• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fdsdfl K jll L KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fdsdfl K jll L KATA PENGANTAR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fdsdfl’

K;jll;’’

L

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur semoga selalu tetap tercurahkan kepada ALLAH SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Pelajaran PKN untuk membuat sebuah makalah tentang Peranan Pers Dalam Kehidupan Masyarakat Demokrasi dengan mudah dan lancar. Laporan Tugas Mata Pelajaran PKN ini kami susun untuk memenuhi tugas semester Ganjil.

Apabila dalam penyusunan tugas ini terdapat kesalahan kata-kata kami mohon maaf karena sebagai makhluk Tuhan yang tak sempurna pasti memiliki kekurangan. Kami juga mengharapkan semoga tugas yang kami susun sedemikian rupa dapat memberi manfaat yang berguna bagi para pembaca.

Maros, 10 Agustus 2016

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 RUMUSAN MASALAH 2

1.3 TUJUAN 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 FUNGSI PERS DALAM DEMOKRASI 3

2.2 FUNGSI PERS SEBAGAI PENGOMTROL JALANNYA RODA

PEMERINTAHAN 3

BAB III PENUTUP

(3)

3.2 SARAN 4

DAFTAR PUSTAKA 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan pers dalam masyarakat demokrasi, Pers adalah salah satu sarana bagi warga negara untuk mengeluarkan pikiran dan pendapat serta memiliki peranan penting dalam negara demokrasi. Pers yang bebas dan bertanggung jawab memegang peranan penting dalam masyarakat demokratis dan merupakan salah satu unsur bagi negara dan pemerintahan yang demokratis. Menurut Miriam Budiardjo, bahwa salah satu ciri negara demokrasi adalah memiliki pers yang bebas dan bertanggung jawab.

Sedangkan, Inti dari demokrasi adalah adanya kesempatan bagi aspirasi dan suara rakyat (individu) dalam mempengaruhi sebuah keputusan.Dalam Demokrasi juga diperlukan partisipasi rakyat, yang muncul dari kesadaran politik untuk ikut terlibat dan andil dalam sistem pemerintahan.Pada berbagai aspek kehidupan di negara ini, sejatinya masyarakat memiliki hak untuk ikut serta dalam menentukan langkah kebijakan suatu Negara.

(4)

untuk menegakkan pilar keempat ini, pers juga harus bebas dari kapitalisme dan politik. pers yang tidak sekedar mendukung kepentingan pemilik modal dan melanggengkan kekuasaan politik tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat yang lebih besar. kemungkinan kebebasan lembaga pers yang terkapitasi oleh kepentingan kapitalisme dan politik tersebut, mendorong semangat lahirnya citizen journalism. istilah citizen journalism untuk menjelaskan kegiatan pemrosesan dan penyajian berita oleh warga masyarakat bukan jurnalis profesional. aktivitas jurnalisme yang dilakukan oleh warga sebagai wujud aspirasi dan penyampaian pendapat rakyat inilah yang menjadi latar belakang bahwa citizen journalism sebagai bagian dari pers merupakan sarana untuk mencapai suatu demokrasi.

Wajah demokrasi sendiri terlihat pada dua sisi. Pertama, demokrasi sebagai realitas kehidupan sehari-hari, kedua, demokrasi sebagaimana ia dicitrakan oleh media informasi. Di satu sisi ada citra, di sisi lain ada realitas. Antara keduanya sangat mungkin terjadi pembauran, atau malah keterputusan hubungan. Ironisnya yang terjadi sekarang justru terputusnya hubungan antara citra dan realitas demokrasi itu sendiri. Istilah yang tepat digunakan adalah simulakrum demokrasi, yaitu kondisi yang seolah-olah demokrasi padahal sebagai citra ia telah mengalami deviasi, distorsi, dan bahkan terputus dari realitas yang sesungguhnya. Distorsi ini biasanya terjadi melalui citraan-citraan sistematis oleh media massa. Demokrasi bukan lagi realitas yang sebenarnya, ia adalah kuasa dari pemilik informasi dan penguasa opini publik.

Proses demokratisasi disebuah negara tidak hanya mengandalkan parlemen, tapi juga ada media massa, yang mana merupakan sarana komunikasi baik pemerintah dengan rakyat, maupun rakyat dengan rakyat. Keberadaan media massa ini, baik dalam kategori cetak maupun elektronik memiliki cakupan yang bermacam-macam, baik dalam hal isu maupun daya jangkau sirkulasi ataupun siaran.

