• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP INTERAKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP INTERAKSI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN A ANGKATAN 2017

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Tazkia Chandra Pelita Sukma (1700168) Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia 2018

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh media sosial terhadap interaksi sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan mengetahui pengaruh yang diberikan media sosial terhadap interaksi sosial, penulis dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan memperbaiki pengaruh negatif yang muncul dari penggunaan media sosial. Adapun latar belakang penulisan ini karena perkembangan zaman yang sangat pesat menimbulkan teknologi yang makin beragam, contohnya media sosial. Media sosial memberikan segala hal positif bahkan memberikan akses mudah untuk komunikasi jarak jauh. Namun pada kenyataannya masyarakat terlena akan kemudahan media sosial sehingga tanpa sadar media sosial telah mempengaruhi interaksi sosial pada masyarakat. Metode penelitian menggunakan cara pengumpulan data yang diambil dari tanggapan kuesioner. Dari hasil penelitian, pengaruh yang diberikan terbagi menjadi pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu dapat mempermudah interaksi dengan rekan atau keluarga yang jauh lokasinya. Pengaruh negatif yang diberikan adalah membuat penggunanya lupa waktu.

Kata kunci: Pengaruh, Media Sosial, Interaksi Sosial.

PENDAHULUAN

Globalisasi telah mempengaruhi kehidupan yang ada saat ini. Zaman yang teknologinya serba canggih dan perkembangannya cepat merupakan karakteristik zaman yang sering di sebut zaman modern. Perkembangan zaman sangat cepat meluas khususnya dalam bidang teknologi. Kerja manusia dimudahkan dengan adanya komputer, robot, bahkan gadget yang pasti dimiliki setiap masyarakat zaman modern. Adanya komputer dan robot menurut Choin, Kim, Yeon, Kim, dan Hong (2016) dapat membantu anak yang mengalami gangguan autisme dalam memahami simbol kata. Dengan ini, hasil perkembangan teknologi mempunyai pengaruh yang baik terhadap kemajuan komunikasi.

(2)

pemasaran, dimana media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap ekuitas merek berbasis konsumen.

Kegunaan gadget ini sangat beragam, khususnya dapat meringankan mahasiswa dalam perkuliahan. Namun, tidak hanya sekedar meringankan pekerjaan, kehadiran teknologi yang disebut gadget ini juga mempermudah interaksi sosial terhadap sesama dengan munculnya media sosial sebagai wadah berinteraksi dalam dunia maya. Seperti yang kita ketahui, bahwa manusia merupakan makhluk sosial, maka dari itu manusia pasti melakukan interaksi kepada manusia lainnya walaupun frekuensi interaksi antar individu pasti berbeda. Salah satu hasil interaksi sosial adalah hubungan persahabatan. Fungsi persahabatan sebagai interaksi sosial adalah “…friendships have been seen as resources for the self, sources of emotional, sosial and material support, as central to elective families and affective communities and as pure relationships…” (Heaphy dan Davies, 2012).

Penggunaan media sosial yang semakin meluas tentunya menghadirkan keuntungan bagi penggunanya seperti “…pihak-pihak yang berhasil memanfaatkan digitalisasi dapat menghasilkan komunikasi yang lebih efektif…” (Sanjaya, Irwansyah, dan Alunaza, 2017). Hadirnya media sosial memudahkan masyarakat dalam berinteraksi kepada pengguna media sosial lainnya dengan cepat dan efisien. Masyarakat khususnya para remaja akan lebih senang berinteraksi di dunia maya seperti menurut Flynn, Felmlee, dan Conger (2014) jika remaja menemukan wadah sosial yang membuat dirinya merasa di dukung dan merasa nyaman di jaringan sosial mereka, maka mereka cenderung berada dalam hubungan sosial tingkat tinggi. Para remaja akan cenderung memilih media sosial daripada hubungan interaksi di kehidupan sehari-hari apabila mereka mendapat timbal balik yang menguntungkan dari media sosial.

