• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol.2No.1Hal. 42 – 51 ISSN : 2303–2910

c

Jurusan Matematika FMIPA UNAND

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT

PADA PEMETAAN TIPE-

NONSPREADING

DAN

NONEXPANSIVE

DEBI OKTIA HARYENI

Program Studi Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia,

debby [email protected]

Abstract. We obtained some fundamental properties for k-strictly pseudononspread-ing mapppseudononspread-ings in Hilbert space. Furthermore, we studied the approximation of common fixed points of k-strictly pseudononspreading mappings and nonexpansive mappings in a Hilbert space using the iterative scheme.

Kata Kunci: Fixed point, Hilbert space, Banach Space, nonexpansive mappings, non-spreading mappings.

1. Pendahuluan

Misalkan X adalah suatu himpunan tak kosong dan T : X → X. Titik x ∈ X

dinamakan suatu titik tetap dari T jika berlakuT(x) =x. Himpunan semua titik tetap dariT dinotasikan denganF(T).

Pada ruang Hilbert dapat didefinisikan beberapa jenis pemetaan, seperti pemetaan nonexpansive dan pemetaan nonspreading. Titik tetap dari pemetaan tertentu pada ruang Hilbert tidak mudah untuk ditentukan secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan prosedur iterasi sehingga titik tetap sesungguhnya dapat dihampiri. Nilai hampiran ini dinamakan aproksimasi titik tetap.

Dalam tulisan ini penulis akan mengkaji kembali paper [5] yang membahas ten-tang aproksimasi titik tetap dari pemetaankpseudononspreading sejatiS :C→C

dan pemetaannonexpansiveT :C→Cdalam ruang Hilbert dengan menggunakan iterasi sebagai berikut:

x1∈C,

xn+1= (1−αn)(βnxn+ (1−βn)Sxn) +αn(γnxn+ (1−γn)T xn).

(1.1)

Selanjutnya iterasi di atas akan dipandang sebagai suatu barisan (xn) diC.

1.1. Norm dan Hasil Kali Dalam

Definisi 1.1. [4]Suatu fungsik·kdari suatu ruang vektorX keRdikatakan suatu

norm jika memenuhi kondisi berikut:

(N1)kxk= 0 jika dan hanya jikax= 0,

(2)

(N2)kαxk=|α|kxk, untuk setiapx∈X danα∈R, (N3)kx+yk ≤ kxk+kyk, untuk setiap x, y∈X.

Pasangan (X,k.k) dinamakanruang norm.

Definisi 1.2. [4] Misalkan X adalah suatu ruang vektor kompleks. Suatu fungsi

h., .i:X×X→Cdinamakan hasil kali dalam diX jika untuk sebarang x, y, zX

danα, β∈C, berlaku:

(H1)hx, xi>0, danhx, xi= 0jika dan hanya jikax= 0,

(H2)hx, y+zi=hx, yi+hx, zi,

(H3)hαx, yi=αhx, yi,

(H4)hx, yi=hy, xi(tanda bar menunjukkan konjugat kompleks).

Pasangan (X,h., .i) dinamakanruang hasil kali dalam (ruang pre-Hilbert).

Definisi 1.3. [4] Suatu barisan dari vektor-vektor (xn) dalam ruang norm X

dikatakan Cauchy jika limm,n→∞kxm−xnk = 0, yaitu untuk setiap ǫ > 0, ada

suatuM(ǫ)∈N sedemikian sehinggakxmxnk< ǫ, untuk setiap m, nM(ǫ).

Suatu ruang hasil kali dalam lengkap, yakni bilamana memenuhi definisi ru-ang hasil kali dalam dan setiap barisan Cauchy di X konvergen ke suatu elemen di X, dinamakan ruang Hilbert, sedangkan ruang bernorm lengkap dinamakan dinamakanruang Banach.

1.2. Pemetaan nonexpansive dan nonspreading

Misalkan H adalah suatu ruang Hilbert riil dan C adalah subhimpunan konveks tertutup yang tak kosong dari H. PemetaanT :C →C dikatakannonexpansive

apabila memenuhi

kT x−T yk ≤ kx−yk,∀x, y ∈C. (1.2)

PemetaanT :C→C dikatakannonspreading jika memenuhi

2kT x−T yk2≤ kT x−yk2+kx−T yk2,∀x, y ∈C. (1.3)

Berdasarkan terminologi Browdwer-Petryshyn [5], T : C → H dikatakan k

pseudononspreading sejatijika ada k∈[0,1), sedemikian sehingga

kT x−T yk2≤ kx−yk2+ 2hx−T x, y−T yi+kkx−T x−(y−T y)k2,∀x, y ∈C.