Akses informasi melalui media massa ini sejalan dengan asas demokrasi, dimana adanya tranformasi secara menyeluruh dan terbuka yang mutlak bagi negara yang menganut paham demokrasi, sehingga ada persebaran informasi yang merata. Namun, pada pelaksanaannya, banyak faktor yang menghambat proses komunikasi ini, terutama disebabkan oleh keterbatasan media massa dalam menjangkau lokasi-lokasi pedalaman.

(5)

komunikasi juga dalam peran sebagai kontrol sosial dan menjalankan empat fungsi pers lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami merumuskan masalah sebagai berikut: 1.2.1 Apa fungsi pers dalam masyarakat yang demokratis ?

1.2.2 Maksud dari fungsi pers yang ikut mengontrol jalannya roda pemerintahan.

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui fungsi pers dalam masyarakat yang demokratis.

1.3.2 Untuk mengetahui maksud dari fungsi pers yang ikut mengontrol jalannya roda pemerintahan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Pers dalam Masyarakat yang Demokratis. a. Fungsi Informasi

Menyajikan informasi karena masyarakat memerlukan informasi tentang berbagai hal yang terjadi di masyarakat dan negara.

b. Fungsi Pendidikan

Sebagai sarana pendidikan massa (mass education), maka pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya.

c. Fungsi Hiburan

Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat pers untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.

(6)

Sikap pers dalam melaksanakan fungsinya yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok dengan maksud memperbaiki keadaan melalui tulisan. Tulisan yang dimaksud memuat kritik baik langsung atau tidak langsung terhadap aparatur Negara, lembaga masyarakat.

e. Fungsi sebagai Lembaga Ekonomi

Pers memiliki bahan baku yang diolah sehingga menghasilkan produk yang namanya “berita” yang diminatai masyarakat dengan nilai jual tinggi.

2.2 fungsi pers sebagai pengontrol jalannya roda pemerintahan.

Berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang,pojok, dan kalikatur. Lalu apa peran pers dalam fungsi control sosial ?

Setidaknya ada empat fungsi pers sebagai control sosial , yang terkandung makna demokratis, didalamnya terdapat unsure-unsur sebagai berikut:

 Social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan),

 Social responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat),

 Social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah),

 Social control (control masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah).

Dalam perannya sebagai control sosial, kondisi pers di Indonesia memang mengalami pasang surut. Hal ini sangat tergantung pada kepemimpinan pemerintah. Pada masa Orde baru , misalnya, peran sosial pers ini hampir-hampir tidak tampak. Hal ini disebabkan pemerintah tidak mau borok-boroknya diketahui publik. Dalam hal inim pers hanya berperan sebagai media pendidikan dan media hiburan , atau bahkan harus menjadi corong pemerintah untuk memberikan hal-hal positif yang telah dilakukan pemerintah , seperti keberhasilan didalam pembangunan , tetapi tidak boleh diberitakan kecurangan pemerintah , atau sekandal oknum pejawab pemerintah. Ketika itu , meski banyak oknum pemerintah yang memiliki rekening gendut, memiliki harta berlimpah, memiliki kebiasaan buruk, hampir tidak ada pemberitaannya di media-media cetak kita. Kita tentu masih ingat, bagaimana seorang wartawan dari Yogyakarta , yang berusaha mempubikasikan kasus korupsi diwilayahnya, dihabisi dengan cara mengenaskan.

(7)

Bahkan banyak wartawan yang hanya bermodalkan surat kabar yang hanya dicetak sekali saja. Kita tentu tidak menginginkan salah satu peran pers saja yang menonjol, tapi kita mengharapkan adanya peran yang seimbang , antara fungsi sebagai kontrol sosial yang lebih cenderung memberikan borok-borok oknum pemerintah atau sebaliknya pers yang hanya berfungsi mengharumkan nama pemerintah.

Artinya , pemberitaan menggunaan system reward and punishment, baik dan buruk diberitakan untuk menjaga keseimbangan. Harapannya , ketika kebaikan atau prestasi disampaikan , maka banyak orang yang akan mengikuti jejaknya , sebaliknya ketika sebuah kejahatan diberitakan dan pelakunya mendapatkan hukuman setimpal sesuai perbuatannya, maka diharapkan masyarakat atau oknum pejabat publik menjadi takut melakukan tindakan kejahatan, seperti korupsi, maksiat atau lainnya.