Fenomena media sosial ini seakan-akan memiliki dunia permasalahannya sendiri. Faktanya, penulis melihat bahwa media sosial ini mempengaruhi interaksi sosial pada sebagian individu. Para masyarakat khususnya mahasiswa sebagai kaum muda lebih sering menghabiskan waktunya dengan media sosial dan mengabaikan kejadian sosial yang ada di sekitarnya.

Seakan tidak bisa lepas dari fenomena media sosial, masyarakat selalu menggenggam gadget yang berisi media sosial semata-mata untuk mengirim pesan atau memperbarui status. Fenomena media sosial ini dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti yang diungkapkan oleh Lou dkk. (dalam Krisnawati dan Soetjiningsih, 2017) bahwa “…kesepian berhubungan kuat dengan intensitas kegiatan jejaring sosial, terutama dalam hal mengirim dan berbagi informasi”. Memang media sosial memberikan segala hal positif bahkan memberikan akses mudah untuk komunikasi jarak jauh. Namun pada kenyataannya masyarakat terlalu terlena akan kemudahan media sosial sehingga tanpa sadar media sosial sudah mempengaruhi interaksi sosial pada masyarakat lainnya. Penggunaan media sosial juga mempengaruhi privasi dalam interaksi sosial, seperti menurut Ishak dan Ghani (2015) bahwa tingkat intensitas penggunaan media sosial berpengaruh yang signifikan dalam privasi antar individu yang berinteraksi di media sosial.

(3)

sekelompok orang yang berbeda. Kesalahan nada berbicara dapat menimbulkan rasa tersinggung pada lawan bicara. Maka dari itu, media sosial ini seperti pedang bermata dua yang mempunyai dampak negatif jika tidak dapat digunakan dengan baik

Pengaruh yang ada bukan hanya pengaruh negatif seperti yang dipaparkan sebelumnya, mungkin saja masyarakat khususnya Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 berpendapat bahwa ada pengaruh positif yang diberikan oleh media sosial terhadap interaksi sosialnya. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian kepada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengidentifikasi apa saja pengaruh media sosial terhadap interaksi sosial.

Dengan mengemukakan fakta dan latar belakang yang sudah dijelaskan, penulis merumuskan masalah yaitu (1) bagaimana tingkat ketergantungan media sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia? (2) Apa saja media sosial yang sering di akses? (3) Bagaimana interaksi sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia? (4) Apa pengaruh yang didapatkan dari media sosial terhadap interaksi sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia? (5) Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengakses media sosial dalam sehari?

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui tingkat ketergantungan media sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia; (2) untuk mengetahui media sosial yang sering di akses oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia; (3) untuk mengidentifikasi interaksi sosial yang terjadi pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia; (4) untuk menemukan pengaruh media sosial terhadap interaksi sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia; (5) untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengakses media sosial dalam sehari.

Manfaat yang di dapat dari penelitian ini untuk penulis adalah menambah wawasan, pengetahuan, dan memperbaiki pengaruh negatif yang muncul dari penggunaan media sosial. Manfaat penelitian untuk pembaca adalah untuk pedoman dan pengetahuan tentang fenomena sosial yang telah terjadi di masyarakat.

METODE PENELITIAN

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode survei untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi. Penulis memperoleh data melalui pengisian kuesioner yang diberikan kepada sampel penelitian atau responden.

Waktu penelitian yang penulis lakukan adalah pada bulan Mei 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017. Survei mencakup Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 dengan jumlah responden sebanyak 23 mahasiswa yang merupakan sampel penelitian.

(4)

Pendidikan Indonesia angkatan 2017; (2) menganalisis data hasil kuesioner; (3) menyimpulkan data hasil kuesioner; (4) menyusun laporan penelitian.

HASIL PENELITIAN

Pada tabel 1 kita dapat mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada responden laki. Responden perempuan berjumlah tiga belas orang, sedangkan responden laki-laki berjumlah sepuluh orang.

