• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai ( Team Assisted Individualization ) Siswa Kelas V SD Ne

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai ( Team Assisted Individualization ) Siswa Kelas V SD Ne"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Pra Siklus

Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Pandean 02 semester II Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 17 pada pembelajaran IPA materi Gaya Gesek. Metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam mengajar IPA kurang inovatif, kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar IPA, kurangnya sumber belajar yang relevan dalam pembelajaran IPA, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang tepat, kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran IPA. Guru masih berperan sebagai sumber utama pengetahuan. Metode yang digunakan pada umumnya adalah metode ceramah sehingga proses pembelajaran bersifat monoton dan siswa menjadi kurang aktif.

(2)

71 Tabel 4.1

Prosentase Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus

No Variabel Indikator Prosentase

1 Motivasi Belajar

Tekun dalam menghadapi tugas 36,11% Ulet dalam menghadapi kesulitan 35,05%

Menunjukkan minat 37,34%

Senang bekerja mandiri 37,94%

Cepat bosan pada tugas- tugas rutin 35,78% Dapat mempertahankan pendapatnya 37,86% Tidak mudah melepas hal yang diyakini

itu

37,39%

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

38,93%

Rata-rata 37,05 %

(3)

72

Data hasil pembelajaran siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Belajar Nilai Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri Pandean 02 Pra Siklus

No Nilai Ketuntasan Sebelum tindakan

Jumlah siswa Persentase

1 <75 Tidak tuntas 11 64%

2 ≥75 Tuntas 6 36%

Nilai tertinggi 85

Nilai terendah 45

Jumlah 17 100%

Rata-rata 60,26

(4)

73

Untuk lebih jelasnya data pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.1 dibawah ini:

Diagram 1

Diagram Batang Hasil belajar IPA pada Pra Siklus Kelas V SD Negeri Pandean 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Ajaran

2014/2015 0

1 2 3 4 5

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

ju

m

lah

si

swa

rentang nilai

(5)

74

Prosentase ketuntasan hasil belajar pra siklus dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.2 dibawah ini :

Diagram 2

Diagram Batang Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus Kelas V SD Negeri Pandean 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

Tahun Ajaran 2014/2015

Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Pandean 02 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015 yang diperoleh masih rendah, maka peneliti melakukan Penelitin Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian di SD Negeri Pandean 02 peneliti bekerja sama dengan guru kelas menggunakan model pembelajaran TAI(Team Assisted Individualization). Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dalam 2 siklus dengan 2 kali pertemuan dalam masing-masing siklus.

Tidak Tuntas 64% Tuntas

36%

(6)

75 1. Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan masalah yang ada di pra siklus, pada siklus 1 guru merencanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( Teams Assisted Individualization ). Rencana yang dipersiapkan pada pertemuan 1 adalah sebagai berikut:

1. Membuat RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) materi perbandingan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda(kasar, halus), pengertian gaya gesek, menghubungkan pengertian gaya gesek dengan suatu peristiwa sehari-hari, manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, benda-benda yang memperbesar gaya gesek.

2. Menyiapkan materi gaya gesek sesuai indikator yang menjadi bahan diskusi dari Buku Paket Sains untuk SD/MI Kelas V penerbit Erlangga untuk mengajar.

3. Memberi penjelasan kepada observer mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( Teams Assisted Individualization .

4. Mempersiapkan jumlah kelompok diskusi yaitu 4 kelompok untuk 1 subtopik dari 1 topik yang sama dengan jumlah 4-5 siswa setiap anggota kelompoknya.

5. Mempersiapkan ruangan kelas untuk presentasi masing-masing kelompok berdiskusi.

6. Menyiapkan soal tes untuk evaluasi siklus 1 7. Membuat lembar observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I pertemuan pertama

(7)

76

dilaksanakan pada 18 Maret 2015. Pada siklus ini dilakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan metode TAI(Team Assisted Individualization)

yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Guru akan mengajarkan tentang materi pokok gaya gesek. Berikut prosedur metode TAI(Team Assisted Individualization)dalam pembelajaran siklus I pertemuan pertama

Guru menyampaikan indikator belajar kepada siswa dilanjutkan dengan menginstruksikan langkah metode TAI(Team Assisted Individualization)

a) Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengkondisikan siswa pada situasi mengajar yang kondusif dan memberikan pertanyaan yang menggali pengetahuan awal siswa tentang gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menyampaikan indikator belajar dan materi belajar kepada siswa.

