• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM OPERASI SCHEDULING Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SISTEM OPERASI SCHEDULING Indonesia"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENJADWALAN PROSES DAN ALGORITMA

PENJADWALAN PROSES

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistem Operasi

DISUSUN OLEH : RAHMANIAR

2014.02.0118

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &KOMPUTER

STMIK HANDAYANI MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

ِناَم ْح ّرلا ِمْيِحّرلا ِا

ِم ْسِب

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat allah SWT. karena dengan rahmat dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salawat dan salam juga kita panjatkan kepada nabi Muahammad SAW.

Dalam hal ini penulis menyajikan beberapa Pembahasan mengenai scheduling proses,tipe penjadwalan,strategi dan terkhusus pada Algoritma Penjadwalan itu sendiri (Preemptive dan NonPreemptive).

Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih punya banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari rekan – rekan mahasiswa, dosen dan serta kepada para pembaca makalah ini, sehingga kami dapat terus mengembangankan dan belajar dengan tujuan membangun serta memotivasi untuk ikut mengembangkan dalam bidang teknologi computer. Maka untuk disini saya sebagai penulis tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada semua atas saran dan kritik yang membangun kepada penulis untuk terus mengembangkan isi dari makalah yang telah dibuat oleh penulis.

Makassar,16 Juni 2015

(3)

DAFTAR ISI

COVER...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan Penulisan...3

1.4 Manfaat Penulisan...2

1.5 Metode Penulisan...2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penjadwalan Proses...3

2.2 Tipe Tipe Penjadwalan...5

2.3 Strategi dan Algoritma Penjadwalan...6

a. PREEMPTIVE...7

b.NONPREEMPTIVE...14

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan...20

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Scheduling merupakan konsep utama dalam multitasking, sistem operasi multiprosesor dan sistem operasi real-time. Scheduling adalah cara/metode berbagai proses dilaksanakan pada CPU, dimana biasanya terdapat lebih banyak proses yang dijalankan daripada jumlah CPU yang tersedia. Hal ini diatur oleh software scheduler dan dispatcher.

Tujuan dari multiprogramming adalah untuk memiliki sejumlah proses yang berjalan pada sepanjang waktu, untuk memaksimalkan penggunaan CPU. Tujuan dari pembagian waktu adalah untuk mengganti CPU diantara proses-proses yang begitu sering sehingga user dapat berinteraksi dengan setiap program sambil CPU bekerja. Untuk sistem uniprosesor, tidak akan ada lebih dari satu proses berjalan. Jika ada proses yang lebih dari itu, yang lainnya akan harus menunggu sampai CPU bebas dan dapat dijadwalkan kembali.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apakah yang dimaksud denganscheduling atau penjadwalan proses? 2. Apa saja tipe-tipe penjadwalan pada sistem operasi?

3. Ada berapa macam strategi penjadwalan? 4. Apa saja algoritma penjadwalan itu?

3.TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu sebagai berikut:

1. Mendekripsikan pengertian scheduling atau penjadwalan proses. 2. Mengetahui tipe-tipe penjadwalan dalam sistem operasi.

(5)

4.MANFAAT PENULISAN

1. Dapat mendeskripsikan pengertian scheduling atau penjadwalan proses. 2. Dapat mengetahui tipe penjadwalan apa saja dalam sistem operasi. 3. Dapat mengetahui macam-macam strategi penjadwalan.

4. Dapat mengetahui algoritma penjadwalan.

5. METODE PENULISAN

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

1.PENJADWALAN PROSES

Penjadwalan berkaitan dengan permasalahan memutuskan proses mana yang akan dilaksanakan dalam suatu sistem. Proses yang belum mendapat jatah alokasi dari CPU akan mengantri di ready queue. Algoritma penjadwalan berfungsi untuk menentukan proses manakah yang ada di ready queue yang akan dieksekusi oleh CPU.

Pengertian dan Sasaran Penjadwalan Proses

Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer.

Adapun penjadwalan bertugas memutuskan : a. Proses yang harus berjalan

b. Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan

Kriteria untuk mengukur dan optimasi kinerja penjadwalan :

a. Adil (fairness)

Adalahproses-proses yang diperlakukan sama, yaitu mendapat jatah waktu pemroses yang sama dan tak ada proses yang tak kebagian layanan pemroses sehingga mengalami kekurangan waktu.

b. Efisiensi (eficiency)

Efisiensiatau utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses.

c. Waktu tanggap (response time)

(7)

Didefinisikansebagai waktu yang dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi sampai hasil pertama muncul di layar. Waktu tanggap ini disebut terminal response time.