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

Laki-Laki 10 43,5

Perempuan 13 56,5

Total 23 100

Tabel 2 menunjukkan responden yang memiliki gadget dan hasilnya menyatakan bahwa semua responden baik responden yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan memiliki gadget. Responden yang memiliki gadget menyatakan hasil persentase dengan total seratus persen. Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 di zaman globalisasi semuanya memiliki gadget. Hasil penelitian ini serupa dengan yang dikemukakan oleh Telecommunication Union (dalam Huang dan Tsao, 2015) bahwa pada tahun 2013 diperkirakan ada 6,8 miliar langganan telepon seluler yang dicakup secara global. Hal ini dapat disebabkan karena perkembangan teknologi yang semakin pesat dan menuntut masyarakat khususnya Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 untuk mengikuti perkembangan zaman yang ada.

Tabel 2. Kepemilikan Gadget pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2107

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

Laki-Laki 10 43,5

Perempuan 13 56,5

Total 23 100

(5)

Tabel 3. Jenis Media Sosial yang Sering di Akses Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Jenis Media Sosial Frekuensi (n) Persentase (%)

Facebook 2 3,45

Instagram 14 24,14

Line 18 31,03

Twitter 5 8,62

Whatsapp 17 29,32

Lainnya 2 3,44

Total 58 100

Tabel 4 menunjukkan waktu yang digunakan responden untuk mengakses media sosial. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa lima responden menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk mengakses media sosial dalam satu harinya. Enam responden lainnya menghabiskan waktu satu sampai tiga jam untuk mengakses media soal dalam satu harinya. Sisa dua belas responden lainnya menggunakan waktu lebih dari tiga jam untuk mengakses media sosial dalam sehari.

Dari hasil yang didapatkan, penulis menyimpulkan bahwa responden banyak yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam untuk mengakses media sosial saja dalam sehari. Ini membuktikan bahwa Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 lebih banyak yang terikat dengan media sosial.

Tabel 4. Waktu Penggunaan Media Sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Waktu Frekuensi (n) Persentase (%)

< 1 jam 5 21,74

1-3 jam 6 26,09

> 3 jam 12 52,17

Total 23 100

Tabel 5 menjabarkan hasil penelitian tentang waktu normal untuk mengakses media sosial menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017. Hasil kuesioner menyatakan bahwa yang menjawab waktu normal untuk mengakses media sosial adalah kurang dari satu jam sebanyak tujuh orang responden (30,43%). Untuk yang menjawab satu sampai tiga jam sebanyak lima belas responden (65,22%), dan untuk waktu lebih dari tiga jam dijawab oleh satu orang responden (4,35%).

Dengan data yang telah dijelaskan, penulis menyimpulkan bahwa waktu normal untuk mengakses media sosial menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah selama satu sampai tiga jam. Hal ini dikarenakan banyaknya responden yang memilih opsi tersebut, yaitu lima belas responden (65,22%).

Tabel 5. Waktu Normal untuk Mengakses Media Sosial Menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Waktu Normal Frekuensi (n) Persentase (%)

< 1 jam 7 30,43

(6)

> 3 jam 1 4,35

Total 23 100

Tabel 6 menunjukkan tingkat ketergantungan sampel terhadap media sosial. Pertanyaan ini di jawab oleh responden berdasarkan tentang pengakuan dirinya yang ketergantungan media sosial atau tidak. Data memperlihatkan bahwa 56,52% atau tiga belas orang responden mengakui bahwa dirinya mengalami ketergantungan yang tinggi terhadap media sosial. Dan 43,48% atau sepuluh orang responden lainnya mengakui bahwa dirinya memiliki ketergantungan yang rendah terhadap media sosial. Dengan hasil data yang di dapatkan, penulis menyimpulkan bahwa Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 mengalami ketergantungan yang tinggi terhadap media sosial.

