekali; melainkan mereka membeli secara impulsif atau bergantung pada intuisi. Terkadang konsumen membuat keputusan sendirian, kadang tergantung pada teman, petunjuk konsumen, atau penjual untuk mendapatkan saran pembelian.

Jika ia tadi mempersempit pilihannya menjadi empat kamera. Juga dapat dianggap ia hanya tertarik pada empat atribut kualitas gambar, kemudahan penggunaan, ukuran kamera dan harga. Ia telah membentuk keyakinan tentang berapa peringkat merek menurut masing-masing atribut. Jelas, jika terdapat satu kamera yang mendapat peringkat terbaik dalam semua atribut, dapat kita perkirakan, bahwa ia akan memilihnya. Namun, merek dapat berbeda-beda daya tariknya. Keputusan pembeliannya mungkin berdasarkan pada hanya satu atribut, oleh karena itu pilihannya akan mudah ditebak. Jika ia menginginkan kualitas gambar merupakan atribut yang paling penting di atas yang lain, ia akan membeli kamera yang mempunyai gambar terbaik. Tetapi pembeli mempertimbangkan beberapa atribut yang masing-masing tingkat kepentingannya berbeda-beda. Jika kita mengetahui bobot kepentingan yang diberikannya tiap-tiap atribut dari keempat atribut tersebut, kita dapat memperkirakan pilihan merek kamera yang akan dibelinya sehingga lebih dapat diandalkan ketetapan perkiraannya. Pemasar harus mempelajari pembeli supaya dapat mengevaluasi alternatif merek secara aktual. Jika pemasar mengetahui proses evaluasi seperti apa yang terjadi, pemasar dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli.

3. Evaluasi Sebelum Pembelian

(8)

Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan

2. Menilai Sumber-sumber

Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli.

3. Menetapkan Tujuan Pembelian

Tahap ketika konsumen memutuskan untuk tujuan apa pembelian dilakukan, yang bergantung pada jenis produk dan kebutuhannya

4. Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian

Tahap ketika konsumen mulai mengidentifikasikan berbagai alternatif pembelian 5. Keputusan Membeli

Tahap ketika konsumen mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya

6. Perilaku Sesudah Pembelian

Tahap terakhir yaitu ketika konsumen sudah melakukan pembelian terhadap produk tertentu. 4. Evaluasi Sesudah Pembelian

- Input

Komponen input merupakan pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang produk tertentu yang mempengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap dan perilaku konsumen.

(9)

> Pengaruh Sosial Budaya, membujuk konsumen karena adanya lingkungan sosial budaya seperti keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan sub budaya.

- Proses

Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternative.

> Sadar akan kebutuhan, konsumen menyadari akan adanya kebutuhan ketika menghadapi suatu masalah.

> Pencarian pra beli, konsumen berada pada tingkatan ini jika ia memerlukan informasi yang akan digunakan sebagai dasar menentukan pilihan produk.

> Evaluasi terhadap alternative, konsumen cenderung menggunakan dua tipe informasi, yaitu >>Mengetahui merek yang konsumen rencanakan untuk digunakan dalam memilih.

>>Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap-tiap merek. - Output

Dua macam kegiatan pasca keputusan yang saling berhubungan, yaitu : - Perilaku beli

- Evaluasi pasca beli 5. Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternative – alternative pilihan , Kriteria alternative dapat muncul dalam berbagai bentuk , misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria , keselamatan , kenyamanan , harga , merek , negara asal ( country of origin ) dan juga spek hedonik seperti gengsi , kebahagian , kesenangan dan sebagainya . Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah :

(10)

Harga menentukan pemilihan alternative.Konsumen cenderung akan memilih harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas . Olehg karena itu strategi harga hendaknya di sesuaikan dengan karakteristik produk.

2. Nama Merek

Merek terbukti menjadi determinan dalam setiap pembelian . nampaknya merek merupakan pengganti dari mutu dan spesifikasi produk.Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas produk kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi sangat baik dapat mengurangi resika kesalahan dalam pembelian.

3.Negara Asal

Negara asal dimana produk di hasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen negara asal sering mencitrakan kualitas produk.Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik dari jepang . Sementara untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan swiss merupakan produk yang handal tak teragukan .

4. Saliensi ( Atribut yang mencolok )

Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda dengan pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda . Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting , tetapi tidak untuk produk yang lain . Atribut yang mencolok ( salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi di sebut sebagai atribut determinan.