2. Sistem waktu nyata

Didefinisikan sebagaiwaktu dari saat kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud dieksekusi, disebut event response time.

Sasaran penjadwalan adalah meminimalkan waktu tanggap.

d. Turn around time

Yaitu waktu yang yang dihabiskan dari saat program (job) mulai masuk kesystem sampai proses diselesaikan system.

Turn around Time = Waktu eksekusi + Waktu Menunggu Sasaran penjadwalan adalah meminimalkan turn around time.

e. Throughput

Yaitu jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu.Sasaran penjadwalan adalah memaksimalkan jumlah job yang diproses persatu interval waktu.

Kriteria-kriteria tersebut saling bergantung dan dapat pula saling bertentangansehingga tidak dimungkinkan optimasi semua kriteria secara simultan.

Contoh :

untuk memberi waktu tanggap kecil memerlukan penjadwalan yangsering beralih ke antara proses-proses itu. Cara ini meningkatkanoverhead sistem dan mengurangi throughput.

Oleh karena itu dalam menentukan kebijaksanaan perancangan penjadwalansebaiknya melibatkan kompromi diantara kebutuhan-kebutuhan yang salingbertentangan. Kompromi ini tergantung sifat dan penggunaan sistem komputer.

Sasaran penjadwalan berdasarkan kriteria-kriteria optimasi tersebut : a. Menjamin tiap proses mendapat pelayanan dari pemroses yang adil.

b. Menjaga agar pemroses tetap dalam keadaan sibuk sehingga efisiensimencapai maksimum. Pengertian sibuk adalah pemroses tidak menganggur,termasuk waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi program pemakai dansistem operasi.

(8)

d. Meminimalkan turn arround time.

e. Memaksimalkan jumlah job yang diproses persatu interval waktu. Lebih besarangka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan sistem.

2.TIPETIPE PANJADWALAN

1. Penjadwalan jangka pendek 2. Penjadwalan jangka menengah 3. Penjadwalan jangka panjang

1. Penjadwalan jangka pendek

Bertugas menjadwalkan alokasi processor di antara prosesproses ready dimemori utama. Sasaran utama penjadwalan : memaksimumkan kinerja untuk memenuhisatu kumpulan Kriteria yang diharapkan.

2. Penjadwalan jangka menengah

Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses mungkin ditunda, prosesproses tertunda tak dapat membuat suatu kemajuan menuju selesai sampaikondisikondisi yang menyebebkan tertunda dihilangkan.

Agar ruang memori dapat bermanfaat. Beberapa proses dipindahkan darimemori utama ke memori sekunder. Aktifitas pemindahan proses yangtertunda ini disebut

(9)

3. Penjadwalan jangka panjang

Penjadwalan jangka panjang bekerja terhadap antrian batch dan memilihbatch berikutnya yang harus dieksekusi.

Batch adalah prosesproses dengan penggunaan sumber daya intensif(waktu processor, memori, perangkat Input/output) dan biasanyaberprioritas rendah.

3.STRATEGI &

ALGORITMA ALGORIMA PENJADWALAN

1. Penjadwalan Non Preemptive

Ketika proses diberi jatah waktu penggunaan processor maka processortidak dapat diambil alih proses lain, sampai prosesitu selesai.

2. Penjadwalan Preemptive

Ketika proses diberi jatah jatah waktu penggunaan processor, maka prosestersebut dapat diambil alih proses lain, sehingga proses tersebut disela sebelum selesai, dan harus dilanjutkan menunggu sampai jatah waktuprocessor tiba untuk proses situ.

