• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Bahan Ajar Tematik Integratif Subtema 1 Tema 7 Berdasarkan Pendekatan Saintifik untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Bahan Ajar Tematik Integratif Subtema 1 Tema 7 Berdasarkan Pendekatan Saintifik untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Pengembangan

Menurut Arikunto (2010:239) penelitian pengembangan merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mencoba mengetahui perkembangan subjek, misalnya kecenderungan perkembangan metode mengajar dalam satu kurikulum waktu, perkembangan alat peraga tampak dengar (audio-visual), dan sebagainya yang sifatnya tumbuh menjadi lebih baik, lebih panjang, lebih tinggi, dan sebagainya. Pengembangan dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan menurut Borg & Gall yang sudah dimodifikasi oleh Sukmadinata (2007:184-185). Prosedur yang diadaptasi tersebut meliputi tiga tahap yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk, dan (3) tahap pengembangan dan evaluasi. Desain pengembangan ini dipilih karena dipandang tepat untuk mengembangkan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik karena lebih efektif dan mudah dalam penerapannya, dan sesuai kondisi di sekolah. Desain pengembangan menurut Borg & Gall yang sudah dimodifikasi oleh Sukmadinata selanjutnya akan menggunakan prosedur pengembangan ADDIE model. Namun pada tahap pengembangan dan evaluasi, penelitian ini hanya terbatas sampai tahap uji coba terbatas dikarenakan keterbatas waktu dan biaya.

(2)

23

TAHAP STUDI PENDAHULUAN

STUDI KEPUSTAKAAN SURVAI LAPANGAN

TAHAP PENYUSUNAN DRAFT PRODUK Penyusunan Modul Tematik

Integratif berdasarkan Pendekatan Saintifik

Penyusunan Evaluasi

TAHAP PENGEMBANGAN DAN EVALUASI VALIDASI

DARI PAKAR

REVISI DRAFT PRODUK

UJI COBA TERBATAS

REVISI AKHIR Gambar 1 Sistematika Pengembangan

3.2 Definisi Konsep

Modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik, dikembangkan secara tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik. Modul ini mengintegrasikan/memadukan beberapa mata pelajaran berdasarkan tema tertentu yang disesuaikan dengan kompetensi dasar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik yang berpusat pada siswa dan dirancang secara sistematis dengan menekankan cara berpikir ilmiah. Langkah pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kelima langkah tersebut tidak berurutan, karena disesuaikan dengan materi yang ada pada modul pembelajaran.

(3)

24

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari langkah-langkah pengembangan ADDIE model menurut Mawardi dan Bambang (2011:70). Prosedur yang diadopsi tersebut meliputi 5 langkah yaitu (1) Tahap analisis/Analysis, (2) Tahap Perancangan/Design, (3) Tahap Pengembangan dan Produksi/Development & Production, (4) Tahap Implementasi/Implementation, (5) Tahap Evaluasi/Evaluation. Namun karena keterbatasan biaya dan waktu, prosedur pengembangan dibatasi hanya sampai tahap implementasi produk. Secara sistematis, keempat langkah tersebut ditunjukkan pada Gambar 2 di bawah ini:

Gambar 2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan pada tahap pertama yaitu tahap analisis merupakan kelanjutan dari desain pengembangan pada tahap studi pendahuluan. Selanjutnya prosedur pengembangan tahap perancangan produk merupakan kelanjutan dari desain pengembangan tahap penyusunan draft produk. Prosedur pengembangan pada tahap pengembangan & produksi dan tahap implementasi produk merupakan kelanjutan dari desain pengembangan tahap pengembangan dan evaluasi. Kesesuaian ini ditunjukkan oleh Gambar 3 dibawah ini.

