• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Perekonomian Terkini: Global dan Domestik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Perekonomian Terkini: Global dan Domestik"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BANGKALAN, 26 SEPTEMBER 2012

Perkembangan Perekonomian

Terkini:

Global dan Domestik

(2)

Kondisi Terkini:

(3)

3

Outlook Ekonomi Dunia

3

Ketidakpastian di ekonomi global masih tinggi ditengah krisis

Eropa dan masih rentannya pemulihan Ekonomi AS

.

IMF dalam WEO April 2012 dan

World Bank (WB) Juni 2012

memperkirakan ekonomi dunia

akan tumbuh sebesar 3,5% (yoy)

dan 3,3% (yoy) pada tahun 2012

dan 4,1% (yoy) dan 3,9% (yoy)

pada tahun 2013.

PDB Dunia 2013

PDB Dunia 2013

World GDP Path (CF Mei 2012)

World GDP Path (CF Mei 2012)

6.07 6.06 6.08 6.13 6.09 5.85

3.51 3.49 3.51 3.54 3.51 3.41

1.45 1.43 1.44 1.47 1.45 1.45

0 2 4 6 8

Jan Feb Mar Apr May Jun

Devl. Countries World Adv. Economies

% yoy

Source: IMF, Consensus Forecast - (staff estimates) IMF GDP Forcst Apr-12 [2012]:: 3.5% yoy

-Adv. Econ. : 1.4% yoy

-Devl Countries : 5.7% yoy

2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013

World output3 3,3 3,9 3,5 4,1 3,4 4,0 3.3* 3.9*

Advanced economies 1,2 1,9 1,4 2,0

United States 1,8 2,2 2,1 2,4 2,2 2,4 2,1 2,4 Euro area -0,5 0,8 -0,3 0,9 -0,3 1,1 -0,3 0,7 Japan 1,7 1,6 2,0 1,7 1,9 1,6 2,4 1,5 Emerging and developing economies 5,4 5,9 5,7 6,0 5,4 6,0 5,3 5,9 Developing Asia 7,3 7,8 7,3 7,9 7,8 7,8 7,6 8,1 China 8,2 8,8 8,2 8,8 8,4 8,3 8,2 8,6 India 7,0 7,3 6,9 7,3 6,5 7,7 6,6 6,9 ASEAN-5 5,2 5,6 5,4 6,2

1rata-rata harga minyak jenis Brent, Dubai, dan West Texas Intermediate (WTI) 2tenor 6 bulan untuk AS dan Jepang, sedangkan Eropa menggunakan tenor 3 bulan (IMF), 3 IMF dengan bobot Purchasing Power Parity (PPP) WEO Apr-12, dan WB dengan bobot PPP 2005

* Dengan bobot PPP WEO Apr-12, PDB dunia menurut WB untuk tahun 2012 dan 2013: 3.44% dan 3.97% ** Asumsi dalam RDG: Minyak jenis Minas, Libor USD tenor 3 bulan

Perkiraan untuk Tahun 2012 dan 2013

WEO (IMF) WORLD BANK

Apr'12

(4)

4

Perekonomian Global

Sektor produksi dan konsumsi di negara maju masih lemah,

sementara kinerja ekonomi Asia juga terindikasi menurun

Indikator penjualan eceran

dan produksi di Eropa masih

lemah

Indeks produksi Asia juga

mengalami penurunan

Tingkat pengangguran di

negara maju masih tinggi

Retail Sales & PMI Manufacture – G3

Retail Sales & PMI Manufacture – G3

25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 -15 -10 -5 0 5 10 15 Ja n-0 9 A pr-09 Ju l-0 9 O ct-09 Ja n-1 0 A pr-10 Ju l-1 0 O ct-10 Ja n-1 1 A pr-11 Ju l-1 1 O ct-11 Ja n-1 2 A pr-12 Fe b-0 9 M ay-09 A ug -0 9 N ov -0 9 Fe b-1 0 M ay-10 A ug -1 0 N ov -1 0 Fe b-1 1 M ay-11 A ug -1 1 N ov -1 1 Fe b-1 2 M ay-12 Left Scale

