• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUTAI BUKANLAH KERAJAAN YANG TERTUA DI N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KUTAI BUKANLAH KERAJAAN YANG TERTUA DI N"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KUTAI BUKANLAH KERAJAAN YANG TERTUA DI NUSANTARA

by Richadiana Kartakusuma on Friday, October 15, 2010 at 1:20pm

MENGAPA BUKU2 PANDUAN PELAJARAN SEJARAH BELUM JUGA BERUBAH ??????????

dari ES DE sampai SEMUN …. apakah ini PEMBODOHAN SENGAJA TENTANG SEJARAH LELUHUR BANGSA INI bahwa KUTAI BUKAN KERAJAAN TERTUA DI

NUSANTARA

1. KERAJAAN KANDIS (telah ada pada era SEBELUM MASEHI)

Kerajaan ini diyakini berdiri sebelum Masehi, mendahului berdirinya kerajaan Moloyou atau Dharmasraya. Dua tokoh yang sering disebut sebagai raja kerajaan ini adalah Patih dan Tumenggung. Nenek moyang Lubuk Jambi diyakini berasal dari keturunan waliyullah Raja Iskandar Zulkarnain. Tiga orang putra Iskandar Zulkarnain yang bernama Maharaja Alif, Maharaja Depang dan Maharaja Diraja berpencar mencari daerah baru. Maharaja Alif ke Banda Ruhum, Maharaja Depang ke Bandar Cina dan Maharaja Diraja ke Pulau Emas (Sumatra). Ketika berlabuh di Pulau Emas, Maharaja Diraja dan rombongannya mendirikan sebuah kerajaan yang dinamakan dengan Kerajaan Kandis yang berlokasi di Bukit Bakar/Bukit Bakau. Daerah ini merupakan daerah yang hijau dan subur yang dikelilingi oleh sungai yang jernih.

2. KERAJAAN SALAKANAGARA (PENDAHULU TARUMANAGARA :130-362 MASEHI)

Kerajaan ini adalah kerajaan yang pertama di daerah TATAR SUNDA yang pernah tercatat oleh sejarah Dunia dan diberitakan di dalam Naskah Wangsakerta Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (hasil karya adiluhung ADIPATI TATAR SUNDA bernama PANGERAN WANGSAKERTA yang pada masanya merupakan SEJARAHWAN atau CENDIKIAWAN PROFESIONAL) diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara).Nama ahli dan sejarawan yang membuktikan bahwa tatar Banten memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi, antara lain adalah Husein Djajadiningrat, Tb. H. Achmad, Hasan Mu’arif Ambary, Halwany Michrob dan lain-lainnya. Banyak sudah temuan-temuan mereka disusun dalam tulisan-tulisan, ulasan-ulasan maupun dalam buku. Belum lagi nama-nama seperti John Miksic, Takashi, Atja, Saleh Danasasmita, Yoseph Iskandar, Claude Guillot, Ayatrohaedi, Wishnu Handoko dan lain-lain yang menambah wawasan mengenai Banten menjadi tambah luas dan terbuka dengan karya-karyanya dibuat baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Pendiri Salakanagara, Dewawarman adalah duta keliling, pedagang sekaligus perantau dari Pallawa, Bharata (India) yang akhirnya menetap karena menikah dengan puteri penghulu setempat.

3. KERAJAAN MALAYU TUA JAMBI (ABAD KE II MASEHI)

Dharmasraya merupakan nama ibukota dari sebuah Kerajaan Melayu di Sumatera, nama ini muncul seiring dengan melemahnya kerajaan Sriwijaya setelah serangan Rajendra Coladewa raja Chola dari Koromandel pada tahun 1025.Dalam naskah berjudul Chu-fan-chi karya Chau Ju-kua tahun 1225 disebutkan bahwa negeri San-fo-tsi memiliki 15 daerah bawahan, yaitu Che-lan (Kamboja), Kia-lo-hi (Grahi, Ch’ai-ya atau Chaiya selatan Thailand sekarang), Tan-ma-ling (Tambralingga, selatan Thailand), Ling-ya-si-kia (Langkasuka, selatan Thailand), Ki-lan-tan (Kelantan), Ji-lo-t’ing (Cherating, pantai timur semenanjung malaya), Tong-ya-nong

(2)

(Semawe, pantai timur semenanjung malaya), Pa-t’a (Sungai Paka, pantai timur semenanjung malaya), Pong-fong (Pahang), Lan-mu-li (Lamuri, daerah Aceh sekarang), Kien-pi (Jambi), dan Pa-lin-fong (Palembang). tetapi Kerajaan Malayu Tua Jambi ini bersahabat dengan Sin-to (Sunda).

4. KERAJAAN SALAKA BARAK (ABAD KE III MASEHI)

Sekala Brak (Baca: Sekala Bekhak) adalah sebuah kerajaan yang bercirikan Hindu dan dikenal dengan Kerajaan Sekala Brak Hindu yang setelah kedatangan Empat Umpu dari Pagaruyung yang menyebarkan agama Islam kemudian berubah menjadi Kepaksian Sekala Brak, terletak di kaki Gunung Pesagi (gunung tertinggi di Lampung) Yang menjadi cikal-bakal suku bangsa etnis Lampung saat ini.

