• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi dinas kesehatan dalam program jamkesmas di kota Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Strategi dinas kesehatan dalam program jamkesmas di kota Surakarta"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2)

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji

1. Ketua Drs. Sonhaji, M. Si. ( ... ) NIP. 195912061988031004

2. Sekretaris Drs. H. Muchtar Hadi, M.Si. ( ...) NIP. 195303201985031002

3. Penguji Drs. Pramono, S.U. ( ………..) NIP. 194904071980031001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan

Prof. Drs. Pawito, Ph. D NIP. 195408051985031002

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari

suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan

hanya kepada Tuhanmu lah kamu memohon pertolongan.”

(4)

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada :

· Ayah dan Ibuku tercinta untuk segala kasih sayang, doa, dorongan

semangat dan kesabaranmu selama ini

· Kakak-kakakku yang kusayangi

· Keponakan ku

· Teman-temanku yang telah membantuku dalam menyelesaikan karya

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Alhandulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “Strategi dinas kesehatan dalam program jamkesmas di kota Surakarta.” Penyusunan studi di Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. Pramono, SU sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

2. Drs. Suryatmojo, M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan dorongan.

3. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi. 4. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS atas ilmu

yang diberikan selama kuliah.

5. Ibu Purwanti, SKM, M.Kes dan Ibu Arthaty Mulatsih, ST. MSi selaku

pegawai Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang telah memberikan waktunya untuk wawancara.

(6)

commit to user

vi

7. Joko, Yanie, Rahmawan, Didit, Reza, Luthu, Gendig, Pirlo, Gendut, Tomi, Jekek, Hakim yang telah menberikan bantuannya

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT member balasan yang berlipat atas amal baik yang telah diberikan. Penulis berahrap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Surakarta, Juli 2011

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR.. ... vi

DAFTAR ISI ……….. ... viii

DAFTAR TABEL …. ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK …………. ... xiii

BAB I . PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN TEORI ... 10

A. Strategi ... 10

B. Program Jamkesmas ... 19

(8)

commit to user

viii

D. Kerangka Pikir ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi Penelitian ... 26

C. Sumber Data ... 26

D. Teknik pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 28

F. Validasi Data ... 29

G. Teknik Analisa Data... 30

BAB IV. DESKRIPSI LOKASI DAN HASIL PENELITIAN... 34

A. Deskripsi Lokasi ... 34

1. Keadaan Umum Kota Surakarta ... 34

a). Sejarah Berdirinya kota Surakarta ... 34

b). Letak Kota Surakarta ... 35

c). Keadaan Alam ... 36

2. Dinas Kesehatan Kota Surakarta. ... 36

a). Tugas Pokok Dan Fungsi ... 36

b). Visi ... 37

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

d). Tujuan ... 39

e). Sasaran ... 40

f). Struktur Organisasi ... 41

g) Sumber Daya Dinas Kesehatan Kota Surakarta. 49 B. Hasil Penelitian ... 50

1. Strategi Dinas Kesehatan Kota Surakarta ... 50

a). Sosialisasi Program Jamkesmas ... 50

b). sosialisasi Hak,Kewajiban dan Prosedur Jamkesmas ... 55

c) Meningkatkan Advokasi pada Stake Holder ... 60

d) Menggalang dana Dari Pihak luar... 62

2. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Dalam Program Jamkesmas ... 65

BAB V. PENUTUP… ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran …... ... 80

(10)

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Masyarakat Miskin Dilihat dari Kecamatan dan Kelurahan ... 4 Tabel 1.2 Daftar Rumah Sakit Pemberi Layanan Jamkesmas Beserta

Jumlah Verifikator ... 5 Tabel 4.1 Data Pegawai Berdasarkan Bidang Dalam Organisasi ... 49 Tabel 4.2 susunan Tim Pengelola Jamkesmas Tahun 2009 Kota

Surakarta ... 53 Tabel 4.3 Daftar Rumah Sakit pemberi Layanan Jamkesmas Beserta

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

(12)

commit to user

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(14)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu yang penting dari setiap mahkluk hidup tidak terkecuali manusia. Kesehatan merupakan suatu hak dan investasi karena dengan tubuh yang sehat maka manusia dapat beraktifitas untuk memenuhi kebutuhannya dan sekaligus dapat meningkatkan taraf hidupnya. Setiap orang pasti menginginkan tubuhnya sehat tidak terkecuali orang miskin dimana orang miskin biasanya memiliki masalah dalam pemeliharaan kesehatannya yang hampir sama yaitu masalah ekonomi. Untuk itu diperlukan suatu system yang mengatur pelaksanaan bagi upaya pemenuhan kesehatan dengan mengutamakan pada pelayanan bagi orang miskin.

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dalam pelaksanaan program askeskin tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar, terdapat beberapa kendala yang menyebabkan program askeskin tersebut tidak bisa berjalan dengan optimal. Kendala tersebut terkait masalah kepesertaan, pendataan sasaran orang miskin belum tuntas. Contohnya memdekati 3 tahun lebih baru sekitar 40% target sasaran yang memiliki kartu kepesertaan. Dari sisi penyelenggaraan adanya peran ganda dari PT askes yaitu sebagai pihak penyelenggara sekiligus sebagai pihak pembayar. Dari sisi pelayanan, rumah sakit belum melakukan kendali mutu dan kendali biaya yang baik. Belum lagi dari sisi soal pendanaan yang mengalir secara berjenjang (Kompas, rabu, 3 september 2008) hal ini menyebabkan pihak rumah sakit sering menolak pasien dengan menggunakan askeskin kerena masih ada penunggakan pembayaran dari PT askes.

Dengan adanya masalah – masalah tersebut membuat pemerintah berfikir keras untuk melakukan perubahan kearah penyempurnaan dari program askeskin. Peyempurnaan itu meliputi penyelolaan yang menuju good governance melalui penyelolaan yang efektif, efisien transparan dan angkuntabel. Penyempurnaan tersebut meliputi:

1. Pemisahan fungsi pengelola dan pembayar dan penguji kebenaran klaim

2. Pembentukan verifikator/penguji kebenaran klaim yang independent yang ditempatkan disejumlah RS untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan kecepatan pembayaran klaim

(16)

commit to user

4. menghindari penyalahgunaan dan ketidaktepatan sasaran dengan membuat database dan distribusi kartu keseluruh peserta jamkesmas, dari sisi kepesertaan. Pemerintah daerah dilibatkan dengan mengajukan dan menetapkan nama dan alamat peserta sesuai dengan kuota yang ada pada BPS. Jika ada lebihnya menjadi tanggung jawab pemda/kabupaten. Warga miskin yang tercantum dalam usulan pemda akan menerina kartu dari PT askes

5. dengan system jamkesmas yang baru maka dana anggaran disimpan di bendahara Negara langsung diberikan oleh pemberi layanan kesehatan yang mengajukan klaim jadi peran askes dagantikan oleh bendahara Negara.(kompas rabu 3 septerber 2008)

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

TABEL 1.1

Daftar masyarakat miskin kota Surakarta Dilihat dari kecamatan dan kelurahan

No Kecamatan Kelurahan Jumlah

(18)

commit to user

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah peserta jamkesmas terbanyak ada di kelurahan semanggi yaitu 8805 orang atau sekitar 9%. Sedangkan untuk kecamatan yang paling banyak maskin adalah banjar sari yaitu sebanyak 29185 orang atau sekitar 29%.

Dalam menjalankan program jamkesmas dinas kesehatan kota surakarta bekerja sama dengan rumah sakit negeri dan 7 rumah sakit swasta untuk memberikan program jamkesmas tersebut.

Dibawah ini daftar rumah sakit pemberi pelayanan jamkesmas Table 1.2

Daftar Rumah Sakit Pemberi Layanan Jamkesmas Beserta Jumlah Verifikator

No Nama Alamat verifokator

1 RS Moewardi Jl. Kol. Sutarto 132

Surakarta 6

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5 RS PKU Muhammadiyah Jl. Ronggo Warsito 130

Surakarta 1

6 RS TK IV Slamet Riyadi Jl. Brijen Slamet Riyadi

321 Surakarta 1

7 RSJD Surakarta Jl. KH Dewantoro 80

Jebres Surakarta 1

8 RS Ortopedi Prof Dr. Soeharso

Jl. Jend. Ahmad Yani

Surakarta 1

Selain babarapa rumah sakit dinas kesehatan juga menjalin hubungan denga 17 puskesmas yaitu pajang, penumping, purwosari, gajahan, purwodiningratan, pucang sawit, ngoresan, sibela, gambir sari, nusukan, gilingan, stabelan, Manahan, banyunyar, kratonan, jeyengan agar pelayanan jamkesmas dapat menyeluruh. Untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan peningkatan kecepatan pembayaran klaim maka dalam program jamkesmas, tim verifokator dan penguji kebanaran klaim tidak lagi dipegang oleh PT ASKES tetapi dari tim independent..Di kota surakarta tim independent ini terdiri dari 15 orang yang beranggotakan dokter, perawat, apoteker, bidan yang masing – masing ditempatkan 1 orang untuk satu rumah sakit, khusus di Rumah Sakit Dr. Moewardi ada 6 orang.

(20)

commit to user

lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, pelayanan gawat darurat. Serta ada pelayanan yang dibatasi dan pelayanan dan pelayanan yang tidak dijamin.

Kemudian dalam hal pendistribusian kartu dinas kesehatan memanggil semua lurah dan dibagikan kartu jamkesmas kemudian para lurah membagikan kartu tersebut kepada warganya masing – masing sesuai dengan mnama dan alamat yang tertera dikartu jamkesmas.

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Masalah- masalah yang terjadi dalam pelaksanaan program jamkesmas hanpir sama dengan masalah yang terjadi pada saat program askeskin seperti masalah kepersetertaan, masalah pembayaran klaim yang lama. Hal ini menyebabkan adanya asumsi dari masyarakat bahwa pelayanan program jamkesmas sama dengan pelayanan program askeskin yaitu pelayanan yang kurang maksimal.

Dinas kesehatan kota Surakarta sebagai instansi pemerintah daerah yang mempunyai kompetensi dibidang kesehatan dituntut untuk membentuk strategi yang baik agar program jamkesmas dapat berjalan dengan lancar.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang di kemukakan diawal maka perumusan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana stategi Dinas Kesehatan kota Surakarta dalam program Jamkesmas.”

“Apa saja Faktor pendukung dan faktor penghambat dari program jamkesmas.”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Operasional

a. Untuk mengetahui strategi Dinas Kesehatan dalam program Jamkesmas

(22)

commit to user 2. Tujuan Fungsional

Peneliihan ini bertujuan agar hasilnya nanti dapat dimanfaatkan untuk pengembagan ilmu pengetahuan dan bahan kajian bagi siapa saja yang berminat dan jga sebagai bahan petimbangan bagi instansi terkait, dalam hal ni dinas kesehaan kota srakarta.

3. Tujuan Individual

Penelitian ini dilasanakan sebagai persyaratan untuk mempeoleh gelar sarjana pada program studi Administrasi Negaa, Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politi.

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat antara lain:

1. Menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang program jamkesmas

2. Memberikan masukan kepada dinas kesehatan dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat miskin.

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10 BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi

Strategi memiliki beberapa pengertian. Menurut Faisal Basri, M.A.(2005:3) strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi: strategi adalah pilihan – pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk memcapai misi organisasi. Menurut J.Salusu 1996:101) strategi diartikan sebagai:

“Suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.”

Menurut J. L. Thomshon dalam Sandra Oliver (2006: 3) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.

Menurut James Brian Quinn (1992:5) dalam Yosal Iriantara (2004:12)

Strategi diartikan sebagai pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan pokok, kebijakan dan dan rangkaian tindakan sebuah organisasi kedalam suatu kesatuan yang kohensif.

Menurut Steiner dan Miner (dalam Robson 1997:4) dalam Yosal Iriantara (2004:12)

(24)

commit to user

dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa strategi yang diimplementasikan untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

Lebih lanjut menurut Porter ( dalam Robson 1997:4) dalam Yosal Iriantara (2004 :12) strategi diartikan formula berbasis luas mengenai cara bisnis bersaing. Tujuan apa yang ingin dicapai dan kebijakan apa yang perlu untuk mencapai tujuan tersebut.

Sedangkan menurut Couter dalam Mudrajad Kuncoro, Phd (2005:12) startegi diartikan sebagai:

“ sejumlah keputusan dan aksi yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sunber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang diharapkan dalam lingkungan organisasinya.”

Dengan demikian, beberapa ciri strategi yang utama adalah:

a. Goal – directed actions. Yaitu aktifitas yang menunjukkan “ apa” yang diinginkan organisasi dan bagaimana mengiplementasiakan nya.

b. Mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya dan kapabilitas) serta memperhatikan peluang dan tantangan Mudrajad Kuncoro, Phd (2005:12)

Sedangkan menurut Chandler (1962 : 13) dalam Mudrajad Kuncoro (2005:1) strategi merupakan penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

“Menentukan kerangka kerja dari aktifitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk mengkoordinasikan aktifitas sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa yang hendak dijalankan.”

Strategi menurut Andrews (1971) juga dalam Mudrajad Kuncoro (2005:1)

“ pola sasaran, tujuan dan kebijakan atau rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan atau seharusnya dijalankan oleh perusahaan.”

Menurut James A.F.Stoner dan Charles Winkel 2003 : 161)

Strategi dapat disoroti sekurang – kurangnya dari dua perspektif yang berbeda : (1) dari perspektif mengenai apa yang hendak dilakukan oleh sebuah organisasi dan (2) dari apa yang sesungguhnya dilakukan oleh sebuah organisasi. Baik tindakannya sejak semula memang disengaja atau tidak.

Dari perspektif pertama, strategi didefinisikan sebagai ”program yang luas untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. ” disini, kata ”program” mengacu pada peranan yang aktif, sadar, dan rasional yang dimainkan oleh menejer dalam merumuskan strategi organisasi.

(26)

commit to user

setiap organisasi mempunyai hubungan dengan lingkungannya yang dapat diamati dan dijelaskan.

Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Freddy Rangkuti,(2006:4) strategi adalah tindakan yang bersifat incremental (senang tiasa mengikat) dan terus – menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan.

Strategic orientation refers to a firm,s particular, develop and maintain a set consistent responses to various environmental events ( Hofer and Schendel 1978 ; Milesand Snow 1978). Dikemukakan oleh Mahmood S Bahase (1992:3) dalam journal yang berjudul “ strategy – comprehensiveness fit and performance” yang artinya orientasi strategi mengacu pada pola – pola

tertentu perusahaan ada kecenderungan organisasi untuk menemukan, mengembangkan dan mempertahankan untuk membuat tanggapan yang konsisten untuk berbagai lingkungannya.

Berdasarkan definisi – definisi diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu cara untuk mencapai sebuah hasil akhir melalui hubungan yang efektif antara sumber daya suatu organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industrinya.

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

lingkungannya sebagai bagian dari peluang bisnis. Seperti dalam journal yang berjudul “Sustainable strategic management in rapidly emerging economies: the case of chile “ corporate strategy considers environmental

and social opportunities as part of business opportunities and

developstrategic capabilities to exploid these possibilities efficiently. (John

E. Spillan 2008:4-5) yang artinya strategi korporasi menganggap peluang sosial dan lingkungan sebagai bagian dari peluang bisnis dan mengembangkan kemampuan strategis untuk mengeksploitasi kemungkinan ini secara efofisien. sedangkan Bentuk dari suatu strategi adalah sebuah kebijakan yang berisi cara – cara untuk mencapai sebuah tujuan organisasi.

Strategi memiliki beberapa tipe. Menurut J. Salusu (104 : 105) mengemukakan beberapa tipe dari strategi yaitu:

1. Corporate Strategy (Strategi Organisasi). Strategi ini berkaitan dengan

perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif stratejik yang baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.

2. Program Strategy (Strategi Program). Strategi ini lebih memberikan

perhatian pada implikasi-implikasi stratejik dari suatu program tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi sasaran organisasi.

3. Resource Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Daya). Strategi

(28)

commit to user

pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tesedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi dan sebagainya.

4. Institutional Strategy (Strategi Kelembagaan). Fokus dari strategi

institusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif stratejik.

Dari ke empat strategi diatas strategi yang digunakan oleh dinas kesehatan adalah strategi program. Strategi ini lebih memberikan implikasi – implikasi stratejik dari suatu program tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi sasaran organisasi.

Menurut Freddy Rangkuti (2006 :6-7) strategi dapat dikelompokan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu:

1. Strategi manajemen. Meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. 2. Strategi Ivestasi. Merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi 3. Strategi bisnis. Berorientasi pada fungsi – fungsi manajemen.

Menurut Hatten dan Hatten (1988) dalam J. Salusu (2003:108) memberikan beberapa petunjuk bagaimana suatu strategi yang dibuat bisa sukses yaitu

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumber dayadan tidak mencerai beraikan satu dengan yang lain

4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan kekuatannyadan tidak pada titik –titik yang justru adalah kelemahannya

5. Sumber daya adalah suatu yang kritis

6. Strategi hendaknya mempertimbangkan resiko yang tidak terlalu besar

7. Strategi hendaknya disusun atas landasan keberhasilan yang telah dicapai.

8. Tanda – tanda suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya dukungan dari pihak – pihak yang terkait, dan terutama dari para esekutif, dan semua unit kerja dalam organisasi.

Fandy Tjiptono (1997:134-141) menyebutkan beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Strategi tersebut adalah:

1. Strategi pemasaran berupa Relationship, marketing, yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai

2. Strategi superior Customer Service menawarkan pelayanan yang lebih baik

(30)

commit to user

3. Strategi unconditional service guarantees atau Extraordinary Guarantees. Strategi ini berintikan komitmen untuk menberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja perusahaan. Selain itu juga akan meningkatkan motivasi para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.

4. Strategi penanganan keluhan yang efisien. Penanganan keluhan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk perusahaan yang puas.

Paling tidak ada empat aspek penanganan keluhan yang penting yaitu: 1. Empati terhadap pelanggan yang marah

Dalam mengadapi pelanggan yang emosi atau marah perusahaan perlu bersikap empati, karena bila tidak situasi akan bertambah runyam. Untuk itu perlu diluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan mereka dan berusaha memahami situasi yang dirasakan oleh pelanggan tersebut. Dengan demikian permasalahan yang dihadapi dapat menjadi jelas sehingga pemecahan yang diharapkan dapat diusahakan bersama.

2. Kecepatan dalam penenganan keluhan

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dengan cepat, maka ada kemungkinan pelanggan tersebut menjadi puas. Apabila pelanggan puas dengan cara penanganan keluhannya, maka besar kemungkinannya ia akan menjadi pelanggan perusahaan kembali.

3. Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan atau keluhan

Perusahaan harus memperhatikan aspek kewajaran dalam hal biaya dan kinerja jangka panjang. Hasil yang diharapkan tentunya adalah situasi ‘win win’, dimana pelanggan dan perusahaan sama – sama diuntungkan (fair / realistis).

4. Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan. Hal ini sangat penting bagi konsumen untuk menyampaikan komentar, saran, kritk, pertanyaan, maupun keluhannya. Disini sangat dibutuhkan adanya metode komunikasi yang mudah dan relative tidak mahal, dinama pelanggan dapat menyampaikan keluh kesahnya. Bila perlu dan memungkinkan, perusahaan dapat menyediakan jalur atau saluran telepon khusus (hot line service ) untuk menampung keluhan pelanggan atau memanfaatkan e – mail di jaringan internet ( dengan membukasite atau homepage di world wide web)

(32)

commit to user

6. Menerapkan quality function deployment (QFD) yaitu praktek untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan. QFD berusaha menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi.

B. Program Jamkesmas

Jamkesmas singkatan dari jaminan kesehatan masyarakat. Program jamkesmas mulai diberlakukan pada januari 2008 sebagai perbaikan dari program terdahulu yaitu Askeskin.

Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Indonesia terutama orang miskin yang tidak mampu berobat ke puskesmas atau rumah sakit karena masalah biaya. Sasaran dari program ini adalah warga miskin yang berjumlah 76,4 juta jiwa berdasarkan data dari BPS tahun 2006. dan tidak termasuk yang sudah mendapat mendapat jaminan kesehatan yang lain.setiap warga yang telah terdaftar mendapatkan kartu jamkesmas.

Setiap warga yang menjadi anggota program jamkesmas berhak atas pelayanan kesehatan dasar yaitu di puskesmas , pelayanan persalinan normal dipuskesmas atau di swasta yang melakukan kerjasama dan pelayanan kesehatan lanjut baik rawat jalan maupun rawat inap dirumah sakit atau puskesmas. Didalam penyelenggaraannya menganut prinsip –prinsip :

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2. Pelayanan kesehatan bersifat menyeluruh ( konferhensif ) sesuai dengan standar pelayanan medik yang cost effective dan rasional

3. Pelayanan kesehatan dilakukan dengan prinsip tersetruktur dan berjenjang dengan Portabilitas dan akuitas

4. Transparansi dan akuntabilitas

Prinsip – prinsip tersebut hendaknya dilakukan oleh semua pemberi layanan program jamkesmas baik pelayanan dasar ( puskesmas ) ataupun tingkat lanjut ( rumah sakit ).( buku pedoman pelaksanaan Jamkesmas tahun 2008)

Disetiap rumah sakit akan ditempatkan tim verifikator independent dengan rasio 1 orang untuk 100 tempat tidur untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan kecepatan pembeyaran klaim. Sedangkan pembayaran tidak lagi dilakukan oleh PT askes melainkan oleh bendahara Negara yang diberikan langsung oleh pemberi pelayanan kesehatan.