Retail Sales Right ScalePMI Manufacture

% yoy Index, 50 = neutral

Sumber: Bloomberg date May 2012

EU

Left Scale

Retail Sales Right ScalePMI Manufacture

% yoy Index, 50 = neutral

Sumber: Bloomberg date Jun 2012

EU EU US US JPN JPN

Industrial Production in Asia

Industrial Production in Asia

-50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 -70 -50 -30 -10 10 30 50 70 Ja n-0 9 M ar-09 M ay-09 Ju l-0 9 Se p-0 9 N ov -0 9 Ja n-1 0 M ar-10 M ay-10 Ju l-1 0 Se p-1 0 N ov -1 0 Ja n-1 1 M ar-11 M ay-11 Ju l-1 1 Se p-1 1 N ov -1 1 Ja n-1 2 M ar-12 M ay-12 Fe b-0 9 A pr-09 Ju n-0 9 A ug -0 9 O ct-09 D ec-09 Fe b-1 0 A pr-10 Ju n-1 0 A ug -1 0 O ct-10 D ec-10 Fe b-1 1 A pr-11 Ju n-1 1 A ug -1 1 O ct-11 D ec-11 Fe b-1 2 A pr-12 % yoy Source: Bloomberg Singapore Korea Taiwan China India

Left Scale Right Scale

% yoy

date May 2012

(5)

5

Vicious Circle Krisis di Eropa

Vicious Circle Krisis di Eropa

Respon Kebijakan EZ Saat Ini:

Fiscal Austerity

Reformasi Sisi PenawaranBantuan likuiditas melalui

bail-out Troika dan suntikan likuiditas ECB

Respon Kebijakan EZ Saat Ini:

Fiscal Austerity

Reformasi Sisi PenawaranBantuan likuiditas melalui

bail-out Troika dan suntikan likuiditas ECB

Indikator fnansial dan ekonomi terus memburuk:

• Sustainibilitas fskal tidak tercapai.

• Yield mkn meningkat. Pembiayaan mkn mahal.

• Kebangkitan ekonomi tidak terjadi.

Indikator fnansial dan ekonomi terus memburuk:

• Sustainibilitas fskal tidak tercapai.

• Yield mkn meningkat. Pembiayaan mkn mahal.

• Kebangkitan ekonomi tidak terjadi.

Krisis Eropa masih akan berlangsung

lama (

protracted

)

Prospek ekonomi makin memburuk; rendahnya kredibilitas

kebijakan untuk keluar dari pusaran krisis…

Untuk memutus

lingkaran krisis, EZ leaders

sepakat utk merekapitalisas i perbankan melalui

European Stability Mechanism (ESM) dan memberikan kewenangan ECB sbg

single

supervisor

namun perlu kejelasan

implementasin ya

Jumlah EU/EA Summit dan Spread

(6)

6

Krisis Eropa : Dampak Langsung

Dampak trade channel langsung

ke Indonesia diperkirakan

minimal…

• Pangsa ekspor Indonesia ke EA kurang dari 20%. Sementara pangsa aset

lembaga keuangan yang dimiliki negara EA juga kurang dari 20%

• Komposisi cadangan devisa dunia

menunjukkan peran EUR sebagai mata uang terbesar kedua setelah USD.Trade Links dengan Euro-Area

(Pangsa ekspor ke EA dalam total ekspor) Trade Links dengan Euro-Area

(Pangsa ekspor ke EA dalam total ekspor)

Banking Links dengan Euro-Area

(Pangsa aset yang dimiliki EA dalam total aset) Banking Links dengan Euro-Area

(Pangsa aset yang dimiliki EA dalam total aset)

Komposisi Mata Uang dalam Cadev Dunia

(7)

7

Pasar Keuangan dan Komoditas

Global

Pasar keuangan global

melemah terkait kekhawatiran

krisis politik di Eropa, ancaman

grexit, dan perlambatan

ekonomi global.