5. KERAJAAN KUTAI ING MARTADIPURA (350-400 MASEHI)

Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil . Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh.

6. KERAJAAN TARUMANAGARA (120 –356 MASEHI) dilanjutkan oleh SUNDA (356-669 MASEHI)

Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.

Bila menilik dari catatan sejarah ataupun prasasti yang ada, tidak ada penjelasan atau catatan yang pasti mengenai siapakah yang pertama kalinya mendirikan kerajaan Tarumanegara. Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga (Kali Bekasi) sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh prasasti batu yang ditemukan. Empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.Kemudian dilanjutkan oleh KERAJAAN SUNDA yang dibuktikan oleh PRASASTI JURU PANGAMBAT (i kawi haji panca pasagi = 456)

7. KERAJAAN BARUS (ABAD KE VI MASEHI)

(3)

muslim adalah Raja Kadir yang kemudian diteruskan kepada anak-anaknya yang kemudian bergelar Sultan. Raja Kadir merupakan penerus kerajaan yang telah turun-temurun memerintah Barus dan merupakan keturunan Raja Alang Pardosi, pertama sekali mendirikan pusat

Kerajaaannya di Toddang (tundang), Tukka, Pakkat – juga dikenal sebagai negeri Rambe, yang bermigrasi dari Balige dari marga Pohan.Pada abad ke-6, telah berdiri sebuah otoritas baru di Barus yang didirikan oleh Sultan Ibrahimsyah yang datang dari Tarusan, Minang, keturunan Batak dari kumpulan marga Pasaribu, yang akhirnya membentuk Dulisme kepemimpinan di Barus.

8. KERAJAAN KALINGGA (ABAD KE VI MASEHI)

Kalingga adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah, yang pusatnya berada di daerah Kabupaten Jepara sekarang. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan

keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.Putri Maharani Shima, Parwati, menikah dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh.

Maharani Shima memiliki cucu bernama Sanaha yang menikah dengan raja ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu Bratasenawa. Sanaha dan Bratasenawa memiliki anak yang

bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh (723-732 M).Setelah Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram, dan kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno. Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan

Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban. Kemudian Raja Sanjaya menikahi Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kalingga Selatan atau Bumi Sambara, dan memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran.

9. KERAJAAN KANJURUHAN (ABAD KE VI MASEHI)

Kanjuruhan adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Timur, yang pusatnya berada di dekat Kota Malang sekarang. Kanjuruhan diduga telah berdiri pada abad ke-6 Masehi (masih sezaman dengan Kerajaan Taruma di sekitar Bekasi dan Bogor sekarang). Bukti tertulis mengenai kerajaan ini adalah Prasasti Dinoyo. Rajanya yang terkenal adalah Gajayana. Peninggalan lainnya adalah Candi Badut dan Candi Wurung.

10. KERAJAAN SUNDA II (669-1579 MASEHI)

Kerajaan Sunda (669-1579 M), menurut naskah Wangsakerta merupakan kerajaan yang berdiri menggantikan kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Sunda didirikan oleh Tarusbawa pada tahun 591 Caka Sunda (669 M). Menurut sumber sejarah primer yang berasal dari abad ke-16, kerajaan ini merupakan suatu kerajaan yang meliputi wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Banten, Jakarta, Provinsi Jawa Barat , dan bagian barat Provinsi Jawa Tengah.Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di Pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627), batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (“Sungai Pamali”, sekarang disebut sebagai Kali Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.

(4)

1. Kerajaan Kandis* Lubuk Jambi, Riau Sebelum Masehi 2. Kerajaan Melayu Jambi Jambi Abad ke-2 M

3. Kerajaan Salakanegara Pandeglang, Banten 150 M

4. Kepaksian Skala Brak Kuno Gunung Pesagi, Lampung Abad ke-3 M 5. Kerajaan Kutai Muara Kaman, Kaltim Abad ke-4 M

6. Kerajaan Tarumanegara Banten Abad ke-4 M

7. Kerajaan Koto Alang Lubuk Jambi, Riau Abad ke-4 M 8. Kerajaan Barus Barus, Sumatra Utara Abad ke-6 M 9. Kerajaan Kalingga Jepara, Jawa Tengah Abad ke-6 M 10. Kerajaan Kanjuruhan Malang, Jawa Timur Abad ke-6 M 11. Kerajaan Sunda Banten-Jawa Barat 669 M

12. Kerajaan Sriwijaya Palembang, Sumsel Abad ke-7 M 13. Kerajaan Sabak Muara Btg. Hari, Jambi 730 M 14. Kerajaan Sunda Galuh Banten-Jawa Barat 735 M 15. Kerajaan Tulang Bawang Lampung 771 M

