• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

65 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

Junizar

Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh corporate governance terhadap hubungan corporate social responsibility dengan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia) baik secara bersama-sama maupun parsial.Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hanya perusahaan yang menyajikan informasi mengenai CSR yang diteliti, yang menyajikan informasi mengenai CSR pada laporan tahunan perusahaan sebanyak 40 perusahaan. Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan selama 5 (lima) tahun yaitu pada tahun 2010-2014.Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang di moderasi oleh corporate governance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci : Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan.

Abstract: The aim of study was to determine the effect of corporate governance on corporate social responsibility relationship with the value of the company (study on companies manufacture on the stock exchange Indonesia) collectively or partially.The population in this study was all companies manufacture on the Indonesia Stock Exchange only company that presents information about CSR studied, 40 companies which presents information on CSR at the company's annual report. Observations in this study during the five (5) years of 2010-2014.The results showed that corporate social responsibility positive effect on the value of the company, and corporate social responsibility positive effect on the value of a company in moderation by corporate governance in companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Corporate Values.

I. PENDAHULUAN

Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan memiliki tujuan utama yaitu meningkatkat nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham (Brigham dan Gapenski, 1996 dalam Wahidawati, 2002). Hal ini dikatakan oleh Fuad, et al (2006:23) bahwa nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak oleh calon

investor sehingga ia mau membayarnya, jika perusahaan akan dijual. Calon investor akan

rela mengorbankan dana yang dimiliki untuk dapat membeli dan memiliki perusahaan yang dapat memberi keuntungan yang besar di masa akan datang. Bagi pihak kreditor nilai perusahaan berkaitan dengan likuiditas perusahaan, yaitu perusahaan dikatakan mampu atau tidaknya membayar atau mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditor. Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang baik, dikatakan mampu mengembalikan dana yang dipinjamkan oleh kreditor.

(2)

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 66 atau seberapa besar pasar menghargai nilai

buku saham perusahaan. Makin tinggi PBV bearti pasar percaya akan prospek perusahaan. Perusahaan dikatakan memiliki prospek perusahaan yang baik jika nilai PBV>1. Setiap perusahaan pasti menginginkan nilai perusahaannya semakin meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dapat dibedakan antara faktor financial (keuangan) dan faktor non-financial

(bukan keuangan). Faktor financial (keuangan) dapat berupa peningkatan atau penurunan laba, kualitas laba dan pengambilan keputusan keuangan oleh pihak manajemen perusahaan, sedangkan faktor non-financial dapat berupa CSR (Corpoarte Social Responsibility) dan Corporate Governance. Faktor non-financial kurang mendapat perhatian selama ini, padahal informasi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan, tetapi perusahaan juga harus memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan (Jifri, 2006).

CSR merupakan sebuah gagasan dimana perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate

value) yang direfleksikan dalam kondisi

financial (keuangan) saja, tetapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yang juga memperhatikan masalah

sosial dan lingkungan (Ismiyanti dan Hanifa, 2003). Kesadaran pentingnya memperhatikan CSR menjadi tren global seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat

terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan di produksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan prinsip-prinsip HAM. Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan peraturan CSR dalam pasal 74 UU PT No. 40/2007, dimana perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang/berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Retno, 2006).

Selain CSR terdapat faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu Corporate Governance, CG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan, yang dapat membantu terciptanya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan berdasarkan asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. Untuk itu, salah satu manfaat dari penerapan CG dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas struktur pengelolaan dan pola kerja perusahaan, pemerintah telah mencanangkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (corporate governance) (Pranoto, 2008).

(3)

67 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 II. KAJIAN PUSTAKA

Tujuan utama perusahaan meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Apabila nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai perusahaannya juga baik, oleh karena itu untuk menarik minat investor maka perusahaan perlu untuk melakukan pengungkapan CSR sebagai bentuk informasi yang bermanfaat untuk keputusan investasi. Pertanggung jawaban sosial perusahaan diungkapkan antara lain didalam laporan yang disebut Sustainability Reporting (laporan keberlanjutan). Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanaan Corporate Social Responsibility, antara lain produk

semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor. Pelaksanaan CSR akan meningkatkan nilai perusahaan dilihat dari harga saham dan laba perusahaan sebagai akibat dari para investor yang menanamkan saham di perusahaan.