Algoritmaalgoritma yang menerapkan strategi nonpreemptive antara lain: 1. First In First Out (First Come First Serve)

2. Shortest Job First 3. Highest Ratio Next 4. Multiple Feedback Queue

Algoritmaalgoritma yang menerapkan strategi preemptive antara lain: 1. Round Robin

2. Shortest Remaining First 3. Priority Schedulling 4. Guaranted Schedulling

Klasifikasi lain selain berdasarkan dapat/tidaknya suatu proses diambil secara paksa adalah klasifikasi berdasarkan adanya prioritas di proses-proses, yaitu :

1. Algoritma penjadwalan tanpa berprioritas. 2. Algoritma penjadwalan berprioritas, terdiri dari :

(10)

b. Berprioritas dinamis

ALGORITMA PREEMPTIVE

A. Round Robin (RR)

Merupakan :

 Penjadwalan yang paling tua, sederhana, adil,banyak digunakan algoritmanya

dan mudah diimplementasikan.

 Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses lain tetapi oleh penjadwalberdasarkan lama waktu berjalannya proses (preempt by time).

 Penjadwalan tanpa prioritas.

 Berasumsi bahwa semua proses memiliki kepentingan yang sama, sehinggatidak ada

prioritas tertentu.

Semua proses dianggap penting sehingga diberi sejumlah waktu oleh pemrosesyang disebut kwanta (quantum) atau time slice dimana proses itu berjalan. Jikaproses masih running sampai akhir quantum, maka CPU akan mempercepat prosesitu dan memberikannya ke proses lain.

(11)

Algoritma yang digunakan :

1. Jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka proses menjadi runnable dan pemroses dialihkan ke proses lain.

2. Jika kwanta belum habis dan proses menunggu suatu kejadian (selesainyaoperasi I/O), maka proses menjadi blocked dan pemroses dialihkan ke proses lain.

3. Jika kwanta belum habis tetapi proses telah selesai, maka proses diakhiri dan pemroses dialihkan ke proses lain.

Diimplementasikan dengan :

1. Mengelola senarai proses ready (runnable) sesuai urutan kedatangan. 2. Ambil proses yang berada di ujung depan antrian menjadi running.

3. Bila kwanta belum habis dan proses selesai, maka ambil proses di ujung depan antrian proses ready.

4. Jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka tempatkan proses running ke ekor antrian proses ready dan ambil proses di ujung depan antrian prosesready. Masalah yang timbul adalah menentukan besar kwanta, yaitu :

 Kwanta terlalu besar menyebabkan waktu tanggap besar dan turn arround timerendah.

 Kwanta terlalu kecil menyebabkan peralihan proses terlalu banyak

sehinggamenurunkan efisiensi proses.

Switching dari satu proses ke proses lain membutuhkan kepastian waktu yangdigunakan untuk administrasi, menyimpan, memanggil nilai-nilai register, pemetaanmemori,

memperbaiki tabel proses dan senarai dan sebagainya. Mungkin prosesswitch ini atau konteks switch membutuhkan waktu 5 msec disamping waktupemroses yang dibutuhkan untuk menjalankan proses tertentu.

(12)

Sebuah quantum sebesar 100 msec merupakan nilai yang dapat diterima. Penilaian penjadwalan ini berdasarkan kriteria optimasi :

 Adil

Adil bila dipandang dari persamaan pelayanan oleh pemroses.  Efisiensi

Cenderung efisien pada sistem interaktif.  Waktu tanggap

Memuaskan untuk sistem interaktif, tidak memadai untuk sistem waktu nyata.  Turn around time

Cukup baik.  Throughtput Cukup baik. Penjadwalan ini :

a. Baik untuk sistem interactive-time sharing dimana kebanyakan waktu dipergunakan menunggu kejadian eksternal.

Contoh : text editor, kebanyakan waktu program adalah untuk menunggui keyboard, sehingga dapat dijalankan proses-proses lain.

b. Tidak cocok untuk sistem waktu nyata apalagi hard-real-time applications.

(13)

B. Priority Schedulling (PS)

Adalah tiap proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu lebih dulu (running). Berasumsi bahwa masing-masing proses memilikiprioritas tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasar prioritas yang dimilikinya.Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas tersebut adalah dalam komputer militer,dimana proses dari jendral berprioritas 100, proses dari kolonel 90, mayorberprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan berprioritas 60 dan seterusnya. DalamUNIX perintah untuk mengubah prioritas

menggunakan perintah nice.

Pemberian prioritas diberikan secara : a. Statis (static priorities)

Berarti prioritas tidak berubah. Keunggulan :

 Mudah diimplementasikan.

 Mempunyai overhead relatif kecil.