(1.4) Dengan demikian jelas bahwa setiap pemetaannonspreading merupakan pemetaan

kpseudononspreading sejati.

Definisi 1.4. [3] Misalkan E adalah suatu ruang Banach riil. Suatu pemetaan T dengan domain D(T) dan range R(T) di E disebut demiclosed di suatu titik p ∈ D(T) jika setiap (xn) yang merupakan barisan di D(T) konvergen lemah ke

suatu titik x∈D(T)dan(T xn) konvergen kuat kep, makaT x=p.

(3)

(1) ktx+ (1−t)yk2=tkxk2+ (1−t)kyk2−t(1−t)kx−yk2, dengant∈[0,1],

(2) 2hx−y, z−wi=kx−wk2+ky−zk2− kx−zk2− ky−wk2.

Lema 1.6. [5]MisalkanC suatu subhimpunan konveks tertutup dariH. Pemetaan S:C→Cadalah pemetaan kpseudononspreading sejati jika dan hanya jika untuk setiapx, y∈C, berlaku

2kSx−Syk2≤ kSx−yk2+kx−Syk2+kk(1−S)x−(1−S)yk2. (1.5)

Lema 1.7. [5] Misalkan C adalah suatu subhimpunan konveks tertutup dan tak kosong dari H,S :C→C suatu pemetaan kpseudononspreading sejati, dan A=

I−S, sehingga untuk setiapx, y∈C diperoleh

(2−k)kAx−Ayk2

≤2hx−y, Ax−Ayi+kAxk2

+kAyk2

. (1.6)

Lema 1.8. [5] Misalkan C subhimpunan konveks tertutup yang tak kosong dari suatu ruang HilbertHdanS:C→Cadalah suatu pemetaankpseudononspreading sejati, maka I−S demiclosed di0.

2. Kekonvergenan Barisan di Ruang Hilbert pada Pemetaan Tipe-nonspreading dan nonexpansive

2.1. Teorema Utama

Teorema 2.1. [5] Misalkan C adalah subhimpunan konveks tertutup tak kosong dari suatu ruang Hilbert riil H, S :C →C adalah suatu pemetaan k pseudonon-spreading sejati, dan T : C →C adalah suatu pemetaan nonexpansive sedemikian sehingga F(S)∩F(T)6=∅. Misalkan (αn),(βn),(γn)adalah barisan-barisan dalam

selang [0,1] sedemikian sehingga βn ∈ (k,1]. Definisi barisan (xn) adalah sebagai

berikut:

x1∈C,

xn+1= (1−αn)(βnxn+ (1−βn)Sxn) +αn(γnxn+ (1−γn)T xn),

(2.1)

untuk setiap n∈N.

(T1) Jika lim infn→∞αn(βn−γn) > 0,

P∞

n=1αn(1−γn) < ∞, dan 1 +k <

(2−αn)βn+αnγn, maka(xn)konvergen lemah keq∈F(S).

(T2) Jika βn > γn,P

n=1(1 −βn) < ∞,2βn −1 −αn(βn −γn) > 0, dan

lim infn→∞αn(βn−γn)(2βn−1−αn(βn−γn))>0, maka(xn)konvergen

lemah ke q∈F(T).

(T3) Jika lim infn→∞αn >0,lim infn→∞(1−αn)>0,lim infn→∞(1−βn)>0,

danlim infn→∞γn(1−γn)>0, maka(xn)konvergen lemah keq∈F(S)∩

F(T).

Bukti. Misalkan Un = βnI+ (1−βn)S dan Vn = γnI+ (1−γn)T.

Pertama-tama akan ditunjukkan bahwa barisan (xn) terbatas. Berdasarkan Lema 1.5(1) dan

(4)

x, y∈Cdiperoleh

kUnx−Unyk2=kβn(x−y) + (1−βn)(Sx−Sy)k2

≤βnkx−yk2+ (1−βn)(kx−yk2+ 2hx−Sx, y−Syi

+kkx−Sx−(y−Sy)k2

)−βn(1−βn)kx−Sx−(y−Sy)k 2

≤ kx−yk2

+ 2(1−βn)hx−Sx, y−Syi.

