• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan ajar Dasar Teknologi Hasil Ternak - Repository UNIKAMA PERUBAHAN DAGING 4D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan ajar Dasar Teknologi Hasil Ternak - Repository UNIKAMA PERUBAHAN DAGING 4D"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SIFAT FISIOLOGI

PRE RIGOR

PRE RIGOR RIGOR MORTISRIGOR MORTIS POST RIGORPOST RIGOR

(3)

FASE PRE RIGOR

Setelah hewan mati,

metabolisme yang terjadi tidak

lagi sabagai metabolisme

aerobik tapi menjadi

metabolisme anaerobik karena tidak terjadi lagi sirkulasi darah ke jaringan otot.

(4)

Pada kondisi ini menyebabkan terbentuknya asam laktat yang semakin lama semakin menumpuk.

Akibatnya pH jaringan otot

menjadi turun.

Penurunan pH terjadi perlahan-lahan dari keadaan normal (7,2-7,4) hingga mencapai pH akhir sekitar 3,5-5,5.

Sementara jumlah ATP dalam

(5)

Jika ditinjau dari kelarutan protein daging pada larutan garam, daging pada fase pre rigor ini mempunyai

kualitas yang lebih baik

(6)

LANJUTAN

 Karakteristik ini sangat baik apabila

(7)

RIGOR MORTIS

 Rigor mortis. Pada tahap ini, terjadi perubahan

tekstur pada daging dimana jaringan otot menjadi keras, kaku, dan tidak mudah digerakkan. Rigor mortis juga sering disebut sebagai kejang bangkai.

 Kondisi daging pada fase ini perlu diketahui

(8)

 Kekerasan daging selama rigor mortis

(9)
(10)

Proses ini ditandai dengan terjadinya

(11)

POST RIGOR

 Fase post rigor atau pasca rigor. Melunaknya

kembali tekstur daging bukan diakibatkan oleh pemecahan ikatan aktin dan miosin, akan tetapi akibat penurunan pH. Pada kondisi pH yang rendah (turun) enzim katepsin akan aktif mendesintegrasi

garis-garis gelap Z pada miofilamen,

(12)

MIKROBA PERUSAK

Daging

Daging

Exogenous Infections

Salmonella sp C. botulinu

m

S. aureus

(13)
(14)

KERUSAKAN DAGING

(15)

Daging termasuk ke dalam salah satu sumber pangan penting untuk kebutuhan gizi seimbang. Disamping karena kandungan proteinnya yang tinggi, daging juga mengandung komposisi nutrisi lainnya. Komposisi kimia daging terdiri dari 66% air, 18,8% protein, 14% lemak, dan

3,5% substansi bukan protein terlarut

(karbohidrat, garam organik, subtansi nitrogen

(16)

Kerusakan lemak daging umumnya terjadi akibat proses oksidasi enzimatis dari aktivitas bakteri. Secara spesifik, tanda-tanda kerusakan daging karena aktivitas mikroba berbeda satu dengan lainnya.  Beberapa tanda kerusakan spesifik tersebut adalah: 1.   Daging kelihatan kusam dan berlendir, disebabkan

oleh aktivitas bakteri Pseudomonas, Achromobacter,

Streptococcus, Leuconostoc, Bacillus dan Micrococcus.

2.   Daging berwarna kehijau-hijauan, disebabkan oleh aktivitas bakteri Lactobacillus, Pseudomonas, dan Leuconostoc.

(17)

3. Daging berbau tengik, disebabkan terjadinya penguraian lemak oleh

bakteri Pseudomonas dan

Achromobacter.

(18)

Kerusakan daging karena aktivitas mikroba juga dapat menyebabkan penurunan total protein

daging. Kandungan protein daging akan

Referensi

Dokumen terkait

Daging adalah urat daging (otot) yang telah dikuliti dengan baik, berasal dari sapi, babi, domba, kambing, yang telah cukup dewasa dan sehat pada penyembelihan, terdiri dari

ternak meliputi proses pembuatan dari bahan mentah menjadi bahan jadi (bahan pangan) siap dikonsumsi atau bahan intermedier yang masih diolah lebih lanjut untuk dapat dikonsumsi

Pengaruh lingkungan terhadap komposisi susu bisa dikomplikasikan oleh faktor-faktor seperti nutrisi dan tahap laktasi. Hanya bila faktor-faktor seperti ini dihilangkan menjadi

8. Satu butir telur rata-rata memiliki berat antara 50-60 gr. Telur termasuk makanan paling populer, hal ini dikarenakan telur bergizi tinggi, telur dapat diolah menjadi

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rendemen, komposisi proksimat, protein larut air, protein larut garam dan kandungan asam amino serta analisis struktur jaringan

• Sosis yang telah dimasak setelah proses filling (pengisian daging dan bumbu-bumbu) ke dalam selongsong5. • Daging dan lemak telah digiling halus, namun tidak harus sampai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asal, klasifikasi, berat dan ukuran udang, rendemen, uji sensori, serta komposisi kimia (proksimat), protein larut garam, protein larut

terpisah cairan bening dengan endapannya; c.Ambil cairan beningnya dan tuangkan ke dalam toples yang telah berisi telur bersih sampai telur terendam;. d.Telur mampu tersimpan