Perancangan Produk

Pengembangan & produksi

(4)

25

Gambar 3 Kesesuaian Tahap Desain Pengembangan dengan Prosedur Pengembangan

3.3.1 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan survei lapangan dengan pengamatan dalam pembelajaran di kelas II SD Kristen Satya Wacana dan juga melakukan studi pustaka dengan membaca buku, makalah dan artikel yang relevan. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya pengembangan bahan ajar modul secara tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

Studi Pendahuluan

Studi Kepustakaan

Survai Lapangan

Analisis

Penyusunan Draft Produk

Penyusunan Produk awal

Penyusunan Evaluasi

Perancangan Produk

Pengembangan dan Evaluasi

Validasi Pakar

Revisi Draft Produk Uji Coba

Terbatas

Pengembangan & Implementasi

(5)

26

3.3.2 Tahap Desain Produk

Pada tahap ini dilakukan perancangan draft produk yang dalam hal ini adalah pengembangan bahan ajar modul secara tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik. Perancangan ini dimulai dengan mengidentifikasi mata pelajaran, merumuskan indikator yang mengacu pada KI dan KD yang digunakan, mengumpulkan materi ajar, dan membuat evaluasi.

3.3.3 Tahap Validasi Desain

Pada tahap ini dilakukan validasi produk dengan cara menghadirkan lima pakar atau tenaga ahli materi (matematika, bahasa Indonesia, PKN, PJOK dan SBdP) dan seorang pakar modul yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain produk tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Nilai dan komentar dari para pakar akan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan revisi produk.

3.3.4 Tahap Revisi/Perbaikan Desain

Setelah desain produk divalidasi, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain berdasarkan masukan dan komentar dari pakar. Tahap perbaikan desain ini berfungsi untuk memperbaiki bagian-bagian produk yang dianggap kurang sesuai sehingga menjadi produk yang lebih baik.

3.3.5 Tahap Uji Coba Produk

Setelah produk direvisi, maka dilakukan uji coba produk kepada subjek penelitian. Pada tahap uji coba ini, peneliti mengaplikasikan produk untuk mengetahui respon peserta didik terhadap produk yang dihasilkan peneliti. Uji coba produk ini dilakukan kepada siswa kelas II SD Kristen Satya Wacana Salatiga.

3.3.6 Tahap Revisi/Perbaikan Produk

(6)

27

untuk menyempurnakan produk. Tahap revisi produk ini merupakan tahap penyempurnan produk sebelum menjadi produk akhir.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian pengembangan ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penggunaan modul dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Teknik tes dilakukan dua kali, yaitu dengan Pre-test dan Post-test. Pre-test dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran dan Post-test dilakukan diakhir kegiatan pembelajaran dengan memberikan sejumlah soal tes. Tes yang dilakukan pada Pre-test dan Post-test berbentuk pilihan ganda.

Teknik non tes yang digunakan berupa daftar cek dan lembar observasi. Daftar cek untuk penilaian oleh pakar, guru, dan siswa berguna untuk mengetahui respon dari pakar, guru serta siswa tentang modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik. Daftar cek untuk pakar diberikan pada tahap validasi produk oleh pakar. Daftar cek siswa dan guru diberikan diakhir kegiatan pembelajaran. Metode observasi dilakukan ketika kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik berlangsung. Metode observasi digunakan untuk mengetahui sikap guru dalam mengaplikasikan bahan ajar.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berbeda-beda karena jenis tes yang digunakan juga berbeda. Alat pengumpulan data yang digunakan pada tes adalah lembar kerja siswa yang berisi soal-soal tipe pilihan ganda, sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik non tes berupa daftar cek untuk pakar, guru dan siswa serta lembar observasi ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

3.4.2.1Tes Hasil Belajar

(7)

28

Pre-test digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Berikut adalah kisi-kisi instrumen Pre-test. Tabel 2

Kisi-Kisi Instrumen Pre Test

Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

Soal

Nomor Soal Bahasa Indonesia

3.1 Mengenal teks laporan tentang alam sekitar, hewan dan tumbuhan serta jumlahnya dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.

3.1.3 Mengidentifikasi Mencatat hasil pengamatan tentang alam sekitar.

2 1, 2

3.1.1 Mengidentifikasi teks laporan sederhana tentang alam sekitar.

3 3, 4, 5

3.3 Mengenal teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga dan dokumen milik keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah

untuk membantu

pemahaman.