Karena Un =βnI+ (1−βn)S maka (1−βn)Sy=Uny−βny untuk setiapy∈C,

sehingga diperoleh

kUnx−Unyk2≤ kx−yk2+ 2hx−Sx, y−Unyi. (2.2)

Misalkanp∈F(S)∩F(T), dengan demikianp=Spsehingga

Unp=βnp+ (1−βn)Sp=p. (2.3)

Dari persamaan (2.2) dan persamaan (2.3), diperoleh

kUnxn−pk2=kUnxn−Unpk2≤ kxn−pk2.

Karena T merupakan pemetaan nonexpansive dan F(T) 6= ∅, maka untuk setiap

p∈F(S)∩F(T) diperoleh

kVnxn−pk=kγnxn+ (1−γn)T xn−pk

≤ kγn(xn−p)k+k(1−γn)(T xn−p)k

≤ kxn−pk. (2.4)

Dari persamaan (2.2) – persamaan (2.4), untuk setiapn∈Ndiperoleh

kxn+1−pk2 =k(1−αn)Unxn+αnVnxn−pk2

≤(1−αn)kUnxn−pk2+αnkVnxn−pk2

≤ kxn−pk2. (2.5)

Dengan demikian (kxn−pk) bukan barisan naik, mengakibatkan limn→∞kxn−pk

ada dan karena itu (xn) terbatas. Misalkan

lim

n→∞kxn−pk=c. (2.6)

Untuk membuktikan (T1), misalkan

zn+1= (1−αn)Unxn+αn(γnxn+ (1−γn)Sxn), (2.7)

danA=I−S, maka

kxn+1−zn+1k=αnkγnxn+ (1−γn)T xn−γnxn−(1−γn)Sxnk

=αn(1−γn)kT xn−Sxnk. (2.8)

Karena P∞n=1αn(1−γn) < ∞ maka dari [2,7],

P∞

n=1αn(1−γn) konvergen dan

limn→∞αn(1−γn) = 0. Oleh karena itu limn→∞kxn−znk= 0 dan diperoleh

lim

n→∞kzn−pk= limn→∞kxn−pk=c. (2.9)

Karena Un=βnI+ (1−βn)S, diperoleh

(5)

Dari Lema 1.7, Lema 1.8,Ap= 0, dan persamaan di atas, maka diperoleh

kzn+1−pk2=k(1−αn)Unxn+αn(γnxn+ (1−γn)Sxn)−pk2

≤ kxn−pk2−αn(βn−γn){(1−k)−2(1−βn)−αn(βn−γn)}kAxnk2.

Oleh karena itu,

αn(βn−γn){(1−k)−2(1−βn)−αn(βn−γn)}kAxnk2≤ kxn−pk2− kzn+1−pk2.

(2.10) Karena lim infn→∞αn(βn−γn)>0 dan (1−k−2(1−βn)−αn(βn−γn))>0,

akibatnya

lim

n→∞kxn−Sxnk= limn→∞kAxnk= 0. (2.11)

Karena (xn) barisan terbatas, maka ada suatu subbarisan (xni)⊂(xn) sedemikian

sehingga (xni) konvergen lemah ke q. Dari Lema 1.8 diperoleh q ∈ F(S). Untuk

menunjukkan kesimpulan perlu ditunjukkan bahwa untuk subbarisan lain (xnj)⊂

(xn), sedemikian sehingga jika (xnj) konvergen lemah ke v ∈ F(S), maka q = v.

Sebelum membuktikan ini terlebih dahulu akan dibuktikan bahwa untuk sebarang

z∈F(S),limn→∞kxn−zk ada. Perhatikan bahwa

Unz=βnz+ (1−βn)Sz=z, (2.12)

dan untuk setiap z∈F(S) diperoleh

kUnxn−zk 2

=kUnxn−Unzk 2

≤ kxn−zk 2

. (2.13)

Dengan demikian

kzn+1−zk=k(1−αn)Unxn+αn(γnxn+ (1−γn)Sxn)−zk

≤ kzn−zk+kxn−znk+αn(1−γn)kSxn−zk. (2.14)