(8)

77

siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi gaya gesek yang telah dipelajari. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru tentang materi gaya gesek yang belum dipahami.

c) Pada kegiatan akhir, Guru memberikan tambahan untuk persiapan presentasi (diskusi klasikal)pada pertemuan berikutnya.

b. Siklus I pertemuan kedua

Perbaikan pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada 19 Maret 2015. Pada siklus ini dilakukan lanjutan pembelajaran dengan menerapkan metode TAI(Team Assisted Individualization) yaitu presentasi kelompok dan evaluasi. Berikut prosedur metode TAI(Team Assisted Individualization)dalam pembelajaran siklus I pertemuan kedua:

a) Pada kegiatan awal guru menyampaikan langkah-langkah presentasi, yaitu setiap kelompok maju ke depan kelas secara bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang materi perbandingan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda(kasar, halus) , pengertian gaya gesek, menghubungkan pengertian gaya gesek dengan suatu peristiwa sehari-hari, menyebutkan manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-sehari-hari, menyebutkan benda-benda yang memperbesar gaya gesek. Pada saat kelompok lain presentasi, kelompok lain boleh bertanya ataupun menanggapi.

(9)

78

semua kelompok selesai presentasi, Guru memberikan soal evaluasi tentang perbandingan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda(kasar, halus) , pengertian gaya gesek, menghubungkan pengertian gaya gesek dengan suatu peristiwa sehari-hari, menyebutkan manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, menyebutkan benda-benda yang memperbesar gaya gesek. Siswa secara individual mengerjakan soal tes yang diberikan oleh guru. Siswa mengumpulkan hasil tes kepada guru. Hasil tes siswa dikoreksi secara bersama oleh guru dan siswa. Guru memberi penghargaan pada kelompok 4 berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).

c) Pada kegiatan akhir guru dan siswa meriview materi pembelajaran yang telah tersampaikan.

c. Observasi

Pengamatan terhadap aktivitas guru siklus1 ini dilakukan oleh observer . Pengamatan di siklus 1 ini dilakukan terhadap aktivitas guru pada proses pembelajaran guna mengetahui kelebihan dan kekurangannya, serta untuk mendapatkan saran dan masukan dari observer. Selain itu juga untuk melihat hasil belajarnya sebagai dampak dari aktivitas belajar yang dilakukan.

Prosentase aktivitas guru pada pembelajaran siklus I adalah 70,45. Dalam kriteria penilaian aktivitas guru dengan skor diatas juga termasuk dalam kategori baik.

d. Tes hasil belajar

Dari aktivitas belajar yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran

siklus 1 melalui penerapan metode TAI(Team Asssited Individualization) ini dapat

dikatakan memberi dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hal itu terbukti

dengan meningkatnya nilai rata-rata yang sebelumnya 60,26 pada pra siklus

menjadi 76,71 pada siklus 1 meskipun masih di temukan ada siswa yang belum

mencapai KKM. Berikut ini tabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

(10)

79

Tabel 4.3

Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas V SD N Pandean 02

Siklus 1

No Nilai Ketuntasan Sebelum tindakan

Jumlah siswa Persentase

1 <75 Tidak tuntas 5 29%

2 ≥75 Tuntas 12 71%

Jumlah 17 100%

Nilai tertinggi 83

Nilai terendah 71

(11)

80

Untuk lebih jelasnya data pada tabel 4.3 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.3 dibawah ini:

Diagram 1

Diagram Batang Hasil belajar IPA pada Siklus I Kelas V SD Negeri Pandean 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2014/2015

0 2 4 6 8 10 12 14

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

ju

m

lah

si

swa

rentang nilai

(12)

81

Prosentase ketuntasan hasil belajar pra siklus dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.4 dibawah ini :

Diagram 2

Diagram Batang Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus I Kelas V SD Negeri Pandean 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

Tahun Ajaran 2014/2015

e. Angket motivasi belajar siswa

Angket ini digunakan untuk mengetahui prosentase motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA penerapan model cooperative learning tipe TAI dalam pembelajaran materi gaya gesek. Instrumen peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA materi gaya gesek dengan metode pembelajaran tipe TAI dengan tipe pilihan yang berisi pertanyaan yang dilengkapi dengan jawaban berskala likert.

Tidak Tuntas 29%

Tuntas 71%

(13)

82

Pada siklus I motivasi belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Angket Motivasi Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas V SD N Pandean 02 Tahun Jaran 2014/2015 pada Siklus I

No Variabel Indikator Prosentase

1 Motivasi Belajar

Tekun dalam menghadapi tugas 76,75% Ulet dalam menghadapi kesulitan 76,50%

Menunjukkan minat 76,49 %

Senang bekerja mandiri 76,67 %

Cepat bosan pada tugas- tugas rutin 77,45 % Dapat mempertahankan pendapatnya 76,32 %

Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu

76,00 %

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

74,73 %

Rata-rata 76,37 %

Berdasarkan tabel 4.4 observasi terhadap motivasi belajar 17 siswa kelas V SD N Pandean 02 pada siklus I diperoleh prosentase motivasi siswa meningkat dari 37,05 prosentase pada pra siklus menjadi 76,37 pada pembelajaran siklus I. Dalam kriteria penilaian motivasi siswa dengan skor diatas termasuk dalam kategori cukup baik.

f. Refleksi

Pembelajaran IPA melalui metode pembelajaran TAI(Team Assisted Individualization) pada siklus 1 sudah mengalami peningkatan namun belum mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Hal ini disebabkan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus 1 belum maksimal. Siswa yang aktif dalam pembelajaran siklus 1 hanya sebagian.

Kelemahan pembelajaran dengan metode pembelajaran TAI(Team Assisted Individualization) pada siklus 1adalah sebagai berikut.

(14)

83

2. Pada proses pembelajaran meja belum diatur untuk diskusi sehingga siswa harus menata meja untuk diskusi dan itu memakan waktu sekaligus menimbulkan kegaduhan.

Kelebihan pembelajaran pada siklus I dengan memanfaatkan pendektan pembelajaran dengan teman sebaya dan pemberian contoh yang bersangkutan dengan kehidupan sehari-hari adalah siswa antusias dalam pembelajaran dan juga aktif menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan kelemahan dan kelebihan tersebut, pada siklus II penulis akan memperbaiki proses pembelajaran dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Pada siklus II, siswa diberikan tugas untuk membawa media(barang konkret)secara berkelompok untuk bahan pembelajaran.

(15)

84 3. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan masalah yang ada di siklus 1 maka pada siklus II guru merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( Teams Asssited Individualization ) dengan terlebih dahulu menata ruang dengan tata bangku secara berkemlompok. Rencana yang dipersiapkan pada pertemuan 1 adalah sebagai berikut:

1. Membuat RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) tentang materi contoh peristiwa cara memperbesar gaya gesek, kerugian adanya gaya gesek, benda-benda yang mengurangi gaya gesek dan contoh peristiwa cara memperkecil gaya gesek.

2. Menyiapkan materi contoh peristiwa cara memperbesar gaya gesek, kerugian adanya gaya gesek, benda-benda yang mengurangi gaya gesek dan contoh peristiwa cara memperkecil gaya gesek yang menjadi bahan diskusi dari Buku Paket Sians untuk SD/MI kelas V penerbit Erlangga, menyiapkan lembar soal untuk diskusi

3. Memberi penjelasan kepada observer mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( Teams Asssited Individualization ).

4. Mempersiapkan jumlah kelompok diskusi yaitu 4 kelompok untuk mendiskusikan jawaban teman kelompok.

5. Mempersiapkan ruangan kelas untuk presentasi masing-masing kelompok, serta mempersiapkan aturan dan langkah-langkah presentasi.

(16)

85 b. Pelaksanaan Tindakan

Perbaikan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama dilakukan dengan menerapkan metode TAI(Team Assisted Individualization) yang dilaksanakan pada 25 Maret 2015. Berikut prosedur metode TAI(Team Assisted Individualization)dalam pembelajaran siklus II pertemuan pertama:

1. Pada awal kegiatan siswa menyimak dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentang materi sebelumnya yaitu contoh peristiwa cara memperbesar gaya gesek, kerugian adanya gaya gesek, benda-benda yang mengurangi gaya gesek dan contoh peristiwa cara memperkecil gaya gesek .Setelah itu guru memberikan pertanyaan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari dilanjutkan guru menyampaikan indikator belajar kepada siswa. 2. Pada kegiatan inti guru membagikan materi sesuai indikator dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempelajarinya. Setelah itu siswa diberikan soal tentang contoh peristiwa cara memperbesar gaya gesek, kerugian adanya gaya gesek, benda-benda yang mengurangi gaya gesek dan contoh peristiwa cara memperkecil gaya gesek yang dikerjakan secara mandiri sebagai skor awal. Setelah selesai, guru membagi siswa dalam 4 kelompok dimana 1 (satu ) kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) dan membagi lembar diskusi kelompok sesuai dengan materi pokok pembelajaran. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok. Pada saat siswa melakukan kegiatan kelompok,guru mengawasi dan membimbing siswadengan cara guru mendatangi setiap kelompok secara bergantian. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi yang telah dipelajari. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami.