3.3.1 Mengidentifikasi teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga.

2 6, 7

3.3.2 Menjelaskan isi teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga.

2 8, 9

3.3.3 Mengelompokkan berbagai kegiatan

3.6 Mengetahui satuan panjang dan berat benda, jarak suatu tempat (baik baku maupun tidak baku) dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar.

3.6.4 Mengukur berat beberapa benda dengan

3.10 Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang atau berat yang disajikan dalam bentuk tabel

3.10.2 Mengurutkan hasil pengukuran berat benda-benda dari nilai terkecil ke terbesar.

(8)

29

sederhana. 3.10.4 Mengurutkan hasil pengukuran berat benda-benda dari hasil terkecil ke dalam kehidupan sehari-hari.

3.2.1 Mengidentifikasi tata tertib yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

2 20, 21

3.2.5 Mengidentifikasi contoh berperilaku tidak sesuai dengan tata tertib di rumah.

2 22, 23

3.2.6 Mengidentifikasi berbagai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.

2 24, 25

SBdP

3.1 Mengenal bahan dan alat serta tekniknya dalam membuat karya seni.

3.1.1 Menentukan bahan dan alat dalam membuat karya seni.

2 26, 27

3.5 Memahami budaya dan bahasa daerah di tempat tinggalnya.

3.5.1 Mengidentifikasi budaya (tarian, nyanyian,

dolanan).

2 28, 29

PJOK

3.8 Memahami cara menjaga kebersihan kelas (seperti: piket membersihkan lingkungan kelas, papan tulis) dan lingkungan sekolah (halaman sekolah)

3.8.2 Mengidentifikasi berbagai cara membersihkan lingkungan sekolah.

2 30, 31

Post-test dilakukan setelah penerapan modul tematik integratif

(9)

30

integratif berdasarkan pendekatan saintifik. Berikut adalah kisi-kisi instrumen Post-test.

Tabel 3

Kisi-Kisi Instrumen Post Test

Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

Soal

Nomor Soal Bahasa Indonesia

3.1 Mengenal teks laporan sederhana tentang alam sekitar, hewan, dan tumbuhan serta jumlahnya dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu

pemahaman.

3.1.4 Mengidentifikasi isi teks laporan sederhana tentang hewan di lingkungan sekitar.

4 1, 2, 3, 4

3.1.5 Menemukan informasi dari teks laporan sederhana tentang hewan di lingkungan sekitar.

2 5, 6

3.1.6 Menjelaskan isi teks laporan sederhana tentang hewan di sekitar.

3 7, 8, 9

3.1.7 Mencatat isi teks laporam sederhana tentang hewan di sekitar.

3 10, 11,

12

Matematika

3.10 Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang atau berat yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana.

3.10.3 Membandingkan hasil pengukuran berat dua benda.

3 14, 13,

15 3.10.4 Mengurutkan hasil

pengukuran berat benda-benda dari nilai terkecil ke terbesar.

3 16, 17,

3.1.1 Mengidentifikasi simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

3 19, 20,

21

(10)

31

berbagai contoh kegiatan yang sesuai dengan sila pertama Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”. 3.1.3 Mengelompokkan

berbagai contoh kegiatan yang sesuai dengan sila kedua Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

2 24, 25

3.1.4 Mengelompokkan berbagai contoh kegiatan yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

3.3.1 Mengidentifikasi berbagai bentuk gerak dalam kehidupan sehari-hari.

3 28, 29,

30

3.3.2 Mengelompokkan berbagai gerak dengan memperhatikan tempo gerak.

2 31, 32

PJOK

3.10 Mengetahui apa yang dilakukan dan dihindari sebelum dan setelah

melakukan aktivitas fisik.