Tabel 6. Tingkat Ketergantungan Media Sosial Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Tingkat Ketergantungan Frekuensi (n) Persentase (%)

Tinggi 13 56,52

Rendah 10 43,48

Total 23 100

Tabel 7 menjelaskan hasil data interaksi sosial Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017. Interaksi sosial banyak memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan seseorang. Menurut Nazhifah (2017) interaksi atau komunikasi yang tidak baik dapat mempengaruhi perkembangan baik fisik maupun psikis. Sebanyak Sembilan belas responden mengalami interaksi sosial yang baik (82,61%). Empat responden lainnya menjawab bahwa mereka mengalami interaksi sosial yang cukup baik dengan sesama dan tidak ada responden yang mengalami interaksi sosial tidak baik. Dengan ini, penulis menyimpulkan bahwa Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 mengalami interaksi sosial yang baik.

Tabel 7. Interaksi Sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Interaksi Sosial Frekuensi (n) Persentase (%)

Baik 19 82,61

Cukup Baik 4 17,39

Tidak Baik -

-Total 23 100

Tabel 8 menjelaskan wadah interaksi sosial mana yang lebih disukai oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017. Hasil yang di dapatkan penulis menyatakan bahwa 23 responden lebih menyukai kehidupan sehari-hari sebagai wadah interaksi sosial. Tidak ada responden yang memilih media sosial sebagai wadah yang menyenangkan untuk interaksi sosial. Dengan ini penulis menyimpulkan bahwa semua Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 memilih kehidupan sehari-hari sebagai wadah yang menyenangkan untuk interaksi sosial.

(7)

Wadah Interaksi Sosial Frekuensi (n) Persentase (%)

Media Sosial - 86, 96

Kehidupan Sehari-hari 23 13, 04

Total 23 100

Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui apakah media sosial memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial. Sebanyak 23 responden (100%) menyatakan bahwa media sosial memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial dan tidak ada responden lain yang berpendapat media sosial tidak memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial.

Tabel 9. Pengaruh Media Sosial Menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Pengaruh Frekuensi (n) Persentase (%)

Memberikan Pengaruh 23 100

Tidak Memberikan Pengaruh -

-Total 23 100

Hasil data selanjutnya adalah tentang pendapat Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017 tentang dampak atau pengaruh yang di berikan media sosial. Dari tabel 10, delapan orang Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017 menyatakan bahwa media sosial memberikan pengaruh negatif bagi penggunanya. Sedangkan lima belas responden lainnya menyatakan bahwa media sosial memberikan dampak positif bagi penggunanya. Dengan ini, penulis menyimpulkan bahwa media sosial lebih banyak memberikan dampak positif terhadap Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017.

Tabel 10. Pengaruh Positif dan Negatif dari Media Sosial Menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Kategori Pengaruh Media Sosial Frekuensi (n) Persentase (%)

Pengaruh Negatif 8 34,78

Pengaruh Positif 15 65,22

Total 23 100

Jumlah responden yang menyatakan bahwa media sosial memberikan pengaruh positif berjumlah lima belas orang (65,22%). Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 menyatakan dampak positif yang diberikan media sosial seperti yang tertulis pada tabel 10.

(8)

kemukakan oleh Soliha (2015) bahwa manfaat yang di dapat dari penggunaan media sosial adalah bisa dengan bebas berkomunikasi dan berbagi informasi tanpa ada hambatan biaya, jarak, dan waktu.

Tabel 11. Dampak Positif yang Diberikan Media Sosial kepada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017 tersebut menyatakan contoh dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tertulis pada tabel 12.

Pada tabel 12, jawaban terbanyak yang dipilih oleh tujuh responden yaitu yang menyatakan bahwa media sosial membuat penggunanya lupa waktu, dan seorang responden lainnya menyatakan bahwa dampak negatif yang diberikan yaitu dapat membuat penggunanya bersifat acuh atau tidak peduli terhadap lingkungan sosialnya. Dengan data yang didapatkan, penulis menyimpulkan bahwa dampak negatif penggunaan media sosial menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah membuat penggunanya lupa waktu akibat terus-menerus mengakses media sosial.