Harga komoditas masih

cenderung menurun, termasuk

harga minyak

Global Stock Exchange (Composite MSCI)

Global Stock Exchange (Composite MSCI)

80 90 100 110 120 130

80 90 100 110 120 130

Jan-10 May-10 Sep-10 Jan-11 May-11 Sep-11 Jan-12 May-12 Source: Bloomberg (diolah)

CompositeEquity Index Performance

(Rebased 1/1/2010 = 100)

Index

World

EM Asia

Asia Pasifc

G7

Index

Oil Price

Oil Price IMF Commodity Price IndexIMF Commodity Price Index

Yoy Mom Yoy Mom

Total Commodity Price Index 26.1 26.3 0.2 (2.3) -1.3 (6.2) Commodity Non-Fuel Price Index 26.3 17.8 -14.0 (0.4) -14.2 (3.4) - Commodity Food and Beverage 11.8 19.3 -10.2 0.3 -10.3 (2.7) - Commodity Agricultural Raw Materials 33.2 22.7 -17.0 (0.0) -16.9 (2.1) - Commodity Metals Price Index 48.2 13.5 -17.7 (1.7) -18.0 (5.0) Commodity Fuel (energy) Index 25.9 31.7 9.0 (3.1) 6.5 (7.5) - Crude Oil (petroleum), Price index 27.9 31.9 8.8 (3.5) 6.2 (8.4) Sumber: IMF

Rincian (Indeks 2005=100)

May-12 Apr-12

(8)

Kondisi Terkini:

(9)

9

Prakiraan Realisasi Indikator Makro 2012

Secara umum, tracking indikator menunjukkan pencapaian kinerja

ekonomi makro 2012 masih sejalan dengan prakiraan sebelumnya…

Permintaan domestik tumbuh kuat sementara ekspor diprakirakan

lebih rendah shg defsit TB lebih tinggi dari yang diperkirakan….

Indikator/Keterangan

1. Asumsi

PDB Dunia 3.8 3.2 Sejalan (downside risk) 3.2 Pelemahan kinerja ekonomi Eropa dan AS, China steady

WTV 6.0 4.3 Sejalan  4.3

Harga Komoditas 15.8 -13.5 Sejalan -13.5

Harga Minyak 117.3 116.0 Sejalan  116

Proyeksi

2. PDB (total) 6.5 6.3 Lebih tinggi 6.4 Dom. demand mampu mengimbangi perlambatan ekspor

- Konsumsi 4.6 5.2 Lebih tinggi 5.3 IKK dan ret.sales msh kuat

- Investasi 8.8 9.4 Lebih tinggi 11.9 Indeks Tendensi Bisnis ↑ & dom. Demand yg kuat

- Ekspor 13.6 7.2 Lebih rendah 4.4 Perlambatan ekst. demand lebih lanjut

- Impor 13.3 8.2 Lebih tinggi 10.7 Permintaan domestik yg sangat kuat

3. BOP (overall) USD Bn 11.9 0.1 Lebih buruk -5.3

- TB 1.3 -11.0 Defsit lebih besar -21.1 Ekspor Nonmigas ↓↓

- TMF 14.8 12.3 Surplus lebih besar 17.4 Penarikan ULN swasta ↑↑

- Cadev 110.1 110.3 Lebih rendah 105.0 ∆ Defsit TB >> ∆ Surplus TMF

4. Nilai Tukar (level) 8760 9280 Sejalan 9280

5. Infasi (Headline) 3.8 4.64 Lebih tinggi 4.64

- Core 4.3 4.17 Lebih tinggi 4.26 Harga pangan global ↑, potensi berlanjutnya depr. Rp

- Adm Price 2.8 2.84 Lebih rendah 2.61 Belum ada rencana kebijakan strategis Pemerintah

