PEMETAAN KOGNITIF DAN
KOGNITIF LINGKUNGAN
• Pemetaan Kognitif merupakan proses mental yang berisikan serangkaian transformasi
psikologis dari informasi yang diterima,
dikategorikan atau dibuat kode, disimpan,
disampaikan dalam suatu deskpripsi mengenai suatu lokasi fenomena yang memberikan tanda pada lingkungan spasial atau dalam kehidupan sehari-hari.
• Pemetaan kognitif sering disebut juga peta
Informasi dalam Pemetaan Kognitif
Informasi yang digunakan dalam pemetaan kognitif, meliputi beberapa hal, yaitu:
1. Tempat, merupakan suatu tempat tujuan dan awal di mana perilaku.
2. Hubungan spasial antartempat. Apabila seseorang sudah dapat mengetahui lokasi tujuannya, maka ia menghubungkan dengan tempat ia berada.
3. Rencana perjalanan (rute). Setelah menghubungkan kedua tempat, yaitu tempat tujuan dengan tempat awal ia akan melakukan perjalannnya, maka ia akan membuat rencana perjalannya atau jalur (rute) manakah yang akan dilalui.
Daya Ingat (memori) dalam Pemetaan
Kognitif
• Proses mengingat merupakan suatu kaitan
aktivitas yang berlangsung dalam diri seseorang. Informasi yang diterima oleh seseorang akan
selalu di analisis atau dikaji dalam pemikiran
seseorang. Orang akan mengolah informasi yang diterima tersebut berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Dengan cara mengolah tersebut,
maka ia dapat menahami apakah informasi tersebut.
• Proses pengolahan ini disebut sebagai tahapan
Kemampuan Abstrak Ruang
•
Kecerdasan spasial merupakan kemampuan
u tuk e aha i e tuk da :i age tiga
dimensi. Dalam hal ini melibatkan interpretasi
dimensi ruang yang mungkin tidak dapat
Persepsi Lingkungan
•
Proses persepsi mempunyai peran dalam
pembentukan pemetaan kognitif. Tempat akan
mudah diingat apabila tempat tersebut
mempunyai makna tertentu.
•
Proses pemberian makna akan terjadi pada
persepsi pada lingkungan yang diamatinya.
Keterkaitan Pemetaan Kognitf dengan
Berbagai Aspek
•
Keterkaitan Pemetaan Kognitif dengan
perkembangan manusia
•
Keterkaitan pemetaan kognitif dengan
kebiasaan dan budaya
• Perencanaan yang baik dan mudah dikontrol lingkungannya, akan memudahkan dalam pembentukan pemetaan kognitif.
• Perencanaan perumahan perlu mempertimbangkan
pembentukan pemetaan kognitif penghuni, termasuk anak-anak.
• Demikian pula dengan perencanaan kota perlu
mempertimbangkan kemudahan pembentukan pemetaan
kognitif bagi penghuni kota dan pendatang, salah satu caranya adalah membuat pengelompokan kegiatan (CLUSTERING)
• Namun demikian, faktor kebiasaan, kondisi demografis, status sosial ekonomi penduduk perlu mendapatkan perhatian