3.10.3 Mengelompokkan kegiatan yang boleh dilakukan sebelum melakukan aktivitas fisik.

2 33, 34

3.10.5 Mengelompokkan kegiatan yang perlu dihindari sebelum melakukan aktivitas fisik.

2 35, 36

3.4.2.2Lembar Uji Pakar

(11)

32

untuk memastikan bahwa aspek yang diukur dalam butir pertanyaan dilakukan oleh responden. Berikut adalah kisi-kisi daftar cek untuk uji validasi pakar materi pelajaran (matematika, bahasa Indonesia, PPKN, PJOK, dan SBdP), pakar modul dan pakar layout, kisi-kisi daftar cek guru dan kisi-kisi daftar cek siswa.

Tabel 4

Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Validasi Pakar Materi Bahasa Indonesia, Matematika, dan PPKN

Aspek No. Deskriptor

Kelayakan Isi 1 Kesesuaian materi dengan indikator pembelajaran

2 Kesesuaian uraian materi dengan KI dan KD 3 Keakuratan isi, kemutakhiran isi,

kekomprehensifan cakupan isi

4 Kesesuaian judul bab subtema dengan isi materi pada tiap pembelajaran

5 Kesesuaian antara Indikator Pencapaian Kompetensi dengan KD

6 Kejelasan konsep-konsep pokok dalam materi bahan ajar

7 Kesesuaian antara ilustrasi dengan materi 8 Kejelasan contoh-contoh yang diberikan

9 Kesesuaian isi rangkuman dengan materi bahan ajar

Kelayakan Penyajian 10 Kekuatannya dalam menarik perhatian siswa 11 Sistematika pengorganisasian materi pelajaran

sistematis

12 Kesesuaian referensinya

13 Kemampuannya dalam merangsang pembaca untuk merespon

14 Pengaturan gaya tampilan 15 Penekanan, ukuran, dan warna

17 Kesesuaian ilustrasi yang dipilih dengan karakteristik siswa

18 Tampilan ilustrasi seimbang dan serasi 19 Buku dilengkapi petunjuk untuk guru

20 Buku dilengkapi lembar aktivitas dan soal tes Kelayakan bahasa 16 Ketepatan penggunaan bahasa yang meliputi

(12)

33

Uji validasi untuk pakar materi bahasa Indonesia, matematika, dan PPKN dilihat dari beberapa aspek, yaitu dari aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan bahasa.

Tabel 5

Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Validasi Materi PJOK dan SBdP

Aspek Deskriptor

A. Kesesuaian materi dengan KI dan KD

1. Keakuratan gambar, diagram dan ilustrasi 2. Keakuratan notasi, simbol dan ikon 3. Keterkaitan dengan subtema

4. Kemenarikan materi yang disajikan B. Teknik

Penyajian

5. Konsistensi sistematika sajian dalam kegiatan belajar 6. Bahasa penyajian yang komunikatif

7. Keruntutan dan keterpaduan kegiatan 8. Kemampuan menarik minat siswa

9. Memotivasi siswa mengembangkan kreativitas

10. Membantu siswa mengembangkan aspek keterampilan diri

Uji validitas untuk pakar materi PJOK dan SBdP dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kesesuaian materi dengan KI dan KD, serta dari aspek teknik penyajian produk.

Tabel 6

Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Validasi Pakar Modul dan Daftar Cek Guru

Indikator Aspek Deskriptor

Kelengkapan modul

A. Format 1. Modul disusun sesuai dengan sistematikanya

2. Keserasian warna, tulisan dan gambar pada modul dengan perkembangan peserta didik

B. Halaman Sampul

3. Gambar menarik minat siswa 4. Bentuk huruf menarik minat siswa C. Petunjuk

Penggunaan Modul

5. Penjelasan petunjuk modul dapat diterima siswa

6. Petunjuk modul sesuai dengan isi modul

(13)

34

modul

8. Daftar isi mudah dipahami

E. Materi 9. Sistematika materi dari cakupan yang sederhana ke cakupan yang lebih luas 10. Materi tersaji dengan jelas

F. Latihan Mandiri

11. Soal latihan sesuai dengan kompetensi dasar

12. Soal latihan sesuai dengan materi yang disajikan

Penyajian Bahasa

A. Lugas 1. Keefektifan kalimat 2. Kebakuan istilah

B. Komunikatif 3. Ketepatan penggunaan kaidah bahasa C. Kesesuaian

dengan tingkat perkembangan peserta didik

4. Kesesuaian perkembangan intelektual peserta didik

5. Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan emosional peserta didik D. Keruntutan

dan

keterpaduan alur piker

6. Keruntutan dan keterpaduan antar kegiatan belajar

7. Keruntutan dan keterpaduan antar pargraf

E. Penggunaan istilah, simbol atau ikon

8. Konsistensi penggunaan istilah 9. Konsistensi penggunaan simbol atau

ikon Implementasi

Pembelajaran Tematik dalam Modul

A. Karakteristik pembelajaran tematik

1. Materi tersaji secara holistic 2. Keterkaitan antar materi

3. Kemampuan menciptakan pengalaman belajar secara langsung

4. Kemampuan mengaktifkan siswa dalam belajar

B. Prinsip pembelajaran tematik

5. Keakuratan penggalian tema 6. Memuat evalusi diri

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Modul

A. Karakteristik pendekatan saintifik

1. Berpusat pada siswa

2. Materi tersaji berdasarkan fakta 3. Kemampuan menginspirasi peserta

didik berpikir logis dan rasional 4. Kemampuan menginspirasi peserta

didik berpikir hipotetik

5. Kejelasan indikator pembelajaran B. Melibatkan

6. Memuat aktivitas mengamati 7. Memuat aktivitas menanya 8. Memuat aktivitas mengumpulkan

informasi

(14)

35

11. Memuat aktivitas mengkomunikasikan

Uji validitas untuk pakar modul dan daftar cek untuk guru dilihat dari beberapa aspek yaitu dari aspek kelengkapan modul, penyajian bahasa, implementasi pembelajaran tematik dalam modul, dan implementasi pendekatan saintifik dalam modul.

Tabel 7

Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Validasi Pakar Layout

Aspek No. Deskriptor

Tampilan 1 Pengaturan gaya tampilan 2 Gambar menarik minat siswa 3 Jenis huruf yang digunakan menarik

4 Ukuran huruf yang digunakan sesuai dengan karakteristik peserta didik

5 Tampilan sampul menarik Kesesuaian

ilustrasi

6 Kesesuaian ilustrasi dengan karakteristik peserta didik

7 Tampilan ilustrasi seimbang dan serasi 8 Kesesuaian antara ilustrasi dengan materi 9 Perpaduan warna sesuai

10 Tampilan tiap halaman menarik minat siswa

Uji validitas untuk pakar layout dilihat dari dua aspek yaitu dari aspek tampilan dan aspek kesesuaian ilustrasi.

Tabel 8

Kisi-Kisi Daftar Cek untuk Siswa

Aspek Deskriptor Jumlah

Item

Nomor Item A. Format Keserasian gambar, warna dan

jenis huruf yang digunakan dalam menarik perhatian siswa yang masih dalam taraf operasional konkrit

3 5, 6, 7

B. Halaman Sampul Kemenarikan gambar dan warna pada sampul

4 1, 2, 3, 4 C. Petunjuk

Penggunaan Modul

Kesesuaian petunjuk dengan isi modul

2 7, 8

(15)

36

E. Materi Materi tersusun sistematis 3 11, 12, 13 F. Latihan Mandiri Kesesuaian soal latihan dengan

materi

3 14, 15,

16

Untuk mengetahui respon siswa, digunakan daftar cek yang dilihat dari beberapa aspek yaitu dari aspek format modul, halaman sampul, petunjuk penggunaan modul, daftar isi, materi dan latihan mandiri.

3.4.2.3Observasi

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dengan begitu observasi dapat dilakukan melalui kegiatan melihat, mencium, mendengar, meraba dan mengecap. Observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh gambaran interaksi antara guru dengan siswa. Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi hasil pengamatan terhadap proses penggunaan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

Tabel 9

Kisi-Kisi Lembar Observasi

Aspek Deskriptor

Apersepsi Guru mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya

Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan bertanya jawab

Ketergunaan Modul Guru menggunakan modul sepenuhnya sebagai acuan dalam pembelajaran

Guru menggunakan latihan soal pada modul sebagai latihan siswa

Integratif dalam penyampaian materi

Ada cerita pengantar sebagai penyambung antar materi

Guru menyebutkan nama mata pelajaran saat pembelajaran beralih ke mata pelajaran lain Penggunaan pendekatan

saintifik

(16)

37

Memuat aktivitas mengumpulkan informasi Memuat aktivitas menalar

Memuat aktivitas mengasosiasi

Memuat aktivitas mengkomunikasikan 3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.4.3.1Uji Validitas Instumen Tes

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual sebelum (pre-test) dan setelah pembelajaran (post-test) dengan menggunakan modul tematik integratif berdasarkan pendekatan saintifik.

Berdasarkan pendapat Naniek, dkk (2012:344) koefisien validitas hanya punya makna apabila mempunyai harga yang positif. Semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya. Suprapto (2013:107) menyatakan bahwa soal-soal yang ditolak adalah soal-soal yang koefisien korelasinya lebih kecil dari 0,2 dan yang diterima adalah soal yang memiliki koefisien korelasi 0,2 sampai dengan 1,0.

Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IIIA dan IIIB SD Kristen Satya Wacana Salatiga. Tahapan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Berikut hasil uji validitas soal yang telah

dilakukan.

Tabel 10

Hasil Analisis Uji Validitas Soal Pre Test

Indikator Jumlah

Soal

Nomor Soal

Soal Valid

Soal Tidak Valid 3.1.3 Mengidentifikasi hasil

pengamatan tentang alam sekitar.

2 1, 2 1, 2

3.1.1 Mengidentifikasi teks laporan sederhana tentang alam sekitar.

3 3, 4, 5 3, 5 4

3.3.1 Mengidentifikasi teks buku harian tentang kegiatan

(17)

38

anggota keluarga.

3.3.2 Menjelaskan isi teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga.

2 8, 9 8 9

3.3.3 Mengelompokkan berbagai kegiatan berdasarkan peran masing-masing anggota keluarga.

2 10, 11 10, 11

3.6.4 Mengukur berat beberapa benda dengan menggunakan satuan baku ons dan kg.

3 12, 13,

14

12, 14 13

3.10.2 Mengurutkan hasil pengukuran berat benda-benda dari nilai terkecil ke

3.10.4 Mengurutkan hasil pengukuran berat benda-benda dari hasil terkecil ke terbesar.

2 18, 19 19 18

3.2.1 Mengidentifikasi tata tertib yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

2 20, 21 20, 21

3.2.5 Mengidentifikasi contoh berperilaku tidak sesuai dengan tata tertib di rumah.

2 22, 23 22, 23

3.2.6 Mengidentifikasi berbagai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.

2 24, 25 24, 25

3.1.1 Menentukan bahan dan alat dalam membuat karya seni.

2 26, 27 27 26

3.5.1 Mengidentifikasi budaya (tarian, nyanyian, dolanan).

2 28, 29 28, 29

3.8.2 Mengidentifikasi berbagai cara membersihkan lingkungn sekolah.

2 30, 31 30 31

Total 31 31 25 6

(18)

39

Tabel 11

Hasil Analisis Uji Validitas Soal Post-Test

Indikator Jumlah

Soal 3.1.4 Mengidentifikasi isi teks

laporan sederhana tentang hewan di lingkungan sekitar.

4 1, 2, 3, 4

1, 2, 3, 4 3.1.5 Menemukan informasi dari teks

laporan sederhana tentang hewan di lingkungan sekitar.

2 5, 6 5, 6

Membandingkan hasil pengukuran berat dua benda.

3 13, 14,

Mengurutkan hasil pengukuran berat benda-benda dari nilai terkecil ke terbesar.

3 16, 17, 18

16, 17 18

3.1.1 Mengidentifikasi simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

3 19, 20, 21

21 19, 20

3.1.2 Mengelompokkan berbagai contoh kegiatan yang sesuai dengan sila pertama Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

2 22, 23 22, 23

3.1.3 Mengelompokkan berbagai contoh kegiatan yang sesuai dengan sila kedua Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

2 24, 25 24, 25

3.1.4 Mengelompokkan berbagai contoh kegiatan yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

2 26, 27 26 27

3.3.1 Mengidentifikasi berbagai bentuk gerak dalam kehidupan sehari-hari.

3 28, 29, 30

(19)

40

3.3.2 Mengelompokkan berbagai gerak dengan memperhatikan tempo gerak.

2 31, 32 32 31

3.10. 3

Mengelompokkan kegiatan yang boleh dilakukan sebelum melakukan aktivitas fisik.

2 33, 34 33, 34

3.10. 5

Mengelompokkan kegiatan yang perlu dihindari sebelum melakukan aktivitas fisik.

2 35, 36 35, 36

Total 36 36 31 5

Dari tabel diatas disimpulkan bahwa dari 36 butir soal pre-test yang diuji, 31 soal memiliki koefisien validitas ≥ 0,20 dan dinyatakan valid. Sedangkan 5 butir soal sisanya memiliki koefisien validitas ≤ 0,20 dan dinyatakan tidak valid. 3.4.3.2Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Menurut Azwar (2012:111) salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel (reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil. Pengertian reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak cermat berarti juga tidak konsisten dari waktu ke waktu. Menurut Azwar (2012:112) Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00. Bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel. Naniek dkk (2012:346) memaparkan rentang indeks reliabilitas sebagai berikut.

Tabel 12

Rentang Indeks Reliabilitas Menurut Naniek Dkk

No Indeks Interpretasi

1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

2 < 0,80 – 0,60 Reliabel

3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel

4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel

5 < 0,20 Kurang reliabel

(20)

41

Tabel 13

Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Pre-Test

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,781 31

Berdasarkan rentang indeks reliabilitas menurut Naniek dkk, instrumen pre-test menunjukkan cronbach’s alpha sebesar 0,781 dan berada pada rentang indeks 0,06 – 0,08 dengan interpretasi reliabel.

Tabel 14

Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Post-Test

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,805 36

Berdasarkan rentang indeks reliabilitas menurut Naniek dkk, instrumen post-test menunjukkan cronbach’s alpha sebesar 0,805 dan berada pada rentang indeks 0,80 – 1,00 dengan interpretasi sangat reliabel.

3.4.4 Uji Kesukaran Instrumen

(21)

42

Tabel 15

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

Instrumen yang digunakan untuk uji tingkat kesukaran adalah instrumen yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Berikut adalah tabel hasil analisis tingkat kesukaran instrumen pre-test dan post-test berdasarkan tabel tingkat kesukaran menurut Naniek dkk.

Tabel 16

Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Pre-Test

Tingkat

Kesukaran Nomor Butir

Yang

Digunakan Jumlah Persentase

Sukar - - 0 0%

Sedang 5, 7, 11, 12, 22, 29

11, 12, 22 3 15%

Mudah 1, 2, 3, 6, 8, 10, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28,

30

1, 3, 6, 8, 10, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 30

17 85%

Jumlah 25 20 20 100%

(22)

43

Tabel 17

Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Post-Test

Tingkat

Kesukaran Nomor Butir Soal

Yang

Digunakan Jumlah Persentase

Sukar - - 0 0%

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 22 soal atau 71% dari total 31 soal yang valid memiliki tingkat kesukaran dengan rentang nilai 0,76 – 1,00 sehingga termasuk dalam tingkat kesukaran mudah. Dari 31 soal yang valid, 9 soal atau 29% diantaranya memiliki tingkat kesukaran dengan rentang nilai 0,26-0,75 sehingga termasuk dalam tingkat kesukaran sedang. Tidak ada soal yang memiliki tingkat kesukaran sulit. Dari 31 soal yang valid, hanya 20 soal yang digunakan dalam post-test yaitu 6 soal atau 30% soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 14 soal atau 70% soal dengan tingkat kesukaran mudah. Perbandingan tingkat kesukaran antara soal pre-test dengan soal post-test terlihat pada Tabel 17 berikut ini.

Tabel 18

Perbandingan Tingkat Kesukaran Soal Pre-test dengan Post-test

Tingkat Pre-test Post-test

(23)

44

3.5 Analisis Data

Efektivitas bahan ajar dapat dilihat dari dua sisi yaitu validasi pakar dan hasil belajar siswa. Analisis data untuk melihat efektivitas dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada data hasil uji validasi dari pakar, guru, dan siswa. Frekuensi tiap-tiap skor dihitung untuk mengetahui persentase dari kategori: Sangat Baik skor 4, Baik skor 3, Cukup skor 2, Sangat Kurang skor 1. Selanjutnya skor data kuantitatif diinterprestasikan menjadi data kualitatif menggunakan acuan konversi seperti pada tabel 18.

Tabel 19

Acuan Konversi Data Kuantitatif menjadi Data Kualitatif

Perhitungan Interprestasi

3,01 – 4,00 Sangat baik

2,01 – 3,00 Baik

1,01 – 2,00 Cukup

0,00 – 1,00 Kurang

Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil belajar untuk nilai pre-test dan post-test. Data yang dianalisis dengan analisis kuantitatif dapat berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Untuk dapat mengetahui suatu data berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal dapat dilakukan dengan uji normalitas data.

3.5.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan dalam menganalisis data nilai siswa menggunakan bahan ajar modul. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan utnuk menguji normalitas data, antara lain uji chi kuadrat, uji lilliefors, dan uji shapiro-wilk. Normalitas data diuji dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah: Analyze – Descriptives Statistics – Explore. Hasil uji normalitas dilihat pada kolom Test of Normality

dengan memperhatikan nilai signifikansi, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

(24)

45

berpasangan (paired sample t-test). Uji T untuk sampel berpasangan digunakan untuk uji rerata (mean) kelompok yang sama dari dua perlakuan yang berbeda. Uji T untuk sampel berpasangan dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS dengan langkah-langkah: Analyze – Compare Means – Paired – Sample T Test.

Apabila data berdistribusi tidak normal maka dalam menganalisis data digunakan statistik nonparametrik. Uji nonparametrik yang dapat digunakan adalah Wilcoxon matched pairs untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan. Uji Wilcoxon dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah: Analyze – Nonparametric Test – Related Samples – pilih Wilcoxon pada test type.

Gambar

Gambar 1 Sistematika Pengembangan
Gambar 2 Prosedur Pengembangan
Gambar 3 Kesesuaian Tahap Desain Pengembangan dengan Prosedur
tabel terbesar.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu hubungan antara status gizi dengan status kesehatan,

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian (Dharampal, dkk, 2012) yaitu peran orang tua berperan aktif dalam memberikan bimbingan tentang pendidikan menstruasi melalui nasehat

Penelitian ini diarahkan untuk mencapai beberapa tujuan/target penelitian adalah; (1) Menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan

Pada teori menyebutkan bahwa massa benda di dalam air lebih kecil dari pada massa benda di udara, berarti pada percobaan ini sudah sesuai dengan teori karena diperoleh massa benda

Limbah padat tanpa pengolahan dapat dibuang ke tempat tertentu yang difungsikan sebagai tempat pembuangan akhir karena limbah tersebut tidak.. mengandung unsur kimia yang beracun

Setiap orang yang dengan sengaja menjalankan pekerjaan profesi Advokat dan bertindak seolah-seolah sebagai Advokat, tetapi bukan Advokat sebagaimana diatur dalam undang-undang

Manusia merupakan yang mngendalikan mesin produksi dan juga melakukan setting apabila mesin terjadi troble, dalam settingan pergantian tools 2 nd punch dibutuhkan

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik