• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BAHASA INDONESIA Analisis Perban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BAHASA INDONESIA Analisis Perban"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Judul Film

“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”

dan

“Surat Kecil Untuk Tuhan”

Tugas makalah ini digunakan sebagai tugas Akhir Semester 2 Tahun

Pelajaran 2015/2016 kelas XI

SMA Taruna Nusantara

Disusun oleh :

1. Adinda Cersha Ayuni (1)

2. Adistya Digna Salsabila (2)

3. Arsyahfira Putri Decinta (7)

SMA Taruna Nusantara

Magelang

(2)

BAB 1

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman,semakin sering orang orang

mengabaikan hal hal kecil yang berada disekitar masyarakat,dengan adanya makalah ini merupakan suatu perwujudan dalam kepeduliaan generasi penerus bangsa.

Kepedulian ini dapat diwujudkan dalam beberapa aspek,salah satunya aspek perfilman di Indonesia. Dalam penulisan makalah ini,penulis akan mebahas tentang Teks Ulasan Film,yaitu dengan pedoman dua film yakni , “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” dan “ Surat Kecil Untuk Tuhan“. Alasan penulis memilih ulasan film tersebut ialah genre kedua film yang berakhir mengharukan namun tetap memiliki makna yang tinggi. Dengan pembuatan makalah ini harapan penulis agar generasi muda dapat lebih peduli dan turut aktif dengan kreasi dan perfilman anak bangsa.

1.2 Permasalahan

a.Bagaimana Struktur Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck b.Bagaimana Struktur Film “Surat Kecil Untuk Tuhan”

c.Bagimana Persamaan Struktur Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” dan “Surat Kecil Untuk Tuhan”

d.Bagaimana Perbedaan Struktur Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” dan “Surat Kecil Untuk Tuhan”

1.3 Tujuan

a.Mengetahui Struktur Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” b. Mengetahui Struktur Film”Surat Kecil Untuk Tuhan”

c.Mengetahui Persamaan Struktur Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” dan “Surat Kecil Untuk Tuhan”

(3)

1.4 Manfaat

a.Manfaat bagi penulis ialah untuk memenuhi nilai akhir semester genap

b.Manfaat bagi penulis ialah untuk mendapatkan pengalaman dalam pembelajaran teks ulasan film

c.Manfaat bagi pembaca ialah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan masing masing film

d.Manfaat bagi pembaca ialah untuk dapat membedakan antara kedua film e.Manfaat bagi adik kelas ialah sebagai referensi dalam pembuatan makalah

1.5 Teori Struktur Teks Ulasan Film

TEKS ULASAN adalah materi bahasa indonesia yang akan kita pelajari kali ini. Teks ulasan ini pernah admin pelajari di kelas XI SMA dengan kurikulum 2013. Adapun kita akan membahas lengkap mengenai teks ulasan. Yaitu yang akan kita bahas mengenai teks ulasan antara lain pengertian, struktur teks, dan contoh teks ulasan yang diharapkan bisa berguna untuk tugas bahasa indonesia kalian

Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama atau film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film dan drama itu sendiri.

Struktur Teks Ulasan

(4)

Contoh Teks Ulasan

Berikut ini akan saya berikan contoh teks ulasan film yang berjudul "Di Balik 98". Contoh teks ulasan film ini saya ambil dari salah satu sumber yang ada di internet yang akan saya berikan lengkap dengan strukturnya. Silahkan simak dibawah ini.

Orientasi

Film Di Balik '98 adalah film yang diproduksi oleh MNC Pictures yang menceritakan tentang peristiwa kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998. Semua rakyat Indonesia pasti sudah tahu tentang peristiwa Mei 1998. Waktu itu adalah saat-saat krisis bagi tahta kepresidenan Soeharto dan juga Orde Baru. Tetapi pada film Di balik 98, dibalik panasnya keadaan politik, banyak sekali makna yang bisa dipetik nilai kemanusiaannya.

Tafsiran

Diceritakan, Diana (Chelsea Islan), mahasiswi Trisakti yang memutuskan untuk menjadi anggota demonstran. Masa kekuasaan Soeharto menurut Diana harus segera diakhiri. Memutuskan untuk menjadi anggota demonstran merupakan pilihan yang kurang tepat bagi Diana, karena Diana saat ini tinggal bersama kakaknya, Salma (Ririn Ekawati), yang merupakan seorang pegawai Istana Negara, dan Bagus, Suami Salma (Donny Alamsyah), yang juga seorang Letnan Dua, Angkatan Darat.

Semenjak krisis moneter dimulai, Diana telah menjadi anggota dari gerakan gabungan seluruh mahasiswa Indonesia yang mendesak diturunkannya presiden

Soeharto. Peristiwa ini merupakan salah satu bentuk sikap dari kegelisahan masyarakat, dan klimaksnya terjadi pada tanggal 13 sampai 14 Mei, dimana ada 4 orang mahasiswa yang tertembak mati oleh para aparat yang mengatasi kerusuhan 98.

Di tengah situasi yang sangat rumit ini, presiden Soeharto memutuskan untuk pergi menghadiri KTT G-15 di Kairo. Sementara wakil presiden, B.J. Habibie

dikagetkan oleh peristiwa penembakan yang terjadi di Trisakti yang berakhir dengan kerusuhan besar.

(5)

mengalami hamil tua, Bagus tetap wajib melaksanakan amanat atasan untuk menjaga keamanan diberbagai titik dan wilayah di Jakarta. Semakin bimbang hati galau dan bercampur aduk hati agus saat mengetahui istrinya tidak ada di Istana, dikarenakan istrinya pergi untuk mencari adiknya Diana yang telah beberapa hari tidak ada informasi mengenai keberadaanya dan juga tidak pernah pulang ke rumah.

Semuanya bertambah absurd ketika Daniel (Boy William), pacar Diana, yang merupakan seorang keturunan Tionghoa, juga harus merasakan kepedihan dikala itu. Ayah dan adiknya Diana menghilang entah kemana dalam peristiwa kerusuhan 14 Mei. Terlebih Daniel juga hampir terjebak sweeping masyarakat setempat dalam penyaringan orang-orang Non Pribumi, yang pada saat itu menjadi puncak issue rasial di Indonesia.

Disisi lain, rakyat sekelas gembel atau orang susah dan pengemis pun harus ikut merasakan bagaimana dampak politik yang terjadi, dan dampak buruknya bagi mereka.

Evaluasi

Film yang dirilis pada awal tahun 2015 ini bukanlah film politik, tetapi merupakan film drama keluarga, percintaan, yang di dengselubungi latar belakang kerusuhan Mei 1998. Dan karena ini adalah film, memiliki paradigma yang berbeda dengan kejadian kerusuhan Mei '98 tersebut. Dengan menyisipkan sedikit cerita fiksi yaitu berupa kisah Diana, Daniel, dan yang lainnya maka akan membuat film Dibalik '98 menjadi lebih menarik.

(6)

Rangkuman

Anda disarankan untuk menonton film ini jika anda belum mengetahui

bagaiman tragedi di balik 98 karena film ini juga memberikan jawabannya. Film ini juga menceritakan bagaiman masalah tersebut akhirnya bisa selesai dari pembicaraan empat mata antasa presiden dan wakil presiden hingga akhirnya Soeharto turun. Dan yang tidak disangka-sangka adalah film ini juga menyajikan komedi didalamnya

(sumber : http://www.materikelas.com/2015/10/teks-ulasan-pengertian-struktur-contoh.html )

(2)

Pengertian Teks Ulasan Drama/Film

Teks ulasan adalah teks yang berisi tentang tinjauan/penilaian suatu karya (buku, sastra, pementasan drama/film) untuk mengetahui kualitas kelebihan dan kekurangan karya tersebut. Teks ulasan drama berarti teks yang berisi kritikan/penilaian/ tinjauan terhadap kekurangan atau kelebihan, kebermanfaatan/segi positif atau ketidak bermanfaatan/segi negatif pementasan drama atau film. Tujuan teks ulasan adalah untuk memberikan penilaian, kritik, dan komentar terhadap suatu karya dengan cara memberikan deskripsi dan komentar atau pendapat tentang karya tersebut.

Memahami Pengertian Struktur Dan Ciri Kebahasaan Teks Ulasan Drama (Film)

Hasil kritikan itu bergantung penginderaan (cara melihat dan medengarkan) dari si penulis ulasan pementasan drama/film. Berdasarkan itu akan muncul empat macam corak kritikan, yaitu :

a. Corak kritik apresiasi.

Dalam corak ini kritikus menilai suatu pementasan drama melalui 2 cara. Cara pertama, secara individu (subjektif) dia menjelaskan kekurangan/kelebihan atau segi

(7)

b. Corak kritik eksposisi.

Dalam corak ini kritikus menilai atau mengkritik pementasan drama /film yang ditontonya melalui bagan-bagan yang membangun drama/film atau kriteria penilaian terhadap pementasan drama/film secara utuh yang meliputi akting (aktor), dialog, skenario naskah, tata visualisasi dan desain. Dalam kritik ini kritikus memberikan jalan keluar (pertanggungjawaban) atas kritikan yang dikemukakan.

c. Corak kritik evaluasi.

Dalam corak ini kritikus menilai atau memberikan kritikan berdasarkan kerangka cerita atau alur, premis, dan tema. Kemudian, bagaimana sutradara menafsirkan melalui gamabar atau pementasan di panggung.

d. Corak kritik prevalensi.

Dalam corak ini kritikus menilai atau mengkritik secara umum, merata, dan luas dengan ukuran perbandingan yang ideal atas tontonan atau film lain yang pernah ada. Dalam corak kritik ini dimulai dengan menyebut sesuatu sebagai ukuran ideal dan diakhiri dengan harapan-harapan.

Struktur Teks Ulasan Drama/Film a. Pendahuluan atau Orientasi.

Bagian ini berisi gambaran umum atau khusus tentag sebuah karya seni drama/film yang akan diulas atau di-review yang meliputi hal-hal sebagai berikut ini.

Objek ulasan yang meliputi judul drama/film, penulis drama/film, sutradara, para pelaku dan pemeran, film hasil adaptasi dari novel atau cerpen dengan judul dan karya siapa. Hal yang menonjol atau menarik untuk diulas meliputi dialog, plot, pemeran, tata panggung, tata musik atau sound effect, tata lampu, kepiwaian pemeran, kegunaannya, ciri khas produksinya, dan sebagainya.

Pementasan atau pemutaran film, meliputi tempat dan tanggal pementasan drama, kapan film dirilis, sutradara, para pemain atau para bintang, penulis skenario, dan sebagainya. b. Interpretasi atau Tafsiran

Bagian ini berisi pandangan penulis tentang hal-hal berikutini:

(8)

pementasan/pemanggungan, kehebatan/kedodoran musik pengiringnya, kelancaran dialog, ketelitian pendeskripsian setting kedalam layar, dan hal-hal yang lain yang sesuai dengan kriteria pementasan drama/film.

- Nilai-nilai yang akan disampaikan kepada penonton melalui pendidikan atau edukasi, nilai kejujuran dan seebagainya.

Contoh:

Dalam film "Lutung Kasarung" sikap moral atau amanat yang disarankan kepada penonton adalah jangan durhaka pada orang tua.

- Perbandingan dengan karya drama/film yang mirip atau dengan sesuatu yang mirip suasana atau kesannya.

Contoh:

Pada saat evaluasi kegiatan pramuka suasananya terasa tegang karena saat kegiatan tersebut banyak kesalahan.

c. Evaluasi

Bagian ini berisi penilaian pribadi penulis megenai penampilan , produksi karya seni drama/film yang diulas meliputi hal-hal sebagai berikut ini.

- Kekuatan atau segi positif dan kelemahan atau segi negatif dari pementas drama atau produksi film.

Contoh

Yang paling cantik di film anak jalanan adalah Reva yang suka senyum-senyum sendiri. -Rekomendasi untuk mengelitik keinginan atau kemauan penonton menonton

pementasan drama/film yang diulas. contoh:

keindahan panorama gunung juga menjadi keunggulan dari film 5cm terlihat pemandangan yang indah dipandang mata.

Istilah yang digunakan dalam bagian ini tidak lebih dari pernyataan 'baik/bagus', 'kuat/lemah' karya seni drama/film tersebut.

(9)

Bagian ini berisi kesimpulan tentang keadaan atau kondisi karya seni drama/film yang diulas itu bernilai, berharga, berguna, layak atau tidak bagi pembaca atau calon

penonton. contoh:

(10)

BAB 2

Pembahasan

2.1 struktur ulasan film “tenggelamnya kapal Van Der Wijck”

Berlatar tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot

Ali) berlayar menuju kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik yang menjadi bunga di desanya.

Kedua muda-mudi itu jatuh cinta. Namun, adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan cinta mereka berdua. Zainuddin hanya seorang yang tak berpunya dan tak bersuku karena ibunya berdarah bugis dan ayahnya berdarah Minang, statusnya dalam masyarakat Minang yang bernasabkan garis keturunan ibu tidak diakui. Oleh sebab itu, ia dianggap tidak memiliki pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan Hayati adalah perempuan Minang santun keturunan bangsawan.

Pada akhirnya, lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz (Reza Rahardian), laki-laki kaya terpandang yang lebih disukai keluarga Hayati daripada Zainuddin. Karena kecewa, Zainuddin memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan

keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.

(11)

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah film drama roman Indonesia tahun 2013 yang diadaptasi dari novel roman karya Buya Hamka dengan judul yang sama. Film ini antara lain dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian yang notabene merupakan aktor dan aktris yang tengah populer. Film arahan Sunil Soraya ini berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep oposisi biner (hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih dengan perbedaan latar belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi hubungan cinta keduanya hingga berakhir kematian.

Dikisahkan, tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot Ali) berlayar menuju kamung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di desanya. Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan kata-kata yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalui rangkaian kata indah yang ia karang sendiri. Setelah disuguhi alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki konflik, yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan juga para tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang. Selain itu, Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok untuk dijadikan sebagai sandaran hidup Hayati. Pada akhirnya para tetua memustuskan agar Zainuddin segera angkat kaki dari Batipuh dan tidak

berhubungan lagi dengan Hayati. Hal tersebut memang merupakan hal yang lumrah terjadi di kehidupan nyata pada zaman dahulu, dimana adat istiadat masih dipegang amat teguh oleh masyarakat.

Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka mengucapkan ikrar di sebuah danau tempat Zainuddin biasa menulis. Janji setia itu mengukuhkan seberapa besar cinta diantara keduanya, meski semua orang menentang, cinta diantara keduanya tak goyah dan tetap terjaga.

(12)

Hayati. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.

Unsur dramatis kembali dimunculkan saat sebuah kenyataan menghantam Zainuddin yang tengah bergelimangan harta dan kemasyhuran. Dalam sebuah

pertunjukkan opera, Zainuddin bertemu dengan Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya —hasil dari pernikahan paksa karena harta dan kecantikan. Pernikahan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang oleh waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.

Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan backsound lagu-lagu yang terkesan kurang serasi dengan plot film dikarenakan instrument modern yang digunakan sehingga terdengar kekinian. Special effect saat kapal tenggelam dapat dikatakan seadanya dan tenggelamnya pun tak jelas apa penyebabnya padahal judul film adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, seharusnya diperjelas apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut agar lebih dramatis.

Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini tetap memiliki daya tarik dari segi dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para penonton. Romantisme dan kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat dalam film ini pun dapat menyentuh hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut terbawa alur cerita film tersebut sehingga membuat para penonton berlinang air mata. Suasana tahun 1930-an pun dapat mengingatkan penonton pada sejarah Indonesia para era sebelum kemerdekaan.

(13)

Struktur Teks Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”.