- VF 3.4 7.48 Lebih rendah 7.43 Perkiraan cuaca yang kondusif

6. Indikator Moneter

- M1 19.4 24.5 Lebih rendah 22.7 Tren ↓ giro

- M2 16.4 19.3 Lebih tinggi 21.0 Akselerasi pertumbuhan tabungan dan deposito

- Kredit 24.5 25.2 Lebih tinggi 26.2 Tren ↓sk. bng kredit, konsumsi msh tinggi

7. Fiskal Defsit -1.8 -2.1 Tidak berubah

Prakiraan Realisasi 2012 RDG Juli

2012 2011

Status (vs prakiraan)

(RDG Agustus 2012)

(10)

10

PDB Tw II-2012 tumbuh 6,37%, sedikit menguat dari Tw sebelumnya 6,32% dan di atas proyeksi

Realisasi PDB Tw II-2012: Sisi Permintaan

GDP Growth by Expenditure

GDP Growth by Expenditure

• Sumber pertumbuhan ekonomi bergeser dari ekspor menjadi investasi (PMTB) dan

konsumsi rumah tangga.

PMTB tumbuh tinggi mencapai 12,3%, tumbuh jauh di atas proyeksi yg terutama terjadi

pd PMTB nonbangunan.

Konsumsi rumah tangga tumbuh meningkat sedikit di atas proyeksi, dg pertumbuhan yg tinggi pd konsumsi nonmakanan. Peningkatan didukung oleh terjaganya daya beli serta keyakinan konsumen yang menguat.

Konsumsi pemerintah tumbuh meningkat, sedikit melebihi proyeksi, seiring serapan anggaran yang lebih tinggi terutama belanja pegawai dan modal.

Ekspor tumbuh melambat cukup tajam di bawah proyeksi, akibat tekanan perlambatan perekonomian global yang menurunkan daya serap mitra dagang utama.

Impor tumbuh meningkat dan di atas proyeksi, sbg respons permintaan domestik, utamanya berasal dari akselerasi impor barang modal dan barang konsumsi

Projecti on

Realisat ion A Domestic Demand 5.6 5.5 7.1 5.5 5.6 7.2 5.4 6.4 8.6 7.2 9.5

Consumption 2.7 3.4 5.1 5.3 4.3 4.6 4.6 4.6 5.0 5.1 5.2 - Household C. 3.9 5.0 5.2 4.9 4.5 4.6 4.8 4.9 4.9 4.9 5.0 - Government C. -7.6 -7.3 4.8 7.3 2.8 4.5 2.8 2.8 5.9 6.9 7.0 Gross Fixed Cap Formation 7.9 8.0 9.2 8.7 7.3 9.3 7.1 11.5 10.0 9.0 12.3 - GFCF Building 7.2 7.2 6.8 6.7 5.2 7.5 6.3 7.8 7.2 7.3 7.3 - GFCF Nonbuilding 10.2 10.6 16.6 14.7 13.4 14.6 9.3 22.2 17.7 13.9 26.6 B Export 20.3 14.9 9.9 16.5 12.2 17.2 17.8 7.9 7.9 5.5 1.9 Import 22.6 18.4 12.2 17.1 14.4 15.3 14.0 10.1 8.0 7.4 10.9 5.9 6.3 5.8 6.8 6.4 6.5 6.5 6.5 6.3 6.3 6.4 Data: BPS. above projection n

*temporary fgures **very temporary fgures *** most temporary fgures same as projection n

below projection n

Gross Domestic Product

I II III IV No Components

2010*

IV 2011**

II III

I I

(11)

11

Dari sisi sektoral, kontributor utama pertumbuhan: perdagangan, manufaktur, dan pengangkutan & komunikasi

Contributor of GDP Growth by Production Sector

Contributor of GDP Growth by Production Sector

GDP Growth by Production Sector

GDP Growth by Production Sector

Perdagangan, hotel, & restoran tumbuh membaik di atas proyeksi sejalan dengan aktivitas domestik yang masih baik dan lebih banyaknya barang impor yang diperdagangkan.

Manufaktur tumbuh melambat dan sedikit di bawah proyeksi disebabkan lebih rendahnya permintaan ekspor, sementara permintaan domestik masih cukup kuat

Pengangkutan & komunikasi tumbuh lebih rendah dari proyeksi disebabkan pertumbuhan subsektor angkutan udara yang lebih rendah, sementara kinerja subsektor komunikasi tumbuh stabil.

Keuangan tumbuh membaik dan di atas proyeksi terkait kinerja subsektor bank yang meningkat.

Pertanian tumbuh melambat namun di atas proyeksi utamanya didukung kinerja subsektor tanaman bahan makanan (tabama) yang lebih tinggi dari prakiraan seiring lebih baiknya panen padi.

Bangunan tumbuh lebih rendah di bawah proyeksi terkait aktivitas konstruksi yg tidak setinggi prakiraan.

Projecti on

Realisati on A Tradables 4.0 4.2 3.2 4.8 4.5 4.6 4.5 4.3 4.8 4.5 4.5 1 Agriculture 3.3 3.2 1.7 4.1 3.7 3.6 2.6 1.9 4.3 3.6 3.7 2 Mining and Quarrying 3.2 4.0 2.7 4.4 4.4 1.0 0.6 -0.3 2.8 2.7 3.1 3 Manufacturing 4.6 4.9 4.2 5.3 5.0 6.2 6.9 6.7 5.7 5.5 5.4 B Nontradables 7.7 8.2 8.2 8.6 8.2 8.2 8.2 8.4 7.6 7.7 8.0 4 Electricity, Gas, and Water Supply 8.8 5.1 3.4 4.4 4.3 3.9 5.2 5.8 5.2 5.9 5.9 5 Construction 7.2 7.2 6.8 6.7 5.2 7.5 6.3 7.8 7.2 7.5 7.3 6 Trade, Hotel, and Restaurant 8.6 9.1 8.6 8.5 7.9 9.3 9.2 10.2 8.3 8.4 8.9 7 Transport and Communication 12.6 13.1 13.4 14.3 13.4 10.9 9.5 9.2 10.3 10.3 10.1 8 Financial, Ownership, and Business 5.0 5.8 5.8 6.0 7.0 6.7 6.9 6.7 6.3 6.3 7.0 9 Other Services 4.7 5.3 6.4 7.5 7.0 5.7 7.8 6.5 5.5 5.7 5.7 5.9 6.3 5.8 6.8 6.4 6.5 6.5 6.5 6.3 6.3 6.4 Data: BPS. above projection n

*temporary fgures **very temporary fgures *** most temporary fgures same as projection n

below projection n

Gross Domestic Product

I II III IV I II III IV

No Sectors

2010* 2011** 2012***

I

II

0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Other Services Financial, Ownership, & Business Transport and Communication Trade, Hotel, and Restaurant Construction Electricity, Gas, & Water Supply Manufacturing Mining and Quarrying

Agriculture Q2-2012

(12)

12

Inflasi bulan Juli tercatat lebih tinggi, selain didorong oleh faktor musiman domestik (Ramadhan) juga diiringi oleh gejolak beberapa harga pangan global. Dengan

perkembangan Juli, inflasi Tw III dan 2012 diperkirakan masih sejalan dengan proyeksi RDG Tw II-2012. Namun kedepan terdapat beberapa faktor risiko yang berpotensi

meningkatkan tekanan inflasi.

Infasi

Kondi

si

 Infasi IHK Juli 2012 0,70% (mtm) atau 4,56% (yoy), sedikit lebih tinggi dari proyeksi 0,67% (mtm) atau 4,56% (yoy).

- Infasi VF 1,82% (mtm) atau 7,27% (yoy), sejalan dengan proyeksi 1,80% (mtm) atau 7,25% (yoy).

-Infasi Inti 0,54% (mtm) atau 4,28% (yoy), lebih tinggi dari proyeksi 0,40% (mtm) atau 4,12% (yoy).

-Infasi AP 0,03% (mtm) atau 2,71% (yoy), lebih rendah dari proyeksi 0,18% (mtm) atau 2,87% (yoy).

 Peningkatan infasi inti khususnya terjadi pada processed food (core food), yang meningkat dari 4,61% (yoy) menjadi 5,32%(yoy). Kondisi tsb disebabkan oleh dampak tingginya infasi kelompok volatile food selama dua bulan berturut-turut. Sementara itu, infasi kelompok inti lainnya (core non-food) sejauh ini masih cukup terkendali yaitu dari 3,88% (yoy) menjadi 3,82% (yoy) sejalan dengan ekspektasi infasi yang terkelola baik dan sisi penawaran yang masih memadai.

 Peningkatan harga pada kelompok volatile food, selain karena permintaan yang meningkat, juga disertai oleh kenaikan biaya produksi dan terbatasnya pasokan baik yang bersumber dari impor maupun dalam negeri.

Risiko

• Berlanjutnya dampak kekeringan di berbagai negara ke harga pangan global.

• Rencana pemerintah untuk menyesuaikan tarif angkutan darat sekitar 15% pasca Lebaran.

(13)

13

Prospek NPI tw-III 2012 diperkirakan lebih baik dari TW II-2012

namun lebih rendah dari perkiraan sebelumnya....…

Neraca Pembayaran

Kondis i

Lemahnya permintaan global ditengah perekonomian domestik yang masih tumbuh tinggi serta pembayaran dividen kpd asing menjadi faktor pemburukan pada sisi transaksi berjalan. Namun, indikasi perbaikan harga komoditas diperkirakan mampu mendorong perbaikan pada kinerja ekspor.

Kinerja TMF masih positif dan masih didominasi oleh aliran dana asing dalam bentuk FDI. Aliran dana asing dalam bentuk PI diperkirakan sedikit meningkat terkait penerbitan surat utang pemerintah ditengah masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global dan defsit transaksi berjalan.

Level cadangan devisa terkini (per 31 Juli 2012) mencapai US$106,559 M atau setara dengan dengan 7,2 bulan impor barang. Level tersebut masih lebih tinggi dibandingkan peer group.

Risiko

• Ketidakpastian kondisi pasar keuangan global seiring belum meredanya krisis utang di Eropa berpotensi mendorong capital outfow, terutama jenis portfolio fow.

(14)

14

Nilai Tukar

Selama Juli, Rupiah masih mengalami tekanan dgn intensitas yg relatif lebih terjaga, dgn sumber tekanan terkait dgn permintaan valas domestik yg meningkat

Kondi si

Nilai tukar rupiah secara rata2 (mtm) melemah 0,29% ke Rp9.433/USD

dari Rp9.406/USD. Sementara secara ptp, nilai tukar melemah 0,56% menjadi Rp9.445/USD dari Rp9.393/USD (Juni 2012)

• Pergerakan Rp tsb diiringi oleh volatilitas yg relatif stabil ke 0,25% dari

0,28% pada Juni 2012

Daya saing ekspor dari sisi nilai tukar (REER) masih cukup

kompetitif, dimana lebih baik terhadap Filipina dan Malaysia, sedikit dibawah Thailand namun kurang kompetitif thd Korea.

• Meskipun pelaku nonresiden mencatat infow valas (SUN, Saham dan SBI)

ditengah ketidakpastian global, secara keseluruhan, pasar valas domestik mengalami net outflow:

1.Faktor Internal: Tingginya kebutuhan valas korporasi di tengah pasokan

yang terbatas dan moderasi pertumbuhan ekspor menyebabkan defsit current account.

2.Faktor Eksternal: Masih tingginya ketidakpastian terkait prospek

penanganan krisis Eropa, belum solidnya recovery AS, moderasi pertumbuhan ekonomi China, melemahnya harga komoditas sebagai basis utama ekspor Indonesia.

Risiko

Downside Risks :

• Tingginya kerentanan di psr keuangan global khususnya kepastian

penanganan krisis Eropa

• Moderasi kinerja ekspor, mengakibatkan NT sensitif thd periods of risk aversion.

Upside Risks :

• Cadangan devisa yang kokoh sbg self insurance, dan kebijakan DHE. • Fundamental domestik yang resilien dan yield yang relatif lebih atraktif

(15)

15

Fiskal

Operasi keuangan Pemerintah sampai dengan Juli 2012 relatif lbh

baik dibandingkan thn sblmnya…

Kond

isi  Operasi keuangan pemerintah s.d. Juli 2012 mencatat dari PDB dibandingkan surplus 0,4% dari PDB pada periode yg sama di defsit 0,43% 2011.

 Realisasi belanja negara mencapai 47%, lbh tinggi dibandingkan 2011

(42,9%) terutama didorong oleh subsidi energi yg meningkat signifkan. Selain itu, realisasi belanja modal, belanja pegawai, bantuan sosial dan DOKP jg tercatat lebih tinggi dibandingkan 2011.

 Realisasi penerimaan sedikit melambat mencapai 50,9% dibandingkan

2011 (51,2%) a.l. terkait penerimaan SDA migas yg menurun.

 Dg perkembangan tsb., defsit APBN 2012 berpotensi lbh rendah

menjadi 1,9% dari PDB dr proyeksi semula 2,1% dr PDB.

Risik

o  Kondisi ekonomi global yg tdk pasti dan dampaknya thd ekonomi domestik berpotensi mengganggu pencapaian asumsi APBNP 2012 (pertumbuhan ekonomi lebih rendah, nilai tukar rupiah lebih lemah, harga minyak lebih tinggi, lifting minyak lebih rendah).

 Usulan KPU utk memasukkan dana Pemilu pd APBN 2013 diperkirakan

(16)

16

16

Perkembangan M2/GDP dan Kredit/GDP

Kredit/GDP

Kredit/GDP

BI senantiasa mencermati perkembangan kredit dan besaran moneter

agar tidak memberikan tekanan berlebihan pada stabilitas makro ke

depan

.

• Rasio kredit/ PDB cenderung meningkat.

• Berdasarkan benchmarking negara2 EMEs, pertumbuhan kredit

Indonesia masih berada pada lintasan kecenderungan pertumbuhan

kredit negara EMEs

Kredit/GDPKredit/GDP

y = -0.0166x + 12.578

-5 0 5 10 15 20 25 30

0 50 100 150 200

(17)

17

Pertumbuhan

kredit

terus

akseleratif di level yg tinggi di

tengah penerapan kebij LTV di

Juni 2012.

Kredit

• Pd Jun’12, gkredit mencapai 25,75%, stabil dibandingkan Mei’12 sebesar 26,3%.

• gKI msh cukup tinggi mencapai 29,1% (yoy) stabil dibandingkan bulan sebelumnya (29,3%).

• gKMK jg pd level yg cukup tinggi mencapai 28,2% (yoy), sedikit melambat dibandingkan bln sebelumnya (28,8%).

• Sementara, akselerasi KK sejak awal 2012 msh tertahan, sejalan dg melambatnya konsumsi rumah tangga. Pd Jun’12, gkk mencapai 19,6% (Mei’12: 20,3%, yoy).

BI Rate , Credits, Third Party Fund

BI Rate , Credits, Third Party Fund

Kredit Menurut Jenis Penggunaan

Kredit Menurut Jenis Penggunaan

25.75 21.24 5.75 3 4 5 6 7 8 9 10 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Ja n -0 8 M ar -0 8 M ei -0 8 Ju li -0 8 Se p -0 8 N ov -0 8 Ja n -0 9 M ar -0 9 M ei -0 9 Ju li -0 9 Se pt -0 9 N ov -0 9 Ja n -1 0 M ar -1 0 M ay -1 0 Ju l-10 Se p -1 0 N ov -1 0 Ja n -1 1 M ar -1 1 M ay -1 1 Ju l-11 Se p -1 1 N ov -1 1 Ja n -1 2 M ar -1 2 M ay -1 2

Credit Third Party Fund BI rate

%

correl BI rate-gDPK:0.84 correl BI rate-gKredit: 0.81

28.2 29.1 19.6 -10 0 10 20 30 40 50 Ja n-08 M ar -0 8 M ay -0 8 Ju l-0 8 Se p-08 N ov -0 8 Ja n-09 M ar -0 9 M ay -0 9 Ju l-0 9 Se p-09 N ov -0 9 Ja n-10 M ar -1 0 M ay -1 0 Ju l-1 0 Se p-10 N ov -1 0 Ja n-11 M ar -1 1 M ay -1 1 Ju l-1 1 Se p-11 N ov -1 1 Ja n-12 M ar -1 2 M ay -1 2

Total Loans Working Capital Investment Consumption % yoy

As of June 2012

Kredit Menurut Jenis Penggunaan (kontribusi)

Kredit Menurut Jenis Penggunaan (kontribusi) -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Fe b -0 8 M ay -0 8 Au g-08 N ov -0 8 Fe b -0 9 M ay -0 9 Au g-09 N ov -0 9 Fe b -1 0 M ay -1 0 Au g-10 N ov -1 0 Fe b -1 1 M ay -1 1 Au g-11 N ov -1 1 Fe b -1 2 M ay -1 2

Kredit Total KMK+KI KK

(18)

1818

1. Mengoptimalkan peran kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas

makroekonomi, dan mendorong stabilitas pasar keuangan.

2. Meningkatkan efisiensi perbankan untuk mengoptimalkan kontribusinya

dalam perekonomian, dengan tetap memperkuat ketahanan perbankan.

3. Meningkatkan efisiensi, kehandalan, dan keamanan sistem pembayaran

baik dalam sistem pembayaran nasional maupun hubungan sistem

pembayaran dengan luar negeri.

4. Memperkuat ketahanan makro dan stabilitas sistem keuangan dengan

memantapkan koordinasi dalam manajemen pencegahan dan

penanganan krisis (PMK).

5. Mendukung pemberdayaan sektor riil termasuk melanjutkan upaya

perluasan akses perbankan (

financial inclusion

) kepada masyarakat.

Arah Kebijakan BI 2012

Referensi

Dokumen terkait

Peramalan Suku Bunga Acuan (BI Rate) Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Percentage Change Sebagai Universe of Discourse.. Article · November 2017 CITATIONS 0 READS 260

Namun yang berbeda adalah bahwa penelitian ini berusaha melihat dampak dinamika persenjataan yang dilakukan Korea Utara dengan mengembangkan senjata nuklir terhadap

Hal ini menunjukkan indikasi bahwa adanya aktivitas pemanfaatan sumberdaya alam oleh manusia seperti kegiatan pertambangan, pertanian dan kehutanan yang mempengaruhi

dikatakan bahwa ekstrak metanol isolat jamur tanah dari lima ekosistem yang berbeda beserta media pertumbuhannya tidak mempunyai efek sitotoksik terhadap sel kanker MCF-7.

Produk Olahan Kedelai Page 21 Selain mengandung zat-zat bermanfaat seperti yang disebutkan di atas, edamame mengandung protein, senyawa organik seperti asam folat,

Permasalahan yang terjadi saat ini adalah besaran aktual tonnage produksi dari masing produk ditentukan hanya berdasarkan besaran keuntungan dari masing – masing jenis

Hal tidak dapatnya penuntut umum untuk menuntut kemudian juga hakim kemudian tidak dapat mengadili, itu disebabkan karena terdapatnya keadaan-keadaan yang telah membuat

Pada penelitian ini akan membahas tentang bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem RAPS ( Rubric Assessment Participation System ) yang dapat menilai dan mengukur