Pada masa reformasi ini , meskipun pers telah memiliki kebebasan berpartisipasi dalam peran dan fungsinya sebagai “ kontrol sosial ”, ternyata masih banyak oknum pemerintah atau pejabat Negara yang terkandung kasus korupsi. Bahkan Negara kita termasuk Negara yang masuk “ lima besar ” Negara yang paling korup. Kalau kita cermati , dimulai dari anggaran itu disusun oleh Banggar DPR sudah tercium aroma korupsi . Sudah dapat dipatikan , hal itu akan terus berlanjut ke tahap-tahap berikutnya.

Para pelaku korupsi telah memahami bahwa pers merupakan bencana bagi mereka, maka akan lebih berhati-hati di dalam melakukan rekayasa tindakan korupsi , sehingga mereka akan melakukan transaksi secara lebih canggih lagi. Oleh karena itu, insane pers pun harus memiliki strategi yang lebih canggih lagi, sehingga mampu membongkar banyak kasus kecurangan oknum pejabat publik dalam kapasitasnya sebagai wartawan.

Kebijakan pemerintah dengan menjalinkan kewenangan dari pusat ke daerah, juga telah banyak membuat raja-raja kecil didearah yang menjadi lebih “ leluasa” , dan kemudian terjerat kasus korupsi .

Mencengangkan dari 32 bupati/walikota hampir setengahnya tergantung korupsi. Demikian halnya, banyak gubernur yang mengakhiri masa purna baktinya dibalik terali besi.

(8)

menjadi bagian dalam partisipasinya sebagai fungsi kontrol sosial , baik memberikan kebaikan sebagai reward maupun membongkar borok-borok oknum pemerintah sebagai punishment, sehingga pers memainkan peran sehingga seimbang.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebebasan pers yang sedang kita nikmati sekarang memunculkan hal-hal yang sebelumnya tidak diperkirakan. Suara-suara dari pihak pemerintah misalnya, telah menanggapinya dengan bahasanya yana khas; kebebasana pers di ndoesia telah kebablasan! Sementara dari pihak asyarakat, muncul pula reaksi yang lebih konkert bersifat fisik.

Barangakali, kebebasana pers di Indonesia telah mengahsilkan berbagai ekses. Dan hal itu makin menggejala tampaknya arena iklim ebebasan tersebut tidak dengan sigap diiringi dengan kelengakapan hukumnya. Bahwa kebebasan pers akan

memunculkan kebabasan, itu sebenarnya merupakan sebuah konsekuensi yan wajar. Yang kemudan harus diantisipasi adalah bagaimana agar kebablasan tersbeut tidak kemudian diterima sebagai kewajaran.

(9)

Para pekerja pers dalam bekerja wajib memenuhi aspek-aspek profesionalitas. Standar profesionalitas dalam jurnalistik.

 Tidak memutar balikan fakta, tidak memfitnah.

 Berimbang, adil dan jujur.

 Mengetahui perbedaan kehidupan pribadi dan kepentingan umum.

 Mengetahui kredibilitas narasumber.

 Sopan dan terhormat dalam mencari berita.

 Tidak melakukan tindak yang bersifat plagiat.

 Meneliti semua bahan berita terlebih dahulu.

 Memiliki tanggung jawab moral yang besar (mencabut berita yang salah)

DAFTAR PUSTAKA

http://kewarganegaraan3.wordpress.com/2010/01/29/peranan-pers-dalam-masyarakatdemokratis/

Referensi

Dokumen terkait

Renja Bapelitbangda Kota Salatiga merupakan penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Bapelitbangda. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan – kegiatan atau

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil bahwa selai cokelat yang diolah dari biji kakao tanpa fermentasi(pengeringan) yang disangrai lebih bagus mutunya dibanding

Bawah Sadar / Universal Intelligence - Bahwa benih sadar sekarang sudah berakar dan tumbuh subur dalam pikiran sub-sadar Anda, di mana benih yang sekarang

Konsiliator Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut konsiliator adalah seorang atau lebih yang memenuhi syarat-syarat sebagai konsiliator ditetapkan oleh Menteri, yang

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah atau Skripsi saya yang berjudul Strategi Pengelolaan Pariwisata Alam Sumber Maron Berbasis Masyarakat (Studi Desa Karangsuko Kecamatan

Multimedia adalah salah satu cara yang tepat untuk mempermudah penyampaian suatu informasi tertentu dalam bentuk visual, dengan adanya multimedia telah mengubah cara

Analisis ini digunakan untuk mengetahui dampak pemekaran terhadap pertumbuhan dan perkembangan struktur ekonomi, kapasitas fiskal daerah dengan menggunakan data-data Produk

A total number of 374 blood samples of HF heifers and cows collected under the intensive management farm at the government dairy breeding stations (Eco Farm of Faculty of