• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KECANDUAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KUALITAS

N/A
N/A
Yanafi Rahman

Academic year: 2024

Membagikan "HUBUNGAN KECANDUAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KUALITAS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

59 Vol. 6 No. 1 Juni 2023, Hal. 59 – 64

http://jurnal.uts.ac.id/index.php/PSIMAWA

JURNAL PSIMAWA Diskursus Ilmu Psikologi & Pendidikan e-ISSN: 2686-5386 | P-ISSN: 2721-2068

HUBUNGAN KECANDUAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KUALITAS

TIDUR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN MAGELANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

1Naufal Firdaus Basri*, 2Sunarko, 3Angga Sugiarto, 4Suharsono

1,2,3,4*Program Studi Keperawatan Magelang, Poltekkes Kemenkes Semarang

Corresponding Author email: [email protected]

Diterima 9 Juni 2023

Diterbitkan 30 Juni 2023

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden 185 mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Alat ukur penelitian ini menggunakan bergen social media addiction scale dan pittsburgh sleep quality index. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 73% responden mengalami kecanduan penggunaan media sosial tingkat sedang dan 75,7% responden mengalami kualitas tidur buruk. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan somers’d menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p) = 0.001 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara kecanduan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur. Hubungan positif manandakan bahwa semakin tinggi tingkat kecanduan penggunaan media sosial maka semakin buruk kualitas tidur pada mahasiswa.

Sebaliknya, semakin rendah tingkat kecanduan penggunaan media sosial, maka semakin baik kualitas tidur mahasiswa.

Kata kunci: Kecanduan Media Sosial, Kualitas Tidur, Mahasiswa

Abstract

This study aims to determine the relationship between social media addiction and sleep quality. This study used an analytic observational research design with a cross-sectional. Sampling technique used simple random sampling with a total of 185 student respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Measurement tools for this study used the bergen social media addiction scale and pittsburgh sleep quality index. Results of the study showed that 73% of respondents experienced a moderate level of addiction to using social media and 75.7% of respondents experienced poor sleep quality. Results analysis using somers’d showed that the significance value (p) = 0.001 (p

<0.05) which means there is a relationship between social media addiction and sleep quality. The positive relationship indicates that the higher level of social media addiction, the worse sleep quality in students. Conversely, the lower level of social media addiction, the better sleep quality of student.

Keyword : Social Media Addiction, Sleep Quality, Students

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi berkembang sangat pesat pada zaman ini. Salah satu teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini yaitu media sosial.

Media sosial merupakan media online di mana penggunanya dapat saling terhubung satu sama lain melalui internet untuk berpartisipasi, berbagi, dan

membuat konten dalam bentuk jejaring sosial dan dunia maya yang dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja (Dedyerianto, 2020). Hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada periode 2019-2020 mengemukakan bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2020 yaitu 196,7 juta jiwa (73,7%) dari seluruh penduduk Indonesia yang

(2)

60 berjumlah 266,72 juta jiwa. Hal ini menandakan bahwasannya penggunaan internet mengalami kenaikan sebesar 8,9% dibandingkan tahun 2018 yang hanya sebanyak 171,17 juta jiwa (64,8%) dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 262 juta jiwa (Krisnadi & Adhandayani, 2022). Media sosial yang paling banyak digunakan di dunia yaitu Instagram, Whatsapp, Facebook, Youtube, Messenger, Tiktok, Telegram, dan Wechat.

Sedangkan media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia yaitu Youtube, Whatsapp, Instagram, Tiktok, Telegram, Facebook, dan Twitter. Pengguna aktif di Indonesia dalam menggunakan media sosial tercatat sebanyak 160 juta orang dan rata-rata menghabiskan sekitar 3 jam 26 menit perharinya untuk bermain media sosial.

Pengguna media sosial ini didominasi usia 18-24 tahun (Pata et al., 2021).