Nurlela dan Islahuddin (2008) meneliti tentang pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan

kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating, dengan mengambil sampel perusahaan-perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2005. Berdasarkan Indonesian Capital Market Directory perusahaan yang terdaftar di BEI

selama tahun 2005 berjumlah 340 perusahaan, setelah diolah ternyata hanya menggunakan 41

perusahaan di dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility dengan persentase kepemilikan manajemen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Harjoto dan Jo (2007) dalam (Rustiarini, 2010 : 6) juga menemukan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H1: Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(4)

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 68 Penerapan good corporate governance yang

efektif dalam jangka panjang dapat meningkatkan kinerja dan menguntungkan para pemegang saham (Zarkasyi, 2008)

Peneliti menggunakan komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional sebagai proksi dari corporate governance sebagai variabel moderasi didasarkan pada pemikiran bahwa (1) hasil penelitian yang dilakukan oleh Herawaty (2008) dan Carningsih (2009) membuktikan bahwa komisaris independen dapat memonitor manajemen dalam rangka menyelaraskan perbedaan kepentingan pemilik dan manajemen, (2) manajemen dengan kontrol kepemilikan besar memiliki insentif yang lebih rendah untuk melakukan self-serving behavior yang tidak meningkatkan nilai perusahaan dan bisa jadi memiliki lebih banyak kecenderungan untuk menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme untuk meningkatkan kualitas laba. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Ross, et al (1997) dalam Dwi Yana (2007) bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan, dan (3) berdasarkan hassil penelitian Herawaty (2008) membuktikan bahwa kepentingan institusional merupakan variabel moderasi antara earning management dan nilai perusahaan.

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H2: Corporate Governance memoderasi

hubungan Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

III. METODE PENELITIAN

Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Desain penelitian merupakan program menyeluruh dari penelitian meliputi hal-hal yang akan dilakukan pada penelitian ini mulai dari membuat hipotesi dan implikasinya secara operasional sampai kepada analisis data, sedangkan struktur penelitian adalah rencana kerja yang akan dilakukan dalam suatu penelitian (Cooper, et al, 2006:138).

Desain penelitian atau rancangan suatu penelitian harus memiliki 6 (enam) aspek sebagaimana diungkapkan oleh Sekaran (2006:152) yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan Studi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap hubungan antara corporate social responsibility dengan nilai perusahaan, corporate governance sebagai variabel moderasi melalui pengujian hipotesis. 2. Jenis Investigasi

(5)

69 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 corporate governance terhadap hubungan

corporate social responsibility dengan

nilai perusahaan, corporate governance sebagai variabel moderasi atau tipe hubungan yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel 3. Intervensi Peneliti

Peneliti memiliki intervensi sedang atau moderat terhadap variabel yang diteliti, oleh karena peneliti berusaha memperlihatkan sebab akibat dari objek penelitian.

4. Pengaturan Studi

Penelitian ini merupakan studi yang dilakukan untuk menentukan hubungan sebab akibat pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang disebut eksperimen lapangan.

5. Horizon Waktu

Dalam penelitian ini horizon waktu yang dilakukan adalah studi longitudinan, yaitu studi yang mengumpulkan data lebih dari satu periode waktu 2010-2014 6. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berupa laporan tahunan (anual report) tahun 2010-2014, perusahaan

tersebut menyediakan informasi mengenai pelaksanaan CSR dalam anual report tahun 2010-2014.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Berdasarkan data perusahaan yang terdaftar di BEI diketahui perusahaan yang terdaftar tahun 2010-2014 sebanyak 149 perusahaan, dari jumlah tersebut hanya 40 sampel perusahaan selama 5 tahun melaporkan informasi mengenai CSR yang memenuhi kriteria sampel penelitian yang ditetapkan. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu merupakan tipe pemilihan

sampel secara tidak acak dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu (Nur dan Bambang, 2002).

Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menggunakan 1 variabel independen yaitu Corporate Social Responsibility 1 variabel moderating yaitu Corporate Governance dan 1 variabel dependen

yaitu Nilai Perusahaan. Pengukuran tiap variabel disajikan yaitu:

1. Corporate Social Responsibility (X1) CSR

merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Adapun rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut (Haniffal et al dalam Sayekti dan Wondabio, 2007).

(6)

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 70 nj

2. Corporate Governance Variabel moderasi (X2) adalah variabel yang memperkuat atau

memperlemah hubungan langsung antara variabel dependen dan variabel independen. Dalam penelitian ini corporate governance sebagai variabel moderating.

Variabel pemoderasi (corporate governance) dalam penelitian ini yang diproksikan menggunakan :

1. Kepemilikan manajerial yang diukur dengan presentase kepemilikan saham dewan direksi dan dewan komisaris dibagi dengan jumlah saham yang beredar (Bandi dan Hartono, 1999). MANJ = Saham yang dimiliki direksi dan

komisaris Total Saham

2. Kepemilikan institusional yang diukur dengan presentase kepemilikan saham oleh perbankan, perushaan asuransi, dana pensiun, reksadana, dan institusi lain dibagi dengan total jumlah saham yang beredar (Bandi dan Hartono, 1999).

INST = Saham yang dimiliki institusi Total Saham

3. Proporsi komisaris independen yang diukur presentase jumlah komisaris independen dibagi dengan total jumlah anggota dewan komisaris (Bandi dan Hartono, 1999). INDEP = Jumlah komisaris independen Jumlah anggota dewan komisaris

4. Nilai Perusahaan (Y) Nilai perusahaan sering diproksikan dengan price to book value (Ahmed dan Nanda, 2000).

Formulanya sebagai berikut (Houston, 2006).

Harga Pasar per Lembar Saham PBV =

Nilai Buku per Lembar Saham

Metode Analisis

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi moderasi yaitu model regresi interaksi atau moderate regression analysis.

Adapun persamaan regresi interaksi atau Moderate Regression Analysis sebagai berikut

Y = α + β1X1+ β2X1X2 + ϵ

Keterangan

Y = Nilai Perusahaan α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X = Corporate social Responsibilit, Coorporate Governance

ϵ = Error term

IV. HASIL PEMBAHASAN

Sebelum data dianalisis, data tersebut telah dilakukan pengujian asumsi klasik. Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan seperti uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi tidak terdapat masalah dalam pengujian tersebut. Sehingga hasil analisis regresi moderasi terhadap variabel-variabel penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut pada tabel berikut :

(7)

71 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 Sumber : Data diolah (2015)

Berdasarkan Tabel di atas dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut:

Y1=a + βX1+ βX2 + e

NP = 0,743 + 1,680 CSR + 0,710 CG + e

Hasil Pengujian Secara Simultan

Pada Tabel 1, masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai perusahaan sebesar 1,680, - 1,710 dengan tingkat singnifikan sebesar 1%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa corporate social responsibility yang di moderasi oleh corporate governance secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Untuk menguji pengaruh secara simultan dapat juga dilakukan dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2). Apabila R2 ≠ 0 maka

corporate social responsibility yang di moderasi oleh corporate governance

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan Tabel 4.5, nialai R2 menunjukkan

≠ 0, maka hal ini menunjukkan bahwa

corporate social responsibility yang di moderasi oleh corporate governance secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil Pengujian Secara Parsial

Hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan dengan nilai koefisien regresi sebesar 1.680, dengan tingkat signifikan 1%. Hasil ini mendukung dari tujuan utama perusahaan meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Apabila nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai perusahaannya juga baik, oleh karena itu untuk menarik minat investor maka perusahaan perlu untuk melakukan pengungkapan CSR sebagai bentuk informasi yang bermanfaat untuk keputusan investasi. Pertanggung jawaban sosial perusahaan diungkapkan antara lain didalam laporan yang disebut sustainability reporting (laporan keberlanjutan). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Nurlela dan Islahuddin (2008). Harjoto dan Jo (2007), yang menyatakan bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai

(8)

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 72 V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisis data dalam penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu.

Corporate Social Responsibility

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

Corporate Social Responsibility

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang di moderasi oleh Corporate Governance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

Saran

Dari beberapa keterbatasan penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis ingin memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya antara lain

1) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian, tidak hanya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena memungkinkan ditemukannya hasil dan kesimpulan yang berbeda jika dilakukan pada objek penelitian yang berbeda. 2) Diharapkan pada penelitian selanjutnya

dapat mengembangkan faktor-faktor yang akan diteliti. Dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan pengaruh corporate social responsibility yang di moderasi oleh

corporate governance terhadap nilai perusahaan

3) Agar supaya dapat diadakan penelitian

yang lebih luas lagi seperti penelitian di Bursa Efek negara-negara yang berbeda dengan periode yang sama atau periode yang lebih lama sehingga dapat memperluas ruang lingkup penelitian dan hasilnya diharapkan dapat lebih memuaskan

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Alijoyo, F. A., dan Zaini, S. (2004). Komisaris Independen, Penggerak Praktek GCG di perusahaan. Jakarta : PT. Indeks.

Andri Rachmawati dan Hanung Triatmoko. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar, 26-28 Juli.

Ariyoto, K. (2000). Good Corporate Governance dan Konsep Penegakannya di Manufaktur dan Lingkungan Usahanya. USAHAWAN No. 10 tahun XXIX Oktober Hal : 3:17

Aryanti, Titik, dan Mediyanti, Nindhita Gita (2005), Analisa Hubungan Antara Struktur Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan, Jurnal Ekonomi STIE, No 3:89-103 Ancok, Djamaludin. (2005). Investasi Sosial.

Jakarta: Pusat Penyuluhan Sosial.

Ardiyos. (2005). Kamus Besar Akuntansi. Jakarta : Citra Harta Prima.

Arif dan Bambang. (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X, IAI, 2007.

(9)

73 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 Bandi dan Hartono, (1999). Perilaku reaksi

harga dan volume perdagangan saham terhadap pengumuman dividen. Simposium Akuntansi Nassional I. Universitas Brawijaya. Malang.

Brigham, Eugene dan Joel. Houston. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 10.Terjemahan Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat. Carningsih. (2008). “Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan: Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Universitas Gunadarma, Jakarta.

Cooper, et al. (2006). Business Research Method. New York: McGraw-Hill.

Herawaty, (2008). Peran praktek corporate governance sebagai moderating variabel dari pengaruh earning management terhadap nilai perusahaan. Hal : 10-13 Ismiyanti dan Hanifa, (2003). Percepatan

pertumbuhan ekonomi dan CSR. Makalah pada Simposium Riset Ekonomi III. Universitas Hasanudin.

Jifri, (2006). Pratik perataan laba dan kinerja saham perusahaan publik di Indonesia. JAAI. Vol. 6.

Nurlela dan Islahuddin, (2008). Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagaiVariabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi X Universitas Syiah Kuala

Nur dan Bambang, (2002). Pengaruh resiko perusahaan dan leverage terhadap relevansi nilai laba akuntansi. Makalah disajikan pada SNA XI Pontianak: 23-25 Juli 2008.

Pranoto, (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien respon laba :

bukti empiris pada Bursa Efek Indonesia Jurnal UKEBANK, Vol. 3.

Retno, (2006). Teori portfolio dan analisis investasi, Edisi pertama, Desember, Yogyakarta: BPFE.

Sekaran, (2006). Research Methode for Business. Edisi 4 buku I, Terjemahan Yon, Kwan, Jakarta: Salemba empat. Sayekti dan Wondabio. (2007). Good

Corporate Governance : Antara Idealisme dan Kenyataan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian terhadap siswa SD Inpres Tiwoho yang berusia 9-12 tahun dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara promosi kesehatan

Hal ini berbeda dengan teori Price, Wilson, dan Ciesla bahwa LLK lebih banyak terjadi pada laki-laki (2:1) 6,7 , perbedaan ini dapat dikarenakan besar sampel penderita

a) Handout, yaitu bahan tertulis yang disiapkan guru untuk memperkaya pengetahuan siswa. Handout dapat diambil dari beberapa literatur yang relevan dengan materi

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh perkumpulan Nefrologi Canada dinyatakan bahwa dari perspektif fisiologi, intradialytic exercise dapat meningkatkan aliran

Kabupaten/kota yang terdapat dalam ke- lompok hierarki I adalah Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Tu- langbawang yang berarti kabupaten

Durasi yang dianjurkan adalah 30-60 menit setiap kali berolahraga.Sebaiknya penderita DM melakukan latihan fisik tidak lebih dari 60 menit, karena dapat menimbulkan

Further, this study will also look at how English native speakers who are foreign learners of Indonesian back-translate those Indonesian prepositions as a result of mapping into

Karena biasanya tidak mungkin bagi bayi mengkonsumsi makanan hewani dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi, seng atau kalsium, bila secara ekonomi