• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas MID Psikologi Abnormal gangguan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas MID Psikologi Abnormal gangguan "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas MID Psikologi Abnormal

ANTISOSIAL

Oleh:

Andi Wina Oktaviana Aswan

4513091023

Fakultas Psikologi

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

(2)

A. Pengertian Antisosial

Menurut Bahiyatun dalam puspitasari, adi, dan supriyono (2014), perilaku antisosial ialah sebuah gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidak perdulian, bertindak kasar, suka berkelahi, membuat kegaduhan dalam masyarakat atau sekolah, mengolok-olok secara berlebihan, mengabaikan perintah, melanggar peraturan, berbohong, sering memerintah, sering mementingkan diri sendiri. Menurut Pieter dan Lubis dalam puspitasari, adi, dan supriyono (2014), perilaku adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidakperluan yang abnormal terhadap hak-hak orang lain dan cenderung melanggar peraturan, norma-norma sosial atau hukum yang berlaku.

Menurut Sumiati dalam Simanullang dan Daulay (2014), perilaku antisosial adalah gangguan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial yang disebabkan oleh lemahnya kontrol diri merupakan kasus yang paling banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Menurut Sumiati dalam penelitian Yudriansyah (2014), faktor proses keluarga adalah faktor yang paling dominan yang mempengaruhi perilaku antisosial pada remaja. Proses keluarga mencakup dukungan keluarga, penerapan disiplin yang efektif, sikap orangtua, pola asuh anak yang diterapkan, peran orangtua serta konflik dalam keluarga.

Menurut Yusuf dalam puspitasari, adi, dan supriyono (2014), seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan dengan dukungan keluarga yang besar, maka perkembangan kepribadian anak tersebut cenderung positif, sehingga kemungkinan terjadi gangguan kepribadian (antisosial) rendah, sedangkan seseorang yang dibesarjan dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis, dan orang tua yang bersikap keras terhadap anaknya, maka cenderung mengalami distorsi atau kelainan dalam penyesuaian dirinya.

(3)

perkembangan atau masalah dalam keluarga yang berdampak pada timbulnya perilaku antisosial. Dampaknya adalah mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif, gagal membina komitmen interpersonal dan pekerjaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial terkait dengan kecenderungan kenakalan remaja adalah faktor tidak tercapainya identitas peran yaitu menggabungkan motivasi, nilai-nilai, kemampuan dan gaya yang dimiliki remaja dengan peran yang dituntut dari remaja.

Menurut sumiati dalam Dianita (2014), menyimpulkan bahwa persepsi pola asuh orang tua otoriter berpengaruh cukup besar pada perilaku antisosial, pola asuh demokratis memiliki pengaruh negatif, persepsi pola asuh permisif orang tua cukup mempengaruhi perilaku antisosial anak. Menurut Sumiati dalam Suprahitno (2014), melihat hal ini berarti persepsi pola asuh orang tua memberikan sumbangan yang besar terhadap perilaku antisosial pada remaja. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Situasi keluarga yang memungkinkan timbulnya perilaku antisosial pada anak diantaranya adalah disharmoni dalam keluarga dan rumah tangga berantakan.

Menurut Sumiati dalam Suprahitno (2014), rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ibu atau bapak, perceraian diantara mereka, hidup terpisah, poligami, ketidak cocokan dan sering konflik, merupakan sumber munculnya perilaku antisosial pada anak. Selain itu anak yang tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol diri yang baik dirumah sesuai dengan norma-norma yang ada dalam kehidupan masyarakat maupun norma-norma agama. Hal ini disebabkan karena ibu atau bapak atau keduanya tidak dapat menjalani fungsinya dengan baik bagi pendidikan anak. Pola kriminal orang tua juga dapat menyebabkan perilaku antisosial pada anak.

B. Ciri-Ciri Anti Sosial

(4)

- Mabuk-mabukan di tempat umum. - Vandalisme.

- Mengebut di jalan raya.

- Perilaku yang dianggap menyimpang.

C. Penyebab Anti Sosial

- Frustasi karena keluarga tidak rukun. - Kondisi keluarga yang tidak harmonis.

- Ketidakkonsistenan dalam pengasuhan anak. - Orang tua yang terlalu permisif.

- Orang tua yang tidak menunjukkan kasih sayang terhadap anak. - Kurangnya perhatian dari orang tua terhadap aktivitas anak. - Penolakan sosial.

- Kemampuan dan gaya yang dimiliki remaja dengan peran yang dituntut. - Orang tua kurang memberi bimbingan.

- Kurangnya hubungan orang tua dan anak - Kurang pengawasan orang tua.

- Kurang perhatian orang tua serta kebiasaan menghukum. - Pengaruh teman.

D. Cara Menangani Anti Sosial

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul Pelatihan Interval Intensitas Tinggi

Uji toksisitas subkronis oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul setelah pemberian sediaan uji dengan dosis berulang yang diberikan secara

1. Melalui parikan yang bertemakan kehidupan sehari-hari serta lingkungan tempat tinggal siswa dapat menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa.. sebagai anugrah Tuhan

Tabel 5 menunjukkan bahwa faktor yang paling memepengaruhi terjadinya pencurian mesin traktor di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah faktor kemiskinan, sebanyak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik lingkaran kecil lingkaran besar dapat meningkatkan hasil

Hasil penelitian tersebut menghasilkan data bahwa putaran optimum yang dapat digunakan pada pembuatan bahan silinder liner yang terbuat dari material FC 300 dengan

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Daerah proyek yang keadaan lapanganya atau pada tempat – tempat lokasi bangunan yang masih berupa hutan, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, agar terlebih