• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksistensi Perjanjian Gala (Gadai) Tanah Pertanian Pada Masyarakat Aceh Di Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Eksistensi Perjanjian Gala (Gadai) Tanah Pertanian Pada Masyarakat Aceh Di Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EKSISTENSI PERJANJIAN

GALA

(GADAI) TANAH

PERTANIAN PADA MASYARAKAT ACEH DI KECAMATAN

MEURAH MULIA KABUPATEN ACEH UTARA

TESIS

Oleh

MARSYUDDIN

117011042/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

EKSISTENSI PERJANJIAN

GALA

(GADAI) TANAH

PERTANIAN PADA MASYARAKAT ACEH DI KECAMATAN

MEURAH MULIA KABUPATEN ACEH UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

MARSYUDDIN

117011042/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : EKSISTENSI PERJANJIAN GALA (GADAI) TANAH PERTANIAN PADA MASYARAKAT ACEH DI KECAMATAN MEURAH MULIA KABUPATEN ACEH UTARA)

Nama Mahasiswa : MARSYUDDIN Nomor Pokok : 117011042 Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Pembimbing Pembimbing

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Dr. Idha Aprilyana Sembiring,SH,MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada Tanggal : 22 Juli 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, MHum

Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 2. Dr. Idha Aprilyana, SH, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MARSYUDDIN

Nim : 117011042

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : EKSISTENSI PERJANJIANGALA(GADAI) TANAH PERTANIAN PADA MASYARAKAT ACEH DI

KECAMATAN MEURAH MULIA KABUPATEN ACEH UTARA)

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri

bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena

kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,

Yang membuat pernyataan

(6)

i ABSTRAK

Kehidupan masyarakat di pedesaan adalah jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat diperkotaan. Salahsatunya adalah cara memenuhi kebutuhan finansial mereka. Diperkotaan ada lembaga perbankan. Ketika orang diperkotaan membutuhkan uang dalam jumlah yang relatif besar, apabila memenuhi persyaratan dapat mengajukan permohonannya ke bank. Berbeda dengan masyarakat dipedesaan yang belum mengenal sama sekali lembaga perbankan. Oleh karenanya untuk memenuhi kebutuhan akan uang yang jumlahnya relatif besar dan datangnya tanpa dapat diperhitungkan sebelumnya, hanyalah dengan menggunakan lembagagala(gadai). Yaitu dengan suatu perjanjian seseorang menyerahkan tanahnya yang dapat menghasilkan kepada pihak lain dengan menerima sejumlah uang sesuai kesepakatan. Apabila pemilik tanah mengembalikan sejumlah uang tersebut, maka tanah kembali kepadanya. Adapun permasalahannya yaitu faktor-faktor apa yang melatarbelakangi keberadaan perjanjiangala(gadai) tanah pada masyarakat Aceh di Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara, bagaimana bentuk (kontruksi) perjanjian gala (gadai) tanah pada masyarakat Aceh di Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara, bagaimana penebusan dan penyelesaian sengketa gala(gadai) tanah pada masyarakat Aceh di Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara.

Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis empiris. Data-data yang dihimpun dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode wawancara dan studi leteratur terhadap tulisan-tulisan yang berhubungan dengan gadai tanah pertanian. Responden pada penelitian ini sebanyak 15 orang sebagai mewakili 3 desa, masing-masing desa terdiri 5 orang yang sudah pernah melakukan transaksigala(gadai).

Perjanjian gala (gadai) tanah telah begitu melembaga dikalangan masyarakat Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara dan tidak dapat dipisahkan lagi dengan masyarakatnya. Ada 4 bentuk (kontruksi) perjanjian gala(gadai) tanah yaitu berpindahnya objek gala (gadai) kedalam kekuasaan penerima gala (gadai), tidak berpindah objek yang diikuti dengan pembayaran sewa, tidak ada objek / tidak jelas juga diikuti dengan pembayaran sewa, gala kontrak (gadai kontrak) sebagai bentuk pergeseran perjanjian gala (gadai). Penebusan dapat dilakukan kapan saja, paling cepat setelah selesai 1 kali panen dengan mengembalikan sejumlah uang gadai yang dulu diterima. Sepanjang penelitian tidak pernah terjadi permasalahan yang prinsip dalam perjanjian gala (gadai) tanah. Sebaiknya pemerintah daerah mulai Gubernur, Bupati dan Camat Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara mengupayakan suatu terobosan melalui Qanun (Perda), untuk adanya keseragaman aturan yang berlaku tentang perjanjian gala (gadai) diseluruh provinsi Aceh. Oleh karenanya perlu dilakukan penelitian yang menyeluruh tentang perjanjiangala(gadai) agar dapat ditemukan persamaan dan perbedaan yang prinsip tentang hal yang sama didaerah lain.