6. Menentukan alternatif pilihan

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai beberapa komponen:

1. Keputusan tentang jenis produk ,

2. Keputusan tentang bentuk produk ,

3. Keputusan tentang merk ,

(11)

5. Keputusan tentang jumlah produk ,

6. Keputusan tentang waktu pembelian ,dan

7. Keputusan tentang cara pembayaran ,

Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan menentukan alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Setelah kriteria yang akan menjadi alterlatif pilihan ditentukan barulah konsumen menentukan alternative produk yang menjadi pilihan.

7. Menaksir Alternatif Pilihan

Kriteria yang telah di tentukan seperti diatas kemudian akan memunculkan beberapa alternatif produk, alternatif ini lah yang digunakan konsumen dalam Menaksir alternatif pilihan. Dalam menaksir suatu alternatif dari pilihan yang ada maka konsumen harus memikirkan resiko yang akan diterima apabila konsumen memilih alternatif tersebut, dan meninggalkan alternatif lain yang ada.

Ada tiga sudut pandang dalam menganalisis/menaksir alternatif pilihan keputusan konsumen :

1. Sudut Pandang Ekonomis

Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man.

2. Sudut Pandang Kognitif

(12)

3. Sudut Pandang Emosianal

Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.

C. IMPLIKASI PEMASARAN

Prilaku konsumen akhir dan implikasi strategi pemasaran penetapan strategi akan tergantung pada bagaimana proses keputusan di lakukan oleh pembeli. Implikasi strategi perilaku konsumen akhir akan dapat di lihat apakah konsumen mengambil keputusan pembelian dalam situasi yang komplek ,atas dasar kebiasa’an atau karena tidak banyak membutuhkan pertimbangan khusus untuk melakukan pembelian .

1. Pengambilan keputusan kompleks

Proses pengambilan dalam situasi yang komplek pada umumnya akan menganut pola yang di sajikan seperti contohdi bawah ini:

• Kebutuhan

• Pemrosesan informasi oleh konsumen • Kebutuhan

• Pemrosesan informasi oleh konsumen

Semua ini saling berhubungan sebagai pengambilan keputusan. 1. Munculnya kebutuhan akan suatu produk dapat di sebabkan factor

demografis,psikografis,atau factor lingkungan ekternal lainnya.sebagai contoh kelompok masyarakat yang tergolong ekskutif muda di Indonesia pada generasi 90-an kini bercirikan workaholic atau “gila kerja” dan obsesif.artinya,tidak mengenal lelah untuk bekerja dan bahkan cenderung terlalu demontratif serta”ngotot”dalam pekerja’an.Gaya hidup dari

(13)

2. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi akan mendorong seseorang untuk mencari informasi dan lebih tanggap terhadap rangsangan atau stimuli yang berkaitan dengan

pemenuhan keutuhan itu. Hal itu dapat bersumber dari iklan ,teman,salesman,dan sebagainya. Informasi baru yang di peroleh calon konsumen mungkin saja merubah sikap terhadap merek produk tertentu atau mungkin juga menjadikan konsumen tersebut sadar terhadap adanya berbagai pilihan produk.

3. Konsumen akan melakukan evaluasi terhadap berbagai merek produk yang di peroleh selama proses pencarian informasi. Merek produk di evaluasi atas dasar berbagai criteria dalam upaya pemenuhan kebutuhan. Sebagai contoh,pembeli kamera akan

mempertimbangkan kualitas lensa, kecepatan, aperture, kemudahan menggunakan, dan harga sebagai dasar evaluasi.

4. Proses pembelian dilakukan setelah dilakukan evaluasi terhadap berbagai kriteria. Pembelian itu sendiri sebenernya merupahkan keputusan yang kompleks dan tidak dapat begitu saja di lakukan oleh konsumen dengan segara. Konsumen yang mempertimbangan membeli kendara’an bermotor mungkin saja tidak langsung melakukan pembelian,walaupun toh sebelumnya sudah melakukan pemrosesan evaluasi terhadap berbagai merek. Dasar pertimbangannya mungkin adalah factor keuangan,waktu,dan tambahan informasi yang mungkin di peroleh.