Struktur Teks Paragraf Orientasi 1

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah film drama roman Indonesia tahun 2013 yang diadaptasi dari novel roman karya Buya Hamka dengan judul yang sama. Film ini antara lain dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian yang notabene merupakan aktor dan aktris yang tengah populer. Film arahan Sunil Soraya ini berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013.

Orientasi 2

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep oposisi biner (hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih dengan perbedaan latar belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi hubungan cinta keduanya hingga berakhir kematian.

Orientasi 3

Dikisahkan, tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot Ali) berlayar menuju kamung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di desanya. Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan kata-kata yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalui rangkaian kata indah yang ia karang sendiri.

Tafsiran 1

(14)

Hayati. Hal tersebut memang merupakan hal yang lumrah terjadi di kehidupan nyata pada zaman dahulu, dimana adat istiadat masih dipegang amat teguh oleh masyarakat.

Tafsiran 2

Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka mengucapkan ikrar di sebuah danau tempat Zainuddin biasa menulis. Janji setia itu mengukuhkan seberapa besar cinta diantara keduanya, meski semua orang menentang, cinta diantara keduanya tak goyah dan tetap terjaga.

Tafsiran 3

Terdapat sifat Zainuddin yang patut ditiru oleh para kaum muda, yaitu ketika Zainuddin memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya dan tidak terpuruk dalam kesedihan akibat berpisah dengan Hayati. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.

Tafsiran 4

Unsur dramatis kembali dimunculkan saat sebuah kenyataan menghantam Zainuddin yang tengah bergelimangan harta dan kemasyhuran. Dalam sebuah pertunjukkan opera, Zainuddin bertemu dengan Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya—hasil dari

pernikahan paksa karena harta dan kecantikan. Pernikahan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang oleh waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.

Evaluasi 1

(15)

Evaluasi 2

Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini tetap memiliki daya tarik dari segi dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para penonton. Romantisme dan kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat dalam film ini pun dapat menyentuh hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut terbawa alur cerita film tersebut sehingga membuat para penonton berlinang air mata. Suasana tahun 1930-an pun dapat mengingatkan penonton pada sejarah Indonesia para era sebelum kemerdekaan.

Rangkuman

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck telah merebut hati para penonton mulai dari kepopuleran pemainnya sampai dialognya yang puitis lewat romantisme sepasang kekasih yang terpisahkan oleh adat istiadat dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Meskipun sempat bertemu kembali, kisah cinta keduanya harus berakhir dalam sebuah tragedi tenggelamnya kapal Van Der Wijck.

2.2 Struktur Ulasan Film “ surat kecil untuk tuhan”

Orientasi 1

Film Surat Kecil Untuk Tuhan merupakan sebuah film yang di adaptasi dari novel dengan judul yang sama berdasarkan kisah nyata tentang Gita Sesa penderita kanker Rhabdomyosarcoma. Film drama biografikal yang di rilis pada 7 juli 2011 ini merupakan film garapan Harris Nizam dan di produseri oleh Sarjono Sutrisno.

Orientasi 2

Dinda Hauw berperan sebagai Gita Sesa atau yang biasa di kenal dengan nama Keke. Gadis berusia 13 tahun yang beruntung mempunyai keluarga dan teman-teman yang menyayanginya. Alex Komang berperan sebagai Ayah Keke.

(16)

Pada tahun 2003, kanker mulai menghinggapinya. Wajah cantik Keke berubah menjadi mengerikan. Selama setahun Keke menjalani Kemoterapi dan radiasi yang

mengakibatkan rambut Keke mulai rontok, kulitnya mengering dan sering mual-mual. Ayah Keke selalu berusaha mencari cara agar putrinya bisa sembuh. Sahabat-sahabat nya pun selalu menyemangati Keke. Begitu juga dengan Keke yang tetap tegar bersekolah meskipun keadaannya sedang buruk.

Evaluasi 2

Setahun Keke menjalani berbagai macam pengobatan yang menyakitkan. Ketekunan Keke membuahkan hasil yang cukup baik. Kanker yang di deritanya di nyatakan sudah sembuh oleh dokter. Keke pun mulai menjalani aktivitasnya seperti sekolah dan

berkumpul bersama sahabat-sahabatnya.