Kelemahan :

 Tidak tanggap terhadap perubahan lingkungan yang mungkin menghendaki

penyesuaian prioritas. b. Dinamis (dynamic priorities)

Merupakan mekanisme untuk menanggapi perubahan lingkungan sistemberoperasi. Prioritas awal yang diberikan ke proses mungkin hanya berumurpendek setelah disesuaikan ke nilai yang lebih tepat sesuai lingkungan.

Kelemahan :

 Implementasi mekanisme prioritas dinamis lebih kompleks dan mempunyaioverhead lebih besar. Overhead in diimbangi dengan peningkatan dayatanggap sistem.

Contoh penjadwalan berprioritas :

(14)

bersamaproses-proses lain yang benar-benar memerlukan pemroses, sementara bersamaproses-proses-bersamaproses-prosesI/O itu menunggu selesainya operasi DMA.

Proses-proses yang sangat banyak operasi I/O-nya, kalau harus menunggu lamauntuk memakai pemroses (karena prioritas rendah) hanya akan membebanimemori, karena harus disimpan tanpa perlu proses-proses itu dimemori karenatidak selesai-selesai menunggu operasi masukan dan menunggu jatah pemroses.

Dalam algoritma berprioritas dinamis dituntun oleh keputusan untuk memenuhikebijaksanaan tertentu yang menjadi tujuan. Layanan yang bagus adalah mensetprioritas dengan nilai 1/f, dimana f adalah ration kwanta terakhir yang digunakanproses.

Contoh :

 Proses yang menggunakan 2 msec kwanta 100 ms, maka prioritasnya50.

 Proses yang berjalan selama 50 ms sebelum blocked berprioritas 2.

 Proses yang menggunakan seluruh kwanta berprioritas 1.

Kebijaksanaan yang diterapkan adalah jaminan proses-proses mendapat layananadil dari pemroses dalam arti jumlah waktu pemroses yang sama.

Keunggulannya penjadwalan berpriorita adalah memenuhi kebijaksanaan yangingin mencapai maksimasi suatu kriteria diterapkan. Algoritma ini dapatdikombinasikan, yaitu dengan mengelompokkan proses-proses menjadi kelas-kelasprioritas. Penjadwalan berprioritas diterapkan antar kelas-kelas proses itu.

(15)

Contoh Priority Scheduling :

C. Multiple Feedback Queues (MFQ)

Merupakan :

Penjadwalan berprioritas dinamis

(16)

juga menghendakikelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada. Kelas tertinggi berjalanselama satu kwanta, kelas berikutnya berjalan selama dua kwanta, kelas berikutnya berjalan empat kwanta, dan seterusnya.

Ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut :  Jalankan proses pada kelas tertinggi.

 Jika proses menggunakan seluruh kwanta yang dialokasikan, maka diturunkan

kelas prioritasnya.

 Proses yang masuk untuk pertama kali ke sistem langsung diberi kelas tertinggi.

Mekanisme ini mencegah proses yang perlu berjalan lama swapping berkali-kalidan mencegah proses-proses interaktif yang singkat harus menunggu lama.

D. Shortest Remaining First (SRF)

Merupakan :

 Penjadwalan berprioritas.dinamis.

 Preemptive untuk timesharing

 Melengkapi SJF

Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah dijalankan,termasuk proses-proses yang baru tiba.

 Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai.  Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih proses

baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah. Kelemahan :

 Mempunyai overhead lebih besar dibanding SJF. SRF perlu penyimpanan waktu layanan yang telah dihabiskan job dan kadang-kadang harus menanganiperalihan.  Tibanya proses-proses kecil akan segera dijalankan.

 Job-job lebih lama berarti dengan lama dan variasi waktu tunggu lebih lama dibanding pada SJF.

SRF perlu menyimpan waktu layanan yang telah dihabiskan , menambah overhead. Secara teoritis, SRF memberi waktu tunggu minimum tetapi karena overheadperalihan, maka pada situasi tertentu SFJ bisa memberi kinerja lebih baik dibandingSRF.

(17)

Penjadwalan ini memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yangsama) untuk membuat dan menyesuaikan performance adalah jika ada N pemakai,sehingga setiap proses (pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya pemroses CPU.

Untuk mewujudkannya, sistem harus selalu menyimpan informasi tentang jumlahwaktu CPU untuk semua proses sejak login dan juga berapa lama pemakai sedanglogin. Kemudian jumlah waktu CPU, yaitu waktu mulai login dibagi dengan n,sehingga lebih mudah menghitung rasio waktu CPU. Karena jumlah waktupemrosestiap pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung rasio antara waktu pemrosesyang sesungguhnya harus diperoleh, yaitu 1/ N waktu pemroses seluruhnya danwaktu pemroses yang telah diperuntukkan proses itu.

Rasio 0,5 berarti sebuah proses hanya punya 0,5 dari apa yang waktu CPU miliki dan rasio 2,0 berarti sebuah proses hanya punya 2,0 dari apa yang waktu CPU miliki. Algoritma akan menjalankan proses dengan rasio paling rendah hingga naik ketingkat lebih tinggi diatas pesaing terdekatnya. Ide sederhana ini dapat

diimplementasikan ke sistem real-time dan memiliki penjadwalan berprioritas dinamis.

ALGORITMA NONPREEMPTIVE

A. First In First Out (FIFO)

Merupakan :

- Penjadwalan tidak berprioritas.

FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu :

 Proses-proses diberi jatah waktu pemroses berdasarkan waktu kedatangan.

 Pada saat proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.

Penilitian penjadwalan ini berdasarkan kriteria optimasi :

Adil

Adil dalam arti resmi (proses yang datang duluan akan dilayani lebih dulu), tapi dinyatakan tidak adil karena job-job yang perlu waktu lama membuat job-jobpendek menunggu. Job-job yang tidak penting dapat membuat job-job pentingmenunggu lama.

(18)

Sangat efisien.

Waktu tanggap

Sangat jelek, tidak cocok untuk sistem interaktif apalagi untuk sistem waktu nyata.

Turn around time

Jelek.

Throughtput

Jelek.

FIFO jarang digunakan secara mandiri, tetapi dikombinasikan dengan skema lain, misalnya : Keputusan berdasarkan prioritas proses. Untuk proses-pross berprioritassama diputuskan berdasarkan FIFO.

Penjadwalan ini :

a. Baik untuk sistem batch yang sangat jarang berinteraksi dengan pemakai. Contoh : aplikasi analisis numerik, maupun pembuatan tabel.

b. Sangat tidak baik (tidak berguna) untuk sistem interaktif, karena tidak memberi waktu tanggap yang baik.

c. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata (real-time applications).

Contoh FIFO Scheduling :

B. Shortest Job First (SJF)

Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses sampai selesai diketahuisebelumnya. Mekanismenya adalah menjadwalkan proses dengan waktu jalanterpendek lebih dulu sampai selesai, sehingga memberikan efisiensi yang tinggi danturn around time rendah dan

penjadwalannya tak berprioritas.

(19)

Terdapat empat proses (job) yaitu A,B,C,D dengan waktu jalannya masing-masingadalah 8,4,4 dan 4 menit. Apabila proses-proses tersebut dijalankan, maka turnaround time untuk A adalah 8 menit, untuk B adalah 12, untuk C adalah 16 danuntuk D adalah 20. Untuk

menghitung rata-rata turn around time seluruh prosesadalah dengan menggunakan rumus : ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4

Dengan menggunakan rumus, maka dapat dihitung turn around time-nya sebagaiberikut (belum memperhatikan shortest job first, lihat gambar a) :

= ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4 = ( 4x8 + 3x4 + 2x4 + 1x4 ) / 4 = ( 32 + 12 + 8 + 4 ) / 4

= 56 / 4 = 14 menit

Apabila keempat proses tersebut menggunakan penjadwalan shortest job first (lihatgambar b), maka turn around time untuk B adalah 4, untuk C adalah 8, untuk Dadalah 12 dan untuk adalah 20, sehingga rata-rata turn around timenya adalahsebagai berikut :

= ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4 = ( 4x4 + 3x4 + 2x4 + 1x8 ) / 4 = ( 16 + 12 + 8 + 8 ) / 4

(20)

Jelas bahwa a memberikan nilai kontribusi yang besar, kemudian b, c dan d. KarenaSJF selalu memperhatikan rata-rata waktu respon terkecil, maka sangat baik untukproses

interaktif. Umumnya proses interaktif memiliki pola, yaitu menungguperintah, menjalankan perintah, menunggu perintah dan menjalankan perintah,begitu seterusnya.