(17)

86 c. Siklus II pertemuan kedua

Perbaikan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada 26 Maret 2015. Pada siklus ini dilakukan lanjutan pembelajaran dengan menerapkan metode TAI(Team Assisted Individualization) yaitu presentasi kelompok dan evaluasi. Berikut prosedur metode TAI(Team Assisted Individualization)dalam pembelajaran siklus II pertemuan kedua:

1. Pada kegiatan awal Guru menyampaikan langkah-langkah presentasi, yaitu setiap kelompok maju ke depan kelas secara bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang materi contoh peristiwa cara memperbesar gaya gesek, kerugian adanya gaya gesek, benda-benda yang mengurangi gaya gesek dan contoh peristiwa cara memperkecil gaya gesek. Pada saat kelompok lain presentasi, kelompok lain boleh bertanya ataupun menanggapi.

2. Pada kegiatan inti siswa per kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian dengan ruangan yang diatur guru dan langkah – langkahnya. Urutan kelompok presentasi ditunjuk oleh guru secara acak yaitu kelompok 3, kemudian kelompok 1, kelompok 2 dan yang terakhir kelompok 4.Pada saat kelompok yang ditunjuk maju presentasi,kelompok lain menanggapi kelompok presentator dengan bertanya, berpendapat, menyanggah, dan memberikan komentar. Setiap kelompok presentator memberi kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari dan guru memberikan tambahan penjelasan. Setelah semua kelompok selesai presentasi, Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa secara individual. Siswa secara individual mengerjakan soal tes yang diberikan oleh guru. Siswa mengumpulkan hasil tes kepada guru. Hasil tes siswa dikoreksi secara bersama oleh guru dan siswa. Guru memberi penghargaan pada kelompok 1 berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).

(18)

87 d. Observasi

Pengamatan terhadap aktivitas guru siklus II ini dilakukan oleh observer . Pengamatan di siklus II ini dilakukan terhadap aktivitas guru pada proses pembelajaran guna mengetahui kelebihan dan kekurangannya, serta untuk mendapatkan saran dan masukan dari observer. Selain itu juga untuk melihat hasil belajarnya sebagai dampak dari aktivitas belajar yang dilakukan.

Prosentase aktivitas guru pada pembelajaran siklus II adalah 88,63. Dalam kriteria penilaian aktivitas guru dengan skor diatas juga termasuk dalam kategori sangat baik.

e. Tes hasil belajar

(19)

88

Berikut ini tabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siklus II:

Tabel 4.5

Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas V SD N Pandean 02

Siklus II

No Nilai Ketuntasan Sebelum tindakan

Jumlah siswa Persentase

1 <75 Tidak tuntas 0 0%

2 ≥75 Tuntas 17 100%

Jumlah 17 100%

Nilai tertinggi 94

Nilai terendah 83

(20)

89

Untuk lebih jelasnya data pada tabel 4.5 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.5 dibawah ini:

Diagram 5

Diagram Batang Hasil belajar IPA pada Siklus II Kelas V SD Negeri Pandean 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Ajaran

2014/2015 0

2 4 6 8 10 12

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

ju

m

lah

si

swa

rentang nilai

(21)

90

Prosentase ketuntasan hasil belajar pra siklus dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.6 dibawah ini :

Diagram 6

Diagram Batang Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus II Kelas V SD Negeri Pandean 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

Tahun Ajaran 2014/2015

f. Angket motivasi belajar siswa

Angket ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa tentang penerapan model cooperative learning tipe TAI dalam pembelajaran materi cara memperkecil gaya gesek dan kerugian adanya gaya gesek pada siklus II.