(7)

ii

ABSTRACT

The life of community in rural areas is much different from that in urban areas. One of the differences is how to meet their financial needs. Unlike the rural community who has not known banking institution at all, when the people in the urban areas need money in a relatively big amount and are able to meet the requirements, they can send their application to the bank. Therefore, to meet the need for money in a relatively big amount whose coming could not be predicted, they used the mortgage institution available. Only with an agreement, somebody hands his productive land over to another party and in return he receives a certain sum of money in accordance with the agreement. If the land owner returns the amount of money, the land is returned to him/her. The problems to be solved in this study were the factors constituting the background for land mortgage agreement, the construction of land mortgage agreement, and how to pay and settle the land mortgage dispute in Acehnese community in Meurah Mulia Subdistrict, Aceh Utara District.

The data for this descriptive analytical study with empirical juridical approach were obtained through interviews and studying the documents related to the agricultural land mortgage. The respondents of this study were 15 persons who have experienced conducting mortgage transaction representing 3 (three) villages (5 person for each village).

The land mortgage agreement has been so institutionalized in the communities in Meurah Mulia Subdistrict, Aceh Utara District and it is unseparable from them. There are four constructions of land mortgage agreements: the object of mortgage is transfered to the power of mortgage receiver, the object of mortgage is not transfered but followed with lease payment, the object of mortgage is absent/unclear but also followed with lease payment, contracted mortgage as the shifted construction of mortgage agreement. The payment can be carried out any time, the quickest is right after one-time harvest by returning a certain amount of the mortgage money received. During the study, there was no principle issue occuring in land mortgage agreement. The local government commencing from the Governor, Head of Districts, and the Head of Meurah Mulia Subdistrict of Aceh Utara District should make a breakthrough through a Qanun (Local Regulations) that there are uniformed regulations on mortgage agreement existing in all areas of the Province of Aceh. Therefore, a comprehensive study on mortgage agreement needs to be carried out to find out the similarity and the principle difference on the same subject in other areas.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul

Eksistensi PerjanjianGala(Gadai) Tanah Pertanian Pada Masyarakat Aceh Di

Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara”. Penulisan tesis ini

merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan

(M.Kn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan

dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih

yang mendalam secara khusus kepada yang terhormat dan amat terpelajar Bapak

Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS,

CN, dan Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, M.Hum selaku Komisi

Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk

kesempurnaan penulisan tesis ini.

Dengan selesainya penulisan tesis ini kami menyampaikan ucapan terimakasih

dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan

dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada

Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi

(9)

iv

memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan penulisan

tesis ini.

4. Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH., M.Hum, selaku Pembimbing yang telah

memberikan dorongan kepada Penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.

5. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi

Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan selaku

Penguji yang telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk menyelesaikan

penulisan tesis ini.

6. Ibu Hj. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn, selaku Penguji yang telah

memberikan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang

telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang sangat bermanfaat

selama Penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di bangku kuliah.

8. Seluruh staf/pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama

menjalani pendidikan.

9. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Program Studi Magister Kenotariatan

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya angkatan tahun 2011

yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan

tesis ini.

10. Kakanda Tarmizi, SH, SpN, MKn, yang telah banyak memberikan dorongan

moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi tepat pada

waktunya, semoga amal baiknya mendapat berkah dari Allah SWT.

11. Bapak Camat Kecamatan Meurah Mulia beserta staf yang telah memberikan

data dan informasi berguna dalam penelitian tesis ini.

12. Teristimewa kepada motivator terbesar dalam hidup penulis istri tercinta ibu

Setiarsih dan anak penulis M. Nadhir Setiawan yang telah memberikan motivasi

serta inspirasi bagi penulis dalam menyelesaikan studi pada Program Magister

(10)

v

13. Kepada Alm. Kedua orangtua tercinta yang sangat berharga bagi penulis dan

karena doa-doa serta restu beliaulah penulis dapat menyelesaikan studi pada

Magister Kenotariatan.

Penulis menyadari sepenuhnya tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun

besar harapan penulis kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak, terutama para pemerhati hukum adat dan ilmu kenotariatan pada khususnya.

