• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (6)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN INSTRUMENT DERIVATIF PADA PT. BANK JTRUST INDONESIA Tbk

Amanda Armalis

Universitas Trilogi

1.

Latar Belakang Masalah

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, peminjaman uang, dan menerbitkan promes atau banknote. Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau fungsi Financial Intermediary. Dalam menyalurkan kredit ke masyarakat pihak bank dan masyarakat membutuhkan informasi. Informasi-informasi tersebut kemudian akan membentuk kesepakatan antara kedua belah pihak yang dituangkan dalam suatu perjanjian kredit. Dalam hal ini debitur lebih diarahkan oleh bank untuk menjamin pengembalian kredit tepat waktu, sehingga ini dapat meminimalisir munculnya kradit bermasalah (Non Performing Loan/NPL).

Dengan semakin meningkatnya atau semakin tingginya kredit dari bank yang disalurkan ke masyarakat, maka kemungkinan akan timbulnya kredit bermasalah adalah sangat mungkin terjadi karena tidak semua jumlah kredit yang disalurkan ke masyarakat dalam kondisi sehat, namun ada juga kredit dengan kualitas yang buruk. Jika kredit yang disalurkan mengalami masalah atau bahkan mengalami kredit macet, maka akan berdampak berkurangnya sebagian besar pendapatan bank. Akan tetapi, disisi lain, bank tetap harus membayar bunga 3 kepada masyarakat penabung/deposan yang menitipkan dananya. Apapun yang terjadi dengan kredit yang disalurkan, bank tidak dapat menggunakan alasan kredit macet untuk tidak membayar bunga kepada penabung/deposan. Akibatnya, laba bank akan menurun dan apabila kredit bermasalah ini terjadi pada skala kredit yang cukup besar, maka bank akan rugi.

(2)

Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membahas tentang Manajemen Resiko dan Instrumen Derivatif terhadap Bank JTrust Indonesia Tbk, dengan judul penulisan “Analisis Penerapan Manajemen Resiko Kredit Dan Instrument Derivatif Pada PT. Bank JTrust Indonesia Tbk”

2.

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar penerapan manajemen resiko kredit dan instrument derivatif pada PT.Bank Jtrust Indonesia Tbk.

3.

Pembahasan

3.1.

Manajemen Resiko

Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan

harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas

kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.

risk atau risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian yang akan dialami oleh para investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di waktu yang mendatang. Sebaiknya sebagai investor harus paham bahwa semakin besar dia berinvestasi maka semakin besar juga tingkat resiko yang harus dia terima (high risk high return).

3.2.

Instrumen Derivatif

Instrumen Derivatif adalah kontrak perjanjian antara 2 pihak yang menjual atau membeli sejumlah barang (baik aktiva finansial maupun komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang disepakati saat ini.

4.

Rekomendasi

(3)

metode suku bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif dan kerugian yang timbul atas penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.

2.) Untuk meminimalisir risiko yang ditanggung bank saat kondisi perekonomian tengah bergejolak, Bank Indonesia juga harus merelaksasi atau melonggarkan aturan yang tercantum dalam PBI no. 7/31/PBI 2005 tentang Transaksi Derivatif.

5.

Kesimpulan

Dari data yang saya dapatkan PT. Bank JTrust Indonesia Tbk, mempunyai intensi untuk menjual segera atau dalam waktu dekat dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur Bank pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat awal pengakuan , aset dimana Bank, pada awal pengakuan, diakui sebagai tersedia untuk dijual atau aset dimana Bank mungkin tidak mendapat pengembalian secara substansial atas investasi awal Bank, selain karena penurunan kualitas kredit aset keuangan. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai. Dalam hal resiko kredit dan derivatif bank secara matanng sudah menyiapkan strategi untuk menghindari resiko di jangka panjang, sebelum mengambil keputusan.

6.References

1) Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study

of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.

2) Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189

3) Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and

Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016.

4) Djojosoedarso, Soeisno. 1999. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan

(4)

5) Dian Ediana Rae. Transaksi Derivatif dan Masalah Regulasi Ekonomi di

Referensi

Dokumen terkait

Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2011 ini ialah Perakitan Vektor Ekspresi Protein G Subunit α dari Kedelai ( Glycine max ) Kultivar

Program belajar Matematika Nalaria Realistik yang dapat diselenggarakan diberbagai sekolah, setelah guru di sekolah tersebut mendapatkan pelatihan. khusus dan izin

Ibid, hal.. Dalam hal syarat obyektif tidak terpenuhi, perjanjian adalah batal demi hukum: artinya sejak semula tidak pernah dilahirkan dari suatu perjanjian dan tidak pernah

Untuk mengetahui konsentrasi dan jenis ecdysteron yang terdapat di dalam pakis raja (Cycas revoluta. Thumb) serta dosis yang tepat untuk memacu terjadinya moulting, maka perlu

Hasil ini tidak relevan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan, antara lain penelitian (Atmadja et al., 2017) yang melaporkan bahwa pencegahan fraud

Pada masyarakat Kampung Rantau Panjang, makna yang terkandung dari percampuran kebudayaan Islam dengan kebudayaan Melayu dalam tradisi Bergendang mengacu pada

Kegiatan pameran dalam museum arkeologi bertujuan agar pengunjung dapat menikmati dan menghayati materi koleksi, sedangkan kegiatan rekreasi mempunyai arti.. bahwa dalam kegiatan

Hubungan atau kontribusi paham keagamaan pengusaha terhadap tingkat kinerja industri batu merah di Kabupaten Pinrang berdasarkan hasil analisis manual dan analisis