Tabel 12. Dampak Negatif yang Diberikan Media Sosial kepada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Dampak negatif Frekuensi

(n) Persentase(%)

Membuat lupa waktu 7 87, 5

Interaksi sosial di kehidupan sehari-hari menjadi kurang baik - -Timbul sifat acuh atau tidak peduli 1 12, 5

Lainnya -

-Total 8 100

Dari hasil data yang sebelumnya dipaparkan, penulis menyimpulkan seluruh hasil data penelitian dan membuat beberapa pembahasan. Sampel yang penulis gunakan untuk penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 23 orang, yaitu sepuluh orang responden yang berjenis kelamin laki-laki, dan tiga belas responden yang berjenis kelamin perempuan. Semua responden yang berjumlah 23 orang memiliki gadget sebagai alat untuk mengakses media sosial.

(9)

media sosial. Dengan ini, media sosial terbukti mempunyai eksistensi tersendiri dalam bersosialisasi, seperti yang di ungkapkan oleh Mir (2017) bahwa situs jejaring sosial sudah berkembang pesat secara global.

Jenis media sosial yang sering diakses oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah aplikasi line dengan jumlah responden delapan belas orang (31,03%). Aplikasi lainnya yang dipilih oleh tujuh belas responden adalah aplikasi pesan singkat whatsapp (29,32%). Aplikasi yang jarang digunakan oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah facebook dengan jumlah dua jawaban (3,45%) dan dua sampel menjawab lainnya yaitu media sosial bigo ( 3,44%).

Interaksi sosial pada oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 sudah baik. Hasil data yang diperoleh menyatakan bahwa sebanyak Sembilan belas responden mengalami interaksi sosial yang baik (82,61%). Empat responden lainnya menjawab bahwa mereka mengalami interaksi sosial yang cukup baik dengan sesama. Dengan ini, pengguna media sosial khususnya Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 memiliki interaksi sosial yang baik dengan sesama. Dengan interaksi yang baik, maka akan menimbulkan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa lima responden menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk mengakses media sosial dalam satu harinya. Enam responden lainnya menghabiskan waktu satu sampai tiga jam untuk mengakses media soal dalam satu harinya. Sisa dua belas responden lainnya menggunakan waktu lebih dari tiga jam untuk mengakses media sosial dalam sehari. Jadi, waktu yang digunakan Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 dalam sehari adalah lebih dari tiga jam.

Pengaruh yang didapatkan akibat penggunaan media sosial terhadap Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 terbagi menjadi dua, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif dari penggunaan media sosial yaitu dapat mempermudah interaksi sosial dengan rekan yang jauh. Sedangkan dampak negatif yang diberikan media sosial bagi Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah membuat lupa waktu akibat penggunaannya.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa di zaman yang teknologinya sangat berkembang cepat, masyarakat khususnya mahasiswa diharapkan dapat mengontrol penggunaan teknologi itu sendiri. Dengan jumlah Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 yang mempunyai gadget, ini membuktikan bahwa semua masyarakat mengikuti perkembangan teknologi, khususnya teknologi media sosial.

Waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial dalam sehari pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah lebih dari tiga jam per harinya. Tingkat ketergantungan Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 terhadap media sosial cukup tinggi. Namun, interaksi sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 sudah baik.

(10)

sosial adalah membuat penggunanya lupa waktu. Dengan mengetahui dampak-dampak yang diberikan, diharapkan masyarakat khususnya Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 lebih bijak dalam menggunakan media sosial sebagai hasil dari perkembangan zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Adentuji, R. R., Rashid, S. M., & Ishak, M. S. (2018). Social Media Marketing Communication and Consumer-Based Brand Equity an Account of Automotive Brands in Malaysia. Malaysian Journal of Communication, 34(1), 1-19.