Demikian pula atas bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT / Tuhan Yang Maha Esa, agar selalu

dilimpahkan rahmat dan hidayah Nya sereta rezeki yang melimpah kepada kita

semua. Amin.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(11)

vi

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Marsyuddin

Tempat/Tanggal Lahir : Paya Kambuk, 3 Januari 1965

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Kawin

Alamat : Jl. Karya Gg. Sosro No. 25-A Medan

II. IDENTITAS KELUARGA

Nama Ayah : M. Thaib

Nama Ibu : Maryam

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Kuta Batee Aceh Utara : Tamat Tahun 1979

2. SMP Syamtalira B Aceh Utara : Tamat Tahun 1982

3. SMA Swasta Samudera Lhokseumawe : Tamat Tahun 1985

4. S-1 Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara : Tamat Tahun 1990

(12)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP... vi

DAFTAR ISI... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 17

C. Tujuan Penelitian... 18

D. Manfaat Penelitian... 18

E. Keaslian Penelitian ... 19

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 20

1. Kerangka Teori... 20

2. Konsepsi ... 26

G. Metode Penelitian... 28

1. Sifat Penelitian ... 28

2. Metode Pendekatan ... 28

3. Lokasi Penelitian ... 29

4. Populasi dan Sampel ... 29

5. Metode Pengumpulan Data ... 30

6. Alat Pengumpulan Data... 30

(13)

viii

BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI KEBERADAAN PERJANJIAN GALA (GADAI) TANAH

PADA MASYARAKAT ACEH DI KECAMATAN MEURAH MULIA KABUPATEN ACEH UTARA... 33

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian... 33

B. Gadai Tanah Menurut Hukum Adat ... 37

C. Faktor Telah Melembaga PerjanjianGala(Gadai) Tanah Pada Masyarakat Aceh Di Kecamatan Meurah Mulia

Kabupaten Aceh Utara ... 46

D. Faktor Kemudahan dan Efesiensi ... 48

E. Faktor Belum Terbukanya Akses Perbankan dan

Pengaruh Unsur Riba... 53

BAB III BENTUK (KONSTRUKSI) PERJANJIAN GALA (GADAI)

TANAH PADA MASYARAKAT ACEH DI KECAMATAN MEURAH MULIA KABUPATEN ACEH UTARA... 57

A. ObjekGala(Gadai) Tanah ... 57

B. Syarat-Syarat dan Tata Cara Pengikatan Perjanjian

Gala(Gadai) Tanah ... 59

C. Bentuk-Bentuk PerjanjianGala(Gadai) Tanah ... 60

1. Bentuk PerjanjianGala(Gadai) Yang Objeknya Berpindah Ke Dalam Penguasaan PenerimaGala

(Gadai)... 60

2. Bentuk PerjanjianGala(Gadai) Yang Objeknya Tidak Berpindah Ke Dalam Penguasaan Penerima

Gala(Gadai)... 63

3. Bentuk PerjanjianGala(Gadai) Yang Objeknya

Tidak Ada (Tidak Jelas) ... 67

4. Bentuk PerjanjianGalaKontrak (Gadai Kontrak)... 71

BAB IV PENEBUSAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA GALA

(GADAI) TANAH PADA MASYARAKAT ACEH DI KECAMATAN MEURAH MULIA KABUPATEN ACEH UTARA... 76

A. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam PerjanjianGala(Gadai) . 76

(14)

ix

1. Waktu Penebusan ... 82

2. Besarnya Uang Tebusan ... 84

3. PerjanjianGala(Gadai) Tidak Melanggar Hukum ... 85

C. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tentang Sengketa Gadai Tanah ... 87

D. SengketaGala(Gadai) dan Penyelesaiannya di Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara ... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 103

A. Kesimpulan... 103

B. Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA... 106

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Sekolah yang telah menerapkan moving class untuk lebih menyelaraskan kurikulum agar sesuai dengan rambu-rambu

Akad Mudharabah (bagi hasil) adalah transaksi pendanaan dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan suatu kegiatan usaha tertentu

publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut. Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target internal Public Relations ,

Coupled with the hydrostatic pressure decreasing muscular tension and the buoyancy of the water enabling mothers to assume optimal positions, water labor and birth are

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Keterampilan Mengajar Guru Dengan Motivasi Belajar. Variabel Penelitian ini mengunakan variabel bebas,

Judul Skripsi : Penerapan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Biaya Jasa Hukum Notaris Untuk Pendirian Perseroan Terbatas

Suatu survey yang bertujuan untuk memotret kondisi agribisnis durian di tiga Negara Thailand, Malaysia dan Singapura ditinjau dari strategi pemilihan varietas, cara

Dalam pandangan neoliberal, globalisasi merupakan suatu wadah yang baik bagi negara-negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lambat untuk berkembang melalui kerjasama