KarenaP∞

n=1αn(1−γn)<∞, limn→∞kxn−znk= 0, dan dari [3] limn→∞kzn−zk

ada, mengakibatkan limn→∞kxn−zkjuga ada. Misalkanq6=v, dari [3] diperoleh

lim

n→∞kxn−qk= limi→∞kxni−qk<ilim→∞kxni−vk

= lim

n→∞kxn−vk= limj→∞k

xnj−vk

< lim

j→∞kxnj −qk= limn→∞kxn−qk, (2.15)

yang merupakan suatu kontradiksi. Oleh karena itu mestilah q=v dan (xn)

kon-vergen lemah ke q∈F(S).

Untuk membuktikan (T2), misalkan

zn+1= (1−αn)(βnxn+ (1−βn)T xn) +αnVnxn, (2.16)

maka diperoleh

kxn+1−zn+1k ≤(1−βn)kSxn−T xnk. (2.17)

Karena P∞n=1(1 − βn) < ∞, maka limn→∞(1 − βn) = 0. Oleh karena itu

(6)

terbatas. Misalkan B = I−T dan untuk setiap p∈ F(S)∩F(T), maka Bp= 0

dari [5] denganB=I−T adalah1/2 invers monoton kuat, maka diperoleh

kzn+1−pk2≤ kxn−pk2−αn(βn−γn)kBxn−Bpk2+ 2αn(1−βn)

Dengan menjumlahkan persamaan (2.19) darin= 1 hinggaN, diperoleh ΣN

Karena T merupakan pemetaan nonexpansive, dari [7] diperoleh

(7)

Karena (xn) adalah barisan terbatas, maka ada suatu subbarisan (xni) ⊂ (xn)

sedemikian sehingga (xni) konvergen lemah ke q. Suatu pemetaan nonexpansive T merupakandemiclosed dengan q∈ F(T). Berdasarkan bukti bagian (T1), (xn)

konvergen lemah ke q∈F(T).

(T3). Dari persamaan (2.5) dan persamaan (2.6), untuk sebarang p∈ F(S)∩

F(T) diperoleh

0≤ kxn−pk2− kxn+1−pk2→c2−c2= 0. (2.25)

Karena n → ∞, pertama akan ditunjukkan bahwa (xn) konvergen lemah untuk

beberapa titik diF(S). Dari persamaan (2.2) – persamaan (2.4) diperoleh

kxn+1−pk

Karena Sadalah suatu pemetaan kpseudononspreading sejati,p∈F(S), dan dari persamaan (1.4) diperoleh

Sebagaimana pada pembuktian (T1), dari Lema 1.8 jika (xni) konvergen lemah ke v, maka v ∈ F(S). Akan ditunjukkan bahwa v ∈ F(T). Dari persamaan (2.2) – persamaan (2.4), untuk p∈F(S)∩F(T), maka

kxn+1−pk2≤(1−αn)kxn−pk2+αnkγnxn+ (1−γn)T xn−pk2

(8)

Oleh karena itu diperoleh

0≤ kxn−pk2−(1−αn)kxn−pk2−αnkγnxn+ (1−γn)T xn−pk2

=αn(kxn−pk2− kγnxn+ (1−γn)T xn−pk2)

≤ kxn−pk2− kxn+1−pk2. (2.34)

Karena lim infn→∞αn>0, dari persamaan (2.25) diperoleh

lim

n→∞(kxn−pk

2

− kγnxn+ (1−γn)T xn−pk2) = 0. (2.35)

Karena T merupakan pemetaan nonexpansivedanp=T p, maka

kγnxn+ (1−γn)T xn−pk2=kγn(xn−p) + (1−γn)(T xn−p)k2

subbarisan lain dari (xn) sedemikian sehingga (xnj) konvergen lemah ke v. Oleh

karena itu diperolehq=v. Sebaliknya, jika q6=v diperoleh

lim

Hal ini merupakan suatu kontradiksi, maka dari itu mestilahq=v. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa (xn) konvergen lemah keq∈F(S)∩F(T).