Evaluasi 3

Setelah semuanya berbahagia karena keadaan Keke yang cukup baik dalam waktu yang lama. Namun ternyata kanker itu kembali menghinggapi tubuh Keke dengan lebih parah dan mematikan. Keadaan Keke semakin memburuk. Dokter-dokter yang menangani Keke memvonis bahwa Keke tidak akan bertahan selama tiga bulan. Keke berhasil bertahan selama satu tahun, meskipun begitu akhirnya keke meninggal akibat kanker yang di deritanya itu.

Kesimpulan

Menurut saya, film ini sangat di rekomendasikan pada para remaja untuj di tonton. Karena film mengajarkan tentang sebuah semangat yang pantang menyerah meskipun sudah tidak ada cara lagi dan juga tentang persahabatan yang setia.

(17)

PERSAMAAN

 Alur cerita kedua film maju

 Terdapat konflik dalam percintaan dan keluarga  Akhir cerita dalam film berakhir mengharukan  Kebanyakan suasana haru biru

 Konflik dalam cerita lebih dari satu  Film dibuat berdasarkan kisah nyata

2.4 Perbedaan Struktur Ulasan Film

Film “Van Der Wijck” Film “Surat Kecil Untuk Tuhan”

 Berlatar waktu pada masa lampau.

 Para tokoh menggunakan pakaian pada zaman tahun 30-an.

 Menggunakan bahasa daerah yang baku.

 Memiliki makna dalam kisah cinta

 Mengacu pada hokum adat

 Film bertema dan berlatar seperti keadaan tahun 1930-an

 Berlatar waktu pada masa kini

 Para tokoh menggunakan pakaian zaman sekarang

 Menggunakan bahasa Indonesia yang bukan EYD

 Memiliki makna dalam kehidupan

 Tidak terikat unsur adat

 Film bertema dan berlatar zaman sekarang

(18)

3.1 Kesimpulan

Dari teks ulasan film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” dan “Surat Kecil Untuk Tuhan” kita dapat mengambil makna bahwa kehidupan tidak

selamanya berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dan film yang keduanya merupakan garapan anak bangsa ,dapat dilihat bahwa

perkembangan film di Indonesia dapat diandalkan dan memiliki banyak kreatifitas. Serta penulis berharap kedua film ini dapat menjadi motivasi bagi penerus bangsa khususnya generasi muda agar terus mewarnai kancah perfilman di Indonesia.

(19)

http://www.materikelas.com/2015/10/teks-ulasan-pengertian-struktur-contoh.html

,

http://manyunosd.blogspot.co.id/2016/02/memahami-teks-ulasan-drama-film.html

,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penilitian menunjukan bahwa novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Buya Hamka memiliki tujuh jenis tokoh yang telah ditemukan yaitu tokoh utama, tokoh tambahan,

ilokusi dan bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der. Wijk dengan menggunakan pendekatan

Dalam mengkaji peristiwa tutur pantun dan peribahasa yang terdapat pada novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck digunakanlah suatu pendekatan yang membahas bahasa dengan

Pada kutipan 1 terdapat aspek fisik yang terdapat pada penggalan “… itulah bunga di dalam rumah adat itu” dalam novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck karya Hamka, menggambarkan bahwa

In line with this, the research discussing issue relates to the hegemony contained in the novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck includes: kinship system, authoritarianism and social

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui realitas nilai siri’ Zainuddin yang terdapat dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka terkait nilaisiri’sebagai harga diri

iv HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI Judul : Penggunaan Pemarkah Anaforis dan Kataforis dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Nama : Gusni Nim : 105040905414 Jurusan :

THE DISCOURSE OF MATCHMAKING: GUILLEN’S THEMATOLOGY STUDY OF COMPARATIVE LITERATURE BETWEEN JANE AUSTEN'S PRIDE AND PREJUDICE AND HAMKA'S TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK Hanifa