Media sosial memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat, namun banyak juga dampak negatif dari media sosial. Salah satunya yaitu menyebabkan kecanduan sehingga dapat mengubah cara berpikir dan perilaku seseorang (Drakel et al., 2018). Kecanduan merupakan suatu ketergantungan secara terus-menerus dalam sebuah aktivitas meskipun hal tersebut menyebabkan konsekuensi negatif (Laili & Nuryono, 2015). Salah satu konsekuensi negatif dari penggunaan media sosial yaitu dapat menyebabkan kualitas tidur yang memburuk (Firmansyah et al., 2020).

Tidur merupakan salah satu kebutuhan fisiologis dasar manusia yang akan memulihkan dan mengembalikan energi tubuh pada kesehatan fisik, mental serta koping individu (Hutagalung et al., 2022). Kualitas tidur merupakan fenomena komplek yang meliputi aspek lamanya tidur, frekuensi terbangun, dan kepulasan tidur. Kualitas tidur adalah ukuran seseorang dalam memulai tidur dan mempertahankan tidur. Kualitas tidur seseorang dapat digambarkan dengan lama waktu tidur serta keluhan – keluhan yang dirasakan saat tidur ataupun pada saat bangun tidur (Novita et al., 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Shintia et al., (2022) dengan responden sebanyak 194 mahasiswa mengenai hubungan ketergantungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan STIKIM Jakarta menunjukkan terdapat korelasi antara

ketergantungan media sosial terhadap kualitas tidur. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Azizah et al., (2021) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan internet dengan kualitas tidur pada mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat. Pada penelitian Suhartati et al., (2021) dengan responden sebanyak 46 orang diperoleh hasil terdapat korelasi antara lama durasi penggunaan media sosial terhadap kualitas tidur pada usia 19-22 tahun.

Berdasarkan penelitian sebelumnya dan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan kecanduan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa Keperawatan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang.

.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatakan cross-sectional yang dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Semarang program studi keperawatan Magelang dengan populasi berjumlah 526 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Jumlah sampel yang didapatkan yaitu sebanyak 185 responden. Variabel independen yaitu kecanduan penggunaan media sosial dan variabel dependent yaitu kualitas tidur. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang disebarkan melalui google form.

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji korelasi somers’d.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kecanduan Penggunaan Media Sosial

Tabel 1. Distribusi frekuensi kecanduan penggunaan media sosial

No Kecanduan Media Sosial

f %

1 Rendah 15 8,1

2 Sedang 135 73,0

3 Tinggi 35 18,9

Total 185 100

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden, didapatkan hasil bahwa mayoritas

(3)

61 mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Keperawatan Magelang mengalami kecanduan penggunaan media sosial tingkat sedang yaitu sebanyak 135 mahasiswa (73%), kecanduan media sosial tingkat tinggi sebanyak 35 mahasiswa (18,9%), dan kecanduan media sosial tingkat rendah sebanyak 15 mahasiswa (8,1%). Kecanduan media sosial pada mahasiswa di pengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor responden mengalami kecanduan dalam menggunakan media sosial adalah faktor sosial. Media sosial dapat digunakan sebagai wadah bertukar emosi kepada orang lain sehingga memungkinkan individu untuk melarikan diri dari dunia nyata. Hal ini dapat menyebabkan individu lebih sering menggunakan media sosial sebagai pelampiasan dan lebih suka mempresentasikan tanggapan positif orang lain terhadap dirinya (Pantu, 2018). Faktor biologis yang berhubungan dengan fungsi otak saat kontrol diri juga berperan dalam kecanduan media sosial. Kempampuan untuk mengontrol dan mengelolah faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi dalam kontrol diri menjadi penyebab individu mengalami kecanduan media sosial. Kontrol diri yang rendah ditandai dengan perilaku impulsif sehingga seseorang biasanya tidak bisa menahan godaan perilaku menyimpang karena tidak mampu mengantisipasi hal-hal yang merugikan secara jangka panjang.

(Rahimaniar & Nuryono, 2021).

Media sosial mendorong kenyamanan individu dalam menjalin hubungan sosial secara online. Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan media sosial secara pesat telah mendorong interaksi sosial melalui online semakin tinggi di kalangan manusia.

Kemudahan dan kenyamanan dalam bermedia sosial, nyatanya dapat memicu munculnya masalah sosial baru yang ditandai dengan peningkatan perilaku menghabiskan waktu luang untuk mengakses media sosial. Individu yang berusia dewasa awal khususnya mahasiswa cenderung menggunakan media sosial secara repetitif sehingga dapat mengakibatkan peningkatan intensitas waktu

penggunaan dan mampu mendorong munculnya perilaku kecanduan (Krisnadi &

Adhandayani, 2022).

b. Kualitas Tidur

Tabel 2. Distribusi frekuensi kualitas tidur

No Kualitas Tidur f %

1 Baik 45 24,3

2 Buruk 140 75,7

Total 185 100,0

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur buruk pada mahasiswa berjumlah 140 mahasiswa (75,7%), sedangkan kualitas tidur baik berjumlah 45 mahasiswa (24,3%). Kualitas tidur ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti status kesehatan, lingkungan, psikologis, umur, diet, obat- obatan, gaya hidup. Gaya hidup mahasiswa saat ini yang tidak dapat terpisahkan dari smartphone menyebabkan mereka menggunakan media sosial setiap saat.

Penggunaan media sosial saat malam hari pada mahasiswa dapat memperpanjang waktu durasi latensi tidur hingga lebih dari 30 menit sehingga proses tidur pada mahasiswa menjadi terganggu akibat terlalu fokus bermain media sosial hingga larut malam (Woran et al., 2020).

Hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden menunjukkan bahwa poin tertinggi pada kualitas tidur yang dialami oleh mahasiswa yaitu disfungsi siang hari dan durasi tidur. Disfungsi siang hari menunjukkan kondisi lesu ketika baraktivitas di siang hari, tidak adanya energi, mengantuk di siang hari, dan kelelahan (Pranaputra, 2022). Hal ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Keperawatan Magelang mengatakan mempunyai durasi tidur yang sangat singkat yaitu antara 4-6 jam per hari. Menurut kemenkes, orang dewasa yang berusia 18-40 tahun membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari. Sehingga mahasiswa menunjukkan kondisi disfungsi siang hari berupa lesu dan mengantuk saat beraktifitas di kampus.

Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan psiko-fisiologis. Efek fisiologis meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, kelelahan, kelemahan, penurunan stamina, dan tanda-

(4)

62 tanda vital yang tidak stabil, sedangkan efek psikologis meliputi depresi, kecemasan, dan kurang konsentrasi (Febrianty, 2018).

c. Kecanduan Penggunaan Media Sosial dengan Kualitas Tidur

Tabel 3. Uji hipotesis somers’d

No Variabel Somers’d

p-value n 1 Kecanduan penggunaan

media sosial & kualitas tidur

0,001 185

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis diterima dengan hasil p-value = 0,001 atau p-value <0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kecanduan penggunaan media sosial memiliki hubungan positif dengan kualitas tidur yang menandakan bahwa semakin tinggi kecanduan penggunaan media sosial maka semakin buruk pula kualitas tidur seseorang, sebaliknya semakin rendah kecanduan penggunaan media sosial maka semakin baik juga kualitas tidur seseorang.

Hasil tersebut didapatkan karena penggunaan media sosial dalam waktu lama khususnya pada malam hari akan menimbulkan kesulitan tidur. Layar pada smartphone akan memancarkan cahaya biru/blue light yang dapat menyebabkan seseorang sulit tidur. Cahaya biru dapat mempengaruhi hormon melatonin yang dihasilkan oleh kelenjar pineal dekat dengan otak manusia. Kesulitan tidur pada pengguna smartphone dapat disebabkan oleh penurunan sekresi hormon melatonin. Hormon melatonin ini sangat penting untuk menjadikan tidur lebih nyenyak. Melatonin tidak dihasilkan pada siang hari, karena melatonin akan aktif diproduksi pada malam hari dalam kondisi gelap (Morgan & Tsai, 2015). Cahaya biru dapat mengganggu pembuatan dan sekresi hormon melatonin. Seseorang yang terpapar cahaya biru dapat menekan produksi melatonin yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat dihambat oleh paparan cahaya (Tordjman et al., 2017). Gelombang cahaya dapat masuk ke kelopak mata kemudian diterima oleh retina dan lensa mata, sehingga

akan merangsang aktivitas otak untuk bekerja dan mengolah informasi yang masuk.

Akibatnya, seseorang akan sulit tidur dan merasa mengantuk di pagi hari (Sulistiyani, 2012).

Selain itu individu yang mengalami kecanduan media sosial akan menganggap bahwa media sosial menjadi aktivitas yang sangat penting dalam kehidupannya, mendominasi pikiran, perasaan, dan juga tingkah laku individu. Individu akan selalu memikirkan untuk menggunakan media sosial, meskipun saat akan tidur.

Penelitian yang dilakukan oleh (Gündoğmuş et al., 2019) yang berjudul

“Investigation of the relationship between social network usage and sleep quality among university students” dengan responden berjumlah 1369 mahasiswa didapatkan hasil terdapat hubungan antara social network usage dengan sleep quality. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian (Suhartati et al., 2021) dengan hasil uji spearman didapatkan ada hubungan antara lama durasi penggunaan media sosial dengan kualitas tidur. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Shintia et al., 2022) dengan menggunakan uji analisis chi-square didapatkan p-value 0,002 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara ketergantungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada Mahasiswa Keperawatan STIKIM Jakarta. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Hepilita & Gantas, 2018) dengan menggunakan uji analisis chi-square, didapatkan nilai yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan media sosial dengan gangguan pola tidur dengan p-value 0,002 (p<0.05).

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecanduan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada mahasiswa Keperawatan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi kecanduan penggunaan media sosial maka akan semakin buruk juga kualitas tidur

seseorang. 2. Responden dalam penelitian ini

memiliki kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 140 responden atau 75,7% dan responden yang

(5)

63 memiliki kecanduan penggunaan media sosial tingkat sedang yaitu sebanyak 135 responden atau 73%.

Diharapkan mahasiswa dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak

menimbulkan kecanduan bagi penggunanya yang dapat mempengaruhi kualitas tidur dan juga aspek lain. Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sama dan diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, R., Langi, F. L. F. G., & Nelwan, J. E. (2021). Hubungan Kecanduan Internet Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Kota Manado9. KESMAS, 10(6). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/35441

Dedyerianto, D. (2020). Pengaruh Internet dan Media Sosial terhadap Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar Siswa. Al-TA’DIB, 12(2), 208. https://doi.org/10.31332/atdbwv12i2.1206

Drakel, W. J., Pratiknjo, M. H., & Mulianti, T. (2018). Perilaku mahasiswa dalam menggunakan media sosial di Universitas Sam Ratulangi Manado. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/view/20559

Febrianty, S. T. (2018). Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja Di Smk Negeri 3 Bandung. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Kencana.

Firmansyah, M. F., Rante, S. D. T., & Hutasoit, R. M. (2020). Hubungan Kecanduan Penggunaan Smartphone Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Tahun 2019.

Cendana Medical Journal (CMJ), 8(1), 535–543. https://doi.org/10.35508/cmj.v8i1.2664

Gündoğmuş, İ., Kul, A., & Çoban, D. (2019). Investigation of the relationship between social network usage and sleep quality among university students. Anatolian Journal of Psychiatry, 0, 1.

https://doi.org/10.5455/apd.55929

Hepilita, Y., & Gantas, A. A. (2018). Hubungan durasi penggunaan media sosial dengan gangguan pola tidur pada anak usia 12 sampai 14 tahun di SMP negeri 1 Langke Rembong. Wawasan Kesehatan, 3(2), 78–

87. https://stikessantupaulus.e-journal.id/JWK/article/view/46

Hutagalung, N., Marni, E., & Erianti, S. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Tingkat Satu Program Studi Keperawatan Stikes Hang Tuah Pekanbaru. Jurnal Keperawatan Hang Tuah (Hang Tuah Nursing Journal), 2(1), 77–89. https://doi.org/10.25311/jkh.Vol2.Iss1.535 Krisnadi, B., & Adhandayani, A. (2022). Kecanduan Media Sosial Pada Dewasa Awal: Apakah Dampak Dari

Kesepian? JCA of Psychology, 3(01). https://jca.esaunggul.ac.id/index.php/jpsy/article/view/187 Laili, M. F., & Nuryono, W. (2015). Penerapan Konseling Keluarga Untuk Mengurangi Kecanduan Game

Online Pada Siswa Kelas Viii SMP Negeri 21 Surabaya. Jurnal BK, 05, 65–72.

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/10396

Morgan, D., & Tsai, S. C. (2015). Sleep and the Endocrine System. Critical Care Clinics, 31(3), 403–418.

https://doi.org/10.1016/j.ccc.2015.03.004

Novita, B., Rochmani, S., & Mulyanti. (2019). Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Konsentrasi Belajar Siswa Mts Yabika Kabupaten Tangerang Tahun 2019. Jurnal Kesehatan, 8(2), 33–41.

https://doi.org/10.37048/kesehatan.v8i2.138

(6)

64

Pantu, E. A. (2018). Kecanduan Sosial Media Ditinjau dari Perbedaan Gender. SemNasPsi (Seminar Nasional Psikologi), 1(1), 188–196. https://journal.uml.ac.id/PSN/article/view/44

Pata, A., Aspin, A., & Pambudhi, Y. (2021). Kontrol Diri Siswa Terhadap Kecanduan Media Sosial. Jurnal Sublimapsi, 2, 20. https://doi.org/10.36709/sublimapsi.v2i2.16279

Pranaputra, W. G. B. I. (2022). Gambaran Kualitas Tidur Pada Anak Usia Sekolah Pada Masa Pandemi COVID-19 di Wilayah Puskesmas I Denpasar Barat Tahun 2022. Poltekkes Kemenkes Denpasar.

Rahimaniar, I., & Nuryono, W. (2021). Studi Kepustakaan Tentang Faktor Penyebab dan Penanganan Kecanduan Media Sosial. Jurnal BK UNESA, 12(2), 185–196.

Shintia, S., Rizal, A., & Kamilah, S. (2022). Hubungan Ketergantungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Keperawatan STIKIM Jakarta. Open Access Jakarta Journal of Health Sciences, 1(6), 189–196. https://doi.org/10.53801/oajjhs.v1i6.42

Suhartati, B. L., Dewi, A. A. N. T. N., Wibawa, A., & Winaya, I. M. N. (2021). Hubungan Hubungan Lama Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Usia 19-22 Tahun. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 9(1), 28–33. https://doi.org/10.24843/MIFI.2021.v09.i01.p06

Sulistiyani, C. (2012). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2). http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/1108

Tordjman, S., Chokron, S., Delorme, R., Charrier, A., Bellissant, E., Jaafari, N., & Fougerou, C. (2017).

Melatonin: Pharmacology, Functions and Therapeutic Benefits. Current Neuropharmacology, 15(3), 434–443. https://doi.org/10.2174/1570159X14666161228122115

Woran, K., Kundre, M. R., & Pondaag, A. F. (2020). Analisis hubungan penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada remaja. Jurnal Keperawatan, 8(2), 1–10. https://doi.org/10.35790/jkp.v8i2.32092

Referensi

Dokumen terkait

Saya bernama Auliya Tunnisaa Nugraheni (121101025) mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara akan melakukan penelitian mengenai “Hubungan Penggunaan Media

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran intensitas penggunaan media sosial dan kualitas tidur pada remaja di SMA Negeri 2 Medan Sumatera Utara1. Saya

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara kecanduan smartphone dengan kualitas tidur pada remaja siswa SMA Al Falah

Hasil penelitian tentang hubungan kualitas tidur dan kuantitas tidur dengan prestasi belajar mahasiswa, diketahui bahwa responden memiliki kualitas tidur yang baik

69 BAB V HASIL PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Tingkat Pengetahuan Remaja

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan karakteristik responden, intensitas penggunaan media sosial dengan sikap masyarakat terhadap kampanye protokol

Cahaya ini dapat menghambat produksi melatonin yang mempengaruhi ritme sirkadian sehingga apabila seseorang menggunakan handphone di malam hari untuk mengakses media sosial, otak akan

Proposal penelitian tentang hubungan intensitas penggunaan smartphone dan kualitas tidur mahasiswa di STIKes Hutama Abdi Husada