Tuntas 100%

(22)

91

Pada siklus II motivasi belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.6

Hasil Angket Motivasi Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas V SD N Pandean 02 Tahun Jaran 2014/2015 pada Siklus II

No Variabel Indikator Prosentase

1 Motivasi Belajar

Tekun dalam menghadapi tugas 88,42 % Ulet dalam menghadapi kesulitan 87,34 %

Menunjukkan minat 87,00 %

Senang bekerja mandiri 88,34 %

Cepat bosan pada tugas- tugas rutin 88,72 % Dapat mempertahankan pendapatnya 89,36 %

Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu

87,17 %

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

88,91 %

Rata-rata 88,21 %

Berdasarkan tabel 4.6 observasi terhadap motivasi belajar 17 siswa kelas V SD N Pandean 02 pada siklus II diperoleh prosentase motivasi belajar siswa meningkat dari 76,37 pada siklus I menjadi 88,21 pada siklus II. Dalam kriteria penilaian motivasi belajar prpsentasi motivasi belajar pada kriteria sangat baik.

g. Refleksi

Kelebihan pembelajaran dengan metode pembelajaran TAI(Team Assisted Individualization) pada siklus II adalah sebagai berikut :

1. Media pembelajaran sudah disiapkan dengan baik karena siswa berperan dalam penyiapan media pembelajaran.

2. Penataan tempat diskusi siswa dipersiapkan terlebih dahulu sehingga proses pembelajaran berjalan lebih efisien.

(23)

92

4. Guru sudah maksimal dalam membimbing siswa pada saat siswa melakukan diskusi dan presentasi sehingga siswa tidak ada yang gaduh dan kondisi kelas menjadi kondusif.

5. Siswa saling membantu antara yang berkemampuan rendah dan tinggi sehingga siswa yang berkemampuan rendah dapat terbantu dengan siswa yang berkemampuan tinggi.

6. Hasil pembelajaran IPA siswa meningkat pada mata pelajaran IPA materi gaya gesek.

(24)

93

Diagram 7 Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa

Keterangan:

Prosentase motivasi belajar siswa yang dilakukan siswa siklus 1

mencapai 76,37 dengan kategori cukup baik. Hal ini sebagai bukti bahwa ada

perubahan pada motivasi belajar siswa jika dibandingkan dengan aktivitas pra

siklus yang belum menerapkan metode TAI(Team Assisted Individualization)

dengan prosentase 37,05 saja. Pada siklus 2 motivasi belajar siswa mengalami

peningkatan. Bukti dari peningkatan tersebut adalah dengan ketercapaian rata-rata 0

pra siklus siklus 1 siklus 2

Prosentase Motivasi Belajar

(25)

94

aktivitas belajar siswa yang semula 76,37 pada siklus 1 menjadi 88,21 pada siklus

2 dengan kategori sangat baik. Sedangkan untuk rekapitulasi hasil belajar siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

No N I L A I

Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II

Jmlh siswa

Prosentase Jmlh Siswa

Prosentase Jmlh siswa

Prosentase

1 <75 Tidak tuntas

11 64 % 5 29% 0 0%

2 ≥75 Tuntas 6 36% 12 71% 17 100%

Nilai tertinggi 85 84 94

Nilai terendah 45 71 83

(26)

95

Diagram 8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Keterangan:

Prosentase hasil belajar siswa yang dilakukan siswa siklus 1

mencapai 77,88 dengan kategori baik. Hal ini sebagai bukti bahwa ada perubahan

pada hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan aktivitas pra siklus yang belum

menerapkan metode TAI(Team Assisted Individualization) dengan prosentase

60,26 saja. Pada siklus 2 motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Bukti

dari peningkatan tersebut adalah dengan ketercapaian rata-rata aktivitas belajar

siswa yang semula 76,71 pada siklus 1 menjadi 87,06 pada siklus 2 dengan

kategori sangat baik. 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

pra siklus siklus 1 siklus 2

Prosentase Hasil Belajar

(27)

96 6.2 Pembahasan

6.2.1 Pra Skilus

Metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam mengajar IPA kurang inovatif, kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar IPA, kurangnya sumber belajar yang relevan dalam pembelajaran IPA, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang tepat, kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran IPA. Guru masih berperan sebagai sumber utama pengetahuan. Metode yang digunakan pada umumnya adalah metode ceramah sehingga proses pembelajaran bersifat monoton dan siswa menjadi kurang aktif.