Setiap warga miskin yang memiliki kartu jamkesmas memperoleh manfaat. Manfaat itu meliputi:

1. Pelayanan kesehatan di puskesmas dan jejaringnya a. Rawat jalan tingkat pertama (RJTP) dilakukan di puskesmas dan jejaringnya baik dalam maupun luar gedungmeliputi pelayanan:

b. Rawat inap tingkat pertama (RITP), dilaksanakan pada puskesmas perawatan, meliputi pelayanan

c. persalinan normal yang dilakukan di puskesmas non perawatan / bidan di desa,polindes, dirumah pasien, praktek bidan swasta

d. pelayanan gawat darurat (emergency).

(34)

commit to user

a. rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL), dilaksanakan pada puskesmas yang menyediakan pelayanan spesialistik, poliklinik spesialis RS pemerintah, BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM

b. Rawat inap tingkat lanjutan (RITL), dilaksankan pada ruang perawatan kelas III RS pemerintah

c. pelayanan gawat darurat (emergency) 3. Pelayanan yang dibatasi

a. Kacamata diberikan dengan lensa koreksi minimal +1/-1 dengan nilai maksimal Rp. 150.000 berdasarkan resep dokter

b. Intra okuler lens (IOL) diberi penggantian sesuai resep dari dokter spesialis mata, berdasarkan harga yang paling murah dan ketersediaan alat tersebut di daerah.

c. Alat Bantu dengar diberi penggantian sesuai resep dari dokter THT, pemilihan alat Bantu dengar berdasarkan harga yang paling murah dan ketersediaan alat tersebut di daerah.

d. Alat Bantu gerak ( tongkat penyangga, kursi roda, dan korset) berdasarkan resep dokter dan disetujui direktur rumah sakit atau pejabat yang ditunjuk dengan memperhatikan alat tersebut memang dibutuhkan untuk menggembalikan fungsi dalam aktifitas social peserta tersebut. Pemilihan alat Bantu gerak berdasarkan harga yang paling efisien dan ketersediaan alat tersebut di daerah.

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

diagnosa yang sangat diperlukan melalui penkajian dan pengendalian oleh komite medik.

4. Pelayanan yang tidak dijamin

a. Pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan. b. Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetika c. General check up

d. Prothesis gigi tiruan

e. pengobatan alternative ( antara akupuntur, pengobatan tradisional) dan pengobatan lain yang belum terbukti secara alamiah

f. Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapat keturunan termasuk bayi tabung dan pengobatab impotensi g. Pelayanan esehatan pada masa tanggap darurat bencana alam

h. pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiata bakti social ( buku pedoman pelaksanaan jamkesmas 2009)

C. Strategi program jamkesmas

(36)

commit to user

keluhan – keluhan dari masyarakat tentang buruknya pelayanan kesehatan terutama bagi orang miskin.

Strategi – strategi tersebut meliputi strategi jangka panjang dan strategi jangka pendek strategi jangka panjang antara lain :

1. Mengajukan penerbitan kartu jamkesmas bagi masyarakat miskin yang belum tertampung dalam program jamkesmas.

2. Dengan merencanakan program jamkesda. Sedangkan strategi jangka pendeknya adalah:

1. Sosialisasi program jamkesmas

Sosialisasi program jamkesmas yang dilakukan oleh dinas kesehatan kepada para pemberi pelayanan jamkesmas yaitu rumah sakit, puskesmas, dan jejaringnya.

2. Sosialisasi hak, kewajiban dan prosedur jamkesmas

Sosialisasi tentang apa saja hak dan kewajiban peserta jamkesmas dan prosedur bagaimana prosedur dalam menggunakan kartu jamkesmas. 3. Meningkatkan advokasi pada stake holder

Member masukan kepada walikota tentang siapa saja warga miskin yang belum tertampung dalam program jamkesmas agar segera diterbitkan kartu jamkesmas yang baru.

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Jika ada suatu kasus dimana pasien tidak bisa dirawat di rumah sakit di daerah dia tinggal dan harus dirujuk ke rumah sakit di daerah lain maka dinas kesehatan akan menggalang dana dari pihak luar untuk membiayai pasien tersebut, dalam hal ini dinas kesehatan bekerjasana dengan perusahaan di daerah Surakarta salah satunya batik danarhadi. Setelah mengetahui strategi dari dinas kesehatan maka penulis mencoba untuk mengetahui pelaksanaan strategi dinas kesehatan dalam program jamkesmas. Strategi yang dilihat adalah strategi jangka pendek.

D. Kerangka pemikiran.

Dalam kerangka pemikiran ini akan dijelaskan mengenai alur berpikir dari prnulis dalam melakukan penelitian ini. Diharapkan dengan kerangka pemikiran ini dapat menambah kejelasan dalam memahami tulisan ini.

Dinas kesehatan sebagai instansi pemerintah yang berada di wilayah surakarta yang mengeluarkan strategi program jamkesmas strategi tersebut meliputi : 1) Sosialisasi program jamkesmas. 2). Sosialisasi hak dan kewajiban serta prosedur yang digunakan dalam program jamkesmas. 3). Meningkatkan advokasi pada stake holder tentang program jamkesmas. 4). Menggalang dana dari pihak luar.

(38)

commit to user

Kemudian dalam melaksanakan program jamkesmas tersebut pasti memiliki beberapa faktor yang mendukung yang memudahkan dan faktor yang menghambat.dalam melaksanakan program jamkesmas.

Selanjutnya untuk mempermudah memahami kerangka berfikir maka dibuat bagan kerangka berfikir sebagai berikut:

Gambar 2.1

Strategi Program jamkesmas 1. sosialisasi program 4. menggalang dana dari

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan, menentukan dan menganalisa data yang berupa kata-kata, gambar-gambar bukan angka. (Lexy J. Moleong, 2002:11)

Jadi penelitian ini berusaha menggambarkan bagaimana pelaksanaan strategi dinas kesehatan dalam program jamkesmas

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor dinas kesehatan kota Surakarta di jalan jendral Sudiman nomor 2 surakarta kode pos 57111. Penulis mengambil lokasi penelitian di Kantor dinas kesehatan kota Surakarta karena dinas kesehatan merupakan instansi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program jamkesmas. Dinas kesehatan merupakan badan yang berkomitmen dibidang kesehatan.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Informan atau narasumber

(40)

commit to user

b). saudara Baharudin sebagai pemegang kartu jamkesmas.

2. Dokumen resmi dan arsip yang berhubungan dengan masalah penelitian, yaitu mengenai strategi dinas kesehatan dalam program jamkesmas di kota Surakarta

3. Observasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data ini diperoleh melalui pengamatan secara langsung.

D. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini, dimana masing-masing teknik mempunyai kekurangan dan kelebihan sehingga penggunaan beberapa teknik secara bersanma diharapkan akan dapat saling melengkapi satu sama lain. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud:

1. Wawancara

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dinas kesehatan, serta bapak Baharudin sebagai pengguna layanan kartu jamkesmas.

2. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap obyek penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini observasi dilakukan untuk mengamati secara kualitatif berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi di dinas kesehatan kota Surakarta

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan mencatat data yang ada di lapangan maupun di kantor dinas kesehatan yang berupa catatan, literature, SK walikota yang berhubungan dengan masalah penelitian.

E. Teknik Pengambilan Sampel

(42)

commit to user

didasarkan pada strata maupun random, tetapi lebih ditekankan pada tujuan tertentu. ( HB. Sutopo, 2002:56)

F. Validitas Data

Validitas data diperlukan agar diperoleh kesahihan data dalam rangka mengurangi bias yang terjadi dalam penelitian. Untuk menguji validitas data peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang berada di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau perbandingan terhadap data yang sama dari sumber yang lain. (Lexy J. Moleong, 2002:33)

Ada empat macam trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaaan sumber, metode, penyidik dan teori. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan cara “trianggulasi sumber” yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini menurut Lexy J. Moleong (2002 : 178) dapat dicapai dengan langkah :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi.

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Berdasarkan langkah di atas maka dalam penelitian ini pengunpukan data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dari berbagai sumber yang berbeda yang tersedia. Dengan demikian data yang satu akan dikontrol oleh data yang lain dari sumber yang berbeda.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model deskripti kualitatif. Dalam model ini di dalamnya terdapat tiga komponen analisis data, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan.

Dalam penelitian ini peneliti bergerak diantara tiga komponen analisis data dengan pengumpulan data selama proses penelitian berlangsung. Pengertian dari tiga komponen tersebut adalah

1. Reduksi Data

(44)

commit to user

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik.

Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan riset yang dimulai bahkan sebelum pengumpulan data dilakukan. Reduksi dimulai sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, pemilihan kasus, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dan tentang cara pengumpulan data yang dipakai. Pada saat pengumpulan data berlangsung, reduksi data berupa membuat singkatan, coding, memusatkan tema, membuat batas permasalahan, dan menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung sampai penelitian berakhir.

2. Sajian Data

Merupakan menyajikan data-data yang telah diolah dalam bentuk tabel, matriks, grafik, maupun teks naratif yang didesain secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Penyajian data-data yang memberikan informasi ini dapat digunakan untuk analisis tentang sesuatu yang terjadi, untuk selanjutnya memungkinkan menarik kesimpulan dan mengambil tindakan.

3. Penarikan Simpulan

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pola-pola, tema, ketentuan, penjelasan dan kesamaan-kesamaan yang muncul.

Aktivitas diantara ketiga komponen tersebut dilaksanakan dalam bentuk interaktif dalam proses pengumpulan data dalam suatu proses siklus. Dalam bentuk ini penelitian berlangsung. Kemudian peneliti bergerak diantara 3 (tiga) kompenen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan.

Ketiga komponen tersebut di atas, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.

Agar lebih jelas proses analisa data dengan model interaktif menurut H.B. Sutopo dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif

Sumber: H.B. Sutopo, 2002:96

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penarikan Simpulan/ Verifikasi

(46)

commit to user

33

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi lokasi

1. Keadaan Umum Kota Surakarta

a). Sejarah Berdirinya Kota Surakarta

Sejarah Kota Surakarta berawal pada tanggal 17 Suro atau 17 Februari 1945 di masa Kerajaan Mataram Islam yang pada saat itu dipimpin oleh Paku Buwono II memindahkan ibukota kerajaan dari Kartosuro ke sebuah desa kecil di tepi Bengawan Solo bernama Desa Solo. Orang yang pertama kali melakukan babat alas adalah Ki Gede Sala yang makamnya berada di daerah dalam Beteng. Menurut perhitungan, di Desa Solo inilah keraton akan mencapai kebesaran dan kemakmuran. Sejak saat itu nama Desa Solo berubah menjadi Surakarta Hadiningrat.

Selanjutnya, kekuasaan Kerajaan Mataram terus menyusul. Politik adu domba yang dilancarkan VOC menyebabkan Mataram terpecah menjadi dua yaitu Keraton Surakarta dan Yogyakarta melalui Perjanjian Giyanti 13 Februari 1953. Karena terjadi perselisihan suksesi, kemudian lahirlah Perjanjian Salatiga yang menyatakan bahwa Surakarta dibagi menjadi dua kerajaan yaitu Kasunanan dan Mangkunegaran.

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Kota. Hingga saat ini Surakarta telah berkembang menjadi kota besar yang berfungsi sebagai pusat administrasi tingkat regional industri, perdagangan, pariwisata, budaya, dan olahraga.

b). Letak Kota Surakarta

(48)

commit to user c). Keadaan Alam

Wilayah Kota Surakarta, secara umum keadaannya datar, dan untuk bagian Utara dan Timur agak bergelombang dengan ketinggian kurang dari 92 meter di atas permukaan air laut. Jenis tanah liat berpasir termasuk Regosol kelabu dan Alluvial, diwilayah Utara berupa tanah liat Gromosol serta wilayah bagian Timur Laut berupa tanah Litosol Mediteran.

Iklim tropis di Kota Surakarta mengalami dua kali pergantian musim dalam setahun. Pada musim kemarau di tempat-tempat yang terbasah masih menunjukkan curah hujan di atas minimum pada musim hujan. Keadaan iklim pada daerah ini mempunyai suhu maksimum 32,5 C dan minimum 21,9 C. Rata-rata tekanan udara 1010,9 MBS, kelembapan 71 %, kecepatan angin 0,4 knot, arah angin 240 derajat, dan curah hujan 16,31 mm.

2. Dinas Kesehatan Kota Surakarta

a). Tugas Pokok dan Fungsi

(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1). Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kesehatan

2). Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas serta pelayanan administrasi

3). Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terapan serta pendidikan dan pelatihan tertentu dalam rangka mendukung kebijakan di bidang kesehatan

4). Pelaksanaan fungsional

b). Visi

Visi pembangunan kesehatan Kota Surakarta yang ingin dicapai adalah ” terwujudnya Budaya Hidup Bersih dan Sehat Serta Mutu Pelayanan menuju Solo sehat 2010”.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah penggerak pembangunan kesehatan guna terwujunya budaya hidup bersih dan sehat serta mutu pelayanan menuju Solo Sehat 2010.

c). Misi

(50)

commit to user

1). Memberdayakan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Peran aktif masyarakat termasuk swasta, sangat penting dan akan menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Potensi masyarakat termasuk swasta, baik berupa organisasi, upaya, tenaga, dana, teknologi, serta mekanisme pengambilan keputusan, merupakan aset yang cukup besar untuk digalang.

Masyarakat tidak hanya sebagai obyek pembangunan tetapi sekaligus sebagai subyek pembangunan. Masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam melayani, melaksanakan advokasi, serta mengkritisi pembangunan kesehatan baik secara individu, kelompok, maupun masyarakat luas.

2). Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan individu, keluarga, masyarakat, dan lingkungannya.

Disamping berperan sebagai administrator, maka Dinas Kesehatan juga melakukan pembangunan kesehatan yang meliputi : upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

3). Meningkatkan kinerja dan upaya kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau

(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4). Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak hanya semata-mata hasil usaha keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh kontribusi dari berbagai sektor pembangunan lainnya. Dinas kesehatan berperan sebagai penggerak utama dalam memfasilitasi sektor-sektor lain agar segala upayanya memberikan kontribusi yang positif terhadap perwujudan pembangunan berwawasan kesehatan. Dengan terciptanya kesehatan yang akuntabel di lingkungan Dinas Kesehatan, diharapkan fungsi-fungsi administrasi dapat terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, IPTEK, serta hukum kesehatan.

d). Tujuan

Tujuan pembangunan kesehatan Kota Surakarta adalah :

1). Meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna, berdaya guna serta terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif.

(52)

commit to user

3). Meningkatakan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.

e). Sasaran

Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil guna dan berdaya guna, maka sasaran yang akan dicapai pada akhir tahun 2010 adalah :

1). Tersedianya berbagai kebijakan, pedoman yang menunjang pembangunan kesehatan

2). Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi kesehatan

3). Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu serta mencukupi, terdistribusi secara adil dan merata serta termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna.

4). Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi (Rp. 100.000,-/kapita), teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna.

5). Terselenggaranya sistem survailan dan kewaspadaan dini serta penaggulangan kejadian luar biasa/wabah

6). Terselenggaranya upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat secara merata, adil, dan terjangkau.

(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

8). Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan mengembangkan perilaku sehat.

f). Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan WaliKota Surakarta Tahun 2001 tentang Pedoman Uraian Tugas Dinas Kesehatan Kota Surakarta, susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta terdiri dari :

1). Kepala dinas

Kepala dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan Daerah di bidang kesehatan

2). Seketariat

Sekretaiat dipimpin oleh 5 sekretaris

(54)

commit to user

a) Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan pelaoran.

Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan pelaporan mepunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaran tugas secara terpadu dibidang perencanan, evaluasi dan pelaporan.

b) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian. c) Kepala Subbagian Keuangan

Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

c). Bidang Promosi Kesehatan

Kepala bidang promosi kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, manajemen informasi kesehatan, dan pengembangan promosi kesehatan.

Bidang promosi kesehatan membawahkan:

1) Seksi Pemberdaaan Masyarakat dan Kemitraan

(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

menggerakkan peningkatan peran serta masyarakat, organisasi sosial, organisasi profesi, institusi pendidikan dan dunia usaha serta memacu tumbuhnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.

2) Seksi Manajemen Informasi Kesehatan

Kepala Seksi Manajemen Informasi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang manajemen informasi kesehatan, meliputi: pengembangan sistem informasi kesehatan dan kehumasan.

3) Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan

Kepala Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pengembangan promosi kesehatan, meliputi: pemberian fasilitasi dan pengembangan kegiatan advokasi, promosi kesehatan demi terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.

d). Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

(56)

commit to user

kejadian luar biasa. pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan membawahkan

1). Seksi Pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa

Kepala Seksi Pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang Pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa, meliputi: penyelenggaraan surveian epidemiologi pengakit menular dan tidak menular, penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa. 2). Seksi Pengendalian Penyakit

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang Pengendalian Penyakit, melputi : penyelenggaraan upaya pengendalian penyakit menular, upaya pencegahan dan penaggulangan penyakit tidak menular.

3) seksi Penyehatan Lingkungan

(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

penyelenggaraan pembinaan , penawasan, enyhatan ligkungan pemukman, tempat – tempat umum, industri, penyehatan tempat pengolahan makanan minuman, tempat – tempat pengolaha pestisida dan pengawasan kualitas air minim dan air bersih.

e. Bidang upaya kesehatan.

Kepala Bidang Pengendalian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pelayanan kesehatan, kefarmasian, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan dan akreditasi dan registrasi.

Kepala Bidang Upaya Kesehatan, membawahkan : 1. Seksi Pelayanan kesehatan

(58)

commit to user

2. Seksi Kefarmasian, Makanan, Minuman, dan perbekalan kesehatan Kepala Seksi kefarmasian, Makanan Minuman dan Perbekalan kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang farmasi, makanan, munuman dn perbekalan kesehatan, meliputi: pelaksanaan pembinaan mutu kemanan obat, sediaan farmasi, makanan, minuman dan perbakalan kesehatan.

3. Seksi Akreditasi dan Registrasi

Kepala Seksi Akredasi dan Registrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang akreditas dan registrasi, meliputi: pelaksanaan proses penerbitan dan penertiban perijinan, kelayakan, pengawasan dan akreditasi terhadap upaya penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan (medik dan penunjang medik) dan tenaga kesehatan, usaha farmasi, industri rumah tangga pangan dan usaha lain di bidang kesehatan serta pemberian rekomendasi perijinan rumah sakit.

f. Bidang Bina Kesehatan

Kepala Bidang Bina Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, dan kesehatan remaja dan lansia

(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1. Seksi Kesehatan Ibu, Anak, dan KB

Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Anak, dan KB mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang Kesehatan Ibu, anak dan KB, meliputi : pnyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan pengendalian upaya pelyanan kesehatan ibu, anak a keluarga berencana.

2. Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat

Kepala Seksi Perbaikan Gizi masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang perbaikan gizi masyarakat, meliputi : penyeleggaraan uaya perbaikan gizi keluarg, masyarakat dan nstitusi.

3. Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia

Kepala Seksi Kesehatan Rmaja dan Lansia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kesehatan remaja dan lansia, meliputi : penyelenggaraan pembiaan, bimbingan dan pngendalian upaya kesehatan remaja, kesehatan usia lanjut an usaa kesehatan sekolah.

(60)

commit to user

g. Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Sumber daya manusia merupakan suatu aspek penting dalam suatu organisasi, termasuk dinas kesehatan. dalam menjalankan program – program nya dinas kesehatan memerlukan sumber daya manusia yang memadai. Jumlah pegawai Dinas Kesehatan Kota Surakarta beserta UPT-UPT di bawahnya. Berdasar data pegawai per 31 Maret 2011 yaitu berjumlah 642 orang. Berikut ini data pegawai Dinas Kesehatan Kota Surakarta berdasarkan beberapa kategori:

:tabel 4.1

data pegawai berdasarkan bidang dalam organisasi

BAGIAN JUMLAH

1. Kepala Dinas 1

2. Sekretaris 1

3. Sub Bag Umum Kepegawaian 17

4. Sub Bag Keuangan 9

5. Sub Bag PEP 5

6. Bidang Promkes 9

7. Bidang P2PL 14

8. Bidang Upkes 13

9. Bidang Binkesmas 12

10. UPT 561

DKK SURAKARTA 642

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta

(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Sedangkan jumlah pegawai paling banyak Dengan jumlah yang adalah dibagian UPT yaitu 561 orang.

B). Hasil Penelitian

1). Strategi dinas kesehatan dalam program jamksmas

Dalam bab ini penulis akan menguraikan data yang diperoleh selama penelitian dilakukan sebagai diskriptif kualitatif tentang strategi dinas kesehatan dalam program jamkesmas di kota surakarta. Strategi tersebut antara lain : 1) Sosialisasi program jamkesmas dan sosialisasi hak dan kewajiban serta prosedur jamkesmas. 2)menigkatkan advokasi pada stake holder 3) menggalang dana dari pihak luar. Sekaligus akan dibahas juga faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat dalam pelaksanaan strategi program jamkesmas.

a). Sosialisasi program jamkesmas

Sosialisasi program jamkesmas dilakukan oleh dinas kesehatan kepada tim penyelenggara jamkesmas, dan PT ASKES. Ibu Purwanti, SKM, M.kes selaku koordinator operasional dari tim pengelola jamkesmas dan pegawai dinas kesehatan. mengungkapkan

“Sosialisasi ini meliputi tata laksana kepesertaan tata laksana pelayanan kesehatan, tata laksana pendanaan tatalaksana organisasi dan menajemen.”

(wawancara tanggal 20 april 20011) Materi sosialisasi ini adalah :

(62)

commit to user

kepesertaan jamkesmas adalah 100.019 orang sesuai dengan SK walikota. Gepeng dan anak terlantar yang memerlukan pelayanan kesehatan tetap dapat menggunakan pelayanan jamkesmas dengan surat keterangan dari dnas sosial

2). Tata laksana pelayanan kesehatan

Peserta jamkesmas ber hak memperoleh pelayanan kesehatan dasar pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) dan rawat inap tingkat pertama (RITP), pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat lanjut (RJTL), rawat inap tingkat lanjut (RITL), dan pelayanan gawat darurat.

3). Tata laksana pendanaan.

Penyaluran dana langsung dari kas Negara kepada pemberi pelayanan kesehatan yang dikirimkan melalui PT pos Indonesia.dan pola pertanggung jawaban dana luncuran melalui implementasi pola pembayaran prospektif yang dikenal dengan INA_DRG dan berlaku untuk seluruh pemberi pelayanan kesehatan tingkat lanjut

4). Tata laksana organiasi dan menejemen

(63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pembentukan pembentukan tim koordinasi dan tim pengelola jamkesmas tingkat provinsi/kabupaten/kota. Tim pengelola terdiri dari tim pengelola jamkesmas ditingkat pusat, tim penelola jamkesmas di tingkat propinsi, dan tim pengelola jamesmas di tikat kota / kabupaten. Tim pengelola jamkesmas di tingkat pusat mempunyai tugas merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional dan teknis pelaksanaan jamksmas. tim pengelola jamkesmas di tingkat propinsi mmiliki tugas melalukan kebijakan yang telah ditetapkan oleh tim pengelola jamkesmas pusat dan bertangung jawab atas manajemen penyelenggaraan jamkesmas di seluruh wilayahnya. Sedangkan tugas dari tim pengelola jamkesmas kota adalah bertanggung jawab mengelola manajemen penyelenggaraan jamkesmas secara keseluruhannya diwilayah kerjanya

Seperti yang diungkapkan oleh ibu purwanti

“tugas dari tim pengelola jamkesmas yaitu bertanggung jawab atas penyelenggaraan jamkesmas diwilayah kota Surakarta” (wawancara tanggal 20 april 2011)

Dengan demikian tugas dari tim pengelola jamkesmas kota Surakarta adalah bertanggung jawab atas penyelenggaraan jamkesmas di kota Surakarta. Sedangkan struktur organisasi tim pengelola jamkesmas adalah

(64)

commit to user

Susunan Tim Pengelola Jamkesmas Tahun 2009 Kota Surakarta

(65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Dariono Staf Sekretariat

Dinas kesehatan kota surakarta

Sumber : Dinkes

Dari data di atas dapat dilihat bahwa anggota tim pengelola jamkesmas ada 7 orang.yang terdiri dari para pegawai dari dinas kesehatan kota Surakarta.

Melaui jamkesmas ini peran dan fungsi pemerintah daerah sebagian telah menunjukkan komitmen seperti pertanggungan terhadap masyarakat miskin yang tidak masuk dalam SK bupati atau walikota, menanggung biaya transportasi dari daerah, dan bahkan ada beberapa daerah yang telah menjaminkan seluruh penduduk diluar kuota Upaya perbaikan pengorganisasian menejemen pada tahun 2009 meliputi dilakukan pendorongan peningkatan peran dan fungsi tim pengelola dan tim koordinasi pusat/ provinsi dan kabupaten/ kota, dengan peningkatan fungsi pengendalian melalui pemberdayaan verifikator independent sehingga mereka tetap ditugaskan dalam proses verifikasi di rumah sakit berdasarakn pola

(66)

commit to user

provinsi/kabupaten/kota diharuskan berkontribusi didalam mensukseskan jamkesmas dan penjaininan masyarakat peserta diluar kuota dengan mekanisme pengelolaanya seyogyanya mengikuti pola jamkesmas. Pengelolaannya diharuskan memperhatikan penyelenggaraan secara nirlaba, portabilitas, pelayanan terstruktur, transparan dan akuntabel.

Sosialisasi ini dilakukan dengan cara kepala dinas memanggil tim penyelola jamkesmas dan PT Askes untuk diberi materi tentang jamkesmas yang dilakukan di salah satu ruang di dinas kesehatan kota Surakarta.

Dengan adanya sosialisasi ini maka diharapkan tim pengelola jamkesmas pahan tentang program jamkesmas dan dapat menjalankan program jamkesmas dengan baiik.

b.) Sosialisasi hak, kewajiban, dan prosedur Jamkesmas.

(67)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

jamkesmas. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Ibu Purwanti.

“ sosialisasi tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap program jamkesmas. Pengenalan tersebut antara lain bagaimana menggunakan jamkesmas, kartu jamkesmas dapat digunakan dimana saja, bagainmana prosedur dari program jamkesmas .dan apa saja hak dan kewajiban dari pemegang kartu jamkesmas”. (wawancara tanggal 20 april 2011)

Kemudian Ibu Arthaty Mulatsih, ST. Msi selaku pengelola laporan dari tim pengelola jamkesmas menambahkan

“ sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat tahu apa saja Hak – hak yang diperloeh masyarakat pemegang kartu jamkesmas. Dan apa saja yang harus dilakukan oleh penegang kartu jamkesmas.” (wawancara tanggal 26 April 2011)

Sosialisasi ini dilakukan oleh dinas kesehatan kepada rumah sakit, puskesmas, tim verifokator. Berikut adalah jadwal sosialisasi program jamksmas yang dilakukan oleh dinas kesehatan.

1. hari : kamis

Tanggal : 30 april 2010

Kegiatan : sosialisasi program jamkesmas Sasaran: tim pengelola jamkesmas Narasumber: kepala dinas kesehatan. Tempat: ruang sidang dinas kesehatan

(68)

commit to user Tanggal : 06 Mei 2010

Kegiatan : pelayanan jamkesmas

Sasaran: rumah sakit pemberi pelayanan Narasumber: kepala dinas kesehatan.

Tempat: Ruang dinas kesehatan

3. hari: selasa Tanggal : 11 Mei 2010

Kegiatan : sosialisasi program jamkesmas Sasaran: kepala puskesmas.

Narasumber: kepala dinas kesehatan. Tempat: Ruang dinas kesehatan

4. hari: Rabu

Tanggal : 12 Mei 2010

Kegiatan : sosialisasi program jamkesmas Sasaran: PT ASKES

Narasumber: kepala dinas kesehatan. Tempat: Ruang dinas kesehatan

5 hari: Kamis Tanggal : 13 Mei 2010

(69)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sasaran: kecamatan di masing – masing daerah Narasumber: kepala puskesmas..

Tempat: Laweyan, Pasar Kliwon, Serengan, Jebres, bajarsari.

Dari data diatas dapat disimpulkan pola sosialisasi dari program jamkesmas yaitu dari kepala dinas memanggil perwailan dari rmah sakit, kepala puskesmas yang kemudian mereka menyampaikan kepada bidang nya masing– masing. Perwakilan dari rumah sakit menyampaikan kepada pegawai rumah sakit dan kepala puskesmas meyampaikannya kepada pegawai pusksmas selain kepada pegawai puskesmas juga kepada kecamatan setempat yang kemudian kecamatan lah yang memberikan sosiaisasi kepada masyrarakat pemengang kartu jamkesmas sekaligus membagikan kartu jamkesmas kepada masyarakat pemegang kartu jamkesmas.

Materi yang disosialissikan dalam sasialisasi program jamkesmas antara lain : adalah bagaimana cara menggunakan kartu jamkesmas, fasilitas apa saja yang diperleh pemegang kartu jamkesmas..dan bagaimana prosedur menggunakan kartu jamkesmas.

(70)

commit to user

dan persalnan normal di puskesmas dan rumah bersalin. Sedangkan layanan yang diperoleh di rumah sakit antara lain rawat inap dan rawat lanjutan (rujukan dari puskesmas) di ruang rumah sakit kelas 3. kemudian prosedur dari jamkesmas adalah jika ada pasien yang berkunjung ke puskesmas harus menunjukan kartu jamkesmas untuk mendapatkan pelayanan dasar, jika pasien memerlukan pelayanan kesehatan di tingkat lanjut dirujuk dari puskesmas dan jejaringnya. Kartu jamkesmas di serahkan kepada loket pusat pelayanan administrasi terpadu yang ada dirumah sakit untuk diverifikasi kebenaran dan kelengkapannya untuk selanjutnya dikeluarkan surat keabsahannya dan selanjutnya pasien mendapakan pelayanan kesehatan. Kemudian pihak rumah sakit atau pusksmas membuat klaim atas biaya dari perawatan pasien tersebut, kemudian tim verifkator menguji kebearan klaim dan klaim tersebut dikirimkan ke kementrian Indonesia setelah itu dana dari kementrian Indonesia diserahkan kepada pemberi playanan melalui PT pos Indonesia. Sedangkan tim pengelola jamkesmas di tingkat propinsi dan di tingkat pusat hanya diberi surat tembusan saja untuk pemberitahuan.

(71)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Selain sosialisasi secara langsung dinas kesehatan juga melakukan sosialisasi dengan tidak langsung yaitu dengan membuat brosur yang ditempatkan di rumah sakit dan puskesmas tentang pernyelenggaraan program jamkesmas.

Berkaitan dengan adanya sosialsasi program jamkesmas penulis mewawancarai warga pemegang kartu jamkesmas yaitu bapak Baharudin yang mengatakan :

“dulu pernah ada penjelasan tentang program jamkesmas pada saat pembagian kartu jamkesmas, jadi saat pembagian kartu jamkesmas sekalan dijelaskan tentang program jamkesmas terebut” (wawancara tanggal 28 april 2011)

Dari hasil wawacara diatas maka dapat disimpulkan bahwa dinas kesehatan melakukan sosialsasi kepada masyarakat malalui beberapa cara baik langsung maupun mengguakan brosur. Tetapi Meskipun sosialisasi sudah dilakukan masih ditemui kekurangan – kekurangan dilapangan seprti saat sosialisasi banyak warga yang tidak datang, brosur yang seharusnya ada dirumah sakit kadang – kadang tidak ada.

c). Meningkatkan advokasi pada stake holder

(72)

commit to user

jamkesmas dapat diperbaharui karena disetiap tahun, pasti ada perubahan tentang data orang miskin yang ada di kota Surakarta. Dengan demikian perlu adanya masuan kepada walikota dan DPRD agar data siapa saja yang menerima Jamkesmas menjadi up to date. Seperti yang diunkapkan oleh ibu purwanti.

“akan kami upayakan terus agar data tentang penerima Jamkesmas dapat selalu up to date. Karena setiap tahun pasti ada perubahan data semisal ada yang meninggal, ada yang dulu miskin sekarang sudah berubah status sosialnya atau ada keluraga miskin yang melahirkan anak maka sang anak kan termasuk warga miskin juga.” (wawancara tanggal 20 april 2011)

Dinas kesehatan Terus mengupayakan agar semua warga miskin yang ada di Surakarta dapat tertampung dalam program jamkesmas. Seperti yang diungkapkan ibu Arthaty

“kami akan terus mengupayakan agar semua warga miskin tertampung dalam program jamkesmas sehingga pemerintah daerah lebih ringan dalam membiayai warga miskin Dalam hal ini dengan adanya program PMKS” (wawancara tanggal 26 april 2011)

Setiap tahun pasti ada perubahan data tentang warga miskin oleh sebab itu diperlukan adanya masukan agar data tentang warga miskin dapat selalu update. seperti yang diungkapkn oleh ibu Arthaty :

“ kami lebih intensifkan untuk melakukan pertemuan dengan walikota tentang data – data perubahan dari peserta jamkesmas” (wawancara tanggal 26 april 2011)

Gambar

Tabel  1.1  Daftar Masyarakat Miskin Dilihat dari Kecamatan dan
Gambar 4.1 Bagan Dinas Kesehatan Kota Surakarta .....................................
TABEL 1.1
  Table 1.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dengan pendekatan lima dimensi keberhasilan implementasi pelayanan yang penulis paparkan diatas maka penelitian ini menunjukkan bahwa (1)

– Hybrid: equal parts service and goods – Major service with accompanying minor. goods and services –

1.3 Hal-hal yang diperlukan dalam penilaian dan kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini adalah tempat uji yang merepresentasikan tempat kerja,

Sedang metode pengembangan dakwah di pedesaan adalah menggunakan bahasa yang mudah dan sederhana serta kultur yang disesuaikan dengan masyarakat pedesaan, kerjasama dengan tokoh

Langkah selanjutnya kita akan membuat kubus dengan wizard yang mana dimensi-dimensi secara otomatis menyesuaikan apa yang akan kita buat dalam kubus ini (kita data

5. Agar tepat waktu menghadiri pembuktian atas isian kualifikasi sebagaimana dimaksud. Jika sampai dengan batas waktu yang ditentukan calon penyedia tidak menghadiri

Pada penelitian ini yang digunakan adalah data primer berupa survei lapangan dan data sekunder sebagai acuan dalam menganalisis kebutuhan ruang parkir dan

penyelidikan terhadap kebijakan pemerintahan yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang di duga bertentangan dengan