16. Kerajaan Medang Jawa Tengah 820 M

17. Kerajaan Perlak Peureulak, Aceh Timur 840 M 18. Kerajaan Bedahulu Bali 882 M

19. Kerajaan Pajajaran Bogor, Jawa Barat 923 M 20. Kerajaan Kahuripan Jawa Timur 1009 M

21. Kerajaan Janggala Sidoarjo, Jawa Timur 1042 M 22. Kerajaan Kadiri/Panjalu Kediri, Jawa Timur 1042 M 23. Kerajaan Tidung Tarakan, Kalimantan Timur 1076 M 24. Kerajaan Singasari Jawa Timur 1222 M

25. Kesultanan Ternate Ternate, Maluku 1257 M 26. Kesultanan Samudra Pasai Aceh Utara 1267 M

27. Kerajaan Aru/Haru Pantai Timur, Sumatra Utara 1282 M 28. Kerajaan Majapahit Jawa Timur 1293 M

29. Kerajaan Indragiri Indragiri, Riau 1298 M

30. Kerajaan Panjalu Ciamis Gunung Sawal, Jawa Barat Abad ke-13 M 31. Kesultanan Kutai Kutai, Kalimantan Timur Abad ke-13 M

32. Kerajaan Dharmasraya Jambi 1341 M

33. Kerajaan Pagaruyung Batu Sangkar, Sumbar 1347 M 34. Kesultanan Aceh Banda Aceh 1360 M

35. Kesultanan Pajang Jawa Tengah 1365 M

36. Kesultanan Bone Bone, Sulawesi Selatan 1392 M 37. Kesultanan Buton Buton Abad ke-13 M

38. Kesultanan Malaka Malaka 1402 M

39. Kerajaan Tanjung Pura Kalimantan Barat 1425 M 40. Kesultanan Berau Berau 1432 M

41. Kerajaan Wajo Wajo, Sulawesi Selatan 1450 M 42. Kerajaan Tanah Hitu Ambon, Maluku 1470 M 43. Kesultanan Demak Demak, Jawa Tengah 1478 M

44. Kerajaan Inderapura Pesisir Selatan, Sumbar 1500-an M

(5)

47. Kesultanan Tidore Tidore, Maluku Utara 1521 M 48. Kerajaan Sumedang Larang Jawa Barat 1521 M 49. Kesultanan Bacan Bacan, Maluku 1521 M 50. Kesultanan Banten Banten 1524 M

51. Kesultanan Banjar Kalimantan Selatan 1526 M 52. Kesultanan Cirebon Jawa Barat 1527 M

53. Kesultan Sambas Sambas, Kalimantan Barat 1590-an M 54. Kesultanan Asahan Asahan 1630 M

55. Kesultanan Bima Bima 1640 M

56. Kerajaan Adonara Adonara, Jawa Barat 1650 M 57. Kesultanan Gowa Goa, Makasar 1666 M

58. Kesultanan Deli Deli, Sumatra Utara 1669 M 59. Kesultanan Palembang Palembang 1675 M

60. Kerajaan Kota Waringin Kalimantan Tengah 1679 M 61. Kesultanan Serdang Serdang, Sumatra Utara 1723 M 62. Kesultanan Siak Sri Indrapura Siak, Riau 1723 M 63. Kasunanan Surakarta Solo, Jawa Tengah 1745 M

64. Kesltn. Ngayogyakarto Hadiningrat Yogyakarta 1755 M 65. Praja Mangkunegaran Jawa Tengah-Yogyakarta 1757 M 66. Kesultanan Pontianak Kalimantan Barat 1771 M

67. Kerajaan Pagatan Tanah Bumbu, Kalsel 1775 M 68. Kesultanan Pelalawan Pelalawan, Riau 1811 M 69. Kadipaten Pakualaman Yogyakarta 1813 M 70. Kesultanan Sambaliung Gunung Tabur 1810 M 71. Kesultanan Gunung Tabur Gunung Tabur 1820 M 72. Kesultanan Riau Lingga Lingga, Riau 1824 M 73. Kesultanan Trumon Sumatra Utara 1831 M 74. Kerajaan Amanatum NTT 1832 M

75. Kesultanan Langkat Sumatra Utara 1877 M

Referensi

Dokumen terkait

Pada 1999, melanjutkan studi Pascasarjana pada program studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada (UGM)

Minna Latifah, dengan skripsi yang berjudul Upaya Guru PAI DalamMeningkatkan Kompetensi Beragama Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Ajaran 2015 / 2016. Peranan

dan bahasa Arab sebagai alat untuk fakultas Syariah, Tarbiyah jurusan PAI, dll. Dari sini, dibuatlah rencana pengembangan dan pengajaran bahasa Arab selanjutnya. Ini

Jika Anda memiliki lebih dari 1 (satu) rekening yang terhubung dengan kartu ATM BCA yang Anda gunakan untuk registrasi layanan m-BCA, maka secara otomatis semua

S: Pasien mengatakan skala nyeri 3, nyeri sudah berkurang, dan mengatakan saat ini dia senang karena sudah diperbolehkan pulang A: skala nyeri 3, terlihat gembira, lemah

Percobaan kecernaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga perlakuan probiotik (A1, A2 dan A3) dan 4 ulangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk nitrogen berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi