• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH :

Prof. Dr. Ir. SURJONO H. SUTJAHJO, MS.

Modul 1

PENGELOLAAN SUMBER DAYA

ALAM DAN PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

Oktober 2010

(2)

1. Lingkungan hidup (Enviroment)

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan

mahluk hidup (termasuk manusia dan perilakunya) yang

mempengaruhi

kelangsungan

perilaku

disiplin

dan

kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (UU No. 32

Th. 2009).

2. Sumber Daya Alam

(Natural Resources)

: segala unsur

lingkungan

(biotik maupun abiotik)

yang bermanfaat dan

digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginannya, baik

kebutuhan

primer

yang bersifat lahiriah

(pangan,

sandang dan papan), kebutuhan sekunder yang

bersifat batiniah (estetika) maupun kebutuhan tersier dan

seterusnya yang lebih bersifat hobi atau pengembangan

bakat.

(3)

3. Klasifikasi SDA :

# Berdasarkan Pemanfaatannya :

- Langsung : udara, air, bahan pangan

- Tidak langsung : minyak, besi, bahan tambang lainnya. # Berdasarkan Tipe (jenisnya) :

- Tidak pernah habis (Perpetual Natural Resources) : matahari, angin, gelombang dll.

- Tidak dapat diperbahurui (Non Renewable Nat. Res) : tembaga, besi, emas, batubara, minyak dll.

- Dapat diperbaharui (Renewable Nat. Res) : hutan, satwa, deposit air tanah dll.

4. Prinsip Ekosistem

a. Adanya keanekaragaman

b. Adanya saling keterkaitan dan saling ketergantungan c. Adanya keteraturan dan keseimbangan yang dinamis d. Adanya harmonisasi dan stabilitas

(4)

5. Prinsip Pengelolaan Lingkungan adalah pencegahan dan penanggulangan

terhadap penurunan dan kerusakan kualitas lingkungan akibat terganggunya atau rusaknya tatanan ekosistem

6. Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Perlindungan Ekosistem:

a. Kebijakan Penataan (Policy) b. Pemanfaatan (Utilization)

c. Pengembangan (Development)

d. Pemeliharaan dan pemulihan (Maintainace and Rehabilitation) e. Pengawasan dan pengendalian (Supervising and Control)

f. Penegakan hukum lingkungan (Law Enforcement)

7. Komponen Lingkungan terdiri atas :

a. Fisik-Kimia (air, tanah, udara dan kombinasinya) b. Biologi (flora dan fauna serta mikroba )

(5)

8. Pembangunan

9. Pembangunan Berkelanjutan

Proses pengelolaan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia agar hidupnya sejahtera (lahir dan bathin)

Proses pemanfaatan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk generasi saat ini dan generasi mendatang agar hidupnya sejahtera serta kelestarian fungsi lingkungan

(6)

3 Pilar/ Orientasi/dimensi Pembangunan

Berkelanjutan

Ekonomi (Growth)

Sosial

(stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi (aman & lestari)

(7)

Ekonomi (Growth)

Sosial

(stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi (aman & lestari) Kelembagaan

lingkungan Penegakan hukum

Di Indonesia seharusnya diterapkan 5 pilar

Pembangunan Berkelanjutan

Ekologi

Ekonomi

Sosbud

Infrastruktur,

Teknologi

Kelembagaan

Ekologi

Ekonomi

Sosbud

(8)

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Pada konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable development) terdapat beberapa prinsip penting, yaitu :

 Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa

mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.

 Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang

ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan (lestari).

 Setiap kagiatan pembangunan harus selalu mewujudkan

kepentingan kelompok atau masyarakat lain dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan sekarang maupun kehidupan masa datang.

 Pembangungan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan

(9)

TANTANGAN ABAD 21 DI INDONESIA DALAM

PENGELOLAAN SDA & LH UNTUK MENUNJANG PROGRAM

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan.

2. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan petani akibat konversi menjadi lahan pemukiman dan industri serta tingkat daya saing yang rendah.

3. Luas hutan semakin menyusut.

4. Kekurangan sumber daya air dan pencemaran air.

5. Luas tanah kritis meningkat yang berkisar dari penurunan kesuburan tanah hingga perluasan proses penggurunan.

6. Pencemaran udara.

7. Perluasan pemukiman kumuh dan meningkatnya pengangguran.

(10)

Indonesia memiliki kekayaan SDA dan lingkungan yang luar

biasa :

Keanekaragaman hayati (flora dan fauna) yang tinggi

di dunia

(Mega Diversity)

darat dan perairan.

Deposit aneka SD pertambangan (minyak, gas, mineral,

dll).

Cuaca dan iklim yang lembut (tropis) :

pantai pegunungan.

Keanekaragaman budaya lokal.

Proses Pembangunan secara terencana untuk mencapai

masyarakat

yang adil & makmur

berlangsung sejak thn

1969 (Pelita I).

Dampak negatif proses pembangunan adalah terjadinya

penurunan kualitas lingkungan hidup (fisik, kimia, biologi

dan sosekbud) baik skala lokal, nasional maupun global.

Mengancam kelangsungan hidup manusia

(11)

Aktivitas pembangunan saat ini telah berdampak

terhadap keseimbangan ekosistem berupa

:

Rusaknya berbagai sistem pendukung perikehidupan vital bagi

manusia, baik biofisik maupun sosial-budaya.

Instabilitas ekosistem akibat degradasi dari pencemaran lingkungan.

Konflik sosial akibat alih fungsi lahan yang tidak terarah

Berbagai kesenjangan kelembagaan pembangunan di bidang

(12)

PERMASALAHAN LINGKUNGAN

YANG TIMBUL

1. Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan

2. Terjadinya penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan

3. Permasalahan Lingkungan Buatan

4. Penerapan Standar Mutu Lingkungan Hidup yang masih lemah

5. Masalah Pemanfaatan Dan Pengurasan Sumber Daya Alam (hutan, tanah, sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan sumberdaya pesisir dan laut)

6. Terjadinya bencana alam

(13)

1972-1982 1982-1997 Atmosfer o Pencemaran udara dalam skala

lokal

o Percemaran kimia udara secara global o Pemanasan bumi

Laut o Pencemaran laut yang masih sporadis

o Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi pantai, rawa, laut dsb

o Perusakan terumbu karang

o Instrusi garam terhadap air tanah (air laut)

Air Tawar o Perlu air berkualitas

o Tercemar pada skala lokal

o Makin sulit air untuk pembangunan o Air tanah merosot

o Banjir skala besar dan meluas

Lahan/Tanah o Tanah kritis o Hutan gundul o Kekeringan

o Penciutan lahan untuk pembangunan o Penggurunan dan tanah longsor makin

meluas

o Penggurunan hutan

Sumber Daya Hayati

Sosial masyarakat

o Pelestarian flora dan fauna dalam habitatnya

o Keresahan masyarakat

o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem o Konflik sosial dan ancaman kearifan lokal

Kesehatan Manusia o Pengendalian penyakit kurang gizi dan menular di negara berkembang

o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, Alergi

Tujuan

Pembangunan

o Pertumbuhan ekonomi o Mencapai kemakmuran

o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan

o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal, Regional, Nasional,

(14)

1997 – 2009 (era otonomi daerah/reformasi Atmosfer o Peradaban kimia udara secara global

o Pemanasan bumi

Laut o Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi pantai, rawa, laut dsb

o Perusakan terumbu karang

o Instrusi garam terhadap air tanah

Air Tawar o Makin sulit air untuk pembangunan o Air tanah merosot

o Banjir skala besar dan meluas

Lahan/Tanah o Penciutan lahan untuk pembangunan

o Penggurunan dan tanah lonsor makin meluas o Alih fungsi lahan tak terkendali

o Illegal logging

Sumber Daya Hayati

Sosial masyarakat

o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem

o Konflik sosial dan ancaman kearifan budaya lokal

Kesehatan Manusia o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti :

Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, Alergi

Tujuan Pembangunan o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat :

Lokal, Regional, Nasional, o Pemberdayaan masyarakat

makin luas dan cepat o makin luas dan cepat

(15)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

DI INDONESIA

Good Environmental Governance

Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang

kredibel & adil

Birokrasi pemerintah yg profesional & bersihDewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratifMasyarakat madani yang tangguh.

Kebijakan Lingkungan

Kebijakan bensin bebas timbal

Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH

(16)

Peraturan Perundang-undanganBaku mutu emisi

Baku mutu limbah cair

Golongan peruntukan air sungaiPengelolaan limbah B3

Kepedulian Konsumen

Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan

etika lingkungan yg tinggi

Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu

yang tidak ramah lingkungan

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

(17)

Market Based Instrument

Market creation (tradeable emmision/effluents permits)

Fiscal instrument (emmisions charges, property charges)

Financial instruments (technology subsidies, soft loans)

Liability system (joint liability, liability insurance)

Deposit refund system & guarantee bond (reforestation

bonds, land reclamation bonds)

Teknologi

Teknologi produksi bersih

Verifikasi teknologi ramah lingkungan

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

(18)

Faktor Penyebab Belum Optimalnya

Pengelolaan Lingkungan Hidup

di Indonesia

Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah sudah ada, namun kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan,

pelaku pembangunan dan masyarakat masih kurang (implementasinya rendah).

Masih terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi

menimbulkan dampak besar dan penting namun belum memiliki AMDAL atau unit pengelolaan lingkungan atau unit pemantauan lingkungan,

sementara izin untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan tersebut sudah berjalan

Terdapat kasus orang yang mengimpor limbah dari luar wilayah Indonesia dengan cara yang ilegal

1

2

(19)

Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, karena juga tidak mudah untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau

kegiatan tidak melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan

Belum semua orang mempergunakan haknya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tidak semua orang juga memerlukan dan memanfaatkan informasi lingkungan hidup

Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam

menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan, serta memberikan saran pendapat dalam pengelolaan lingkungan hidup

4

5

6

7

(20)

UPAYA-UPAYA PENEGAKAN HUKUM

LINGKUNGAN

Merupakan upaya untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan persyaratan dalam ketentuan hukum yang berlaku secara umum dan individual, melalui pengawasan dan penerapan sanksi administratif, kepidanaan dan keperdataan

- Sarana administratif (umumnya dalam bentuk Undang-undang,

Peraturan Pemerintah, Kepres, Inpres, Keputusan Menteri, Perda, Keputusan Gubernur )

- Sarana kepidanaan dan keperdataan (tercermin dalam : UU No. 5/1990 pasal 40 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. dan UU No.26/2007 tentang

Penataan Ruang)

(21)

Kementerian (Aktor) Pembangunan

Terkait SDA & Lingkungan

1.

Kementerian Kehutanan

2.

Kementerian ESDM

3.

Kementerian Perindustrian

4.

Kementerian PU

5.

Kementerian Pertanian

6.

Kementerian Kelautan dan Perikanan

7.

Kementerian TK dan Transmigrasi

8.

Pemda dan Bappeda yang terkait dengan

perijinan)

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Pakar- pakar lain yang memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran kooperatif adalah John Dewey dan Herbert Thelan. Menurut Dewey, kelas

Tabel 5 Dis tribus i frekue nsi alasan masyarakat yang menjadi kendala perawat dalam pelaksanaan sistem rujukan di RSUD Banyudono.. No Kendala Frekuensi Persentase

Hasil analisis menyatakan bahwa DP memberikan pengaruh yang cukup besar pada perilaku RDP akibat beban gempa dibandingkan dengan struktur OF, dimana pengaruh

Analisis kebutuhan anak tunalaras berdasarkan hasil asesmen, berdasarkan hasil asesmen yang telah diuraikan pada anak tunalaras kelas dua di SLB E Prayuwana Yogyakarta, mulai

Hasil Penelitian yang dilakukan Hikmah (2010: vii ) dengan judul “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Tipe Creative Problem Solving untuk Meningkatkan Ketuntasan

Desain pembelajaran tematik terpadu dikembangkan dengan metode yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D).

Dalam penelitian ini, matriks yang digunakan adalah guar gum, dimana dapat membentuk viscous gel sehingga menghambat pelepasan obat dari tablet lepas lambat

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWA DALAM PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN DASAR SAMPAH MELALUI MODEL TANDUR (TANAMKAN,ALAMI,NAMAI, DEMONSTRASIKAN,.. ULANGI DAN RAYAKAN) PADA