5. Perilaku pasca pembelian adalah merupahkan proses evaluasi setelah seorang konsumen mempelajari dan mengetahui lebih dalam tentang produk yang di beli. Tiga kemungkinan hasil evaluasi pasca pembelian: kepuasan,ketidak puasan,dan pertentangan(dissonance). Indicator adanya kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dapat di lihat dari tingkat

(14)

pemasaran dalam hal ini adalah mengurangi perasaan bertentangan atau dissonance dengan cara memperkuat kembali alasan pembelian produk yang telah dilakukan sebelumnya. Kalau demikian halnya,maka apa yang dapat dilakukan oleh seorang pemasar untuk mengurangi dissonance?

6. Memberikan garansi yang memadai dan meyakinkan terhadap pelayanan purna jual yang baik

7. Mengiklankan kualitas produk yang dapat di percaya untuk menambah keyakinan pembelian sebelumnya.

8. Menindak lanjuti pembelian dengan cara melakukan kontak langsung untuk memastikan bahwa konsumen memahami tentang penggunaan produk.

Segmentasi pasar

Studi tentang proses keputusan pembelian di lakukan dapat dipergunakan untuk menetukan segmen pasar dan pada akhirnya target pasar yang akan di layani dengan produk dengan produk perusahaan. Sebagai contoh,dalam pembelian kamera,informasi yang di peroleh mungkin dapat di pergunakan untuk membagi pasar kamera berkualitas ke dalam dua segmen:feature-oriented segment, dan self confidence,quality-oriented segment. Pengembangan produk Pemahaman terhadap kebutuhan konsumen akan berpengaruh terhadap proses pengembangan produk.

Penempatan posisi produk dalam persaingan Pemahaman terhadap proses keputusan pembelian yang kompleks juga akan menentukan ketepatan pemasar untuk memilih dan menempatkan posisi produk dalam persaingan.

Analisis

Perusahaan besar karena ini adalah strategi dalam menarik sebuah konsumen supaya tidak berpindah keproduk lain strategi ini ia hanya untuk kalangan atas yang sudah memiliki pendapatan yang cukup tinggi persaingannya sangat ketat dengan strategi yang ia buat konsumen agar meras terpuaskan dalam mengambil keputusan tersebut dengan memilih produk tersebut.

(15)

Keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak factor eksternal maupun internal

-faktor eksternal, seperti informasi pemasaran dan lingkungan sosial budaya, faktor-faktor –faktor-faktor-faktor-faktor internal , misalnya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap dan pengalaman. Pengambilan keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh situasi dimana proses dan perilaku beli terjadi. Situasi komunikasi, situasi pembelian, situasi penggunaan dan situasi penyingkiran produk, semuanya menentukan keputusan beli. Lingkungan fisik, lingkungan sosial, waktu, tujuan pembelian, konsumsi dan suasana hati tidak dapat diabaikan sebagai unsur-unsur yang sangat penting dalam keputusan membeli. Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen.

SARAN

(16)

DAFTAR PUSTAKA

http://parlinnndungan.blogspot.co.id/2011/10/evaluasi-sebelum-dan-sesudah-pembelian.html

http://dedicasyudidianaputra.blogspot.co.id/2010/11/prilaku-konsumen-akhir-dan-implikasi.html

Referensi

Dokumen terkait

Ketika mengalami kesulitan dalam pekerjaan, pasangan/ keluarga saya sering memberi semangat kepada saya. SS S TS

Untuk menjawab perumusan masalah ketiga dan keempat, yaitu untuk mengetahui besar pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap proses keputusan pembelian produk operator

Dalam pembuatannya alat ini terdiri dari 2 modul, satu modul pengendali yang terpasang paralel dengan pesawat telepon dalam rumah dan satu modul feedback monitoring indicator yang

Penggunaan frewall penting untuk mengatasi malware trojan, karena jika ada orang lain yang mengakses komputer kita tanpa ijin, maka hak akses-nya akan diblokir oleh frewall

The data analysis using descriptive statistics and analysis of variance (ANOVA) in both directions. The results of the study hypothesis was obtained conclusions: 1) There is

individual yang memuat catatan untuk memuat nilai dan catatan hasil dari analisis dari kelemahan gugus depan yang diakreditasi dalam bentuk catatan dan rekomendasi. 

Deskripsi konstruksi metodologi penemuan hukum oleh di pengadilan yang mempengaruhi dan mengikutsertakan pada kuatnya pengaruh tradisi hukum dalam praktik pertimbangan

4.6.5 Pengaruh leadership support berpengaruh signifikan terhadap safety behavior melalui safety climate dan dimoderasi oleh safety culture