Masalah yang muncul adalah :

- Tidak mengetahui ukuran job saat job masuk.

Untuk mengetahui ukuran job adalah dengan membuat estimasi berdasarkankelakukan sebelumnya.

- Proses yang tidak datang bersamaan, sehingga penetapannya harus dinamis.

Penjadwalan ini jarang digunakan, karena merupakan kajian teoritis untukpembandingan turn around time.

Contoh SJF Scheduling :

(21)

 Waktu Kedatangan Tidak Sama

C. Highest Ratio Next (HRN)

Merupakan :

 Penjadwalan berprioritas dinamis.

 Penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF.

Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakanfungsi waktu layanan tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu prosesmendapat jatah pemroses, proses berjalan sampai selesai.

Prioritas dinamis HRN dihitung berdasarkan rumus :

Prioritas = (waktu tunggu + waktu layanan ) / waktu layanan

Karena waktu layanan muncul sebagai pembagi, maka job lebih pendek berprioritaslebih baik, karena waktu tunggu sebagai pembilang maka proses yang telahmenunggu lebih lama juga mempunyai kesempatan lebih bagus.

Disebut HRN, karena waktu tunggu ditambah waktu layanan adalah waktu tanggap,yang berarti waktu tanggap tertinggi yang harus dilayani.

Variasi yang diterapkan pada sistem waktu nyata (real time)

(22)

Schedulling Mechanism VS Schedulling Policy

Ada perbedaan antara schedulling mechanism dengan schedulling policy.Skedul algoritma adalah dengan pemakaian nilai-nilai dalam parameter, dimananilai-nilai parameter tersebut dapat diisi (set/change) oleh sebuah proses.

Kernel menggunakan algoritma schedulling priority dengan menyediakan sebuahsystem call dimana sebuah proses dapat diset dan diubah prioritasnya.

(23)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Penjadwalan proses yaitu kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan oleh sistem komputer.

Penjadwalan bertugas menentukan proses mana yang harus berjalan serta kapan dan berapa lama proses itu berjalan. Kriteria untuk mengukur dan optimasi kerja penjadwalan yaitu : Adil, Efesiensi, Waktu Tanggap, Turn Arround Time, dan Throughtput. Terdapat 3 tipe penjadwalan dalam sistem operasi yaitu : Penjadwalan Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang. Macam-macam strategi penjadwalan dibagi menjadi 2 yaitu

Penjadwalan Nonpreemptive dan Penjadwalan Preemprive. Algoritma penjadwalan pun dibagi menjadi 2, untuk Algoritma Penjadwalan Nonpreemptive adalah : FIFO, SJF, HRN, dan MFQ. Sedangakan untuk Algoritma Penjadwalan Preemptive adalah : RR, SRF, PS, GS.

DAFTAR PUSTAKA

(24)

http://manajement-info.blogspot.com/2011/12/bab-v-sistem-operasi-penjadwalan-proses.html

http://sistemoperasimobile.blogspot.com/2013/03/penjadwalan-pada-proses.html

http://bedhesschilik.wordpress.com/2013/06/19/makalah-manajemen-proses/

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menunjukkan kadar albumin pada sampel penelitian yang merupakan pria sehat pada kelompok yang mengonsumsi diet V kelompok lebih rendah

Retno Budi Lestari adalah dosen tetap dan Ketua Program Studi Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang (STIE MDP) sejak tahun 2009 hingga sekarang..

Dengan adanya kemitraan dalam pengelolaan obyek wisata diharapakan masyarakat juga berperan aktif, sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat

Nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan bank umum syariah karena pangsa pasar bank umum syariah masih kecil dan belum seluas bank konvensional

Hasil dari penelitian ini adalah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, tempat, harga, promosi, orang, proses, bukti fisik, kemasan dan pembayaran secara parsial

T ujuan penelitian ini adalah pertama untuk memprediksi kebutuhan air bersih kawasan pemukiman dan industri, sehingga diperoleh iI!fonnasi tentang kebutuhan air di

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu kontroler reference model fuzzy PID

- Latar – – SIDANG II BPUPKI  “Setelah melaksanakan sidang pertama, anggota BPUPKI melanjutkan sidang kedua yang belum selesai.” “Setelah melaksanakan sidang pertama, anggota BPUPKI melanjutkan sidang kedua yang belum