Proses pembelajaran IPA di SD Negeri Pandean 02 yang dilakukan beberapa guru masih menyampaikan materi pelajaran menggunakan metode ceramah. Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran sehingga tingkat motivasi siswa dalam pembelajaran kurang. Prosentase motivasi belajar siswa hanya 37,05 dalam kategori kurang. Motivasi belajar siswa yang rendah ini mempengaruhi hasil belajarnya rendah yaitu nilai rata-rata kelasnya hanya mencapai angka 60,26 (di bawah KKM 75).

6.2.1 Siklus I

Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pada aktivitas guru di siklus 1 ada keberhasilan yang diraih, namun masih ada beberapa kekurangan yaitu penataan lokasi untuk diskusi kelompok, kesiapan media pembelajaran. Observer juga memberikan beberapa saran terkait dengan hal tersebut. Adapun keberhasilan yang dapat diraih adalah sebagai berikut:

(28)

97

Pengaruh positif dari peningkatan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode TAI(Team Assited Individualization) adalah hasil belajar siswa siklus 1 mencapai batas KKM yaitu mencapai nilai rata – rata 76,71 .

Beberapa kekurangan pada siklus 1 dan tindakan perbaikannya adalah sebagai berikut:

1. Pada siklus 1, guru masih kurang dalam penyiapan media pembelajaran. Dalam Siklus I guru kurang memanfaatkan benda yang ada di lingkungan sekolah. Guru hanya membawa kelereng dan bola.

2. Pada proses pembelajaran meja belum diatur untuk diskusi sehingga siswa harus menata meja untuk diskusi dan itu memakan waktu sekaligus menimbulkan kegaduhan. Siswa menarik meja saat diminta untuk menata meja untuk diskusi sehingga menimbulkan bunyi berisik.

6.2.2 Siklus II

Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pada aktivitas guru di siklus II ada keberhasilan yang diraih. Dalam Siklus II kekurangan pada Siklus I sudah dilakukan perbaikan. Saat diskusi kelompok siswa lebih tenang dan lebih bersemangat untuk mendapatkan nilai tertinggi. Pada proses presentasi siswa juga sangat antusias. Adapun keberhasilan yang dapat diraih adalah sebagai berikut:

Dalam Siklus II motivasi belajar siswa meningkat dan berkategori sangat baik. Hal itu terbukti dengan peningkatan motivasi belajar siswa dari kondisi siklus I yang kurang efisien karena penataan tempat diskusi kelompok, kemudian menjadi tenang untuk siswa dapat berdiskusi dengan teman karena proses penataan tempat diskusi kelompok dilakukan sehari sebelumnya.Pada Siklus II peningkatan tersebut terjadi setelah metode TAI(Team Assited Individualization)diterapkan tampak dalam prosentase motivasi belajar siswa di siklus II yang mencapai angka 88,21. Pengaruh positif dari peningkatan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode TAI(Team Assited Individualization)

adalah hasil belajar siswa siklus II mencapai batas KKM yaitu mencapai nilai rata

(29)

98

Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II terlihat bahwa proses pembelajaran dengan metode TAI(Team Assited Individualization)dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dengan metode ini siswa diberikan kesempatan untuk saling mengajari dan berdiskusi dengan teman sebaya. Siswa terlatih untuk bekerja sama. Dengan menerapkan metode TAI(Team Assited Individualization) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan berpengaruh juga pada hasil belajar siswa.

Dari uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan pada bab II bahwa melalui penerapan metode TAI(Team Assited Individualization) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Pandean 02 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda Kurniawati dengan judul penelitian”Meningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas V

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2
gambar 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Revisi dilakukan dalam rangka untuk perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan berkembangnya kebutuhan praktik kerja lapangan masing-masing program studi di Jurusan

ASMAH BT AHMAD SAKRIN

Dengan memanfaatkan Android sebagai sistem operasi yang open source serta tersedianya layanan peta berbasis Google Maps sehingga memudahkan masyarakat

The term “stakeholders” has a wider meaning that includes not only clients but also other parties that are stakeholders as defined in the IFSB Guiding Principles on

Selanjutnya, untuk kemandirian anak, dalam aspek memiliki rasa percaya diri, bertanggung jawab, dan mengurus diri, diperoleh hasil terdapat 5 anak (35,71%) dalam kategori

(vi) for Family Tak ā ful , information on policies and procedures based on the product design/type concerning the separation between investment funds and risk funds, as well

Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama.. kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai

Yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Barang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kepulauan Aru, berdasarkan :. Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) Nomor