2.2. Beberapa Akibat Teorema Utama

Untuk pemetaannonspreading S, misalkank= 0, sehingga diperoleh

Akibat 2.2. [5] Misalkan C subhimpunan konveks tertutup yang tak kosong dari suatu ruang Hilbert H, S : C → C adalah suatu pemetaan nonspreading, dan T :C→C adalah pemetaan nonexpansive sedemikian sehingga F(S)∩F(T)6=∅. Definisi barisan (xn) adalah sebagai berikut:

(9)

(3) Jika lim infn→∞αn >0,lim infn→∞(1−αn)>0,lim infn→∞(1−βn)>0,

danlim infn→∞γn(1−γn)>0, maka(xn)konvergen lemah keq∈F(S)∩

F(T).

Akibat 2.3. [5] MisalkanC suatu subhimpunan konveks tertutup yang tak kosong dari ruang Hilbert H dan S : C → C suatu pemetaan nonspreading sedemikian sehingga F(S)6=∅. Definisi barisan (xn) adalah sebagai berikut:

x1∈C,

xn+1=αnxn+ (1−αn)Sxn,

(2.40)

untuk setiap n∈N, dengan(αn)adalah barisan dalam selang[0,1].

Jika lim infn→∞αn>0, maka (xn)konvergen lemah keq∈F(S).

Bukti. Dengan memisalkanβn = 0, γn = 1 untukn∈Npada Teorema 2.1, maka

diperoleh akibat di atas.

Akibat 2.4. [5] Misalkan C merupakan subhimpunan konveks tertutup yang tak kosong dari suatu ruang HilbertH danT:C→Cmerupakan pemetaan nonexpan-sive sedemikian sehingga F(T)6=∅. Definisi barisan (xn) adalah sebagai berikut:

x1∈C,

xn+1= (1−αn)xn+αnT xn,

(2.41)

untuk setiapn∈N, dengan(αn)adalah barisan dalam selang[0,1]. JikaP∞

n=1αn=

, maka (xn)konvergen lemah ke q∈F(T).

Bukti. Dengan memisalkanβn = 1, γn = 0 untukn∈Npada Teorema 2.1, maka

diperoleh akibat tersebut di atas.

3. Ucapan Terima kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syafrizal Sy, Bapak Admi Nazra, Bapak Muhafzan, Bapak Efendi, dan Bapak Mahdhivan Syafwan yang telah mem-berikan masukan dan saran sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Daftar Pustaka

[1] Agarwal, R.P., D. O’Regan dan D.R. Sahu. 2009. Fixed Point Theory for Lipschitzian-type Mappings with Applications. New York: Springer.

[2] Bartle, R.G. dan D.R. Sherbert. 2000. Introduction to Real Analysis (Third Edition). New York: John Wiley and Sons.

[3] Berinde, V. 2007.Iterative Approxomation of Fixed Point. New York: Springer. [4] Debnath, L. dan P. Mikusi´nski. 2005.Hilbert Space with Applications. California:

Elsevier.

(10)

[6] Shigeru, I. dan W. Takahashi. 2009.Approximating common fixed point of non-expansive mappings and nonspreading mappings in a Hilbert space. Nonlinear Analysis Theory, Methods and Applications.71: e2082 – e2089.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil SimaPro yang telah dilakukan terhadap proses produksi yang saat ini digunakan oleh UMKM MAY’S BAKERY, dilakukan brainstorming dengan pihak

Hasil penelitian juga menunjukkan konsentrasi sisa chlor pada node terdekat pompa injeksi adalah 1,19 mg/l, sedangkan pada node terjauh adalah 0,27 mg/l ,

Larutan Ca(OH) 2 jenuh dimasukkan ke dalam tabung reaksi lainnya dan kedua tabung dihubungkan dengan pipa penghubung (seperti pada Gambar 3.2) dengan jarak

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu. Relasi Relasi yang menghubungkan

Artikula yang menominalkan. Artikula si yang menominalkan dapat mengacu ke makna tunggal atau genetik, tergantung pada konteks kalimat.

Seseorang tidak dibolehkan menjadi donor darah pada keadaan pernah menderita hepatitis B atau hepatitis C dan berhubungan kontrak erat dengan penderita hepatitis dalam enam

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan bahan anestesi berupa minyak pala lebih efektif daripada minyak cengkeh, minyak mentol, dan minyak sereh untuk prakondisi (respon

Kolaborasi KPK dan FPBA dalam penerbitan buku diawali dengan Training dan Workshop Anti Korupsi yang diikuti para kreator bacaan anak!. Buku yang merupakan komitmen dan upaya