Choin, E. J., Kim, Y. T., Yeon, S. J., Kim, J., & Hong, K. H. (2016). Effects of Robot and Computer-based Intervention on Learning Action Word Symbols of AAC for Children with Autism Spectrum Disorder. Communication Sciences and Disorders, 21(4), 744-759. doi: https://doi.org/10.12963/csd.16344

Flynn, H. K., Felmlee, D. H., & Conger, R. D. (2014). The Social Context of Adolescent Friendships: Parents, Peers, and Romantic Partners. Youth and Society, 49(5), 679-705. doi: https://doi.org/10.1177/0044118X14559900

Heaphy, B., & Davies, K. (2012). Critical Friendships. Families, Relationships, and Societies, 1(3), 311-326. doi: https://doi.org/10.1332/204674312X656257

Huang, A. H.-M., & Tsao, C.-R. (2015). Mobile Phones: The Times/Space and Society/ Individual in The Liquid Modernity. Mass Communication Research, 39-81. Joorabchi, T. N., Hassan, M. S., & Osman, M. N. (2013). Relationship between Internet

Usage and Positive Youth Development in Malaysia. SEARCH: The Journal of The South East Asia Research Centre for Communication and Humanities, 5, 37-64.

Krisnawati, E., & Soetjiningsih, C. H. (2017). Hubungan Antara Kesepian dengan Selfie Liking pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 6(12), 122-127. doi: http://dx.doi.org/10.14710/jp.16.2.122-127

Mir, I. A. (2017). Users on Social Network Sites-FLight from Reality and Its Effect on Acceptance of Social Network Advertising: A Gratification Perspective. Journal of Creative Communications, 12, 98-121.

Nazhifah. (2017). Pengaruh Verbal Abuse, Kualitas Komunikasi Orang Tua dan Konformitas Teman Sebaya Terhadap Perilaku Agresif Remaja. JIK: Jurnal Ilmu Komunikasi, 262-274.

Recuero, R. (2015). Social Media and Symbolic Violence. Social Media + Society, 1(1), 1-3. doi: https://doi.org/10.1177/2056305115580332

Sanjaya, A., Irwansyah, & Alunaza, H. (2017). Pemeliharaan Hubungan dan Komunikasi Organisasi via Media Siber. Jurnal Ilmu Komunikasi, 239-258. Scelles, N., Helleu, B., Durand, C., Bonnal, L., & Morrow, S. (2017). Explaining the

Number of Social Media Fans for North American and European Professional Sports Clubs with Determinants of Their Financial Value. International Journal of Financial Studies, 5(4), 25-44. doi: https://doi.org./10.3390/ijfs5040025 Senya, K. Y., Ibrahim, A., Lindong, I., & Lartey, A. A. (2017). Use of Smartphone

Applications for Clinical Decision Making in a Poor Country: an Exploratory Study of Smartphone Use Among Medical Practitioners in Ghana. Global Social Welfare, 1-10.

(11)

Yasundari. (2016). Hubungan Penggunaan Instagram dengan Motivasi Wirausaha Pebisnis Daring dalam Meningkatkan Produktivitas. Jurnal Kajian Komunikasi, 4, 207-218. doi: https://doi.org/10.24198/jkk.v4i2.7737

Gambar

Tabel 3. Jenis Media Sosial yang Sering di Akses Mahasiswa Pendidikan Teknik
Tabel 6 menunjukkan tingkat ketergantungan sampel terhadap media sosial.
Tabel 10. Pengaruh Positif dan Negatif dari Media Sosial Menurut MahasiswaPendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan kepercayaan diri dalam public speaking pada mahasiswa angkatan 2014

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media internet terhadap motivasi belajar mahasiswa pada

dengan judul “ Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Angkatan 2012 ”. 1.2

Mengacu pada uraian tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Peran media sosial dalam menjembatani keterlibatan

Dalam Penelitian ini penulis akan meneliti perilaku mahasiswa yang memiliki hobby hangout dalam menggunakan media jejaring sosial yang mereka miliki

Kajian ini ingin mengetahui bagaimana kesenian ketoprak agar tetap ada, walaupun di tengah berkembangnya media sosial saat ini. Kajian “Media Sosial dan Ketoprak” ini menggunakan

Penelitian yang dilakukan oleh Shintia et al., 2022 dengan responden sebanyak 194 mahasiswa mengenai hubungan ketergantungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media sosial mempengaruhi perubahan pola